Dua orang ini sebenarnya adalah saudara kandung beda ibu, salah satunya mendapatkan cinta ayah kandung dan menikmati masa kecil yang sempurna dengan kasih sayang orang tua.Sedangkan yang satunya sejak lahir tidak mendapatkan kasih sayang, dia malah memiliki 80% harta keluarga Irwin.Keduanya lahir pada tanggal, bulan dan tahun yang sama, juga sama-sama bayi prematur, Harvey lahir lima menit lebih awal daripada dia. Namun, kedua orang ini memiliki perbedaan status yang sangat besar.Naufan selalu berada di ruang persalinan dari awal hingga akhir untuk menjaga sampai bayinya lahir.Sedangkan Harvey tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah sejak lahir. Nama Harvey sendiri diberikan oleh kakeknya. Orang yang berstatus sebagai ayahnya bahkan tidak pernah melihatnya satu kali pun.William dinamai sendiri oleh Naufan. Sesuai namanya, dia adalah satu-satunya anak kesayangan orang tuanya.Pada usia tiga tahun, Harvey juga pernah berharap ulang tahunnya dirayakan.Karena dia mendengar k
Kakek Harvey sangat ketat terhadapnya, tetapi juga melindunginya dengan baik.Kakek sama sekali tidak memberitahunya tentang kebenaran, hanya mengatakan bahwa ayahnya sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu untuk pulang ke rumah.Pada saat itu, Harvey dengan polosnya mengira bahwa ayahnya bekerja di luar untuk mencari uang demi keluarga, tanpa menyadari bahwa ayahnya telah memiliki keluarga lain di luar sana.Saat dia masih tidak tahu apa-apa, bocah laki-laki ini justru sangat mengenal Harvey.William bergabung dengan anak-anak lain untuk mengolesi kue ke tubuh Harvey. Dari wajah, lengan, leher dan seluruh tubuh tidak ada yang tidak luput dari olesan kue.Mereka mengejeknya, tawa memenuhi telinga Harvey.Semua ini diabaikan oleh Harvey, dia hanya memandang Naufan dengan tatapan kosong.Harvey mengira bahwa Naufan akan memeluknya dengan penuh kasih sayang atau menghentikan anak-anak lain yang mengejeknya.Namun, Naufan hanya berdiri acuh tak acuh di samping, seperti orang asing.Willia
Pemungutan suara belum dimulai, tetapi sudah terjadi ketegangan antara dua orang. Para pejabat tinggi di sekitar seperti telah membagi diri menjadi dua kubu dan berdiri di barisan masing-masing.William adalah anak haram, tetapi dia dicintai Naufan. Setelah perceraian, dia dianggap sebagai tuan muda kedua Keluarga William yang sah.Sayangnya, Kakek tidak mau mengakui cucunya ini, bahkan tidak menginginkan putranya lagi sampai ke titik yang kejam dengan menghapus nama Naufan dari silsilah keluarga.Ini termasuk urusan keluarga William yang tidak nyaman bagi semua orang untuk ikut campur, tetapi sekarang ini berkaitan dengan masa depan Grup Irwin. Persaingan takhta antara anak haram dan anak sah, semua orang menjauh, takut pertempuran ini akan memengaruhi mereka.Siapa pun tidak akan menyangka bahwa menunjukkan kasih sayang akan berujung pada situasi seperti sekarang ini.Grup Irwin yang berkuasa sedang diserang dari segala arah, mungkin saja mereka akan menjadi saksi sejarah.Ini adalah
Selena terlihat berbeda dari biasanya, dia juga secara khusus sedikit merias wajahnya. Rambutnya digulung rapi, mengenakan mantel wol berwarna biru dan dipadukan dengan anting-anting berlian biru.Leher yang putih bagaikan leher angsa, sangat elegan dan mewah.Kakinya yang dibalut sepatu hak tinggi berjalan dengan anggun. Meskipun tidak segemerlap pesta penghargaan, dia terlihat lebih cantik dan anggun.Dalam hal penampilan, bahkan selebriti di lingkaran ini pun tidak ada yang bisa menandinginya. Dalam hal kepribadian, dia juga tiada duanya.Bahkan William yang kali pertama melihat Selena pun langsung tertegun.Aura wanita ini seperti patung suci yang tidak dapat dicapai. Ini kali pertama William merasakan bahwa seorang wanita dapat digambarkan dengan kata suci.Harvey berdiri dan berinisiatif mendekatinya, lalu mengulurkan tangannya ke arah Selena, "Kenapa nggak kasih tahu dulu kalau kamu datang?"Selena juga dengan alami meletakkan tangannya di telapak tangan Harvey, kedua tangan yan
"Brak!!"Tiba-tiba terdengar bunyi yang sangat keras di ruang rapat.Harvey menendang kursi William. Roda kursi berputar begitu cepat, saking kuat tendangannya hingga muncul bayangan.Sewaktu semua orang menyadarinya, William sudah terpental ke dinding dan jatuh dengan keadaan yang sangat menyedihkan.Orang-orang yang melihat kejadian itu pun bergegas membantunya, "Tuan William, Anda tidak apa-apa, 'kan?" tanya mereka.Dengan kursi yang hancur berantakan, terlihat jelas bahwa Harvey sangat marah.Jika bukan karena kursi itu menahan tendangannya yang begitu kuat, William pasti sudah patah tulang."Aku nggak apa-apa," jawab William terpaksa tersenyum, senyumannya terlihat jelas tidak selebar tadi.Sementara itu, raut wajah Paman Geri menjadi pucat, tidak menyangka bahwa pasangan suami-istri ini ternyata sangat kejam!Karena tidak berani langsung marah terhadap Harvey, akhirnya dia menatap Selena, "Nona Selena, hari ini adalah rapat pemegang saham, tempat ini nggak ada hubungannya denganm
Jelas-jelas dia sudah menggunakan segala cara dan berhasil mendapatkan dukungan dari sebagian besar Pimpinan Eksekutif.Seharusnya hari ini Harvey kalah! Tetapi mengapa situasinya menjadi seperti ini?Setelah meminta untuk melihat hasil pemungutan suara semua orang, dia mendapati bahwa orang-orang yang disuapnya tetap berpihak pada Harvey, terutama para Pimpinan Eksekutif yang memiliki saham dalam jumlah besar!Bahkan orang-orang yang sudah berjanji untuk mendukungnya pun mengkhianatinya.Beberapa dari mereka tanpa sadar juga mengalihkan sahamnya ke Selena.Saat ini, kepemilikan saham Selena di Grup Irwin mencapai 10%!Seluruh investasi William selama bertahun-tahun pun menjadi sia-sia.William merasa begitu terpukul. Seharusnya tidak seperti ini, di mana sebenarnya letak kesalahannya?Dia sudah lama menjalin hubungan dengan orang-orang ini, bahkan mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang kepercayaan Harvey, jadi dia bertindak dengan cara yang sangat cerdik dan begitu tulus.Para Pim
Di kantor, Harvey menjelaskan kembali keseluruhan situasinya pada Selena.Ternyata, dari awal Harvey sudah tahu bahwa William diam-diam menghubungi orang-orangnya. Dengan memanfaatkan rencana William tersebut, Harvey meminta para bawahannya untuk menjadi pengkhianat agar bisa mendapatkan kepercayaan William.Rencana jebakan ini tidak hanya membuat William masuk ke dalam perangkap, tetapi juga mengungkap para pengkhianat yang ada dalam perusahaannya.Sementara itu, Selena terus melongo, dua hari lalu dia menemukan sebuah postingan mengenai persaingan bisnis yang nyata di tempat kerja.Mungkinkah bos menyuruhku ke perusahaan itu untuk mencabut kabel internet secara diam-diam, atau menyiram pohon uang mereka dengan air panas?Harvey memencet hidung Selena, "Air liurmu keluar," ujarnya."Itu, sebenarnya kamu bisa bercerita lebih banyak mengenai masalahmu padaku, kalau nggak, rasanya aku seperti orang yang sangat nggak berguna."Melihat penampilan Selena yang lucu, Harvey tertawa, "Aku ngga
Di garasi bawah tanah, William terlihat muram.Tiba-tiba, layar ponsel menampilkan nomor telepon virtual, suara si penelepon pun terdengar dingin, "Kalau kedatanganmu ke sini untuk menyaksikan pertunjukan yang bagus, saranku kamu tutup mulut saja.""Aku menelepon untuk membicarakan bisnis denganmu.""Ha?""Aku tahu bahwa selama beberapa tahun ini kamu sudah menghabiskan banyak uang. Aku akan melakukan transaksi bisnis senilai 2 triliun denganmu, kamu mau nggak?""Bisnis apa?"Orang itu berucap kata demi kata, "Bantu aku membunuh Selena, aku akan memberimu 2 triliun."Kantor direktur.Selena menoleh menatapnya, "Kenapa? Sudah ada petunjuknya?" tanyanya."Nggak ada petunjuk mengenai orang itu, tapi sandiwara ini bisa diakhiri. Kamu mau ikut menonton pertunjukan yang bagus?"Selena mengedipkan matanya, "Memangnya boleh?" tanyanya."Tentu saja boleh, mereka yang harusnya minta maaf, bukan kamu."Selesai mengurus urusan kantor, Harvey menyetir, lalu membawa Selena pergi ke pantai.Saat ini