Share

Bab 52. Murkanya Cakraraya.

Iblis-iblis tak kasat mata, terus meniup tengkuk leher Mbayang dan Sukesih, membuat muda-mudi itu makin terbakar asmara, semakin dekat dengan lembah dosa karena birahi mereka terus menyala-nyala menuntun untuk dilampiaskan. Di sisi lain, Raja Akhirat tanpa sepengetahuan Dewa Pangatur Nasib, meniupkan hawa panas dari kedua mulutnya. Iblis-iblis yang menggoda pun berlarian pergi. hal itu membuat Mbayang kembali merasakan kembali racun pelemas tenaga yang ada dala tubuhnya.

“Ummm,” Mbayang mengerutkan keningnya, melepaskan tangan dari tubuh Sukesih. Dia kembali memegangi dadanya yang kembali terasa sesak.

“Kau kenapa?” tanya Sukesih panik melihat perubahan wajah yang nampak kesakitan.

“Racun itu..., mmm, carikan aku, air kelapa…” ucap Mbayang menahan sesak di dadanya.

Sukesih mengamati sekeliling. Dia melihat ada pohon kelapa hijau tak jauh darinya.

“Tunggulah sebentar!” Sukesih bergegas bangkit berdiri, berjalan mendekati pohon kelapa hijau, mendongakkan kepala, mencari-cari kelapa muda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status