Dengan dahi mengkerut dan kedua mata yang melotot tajam, Arabella mendekati wajah Stanley."Dengar ya Dad, tidak ada hadiah-hadiah yang kau maksud itu! Lexie akan mommy jaga sampai waktunya tiba dia memberikan hadiah biru saat Dam dan Lexie mengikat janji suci! Diluar itu, tidak boleh!""Iya mom, aku paham. Lagipula aku hanya bercanda,"Tidak berani pagi berbicara frontal dihadapan sang istri, Stanley pun buru-buru menghabiskan sarapannya.Di markas! Sejak pagi hingga siang ini Damnatio sedang sibuk didalam ruangannya sambil mengotak-atik layar laptop dihadapannya! Seseorang mengetuk pintu ruangan tersebut dengan kencang.Tok.Tok.Tok."Masuk!" teriak Damnatio.Dengan langkah kaki terburu-buru, seorang anggota group Limson segera menghadap didepan Damnatio."Tuan muda Dam, saya ingin melaporkan jika terjadi penyerangan disalah satu kapal milik kita saat ini,""Apa? Kapal yang mengantar apa?""Yang akan mengantar narkot*ka dan alat hisapnya Tuan, sepertinya penyerangan dalam jumlah ba
Mobil yang dikendarai oleh Damnatio akhirnya berhenti disalah satu apotik, Lexie pun buru-buru turun dari mobil untuk membeli perban dan lainnya sementara Damnatio hanya berdiam diri didalam mobil sambil menelpon seseorang! Setelah mengantri cukup lama karena situasi didalam apotik ramai pembeli, Lexie akhirnya mendapatkan apa yang dia butuhkan, ia pun buru-buru keluar dari dalam apotik.Namun saat Lexie keluar dari dalam apotik dilihatnya seseorang tengah menjahit luka Damnatio, sepertinya itu Dokter pribadi dari markas group Limson yang ditelepon oleh Damnatio dan segera datang begitu menerima panggilan telepon. Luka yang dialami oleh Damnatio itu tidak bisa hanya diobati sembarangan karena memang terkena sabetan pisau cukup dalam sehingga lengannya robek dan memerlukan banyak jahitan.Lexie pun menghampiri Dokter yang tengah menjahit lengan kakaknya itu."Dokter, apa luka kak Dam sangat parah?" tanya Lexie yang sangat khawatir.Damnatio pun mengangkat satu alisnya untuk memberikan
Keduanya kemudian pulang ke rumah bersama karena urusan syuting telah selesai dan mommy Arabella memang sudah mewanti-wanti agar keduanya tidak pulang terlambat hari ini. Setibanya di kediaman mereka, Lexie dan Damnatio turun dari dalam mobil kemudian berjalan beriringan kedalam rumah, para pelayan yang memperhatikan langkah kaki keduanya bahkan sampai tersenyum-senyum sendiri karena keduanya nampak sangat serasi dan mereka yakin jika Damnatio dan Lexie adalah jodoh yang digariskan oleh Tuhan.Tidak bisa dibayangkan akan seperti apa keturunan Damnatio dan Lexie nantinya, wajah keduanya terlalu tampan dan cantik. Di ruangan televisi, terlihat Arabella tengah tertawa sambil menonton film drama komedi bersama dengan Stanley."Kami pulang!" kata Lexie.Sontak Stanley dan Arabella menoleh, Damnatio dan Lexie pun ikut duduk disofa ruangan televisi tersebut."Bagaimana Xie, syutingnya lancar?""Lancar kok mom, yah meskipun tadi sempat ada masalah yang buat jengkel tapi aku berhasil mengurung
Keesokan harinya, Axton dan putrinya yang bernama Hailey tiba di negara ini dengan selamat, karena sudah booking hotel mewah dekat bandara jadi keduanya langsung menaiki taxi."Dad, kenapa kita tidak tinggal saja di kediaman Paman Stanley?" tanya Hailey."Untuk apa? Toh lebih leluasa tinggal di hotel sayang,"Gadis berambut pirang itu hanya menghela nafas, padahal maksudnya ingin tinggal sementara waktu di kediaman Stanley agar bisa melihat setiap hari wajah tampan Damnatio."Apa sekarang Dady akan mengabari mereka kita sudah tiba di negara ini?""Tidak, nanti siang kita akan langsung datang ke markas dan memberikan kejutan untuk Paman Stanley, dia pasti terkejut sekaligus senang kita tiba-tiba muncul!Setelah keduanya tiba di hotel, Axton dan Hailey beristirahat terlebih dahulu! Mereka pun menyempatkan diri untuk makan siang terlebih dahulu sebelum akhirnya bersiap-siap menuju markas group Limson.Di markas group Limson, siang hari nampak aktivitas para anggota sedang sibuk-sibuknya
Sementara itu, di kediaman mewah milik Stanley kini keluarga mereka harus serius membicarakan permasalahan yang tak terduga menimpa keluarga mereka. Damnatio sebenernya masih terus dihinggapi rasa penyesalan yang sangat besar karena tidak sengaja menewaskan dokter Axton, akan tetapi permintaan Hailey jelas sangat tidak mungkin.Jika bisa Damnatio ingin mengadopsi Hailey sebagai adiknya saja, tapi untuk jadi istri itu tidak akan pernah Damnatio lakukan sampai matipun."Kita tidak perlu berkumpul dan membicarakan masalah ini lagi, keputusanku sudah bulat! Aku hanya akan menikahi Lexie!" kata Damnatio.Perkataan Damnatio membuat seluruh keluarga yang sedang berkumpul langsung menengok kearahnya."Dam, Paman sama sekali tidak masalah jika bisnis kita akan berurusan secara serius dengan pihak kepolisian dengan adanya kasus ini, tapi Paman tidak mau kau dipenjara kau paham?" kata Steiner."Aku lebih baik dipenjara daripada harus menikah dengan gadis itu!" kata Damnatio."Apa perlu Daddy mem
Setelah beberapa hari keluarga Limson tidak ada yang berani mengambil keputusan terkait pernikahan Dam dengan Lexie, Hailey yang sudah tidak sabar menunggu akhirnya mendatangi kediaman Stanley untuk membicarakan masalah ini.Hailey akan meminta keputusan mereka hari ini juga, jika Damnatio tetap menolak untuk menikahinya dan tidak mau bertanggungjawab atas hidupnya, maka hari ini juga Hailey akan melaporkan kejadian penembakan yang menewaskan Ayahnya pada pihak yang berwajib.Saat Arabella sudah bersiap-siap untuk mengantar Lexie syuting salah satu film layar lebar, Hailey tiba di kediaman Arabella dengan diantar oleh seorang pelayan yang memintanya duduk di ruang tamu."Mom, aku sudah siap!" kata Lexie sambil menenteng tasnya."Lagi-lagi bolos kuliah demi syuting," kata Arabella."Yang penting tugas tetap aku kerjain pasti aku lulus kok mom,""Ya sudah, apapun yang membuatmu bahagia mommy akan selalu dukung! Ayo nanti kita telat jalanan jam segini pasti sudah macet,"Keduanya bergand
Karena sudah benar-benar tidak bisa melepaskan Lexie, Damnatio pun segera pergi meninggalkan kediamannya menuju kedua sahabatnya yaitu Reval dan Paul. Kedua sahabatnya itupun sudah mengetahui bahwa Damnatio dalam masalah besar karena itu mereka semakin sering berkumpul bersama-sama.Tiba disalah satu cafe ditengah pusat kota, terlihat Reval dan Paul sudah berada disalah satu meja dengan minuman dan makanan ringan yang sudah tersaji sebelum Damnatio tiba."Val, lalu bagaimana apa Meyden sudah kau temukan?""Semua keluarganya bungkam, kau tau sendiri kan Mey dan keluarganya sangat berharap bisa menjadi bagian dari keluarga Limson, padahal aku juga tidak kalah kaya dari Dam," kata Reval."Ya sudahlah lupakan dan biarkan saja Meyden jika memang itu keputusan yang dia mau, anak pertama kok dibiarkan tanpa sosok Ayah biologisnya, aneh Meyden," kata Paul."Aku akan tetap mencarinya dan meyakinkan Meyden, walau bagaimanapun aku harus bertanggungjawab atas anak yang dikandungnya,""Halah cupu
Keluarga Limson pun tampak serius larut dalam suasana ketika kedua mempelai mulai mengucap janji pernikahan, tidak ada hal yang aneh ataupun terlihat janggal bagi para tamu yang hadir atau bahkan bagi keluarga Limson, ritual pernikahan nampak normal saja meskipun wajah dan satu kaki Damnatio masih dibalut oleh perban, akan tetapi tubuhnya tetap terlihat gagah dan tinggi tegap walaupun agak mengecil sedikit.Saat mempelai pria mengucap janji pernikahan dengan jelas dan lugas, Arabella sontak menengok kearah mempelai pria untuk memperhatikan lebih detail lagi suara dan tubuh anaknya itu."Ada apa mom?" tanya Stanley."Apa hanya aku yang merasa suara Dam sedikit berbeda?" tanya Arabella."Mungkin itu pengaruh microphone dan tekanan udara di gedung ini!" kata Stanley."Benarkah? Bisa begitu rupanya," kata Arabella.Setelah itu Arabella pun nampak tak memikirkan hal-hal tidak penting itu lagi, Arabella justru kini terlihat berkaca-kaca melihat putranya melepas masa lajang meskipun buka den
Karena terlalu merindukan Damnatio membuat Lexie menjadi liar tidak terkendali seperti saat ini, leher Damnatio telah habis dihisapnya hingga meninggalkan jejak-jejak merah dileher Damnatio, pintu lift terbuka keduanya kemudian melangkah keluar dari dalam lift dengan Lexie yang terus menciumi dada bidang Damnatio!Jas serta kemeja milik Damnatio yang telah berhasil dilepaskan oleh Lexie itu pun dilempar begitu saja, kini keduanya berada dilantai sembilan hotel tersebut! Sebenarnya ada banyak kamar hotel disamping kanan dan kiri Lexie juga Damnatio, tapi entah kenapa keduanya justru memilih untuk tetap melanjutkan aksinya dilorong-lorong hotel.Lexie menjulurkan lidahnya untuk menjilati bagian atas tubuh Damnatio, puting Damnatio pun tak lepas dari incaran lidah Lexie yang meliuk-liuk disana!"Oughttt Lexie kau sangat liar, ah aku menyukai tingkah liarmu ini sayang!"Lidah Lexie terus menjilati tubuh Damnatio hingga turun kearea bawah, secepat kilat Lexie berjongkok kemudian meloloskan
Setelah semuanya siap, Stanley menggandeng Lexie untuk bertemu dengan Damnatio diatas altar yang telah disediakan, rasanya seperti baru kemarin mendengar tangisan kecil saat Lexie masih menjadi bayi tapi kini Stanley sudah harus mengantarkan putri angkatnya itu untuk dinikahi oleh Damnatio.Setidaknya Stanley dan Arabella merasa bersyukur karena Lexie dinikahi oleh putra kandung mereka, dengan begitu mereka yakin jika Damnatio tidak akan mungkin menyakiti Lexie! Damnatio adalah laki-laki terbaik Nyang dipilih Tuhan untuk mencintai Lexie selamanya.Langkah kaki Lexie dan Stanley semakin dekat dengan tempat dimana Damnatio berdiri menunggu kehadiran mereka, wajah cantik dan bersinar Lexie pun mulai semakin terlihat jelas dihadapan Damnatio! Gadis itu tersenyum malu ketika berjalan dengan seluruh pasang mata para tamu undangan yang tertuju melihat kecantikan wajah Lexie dan keindahan gaun super mahal miliknya.Damnatio terlihat menyelipkan senyum tipis dibibirnya, meskipun masih kesal ka
Setelah ditenangkan oleh Mommy Arabella akhirnya Lexie pun berhenti menangis."Hari ini kau ada syuting iklan, sebaiknya kau sarapan dulu agar ada tenaga!""Aku tidak nafsu makan mom, melihat sikap kak Dam seperti itu aku jadi malas makan dan syuting,""Dam itu hanya sedang marah sedikit padamu, nanti beberapa hari lagi juga marahnya hilang! Kau harus tau Dam meminta Mommy mempersiapkan pernikahan kalian secepatnya, dia meminta dengan konsep outdoor dipinggir pantai!" kata Mommy Arabella."Benarkah? Mommy tidak bohong kan?""Untuk apa Mommy bohong, Dam menginap disini untuk membicarakan hal itu dengan Mommy,"Lexie pun sampai senyum-senyum sendiri mendengar hal itu, ternyata dibalik sikap cuek Damnatio saat ini dia tidak goyah sedikitpun untuk segera menikahi Lexie, bahkan diam-diam meminta kedua orangtuanya untuk mempersiapkan pesta yang begitu menarik. Pikiran Lexie pun langsung melayang-layang sudah membayangkan bagaimana rasanya nanti ketika mengucap janji suci bersama Damnatio di
Dengan wajah yang ditekuk, bibir mengerucut dan kedua tangan yang bertolak pinggang! Lexie terlihat kesal dan gemas karena Damnatio tidak pernah mengangkat teleponnya setelah meninggalkan rumah begitu saja kemarin. Rasanya ingin sekali Lexie menerkam ketua mafia itu, akan tetapi Damnatio masih berlagak cuek dan malah melanjutkan sarapannya."Aku tidak mau ikut-ikutan, sayang aku berangkat ke markas sekarang ya!" kata Stanley."Aku antar kedepan Dad," kata mommy Arabella.Keduanya kemudian berdiri dari kursi lalu menghampiri Lexie, dikecupnya pipi Lexie kanan dan kirinya oleh Stanley dan Arabella."Putri Daddy yang malang, jika ada yang menjual stok kesabaran beli lah agar kau kuat menghadapinya!" kata Stanley."Dad, jangan seperti kompor cepat kedepan!" kata Arabella.Stanley dan Arabella pun pergi, hanya tinggal Lexie yang masih berdiri namun belum berkata-kata, Damnatio pun mengandalkan sudut matanya untuk melihat apakah Lexie sudah bergerak dari tempat dia berdiri, sampai dua menit
Damnatio mabuk cukup parah sehingga untuk berjalan saja dia sempoyongan padahal sudah dipapah oleh Daddy Stanley, mulut Damnatio pun terus berbicara aneh-aneh dan tidak mau diam sepanjang perjalanan didalam mobil."Kau tau kan Dad, aku sangat mencintai Lexie jadi aku tidak bisa marah padanya! Bagaimana jika kau saja yang aku marahi?""Apa kau ini Dam, memangnya aku salah apa sampai mau kau marahi? Ada-ada saja! Sudah tutup mulutmu!""Diam," teriak Damnatio.Membuat Stanley pun terkejut mendengar teriakan Damnatio."Kau harus aku marahi, kau itu kan laki-laki yang sering membuat mommyku merintih-merintih sepanjang malam, iya kan? Aku sering mendengarnya,""Iya, besok-besok mommymu bukan hanya aku buat merintih tapi menjerit-jerit,"Mendengar jawaban Stanley, Damnatio yang masih dalam pengaruh alkohol langsung menarik jaket Stanley, kedua tangannya itu mencengkram leher Stanley."Apa kau bilang? Kau benar-benar laki-laki jahat, aku akan menembakmu!""Anak ini benar-benar pemabuk yang pa
Disaat berusaha untuk mengejar Damnatio, saat hendak meminta pada salah satu supir pribadinya justru Lexie dihalangi oleh kedua anggota group Limson yang stay didepan pintu utama rumah tersebut."Apa ini?""Maaf nona, tapi Tuan Dam meminta kami agar menahan anda di rumah! ini sudah larut malam, sebaiknya anda kembali masuk kedalam dan beristirahat!""Tidak bisa, dia marah padaku! Bahkan sangat marah, aku harus menjelaskan padanya!""Percuma saja nona, Tuan Dam tidak ingin diganggu untuk saat ini!"Percuma saja melawan karena tenaga Lexie tidak mungkin kuat menerobos kedua anggota group Limson bertubuh besar itu! Akhirnya Lexie pun pasrah dan kembali masuk kedalam rumah.Didalam kamarnya, Lexie tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah pada Damnatio!"Aku harus bagaimana? Kak Dam pasti sangat membenciku sekarang, mommy! Iya, aku harus menelpon mommy!"Lexie pun mengambil handphone miliknya kemudian menelpon mommy Arabella, mommy Arabella yang baru saj
Dibawah sana kedua jari-jari Damnatio terus mengobok-obok bagian inti Lexie sementara satu tangannya lagi mulai menurunkan resleting celananya karena Damnatio sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak nafsunya yang semakin meronta-ronta."Ah kak, sudah mau dimasukkan sekarang?""Ya, maafkan aku Lexie aku tidak akan membuatmu klimaks dengan jari-jariku, aku tidak sanggup lagi menahan birahiku sendiri!"Kedua jari itupun langsung dikeluarkan oleh Damnatio, dan detik selanjutnya ada pengganti yang bentuknya jauh lebih besar dan lebih panjang lagi ketimbang dua jari yang tadi memasuki miliknya, tubuh Lexie pun terhentak ketika lobak import yang berotot dan sudah sangat keras itu mulai ditekan semakin masuk kedalam lubangnya."Ouh ahhh Lexie, kau dapat merasakan milikku?""Yes ahh, kakak aku merasakannya ahhh terus kak sampai dalam,"Damnatio pun menekan habis lobak importnya hingga benar-benar mentok didalam sana, rasanya sungguh membuat Damnatio melayang-layang ke surga saat miliknya yang
Jari-jari tangan Damnatio memelintir-lintir kedua puting payudara Lexie yang sudah mengeras akibat terangsang oleh sentuhan-sentuhan yabg dilakukan oleh Damnatio, sambil kembali meraup bibir ranum Lexie jari-jari itu terus memainkan kedua puting Lexie hingga membuat tubuh Lexie meliuk-liuk keenakan.Seorang pelayan yang tadinya hendak membersihkan kaca-kaca di ruangan televisi yang letaknya menghadap langsung ke kolam renang, segera memalingkan wajahnya begitu tak sengaja melihat kegiatan yang tengah dilakukan oleh kedua majikannya didekat kolam renang.Buru-buru pelayan tersebut tidak jadi membersihkan kaca jendela yang berada disana, lalu pergi berlalu agar tidak menggangu kedua makhluk yang sama-sama tengah saling memberikan kenikmatan satu sama lain!"Beritahu semua pelayan agar tidak melakukan kegiatan apapun didekat kolam renang," ujar pelayan tadi pada sesama pelayan yang juga bekerja di rumah ini."Memang ada apa?""Pokoknya beritahu saja siapapun jangan ada yang mendekat kear
Saat tiba di kediaman mewahnya! Lexie buru-buru turun dari dalam mobil sementara mommy Arabella memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya! Saking tidak sabarnya bertemu dengan Damnatio, Lexie berlarian masuk kedalam rumah berharap jika Damnatio sudah pulang dan menunggunya didalam kamar.Akan tetapi saat pintu kamarnya dibuka, tidak ada sosok Damnatio didalamnya karena masih penasaran Lexie pun mengelilingi rumah siapa tau Damnatio berada di ruangan lain."Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan yang kebetulan berpapasan dengan Lexie."Apa Tuan Dam sudah pulang?""Belum nona, sejak tadi saya tidak melihat Tuan Dam!""Baiklah,"Padahal sudah sangat merindukan Damnatio tapi rupanya Damnatio belum juga tiba di rumah, Lexie kemudian membuka layar handphonenya dan tidak mendapati pesan atau telepon masuk dari laki-laki pujaannya itu."Bahkan sekedar mengirimkan pesan saja dia tidak! Dasar so sibuk!" umpatnya.Karena penasaran dengan keberadaan Damna