Beranda / Romansa / Antara Kau, Aku & Papimu / BAB 24 : Kelicikan Tiara

Share

BAB 24 : Kelicikan Tiara

Penulis: Parikesit70
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah Dimas dan Setya mampu melepaskan pecahan kaca pada tangan Erlangga dan Herlina mampu membuat Erlangga yakin kalau dia mendukung dirinya untuk menikahi Elena, akhirnya kekacauan di rumah Elena dapat diatasi dengan membawa Erlangga bersama Ermitha serta Elena ke Rumah Sakit.

Sementara itu, Dimas diminta oleh Herlambang untuk membereskan semua kekacauan yang dilakukan oleh Erlangga di rumah Herlina serta menemani dan menenangkan mamanya Elena.

Sesampai di Rumah Sakit, Dokter menangani luka sayatan pada pergelangan tangan pemuda itu dengan menjahitnya dan menangani luka pada tangan Ermitha. Erlangga yang ingin Elena tetap di sisinya pun dituruti agar pemuda itu lebih tenang dan emosinya kembali stabil. Sedang Ermitha keluar UGD saat pastikan tangannya hanya kena goresan kecil pada gelas kaca.

“Ditunggu yaa pasiennya, kami akan bius lokal aja biar nggak sakit. Kurang sedikit lagi aja urat nadinya putus. Kenapa sampai seperti ini.., kasian tuh pacarnya sampai pucat,” ucap Dokter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Alfin Ranawijaya
Er harus tau yg salah tuh tiara ngasih obat perangsang ke el.
goodnovel comment avatar
Alfin Ranawijaya
Gairah anak kost
goodnovel comment avatar
Andima
Tiara emang akal bulus nya jangan kemakan omongan tiara lena, bner kta om her, gaa kbyang lena sma tiara satu rumah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 25 : Malam Penuh Gairah

    “Tolong ngebut Pak..! ” perintah Herlambang pada sopir taxi tersebut.“Siap baik Pak..!” Sopir taxi itu pun menambah laju kendaraannya menembus malam dengan kondisi jalan yang telah lenggang. Lalu, mereka memasuki kompleks Perumahan Waringin tempat tinggal Elena dan sopir taxi itu pun menitipkan Kartu Tanda Pengenal bila akan masuk kompleks Perumahan tersebut.“Ikuti kata-kata saya , Pak!” perintah Herlambang pada sopir taxi usai memasuki area blok perumahan.Sampai akhirnya, Herlambang meminta pada sang sopir untuk memperlambat laju kendaraannya dan berhenti lima rumah dari rumah Elena.“Pak.., stop kiri.., matikan lampunya. Tunggu sampai mobil warna putih itu pergi kita ke rumah itu,” tunjuk Herlambang pada mobil di depan rumah Elena.“Maaf Pak.., tolong jangan buat masalah di rumah itu. Bapak tau sendiri, KTP saya di tahan sama sekuriti. Kalau ada apa-apa nanti saya yang repot ke kantor polisi,” tukas sopir taxi tersebut dengan rasa takut. Dan kini taxi itu berada lima ruma

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 26 : Terjebak dalam Kamar

    Sesampai di kamar, Elena pun menaruh makanan di meja dan berkata, “Om.., ini makan, Lena mau ke kamar dulu. Kunci aja pintunya.., nanti kirim pesan aja kalau mau minta apa pun.” “Sayang..., suapi Om..,” dengan manja Herlambang menghalangi jalan Elena keluar dari kamar itu. “Om.., tadi Setya bangun.., Lena takut dia curiga..,” tutur Elena yang takut ketahuan Setya. “Satu kali suap aja.., tapi pakai tangan, abis itu Om akan makan sendiri,” ucap Herlambang merayu Elena. Lalu dengan menggelengkan kepala dan tersenyum Elena pun menyuapi Herlambang. Terlihat Herlambang sangat menikmati suapan dari tangan Elena sampai akhirnya bukan hanya satu kali suapan bahkan sampai makanan di piring itu tandas. “Hemm, bilang satu kali suap akhirnya sampai habis ini nasinya, Om sekarang telepon orang rumah atau pak Dimas untuk jemput Om disini.., mumpung baru jam satu,” usul Elena meminta Herlambang pulang. “Lena.., Om masih pengen sama kamu.., apa lagi kamu nggak mau diajak pergi dari sini. Jadi jan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 27 : Kunci Rahasia Herlambang

    Herlina terheran-heran melihat sikap dan ucapan Elena saat mendengar kedatangan Erlangga dan calon mertuanya ke rumah. Lalu ia pun mempertanyakan perihal hal itu pada putrinya “Elena.., kenapa sih kamu.., kenapa bicara seperti itu? Mama pikir kalian udah janjian mau jalan. Soalnya Erlangga bilang maminya mau ajak kamu jalan keluar. Untung aja mereka nggak dengar omongan kamu,” sungut Herlina. Elena hanya terdiam di tempat tidur seraya memegang ponselnya, tanpa mendengar ucapan Herlina. Yang dilakukan Elena adalah mengirimkan pesan pada Herlambang. Namun Herlina pikir saat ini, putrinya sedang bermain game pada ponselnya. “Lena.., udah sana mandi dulu.., kok malah main game.., nggak enak mereka terlalu lama menunggu,” perintah Herlina yang melihat Elena masih memegang ponselnya. “Sabar.., Maa... Tolong kasih tau Erlangga untuk tunggu dan Mama lebih baik temani aja tante Tiara, kan nggak enak di tinggal begitu aja,” pinta Elena yang merasa terganggu kala dilihat Herlina terus mengama

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 28 : Ditolak Her.., Diterima Alex

    Herlambang terbangun dari tidurnya sesaat seluruh penghuni rumah pergi. Namun pesan Elena membuat lelaki tampan itu harus menunggu perintah pesan berikutnya dari Elena. Saat termenung sendiri di tempat tidur, ia pun tersenyum lebar seraya menggelengkan kepalanya. Dalam hati ia hanya bergumam, ‘Aduh.., gimana sekarang caranya..? Kasihan sekali Elena kalau harus ditanya masalah kunci kamar. Sekarang aku harus bagaimana?’ Sekitar jam 4 pagi tadi, Herlambang telah mematikan pendingin di kamarnya dengan tujuan tidak ada kecurigaan dari orang yang ada di rumah itu. Namun kini, setelah tiga puluh menit usai terbangun dari tidur dan berdiam diri di kamar maka hawa gerah pun dirasanya, maka Herlambang pun membuka pakaian yang melekat di tubuhnya. ‘Baiklah aku kirim pesan ke Elena.., apa aku sudah bisa keluar kamar? Gerah sekali di dalam kamar..,’ gumamnya. [Pesan keluar Herlambang : Sayang.., lama sekali Om harus keluar dari kamar.., mandi juga nggak bisa, nyalakan pendingin ruangan nggak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 29 : Rencana Nikah

    “Elena.., Lena..,” panggil Erlangga dari balik pintu kamar mandi saat di lihatnya lebih dari lima menit Elena belum juga keluar dari kamar mandi.“Yaa, Er..” sahut Elena lanjut menghapus panggilan dan seluruh pesan pada ponselnya. Hal itu sering dilakukan oleh Elena saat bersama Erlangga.Elena keluar dari toilet, dan Erlangga yang masih menunggu di persis di depan toilet, tersenyum saat dilihat oleh Erlangga tidak terjadi sesuatu apa pun.“Napa Er...?” tanya Elena tersenyum samar pada Erlangga saat membuka pintu kamar mandi khusus tamu di rumah nan asri itu.“Nggak kenapa.., gue cuman takut elo kenapa-napa aja, abis lama di toilet,” ungkap Erlangga atas perasaannya.“Oh..,” sahut Elena berlalu dari toilet dan mereka pun berjalan ke ruang makan yang mungil namun terkesan mewah.Tiara tersenyum manis saat dilihat Elena mengangguk kecil pada seorang wanita seumuran dengan Tiara dengan wajah terlihat lebih fresh dibandingkan Tiara.“Elena.., kenalkan ini teman Mami, namanya Eva..,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 30 : Melankolis

    Tiara diantar oleh sahabat karibnya yang bernama Eva ke rumah. Di halaman rumahnya yang luas itu Dimas tergopoh-gopoh menghampiri Tiara yang melambaikan tangan padanya.“Selamat sore... Nyonya..,” sapa Dimas berdiri tegak di hadapan Tiara dan sahabatnya saat akan melangkah ke teras rumah mewah itu.“Herlambang ada ?” tanya Tiara seraya tersenyum ramah. Dan hal itu baru pertama kalinya dilihat oleh Dimas, Nyonya besarnya tersenyum ramah saat bertanya padanya. Tidak kaku seperti biasanya.“Tuan besar ada Nyonya besar..,” sahutnya seraya memberikan jalan kedua wanita cantik itu yang tampak berbahagia dari raut wajahnya.“Dimas..!” panggil Tiara saat kakinya berada pada satu undakan menuju teras. Dan Dimas pun berlari kecil dengan memosisikan dirinya tepat di bawah undakan pertama tempat Tiara dan Eva berpijak.“Uhm.., apa Erlangga dan Elena masih ada di dalam?” tanya Tiara seraya melirik ke jam tangan mewah miliknya saat dilihat waktu menunjukan pukul tiga sore.“Masih Nyonya.., Tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 31 : Emosi Herlambang & Tiara

    Saat Herlambang dan Elena telah bisa mengendalikan diri, tanpa disadari Setya dan Herlina telah sampai di pintu halaman rumahnya. Dan Herlambang yang melihat pada spion mobilnya sangat terkejut, saat melihat Herlina turun dari motor Setya dan membuka pintu pagar dan tampak melihat ke arah mobil Herlambang.“Lena.., Mama kamu baru sampai rumah! Kita harus bagaimana?” tanya Herlambang yang seketika tidak bisa menyelamatkan dirinya untuk menghindar dari Herlina.“Om.., kita turun aja. Anggap aja tadi Om yang antar Lena,” sahut Elena seraya mengelus lengan Herlambang.“Hmmm.., ya sudahlah kalau begitu,” ucapnya yang sudah tidak bisa menghindar dari semua masalah.Elena dan Herlambang pun keluar dari mobil. Mereka tersenyum ke arah Herlina yang menunggu di depan pintu pagar. Sedangkan Setya telah masuk ke halaman rumah bersama motornya.“Jadi bareng kita sampai rumahnya. Mana Erlangga..?” tanya Herlina tersenyum ke arah Herlambang.“Lena diantar sama Om Her, soalnya Er sama tante Tia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 32 : Menunggu Keputusan Elena

    Herlambang yang keluar dari rumah langsung tancap gas ke rumah Ermitha. Di sepanjang jalan pikirannya yang kalut hanya mampu memikirkan seorang gadis cantik nan mempesona seperti Elena.Herlambang bagai lelaki dewasa yang hilang akal, ia berbicara sendiri sepanjang perjalanan ke rumah Ermitha. Kakak sepupu satu-satunya yang bisa diajak bicara, karena seluruh keluarganya memantapkan diri untuk tetap tinggal di Perth walau harus bersusah payah mengurusi segala bentuk administrasi lewat KBRI.“Kenapa hanya ada satu Elena.., kenapa pula harus pacar putraku yang aku cinta? Apa ini karena aku kecewa dengan Tiara? Kemana rasa cintaku untuk wanita yang telah sembilan belas tahun bersamaku? Oh.., aku harus bagaimana?”Tin.. Tin...Sebuah klakson menyadarkan dirinya, kalau saat ini ia sedang mengendarai mobil dan ia bertanggung jawab atas keselamatan orang lain di jalan. Maka saat seorang pemuda pengendara motor memukul dengan tangan bagian mobilnya dan sepertinya mengucapkan sumpah serapah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 100 : The END AKA&P

    Mobil yang membawa Elena, Tiara dan Herlambang pun sampai di rumah Herlambang. Dan Tiara yang berjanji akan mempertemukan Elena dan Sakti meminta Elena untuk masuk ke kamar Sakti yang telah di dekorasi dengan warna biru. Dan Elena pun masuk ke dalam rumah itu dan mendapati Sakti bersama seorang pengasuh bayi.Melihat kedatangan Elena di kamar itu, Sakti yang telah mengenali Elena pun menangis dan minta di gendongnya seraya menangis. Lalu, Elena pun menggendong balita imut itu dengan perasaan bahagia dan terharu, karena Sakti sangat merindukan kehadiran Elena.Lalu, Elena pun bercengkerama dengan Sakti di saat Tiara tengah mempersiapkan makan siang untuk mereka.Herlambang yang tahu Elena berada di kamar Sakti, akhirnya berjalan ke kamar itu. Sesampai di kamar itu, Herlambang pun duduk pada sofa, sedangkan Elena tengah duduk di lantai yang telah di lapisi permadani. Memandang kehadiran Herlambang, Elena menoleh ke arahnya dan bermain kembali dengan Sakti.Di saat itu, Herlambang pun m

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 99 : Duka Mila & Luka Elena

    Erlangga, Alexander dan Bella yang tiba dari bandara tepat pukul sembilan pagi langsung menuju Rumah Sakit untuk ikut bersama TPU. Erlangga ikut bersama Bella yang dijemput oleh sopir pribadi dari keluarga Bella, sedangkan Alexander di jemput oleh Ermitha dengan tujuan yang sama menuju Rumah Sakit tempat kelima jenazah dari keluarga Jamila usai diautopsi dan usai di sholati oleh keluarga besar dari suami Jamila, keluarga Elena serta beberapa tetangga dari pemukiman kumuh, merasa kehilangan atas kelima tetangga mereka yang dikenal suka menolong.Mobil yang membawa Alexander, Ermitha, Bella dan Erlangga sampai di Rumah Sakit. Lalu, mereka pun keluar dari mobil yang membawa mereka. Terlihat, Erlangga menggandeng mesra tangan Bella berjalan menuju ruang pemulasan jenazah dan bertemu Jamila yang masih dalam kondisi terpukul dengan kedua mata sembab.“Mila.., gue ikut berduka atas musibah ini. Gue yakin Allah punya rencana besar buat elo. Yakin aja setiap musibah dan duka ada hal yang aka

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 98 : Duka Jamila

    Kebakaran yang terjadi di gang sempit di lingkungan kumuh tempat tinggal Jamila dan Elena kini tinggal debu. Puing-puing arang berwarna hitam menjadi pemandangan memilukan di area sepanjang gang sempit kumuh tersebut. Pabrik kulit terbesar di Jakarta itu terbakar. Dilingkungan kumuh itu tercatat, ada 5 orang tewas mengenaskan terpanggang di dalam rumahnya. Kelima orang yang tewas dalam kebakaran tersebut adalah keluarga Jamila. Yang terdiri dari Ayah, Ibu serta ketiga adiknya. Elena dan Herlina yang ke lokasi usai membawa Jamila ke Rumah Sakit, melihat rumah peninggalan Papanya Elena pun tinggal debu. Banyak penghuni dilingkungan kumuh itu menangisi kehilangan harta bendanya. Terlebih Jamila yang kehilangan anggota keluarga dan harta bendanya.“Maaa.., akhirnya rumah kesayangan Papa jadi debu.., apa masih boleh kita bangun lagi rumah disini?” isak Elena yang melihat tembok pada rumah peninggalan Sentana tinggal setengah. Yang tampak dalam pemandangan yang ada hanya hamparan puing-p

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 97 : Karma Jamila

    Elena yang tidak menyangka atas syarat yang dilakukan pada dirinya membuatnya menangis tersedu-sedu. Jamila yang mendengar syarat dari Erlangga, langsung menghubungi lelaki tampan itu lagi, namun tidak sekali pun panggilan Jamila dijawab olehnya. “Lena.., gue sih yakin.., Erlangga cuma gertak elo aja. Seingat gue sih.., Er di Perth nggak deket sama siapa pun. Masa sih elo kagak percaya sama laki elo sendiri. Udah elo tenang aja. Pikirin Er junior.., kasian itu bayi dalam kandungan elo, pasti bawaan si bayi kali.., bokapnya jadi seperti itu,” ungkap Jamila. “Tapi kan nggak usah pakai minta izin gue untuk kawin lagi. Er sengaja mau nyakitin hati gue. Emang sih gue salah. Tapi, semua itu gara-gara nyokap nya juga. Mila, ambil lagi aja Sakti, gue kagak mau kalau sampai Er kawin lagi. Buat apa coba? Mending kagak kenal dari awal sama Er dan keluarganya!” sengit Elena mondar mandir di dalam kamarnya. “Lena, kenapa sih sekarang ini gue liat elo beda sama waktu sekolah dulu. Kenapa sih, elo

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 96 : Keikhlasan Elena & Syarat Erlangga

    Elena yang diminta oleh Herlina untuk menemui Tiara yang berada di ruang keluarga, dengan terpaksa ditemuinya usai selesai menidurkan Sakti. Di dampingi Jamila, Elena pun berjalan menemui Tiara yang kini terlihat seperti musuh mengibarkan bendera putihnya. “Ngapaen sih dia ke rumah lagi. Nyebelin banget,” bisik Elena saat berada di sisi Jamila. “Pastinya bukan berita baik,” ujar Jamila pelan. Setelah mereka duduk dalam satu meja, Tiara mulai menceritakan penyakit dan kesempatan hidupnya di dunia ini. Setelah itu, tanpa di sadari Tiara telah berada di hadapan Elena dan memeluk gadis cantik jelita itu. “Lena.., demi Allah dan atas nama putra pertamaku. Kalau aku tidak akan menyakiti Sakti. Aku akan perlakukan Sakti layaknya Mas Herlambang memperlakukan Erlangga,” isak tangis Tiara memecah ruang keluarga yang hening. Sejenak Elena terdiam, menatap raut wajah Jamila, lalu Elena pun bertanya, “Apa yang bisa saya lakukan, Tante?” “Berikan Sakti pada Mas Herlambang. Karena hanya Sakti k

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 95 : Tiara ke rumah Elena kembali

    Saat ini, Herlina, Elena dan Jamila berada di ruang keluarga. Mereka sedang membicarakan masalah Sakti yang diminta oleh keluarga Herlambang. Dan Herlina terlihat membujuk Elena untuk mau memberikan Sakti pada Herlambang.“Lena.., apa nggak sebaiknya kamu kasih aja Sakti ke keluarga Herlambang? Mama kasihan sama Pak Hermansyah dan Ibu Sitoresmi. Lagi pula mengurusi dua bayi sekaligus itu sangat sulit Lena. Apalagi kalau mereka berdua sakit. Juga besok atau lusa Sakti juga tahu siapa ibunya. Anak itu akan mencari ibunya,” nasihat Herlina pada putrinya.“Lena, coba kamu pikirkan lagi..., Mama liat Pak Herlambang serius mau ambil kamu jadi istri dan itu semua demi Sakti dan bayi yang ada dalam kandunganmu. Apa nggak sebaiknya kamu mau terima Pak Herlambang, Mama ikhlas Lena,” ungkap Herlina atas gambaran pikirannya, mengingat Erlangga tampak telah marah dan tak peduli pada Elena.“Maa.., Lena kasihan sama Erlangga. Sekarang ini dia udah nggak mau bicara pada tante Tiara dan putus hubu

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 94 : Elena & Keinginan Hermansyah

    Elena yang diminta oleh Herlina untuk menyiapkan teh untuk keempat tamunya pun berjalan ke dapur. Elena yang kini tengah hamil jalan tiga bulan, tidak seperti saat hamil Sakti yang sangat mual dan agak rewel masalah makanannya. Namun, untuk kehamilan saat ini, Elena nyaris tak pernah merasa mual dan lebih energik. “Silakan diminum,” Elena meletakan keempat gelas berisi teh dan dua gelas berisi air mineral. “Silakan Ibu, bapak semua,” Herlina menawarkan minuman. Wajah Tiara masih tegang saat memandang Elena, begitu juga dengan Sitoresmi dan Hermansyah. Namun tidak demikian dengan Herlambang. Ia justru memandangi Elena yang sama sekali tidak ingin melihat ke arahnya. Lalu, mereka berempat pun menikmati teh yang telah disuguhi Elena. “Maaf.., kalau boleh saya tahu.., apa ada hal yang sangat penting sehingga, Pak Hermansyah, Bu Sitoresmi dan Ibu Tiara ke rumah ini, pastinya ada hal yang penting,” tutur Herlina memandang pada keempat tamunya. Sejenak, baik Hermansyah, Sitoresmi bahkan

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 93 : Tamparan Tiara untuk Elena

    Herlambang dan keluarganya bertolak dari Perth ke Indonesia, usai Herlambang mengatakan niatnya untuk menjadikan Elena istrinya. Keberanian yang dilakukan oleh Herlambang bukannya tanpa ketakutan. Ia mengalami kestresan pula atas apa yang akan dikatakan kepada Herlina. Karena itu, sesampai di Bandara saat menunggu bagasi, Herlambang berulang kali menghubungi Elena, namun selalu di reject oleh Elena. Sampai akhirnya Herlambang mengirimkan pesan pada Elena.[Pesan keluar Herlambang : Sayang.., angkat teleponnya, aku mau bicara penting]Usai mengirimkan pesan pada Elena, Herlambang kembali menunggu bagasi atas kopernya dan koper keluarganya. Sepuluh menit berlalu, namun Elena tidak juga mengirimkan balasan atas pesan Herlambang.Setelah itu, kembali Herlambang menghubunginya. Walau nada telepon yang dihubungi nyambung, namun Elena sama sekali tidak menjawab panggilan Herlambang.Kemudian, Herlambang kembali mengirimkan pesan pada Elena, dengan memberitahukan kedatangan kedua orang tu

  • Antara Kau, Aku & Papimu   BAB 92 : Kata Kasar Erlangga

    Sitoresmi dan Hermansyah akhirnya memutuskan untuk ke Indonesia bersama Tiara dan Herlambang. Selain ingin melihat darah daging dari anaknya Herlambang, Sitoresmi pun ingin menanyakan langsung pada Elena perihal keinginan Herlambang yang sudah dapat persetujuan dari Tiara. Walau sebenarnya Sitoresmi tidak tega melakukan hal itu pada Erlangga, namun saat mendengar kalau darah daging Herlambang saat ini dikuasai oleh Elena, membuat hatinya tergerak untuk memberikan perhatian pada Sakti, apalagi Sakti adalah keturunan tunggal dari keluarganya usai kedua anak lainnya tidak ingin memiliki anak.“Her.., Tia.., coba kalian bicarakan hal ini pada Erlangga. Ayah dan Ibu tetap tidak tega menyakiti hatinya. Walaupun Ayah, Ibu yakin Er akan lebih mudah dan cepat mencari pasangan baru. Tapi, bicaralah pada Erlangga,” pinta Hermansyah dan diiyakan oleh Sitoresmi.“Yah.., kemarin itu Tia dan saya ke rumah mamanya Elena. Dan Elena ngomong sama Tia.., kalau Erlangga ingin Elena memilih antara Er ata

DMCA.com Protection Status