Share

Bab 395

Sharon memelototi pria yang berpakaian rapi dan tampak seperti bangsawan itu.

Simon berdiri di depannya. Ia menyipitkan matanya dengan setengah tersenyum, bertanya, "Kenapa kamu menatapku seperti itu?"

"K-Kamu punya nyali untuk nanya itu padaku ?!" Pipinya benar-benar merona merah. Simon berpikir apa Sharon marah atau malu.

Simon membungkuk, menopang tangannya yang panjang di sisinya dengan senyum nakal di bibirnya. Kemudian, ia menjawab, “Hmm??”

Sharon menarik napas dalam-dalam, dan kemerahan di pipinya malah menyebar ke telinganya.

Mata pria itu sedikit lebih dalam saat ia berkata dengan suara rendah, "Maaf."

Sharon tidak pernah mengira ia meminta maaf.

Sekarang, Sharon rasanya ingin bersembunyi, namun Sharon terus menatapnya dengan gugup. “Apa yang kamu rencanakan sekarang?”

"Oleskan sedikit salep ke kamu." Simon benar-benar memiliki salep di tangannya.

Salep?

Sebelum Sharon bisa memulihkan akal sehatnya, ia mengejek. "Aku nggak butuh itu!"

Simon mengerutkan kening dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status