Share

74. Apa itu Hantu?

Diseret-seret terus membuat Arsen merasa aneh. Tetapi, dia menurut saja sampai masuk ke dalam kamar tidur.

Di situ, dia melihat Leina menutup pintu, menguncinya. Setelah itu, dia balik badan dan menaruy ponsel di atas meja dengan posisi terbalik. Dengan demikian, cahaya senter dari kamera belakang menyorot ke langit-langit. Pencahayaan ruangan ini sedikit lebih baik.

Untuk menghemat daya, Arsen mematikan senter di ponselnya. Dia bertanya, "Sayang, ada apa? Kamu kayaknya takut? Ada apa? Kamu takut kegelapan?"

"Bukan takut gelap, tapi aku takut hantu."

"Hantu?"

"Iya ..." Leina mendekat ke jendela, lalu menutup tirainya. Dia menghela napas panjang sambil mengelus dada.

Arsen menahan tawa. "Aku baru tahu, ternyata kamu penakut. Hantu itu tidak ada, Sayang."

"Terserah kamu ngomong apa. Pokoknya aku takut ya takut." Leina beralih duduk di tepian ranjang, masih mengatur napas dan detak jantungnya. Dia takut dengan apa yang tadi dilihat. Kalau memang tidak ada orang, benarkah tadi hantu?

Tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status