Share

Bab 111

Penulis: Anggur Penghangat Bunga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Simon memandangnya hingga Sharon berpikir keras, Ia bertanya dengan tenang, "Menurut kamu berapa lama anak itu bisa dipisahkan dari kamu?"

Sharon terkejut; Ia dan Sebastian tidak pernah berpisah. Dia tidak bisa tinggal jauh darinya dan dia pasti tidak bisa hidup tanpanya.

Sebastian akan buat keributan kalau dia tidak melihatnya dan dia tidak bisa memprediksi seberapa jauh dia akan pergi.

Dia tiba-tiba paham kenapa Simon bilang mereka akan pergi selama beberapa hari. Kalau ingat betapa Douglas sangat menyayangi Sebastian, Douglas pasti akan mengalah kalau Sebastian terus-menerus berteriak memanggil ibunya.

Ia melihat ke samping pada pria yang tenang itu. Ia telah memikirkan semua ini sebelumnya. Tidak heran ia membawanya keluar tanpa melakukan perlawanan.

"Haruskah aku tinggal dengan temanku selama beberapa hari?" Meskipun ia bilang ini, ia enggan untuk menjauh dari putranya untuk jangka waktu sementara ini. Ia berulang kali melihat keluar di rumah Zachary melalui jendela. 'Apa dia akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 112

    Hati Sharon menegang. "Kita kan cuma pura pura suami istri. Nggak ada seorang pun dari keluarga Zachary di sini, jadi kita tidak perlu berpura-pura mencintai, kan?"'Apa dia harus serius begitu?'"Ya, kita memang kawin kontrak, tetapi surat nikah itu nyata. Baik secara nominal atau... secara fisik, kita benar-benar pasangan." Dia membawa Sharon ke dalam pelukannya. Suaranya yang dalam diucapkan tepat di telinganya dan Sharon segera merasakan telinganya terbakar.Tidak cuma telinga Sharon yang terbakar, jantungnya juga berdetak lebih cepat. Simon benar dan ia tidak bisa membantahnya sama sekali.Pipinya mulai memanas dan ia berkata dengan malu, "Kontraknya bilang kita cuma berpura-pura jadi suami dan istri. Bisa gak kamu stop, jangan malu-maluin begini!" Keheningannya selama tidak berarti dia membiarkan Simon terlalu intim dengannya berulang kali!"Kontraknya nggak bilang kamu bisa cium aku. Tolong jangan seenaknya cium ..." Di tengah kalimatnya, pria itu menundukkan kepalanya dan menci

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 113

    Sharon akhirnya paham setelah mendengar penjelasan itu. Oke, itu karena kakaknya. Ia khawatir kakaknya akan tahu..Ia menggigit bibirnya. "Paham."Cara Simon menatapnya membebani pikirannya: "Sudah malam. Mandi dan tidur gih."Sharon merasa lelah setelah malam panjang ini dan tidak menyangka bahwa setelah diusir dari rumah tangga Zachary, ia akan tinggal dengan Simon di kamar hanya dengan mereka berdua. Ia terus merasa sedikit gelisah.Sharon dengan cepat menyelesaikan mandinya tetapi tidak melihat pria itu ketika ia kembali ke kamar tidur. Ia hanya mendengar suara Simon sedang mengangkat telepon di ruang tamu.Ia tidak punya niat untuk mendengarkan percakapannya. Ia melirik ke tempat tidur pria itu. 'Apa aku akan tidur di sini?'Ia bilang kakaknya bisa datang kapan saja. Akan sulit untuk dijelaskan, jadi ia terpaksa harus tidur di sini. Karena ada kontrak pernikahan jadi Simon mungkin tidak akan berperilaku buruk.Di rumah Zachary, putra mereka selalu tidur di tengah saat mereka berti

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 114

    Melihat istrinya heboh begitu, pria itu menggoda, "Kamu itu udah melahirkan seorang anak untuk aku. Apalagi yang harus malu?"Sharon menutupi matanya dengan tangannya, tidak berani melihat lagi. "Itu beda!"Ia tidak mendapat jawaban dari pria itu, tetapi bagian tempat tidur di sebelahnya bergerak. Kemudian pria itu mengulurkan tangan dan menariknya ke dalam pelukannya. Ia membuka matanya karena terkejut. Ia sudah berganti pakaian tidur dan berbaring di tempat tidur dengan lengannya yang kuat melingkari badan Sharon."Bagaimana kamu bisa tidur kalau aku dipeluk begini?" Sharon ingin lepas dari pelukan itu. Ia tidak terbiasa dipeluk saat tidur karena biasanya yang dipeluk saat tidur adalah Sebastian."Bukannya kamu bilang kamu takut tidur sendirian? Harusnya kamu baik-baik saja kan sekarang suamimu melukin kamu supaya bisa tidur?" Suara merdu pria itu jatuh.Sharon menegang... ‘ Su…suami?'"Yah, aku sedikit takut, tapi sekarang udah nggak. Jadi lepasin dong," katanya dengan senyum kering

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 115

    Howard mencibir. Sharon harus dipecat kali ini.Simon terdiam beberapa saat. Ia samar-samar melirik tangan Sharon yang terbakar dan diperban dan berkata dengan nada monoton, "Kamu nggak perlu lagi mengerjakan proyek Mountain Linguistic City. Kerjakan proyek lain dengan orang lain dulu."Ia menatap mata Howard. Suaranya semakin dingin. "Sebagai direktur desain, kamu juga harus disalahkan atas apa yang terjadi. Kamu nggak perlu menjadi direktur lagi. Laporkan ke departemen logistik dan biasakan diri Kamu dengan aturan dan peraturan perusahaan terlebih dahulu."Ekspresi Howard tenggelam. 'Apa saya diturunkan pangkatnya?'Sharon menatap kosong ke arah Simon. 'Dia nggak memecatku?'Bukan ini yang diinginkan Penelope. Ia segera berkata, "Simon ..."Simon tiba-tiba bangkit. "Baiklah, itu saja untuk saat ini. Saya harus pergi, ada klien penting, dan kamu bisa balik kerja." Dengan itu, ia menyuruh sekretarisnya untuk mengikutinya keluar.Hati Penelope terbakar amarah ketika ia diinterupsi. Ia s

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 116

    Sharon diam-diam mengepalkan tangannya di sisinya. Fiona pasti sangat memfitnah namanya sampai buat Penelope berpikir buruk tentangnya.Omong-omong, Fiona mungkin saja pembunuh ayahnya. Kemarahan mengancam dan mendidih di hati Sharon.Sharon hening sesaat dan Penelope membuka laci dan mengeluarkan cek, meletakkannya di atas meja dan mendorongnya ke arah Sharon. “Ada cukup uang di sini untuk kamu hidup dengan mudah selama sisa hidup kamu. Kalau kamu pinter, kamu akan ambil ini dan ceraikan Simon lalu bisa pergi dengan tenang.”Sharon melihat cek itu. Angka yang tertulis di sana benar-benar luar biasa baginya.Penelope pasti sudah menyiapkan cek ini jauh-jauh hari ya? Semua itu agar ia bisa mengusir Sharon.Bibir Sharon membentuk seringai mencela.Penelope melihat ekspresinya dan berkata dengan sedikit jijik, “Kenapa, terlalu dikit untuk kamu? Saya kasih tau ya, hanya ini yang bisa saya kasih kepada kamu. Jangan berharap kamu bisa peras lebih banyak uang dari Zachary.”Sharon bertemu pan

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 117

    Mungkin kata-kata Sharon masuk akal baginya. Ekspresi Penelope terlihat rumit, emosi di matanya berubah berulang kali.Anak? Ia tidak akan pernah memiliki anak sendiri seumur hidup ini. Simon adalah putra yang dibesarkannya seorang diri!Sharon berjalan keluar dari kantor Penelope dan langsung menuju lift. Begitu masuk, ia akhirnya membiarkan membuat punggungnya yang dari tadi tegak agar sedikit rileks dan menarik napas dalam-dalam. Itu sangat mencekiknya. Ia khawatir Penelope akan kehilangan kesabaran dan mengusirnya dari perusahaan.Tidak lama setelah Sharon kembali ke departemen desain, ia melihat Howard muncul dengan sebuah kotak kardus besar di tangannya. Kotak itu penuh dengan barang-barangnya. Sepertinya ia secara resmi pindah ke logistik sekarang.Pemandangan itu membuat suasana hati Sharon yang buruk jadi membaik karena suatu alasan. Ia harus memberi Simon pujian untuk itu. Ia memindahkan Howard ke departemen logistic jadi ia dapat belajar lebih lanjut tentang cara kerja perus

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 118

    Kaki Sharon tiba-tiba berhenti. "Apa katamu? Ada kejadian apa??"Riley bilang ia ada di rumah sakit dan meminta Sharon untuk datang.Sharon sangat khawatir jadi ia buru-buru mengambil cuti dan berlari ke rumah sakit.Pada saat ia tiba di sana, Riley sudah muncul dari UGD dan sekarang terbaring di ranjang rumah sakit.“Gimana kondisi kamu, Riley? Kok bisa kecelakaan?" Saat Sharon memasuki kamar rumah sakit, ia melihat kaki kanan Riley terbungkus plester. Ia pasti terluka cukup parah.Riley terlihat sangat marah. “Aku bener bener gak beruntung hari ini!”Ia menumpahkan isi amarahnya pada Sharon. Tadi saat sedang melakukan pengiriman ke kliennya, padahal sudah mengemudi di jalan yang benar tapi ada sebuah mobil datang dengan kecepatan tinggi tepat ke arahnya saat ia berbelok di tikungan.Akibatnya, kaki kanannya patah dan hampir kehilangan nyawanya.Jantung Sharon berdetak kencang ketika ia mendengar cerita Riley dan ia tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Apa ... Dia nabrak kam

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 119

    Menurut Sharon, perilaku pria tadi itu tidak masuk akal. Ia duduk di sisi tempat tidur dan berkata, “Oke, oke. Kamu kan masih sakit, jadi tenang aja ya. Kalau marah marah terus nggak akan bikin pulih.”"Shar, aku ngak mau tinggal di rumah sakit," kata Riley, menarik tangannya dengan menyedihkan."Kalo lukanya begini, mau ga mau sih.""Kalau begitu, bisa nggak kamu jenguk aku tiap hari?" Riley menatapnya dengan sedih.Sharon memikirkannya. Lagi pula, tidak ada yang lebih baik untuk ia lakukan di kantor dan Riley terluka parah. Ia tidak bisa memaksa dirinya untuk mengatakan tidak. “Ok, aku bakal datang jenguk kapanpun aku punya waktu.”Ekspresi Riley berubah dalam sekejap. "Betul? Janji ya? Jangan lupa bawa putra baptisku kalau jenguk ke sini.”Sharon tahu ekspresi sedih Riley tadi cuma akting, tapi... Ia tenggelam dalam pikirannya sejenak. Ia bahkan tidak bisa bertemu putranya sekarang, apalagi membawanya ke sini.Ia tidak kasih tahu Riley bahwa ia telah diusir oleh keluarga Zachary, j

Bab terbaru

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1747

    “Sekarang aku udah selesaikan semua permintaan terakhir dia." Yvonne melirik Quincy untuk terakhir kalinya, yang diliputi keterkejutan. Dia kemudian meninggalkan ruangan.Quincy tidak mengatakan apa pun untuk membuatnya tetap tinggal. Dia terus menatap kotak abu itu. Dia menatap kotak abu dalam diam untuk waktu yang sangat lama. Terry bertanya padanya, "Nona, apa kamu percaya kalau ini abu Dayton Night?" Dia berbalik untuk melihat Terry. Sejujurnya, dia tidak terlalu percaya. "Kenapa kamu nggak lihat dulu aset yang dia transfer ke kamu dan lihat apa itu asli?" Terry menyarankan. "Bantu aku cek ini." Dia menyerahkan tumpukan tebal dokumen kepadanya sehingga dia bisa memverifikasinya. "Aku akan cek sekarang." Terry segera meninggalkan kantor. Quincy menatap kotak abu dan bergumam pelan, "Dayton Night, kamu mau ngapain lagi sekarang?" Dia terkejut ketika Terry memberitahunya bahwa Dayton benar-benar telah mentransfer semua aset dan keuangannya kepadanya setelah memverifikas

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1746

    Quincy masih tenggelam dalam pikirannya ketika sekretarisnya meneleponnya melalui saluran telepon internal. Sekretarisnya memberi tahu dia bahwa seorang wanita bernama Yvonne Leif ada di sini untuk menemuinya.Dia mengerutkan kening. Yvonne Leif?Setelah memikirkannya sebentar, dia akhirnya ingat. Apakah Yvonne Leif bukan wanita yang waktu itu dengan Dayton? Kenapa dia mencarinya sekarang? Jika dia tidak mati, maka Dayton Night... Jantung Quincy tergopoh-gopoh. Dia meminta sekretarisnya untuk membawanya masuk sekaligus. Setelah beberapa saat, sekretarisnya membawa Yvonne ke kantor. Sejak Yvonne muncul di kantornya, Quincy terus menatapnya. Dia masih punya bayangan. Dia bukan hantu atau roh…Yvonne baik-baik saja dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia tidak terlihat terluka sama sekali.Apakah dia berhasil menghindari pengeboman di pulau itu?Yvonne mengenakan kacamata hitam dan memegang sebuah kotak. Dia membawa tas tangannya di pergelangan tangannya. Setelah beberapa

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1745

    Ekspresi Dayton terlihat gelap saat dia menatap pulau itu dengan tatapan suram. Dia mengerucutkan bibirnya. Dia tidak punya niat untuk mengatakan apa-apa.Dia tidak ingin meninggalkan pulau itu. Yvonne dan anak buahnya adalah orang-orang yang dengan paksa membawanya pergi."Aku lebih suka tinggal di pulau itu." katanya setelah beberapa saat.Yvonne menatapnya dengan kaget. Setelah beberapa detik, dia tertawa terbahak-bahak. “Kamu memang tahu dia akan bom kamu sampai mati, kan? Itu akan lebih baik dari pada mati setelah melalui semua siksaan penyakit kamu, kan?”Setelah hening sejenak, dia berkata, "Aku berhutang budi sama dia."Bagaimanapun, dia tidak akan bisa hidup lama. Dia hanya harus memenuhi keinginan Quincy dan membiarkannya mengakhiri hidupnya secara pribadi.Dia tidak akan menyesal jika dia mati di tangannya.Yvonne tidak bisa menahan diri untuk tidak menampar wajahnya. Dia kemudian memarahi dirinya sendiri dengan keras, “Kenapa aku terlalu ikut campur?! Kenapa aku bers

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1744

    Quincy mengarahkan pandangan dinginnya ke arah itu. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Ayo pergi."Terry tidak tahu apa yang dia lihat barusan. Dia hanya memperhatikan ekspresi tidak menyenangkan di wajah Quincy..Dia mengikutinya dan bertanya, “Nona, di mana bajingan itu, Dayton Night? Apa Nona mau saya tangkap dia dengan tangan saya sendiri?” Dia tidak berpikir bahwa dia akan membiarkan Dayton pergi.Quincy tidak berhenti berjalan. "Nggak usah. Aku tahu gimana hadapin dia.”Ada sedikit kebrutalan dalam suaranya yang dingin. Terry sedikit terkejut. Dia sepertinya mengerti sesuatu. Dia berhenti berbicara dengannya setelah itu. Helikopter sudah menunggu mereka di luar. Quincy dan Terry naik ke helikopter.Di bawah mereka, pulau itu dalam kekacauan besar. Tidak ada yang bisa menghentikannya pergi sekarang."Nona, bisa kita pulang sekarang?" tanya Terry.Quincy melirik situasi di bawah dan menatapnya. Ada ekspresi yang sangat tenang di wajahnya. "Kamu bawa banyak bahan peleda

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1743

    “Dokter Leif, datang dan lihat Tuan Muda. Dia muntah darah lagi,” salah satu anak buah Dayton memberitahunya begitu mereka melihatnya.Yvonne berjalan di depan Dayton. Dia melihat darah yang dimuntahkannya ke lantai. Dia tidak lagi terganggu akan hal itu. “Kalian harus belajar membiasakan diri dengan hal seperti ini. Lagi pula, itu akan sering terjadi nanti.”Anak buah Dayton tercengang. Apa artinya itu? Tuan Muda akan sering muntah darah nanti? Dayton bersandar di sofa di belakangnya dan memejamkan mata. Dia tidak punya tenaga untuk bicara lagi. Yvonne tidak ingin menghukumnya setelah melihat kondisinya saat ini. Dia jelas tahu bahwa dia telah menyerah pada dirinya sendiri sejak lama. Dia hanya menunggu kematiannya sendiri. Karena itu, dia tidak buru-buru untuk melakukan pengobatan akupuntur pada dirinya. Grhhhh…Grrrhhrh…Grrrrhhhh…. Gemuruh suara keras terdengar dari luar. Dayton segera membuka matanya. Kedengarannya seperti sebuah pesawat terbang?Dia segera memberi ta

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1742

    Quincy sangat marah hingga wajahnya memerah. Jika dia tidak ditahan oleh pengawalnya, dia pasti akan mencekiknya sampai mati sekarang!Yvonne, yang mengawasi mereka di samping, tidak bisa memaksa dirinya untuk terus menonton mereka lagi. Dia merasa sangat canggung sebagai orang luar. Karena itu, dia bangkit dan berkata, "Kalian harus makan pelan-pelan." Dia meninggalkan ruangan setelah berbicara.Dia benar-benar tidak bisa memahami seseorang seperti Dayton Night. Mengapa dia begitu gigih mendapatkan Quincy Lane?Sebenarnya, dia memang pria yang gigih. Namun, dia pasti malah sebuah mimpi buruk bagi Quincy.Dia bisa tahu betapa Quincy membencinya. Kalau tidak, dia tidak akan menyandera Lennon. Dia ingin meninggalkan pulau ini.Mungkin cinta bukan hanya tentang memberi. Beberapa jenis cinta didefinisikan oleh belenggu dan pemenjaraan juga. Dayton tidak hanya menjebak Quincy, tetapi dia juga melakukannya pada dirinya sendiri. Namun, mungkin ini adalah keinginan terakhirnya dalam h

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1741

    Yvonne menatapnya. Dia tiba-tiba kehilangan kata-kata.Quincy didorong kembali ke kamarnya. Pintu kamarnya kemudian ditutup rapat. Dia mendengar suara kunci terkunci di luar. Sialan, Dayton Night. Dia menyuruh anak buahnya untuk menguncinya. Dia benar-benar kehilangan kebebasannya. Quincy tidak punya ide lagi. Dia hanya bisa berpuasa. Dia lebih baik mati daripada dipenjara olehnya.Dia mulai berpuasa.Anak buah Dayton segera melaporkan situasi ini kepadanya. Dia ingin pergi untuk melihatnya, tetapi dia benar-benar tidak punya energi sekarang.“Bawa dia.” Dia tidak punya pilihan selain meminta mereka membawa Quincy ke kamarnya. Sebelum Quincy tiba, dia meminta Yvonne untuk membantunya ke sofa agar dia bisa duduk. Dia tidak bisa membiarkan Quincy melihatnya terbaring di tempat tidur dengan begitu sakit. Yvonne mau tidak mau bertanya, “Kenapa kamu harus melakukan ini? kamu berusaha keras untuk pura-pura baik-baik aja di depan dia. Nggak bisa apa kamu kasih tahu dia soal penyak

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1740

    Quincy mau tidak mau merasa terkejut setelah melihat penampilan Dayton. Dia menatapnya dengan tatapan yang membuatnya tampak seperti akan memakannya hidup-hidup!"Kamu di pulau?" dia bertanya padanya. Mengapa anak buahnya menipunya? "Apa kamu coba sandera anak buah aku untuk kaburi karena kamu ngira aku nggak ada di sini?" Dayton dipenuhi amarah. "Dayton Night, apa yang kasih kamu hak untuk menjebak aku di sini?" Seharusnya dia yang marah padanya.Saat itu, Yvonne mengejarnya.“Kamu harus kembali.” Dia mengingatkan Dayton setelah berjalan ke sisinya. Namun, pikiran Dayton hanya dipenuhi dengan pikiran tentang Quincy. Seolah-olah dia tidak mendengar apa yang dikatakan Yvonne.Kilatan mengejek muncul di tatapan Quincy ketika dia melihat Yvonne juga ada di pulau itu. Tidak heran anak buahnya tidak mau memberitahunya bahwa dia sudah berada di pulau itu. Dia telah membawa wanita lain. Mustahil baginya untuk tidak mengenali wanita ini. Dia adalah wanita yang dia permainkan di rum

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1739

    Saat itu, Lennon mendeteksi nada mengejek dalam suaranya. Dia sama sekali tidak peduli apakah mereka lelah atau tidak.Dia menundukkan kepalanya dan mengupas apel dengan saksama. Dia tidak berniat untuk terus berbicara dengannya lagi. “Biarin aku kupas sendiri. Tangan kamu nggak bersih.” Quincy secara alami meraih pisau itu. Lennon tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya merasa sedikit ketakutan. Dia menyerahkan pisau dan apelnya sekaligus. Namun demikian, Quincy hanya mengambil pisau buah itu. Dia tidak mengambil apel darinya. Sementara dia bertanya-tanya apakah dia pikir tangannya kotor, dia memegang pisau buah dan mendekatinya. Dia segera meletakkan pisau di lehernya. “Nyonya Muda, kamu…” Lennon akhirnya menyadari apa yang sedang terjadi. Ini adalah tujuan sebenarnya. Quincy menatapnya dengan dingin dan berteriak dengan dingin, “Jalan!"Lennon tidak punya pilihan selain mematuhinya dan berjalan keluar.Orang-orang yang berdiri di dekat pintu terkejut ketika mereka meli

DMCA.com Protection Status