Share

BAB 59

 

Malam panas itu dilalui Layla tanpa daya, dan paginya ia benar-benar tidak ingin beranjak dari kasur.

Layla sungguh ingin marah-marah, tapi tenaganya sudah terkuras habis. Sejak bangun tidur, Aldimas langsung menggendongnya duduk di meja makan, sementara dirinya menyiapkan sarapan. Walaupun itu bubur yang dibeli di depan kompleks dan teh manis hangat, Aldimas tampak bangga memamerkan ‘keahliannya’ menyiapkan sarapan di depan Layla.

“Ayo, a~” Aldimas mengangkat sendok berisi bubur hangat ke depan mulut Layla.

Wanita itu mau tidak mau membuka mulutnya. Perasaan jengkel sebenarnya masih bercokol di hatinya, tapi harus ia tahan gara-gara perlakuan Aldimas pagi ini. Terlebih, hari ini adalah ulang tahun pria itu.

“Enak?” tanya Aldimas.

“Ini cuma bubur depan kompleks, dan aku udah sering cicipin,” komentar Layla, sedikit ketus.

“T

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status