Lanny meraih tangan Harvey dan berkata, "Jangan bertindak gegabah, Kak! Kita masih belum tahu kondisi Kak Selena, jadi Kakak nggak boleh membunuhnya dulu!"Harvey menatap Selena yang masih terbaring di lantai dengan marah sampai urat nadi di punggung tangannya terlihat jelas. Dia menggenggam erat pistolnya dan berharap bisa menembak Shira sekarang juga.Dasar cewek gila!Melihat tangan Harvey turun sedikit demi sedikit, Shira tahu kalau dia menang dalam taruhan ini.Kalau dia ingin tetap hidup, Selena adalah kunci utama.Semua orang peduli dengan Selena, jadi mana mungkin mereka akan menyakiti dirinya?Makin Harvey membencinya, Harvey akan makin membiarkannya hidup.Namun, Harvey tidak bisa melakukan apa-apa sekarang. Dia hanya bisa melihat Winnie memeriksa Selena.Winnie membuat gerakan tangan untuk memberi tahu mereka kalau kondisi ibunya tidak kritis untuk saat ini."Kamu bisa memastikan kalau Seli akan tetap hidup?"Winnie menggelengkan kepala dan memberikan isyarat kalau dia tidak
Seekor ular merah raksasa bergerak dengan cepat saat mendengar suara yang akrab.Meski Alex dan Chandra sudah pernah melihat ular ini, bulu kuduk mereka tetap merinding begitu melihatnya.Tubuhnya yang besar seperti gunung kecil menjulurkan lidah yang mengerikan.Terutama saat mata vertikalnya menatap Alex, dia merasa kalau dirinya akan segera bertemu dengan leluhurnya.Lanny juga baru pertama kali melihat ular sebesar ini dan dia tahu kalau ular ini sangat beracun.Anehnya, Winnie yang datang bersamanya tidak punya niat untuk bersembunyi dan malah mendekati ular itu."Hati-hati!" Lanny secara refleks ingin menarik Winnie.Namun, ular raksasa itu tiba-tiba menundukkan kepalanya dengan manis.Meski tubuhnya sangat besar, ular itu rela merangkak di depan seorang gadis kecil.Winnie mengangkat tangannya dan menyentuhnya seolah sedang berkata sudah lama tidak bertemu.Lanny sudah mengalami banyak hal dalam hidupnya, tetapi ini adalah pertama kalinya dia melihat sesuatu yang sangat tidak ma
Lanny menghalangi Alex. "Jangan bunuh dia. Kalau apa yang dia katakan itu benar, nyawa Kak Selena terhubung dengannya. Kalau kamu membunuhnya, Kak Selena juga bakal mati."Alex melemparkan gayung ke samping lalu duduk lesu di atas tangga."Nona, menurutmu, apa yang sebenarnya terjadi? Tuan Harvey mengejar nyonya dengan susah payah. Terutama selama beberapa tahun nyonya menghilang, apa yang dia alami setiap hari? Padahal mereka berdua saling mencintai, tapi mereka harus mengalami banyak kesulitan, sementara orang jahat ini hidup dengan baik.""Hatiku sangat kesal! Kenapa orang jahat seperti mereka nggak mati lebih awal!""Aku mengerti perasaanmu.""Aku tahu lebih jelas perasaan kakakku terhadap Kak Selena lebih dari kamu. Mereka jadi kayak gini juga karena aku, jadi aku lebih ingin membunuh wanita ini daripada kamu. Dia sudah menipuku sangat lama dan membuatku menyerang Kak Selena. Tapi sekarang aku nggak bisa melakukan apa pun karena situasinya sudah kayak gini. Aku cuma bisa menunggu
Nenek Wilma mengangguk. "Prinsipnya sih gitu, tapi orang itu memasukkan serangga sihir yang sangat kejam ke tubuh Selena, itu nunjukkin kalau dia bukan orang yang baik. Nyawa Selena ada di tangannya sekarang. Kalau dia menggunakan ini untuk mengancam, kalian nggak akan bisa apa-apa.""Maksud Nenek?""Kita harus balas dendam dengan cara yang sama. Dia memasukkan serangga sihir ke tubuh Selena, jadi kita juga harus masukkin serangga sihir ke tubuh gadis itu. Dengan gitu, kita bakal punya jaminan. Kalau orang itu berubah pikiran, kita nggak akan berada di dalam kendalinya."Ada sedikit cahaya di mata Harvey. "Nenek, aku nggak mengerti tentang serangga sihir, jadi aku cuma bisa minta tolong ke Nenek."Sambil berbicara, dia membungkuk dan langsung berlutut. "Tolong selamatkan istriku, aku bisa membayar harga apa pun!"Nenek Wilma menghela napas saat melihat ekspresi wajah Harvey yang tulus. "Kalian berdua ini benar-benar punya takdir yang rumit. Bangunlah, aku tahu kalau Selena juga punya p
Chandra membawa nasi yang keras dan teh yang tidak enak. Begitu Shira memakannya sesuap, dia langsung menjatuhkan mangkuknya. "Ini apaan? Apa ini makanan untuk manusia?"Lanny langsung menampar Shira. "Sudah bagus orang jahat sepertimu masih bisa makan, tapi kamu malah pilih-pilih makanan?""Lanny, nyawa Selena ada di tanganku sekarang! Kalau kamu nggak memperlakukanku dengan baik, dia juga bakal mati!"Shira menggunakan ini untuk mengancam semua orang.Chandra tidak mengerti serangga sihir, jadi dia harus menahan amarahnya dan menjelaskan, "Seperti yang Nona Shira lihat, desa ini terisolasi dari dunia luar dan tidak pernah berinteraksi dengan orang luar. Semua orang di desa ini hidup dengan apa yang mereka tanam. Beras yang kamu anggap rendah ini juga hasil usaha keras para petani di desa ini. Di sini tidak ada makanan ringan atau hidangan mewah dan ini sudah dianggap sebagai makanan yang baik di sini. Meski kamu ingin makanan yang lebih baik, itu tidak mungkin tanpa bahan baku yang c
Sebagian besar wanita di seluruh dunia takut atau bahkan membenci hewan lunak. Meski hewan itu jatuh secara tidak sengaja dari pohon dan menyentuh lengan, itu bisa membuat mereka langsung lari dan berteriak.Winnie yang masih kecil memasukkan serangga sihir ke dalam mulut Shira dengan ekspresi yang datar.Shira jelas merasakan ada sesuatu yang lembut masuk ke mulutnya dan juga bergerak-gerak seperti makhluk hidup!"Ah!"Jeritan Shira menggema di udara."Berisik banget, sih."Lanny langsung memasukkan kain kasa ke dalam mulutnya. Sebelum Shira sempat bereaksi, dia sudah menelan serangga itu.Entah itu khayalan atau bukan, dia bahkan bisa merasakan dengan jelas kalau serangga itu sedang meluncur perlahan-lahan di sepanjang kerongkongannya.Dia merasa seperti ada semut yang merayap di tubuhnya sekarang. Ini membuatnya merasa sangat mual.Winnie memastikan kalau Shira sudah menelan serangga sihir sebelum melepaskan kain kasanya.Shira langsung berlutut dan berusaha keras untuk memuntahkan
Lanny menatapnya dengan dingin, tetapi gerakan tangannya tidak berhenti."Kamu pasti sangat ingin membunuhku, 'kan? Aku sudah mengacaukan hidup kalian semua, tapi sayangnya kalian nggak bisa membunuhku. Nggak cuma itu, kamu bahkan harus melayaniku.""Byur!"Lanny menekan kepala Shira ke dalam air dengan keras.Kedua tangan Shira mencoba untuk mendorong tubuhnya keluar dari tepi bak mandi, tetapi Lanny sama sekali tidak memberinya kesempatan.Lanny adalah orang yang bertindak tegas tanpa banyak bicara. Dia menarik rambut Shira setelah menunggu beberapa saat.Saat Shira baru saja menarik napas, kepalanya ditekan lagi dengan keras oleh Lanny.Setelah melakukannya beberapa kali, Lanny menarik rambut Shira dan berkata dengan jelas, "Aku nggak bisa membunuhmu, tapi aku punya kekuatan dan cara untuk melakukannya. Apa kamu mau mencobanya?"Bagian atas tubuh Lanny sudah basah kuyup. Dia menarik rambut Shira dengan keras sampai hampir mencabut kulit kepalanya.Lanny tersenyum aneh saat menarik r
Selena teringat kembali apa yang terjadi sebelum dia pingsan. Dia hanya ingat ada rasa sakit di lehernya, lalu kehilangan kesadarannya.Setelah dia menenangkan dirinya, dia baru menyadari kalau pemandangan di depannya agak akrab."Ini di ... "Beberapa bagian tubuhnya terasa sakit karena baru saja bangun.Terutama kepalanya terasa pusing sekarang. Selena merasa ingatannya agak kabur."Kita ada di desa. Kamu kena serangga sihir dan aku ingin tahu apa nenek punya cara."Harvey memeluknya dengan lembut, sementara Selena menyandarkan kepalanya di dada Harvey. "Harvey, apa serangga sihir ini sangat kuat? Apa nenek bisa mengeluarkannya?"Mungkin Selena tidak setakut orang biasa dan suaranya terdengar tenang karena dia sudah mengalami situasi hidup dan mati selama beberapa kali sebelumnya."Seli, serangga sihir ini agak merepotkan. Dia mengikat nasibmu dan Shira bersama. Dia hidup, kamu hidup. Dia mati, kamu juga bakal mati. Cuma orang yang memasukkan serangga sihir yang bisa mengeluarkannya.