Setelah Summer masuk, ia menyadari ada yang tidak beres dengan suasana di ruangan itu, terutama ekspresi mengerikan di wajah Simon.Eugene terlihat agak normal. Ia mencondongkan tubuh lebih dekat ke Sharon dan mereka tampak agak akrab.Summer melirik mereka bertiga dan sepertinya ia mengerti sesuatu.Ia memandang Simon dan berkata, "Aku lihat Sharon belum makan apa-apa setelah bangun tidur. Kamu pasti tau apa kesukaan dia. Pergi beli sesuatu untuk dimakan. Nanti dia kelaperan."Simon sudah berencana untuk pergi membeli sesuatu untuk dimakan. Hanya saja setelah Eugene muncul, ia membatalkan ide itu, tidak ingin meninggalkan keduanya sendirian."Aku temenin dia di sini. Kamu harus pergi." Summer bisa melihat pikiran Simon.Simon melirik Eugene dengan dingin. Karena Summer ada di sana, ia bisa lebih yakin."Tunggu aku balik." Ia bangkit dan berkata kepada Summer. Simon tidak akan membiarkan Eugene ditinggalkan sendirian di sana."Iya." Summer mengangguk.Sharon melihat interaksi
Sharon tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik keduanya. 'Jadi, sekarang, apa mereka sudah resmi menjadi pasangan?' Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan keluarga Gabriel. Mungkin Summer sudah memiliki otoritas penuh atas keluarga Gabriel.Summer bangkit dan, melihat Sharon menatap Joey dengan tatapan kritis, ekspresinya menjadi gelap. Ia berkata sambil merasa agak menyesal, "Kali ini, Simon membantuku untuk mengambil alih otoritas keluarga Gabriel. Tapi... keluarga Gabriel nggak izinin kita bersama."Saat ini, semua orang sudah mengetahui masalah mereka, tetapi keluarga Gabriel tidak akan pernah mengizinkannya untuk bersama dengan pengawalnya.Joey masih bisa menjadi pengawalnya tetapi ia tidak bisa melakukan niat tersembunyi apa pun itu dengan Summer.Awalnya, keluarga Gabriel ingin mengusirnya dari rumah. Namun, Joey tidak mau pergi dan ingin tetap kembali untuk melindungi Summer.Joey bahkan berlutut di depan para tetua keluarga Gabriel dan bersumpah bahwa sepanjang hidupn
Sharon dan Simon saling berpandangan, lalu menggelengkan kepala. Tidak ada lagi yang ingin Sharon tanyakan.Sebenarnya, setelah Summer datang dan mengatakan hal itu padanya, Sharon sudah menyadari masalah yang ada di antara mereka.Ia hanya menanyakan pertanyaan seperti itu hanya untuk melihat bagaimana Simon akan menjelaskannya.Hanya ungkapan sederhana yang menyatakan bahwa ia tidak pernah menjalin hubungan dengan Summer membuat Sharon tidak bisa berkata-kata. "Nggak ada lagi yang mau aku tanyain."Hanya saja Sharon masih belum terlalu senang jauh di lubuk hatinya.Setelah mengisi perutnya, Sharon merasa lelah dan ingin beristirahat sejenak.Ia berbaring di tempat tidur dan melihat Simon masih duduk di sampingnya. Saat ia melihat janggut di sekitar bibirnya dan pembuluh darah di matanya, hatinya meleleh."Gimana aku bisa tidur kalau kamu terus natap aku kayak gitu?" Sharon berseru dengan nada yang sengaja kejam."Pokoknya kamu harus tutup matamu dan tidur," jawab Simon blak-
Penelope mengingatkan Sharon untuk tidak lupa bahwa ia tidak akan mudah lepas terkait kematian Douglas.Jantungnya menegang. Sharon tidak dapat menyangkal fakta ia masih merasa bersalah jauh di lubuk hatinya tentang kematian Douglas.Untuk sesaat, Sharon tidak tahu harus berkata apa.Pada saat itu, pintu kamar didorong terbuka dan seorang pria dengan siluet besar muncul.Simon masuk, diikuti Howard dari belakang.Saat Simon masuk, ia segera menyadari suasananya tidak enak. Simon juga melihat Sharon sudah bangun. Ia melihat Penelope dan berpikir tentang apa yang ia katakan kepada Sharon."Penelope, aku udah minta supir untuk nunggu kamu di pintu masuk rumah sakit. Kamu bisa pulang," kata Simon.Penelope akan pulang hari ini. Ada banyak hal yang harus diselesaikan di perusahaan. Simon harus tetap di sini untuk menemani Sharon dan Penelope tidak punya pilihan selain pergi.Meskipun ia sangat menentang Simon untuk tinggal, ia perlahan tidak bisa mengendalikannya. Kebenciannya pada
Ketika dihadapkan dengan pertanyaan langsung dari Fern, Sharon tidak bisa bereaksi tepat waktu dan tidak tahu bagaimana ia harus menjawab.Bahkan jika ia menyangkal mereka pasangan, setelah kejadian itu, semua orang menganggap mereka berdua sebagai pasangan. Ia juga telah mengakuinya di depan umum, mereka berdua sedang menjalin hubungan.Faktanya, ia dan Eugene bukan pasangan. Singkat cerita, mereka hanya berpura-pura menjalin hubungan.Yang paling penting adalah ia tidak tahu hubungan wanita ini dengan Eugene. Namun, ia tidak lupa bahwa di pintu masuk perusahaan, wanita itu mengaku memiliki anak dengan Eugene.Sharon menduga bahwa Nona Thompson ini adalah mantan pacar Eugene. 'Apa yang bisa dilakukan mantan pacar kalau bukan ingin memulihkan hubungannya?'Sharon hendak menjawab pertanyaannya ketika Wyatt, yang berada di sampingnya, tiba-tiba datang dan berkata, "Kamu benar, Nona Jeans sekarang pacar Presiden Eugene. Jadi tolong jangan datang dan ganggu dia!"Sharon mengintip W
Ia akhirnya masih tinggal di rumah Riley, menolak pengaturan Simon untuk tinggal di kondominium yang telah ia siapkan.Simon tidak memaksanya dan bahkan membawa putranya untuk menemuinya."Bu, kamu benar-benar tertembak cuma karena selamatkan ayah?" Sebastian bertanya dengan cemberut yang dalam, patah hati.Sharon melirik pria itu. 'Kenapa dia harus kasih tau putranya soal itu?'"Iya…""Ibu sangat bodoh, Bu. Kenapa ibu tertembak untuk pria kayak ayah?" Anak kecil itu menggelengkan kepalanya dan menghela nafas, merasa Sharon telah melakukan sesuatu yang tidak pantas.Simon, yang berdiri di belakangnya, memiliki ekspresi gelap di wajahnya. 'Apa yang bocah ini bilang?'"Dia akan nikah sama wanita lain, dan ibu masih tertembak untuknya. Apa yang akan ibu lakukan kalau ibu mati? Pernahkah ibu mikir kalau aku jadi yatim piatu?" Anak kecil itu mengatupkan mulutnya dan memasang ekspresi kesal."Ibu ..." Sharon tidak tahu bagaimana harus bereaksi ketika ia melihat putranya menatapnya se
Sharon mencicipi hidangan itu dengan serius. Meskipun rasanya tidak seenak koki yang hebat, jika ia benar-benar mempelajarinya kemarin, ini adalah pencapaian yang luar biasa untuk dapat mencapai level seperti itu."Bu, gimana? Enak nggak?" Anak kecil itu bertanya untuk ayahnya.Sharon memandang Simon, dan ia juga memandangnya, menunggu jawabannya.Ia sengaja mengerutkan kening dan memikirkannya untuk waktu yang lama sebelum menjawab, "Lulus.""Bu, lihatkan usaha ayah, setidaknya ibu harus kasih nilai bagus, kan? Kalau nggak, ayah nanti sedih."Sharon melirik anak kecil itu. ‘Dia benar-benar memikirkan ayahnya.’Ia melihat Simon melengkungkan mulutnya. Ia membuat catatan mental untuk tidak membuat Simon merasa terlalu bangga. Ia tidak mengubah ekspresinya, dan berkata, "Lulus udah skor yang cukup bagus."Sebastian mengangkat bahu, tak berdaya. Ia menepuk bahu ayahnya dan berbicara seperti orang dewasa, "Ayah, lain kali kamu harus kerja lebih keras lagi."Kelopak mata Simon berke
"Halo? Apa ini Nona Jeans? Saya asisten Presiden Zachary. Presiden Zachary sedang mabuk saat ini, bisakah Anda ke sini untuk mengantarnya pulang? Saya kirim alamatnya sebentar lagi."Sharon mengerutkan kening. "Kamu asistennya, kenapa kamu nggak antar dia pulang?""Aku... ada masalah mendesak yang muncul di rumah. Nggak ada orang di sekitar aku dan aku cuma bisa mengandalkanmu." Asistennya segera menutup panggilan setelah mengatakannya.Sharon mendengar suara panggilan dari saluran sibuk. Ini membuatnya merasa penasaran. 'Gimana ini bisa terjadi? Meskipun nggak ada orang lain di sekitar Simon, seharusnya bukan aku yang pergi dan jemput dia, kan?'Ponselnya berdering, menandakan ia menerima pesan. Asisten itu benar-benar mengiriminya alamat!Itu di kota hiburan di tempat tertinggi di kota di mana semua orang kaya suka mabuk.'Dia pergi ke sana untuk bersenang-senang dan bahkan mabuk dan akhirnya, aku yang harus pergi dan melayaninya? Ini keterlaluan’Dalam hatinya ia sangat engga