Share

Lucky You

“Mah, abis keluar dari sini aku gak mau sekolah!”

“Loh kok gitu, Sayang? Mama janji gak bakal telat jemput kamu lagi ....”

“Gak mau! Pokoknya aku mau homeschooling aja!”

Selimut belang khas rumah sakit tersibak kasar. Seorang remaja laki-laki bangkit sambil merengut kesal. Ia menjenggut rambut yang sudah berantakkan. Wajah pusat pasi anak itu menoleh sangar ke balik tirai. Sekadar perbincangan kecil antara seorang gadis kecil dengan ibunya, tapi mampu men-trigger sisi anak-anak yang kedinginan di dalam jiwa. Masih untung gadis itu punya ibu yang merawatnya sepenuh hati. Dasar bocah gak tau diri!

“Ananda Levin?” Panggilan suster mencegah Levin Jordan terus bersungut-sungut.

Paras teduh Suster Celine mengukir pelangi di bola mata Levin. Ia terhibur dengan cara yang kekanak-kanakan pula. Wajar saja karena usia belasan tahun waktunya punya hobi cuci mata. Melihat perempuan-perempuan cantik jadi terapi tersendiri buat Levin.

“Makan siangnya habis, kan?” tanya suster seraya mengganti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status