Home / Romansa / Antara Kau, Aku & Papimu / BAB 4 : Pertemuan Yang Menyesakkan Hati

Share

BAB 4 : Pertemuan Yang Menyesakkan Hati

Author: Parikesit70
last update Last Updated: 2022-12-06 17:43:49

Setelah panggilan ketiga kali terputus, untuk keempat kalinya Erlangga kembali menghubungi Elena. Dan Elena yang terlihat takut menjawab panggilan Erlangga memejamkan matanya dengan tangan masih memegang ponsel yang berdering.

Herlambang yang tidak tega dengan kondisi tertekannya Elena atas panggilan berulang kali dari Erlangga, meraih ponsel Elena dan mendengar suara Erlangga pada panggilan itu.

“Lenaa..! Kenapa sih elo itu susah sekali jawab telepon gue! Mau kasih alasan apa lagi? Emang elo silent lagi atau elo lagi sibuk? Elo kenapa sih kagak ngerti, kalau gue lagi pusing mikirin elo? Lena..., Jawab gue..!” umpat Erlangga yang terbiasa emosi bila panik. Apalagi sudah berulang kali dihubungi, Elena tidak menjawabnya.

“Er...! Ini Papi..! Begitu cara kamu bicara sama Elena selama ini?!” bentak Herlambang pada Erlangga kala didengar ia membentak Elena dengan kasar.

“Papiiiii...? Kok.., Uhm.., dimana ini Papi..? Di rumah Elena? Ya udah sekarang Er jalan kesana yaa, Pii..,” izin Erlangga terkejut mendengar suara Herlambang.

“Enggak usah..! Kami masih di rumah sakit!” geram Herlambang dengan membentak putranya.

“Maaf Pii.., tadi Er bingung dan pusing mikirin Elena.., dan kemarin waktu Er mau curhat ke Papi bilang lagi sibuk, disuruh tunggu dua minggu lagi baru dateng. Jadi Er itu bingung.., Maaf’in Er.., yang udah berlaku kasar sama Elena yaa.., Pii..,” ucap Erlangga, intonasi suara Erlangga begitu terdengar memelas.

“Hemm.., gini aja, Kalau Papi sudah di rumah Elena nanti Papi hubungi kamu. Kita harus bicara banyak hal... Ingat! Jangan sesekali kamu terbiasa membentak Elena atau siapa pun. Even kamu lagi stress..! Ngerti kamu?” tanya Herlambang dengan tegas.

“Yaa.., Pii..,” jawab Erlangga pelan.

Setelah itu hubungan telepon diantara mereka pun terputus, Herlambang mengembalikan ponsel Elena dan terlihat gadis itu menunduk seraya mengambil ponselnya.

Hanya berselang lima menit nama Elena dipanggil oleh staf dari apotek tersebut. Dan Herlambang mengambil obat-obatan yang diresepkan untuk Elena.

Setelah itu, Herlambang kembali meraih tangan Elena berjalan keluar dari ruangan itu menuju Lobby rumah sakit.

Pada bagian Lobby rumah sakit swasta itu, Elena diminta duduk menunggu taxi. Herlambang berjalan ke bagian informasi yang berjarak sekitar 12 meter dari tempat duduk Elena, saat memesan taxi yang biasanya telah mengantre pada sayap kiri bangunan rumah sakit tersebut.

“Order taxi ke mana Pak?” tanya seorang petugas di bagian informasi yang merangkap untuk order taxi dir rumah sakit itu.

Taxi yang masuk ke rumah sakit swasta itu, telah diatur sedemikian rupa, hingga mereka memakai antrean sesuai kedatangan dari taxi yang masuk ke rumah sakit itu dengan tujuan tidak terjadi saling gesek antara sopir taxi yang antre pada rumah sakit tersebut.

“Order taxi ke Kompleks Waringin Permai blok N 1 no.2 atas nama Herlambang,” pinta Herlambang pada seorang wanita bagian informasi.

“Baik silakan ditunggu, Pak. Nanti kami akan memanggil nama bapak,” ucap wanita bagian informasi tersebut dengan ramah. Kemudian Herlambang pun berjalan menuju tempat Elena menunggunya.

“Lena.., apa masih mual?” tanya Herlambang menatap gadis cantik itu.

“Nggak Om. Uhmm.. cuman, nanti gimana bicara sama mama? Elena takut sekali Om..,” ucap Elena memandang iris hitam Herlambang.

“Nanti Om akan bicara dulu dengan Erlangga. Dan Om juga harus berbicara di hadapan Tiara.., biar dia dengar keputusan Er dan keinginan maminya. Kami akan bicara bersama. Setelah itu.., Om akan ke rumah kamu dan bicara dengan mama kamu."

“Tapi.., Om nanti kalau Elena ditanya sakit apa sama mama.., harus jawab apa?” tanya Elena meremas-remas ujung kaos yang digunakannya.

Melihat Elena stress dengan meremas-remas ujung kaosnya. Herlambang pun meraih tangan nan indah itu. Dielusnya dengan kasih sayang lalu ia pun berucap, “Kita akan ke dokter lagi dua minggu. Jadi setelah bisa USG.., nanti Om yang akan ngomong ke mama kamu."

"Untuk sementata ini.., bilang aja, asam lambungnya kumat dan akan ke rumah sakit lagi kalau masih nggak membaik," tutur Herlambang selanjutnya.

“Lena.., cuman jalan kebohongan itu yang sementara ini bisa kita jalani. Memang berat.., tapi Om minta bersabar yaa.., dua minggu lagi. Ehmm..,” pinta Herlambang lanjut seraya mengelus kepala Elena.

Sebuah panggilan dari bagian informasi atas taxi yang di order Herlambang membawa mereka berdiri dari tempat duduk di depan Lobby sebagai tempat menunggu taxi bagi pasien dan pengunjung rumah sakit untuk menuju taxi yang akan membawa mereka pulang.

Di dalam taxi itu, Herlambang memilih duduk dibelakang sopir dengan Elena. Dan Herlambang yang merasa bahagia atas kehamilan Elena memaksa gadis itu untuk menyandarkan kepalanya pada bahunya.

“Sini.., dekat Om. Pasti capek dari tadi kamu duduk tanpa sandaran,” pinta Herlambang dengan merangkul Elena ke dalam dekapannya.

Elena yang bingung harus berlaku seperti apa pada Herlambang, hanya membiarkan Papi sambung Erlangga itu dengan membenamkan kepalanya di dalam dada bidang milik Herlambang yang terus mengelus kepalanya dan beberapa kali mencium rambutnya.

Sampai akhirnya, tangan Herlambang meraba bagian perut Elena seraya berkata lirih, “Sayang.., baik-baiklah di dalam.., jangan buat susah mama kamu yaa.”

Herlambang melirik ke arah Elena saat ia mengatakan hal itu pada Elena. Dan Elena yang mendengar ucapan Herlambang menatap lelaki itu dengan mata berkaca-kaca, ‘Om.., Lena takut mama.., takut tante Tiara marah. Dan takut melahirkan juga, kata orang banyak, melahirkan itu sakit...”

“Lena.., sekarang jamannya udah canggih. Ada baiknya kalau kamu sejak awal takut seperti ini.., nanti di plan-kan saja untuk dilakukan Caesar. Yang perlu kamu pikirkan saat ini, sehat dan sehat.., hemm..,” kecup Herlambang pada kening Elena yang kian membenamkan diri dalam dekapan Herlambang.

Taxi pun sampai di depan pintu pagar Elena. Dan saat Herlambang keluar dari taxi, ia pun masih erat menggenggam tangan Elena, hingga pada saat pintu pagar rumah itu dibuka oleh Erlangga, kedua tangan yang bergandengan itu pun terlepas.

“Elenaaa...!” panggilan Erlangga membuat Herlambang dan Elena terkejut dan melepaskan genggaman tangan mereka.

Dan Erlangga pun memeluk erat tubuh kekasih hatinya nan cantik itu, tepat di depan Herlambang, seketika tangan mereka pun terlepas.

Dan perintah Herlambang pada putra sambungnya agar Erlangga menunggu kabar darinya tidak digubris, dengan tetap mencari Elena di rumahnya.

Dengan penuh rasa sayang, Erlangga memeluk dan mengelus punggung Elena serta ditatapnya kekasih hatinya dengan penuh rasa bahagia, lalu diciumnya berulang kali pucuk kepala Elena.

“Lena.., maaf’in gue.., elo tau kan gue selalu cemas dan ingin hal ini terjadi,” ucap Erlangga seraya mencium perut Elena di hadapan Herlambang.

Herlambang yang menyaksikan mereka berpelukan dan putra sambungnya mencium pucuk kepala dan perut Elena, membuatnya memalingkan muka kearah lain.

Terasa gemuruh di dalam dadanya begitu keras sampai tak terasa buliran hangat telah siap meluncur dari sudut netranya.

Dalam hati Herlambang pun menangis menyaksikan kedua orang yang dikasihinya saling berpelukan dan itu sangat membuat hatinya tersiksa.

'Lena.., apa yang harus aku lakukan.. , bagaimana mungkin kejadian yang membahagiakan hatiku juga membuat luka yang begitu dalam? Erlangga.., maafkan Papi.., bila kini kita mencintai wanita yang sama.'

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Parikesit70
Yang udah sampai Bab ini... Dilanjutkan yaa kakak sayang(⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠... di jamin seru(⁠つ⁠✧⁠ω⁠✧⁠)⁠つ makasih sudah mampir(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
Parikesit70
iyaa kak Andriani...️.. waiting kelanjutannya...️ makasih udh hadir......️...
goodnovel comment avatar
Parikesit70
kasar sayang.. atau lembut plin plan......️......️ makasih dah hadir
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 5 : Dalam Pikiran Her & Er

    “Er.., masuklah, nggak enak terlihat tetangga,” pinta Herlambang yang telah mampu mengendalikan dirinya saat melihat mereka berdua saling berpelukan satu dan lainnya dengan menarik kopernya. Elena yang tidak mampu menolak pelukan Erlangga merasa kasihan pada Herlambang karena harus melihat Erlangga melampiaskan rasa cinta padanya. “Iyaa.., Pii.., Ayo Lena,” genggam Erlangga pada bagian jemari Elena. Herlambang yang melihat rasa cinta Erlangga dari cara dia memandang dan melihat Elena serta menggenggam jemari tangannya dengan tidak bosan mengecupnya, membuat hatinya begitu menderita, namun Herlambang sebagai pria dewasa, mampu memilah semua jenis rasa yang ada dalam hatinya. “Gimana Elena.., kondisi kamu?” tanya Herlina saat dilihat putrinya telah kembali dari rumah sakit dan kini masuk ke ruang tamu bersama Erlangga dan Herlambang. Elena yang mendapat pertanyaan dari Herlina, berbicara pada mamanya seraya melihat ke arah Herlambang. Dan tatapan netra manik hitam Herlambang seolah

    Last Updated : 2022-12-07
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 6 : Cerita Dibalik Rumah Untuk Elena

    *Flash Back usai 4 Jam kebersamaan Elena & Herlambang*Herlambang yang menggunakan ojek motor keluar dari gang rumah Elena akhirnya sampai hanya beberapa menit di halaman parkir Apotek Sumber Waras. Usai membayar ojek, ia masuk ke dalam mobilnya. Sejenak ia kembali melihat ke arah gang rumah Elena. Dengan menarik napas panjang, Herlambang memegang tempat duduk yang tadi ditempati Elena. Ia tersenyum kecil melihat kearah samping kiri, teringat bagaimana gadis itu berbicara dan tersenyum. Dan itu membuat Herlambang jadi senyum-senyum sendiri. “Elena.., Hmmm.., nama yang cantik dan indah saat aku melafalkannya,” ungkapnya bermonolog sendiri dalam mobil yang telah dinyalakan namun belum juga beranjak dari halaman Apotek tersebut. Herlambang yang teringat akan janji pada hatinya untuk bisa membawa Elena keluar dari lingkungan yang kumuh itu pun, bergegas keluar dari halaman parkir Apotek tersebut dan meninggalkan satu kenangan yang tak bisa dilupakan saat ia masuk ke dalam lingkungan ku

    Last Updated : 2022-12-08
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 7 : Berbohong sama Mama

    *Flash Back usai 4 jam kebersamaan Elena & Herlambang* Sekitar jam tujuh pagi Herlambang telah mandi dan tampak terlihat perlente dengan celana denim, tshirt berkerah warna hijau muda dan sebuah jam tangan fossil yang melingkar di pergelangan tangannya serta sandal kulit asli yang biasanya selalu diorder oleh Tiara ke tempat langganannya menghiasi kakinya. Tubuh atletis, dada bidang dan rambut lebat serta jambang di pipi yang tercukur bersih dengan wajah bersihnya membuat penampilan Herlambang terlihat lebih tampan, dewasa sebagai lelaki yang telah berusia diatas empat puluh tahun. Sisa bekas jambang di wajahnya nan bersih membuat semua wanita pastinya tergoda dengan penampilan Herlambang yang terkesan humble lewat wajah tampannya.Terlebih parfum Giorgio Armani Acqua yang soft akan membuat lawan bicaranya betah saat berbicara dengannya, karena aroma parfum yang dipakai Herlambang mampu membuat nyaman bagi orang yang menghirupnya.Diraih ponselnya yang berada persis di sebelah kop

    Last Updated : 2022-12-09
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 8 : Mengulang Kejadian Kemarin

    *Flash Back Usai 4 jam kebersamaan Elena & Herlambang* Setelah menyelesaikan makan siang bersama, Elena pun merapikan semua makanan yang telah ludes tanpa tersisa, lalu ia pun membersihkan perabot yang ada di rumah itu. Terlihat Elena membuka tempat piring dan gelas yang diletakkan pada kitchen set pada sebuah lemari yang bisa di buka pada bagian sisi kanan dari kompor gas yang sengaja di tanam pada sebuah beton. Kala Elena sedang melihat-lihat area dapur dan isinya, Herlambang pun ikut masuk ke ruang dapur, dan ia yang akan mencuci tangannya meminta Elena untuk meletakan sabun cair di tangannya. “Lena.., tolong minta sabun cairnya, tangan Om kena bekas gulai nih,” pinta Herlambang yang mendekati wastafel tempat cuci tangan pada area dapur. Elena yang sedang berada di depan kitchen set pun, menghampiri Herlambang yang berdiri di depan wastafel, lalu memberikan sabun cair yang ada di wastafel pada tangan lelaki tampan itu dan yang terjadi kemudian, Herlambang justru meraih tangan

    Last Updated : 2022-12-10
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 9 : Penolakan Halus

    * Flash Back 4 Jam Kebersamaan Elena & Herlambang*Usai mereka berdua melakukan pelepasan bersama, yang dilakukan oleh Herlambang saat ini memeluk erat tubuh Elena yang membelakanginya dan masih dalam keadaan polos. Tak ada yang bisa dilakukan oleh Elena selain membiarkan Herlambang memeluk dan mengelus tubuhnya dengan menciumi bagian punggungnya. Saat Elena akan beranjak dari ranjang kenikmatan itu untuk membersihkan diri, Herlambang pun menahannya, “Sayang.., nanti aja, jangan kamu cuci dulu..” “Om.., nanti keburu kesorean, Lena pulang ke rumah,” sahut Elena membalikkan tubuhnya dan kini menghadap ke arah lelaki tampan yang telah membuat ia tak mampu menahan gejolak kewanitaannya. Herlambang kini memandang lekat wajah Elena nan cantik dan mulus, lalu lelaki tampan itu mendaratkan ciumannya pada kening, mata, dan pipi Elena yang kini merona saat mendapatkan perlakuan seperti itu. “Om.., udahan..,” Elena memegang wajah Herlambang yang terus menciumi wajahnya. “Hemmm..., Lenaaaa..

    Last Updated : 2022-12-11
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 10 : Ketakutan Elena

    *FLASH BACK 4 JAM Setelah Kebersamaan Elena & Herlambang*Tidak sampai satu jam, Terlihat Elena membawa 2 tas ransel hitam yang diletakan pada bagian depan kaki motor tukang ojek dan satu lagi dibawa pada punggungnya. Herlambang yang melihat Elena bersama tukang ojek pun keluar dari dalam mobil. Dan saat motor ojek itu mendekat mobilnya, Herlambang pun meraih tas punggung yang dibawa oleh Elena dan tukang ojek juga membawakan satu tas ransel usai Herlambang meminta tolong padanya. “Bang.., tolong kamu bawa ke bagasi belakang,” pinta Herlambang. “Mama mana Lena..?” tanya Herlambang seraya mengambil tas gendong yang dibawa oleh Elena. “Masih di rumah, Om... Abang ojeknya balik, mau jemput mama. Kalau Satya lagi tunggu temannya keluarin motornya,” sahut Elena tersenyum menoleh ke arah Herlambang. “Lena gimana sama mama tadi?” “Tadinya sih nggak mau, untungnya Om kasih kejelasan ke mama, jadinya mama mau.., tapi, sebenarnya Lena juga takut kalau tante Tiara tau Om ngasih rumah. Kal

    Last Updated : 2022-12-12
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 11 : Kenakalan Herlambang

    #FLASH BACK Usai Kebersamaan Elena & Herlambang#Elena yang kini berada di dalam kamarnya tidak mampu menahan gejolak hasrat Herlambang yang kecanduan atas tubuhnya. Diraihnya tubuh Elena yang kini berada pada dinding disebelah pintu masuk kamarnya. Kemudian Herlambang pun berbisik, “Apa kamu suka mendengarkan lagu kalau di dalam kamar?” “Iyaa.., kenapa Om?” tanya Elena dengan tanda tanya besar. “Ambil ponselmu. Om mau dengar lagu yang kamu sukai,” pinta Herlambang dan itu membuat Elena semakin penasaran atas permintaannya. Elena mengambil ponselnya yang ada di nakas dan memutar lagu-lagu anak muda jaman sekarang yang disukainya. Diraihnya ponsel milik Elena dengan lagu-lagu yang diputar lewat ponselnya. Kemudian, Herlambang meletakan ponsel Elena persis di lantai dekat pintu masuk kamarnya. Kemudian, Herlambang meraih tubuh Elena kembali dan Elena pun kini berada pada dinding disebelah pintu masuknya. Setelah itu, Herlambang mencium serta melumat bibir Elena. Akhirnya Elena pun p

    Last Updated : 2022-12-20
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 12 : Herlambang & Elena Ketahuan...?

    *FLASH BACK setelah kejadian, kebersamaan 4 jam antara Herlambang & Elena* Sekitar tiga puluh menit kemudian, Dimas ke rumah Elena bersama dengan seorang lelaki penjual sepeda motor second yang dibeli atas permintaan Herlambang, jadi mereka berdua ke rumah itu dengan masing-masing menggunakan sepeda motor. Elena dan Setya yang keluar halaman tersenyum saat dilihat Dimas telah berada di depan pagar rumahnya. “Setya.., elo panggil Om Her.., kasih tau kalau pak Dimas dateng,” pinta Elena pada Setya saat ia membukakan pintu pagar. Terlihat Setya masuk kembali ke dalam rumah, sedangkan Elena membuka pintu pagar dan menyapa Dimas serta seorang lelaki yang membawa motor. “Silakan masuk Pak..,” Elena mempersilakan kedua orang lelaki itu masuk ke halaman rumah. Dimas dan seorang lelaki berkulit coklat gelap yang memakai topi, berjalan menuju teras. Dimas dan lelaki itu pun duduk pada kursi yang ada di teras. Ada tiga buah kursi terbuat dari besi dengan motif pada bagian pegangan kursi be

    Last Updated : 2022-12-21

Latest chapter

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 100 : The END AKA&P

    Mobil yang membawa Elena, Tiara dan Herlambang pun sampai di rumah Herlambang. Dan Tiara yang berjanji akan mempertemukan Elena dan Sakti meminta Elena untuk masuk ke kamar Sakti yang telah di dekorasi dengan warna biru. Dan Elena pun masuk ke dalam rumah itu dan mendapati Sakti bersama seorang pengasuh bayi.Melihat kedatangan Elena di kamar itu, Sakti yang telah mengenali Elena pun menangis dan minta di gendongnya seraya menangis. Lalu, Elena pun menggendong balita imut itu dengan perasaan bahagia dan terharu, karena Sakti sangat merindukan kehadiran Elena.Lalu, Elena pun bercengkerama dengan Sakti di saat Tiara tengah mempersiapkan makan siang untuk mereka.Herlambang yang tahu Elena berada di kamar Sakti, akhirnya berjalan ke kamar itu. Sesampai di kamar itu, Herlambang pun duduk pada sofa, sedangkan Elena tengah duduk di lantai yang telah di lapisi permadani. Memandang kehadiran Herlambang, Elena menoleh ke arahnya dan bermain kembali dengan Sakti.Di saat itu, Herlambang pun m

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 99 : Duka Mila & Luka Elena

    Erlangga, Alexander dan Bella yang tiba dari bandara tepat pukul sembilan pagi langsung menuju Rumah Sakit untuk ikut bersama TPU. Erlangga ikut bersama Bella yang dijemput oleh sopir pribadi dari keluarga Bella, sedangkan Alexander di jemput oleh Ermitha dengan tujuan yang sama menuju Rumah Sakit tempat kelima jenazah dari keluarga Jamila usai diautopsi dan usai di sholati oleh keluarga besar dari suami Jamila, keluarga Elena serta beberapa tetangga dari pemukiman kumuh, merasa kehilangan atas kelima tetangga mereka yang dikenal suka menolong.Mobil yang membawa Alexander, Ermitha, Bella dan Erlangga sampai di Rumah Sakit. Lalu, mereka pun keluar dari mobil yang membawa mereka. Terlihat, Erlangga menggandeng mesra tangan Bella berjalan menuju ruang pemulasan jenazah dan bertemu Jamila yang masih dalam kondisi terpukul dengan kedua mata sembab.“Mila.., gue ikut berduka atas musibah ini. Gue yakin Allah punya rencana besar buat elo. Yakin aja setiap musibah dan duka ada hal yang aka

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 98 : Duka Jamila

    Kebakaran yang terjadi di gang sempit di lingkungan kumuh tempat tinggal Jamila dan Elena kini tinggal debu. Puing-puing arang berwarna hitam menjadi pemandangan memilukan di area sepanjang gang sempit kumuh tersebut. Pabrik kulit terbesar di Jakarta itu terbakar. Dilingkungan kumuh itu tercatat, ada 5 orang tewas mengenaskan terpanggang di dalam rumahnya. Kelima orang yang tewas dalam kebakaran tersebut adalah keluarga Jamila. Yang terdiri dari Ayah, Ibu serta ketiga adiknya. Elena dan Herlina yang ke lokasi usai membawa Jamila ke Rumah Sakit, melihat rumah peninggalan Papanya Elena pun tinggal debu. Banyak penghuni dilingkungan kumuh itu menangisi kehilangan harta bendanya. Terlebih Jamila yang kehilangan anggota keluarga dan harta bendanya.“Maaa.., akhirnya rumah kesayangan Papa jadi debu.., apa masih boleh kita bangun lagi rumah disini?” isak Elena yang melihat tembok pada rumah peninggalan Sentana tinggal setengah. Yang tampak dalam pemandangan yang ada hanya hamparan puing-p

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 97 : Karma Jamila

    Elena yang tidak menyangka atas syarat yang dilakukan pada dirinya membuatnya menangis tersedu-sedu. Jamila yang mendengar syarat dari Erlangga, langsung menghubungi lelaki tampan itu lagi, namun tidak sekali pun panggilan Jamila dijawab olehnya. “Lena.., gue sih yakin.., Erlangga cuma gertak elo aja. Seingat gue sih.., Er di Perth nggak deket sama siapa pun. Masa sih elo kagak percaya sama laki elo sendiri. Udah elo tenang aja. Pikirin Er junior.., kasian itu bayi dalam kandungan elo, pasti bawaan si bayi kali.., bokapnya jadi seperti itu,” ungkap Jamila. “Tapi kan nggak usah pakai minta izin gue untuk kawin lagi. Er sengaja mau nyakitin hati gue. Emang sih gue salah. Tapi, semua itu gara-gara nyokap nya juga. Mila, ambil lagi aja Sakti, gue kagak mau kalau sampai Er kawin lagi. Buat apa coba? Mending kagak kenal dari awal sama Er dan keluarganya!” sengit Elena mondar mandir di dalam kamarnya. “Lena, kenapa sih sekarang ini gue liat elo beda sama waktu sekolah dulu. Kenapa sih, elo

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 96 : Keikhlasan Elena & Syarat Erlangga

    Elena yang diminta oleh Herlina untuk menemui Tiara yang berada di ruang keluarga, dengan terpaksa ditemuinya usai selesai menidurkan Sakti. Di dampingi Jamila, Elena pun berjalan menemui Tiara yang kini terlihat seperti musuh mengibarkan bendera putihnya. “Ngapaen sih dia ke rumah lagi. Nyebelin banget,” bisik Elena saat berada di sisi Jamila. “Pastinya bukan berita baik,” ujar Jamila pelan. Setelah mereka duduk dalam satu meja, Tiara mulai menceritakan penyakit dan kesempatan hidupnya di dunia ini. Setelah itu, tanpa di sadari Tiara telah berada di hadapan Elena dan memeluk gadis cantik jelita itu. “Lena.., demi Allah dan atas nama putra pertamaku. Kalau aku tidak akan menyakiti Sakti. Aku akan perlakukan Sakti layaknya Mas Herlambang memperlakukan Erlangga,” isak tangis Tiara memecah ruang keluarga yang hening. Sejenak Elena terdiam, menatap raut wajah Jamila, lalu Elena pun bertanya, “Apa yang bisa saya lakukan, Tante?” “Berikan Sakti pada Mas Herlambang. Karena hanya Sakti k

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 95 : Tiara ke rumah Elena kembali

    Saat ini, Herlina, Elena dan Jamila berada di ruang keluarga. Mereka sedang membicarakan masalah Sakti yang diminta oleh keluarga Herlambang. Dan Herlina terlihat membujuk Elena untuk mau memberikan Sakti pada Herlambang.“Lena.., apa nggak sebaiknya kamu kasih aja Sakti ke keluarga Herlambang? Mama kasihan sama Pak Hermansyah dan Ibu Sitoresmi. Lagi pula mengurusi dua bayi sekaligus itu sangat sulit Lena. Apalagi kalau mereka berdua sakit. Juga besok atau lusa Sakti juga tahu siapa ibunya. Anak itu akan mencari ibunya,” nasihat Herlina pada putrinya.“Lena, coba kamu pikirkan lagi..., Mama liat Pak Herlambang serius mau ambil kamu jadi istri dan itu semua demi Sakti dan bayi yang ada dalam kandunganmu. Apa nggak sebaiknya kamu mau terima Pak Herlambang, Mama ikhlas Lena,” ungkap Herlina atas gambaran pikirannya, mengingat Erlangga tampak telah marah dan tak peduli pada Elena.“Maa.., Lena kasihan sama Erlangga. Sekarang ini dia udah nggak mau bicara pada tante Tiara dan putus hubu

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 94 : Elena & Keinginan Hermansyah

    Elena yang diminta oleh Herlina untuk menyiapkan teh untuk keempat tamunya pun berjalan ke dapur. Elena yang kini tengah hamil jalan tiga bulan, tidak seperti saat hamil Sakti yang sangat mual dan agak rewel masalah makanannya. Namun, untuk kehamilan saat ini, Elena nyaris tak pernah merasa mual dan lebih energik. “Silakan diminum,” Elena meletakan keempat gelas berisi teh dan dua gelas berisi air mineral. “Silakan Ibu, bapak semua,” Herlina menawarkan minuman. Wajah Tiara masih tegang saat memandang Elena, begitu juga dengan Sitoresmi dan Hermansyah. Namun tidak demikian dengan Herlambang. Ia justru memandangi Elena yang sama sekali tidak ingin melihat ke arahnya. Lalu, mereka berempat pun menikmati teh yang telah disuguhi Elena. “Maaf.., kalau boleh saya tahu.., apa ada hal yang sangat penting sehingga, Pak Hermansyah, Bu Sitoresmi dan Ibu Tiara ke rumah ini, pastinya ada hal yang penting,” tutur Herlina memandang pada keempat tamunya. Sejenak, baik Hermansyah, Sitoresmi bahkan

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 93 : Tamparan Tiara untuk Elena

    Herlambang dan keluarganya bertolak dari Perth ke Indonesia, usai Herlambang mengatakan niatnya untuk menjadikan Elena istrinya. Keberanian yang dilakukan oleh Herlambang bukannya tanpa ketakutan. Ia mengalami kestresan pula atas apa yang akan dikatakan kepada Herlina. Karena itu, sesampai di Bandara saat menunggu bagasi, Herlambang berulang kali menghubungi Elena, namun selalu di reject oleh Elena. Sampai akhirnya Herlambang mengirimkan pesan pada Elena.[Pesan keluar Herlambang : Sayang.., angkat teleponnya, aku mau bicara penting]Usai mengirimkan pesan pada Elena, Herlambang kembali menunggu bagasi atas kopernya dan koper keluarganya. Sepuluh menit berlalu, namun Elena tidak juga mengirimkan balasan atas pesan Herlambang.Setelah itu, kembali Herlambang menghubunginya. Walau nada telepon yang dihubungi nyambung, namun Elena sama sekali tidak menjawab panggilan Herlambang.Kemudian, Herlambang kembali mengirimkan pesan pada Elena, dengan memberitahukan kedatangan kedua orang tu

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 92 : Kata Kasar Erlangga

    Sitoresmi dan Hermansyah akhirnya memutuskan untuk ke Indonesia bersama Tiara dan Herlambang. Selain ingin melihat darah daging dari anaknya Herlambang, Sitoresmi pun ingin menanyakan langsung pada Elena perihal keinginan Herlambang yang sudah dapat persetujuan dari Tiara. Walau sebenarnya Sitoresmi tidak tega melakukan hal itu pada Erlangga, namun saat mendengar kalau darah daging Herlambang saat ini dikuasai oleh Elena, membuat hatinya tergerak untuk memberikan perhatian pada Sakti, apalagi Sakti adalah keturunan tunggal dari keluarganya usai kedua anak lainnya tidak ingin memiliki anak.“Her.., Tia.., coba kalian bicarakan hal ini pada Erlangga. Ayah dan Ibu tetap tidak tega menyakiti hatinya. Walaupun Ayah, Ibu yakin Er akan lebih mudah dan cepat mencari pasangan baru. Tapi, bicaralah pada Erlangga,” pinta Hermansyah dan diiyakan oleh Sitoresmi.“Yah.., kemarin itu Tia dan saya ke rumah mamanya Elena. Dan Elena ngomong sama Tia.., kalau Erlangga ingin Elena memilih antara Er ata

DMCA.com Protection Status