Kabar pernikahan Harvey dan Agatha langsung menjadi perbincangan para pelayan."Sudah dengar belum? Tuan Muda bakal menikahi Nona Agatha bulan ini. Kali ini beneran, katanya sudah pesan hotel sejak lama.""Gimana reaksi Nona Selena? Aku lihat Tuan Muda sangat perhatian padanya, setiap hari selalu menemaninya.""Asal tahu aja, Nona Selena itu mantan istri Tuan Muda Harvey. Awalnya kupikir mereka bakal rujuk karena mereka cerai gara-gara Nona Agatha. Kayaknya cinta lama nggak sekuat daya tarik Nona Agatha. Saat ini Nona Agatha lagi terluka parah dan Tuan Muda Harvey bersedia menikahinya. Beneran cinta sejati.""Kalau Tuan Muda Harvey menikahi Nona Agatha, gimana nasib Nona Selena? Apa dia bakal jadi gundik?"Sejumlah pelayan asyik bergosip, sebelum tiba-tiba mendapati Selena sedang membaca di teras kebun mawar, membuat wajah mereka seketika memucat. "No- Nona Selena."Ekspresi Selena terlihat tenang saat menatap para pelayan. "Nggak masalah kalau mau bergosip, tapi seenggaknya carilah te
Ucapan "Kamu punya ayah" membuat mata Selena berkaca-kaca.Selena punya banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan pada Arya. Dia ingin tahu apa ayahnya mengetahui asal-usulnya.Namun, ketika melihat wajah ayahnya yang penuh dengan kecemasan, Selena mengurungkan niatnya.Dia tidak boleh buru-buru. Saraf ayahnya belum sepenuhnya pulih, jangan sampai dibebani pikiran berlebihan."Ayah, aku baik-baik aja. Aku sudah dewasa, bukan anak-anak lagi.""Syukurlah. Harvey masih baik padamu seperti biasa, aku lega."Arya merentangkan tangan dan membelai rambutnya. "Kata Dokter West, aku bisa jalan sendiri seminggu lagi."Sebenarnya, selama beberapa hari terakhir Arya sudah bisa berjalan beberapa langkah menggunakan alat bantu. Meski proses pemulihannya panjang, dia tetap pantang menyerah.Dia ingin dapat berjalan lagi secepatnya sehingga tidak membebani Selena dan mencemaskannya."Syukurlah, Ayah harus selalu semangat."Melihat Selena tersenyum, perasaan Arya makin membaik. "Omong-omong, badanku tera
Harvey tersenyum lemah. "Ayah, aku berbuat salah, jadi Seli marah. Tapi jangan khawatir, aku pasti bakal berusaha agar dia memaafkanku.""Nak, aku tahu perasaanmu padanya nggak pernah berubah."Setelah memastikan perkataan Harvey, Arya merasa lega. "Dalam kehidupan, sulit menemukan orang yang sama-sama saling mencintai dan tetap bertahan melewati berbagai rintangan. Kamu dan Selena sudah jodoh, jangan sia-siakan.""Aku mengerti, Ayah, aku janji nggak bakal kecewain Seli."Arya tersenyum lembut. "Sudah kubilang kamu nggak usah melakukan perbuatan sepele sampai harus memijat kakiku. Kamu pemimpin perusahaan besar, orang-orang pasti bakal mentertawakanmu kalau melihatmu begini.""Berbakti pada orang tua adalah yang utama. Aku sedang merawat ayahku, siapa yang tega mentertawakan? Ayah istirahat yang tenang di sini. Urusan lain serahin padaku. Kalau nggak suka karena banyak mawar, biar kuminta ditanamkan anggrek berkualitas. Nanti aku temani Ayah berkeliling setelah kakimu sembuh.""Ya suda
Selena tidak mengambil pusing masalah mualnya sampai beberapa hari kemudian, saat dia melihat minyak di piring dan tidak bisa menahan rasa mualnya.Setelah rasa mualnya bertambah parah hingga benar-benar muntah, dia mulai gelisah.Sekembalinya dari pulau, dia tidak lagi mengonsumsi obat dan perutnya juga sudah lama tidak sakit.Awalnya Selena mengira penyakit lamanya kambuh, tetapi beberapa hari ini mualnya makin parah. Bukan seperti penyakit lambung, malah agak mirip dengan kondisi awal kehamilan.Menyadari hal ini, Selena merasa kepalanya diguyur air dingin.Saat mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan bayi prematur, dokter mengatakan bahwa organ reproduksinya mengalami kerusakan sehingga kemungkinan untuk hamil selanjutnya cukup kecil.Selena juga tidak merawat tubuhnya selama dua tahun ini. Pada hari saat Harvey sakit dan dengan pikiran yang kurang jernih, mereka melakukannya sekali.Saat itu masa amannya, jadi dia tidak minum pil kontrasepsi karena teringat kata-kata dokter.
Selena cepat-cepat mengisyaratkan diam dan pelayan itu pun segera menutup mulut."Siapa namamu?""Lian Galendra, panggil saja Lian," jawab pelayan itu patuh."Apa pekerjaanmu?"Lian menjawab. "Saya kuliah jurusan budidaya tanaman. Setelah lulus, saya ke sini untuk mengurus taman mawar."Sorot matanya sangat jernih. Selena bisa menebak kepribadian pelayan taman mawar ini. Setidaknya saat pelayan lain bergosip, gadis ini tetap fokus pada pekerjaannya dan tidak ikut dalam obrolan kosong."Bisakah kamu membantuku?""Nona Selena nggak perlu tanya. Nona adalah pemilik taman mawar ini, apa pun permintaan Nona, saya nggak bakal menolak.""Jangan kasih tahu hal ini sama orang lain. Bisa, 'kan?" bisik Selena."Bisa, tapi ... saya boleh tahu kenapa? Tuan Muda Harvey kelihatannya sangat baik sama Nona. Kalau beneran hamil, bukannya kabar baik."Selena menjawab dengan tenang. "Kamu tahu, 'kan? Dia sebentar lagi menikah. Apa kamu mau anakku jadi seperti aku, tertutup dari dunia luar?"Lian menatap S
Dua garis merah terlihat jelas pada persegi panjang putih. Satu garis berwarna gelap dan satunya lebih terang.Melihat dua garis itu, napas Selena seakan terhenti. Pikirannya juga seakan mati rasa.Selena benar-benar sedang mengandung!Berbagai emosi campur aduk dalam hatinya, tetapi yang pertama kali dia rasakan adalah kegembiraan.Dia menengadah ke cermin, melihat wajahnya sudah berderai air mata.Selena butuh waktu satu setengah tahun untuk bangkit dari penderitaan kehilangan anak dan sekarang ternyata dia hamil lagi.Selena menangis bahagia.Namun, dia langsung menyadari kehamilannya saat ini mungkin bukan hal yang baik. Meskipun dia masih hidup selama setengah tahun.Selama tubuhnya masih memiliki sel kanker, tubuhnya juga masih menyimpan bom waktu. Jika bom itu meledak, bukan hanya Selena, melainkan bayinya juga mati.Kendati demikian, saat Selena memikirkan kehidupan kecil dalam perutnya, wajahnya samar-samar memancarkan cahaya keibuan.Dia meletakkan tangan kiri di perut keciln
Harvey bisa membayangkan ekspresi Selena jika dia menyarankan hal seperti itu. Dia membayangkan Selena menyilangkan tangan di depan dada, lalu tersenyum sinis. "Anak? Mudah aja, tapi kamu dan adikmu mati dulu."Sembilan dari sepuluh percakapannya dengan Selena akan berakhir seperti ini."Kamu masih belum mati juga?""Kalau belum mati, ngapain kamu ke sini?""Hari ini cuacanya bagus, kenapa nggak kamu manfaatin buat mati sekarang? Belum ketemu pemakaman yang cocok?""Harvey, aku lewat tempat yang sangat bagus hari ini. Cocok banget dijadikan pemakamanmu.""Kalau kamu nggak rela mati, gimana kalau aku temani? Mungkin kamu bisa lebih rela mati?"Pada wajah Selena hanya ada ejekan dan senyuman dingin, tanpa sedikit pun rasa cinta.Meski begitu, Harvey tetap merasa bahagia.Setidaknya dia masih bisa melihat Selena setiap saat.Setelah mengurus Arya, Harvey kembali ke kamar Selena. Begitu membuka pintu, dia melihat Selena memegangi perutnya dengan satu tangan. Seulas senyum tersungging pada
Harvey tidak tersinggung dengan ejekan Selena, dia malah merasa kasihan.Dahulu Selena adalah perempuan yang sangat ceria. Sekarang sifatnya jadi begini gara-gara Harvey."Kalau kamu bahagia, aku juga bahagia."Sebenarnya Selena berpikir perkataannya sudah kelewatan. Dia berharap Harvey akan membela Agatha, tetapi Harvey tetap tersenyum. Emosinya lebih tenang sekarang."Tentu saja aku bahagia. Tapi apa kamu ditakdirkan untuk selalu buat istrimu terluka? Mantan istrimu patah tangan, istri barumu patah kaki. Sama-sama nggak punya tangan dan kaki yang utuh."Harvey hanya diam.Melihat wajahnya merah padam, Selena bernapas lebih lega."Sudah, aku mau tidur. Kamu cepat pergi.""Kalau gitu, aku pergi dulu."Harvey perlahan keluar kamar. Sebelum pergi, dia minta pelayan memberikan makanan ringan untuk Selena.Awalnya, Selena tidak nafsu makan sama sekali. Namun, setelah teringat keberadaan nyawa lain dalam perutnya dan dengan teringat pengalaman sebelumnya, dia makin menghargai bayi dalam kan
Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t
Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da
"Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,
Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag
Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a
Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m
Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me
Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in
Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah