Beranda / Fantasi / Artemis Hunter / Rubah Api ch. 12 : Keputusan

Share

Rubah Api ch. 12 : Keputusan

Penulis: ArinaAsh
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Dia tidak akan melakukannya!”

Luc tidak peduli. Dia hanya terus mengendarai mobil, dan sesekali memastikan mobil putih Daniel tetap mengikutinya. Dari sekian banyak sikapnya, ini adalah hal yang paling kubenci. Sekali Luc memutuskan siapa yang akan bertindak, tidak mudah untuk mengubah keputusannya. Sekalipun, aku juga berpikir, keputusannya selalu tepat sasaran, tetapi setelah Gadis Rembulan itu, aku tidak bisa berpikiran sama.

“Kau ingin menyimpannya,” jawab Luc mengejek. “Kalau kau ingin dia tetap hidup, sebaiknya dia membantu.”

Aku menggertakkan gigi. “Sebenarnya apa maumu, Luc?”

Luc terdiam. Dia hanya memerharikan jalanan untuk beberapa waktu. Kupikir dia tidak akan menjawab, tetapi pada akhirnya dia berbisik, “Keselamatanmu.”

“Apa?”

Hanya itu. Luc tidak menjawab, tidak menjelaskan, dan bahkan tidak menatapku, hingga aku merasa salah dengar. Akan teta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Artemis Hunter   Rubah Api ch. 13 : Janji

    Seminggu berlalu sejak Daniel menjadi bagian dari kami. Naomi tidak masuk, sehingga aku khawatir sesuatu terjadi padanya. Berdasarkan apa yang dikatakan guru, mereka juga tidak bisa menghubungi keluarganya. Aku meneleponnya beberapa kali, tidak bisa memenuhi janjiku untuk bergerak di garis amannya, tetapi nihil. Ponselnya hanya berdering dan masuk ke kotak suara.Di sisi lain, Daniel dan aku lebih sering bersama. Hal itu membuat Joce semakin kesal denganku. Tanpa kusadari, kami tidak lagi akrab. Aku tidak pernah duduk dengannya saat makan siang, sehingga Daniel mengajakku bergabung dengan kelompoknya, atau terkadang kami hanya makan berdua. Aku berteman dengan Makenzie, salah satu gadis tercantik yang pernah kutemui, dia adalah penggila fashion, sehingga sulit untuk mengobrol dengannya. Dia tidak begitu peduli dengan sekitarnya, sedikit narsistik, tetapi dia orang baik.“Kau sudah akrab dengan Makenzie, ya?” kata Daniel saat berjalan bersama ke kel

  • Artemis Hunter   Rubah Api ch. 14 : Sekutu

    Rumah keluarga Brown sepi. Aku sungguh berharap mereka baik-baik saja, tetapi tidak ada cara lain untuk memastikannya. Aku keluar dari mobil dan Daniel menangkap tanganku. “Kau mau kemana?” Sebelah alisku terangkat. “Mengeceknya?” “Aku akan menemanimu.” “Tidak!” tukasku ketika Daniel hendak membuka pintu. “Kau akan menunggu. Pastikan tidak ada orang yang memangil ayahmu kemari.” Daniel hendak memprotes, tetapi aku segera keluar dan menyusup ke rumah keluarga Brown. Rumah mereka tampak normal, hanya saja tidak terproteksi dengan baik. Aku bisa dengan mudah membuka pintunya dengan kunci buatan. Tidak ada orang di dalam sana. Jendela tertutup rapat sehingga kupikir mereka sudah pindah. Tidak ada tanda-tanda penyerangan sehingga aku menghela napas. Setidaknya mereka baik-baik saja. Aku melewati tangga ke lantai dua dan membuka satu persatu pintu. Semua kamar itu kosong. Hanya ada perabotan yang ditinggalkan, seolah mereka ti

  • Artemis Hunter   Rubah Api ch. 15 : Pemburu Artemis dan Malaikat Maut

    Luc kembali malam itu. Dia tampak tidak terkejut dengan keberadaan Naomi di apartemenku. Seolah dia sudah memperkirakan hal itu dan malah jengkel karena aku terlalu lama melakukannya. Luc memang selalu seperti itu. Dia menjatuhkan dirinya ke sofa di depanku dan menyilangkan kakinya.“Jadi, akhirnya kau menerobos jarak amannya?”Aku melirik ke Naomi yang agak ketakutan. Dia berdiri di dapur dan masih terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Luc dari ketiadaan. Teleportasi adalah hal yang amat langka. Kecuali mereka yang tak memiliki wujud dan Malaikat Maut, tidak ada makhluk lain yang mampu berpindah tempat secara instan. Tentu saja, itu akan membuat Naomi terkejut.“Aku melakukan apa yang perlu kulakukan.”Luc melirik Naomi sekilas, kemudian mengangat bahu. “Aku tidak menemukan apa pun tentang orang itu, tetapi aku mendengar desas desus manusia yang keluar masuk Negeri Orang Mati tanpa terdeteksi.”“Bagaimana b

  • Artemis Hunter   Rubah Api ch. 16 : Pertarungan Pertama

    Hari yang telah kami tunggu datang terlalu cepat. Matahari bersinar begitu cerah, awan-awan putih menutupi langit dengan jumlah yang pas, sehingga hari tidak terasa terlalu terik. Waktu yang tepat untuk berpiknik.“Kau ingin piknik juga?” tanya Daniel sembari memainkan ponselnya. Dia menutup ponselnya dan menoleh padaku sembari tersenyum. Kami menunggu di jalan menuju pantai yang disebutkan Joce. Naomi pergi dengan mobilnya yang tidak mencolok. Dia akan menghubungiku begitu mereka berangkat. Luc belum kembali sejak hari itu. “Ini hari yang sangat cerah.”“Tidak akan secerah itu sebentar lagi,” kataku. “Mereka akan kecelakaan, terjun ke jurang, tewas. Sementara kita akan menghadapi makhluk berbahaya yang akan membunuh kita.”“Jangan mengatakannya begitu!”“Mulai menyesal sudah ikut?”“Kau mengembalikan kata-kataku,” gerutunya. Kami tertawa bersama. “Yah,

  • Artemis Hunter   Rubah Api ch. 17 : Rubah Api

    Dari semua orang, aku benar-benar tidak menyangka Angela lah orang yang membunuh mereka. Dia menatap kami sengit, kedua tanganna sudah kuborgol dengan sihirku, sehingga dia tidak bisa melepaskannya. Aku harus membunuhnya, tetapi mungkin nanti ketika Daniel sudah pergi. Hal itu menjelaskan kenapa dia ada di buku kematian.Daniel selesai menelpon dan kembali kemari. Rupanya, Naomi yang kuminta ke rumah Angela tidak menemukannya dan segera menelpon Daniel. Pilihan yang bagus.“Dia akan datang secepatnya.”“Bagus,” gumamku. Aku berjongkok di depan Angela. “Jadi, kenapa kau melakukannya?”Angela tersenyum meremehkan. “Kau peduli sekarang, Pemburu Artemis?”“Kenapa tidak? Kau membunuh orang-orang yang tidak bersalah, tentu saja, kami harus peduli.”Angela tertawa histeris. Hal itu bahkan membuat tubuhnya bergetar dan sihir apinya memercik. Aku melompat mundur, tetapi kemudian tawa histeri

  • Artemis Hunter   Rubah Api ch . 18 : Akhir Rubah Api

    Berkat Luc, semua masalah kejanggalan itu terselesaikan dengan baik. Berdasarkan berita manusia, kami dikejar Pelaku Pembakaran saat pergi ke pantai karena menjadi saksi mata atas aksinya terhadap Adam Taylor—yang tidak sepenuhnya salah. Mobil kami terbakar dan kami ditemukan tergeletak di jalan setelah diduga melompat dari mobil saat pelaku melempar bom molotov. Kami terluka, tetapi tidak sampai mengancam jiwa. Tragedi sebenarnya datang dari mobil teman kami. Joce dan rekan-rekannya tewas dalam kecelakaan setelah menghindari truk dan terperosok ke jurang. Mobil mereka meledak. Polisi dikerahkan untuk melakukan evakuasi, tetapi tidak ada yang selamat dari kejadian itu. Lima tubuh mereka telah ditemukan, tetapi mereka masih melakukan pencarian pada tubuh Angela yang belum ditemukan. Mereka menduka Angela ikut dalam perjalanan itu. Seluruh kota kembali berduka, bukan hanya kehilangan tiga orang karena pembunuhan itu, melainkan enam orang remaja dalam satu kecelakaan tr

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 1 : Akademi Artemis

    Akademi Artemis tidak pernah berubah. Tempat ini tetap dilindungi dari mata manusia. Dianggap sebagai akademi elit dari anak-anak orang kaya. Kenyataannya, bila memasuki gerbang super tinggi dari besi itu, mereka akan disuguhi hutan luas sejumlah makhluk supernatural yang menjadi penduduknya.Aku sampai saat matahari telah terbenam. Penjaga gerbang—seorang vampir yang bekerja dengan upah kantung darah dan beberapa uang—membuka gerbang sembari tersenyum ramah. Vampir lelaki itu bernama James, aku sudah mengenalnya sejak aku masih pelatihan di sini. Vampir memiliki kemampuan ‘pengaruh’ yang lebih baik daripada makhluk lain—kecuali Malaikat Maut, tentu saja—sehingga mereka ditempatkan di gerbang untuk menghalau para manusia atau membutakan matanya dari kenyataan. Pada siang hari mereka hanya duduk diam di kantornya dan membiarkan penjaga manusia menarik mereka masuk sebelum dipengaruhi. Ketika matahari menghilang, James melakukan tugasnya seor

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 2 : Elena

    “Itu akan menghancurkan semuanya?”Elena tidak menjawab. Dia menyesap tehnya perlahan, setelah meletakkan cangkir tehnya perlahan, dia berkata muram, “Aku tahu. Berita baiknya, rencana mereka tidak berjalan baik. Mereka tidak tahu bagaimana cara merobek gerbang kematian. Berita buruknya ....” Elana menatapku dalam-dalam, menunggu responsku. Aku mengangguk. “Ada orang yang berkata tahu caranya. Aku tak yakin itu benar.”Aku menghela napas perlahan. “Lelaki itu, dia tahu sesuatu, dia pasti merencanakan sesuatu. Setelah mengetahui hal ini, kupikir, mereka berhubungan.”“Menurutmu orang yang mengakut tahu caranya itu, orang yang sama dengan yang bertanggung jawab atas kasus Gadis Rembulan dan Rubah Api yang baru saja kau selesaikan?”“Benar,” kataku. “Orang itu memiliki energi yang aneh. Dia terasa seperti manusia, tetapi dia bisa membuka gerbang Negeri Orang Mati, dan seperti

Bab terbaru

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 29 : Luc vs Sang Penyusup

    Hydenia ditelan kekuatannya.“Sialan!”Luc harus menyelesaikan hal ini secepat mungkin, atau tidak ada waktu untuk menarik gadis itu kembali dari kegilaannya. Semakin lama orang itu hidup, semakin banyak penderitaan yang dimilikinya. Black Mist memakan penderitaan itu, mengembalikan trauma yang terkubur dalam, menjadikannya lemah, dan pada akhirnya membuat pemiliknya gila.Black Mist seharusnya tidak dimiliki manusia manapun, tetapi Hydenia memilikinya.Itu adalah alasan Luc bersamanya. Bukan hanya karena gadis itu pemberani dan sangat menarik, tetapi juga kekuatan gila yang mengendap di dasar tubuhnya. Sebuah pasir hitam yang mengerikan. Begitu melihatnya, Luc bisa melihat kengerian yang akan ditimbulkannya bila dia lepas kendali.Meski begitu, Hydenia adalah orang yang sangat menganggumkan. Kepercayaan dirinya. Caranya mengangkat kepala. Keanggunannya saat bertarung. Semua itu membuatnya terus berada di sebelahnya. Keinginan ‘ak

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 28 : The Black Mist

    Sihir adalah sesuatu yang paling misterius. Akan tetapi, ada hal yang lebih misterius daripada sihir.Kekuatanku.Awalnya, aku adalah Pemburu Artemis biasa yang menggunakan senjata. Ibu mengajariku dengan baik, tetapi hanya sampai sana. Aku bukan pemilik sihir. Aku bukan pemburu yang mengagumkan. Akan tetapi, aku bukan orang naif.Aku membunuh dan membunuh bila diperlukan. Bahkan tanpa ragu. Aku pemberani dan tidak kenal takut. Aku tak peduli pada siapa yang ada dihadapanku. Sehingga aku bisa menantang malaikat maut dengan kata tak sopan tanpa takut mereka akan mencabut nyawaku.Karena mereka takkan melakukannya.Saat Luc kuberitahu alasannya, dia tertawa sangat keras. “Kau benar. Aku takkan membunuhmu. Kecuali apa yang ada di dalamku mulai membuat masalah.”Dulu, aku masih begitu muda dan bertanya, “Apa yang ada di dalamku?”“Pedang bermata dua. Sesuatu yang hebat. Sesuatu yang berbahaya.&r

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 27 : I am a Monster

    Tubuhku terpelanting saat cakar Smith menghantam dengan kekuatan penuh.Kekuatannya terlalu besar untuk ditahan. Aku hanya mampu menghindarinya dan bila pedang dan cakar kami bertabrakan, aku pasti kalah. Pertama, aku harus menyelesaikan ini dengan kecepatan, jadi aku mengubah pedangku menjadi lebih kecil dan mudah digunakan. Pemikiran itu berjalan lurus ke tanganku, dan pedang panjang itu berubah menjadi belati.Smith menyerang lagi. Kali ini serangan itu berhasil kuhindari dan pohon di belakangku hancur sebagian. Cakar itu bahkan bisa menghancurkan sebagian pohon yang solid. Tenang, Hyde. Kau telah menghabiskan hidupmu dengan bertarung dan hanya hidup dengan bertarung. Melawan serigala seperti ini takkan ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya.Akan tetapi, aku tetap khawatir dengan Daniel. Semua rencana ini akan berhasil bila Daniel selamat, atau dibunuh saja. Sayangnya, aku tak tega melakukannya. Oleh karena itu, pilihan kami hanya satu menyelamatkannya dan

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 26 : Pertarungan 1

    Orang-orang itu berteriak bersahut-sahutan. Aku tidak bisa memastikan mereka yang mengetahui penyergapan kami adalah hal baik atau buruk, tetapi yang paling penitng, aku bersyukur kami telah berpencar.Aku melemparkan pedang panjang untung Luc. Kami tidak ingin menggunakan sabitnya, jadi Luc selalu meminjam kekuatanku. Sementara aku mulai membidik dengan busur. Serigala-serigala itu terus bermunculan selagi kami mulai menyerbu ke tempat ritual.Tiga serigala kembali muncul dan pasti ada lebih banyak. Luc menapak tanah, kemudian dia menghilang. Dalam satu kedipan lelaki itu berada di belakang mereka, siap menebas, tetapi tampaknya mereka sudah mendapat pelatihan. Mereka tidak menolah, hanya langsung melompat pergi.Sang Penyusup pasti memberitahu mereka cara melawan malaikat maut.Malaikat Maut memiliki kecenderungan bertarung dengan teknik teleportasinya. Teknik itu hanya dimiliki oleh Malaikat maut, karena mereka menggunakan gerbang menuju negeri orang m

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 25 Penyusupan

    Air terjun. Pohon raksasa kembar. Jalan setapak. Mobil-mobil.Serena segera menyadari tempat apa yang kami bicarakan. Dua hari kemudian kami segera menyusun rencana. Serena sudah sembuh sepenuhnya, Kei telah sadar. Aku dan Luc masih belum mencapai kesepakatan untuk menceritakan kejadian sebenarnya, tapi kami telah berbaikan.“Kita akan bertarung bersama lagi,” katanya. Dia mencium tanganku perlahan. “Kita akan sama-sama keluar dari kekacauan ini.”Aku tertawa kecil. “Kau bahkan tidak bisa mati.”“Kehilanganmu sama saja mati bagiku.”Itu terdengar seperti lagi-lagi pernyataan cinta, tetapi Luc hanya tersenyum. Satu dari sedikit senyumnya yang tulus dan kami bersiap berangkat.Ada banyak ambulan yang siap masuk begitu kami selesai. Entah apa yang dikatakan Sheriff Steel, tetapi yang terpenting mereka akan di sana begitu kami menghentikan banyak manusia serigala.Di pertempuran, kematian ad

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 24 : Kenangan

    “Kau harus kembali jika sesuatu terjadi.”Itu adalah kali kelima, atau mungkin lebih, Luc mengatakannya. Dia menuntunku ke tempat tidur seolah aku adalah orang sakit, tetapi aku tidak tega menolaknya. Aku menyentuh lengan Luc.“Aku akan baik-baik saja,” kataku untuk kesekian kalinya.Naomi bergerak gelisah di pintu kamar dan Serena hanya bersungut-sungut. Mereka diberitahu tentang bahaya perjalanan Link itu, tetapi kami tahu itu adalah satu-satunya cara. Aku harus menemukan Daniel dan orang-orang itu secepat mungkin. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya. Bila mereka tiba-tiba saja memutuskan akan melakukan ritual itu sekarang, tidak ada yang bisa menyelamatkan Daniel lagi.Aku menarik napas perlahan dan mengeluarkannya dari hidung.Tangan Luc menggenggamku. Cukup erat, tetapi tidak menyakitkan. Ekspresinya masih menunjukkan ketidak terimaaan, tetapi aku cukup keras kepala untuk menolaknya.Aku merilekskan

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 23 : Dunia Hampa

    “Kupikir aku sudah memintamu tidur.”Aku mendongak.Luc muncul dari ketiadaan di antara orang-orang yang memulai aktivitas pagi. Aku duduk di bangku taman dua jam belakangan. Di mulai dari matahari yang masih tersembunyi, orang-orang yang menyalakan lampu, polisi yang baru pulang—yang menyapaku karena sekarang sebagian besar polisi mengenalku—dan memintaku pulang, sampai matahari menyala di atas sana, mobil-mobil berlalu lalang di jalanan, anak sekolah dasar yang berjalan bersama menuju halte untuk menunggu bis jemputan.Taman yang sepi sekarang diisi oleh para Mama yang baru selesai melakukan pekerjaan rumahnya. Sekarang mereka sedang menjaga kebugaran mereka sendiri. Polisi penjaga baru diturunkan. Regu pencari menurunkan tim baru sementara tim sebelumnya beristirahat sebelum memulai pencarian nanti sore.Daniel belum ditemukan. Begitu pula lima belas orang lain. Satu-satunya yang kutahu hanyalah mereka sekarang masih hidup, seti

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 22 : tekad

    Nama itu telah membuktikan sesuatu. Siapa pun sang penyusup yang menyerang dan merencanakan semua masalah ini memiliki hubungan dengan masa laluku. Pertama, dia memberikan link dan dengan keras kepala menginginkanku menjadi bagiannya. Kedua, dia mengetahui tentang ibu. Sekarang, dia tahu nama asliku. Nama yang telah kulupakan dan tak pernah kusebutkan sejak berpisah dengan ibu.Pertanyaan berikutnya yang memenuhi kepalaku adalah siapa dia? Siapa orang itu dan bagaimana dia memiliki hubungan dengan ibu? Lebih spesikfik lagi dia itu apa?Luc terus memperhatikanku berjalan mondar-mandir. Serena hanya diam. Naomi masih melakukan pemeriksaan karena pertempurannya untuk mempertahankan Daniel. Sheriff melakukan pembatasan besar-besaran dan pencarian intensif. Sebentar lagi mungkin akan ada bantuan dari pemerintah pusat, tetapi mereka mungkin takkan membantu banyak.“Orang itu tahu tentangku,” gumamku. Aku memegangi kepala, rasanya seperti

  • Artemis Hunter   Lolongan Serigala ch. 21 : Name

    Luc menghilang. Aku segera bangkit dan membangunkan Serena. Wanita itu mengerjap bingung dan segera waspada ketika melihat ekspresiku. Sheriff Steel mencoba menenangkan diri. Dia menceritakan kronologinya dengan lugas ketika aku kami berjalan turun.Sejak kami berpisah, rupanya Daniel dan Naomi kunjung kembali. Karena mereka khawatir, Sheriff Steel mengirim salah satu anak buahnya yang berpatroli untuk memberitahunya bila seseorang melihat Daniel. Sayangnya, yang mereka temukan adalah Naomi yang berlari di sepanjang jalan. Gadis itu ada di rumah sakit sekarang, mengalami luka ringan, tetapi dia bersaksi seseorang membawa Daniel. Yah, setidaknya kami tahu serigala lah yang dia maksud.Luc datang ketika kami sampai di mobil. Dia segera memerintah.“Tetaplah di tempatmu, pastikan tidak ada kekacauan lebih buruk di kota dan kami akan menyelamatkan anakmu,” perintahnya dengan gelombang pengaruh yang membuatku tercekik. Sheriff S

DMCA.com Protection Status