Share

Bab 17

Penulis: Nanasshi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-17 21:43:22

Jaden mengalihkan pandangannya ke arah lain dan kembali berdehem, "Soal semalam mungkin?"

Duh ... apa Jaden bodoh?

Kenapa harus membahas hal yang terjadi semalam? Apa ia ingin mengejekku yang terus menatapnya tanpa bisa menampar wajahnya? Atau dia ingin mengejekku yang dengan bodohnya membiarkan tangan bergerak seperti tanpa tuan, mengusap keningnya, pipinya, hidungnya yang tinggi hingga bibirnya yang merah?

Sial!

Sial!

Sial!

Aku masih ingat sekali bagaimana aku dan Jaden yang terkejut saat mendengar suara si squishy; menginterupsi. Menghentikan adu tatap tanpa jeda antara aku dan Jaden yang entah kenapa bisa terjadi. Dan setelahnya, Jaden melenggang pergi dengan menggendong dua squishy tanpa sepatah katapun.

"Tidak ada yang terjadi semalam, lalu untuk apa aku marah?" jawabku tak acuh. Masih membiarkan fokusku hanya pada rambut Thea. Tidak pada wajah Jaden yang seperti biasa ... tampan!

Sial!

"Oke."

Lihat, kan?

Hanya aku yang tidak bisa tidur dan memikirkan kejadian itu hingga memilik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 18

    "Lalu, apa kamu masih mencintai suami Jennieta?"Aku terhenyak. "Apa urusan kamu?""Aku juga penasaran."Lalu setelahnya kami sama-sama terdiam. Sibuk menyelami apa yang berkutat dipikiran masing-masing. Saling terdiam tanpa bisa saling menghadirkan jawaban. Terlalu sulit atau bahkan terlalu sakit."Bagaimana bila Mina kembali?"Jaden menghela napas lalu menatap langit. "Aku tidak tahu."Dan Jaden menoleh, "Bagaimana bila Micko rela meninggalkan istrinya demi kamu?"Aku diam, menunduk. Ada hawa panas yang menyerang bagian wajah terkhusus mata. Aku ingin menangis bila mengingat perandai-andaian itu. Bila saja Micko memilihku. Bila saja Micko berani meninggalkan Jennieta. Bila saja Micko tidak membuangku. Bila saja Micko tidak pernah menyanggupi keinginan orang tua mereka untuk menikah dengan Jennieta.Atau ....Bila saja aku memiliki keinginan menikah -tanpa peduli akan karierku lebih cepat- di bandingkan Jennieta.Bila semua hal buruk ini mampu aku cegah, mungkin aku adalah satu-satun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 19

    "Kamu perempuan murahan!""Kenapa kamu berpikir begitu, Kak Anye? Kamu yang sejak awal nggak bersungguh-sungguh.""Brengsek! Apa maksud kamu?""Kak Anye seharusnya sadar diri. Coba perhatikan diri Kak Anye, sekali saja. Agar Kak Anye tahu, dunia tidak hanya berputar di sekitar kamu.""Sialan kamu Jen! Kamu benar-benar murahan!""Jennieta, kamu pelacur!""Jennieta sialan!""Cukup Nye! Berhenti mengatakan hal-hal buruk tentang calon istriku!"Sialan!Aku terkejut dan bangun dengan kepala pening. Mimpi buruk terkait Jennieta dan Micko masih senantiasa berputar tanpa tahu waktu. Ini Paris, pukul lima pagi. Membawa mood buruk dan membuat awal hari menjadi hancur. Setelah memejamkan mata beberapa kali, hasilnya tetap nihil. Mata justru sibuk berkutat dengan berbagai abstraksi benda di sekitar. Mengabsen lemari, kaca, bantal, guling, bahkan hingga bathrobe yang tersampir di balik pintu.Ah ... sial!Aku bangkit. Menendang selimut hingga tak beraturan; terserak. Memilih duduk di depan sofa da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 20

    Jaden, Anna, Thea dan aku. Duduk dengan hamparan bintang di rooftop sebuah restoran. Menghabiskan steak, sphagetti tanpa unsur telur, beberapa potong eclair dan macarons. Dengan sesekali, Anna dan Thea sibuk bercerita."Ayah, aku ingin menjadi dokter seperti ayah."Itu Thea. Nampak dari ikat rambutnya. Bercerita dengan mulut dipenuhi macarons dan tertawa setelahnya. Jaden hanya tersenyum, mengusap sudut bibir Thea yang kotor."Kalau begitu, kamu harus rajin belajar."Anna dan Thea bersorak; girang."Aku nggak mau menjadi dokter seperti Thea ayah. Boleh, kan?"Jaden mengangguk dan tersenyum. Ia mengusap kepala Anna lembut. "Lalu Anna ingin jadi apa?"Anna mengerling, "Ingin jadi aktris seperti auntie Anye. Juga, ingin cantik seperti auntie."Aku diam dan mengalihkan pandangan pada Jaden. Sebab beberapa waktu lalu, Jaden begitu marah saat aku mengatakan bahwa anak mereka berbakat dibidang akting sepertiku. Nyatanya, Jaden hanya mengangguk dan tersenyum. "Lakukan apapun yang Anna sukai,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 21

    Gila!Gila!Gila!Aku seperti idiot, yang memilih menggamit dua squishy dan berlalu dari restoran. Meninggalkan Jaden dan kegiatannya dalam bernostalgia. Meninggalkan Jaden yang masih diam saja dan bertampang bodoh dalam dekapan Mina. Meninggalkan Jaden dan membawa lari anak mereka.Bukankah Lyla Anyelir adalah orang yang tidak waras?Dua squishy sudah terlelap di kamarku. Sedang aku hanya terduduk di balik jendela –yang menghadap ke jalanan Belle Epouqe– dengan gelisah. Entah menanti siapa atau berharap apa. Teramat pasti bukan anak perempuan nenek Willie; Mina."Kak, kamu kenapa? Kaya orang bingung deh," komentar Mark di depan tv."Bukankah kalian makan malam bersama tadi, lantas kenapa Anna dan Thea malah hanya pulang dengan kamu?" Naeema turut rusuh dari balik meja makan.Aku menghela napas panjang. Menoleh ke arah Naeema dan Mark sekilas, untuk kemudian kembali menekuri jalanan di luar jendela."Perempuan itu kembali," gumamku tak jelas."Apa?""Mina," tambahku."Siapa?""Olivia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 22

    Bila ada yang mengatakan bahwa Lyla Anyelir bodoh, maka dengan sangat menyesal aku katakan; iya. Buktinya, selama dua tahun aku terus mempertahankan hubungan terlarang dengan suami orang dengan dalih cinta. Dan sekarang, lihat! Aku dengan bodohnya menurut saat Jaden memintaku menjemput Anna dan Thea. Padahal tadi pagi, sudah jelas bahwa ia mengatakan ibu mereka yang akan ke sana. Maksudku yah Jaden mengatakannya secara tersirat.Dua squishy berlari ke arahku, merenggangkan peluk. Mereka berdua berlomba memamerkan hasil karya mereka. Anna yang menggambar seorang putri, sedangkan Thea yang menggambar pemandangan. Aku mengusap kepala mereka, menggumamkan beberapa kalimat pujian untuk kemudian mengusap kepala mereka lembut. Sialnya, kegiatan menyenangkan ini terganggu. Suara seseorang –perempuan- memecah kehangatan.Di sana; di arah jam 9. Berdiri dengan anggun dalam balutan dress berwarna putih. Dia; Olivia Mina Winata."Kau ... Lyla Anyelir?"Dia mengenalku; eksistensiku. Dan tanpa men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 23

    Seine, awal musim gugur dan lalu lalang orang. Aku diam, dengan dua kepala squishy yang terlelap di pangkuan. Rintik masih setia di luar jendela Amour cafe, membuat niat pulang terurungkan. Sesekali, Anna bergumam dalam lelap atau Thea yang membuat bebunyian dari giginya yang beradu.Ponsel masih ada di atas meja, di samping piring cake yang tersisa separuh. Di dekat dua gelas hot chocolate yang telah tandas oleh dua makhluk mungil. Dan isinya masih sama, pesan Jaden yang akan datang 15 menit lagi; katanya.Tapi aku tidak terlalu bodoh untuk sekedar menghitung jam. Sebab tidurnya Anna dan Thea sudah menjadi bukti bahwa Jaden adalah pembual.Gila!Ini sudah 3 jam!Seandainya di luar tidak turun hujan, aku tidak akan seperti orang dungu menunggu Jaden menjemput. Aku dan dua squishy bisa naik Metro atau taxi. Semandiri itu; aku.Hey!Memangnya kau siapanya Jaden Pradipta, Nye?"Maaf, Nye. Aku terlambat."Ada Jaden, di depanku. Dengan bajunya yang sedikit basah, rambutnya berantakan dan n

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 24

    Si brengsek Jaden Pradipta!Kata itu yang tepat untuk ayah dua squishy. Perjalanan dari sungai Seine menuju Belle Epouqe yang dipenuhi bungkam. Tak ada percakapan, tak ada senyum manis apalagi canda hangat.Beku. Seolah musim gugur yang baru akan dimulai dilibas habis oleh musim dingin; terganti. Sedingin itu, Jaden Pradipta.Ia bahkan berlalu dengan menggendong dua squishy tanpa mengucapkan terima kasih. Serta jangan lupakan tatapan matanya yang tajam dan penuh intimidasi.Jaden Pradipta aneh!"Kenapa memasang wajah busuk seperti itu, Nye?"Aku menoleh dan mendapati dua sahabatku, Sella dan Naeema. Keduanya duduk di tepi tempat tidur dengan setangkup snack di tangan."Wajahku cantik, omong-omong," jawabku penuh kesal."Tentu saja cantik. Kalau wajahmu benar busuk, tidak mungkin bisa membuat suami orang bertahan selama dua tahun dalam pelukan."Brengsek kau Naeema!Aku melemparkan bantal ke wajah Naeema, sialnya dia mengelak dan justru mendarat di wajah Sella."Woyy!!" teriak Sella da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 25

    Ten Belles cafe, secangkir hot chocolate dan Dio yang sejak lima menit lalu enggan beranjak dari hadapan. Aku mendelik, nyatanya ia justru tersenyum hangat. Membuat keinginan untuk mengusirnya hilang. Lagi pula, ini cafenya, 'kan?Ia menarik kursi di hadapanku. Tangannya tertata rapi di atas meja seperti anak kecil saat berada di kelas. Matanya yang bulat sibuk mengerjap-ngerjap."Baiklah ... baiklah. Apa yang ingin kamu tahu?" Akhirnya aku menyerah. Membiarkan Dio melontarkan tanya sebab sejak masuk ke dalam cafe, wajahku terlipat dengan raut yang busuk; kesal."Kenapa wajah cantik ini, huh?"Aku mendengus mendengar mulut manisnya, namun sekon berikutnya tak urung tersenyum. "Aku hanya sedang sedikit kesal.""Kamu yakin itu sedikit saja?""Memang sedikit," jawabku sengit."Pembohong. Kamu sangat sangat sangat kesal, Nye."Aku menghela napas panjang, mengalihkan atensi ke arah luar cafe. Beberapa pohon Ek, maple dan lainnya nampak mulai menguning bahkan memerah. Musim gugur dan dingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 65

    Di sebuah kamar rumah sakit yang sunyi, Jaden duduk di samping tempat tidur Anye. Tangannya menggenggam jemari istrinya yang dingin, berharap dapat mentransfer sedikit kehangatan dan kekuatan. Sudah lebih dari tiga puluh hari sejak kecelakaan itu, tiga puluh hari yang terasa seperti seabad. Anye terbaring dalam keadaan koma, tubuhnya yang lemah seolah berjuang di ambang batas kehidupan. Seperti meminta tolong untuk diselamatkan, tapi terlalu jauh ... hingga sulit untuk kembali. Jaden tergugu. Lagi dan lagi. Segala hal dalam hidupnya tidak pernah sama lagi. Senyumannya -yang jujur- telah hilang. Dihari-harinya, tersisa senyuman palsu yang harus ia tunjukkan pada Anna dan Thea juga bumi; bayi mereka. Selebihnya, ia hanya manusia pemurung yang kehilangan cahaya hidup. Jaden tidak pernah meninggalkan rumah sakit sejak saat itu. Ia bahkan tidak kembali ke rumah, memilih tidur di sofa atau di kursi berdekatan dengan Anye. Meski dokter sudah menyarankan untuk beristirahat di rumah, Jaden

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 64

    "Kalian semua mengenal perempuan ini, kan? Dia seorang aktris dan menurut berita yang selama ini beredar, ia memiliki hubungan dengan salah satu korban yakni nyonya Lyla Anyelir, Benar?" Pak Polisi tanpa seragam itu mengawali sesi pertanyaannya. Dio dan Mark sesaat terdiam. Kaget, terkejut dan tak menyangka ke arah mana pembicaraan ini akan berujung dengan nama perempuan itu dibawa-bawa. "Jennieta," gumam Jaden Pradipta. "Benar. Dia Jennieta. Dia adalah penyewa truk yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi. Ia juga yang membayar supir truk hitam dengan nomor xxx yang sengaja keluar jalur berlawanan dan menabrakan kendaraannya pada mobil yang kalian kendarai." Mata Jaden memerah, nyalang sekali. Tangannya mengepal kuat, membuat buku-buku jarinya memutih. Ia lantas berbalik, memukul dinding rumah sakit dengan kuat. Sekali, dua kali, enggan berhenti. Para polisi yang terkejut, menoleh pada Dio dan Mark kebingungan. Sementara keduanya langsung memburu, mencoba menghentikan perbuatan Ja

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 63

    (Point of View 3) Malam itu hujan turun deras, membasahi jalan raya yang mereka lalui dalam perjalanan pulang dari liburan keluarga. Anye, Jaden, Dio, Sella, Mark, Naeema, dan si kembar, Anna dan Thea, berada dalam mobil SUV besar milik Jaden. Mereka tergesa pulang saat Anye memberikan mereka tanda terkait kontraksi; tanda kelahiran si bayi. Anye, yang sedang hamil sembilan bulan, duduk di kursi tengah bersama sang suami. Perutnya yang besar membuatnya harus duduk dengan posisi miring, terus menerus diusap oleh Jaden. Dio yang mengemudi sesekali menoleh; turut panik juga. "Kamu masih baik-baik saja, Sayang?" tanya Jaden dengan nada khawatir. Anye tersenyum lemah sambil mengangguk. "Aku baik-baik saja, hanya sedikit ... duh! sakit banget Jaden!" seru Anye sambil menjambak rambut Jaden. "Aw! sakit sayang," erang Jaden, tapi tetap pasrah, tidak mengenyahkan jari sang istri dari kepalanya. "Dio, bawa mobilnya lebih cepat. Anye benar-benar bisa bikin aku botak." Di kursi depan, di

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 62

    "Aku tidak ingin peduli," jawabku tak acuh."Dia merebut Micko dari Anye. Dia benar-benar menyukai si bajingan itu sangat banyak sampai menggunakan berbagai cara untuk merebut kekasih orang lain. Dan sekarang hasilnya, dia benar-benar dicampakkan oleh si brengsek itu. Aku tahu bahwa depresinya berdasar."Aku menyesap hot chocolate-ku dan kembali mengalihkan pandangan ke arah luar. Banyaknya orang dengan tawa-tawa mereka yang bersuka ria. Ternyata, tidak semuanya merasakan hal yang sama. Di beberapa sudut bumi, pastilah banyak orang yang bahkan menganggap hidup terlalu sulit bahkan untuk sekedar menyunggingkan senyum. Jennieta misalnya. Aku waktu dulu, contohnya. Kita sama-sama terperangkap pada rasa putus asa. Tidak lebih hanya karena sebuah kebodohan dalam mencintai seseorang. Benar-benar bodoh, sebab laki-laki yang ingin dipertahankan pun, menengok saja tidak.Ah ... sial!Tiba-tiba aku ingin merengkuh Jennieta dan mengatakan padanya bahwa Micko terlalu bajingan untuk ditangisi sepe

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 61

    RS. Tjipto, pukul 10 pagi. Aku dan Jaden sedang asik di ruangan dr. Anita, memandangi layar besar di mana bayi kami sedang asik berkomunikasi. Sesekali, dr. Anita memperdengarkan suara detak jantungnya yang seketika membuatku dan Jaden dipenuhi haru. Dokter spesialis kandunganku ini adalah perempuan berusia 45 tahun. Dengan wajah teduh, ia selalu memberikan berbagai tips dan pengetahuan seputar kehamilan dengan mudah diserap dan menyenangkan.Seperti hari ini. Sejak pagi, aku dan Jaden cukup panik. Bayi kecil kami yang biasanya aktif dan bergerak-gerak tak tahu waktu, lebih memilih banyak diam hari ini. Juga bagian ulu hati yang sedikit nyeri, membuatku dan Jaden memutuskan untuk menemui dr. Anita segera. Walau ternyata setelah melalui pemeriksaan, tak ada hal yang mengkhawatirkan. Baik aku maupun bayiku, semuanya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja."Usia kandunganmu sekarang 37 week, Nye. Semuanya sehat dan ia tumbuh menjadi bayi yang pintar. Dalam beberapa minggu lagi, kau sudah

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 60

    "Siapa ya?" Aku menuju interkom. Sesaat termangu, aku bimbang antara membuka pintu atau tidak. "Micko?"Aku kemudian memilih membuka pintu. Sudah lama aku tidak melihatnya. Laki-laki itu juga bahkan memilih tidak datang di pesta pernikahanku."Ada perlu apa?"Aku tidak mempersilahkan Micko masuk. Memilih menyuruhnya duduk di kursi luar, ia meletakkan sebuah buket bunga mawar berwarna pink."Untuk apa?""Ucapan selamat, Nye." Ia duduk dan menyunggingkan senyum."Selamat untuk?""Pernikahanmu dan juga kehamilanmu.""Baiklah." Aku mengeluarkan ponselku dan melakukan panggilan video pada Jaden. Micko nampak terkejut namun sepertinya ia bersikap setenang mungkin. Harus menunggu hingga dering ke lima, barulah Jaden memunculkan batang hidungnya."Ada seseorang berkunjung dan ingin memberikan selamat pada kita, sayangnya kau sedang di rumah sakit. Kau ingin menyapa?""Siapa?" Jaden meletakkan berkas yang dipegangnya untuk kemudian fokus padaku."Ini." Aku membalik mode kamera hingga menampakk

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 59

    Dua garis berwarna merah. Aku sudah membuka bungkus yang ke sepuluh dan hasilnya tetap sama. Berkali-kali pula aku mengucek mata, dan hasilnya juga tidak berubah. Meyakinkan hati pun sudah aku lakukan sejak tadi. Namun tetap saja, lagi dan lagi itu terasa seperti mimpi. Seperti bunga tidur yang indah namun terasa was-was kalau sampai bangun dan itu ternyata tidak terjadi. Sedikit banyak, kejadian di Bali membuatku khawatir. Jaden dan harapannya jangan sampai kembali dibuat kecewa."Jadi bagaimana, Nye?"Itu suara Jaden. Ia pasti sedang mondar-mandir di depan pintu kamar mandi. Namun anehnya, ia tidak sendiri. Sella dan yang lainnya juga berada di sana. Juga merasakan cemas yang sama. Entah kami memang sedemikian kompaknya atau level ingin tahu mereka yang terlalu tinggi."Ini."Aku menyerahkan semua hasil test pack yang menyimpulkan hal yang sama. Jaden nampak mematung sesaat namun kemudian meraihku dalam pelukannya. Mengucapkan terima kasih berulang-ulang kali. Mengecup dahiku tanpa

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 58

    Lihat dua mempelai di altar itu!"Dio!" Aku kembali menjadi Lyla Anyelir yang tidak tahu tempat. Tamu-tamu yang datang bahkan mengalihkan sepenuh atensi mereka padaku. Jangan lupakan Mark, Naeema dan Sella yang tertawa penuh ejekan."Anna benar, kan, ibu? Auntie Sella dan uncle Dio yang menikah. Kenapa ibu tidak percaya padaku?" Anna dan Thea berjumawa. Keduanya berlari ke arah Naeema dan memeluknya seketika. Aku dan Jaden akhirnya mendekat juga."Kau terkejut?" tanya Naeema. Aku memukul lengan gadis itu dan ia kembali tertawa. Lanjutnya, " bukan hanya kau yang terkejut. Kita semua sama terkejutnya."Aku, Naeema, Jaden dan pasang mata tamu lainnya akhirnya benar-benar terfokus ke depan sana. Di mana, Dio dan Sella sedang berjalan bersama menuju pendeta. Keduanya sedang berjalan menuju janji sumpah setia.Aku menyikut Naeema dan setengah berbisik, "Kenapa mereka menikah?""Kau pikir hanya kau yang ingin menikah," bisik Naeema sarkas."Maksudku ... sejak kapan mereka menjalin hubungan?"

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 57

    Manusia itu hidup dengan terus melihat ke depan. Sebanyak apapun kebahagiaan di masa lalu, waktu tetap berputar seperti biasanya. Pun kesedihan. Sesakit apapun masa lalu memberikan luka, waktu terus berjalan dengan sebagaimana mestinya. Sudah takdirnya seperti itu. Dan akan tetap begitu.Oke.Begitu juga dengan hidup seorang Lyla Anyelir. Kematian ibuku yang menyesakkan dada itu telah berlalu. Meraung seperti orang gila sekalipun, tetap tidak akan membawa kembali sosoknya padaku. Menjerit sampai suara di tenggorokan terputus sekalipun, tetap tak akan membuatnya bisa menghampiriku lagi. Sampai kapanpun.Itulah sebabnya, hari ini, tepat satu bulan kepergiannya, aku mulai memilih merelakan. Hari-hari sebelumnya yang terasa begitu mendung, sedang aku coba buat cerah kembali. Tawaku yang sirna, lelucon-lelucon bodoh yang entah pergi ke mana, atau semangatku yang tiba-tiba sekarat, kini sedang aku usahakan agar utuh kembali. Sebab ada dua squishy, teman-teman dan adikku, juga suamiku tercin

DMCA.com Protection Status