Karena sudah benar-benar tidak bisa melepaskan Lexie, Damnatio pun segera pergi meninggalkan kediamannya menuju kedua sahabatnya yaitu Reval dan Paul. Kedua sahabatnya itupun sudah mengetahui bahwa Damnatio dalam masalah besar karena itu mereka semakin sering berkumpul bersama-sama.Tiba disalah satu cafe ditengah pusat kota, terlihat Reval dan Paul sudah berada disalah satu meja dengan minuman dan makanan ringan yang sudah tersaji sebelum Damnatio tiba."Val, lalu bagaimana apa Meyden sudah kau temukan?""Semua keluarganya bungkam, kau tau sendiri kan Mey dan keluarganya sangat berharap bisa menjadi bagian dari keluarga Limson, padahal aku juga tidak kalah kaya dari Dam," kata Reval."Ya sudahlah lupakan dan biarkan saja Meyden jika memang itu keputusan yang dia mau, anak pertama kok dibiarkan tanpa sosok Ayah biologisnya, aneh Meyden," kata Paul."Aku akan tetap mencarinya dan meyakinkan Meyden, walau bagaimanapun aku harus bertanggungjawab atas anak yang dikandungnya,""Halah cupu
Keluarga Limson pun tampak serius larut dalam suasana ketika kedua mempelai mulai mengucap janji pernikahan, tidak ada hal yang aneh ataupun terlihat janggal bagi para tamu yang hadir atau bahkan bagi keluarga Limson, ritual pernikahan nampak normal saja meskipun wajah dan satu kaki Damnatio masih dibalut oleh perban, akan tetapi tubuhnya tetap terlihat gagah dan tinggi tegap walaupun agak mengecil sedikit.Saat mempelai pria mengucap janji pernikahan dengan jelas dan lugas, Arabella sontak menengok kearah mempelai pria untuk memperhatikan lebih detail lagi suara dan tubuh anaknya itu."Ada apa mom?" tanya Stanley."Apa hanya aku yang merasa suara Dam sedikit berbeda?" tanya Arabella."Mungkin itu pengaruh microphone dan tekanan udara di gedung ini!" kata Stanley."Benarkah? Bisa begitu rupanya," kata Arabella.Setelah itu Arabella pun nampak tak memikirkan hal-hal tidak penting itu lagi, Arabella justru kini terlihat berkaca-kaca melihat putranya melepas masa lajang meskipun buka den
Dilemparkannya tubuh Hailey keatas ranjang empuk didalam kamar utama rumah mewah tersebut. Hailey nampak tersenyum karena dia merasa Damnatio benar-benar sangat menginginkannya malam ini, Hailey juga sangat bahagia karena Damnatio dengan mudahnya melupakan Lexie dan berniat melakukan malam pertama dengannya saat ini juga.Tanpa rasa malu lagi, Hailey pun melepaskan apapun yang melekat ditubuhnya sendiri, membuat Paul yang sudah menggebu-gebu langsung meregangkan otot-otot lehernya sebagai ancang-ancang untuk bersiap menerkam gadis cuma-cuma yang diberikan oleh Damnatio yang dia yakini masih tersegel dengan baik.Apalagi Hailey saat ini sudah berhasil melepaskan seluruh pakaiannya, meskipun bentuk kedua melon importnya itu menurut Paul sangat kecil dibandingkan gadis-gadis yang pernah dia tiduri sebelumnya, namun Paul optimis saja bahwa kecil belum tentu tidak memuaskan.Paul segera menyusul jejak Hailey dengan melepaskan seluruh pakaiannya hingga kebagian bawah, Hailey nampak menutup
Setiap hari Lexie merasa hidupnya penuh dengan kesedihan, jadwal syuting yang semakin padat dan sulitnya untuk fokus pada akting yang sedang dia lakukan akibat pikirannya hanya tertuju pada Damnatio, membuat hidup Lexie merasa semakin kacau.Lexie mulai sering pulang mabuk-mabukan, dan tentu saja Reval adalah orang yang selalu senantiasa menjadi tempat Lexie untuk muntah. Damnatio memang selalu meminta Reval untuk meluangkan waktu membuntuti adiknya tanpa perlu anggota group Limson turun tangan mengawasi Lexie.Seperti malam ini setelah selesai syuting hingga larut malam, Arabella yang selalu membiarkan Lexie untuk mabuk-mabukan karena dia tau Lexie butuh itu sekarang, merasa putrinya itu sudah sangat mabuk sekali."Lexie ayo pulang, Kak Reval sudah menjemput kita nak,""Mom, please satu botol lagi!""Ya Tuhan anak ini persis seperti Stanley, jika sudah berteman dengan alkohol sulit dilepaskan!" kata Arabella.Reval yang baru saja datang, kemudian menghampiri Arabella dan Lexie yang s
Pagi hari yang cerah, Paul sedang berada disalah satu ruangan untuk bekerja menurut perkataan Paul pada Hailey begitu, namun kenyataan sebenarnya Paul tidak memiliki pekerjaan dan saat ini hanya menghabiskan waktunya disalah satu ruangan untuk bermain game, terkecuali nanti saat Damnatio sudah kembali, barulah Paul mulai bekerja di perusahaan iklan milik Steiner karena itulah salah satu hak yang akan diperoleh oleh Paul karena telah membantu Damnatio.Sebenarnya Paul bisa saja bekerja di perusahaan orangtuanya, namun perusahaan itu bukanlah perusahaan besar dan bahkan pernah hampir bangkrut, untung saja berkat uang dari Damnatio perusahaan orangtuanya bisa bangkit kembali.Saat sedang asyik-asyiknya bermain game dan ngemil banyak makanan, tiba-tiba terdengar suara pintu ruangan tersebut digedor-gedor oleh seseorang dengan sangat kencang, seperti gedoran penuh kemarahan."Fu*ck, binatang apa yang mengetuk pintu sampai sekencang itu?" gumam Paul seraya mematikan game yang sedang dia mai
Malam ini adalah malam terindah bagi Hailey, selain dirinya dinyatakan hamil, malam ini juga perban yang selama ini membalut wajah suaminya akibat luka saat terlibat perkelahian akan segera dibuka! Meskipun Hailey merasa tidak enak badan, ditambah kepalanya yang terus merasakan pusing, namun Hailey tetap ingin tampil maximal malam ini.Hailey tidak mau kalah cantik dari Lexie, sampai-sampai Hailey menyewa make up artis yang sangat terkenal dan memesan gaun yang sangat cantik berwarna biru muda. Paul yang sejak tadi sudah bersiap-siap untuk berangkat menuju kediaman Damnatio, masih duduk menunggu kedatangan Hailey selesai berdandan di ruangan tamu."Rasanya aneh, aku akan memiliki anak dari wanita yang bahkan tidak aku cintai," kata Paul.Tap.Tap.Tap.Akhirnya Hailey muncul juga, tentunya dengan sepatu kaca mahal yang dia gunakan dan gaun berwarna biru muda yang sama mahalnya, Hailey muncul sambil menenteng tas dari brand ternama! Hailey sangat yakin penampilannya saat ini bagaikan s
Damnatio terus melangkah mendekati Hailey, tubuh tegap kekar dan wajah tampan nan rupawan itu benar-benar menghipnotis semua orang yang berada disana! Sungguh pesona Damnatio ketika memakai kaos berwarna putih, jaket hitam, celana jeans hitam, sepatu perpaduan putih dengan hitam serta jam tangan dari brand ternama berwarna hitam, membuat ketampanan Damnatio terlihat diluar nalar.Bahkan pangeran dari negeri dongeng pun akan kalah telak dengan ketampanan Damnatio, wajahnya ditumbuhi oleh brewrok- brewok tipis yang membuat kesan wajahnya benar-benar berdamage! Lexie yang tadinya hanya duduk diam disofa, saat melihat sosok laki-laki yang sangat dia rindukan itu hadir dihadapannya segera berdiri dan menatap dalam-dalam Damnatio.Begitu juga dengan Hailey, meskipun dia tengah diselimuti oleh kekecewaan dan amarah yang teramat besar, namun melihat wajah tampan Damnatio seketika bibir Hailey pun kesulitan berkata-kata yang Hailey lakukan saat ini hanya berdiri mematung menatap sosok Damnatio
Setelah sekian lama menghilang dan yang Lexie tau Damnatio telah menikahi Hailey, kini dipertemuan pertama keduanya yang pertama kali dibahas oleh Damnatio adalah soal pernahnya berkeringat bersama. Lexie pun tampak tersenyum semu dan melipat kedua tangannya diperut. "Setelah sekian lama menghilang dan membuatku berpikir yang tidak-tidak, yang kakak bahas sekarang soal berkeringat?" tanya Lexie. "Kenyataan begitu bukan? Kau tidak merindukan aku, atau kau tidak merindukan berkeringat denganku?" tanya Damnatio yang semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Lexie. Bahkan saat ini jarak diantara keduanya nyaris terkikis, bibir Damnatio dan bibir Lexie sudah sangat dekat sekali hingga hembusan dan tarikan nafas keduanya bisa saling merasakan satu sama lain. "Jangan harap!" "Kenapa? Aku sangat merindukanmu," kata Damnatio dan langsung hendak mencium bibir Lexie. Sayangnya gadis cantik itu malah memalingkan wajahnya sehingga bibir Damnatio gagal menyentuh bibir Lexie. Kemudian Lexie p
Karena terlalu merindukan Damnatio membuat Lexie menjadi liar tidak terkendali seperti saat ini, leher Damnatio telah habis dihisapnya hingga meninggalkan jejak-jejak merah dileher Damnatio, pintu lift terbuka keduanya kemudian melangkah keluar dari dalam lift dengan Lexie yang terus menciumi dada bidang Damnatio!Jas serta kemeja milik Damnatio yang telah berhasil dilepaskan oleh Lexie itu pun dilempar begitu saja, kini keduanya berada dilantai sembilan hotel tersebut! Sebenarnya ada banyak kamar hotel disamping kanan dan kiri Lexie juga Damnatio, tapi entah kenapa keduanya justru memilih untuk tetap melanjutkan aksinya dilorong-lorong hotel.Lexie menjulurkan lidahnya untuk menjilati bagian atas tubuh Damnatio, puting Damnatio pun tak lepas dari incaran lidah Lexie yang meliuk-liuk disana!"Oughttt Lexie kau sangat liar, ah aku menyukai tingkah liarmu ini sayang!"Lidah Lexie terus menjilati tubuh Damnatio hingga turun kearea bawah, secepat kilat Lexie berjongkok kemudian meloloskan
Setelah semuanya siap, Stanley menggandeng Lexie untuk bertemu dengan Damnatio diatas altar yang telah disediakan, rasanya seperti baru kemarin mendengar tangisan kecil saat Lexie masih menjadi bayi tapi kini Stanley sudah harus mengantarkan putri angkatnya itu untuk dinikahi oleh Damnatio.Setidaknya Stanley dan Arabella merasa bersyukur karena Lexie dinikahi oleh putra kandung mereka, dengan begitu mereka yakin jika Damnatio tidak akan mungkin menyakiti Lexie! Damnatio adalah laki-laki terbaik Nyang dipilih Tuhan untuk mencintai Lexie selamanya.Langkah kaki Lexie dan Stanley semakin dekat dengan tempat dimana Damnatio berdiri menunggu kehadiran mereka, wajah cantik dan bersinar Lexie pun mulai semakin terlihat jelas dihadapan Damnatio! Gadis itu tersenyum malu ketika berjalan dengan seluruh pasang mata para tamu undangan yang tertuju melihat kecantikan wajah Lexie dan keindahan gaun super mahal miliknya.Damnatio terlihat menyelipkan senyum tipis dibibirnya, meskipun masih kesal ka
Setelah ditenangkan oleh Mommy Arabella akhirnya Lexie pun berhenti menangis."Hari ini kau ada syuting iklan, sebaiknya kau sarapan dulu agar ada tenaga!""Aku tidak nafsu makan mom, melihat sikap kak Dam seperti itu aku jadi malas makan dan syuting,""Dam itu hanya sedang marah sedikit padamu, nanti beberapa hari lagi juga marahnya hilang! Kau harus tau Dam meminta Mommy mempersiapkan pernikahan kalian secepatnya, dia meminta dengan konsep outdoor dipinggir pantai!" kata Mommy Arabella."Benarkah? Mommy tidak bohong kan?""Untuk apa Mommy bohong, Dam menginap disini untuk membicarakan hal itu dengan Mommy,"Lexie pun sampai senyum-senyum sendiri mendengar hal itu, ternyata dibalik sikap cuek Damnatio saat ini dia tidak goyah sedikitpun untuk segera menikahi Lexie, bahkan diam-diam meminta kedua orangtuanya untuk mempersiapkan pesta yang begitu menarik. Pikiran Lexie pun langsung melayang-layang sudah membayangkan bagaimana rasanya nanti ketika mengucap janji suci bersama Damnatio di
Dengan wajah yang ditekuk, bibir mengerucut dan kedua tangan yang bertolak pinggang! Lexie terlihat kesal dan gemas karena Damnatio tidak pernah mengangkat teleponnya setelah meninggalkan rumah begitu saja kemarin. Rasanya ingin sekali Lexie menerkam ketua mafia itu, akan tetapi Damnatio masih berlagak cuek dan malah melanjutkan sarapannya."Aku tidak mau ikut-ikutan, sayang aku berangkat ke markas sekarang ya!" kata Stanley."Aku antar kedepan Dad," kata mommy Arabella.Keduanya kemudian berdiri dari kursi lalu menghampiri Lexie, dikecupnya pipi Lexie kanan dan kirinya oleh Stanley dan Arabella."Putri Daddy yang malang, jika ada yang menjual stok kesabaran beli lah agar kau kuat menghadapinya!" kata Stanley."Dad, jangan seperti kompor cepat kedepan!" kata Arabella.Stanley dan Arabella pun pergi, hanya tinggal Lexie yang masih berdiri namun belum berkata-kata, Damnatio pun mengandalkan sudut matanya untuk melihat apakah Lexie sudah bergerak dari tempat dia berdiri, sampai dua menit
Damnatio mabuk cukup parah sehingga untuk berjalan saja dia sempoyongan padahal sudah dipapah oleh Daddy Stanley, mulut Damnatio pun terus berbicara aneh-aneh dan tidak mau diam sepanjang perjalanan didalam mobil."Kau tau kan Dad, aku sangat mencintai Lexie jadi aku tidak bisa marah padanya! Bagaimana jika kau saja yang aku marahi?""Apa kau ini Dam, memangnya aku salah apa sampai mau kau marahi? Ada-ada saja! Sudah tutup mulutmu!""Diam," teriak Damnatio.Membuat Stanley pun terkejut mendengar teriakan Damnatio."Kau harus aku marahi, kau itu kan laki-laki yang sering membuat mommyku merintih-merintih sepanjang malam, iya kan? Aku sering mendengarnya,""Iya, besok-besok mommymu bukan hanya aku buat merintih tapi menjerit-jerit,"Mendengar jawaban Stanley, Damnatio yang masih dalam pengaruh alkohol langsung menarik jaket Stanley, kedua tangannya itu mencengkram leher Stanley."Apa kau bilang? Kau benar-benar laki-laki jahat, aku akan menembakmu!""Anak ini benar-benar pemabuk yang pa
Disaat berusaha untuk mengejar Damnatio, saat hendak meminta pada salah satu supir pribadinya justru Lexie dihalangi oleh kedua anggota group Limson yang stay didepan pintu utama rumah tersebut."Apa ini?""Maaf nona, tapi Tuan Dam meminta kami agar menahan anda di rumah! ini sudah larut malam, sebaiknya anda kembali masuk kedalam dan beristirahat!""Tidak bisa, dia marah padaku! Bahkan sangat marah, aku harus menjelaskan padanya!""Percuma saja nona, Tuan Dam tidak ingin diganggu untuk saat ini!"Percuma saja melawan karena tenaga Lexie tidak mungkin kuat menerobos kedua anggota group Limson bertubuh besar itu! Akhirnya Lexie pun pasrah dan kembali masuk kedalam rumah.Didalam kamarnya, Lexie tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah pada Damnatio!"Aku harus bagaimana? Kak Dam pasti sangat membenciku sekarang, mommy! Iya, aku harus menelpon mommy!"Lexie pun mengambil handphone miliknya kemudian menelpon mommy Arabella, mommy Arabella yang baru saj
Dibawah sana kedua jari-jari Damnatio terus mengobok-obok bagian inti Lexie sementara satu tangannya lagi mulai menurunkan resleting celananya karena Damnatio sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak nafsunya yang semakin meronta-ronta."Ah kak, sudah mau dimasukkan sekarang?""Ya, maafkan aku Lexie aku tidak akan membuatmu klimaks dengan jari-jariku, aku tidak sanggup lagi menahan birahiku sendiri!"Kedua jari itupun langsung dikeluarkan oleh Damnatio, dan detik selanjutnya ada pengganti yang bentuknya jauh lebih besar dan lebih panjang lagi ketimbang dua jari yang tadi memasuki miliknya, tubuh Lexie pun terhentak ketika lobak import yang berotot dan sudah sangat keras itu mulai ditekan semakin masuk kedalam lubangnya."Ouh ahhh Lexie, kau dapat merasakan milikku?""Yes ahh, kakak aku merasakannya ahhh terus kak sampai dalam,"Damnatio pun menekan habis lobak importnya hingga benar-benar mentok didalam sana, rasanya sungguh membuat Damnatio melayang-layang ke surga saat miliknya yang
Jari-jari tangan Damnatio memelintir-lintir kedua puting payudara Lexie yang sudah mengeras akibat terangsang oleh sentuhan-sentuhan yabg dilakukan oleh Damnatio, sambil kembali meraup bibir ranum Lexie jari-jari itu terus memainkan kedua puting Lexie hingga membuat tubuh Lexie meliuk-liuk keenakan.Seorang pelayan yang tadinya hendak membersihkan kaca-kaca di ruangan televisi yang letaknya menghadap langsung ke kolam renang, segera memalingkan wajahnya begitu tak sengaja melihat kegiatan yang tengah dilakukan oleh kedua majikannya didekat kolam renang.Buru-buru pelayan tersebut tidak jadi membersihkan kaca jendela yang berada disana, lalu pergi berlalu agar tidak menggangu kedua makhluk yang sama-sama tengah saling memberikan kenikmatan satu sama lain!"Beritahu semua pelayan agar tidak melakukan kegiatan apapun didekat kolam renang," ujar pelayan tadi pada sesama pelayan yang juga bekerja di rumah ini."Memang ada apa?""Pokoknya beritahu saja siapapun jangan ada yang mendekat kear
Saat tiba di kediaman mewahnya! Lexie buru-buru turun dari dalam mobil sementara mommy Arabella memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya! Saking tidak sabarnya bertemu dengan Damnatio, Lexie berlarian masuk kedalam rumah berharap jika Damnatio sudah pulang dan menunggunya didalam kamar.Akan tetapi saat pintu kamarnya dibuka, tidak ada sosok Damnatio didalamnya karena masih penasaran Lexie pun mengelilingi rumah siapa tau Damnatio berada di ruangan lain."Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan yang kebetulan berpapasan dengan Lexie."Apa Tuan Dam sudah pulang?""Belum nona, sejak tadi saya tidak melihat Tuan Dam!""Baiklah,"Padahal sudah sangat merindukan Damnatio tapi rupanya Damnatio belum juga tiba di rumah, Lexie kemudian membuka layar handphonenya dan tidak mendapati pesan atau telepon masuk dari laki-laki pujaannya itu."Bahkan sekedar mengirimkan pesan saja dia tidak! Dasar so sibuk!" umpatnya.Karena penasaran dengan keberadaan Damna