Dalam ruangan itu, hiasan bunga ada dimana mana dan lampu berwarna cerah. Ada deretan meja panjang dengan bunga dan anggur. Berbagai makanan lezat akan disajikan setelah makan malam dimulai.Melihat ini, entah bagaimana Sharon jadi ingat dengan pernikahannya, yang batal.Ia kemudian menikahi Simon dengan menerima surat nikah dan bercerai juga.Sampai hari ini, ia belum pernah merasakan kebahagiaan menjadi pengantin dan mungkin ia tidak akan pernah mengalaminya.Identitasnya sekarang adalah sebagai pacar Eugene. Semua orang sudah mengenalnya di hotel kemarin, jadi tidak ada yang bertanya apa hubungannya dengan Eugene.Sharon tetap berada di samping Eugene. Orang-orang terus berdatangan untuk mengobrol ringan dengannya. Ia tetap di sisinya dengan segelas anggur di tangannya dan senyum di wajahnya, tetapi pikirannya tidak ada di sana.Sharon melihat sekeliling dari waktu ke waktu, bertanya-tanya kapan Simon dan Summer akan muncul.Setelah dua gelas berikutnya, terjadi keributan di kerumu
Setelah Simon dan Summer tiba dan memberikan pidato sambutan, saatnya pesta dimulai. Keluarga Gabriel menyewa seorang penyanyi dan band untuk tampil di acara itu.Para tamu juga mengirimkan doa dan kado mereka.Ketika Sharon memegang lengan Eugene dan muncul di depan mereka, sesuatu seperti bertabrakan begitu ia bertemu dengan mata gelap Simon.Keduanya saling memandang tanpa berkedip dan suasananya langsung terasa agak berbeda.Melihat pria tampan dan gagah itu, Sharon seperti terdorong untuk mencengkeram kerahnya dan bertanya bagaimana ia bisa mempermainkannya seperti itu.Kemarahan dalam dirinya ia tahan . Ia terengah-engah dan matanya sedikit merah saat ia menatapnya, tidak yakin apa itu karena marah atau sedih.Eugene memegang tangannya. Ia kuat, mengingatkannya untuk tidak bertindak impulsif.Ia sadar dan memalingkan wajahnya dengan susah payah untuk menenangkan diri. Ketika ia berbalik untuk melihatnya lagi, sudah ada senyum di wajahnya. "Presiden Zachary, selamat ya sudah nik
Penelope melihat dingin dengan tatapan kejam di matanya. "Aku peringatin kamu. Jangan coba-coba merusak bisnis Simon. Aku akan awasin kamu."Sharon meminum anggurnya lagi dan tertawa. "Penelope, kamu terlalu jauh mikirnya. Kalau aku mau rusak, itu aku udah lakuin sekarang. Lagi pula, aku sama Eugene sekarang. Simon nggak penting lagi bagiku."Penelope menatapnya untuk beberapa waktu seolah-olah melihat apa Sharon berbohong. Lalu ia berkata dengan dingin, "Kalau begitu aku harap kamu punya hubungan yang panjang dan langgeng sama, dan tinggalin Simon!" Dengan itu, ia mendengus dan bangkit untuk pergi.Sharon tersenyum tipis. Matanya penuh sarkasme. 'Kayak Simon satu-satunya aja'Namun ... mengapa ia merasakan sedikit kepahitan di hatinya?Ia baru saja merasa tenang, tetapi orang lain duduk, dan ia mengerutkan alisnya.Howard memulai dengan bertanya, "Sharon, apa kamu benar-benar pacaran sama Eugene?"Sharon bahkan tidak ingin melihatnya. "Nggak boleh?"Howard segera mengepalkan t
Ruangan itu gelap tanpa lampu menyala, tetapi aroma pria itu tidak asing baginya.Kemudian suara berat pria itu terdengar. "Ini aku."Sekarang ia yakin itu ialah, Simon!Setelah menyadari bahwa itu Simon, kekesalan yang ia tahan sepanjang malam langsung meletus seperti gunung berapi. Ia berkata dengan dingin, "Pergi. Lepaskan aku!"Pria itu menekan tangannya di pintu. Ia juga menekan tubuhnya, dan Sharon bahkan tidak bisa melawan!Perbedaan kekuatan antara pria dan wanita membuat Sharon tidak mungkin untuk mendorongnya menjauh.Dalam cahaya redup, ia mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan marah. "Aku bilang lepasin aku!" Sharon merasa tidak nyaman dengan Simon menyentuhnya.Simon menatapnya dengan sikap yang benar-benar sombong. Ia bisa merasakan kemarahan Sharon, tetapi Simon juga kesal, dan sosoknya yang tinggi semakin dekat dengannya.Aroma maskulin yang kuat menyelimutinya, dan napas panasnya bertiup di telinganya dengan suara laki-laki yang mengancam. "Apa bener kamu p
Sharon sejenak tercengang ketika mendengar apa yang dikatakan pria itu, tapi kemudian muncul kemarahan. Gelombang kemarahan bergulir di dadanya.Ia mencoba mendorongnya tetapi tidak berhasil. Ia hanya bisa tersenyum dingin. "Kamu masih coba membodohiku! Kamu bakal menikah dengan Summer besok. Apa kamu anggap aku bodoh terus percaya omong kosongmu lagi?""Aku tahu kamu nggak bodoh, jadi aku nggak ngebodohin kamu. Udah kubilang aku punya kesepakatan sama dia!" kata pria itu dengan muram.Sharon berhenti berjuang untuk sementara waktu. Setelah hening sejenak, ia bertanya dengan dingin, "Apa kamu bilang ... kamu nikah sama dia karena kesepakatan?""Iya.""Kalau gitu kasih tau sekarang apa kesepakatannya?"Simon terdiam selama beberapa detik sebelum ia berkata, "Aku nggak bisa jelasin ke kamu sekarang."Sharon menatapnya dan mencibir. "Bukannya kamu nggak bisa jelasin tapi karena kamu belum nemu cara untuk bohong sama aku, kan?""Aku nggak bohong padamu!""Apa kamu pikir aku masih
Kemunculan Summer yang tiba-tiba memaksa Simon untuk berhenti, terutama karena ia menodongkan pistol ke arah mereka.Suasana langsung membeku, dan Summer tidak terlihat sedang bercanda. Tampaknya jika mereka berani pergi, ia akan menembak Sharon.Sharon tidak pernah mengira akan seperti ini. Ia mendengar tentang apa yang dilakukan keluarga Gabriel untuk menghasilkan kekayaan, tetapi semua orang mengatakan bahwa keluarga Gabriel sekarang telah menghentikan keterlibatan mereka dan menjalankan bisnis yang jujur.Sharon sekarang akhirnya mengerti mengapa semua orang masih waspada terhadap keluarga Gabriel. Itu karena meskipun keluarga Gabriel tidak lagi dalam perdagangan senjata, tidak mungkin mereka tidak memiliki hal seperti itu.Mereka lebih kejam dan berdarah dingin daripada siapa pun. Sama seperti bagaimana Summer menodongkan pistol ke mereka sekarang. Bagaimanapun, Simon adalah tunangannya. Bagaimana ia bisa melakukan hal seperti itu?Wajah tampan Simon tampak dingin. Ia masih t
"Shar, sini." Eugene mengulurkan tangannya padanya, wajahnya mempertahankan ekspresi lembutnya. Namun, ada ketidaksenangan di matanya. Ia tidak suka melihatnya bersama Simon."Kamu nggak boleh ke sana!" Simon berteriak dingin dan mencoba meraihnya lagi.Namun, Sharon bereaksi cepat kali ini dan berlari kembali ke Eugene.Eugene menariknya ke belakangnya tepat pada waktunya, menahan Simon."Presiden Zachary, Anda bakal nikah besok. Anda harus tahu batasan Anda. Berhenti ganggu Shar. Seenggaknya hormati tunangan Anda."Simon sepertinya tidak mendengar Eugene dan terus menatap Sharon. Ia lari darinya dan sekarang bersembunyi di belakang Eugene. Tindakannya menyakiti hatinya.Tangan Simon tidak bisa tahan untuk tidak mengepal. Mata hitamnya menyipit dingin saat ia melihat wanita itu. "Kamu mau ikut nggak sama aku?" Sharon melihat Simon bingung. Simon ingin mengantarnya pergi tanpa mengatakan apa-apa, jadi mengapa Sharon harus mendengarkannya?Simon selalu begitu egois, berpikir semua ora
Segera setelah Sharon dan Eugene pergi, Summer dan Simon menerima hadiah dari Paman Cuatro, paman Summer.Mereka saat ini berada di ruang tunggu di mana Summer menatap kotak hadiah di atas meja dengan perasaan campur aduk di hatinya.Sementara itu, Simon sedang duduk di sofa satu tempat duduk. Wajahnya masih terlihat muram karena Sharon memilih untuk pergi bersama Eugene tadi.Namun, perhatiannya kemudian teralihkan ke kotak hadiah yang dikirim oleh Paman Cuatro.Seperti diketahui orang di luar sana, pria dari keluarga Gabriel tidak hidup lebih dari 30 tahun. Dengan kata lain, ayah Summer, Paman Dos, dan Paman Tres semuanya telah meninggal. Hanya Paman Cuatro yang tersisa, tetapi ia juga lemah dan sakit-sakitan.Summer adalah satu-satunya pewaris keluarga Gabriel dan hanya ia yang bisa mewarisi keluarga Gabriel. Namun, ada aturan dalam keluarga Gabriel yang menetapkan bahwa ia hanya bisa mewarisi sepenuhnya keluarga Gabriel setelah menikah.Meski begitu, Paman Cuatro yang lemah t