Share

DIMP 51

Author: LinDaVin
last update Last Updated: 2023-11-13 11:40:59

“Antar mama ke RSI … ta-tadi kata Ronan temannya Arya di bawa kesana,” jawab mama dengan berlinang air mata.

“i … iya … tunggu, tunggu … mama tenang sebentar. Sebentar yah ….” Aku mencoba untuk sedikit tenang agar bisa berpikir. “Aku ambil sweater dulu.”

Tanpa menunggu jawaban mama aku bergegas keluar kamar dan kembali ke kamarku untuk mengambil sweater. Ponselku yang masih mengisi daya langsung aku ambil beserta chargher nya sekalian dan memasukkan ke dalam tas. Sejenak menarik napas untuk mengingat apa saja yang perlu aku bawa. Aku melihat kembali isi tasku dan memastikan dompet sudah ada di dalamnya. Setelah memastikan cukup aku langsung keluar dari kamar. Terlihat mama sudah menungguku di ruang tamu.

“Ma … kunci mobil dimana?” tanyaku saat tidak menemukan kunci mobil yang biasanya di letakkan di samping meja tv di ruang tengah.

Tidak ada sahutan dari mama aku kemudian mencari di sekitar ruang tengah. Ya Tuhan … saat panik dan terburu-buru seperti ini kenapa harus pake acara nye
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh Arya ko kmu bisa tabrakan si pake motor y .apa kmu boncengan juga sama teman mu Ronan .sampe banyak perban gitu ..
goodnovel comment avatar
Yuniw Zz
semangat upnya thor, ak suka cerita ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   DIMP 52

    “Kalau menerut informasi yang aku dapat barusan sepertinya ada patah di bagian lengan tangan kiri. Langsung kita CT Scan saja untuk pastinya. Sekalian untuk mengecek bagian – bagian lainnya. Untuk administrasi kamu isi data Arya dulu, sedangkan hal lainnya nanti aku yang bantu.” Mas Danta memberikan instruksi tentang hal yang harus aku lakukan.“Iya, Mas.” Aku bingung harus menjawab apa selain juga aku banyak pikiran yang berjejal dalam benakku.“Dokter Danta kok di sin” Aku dan Mas Danta masih berdiri dihadapan, saat seorang perempuan dengan kerudung hitam mennyapa Mas Danta.“Dokter Mega, ini ada keluarga yang mengalami kecelakaan. Kebagian jaga?” Kedua dokter itu bterlibat dalam sebuah pembicaraan.“Mas … aku urus administrasinya dulu, ya.” Aku berpamitan pada Mas Danta yang masih terlibat obrolan dengan perempuan berkerudung yang disapanya dengan panggilan dokter Mega itu.“Yau dah, biar tante sama aku.”Mas Danta mengangguk menjawab

    Last Updated : 2023-11-13
  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   DIMP 53

    Aku sepertinya kehabisan kata-kata atau sebenarnya sedang malas untuk menangapi hal itu. Mencoba untuk abai dan berpikir positif, berpikir hubungan mereka hanya sebatas balas budi atau apalah. Tapi, tetap saja aku tidak bisa untuk tidak berpikir aneh aneh tentang mereka. Mungkin aku berlebihan atau terlalu perasa atas kondisi mereka berdua sekarang. Hanya saja itulah yang aku rasakan sekarang, aku tidak suka.“Kamu, ngapain di sini?” tanya Mas Satria kemudian padaku.“Aku … emm maksudnya Arya kecelakaan dan kondisinya sangat buruk. Mungkin besok akan operasi, tapi, lebih jelasnya belum tau.” Sedikit blepotan aku menjawab efek dari rasa kesal yang sedang coba aku tutupi.“Ditabrak? Terus apa saja yang luka?” Mas Satria terlihat sedikit kaget mendengar jawabanku.“Kenapanya belum tau, mungkin kecelakaan tunggal. Tadi sepintas dengar ada patah di bagian lengan, terus luka-luka di kaki bagian lututnya, dagunya juga tadi dama tangan,” jelasku pada Mas Satria kemudian.Tidak banyak yang bis

    Last Updated : 2023-11-24
  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   DIMP 54

    Aku raih minuman di depanku dan meneguknya perlahan, ada rasa sebah dan kesal di dada yang tidak tertahan. Tanganku mencengkram gelas kuat kuat membuang energi negatif yang membuat emosi dan perasaan kesal ini membuncah. Aku tidak perduli apa aku berlebihan tentang hal ini, tapi, aku benar-benar sedang kecewa. Apa ini hanya sebuah kecemburuan saja, iya aku cemburu, bukan sekedar cemburu buta. Sebuah pesan masuk di ponselku dari Kak Sisil yang mengatakan kalau Arya sekarang sudah berada di kamar. Kamar VIP berada di lantai tiga, Kak Sisil memintaku untuk segera ke kamar dan meminta di belikan beberapa barang. Aku segera menghabiskan minuman yang sedikit tersisa kemudian beranjak ke toko yang masih di area kantin. Setelah membeli semua item yang Kak Sisil minta aku langsung meninggalkan kantin.Seperti biasa aku harus bertanya-tanya untuk sampai ke ruangan tempay Arya di rawat. Sebuah lift membawaku ke lantai tiga rumah sakit. Sesampainya di lantai tiga aku berjalan lurus setelah kel

    Last Updated : 2023-11-24
  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   DIMP 55

    Akhirnya sampai juga kami di tempat Bang Chand memarkir mobilnya, aku langsung membuka pintu penumpang. Sementara Abang Chand duduk dibalik kemudi dan Bang Benny duduk di sampingnya. Seorang petugas parkir lengkap dengan tongkat lampunya memberi arahan saat mobil akan keluar ke jalan raya. Terlihat Bang Chand membuka kaca mobil dan mengulurkan selembar uang kertas, karena gelap aku tidak tahu nilainya. Biasanya lima ribu rupiah tarif parkir di sini.Mobil mulai memasuki jalan raya aku memelih mengatur jok mobil sehingga sedikit ke belakang dan menyadarkan tubuhku sembari memejamkan mata. Bukan hanya badan tapi hatiku juga lelah, terasa malas memikirkan semuanya. Berharap kantuk datang dan lelap segera mendekap. Setidaknya aku tidak terus kepikiran tentang Mas Satria dan segala hal yang membuatku kesal.“hp-mu bunyi itu,” ucapan Bang Benny terdengar samar olehku, sepertinya aku setengah sadar. “Iya, biarin,” jawabku kemudian.Terasa dari dalam tasku ada getaran di sertai suara panggil

    Last Updated : 2023-11-24
  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   DIMP 56

    Aku dan Kak Regina saling pandang, siapa tamu malam-malam begini. Sudah lebih dari jam sembilan juga. Jangan-jangan Mas Satria lagi yang datang, bisa saja karena aku malas mengangkat telponnya tadi. Aku langsung beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar dengan langkah cepat. Dan benar ada Mas Satria yang sedang bicara dengan Bang Benny.“Itu Rania.” Tunjuk Bang Benny saat aku berdiri di depan pagar rumahnya. Iya Mas Satria sepertinya langsung dari rumah sakit karena baju yang dia kenakan masih sama dengan yang tadi.“Silahkan.” Bang Benny kemudian mempersilahkan Mas Satria untuk masuk, aku masih terdiam di depan pagar hanya melihatnya tanpa kata.“Itu … Satria, malah bengong.” Kak Regina menyenggol lenganku , aku menolehnya sekilas. “Marahan?” tanya Kak Regina lagi aku hanya mengangkat bahu.“Mari masuk.” Kembali Bang Benny mempersilahkan, kedua pria itu berjalan bersisian. “Saya tinggal dulu, ya.” Bang Benny berpamitan sambil mengapit Kak R

    Last Updated : 2023-11-24
  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   DIMP 57

    Apa memang harus seperti itu? Sebuah pernikahan harus melewati pemikiran yang matang. Juga harus ada pembicaraan dari kedua keluarga yang lebih serius. Menikah adalah sebuah hubungan yang sakral dan aku berharap hanya satu kali menjalaninya. Mungkin mas Satria benar dengan pemikirannya, Ayra memang salah satu alasan Aleya untuk bisa berada di sekitar Mas Satria. Bila Ayra sudah memiliki aku bukankah tak ada alasan lagi untuk Aleya berputar di sekitar Mas Satria.“Kamu mau kita mempercepat rencana pernikahan kita?” tanya Mas Satria lagi.“Tapi, sekarang kondisinya tidak memungkinkan. Mas tau sendiri kan keadaan Arya bagaimana, mana mungkin aku menyela dengan keinginan seperti ini.” Keluargaku sedang terkena musibah, tidak mungkin aku bicara perihal pernikahan pada mama.“Iya aku tau, tidak sekarang juga. Tapi secepatnya, paling tidak aku akan utarakan niatku pada mama dan keluargamu terlebih dahulu. Baru setelah kondisi membaik dan memungkinkan kita membaha

    Last Updated : 2023-11-24
  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   DIMP 58

    “Iya, mas pulang gih … cepet rehat.” Tangan kananku mengusap rambut bagian belakangnya.“Masih kangen,” balas Mas Satria lagi.“Ish … seharian juga dah barengan,” jawabku kemudian.“Ye namanya juga kangen, mau seharian bareng namanya kangen ya kangen,” ucap Mas Satria masih menyadarkan kepalanya di bahuku.“Iya Sayang, iya. Tapi, udah malam … nggak enak sama Kak Regi, sama Abang Chand sama semuanya.” Aku mencoba memberi pengertian pada Mas Satria."Ya udah, aku pulang dulu. Sampai rumah aku telepon," ucap Mas Satria yang akhirnya berdiri bangun dari duduknya.Aku ikut bangun dan berdiri di samping Mas Satria. Tiba-tiba pria itu memelukku, dan mendekapku erat. "Mas kenapa?" tanyaku bingung."Kamu tau aku sedih kalau kamu ngambek kayak tadi, aku bingung," jelas Mas Satria masih tetap memelukku."Janji jangan seperti itu lagi, kalau kamu nggak angkat teleponku itu rasanya, ah … gimana, ya. Pokoknya ga en

    Last Updated : 2023-11-24
  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   DIMP 59

    “Kok nggak minta sendiri?" Aku mengulang pertanyaanku bingung.“Ya nggak tau, kan yang minta Danta, bukan kakak. Lagian mintanya ke papanya Rey, bukan ke papanya Al.” Lagi- lagi Kak Regina mengendikkan bahunya. “Pisahin beberapa buat papanya Rey roti bakarnya, sekalian antar sama kopinya.”Aku yang masih sibuk dengan roti bakar di depanku hanya mengangguk membalas kak Regi. Sebuah piring aku ambil beserta nampan dari rak. Abang Chand berdua saja dengan Rey karena Kak Sisil sekarang berada di ruamah sakit untuk menemani mama. Aku meletakkan empat tangkup roti bakar yang sudah keluar dari mesin pemanggang di piring. “Ini kopinya.” Kak Regina meletakkan secangkir kopi panas di atas nampan yang tadi aku ambil dari atas rak piring.Aku memindahkan piring roti dari atas meja ke atas nampan berdampingkan dengan kopi yang telah Kak Regina letakkan lebih dahulu. Sedangkan roti bakar yang lain aku letakkan di piring yang berbeda untuk di makan di sini. Ha

    Last Updated : 2023-11-25

Latest chapter

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   Danta 2 End

    Pandanganku terhenti pada sosok yang cukup aku kenal, meski mungkin dia tidak mengenalku. Satria, pria dari masa lalu Rania istriku terlihat berada di depan ruang praktek dokter Anna. Di sampingnya terlihat seorang perempuan berperawakan kecil seperti anak SMA, yang jelas itu bukan istrinya yang dulu. Karena kalau istrinya yang dulu aku sempat tahu saat dirawat disini.Tidak mungkin adiknya juga karena setahuku adiknya sudah meninggal, itu aku dapat dari cerita Rania. Apa mungkin itu istrinya dan Satria sudah menikah lagi, tetapi, perempuan itu terlihat sangat muda. Keduanya seperti sedang menunggu antrian periksa di dokter Anna di poli kandungan.Hamil?Kenapa jadi aku yang kepo dan ingin tahu, sudahlah. Aku melanjutkan langkah untuk menuju ruang praktekku. Kalau pun itu memang benar istrinya dan sekarang hamil itu akan lebih baik. Berarti Satria sudah menemukan kebahagiaannya sekarang. Aku tahu masih ada rasa bersalah atau apalah yang Rania rasakan selama ini

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   End Danta Pov 1

    PoV Danta Aroma wangi masakan menguar dan menghampiri Indera penciumanku saat aku berjalan mendekat ke arah dapur tempat Rania berada sekarang. Selepas salat Subuh tadi dia sudah berkutat di dapur untuk mengeksekusi resep masakan yang baru dilihatnya semalam di sebuah channel youtube. Wanita yang sudah hampir setahun aku nikahi itu memang punya kegemaran baru sekarang, yaitu mencoba resep masakan. “Wangi banget,” ucapku saat memasuki dapur, Rania menoleh dan tersenyum.“Semoga nggak keasinan lagi seperti kemarin,” jawab Rania dan kembali menarik pandangannya ke arah panci di depannya.Aku tersenyum mengingat kejadian kemarin, entah berapa sendok garam yang dia masukkan ke dalam masakannya. Kalau ada pepatah buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya, hal ini tidak berlaku untuk Rania. Mama mertuaku pintar memasak dan enak bahkan pernah membuka catering juga cerita Rania, tetapi, berbenda dengan anak perempuannya yang juga istriku ini. Tetapi, R

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   Xtra 22

    Duda itu Mantan PacarkuPart xtra 22*** Ketukan di kaca mobil sontak membuat dua insan yang tengah terbuai dalam debar asmara itu saling menjauhkan diri satu dengan yang lain. Wajah keduanya menghangat seketika dengan debaran di dada yang semakin kencang terasa. Aletha lekas menurunkan kaca mobil saat melihat keluar telah berdiri sahabatnya, Titan yang mengetuk pintu mobil Satria.“Ada apa?” tanya Aletha yang masih sedikit gugup kaget.“Jangan lewat sepanjang jalan Plaosan Timur ada kegiatan warga nutup jalan katanya, nanti lurus aja terus masuk ke kiri selepas lampu merah dekat pom bensin.” Titan memberi tahu kondisi jalan yang akan mereka lewati nanti ke tempat acara syukuran yang diadakan di sebuah restoran.“Oh … gitu, okay. Ya udah ini mau langsung ke sana.” Aletha mengangguk mengerti, Satria yang duduk di belakang kemudi ikut mengangguk.Sepasang pengantin baru itu tengah menetralisir perasaannya masing-masing karena

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   Xtra 21

    Sepertinya ini adalah persiapan pernikahan tercepat dari sebelumnya yang pernah aku lakukan, karena setelah aku melamar Aletha hanya butuh waktu kurang dari 2 minggu saja sampai hari yang di tentukan, yaitu hari ini. Aku dan Aletha sepakat untuk menikah di Masjid samping KUA dengan disaksikan keluarga dekat saja, tidak ada resepesi yang akan digelar karena Aletha tidak menghendakinya. Keluarga Aletha hanya mengundang kerabat dekat untuk syukuran selepas ijab kabul.Ini bukan yang pertama, bukan juga yang kedua aku akan mengucapkan kalimat sakral sebuah janji suci, tetapi, aku berdoa ini menjadi yang terakhir aku melakukannya. Aku tidak ingin mengulang lagi untuk suatu masa nanti, biarlah kegagalan pernikahanku dulu menjadi sebuah pelajaran yang berharga untukku. Hari Sabtu jam 9 pagi ini kesendirianku akan aku akhiri dan aku akan membuka sebuah lembaran baru dengan cerita baru.Aku menyetir sendiri dan mempersiapkan semuanya sendiri, kemeja putih dengan jas d

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   Xtra 20 Aletha

    Pov Aletha *** [Dari kantor aku langsung ke rumahmu] [Aku sudah OTW] Aku membuka aplikasi chat berlogo warna hijau di ponselku, dua pesan masuk dari Mas Satria yang biasa aku panggil dengan sebutan Om itu beberapa waktu yang lalu. [Iya, hati-hati di jalan] Sebuah kalimat balasan aku kirimkan kemudian, belum terbaca setelah beberapa detik. Mungkin dia sedang menyetir. Aku kemudian meletakkan ponselku di meja dan beranjak ke lemasri untuk memilih baju yang akan aku kenakan. Masih merasa aneh dengan semuanya, serasa mimpi, tapi, bukan mimpi. Bahkan beberapa hari yang lalu pria itu masih sangat ketus padaku, tapi, entah apa yang terjadi padanya hinga dia sampai mengatakan hal itu. Lalu bagaimana denganku? Aku juga tidak tahu kenapa mengatakan iya, tapi, aku juga sedang tidak main-main denga

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   Xtra 19

    “Tidak.” Aku menggeleng meski Pak agus juga tidak akan melihatnya. “Kami tidak sedang mencari tempat pelarian, tetapi, mencari tempat untuk kami bisa saling mengisi dan melengkapi,” jawabku kemudian. “Aku mengerti, aku senang dengan hal ini. Aku menganggapmu bukan hanya rekan kerja, lebih dari itu dan Aletha adalah keponakan kesayanganku. Yang aku minta jangan pernah membuatnya patah lagi dan berbahagialah kalian. Aku akan bicara dengan mamanya Aletha setelah ini. Lebih cepat juga lebih baik daripada ada apa-apa nanti kalau ditunda- tunda.” Pak Agus memberikan dukungannya dan aku merasa lega untuk itu. Sekarang tinggal bicara lagi dengan Aletha untuk mempersiapkan semuanya dengan lebih matang. Mungkin aku hanya bisa pergi sendiri saat nanti mengutarakan niatku kepada keluarga Aletha karena di kota ini aku tidak memiliki keluarga selain Ibu saja. Aku menutup panggilan selepas mengucapkan salam, sudah jam 6 lebih dan aku haru

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   Xtra 18

    “Iya,” jawabku sambil mengangguk. “Rania?” tanya Ibu ragu. “Bukan, Dia sudah bahagia dengan kehidupannya. Mungkin sekarang waktunya aku untuk bisa menata kembali kehidupanku. Ibu pernah meminta aku untuk kembali mendapatkan hati Rania karena dia tidak tahu kalau Rania sudah menikah. Aku mengatakan pada Ibu kalau Rania sudah menikah dengan pria lain dan hal itu membuat Ibu merasa semakin bersalah padaku dan juga Rania. “Kamu yakin bisa mencintai perempuan lain?” tanya Ibu kemudian. Sebuah pertanyaan yang wajar karena Ibu tahu aku sangat mencintai Rania dan betapa terpuruknya aku karena patah hati. “Aku harus bisa meski semua membutuhkan waktu. Rania … sampai saat ini aku masih mencintainya, tetapi, aku juga harus melanjutkan kehidupanku. Dia juga sudah bahagia dengan kehidupannya dan tidak seharusnya aku masih berharap untuk dapat bersamanya.” Aku lega melihat Rania bahagia deng

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   Xtra 17

    “Kamu serius?” tanyaku yang sedikit merasa kaget dengan pertanyaan Aletha. “Nggak,” jawab gadis itu enteng. “Ya seriuslah, Om.”“Beneran?” tanyaku lagi, padahal aku yang membuat pembicaraan ini dan aku sendiri pula yang masih merasa belum percaya.“Iya, ada beberapa point yang aku sepakat dengan pemikiran, Om. Karena dunia akan tetap berjalan bagaimanapun keadaan kita. Tidak akan ada yang peduli pada diri kita selain diri kita sendiri dan hidup juga sebuah pilihan bukan? apakah kita akan tetap berdiam membenamkan diri dalam kesakitan atau kita mulai berusaha membebaskan diri dari sebuah belenggu luka.” Aletha terlihat serius dengan bicaranya.“Sebuah hal baik katanya harus disegerakan, setidaknya untuk menghindari fitnah dan membuang waktu hanya untuk sekedar pengenalan. Setidaknya kita memiliki niat yang sama, sama-sama ingin lepas dari masa lalu dan melangkah ke depan untuk kehidupan baru. Aku berharap ini sebuah keputusan yang tepat dan aku ha

  • Atasan Duda Itu Mantan Pacarku   Xtra 16

    Pov Satria “Nggak suka becandanya, bisa bahas hal lainnya.” Raut wajah Aletha berubah. Wajar saja dia berpikir demikian sedangkan kami memang belum lama saling mengenal, apalagi aku selalu bersikap ketus padanya selama ini. Aku juga belum yakin denga napa yang aku katakana, tetapi, ada sebuah dorongan yang tidak aku mengerti untuk aku mengatakan hal ini padanya. Aku merasa tidak ada yang buruk dengan pemikiran dari Pak Agus meski aku tidak tahu dia sedang serius atau hanya mencandaiku. Kami sama-sama terluka oleh masa lalu dan kami butuh seseorang untuk saling menguatkan. Tetapi, aku tidak yakin juga apa dia bisa menerimaku. Tetapi, akan lebih baik aku ungkapkan apa yang menjadi keinginanku masalah diterima atau ditolak itu urusan nanti. Setidaknya aku sudah berusaha keluar dari kubangan nestapa masa lalu yang selalu membayangi perjalanan hidupku. “Aku serius,” jawabku kemudian. “Tapi kenapa?” tanya Aletha, kedua tangannya mengenggam gelas minumnya dengan pandangan mata yang me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status