Meskipun Selena tahu hubungan mereka rumit, ketika dia mendengar putri orang lain memanggil Harvey dengan panggilan ayah, Selena tetap merasa sangat aneh.Mungkin inilah alasan kenapa Selena tidak bisa menerima Harvey sepenuhnya. Selama ini Harvey terlalu banyak melukai hati Selena.Selena sudah memaafkan Harvey, tetapi luka itu tetap membekas di hatinya. Kenangan buruk itu terus mengingatkan betapa menyedihkan kehidupan Selena dulu.Selain Agatha, Shearly, ada juga Lanny.Sebenarnya beberapa hari ini hubungan Selena dan Harvey mulai membaik, tetapi ketika Selena mendengar Shearly memanggil Harvey dengan panggilan ayah, Selena langsung kembali merasa kecewa."Ya, sepertinya hari ini tidak bisa," ujar Harvey dengan santai. "Hari ini aku lumayan sibuk. Aku akan datang menjemputmu jika kerjaanku sudah selesai. Kamu ingin makan malam di mana? Aku akan bantu kamu reservasi terlebih dahulu."Hal ini menunjukkan kalau Harvey tidak ingin lagi berhubungan dengan Agatha. Meskipun Harvey mau maka
Selena memegang lembaran cek itu dan mengeluarkan raut wajah yang sulit ditebak. "Kenapa?""Alasan pribadi. Aku harap Vanessa bisa mengabulkan permintaanku.""Tapi, sebelumnya aku sudah memberitahu mereka bahwa persentase berhasil itu sangat tinggi."Bryan tersenyum dan berkata, "Operasi itu ibarat sebuah ujian. Jika kamu sesekali membuat kesalahan, itu juga wajar, bukan?""Kalau demikian, aku akan berbuat seperti yang Tuan Bryan inginkan," kata Selena sambil menuliskan angka di bagian nominal.19 miliar rupiah."Apa Anda keberatan, Tuan Bryan?" tanya Selena sambil tersenyum.Bryan hanya melirik sekilas kemudian berkata, "Tidak masalah, asal kamu senang."Selena menyimpan cek dan berkata, "Kalau begitu, semoga kerja sama kita menyenangkan."Sejak awal Bryan sudah mencari tahu tentang Vanessa. Selama ini Vanessa tidak bekerja di rumah sakit mana pun, bahkan mau menolong orang pun harus lihat suasana hatinya terlebih dahulu.Awalnya Bryan juga merasa ragu apa Selena akan menyetujuinya at
Sewaktu makan malam, Antono meraih tangan Harvey dan berkata dengan nada serius, "Waktuku tidak lama lagi. Harvey, kamu adalah calon menantu yang paling kusukai tetapi sayangnya kamu dan Agatha tidak berjodoh. Dilihat apa yang sudah terjadi, aku juga tidak menuntut banyak lagi kepadamu, aku hanya berharap kamu mau menghargai hubungan kita selama ini dan bersedia membantu Keluarga Wilson."Ketika Antono mengatakan perkataan ini, Bryan menggenggam erat gelas anggurnya, tetapi ketika Antono melihat ke arahnya, Bryan langsung berpura-pura tersenyum ramah.Selena pernah melihat Bryan bertemu dengan Hayden. Jika dilihat dari keadaan, seharusnya Bryan merupakan salah satu anggota Keluarga Aswin sehingga sangat wajar jika Bryan tidak senang dengan perkataan Antono."Bryan, kamu harus belajar banyak dari Harvey."Bryan mengangkat gelasnya dan berkata dengan rendah hati, "Apa yang dikatakan Tuan Antono memang benar. Aku berharap ke depannya Tuan Harvey mau mengajariku."Harvey melirik Bryan seje
Selena merendahkan suaranya, lalu mendorong Harvey, "Jangan main-main."Di tengah cuaca yang dingin dan bersalju ini, suara Harvey yang penuh dengan aroma alkohol terdengar begitu menawan, "Seli, aku merindukanmu, pria tua itu nggak mengizinkanku untuk memanjat tembok lagi."Saat berbicara, suara Harvey terdengar sangat sedih. Meskipun Selena tidak melihat kejadian itu secara langsung, hanya membayangkan adegannya saja sudah cukup menghibur.Kapan seorang pria yang angkuh seperti Harvey pernah menerima perlakuan seperti ini?Selena berjinjit untuk mencium pipi Harvey, "Sudahlah, jangan main-main, aku akan menggantinya malam ini."Keduanya tidak sadar bahwa ada seseorang berdiri tidak jauh dari mereka dan sedang mengamati pemandangan ini.Shearly khawatir ibunya akan disakiti oleh orang jahat itu, jadi dia keluar mencarinya.Shearly tidak pernah berpikir akan melihat adegan seperti itu.Sejak Shearly memiliki kesadaran, di benaknya terpatri Harvey adalah orang yang sangat dingin, teruta
Harvest masih berlatih di luar, sedangkan tiga anak lainnya berada di tempat yang berbeda dengannya. Meskipun ini adalah keputusan yang dia buat untuk membatasi dirinya dari mereka.Demi melindungi anak-anak, bahkan Harvey pun tidak tahu di mana mereka bersekolah.Meskipun tindakan Harvey bisa dimaklumi, Selena merasa agak tidak senang ketika memikirkan bahwa Harvey telah melakukan ini untuk anak orang lain.Selena memegang kemudi dalam diam sembari memberi tahu dirinya sendiri untuk tidak berselisih dengan anak kecil, tetapi pikirannya tidak bisa dia kendalikan ingin terus memikirkannya.Kembali ke keluarga Farrell.Kediaman keluarga Wilson.Tubuh Agatha didorong ke depan cermin dingin untuk menahan kekuatan Bryan selama lebih dari sepuluh menit sebelum Bryan akhirnya melucuti senjatanya.Begitu melihat Bryan tidak mengambil tindakan apa pun, Agatha dengan marah menggigit bahu Bryan dengan keras, "Dasar bajingan, beraninya kamu!"Bryan terlihat gila, "Aku ingin kamu hamil anakku!""Mi
Selena kembali ke keluarga Farrell dengan suasana hati yang suram. Cahaya di ruangan berpendar hangat, menandakan Molin belum tidur.Mira memberikan syal yang sudah dirajut untuk dia coba, "Pas sekali, besok aku akan membuatkanmu sepasang sarung tangan dan topi.""Terima kasih, Ibu," kata Molin. Dalam beberapa hari terakhir, wajahnya terlihat lebih segar dan pipinya sedikit lebih tembam."Kenapa segan begitu pada Ibu? Nanti Ibu akan menggantimu banyak sekali, jadi kamu harus cepat sembuh."Selena mengetuk pintu dan masuk, Molin sangat percaya pada Selena, jadi matanya langsung bersinar ketika melihatnya muncul."Selena, sudah pulang, ya? Hari ini kamu pergi ke mana?""Mau pergi melihat pasien. Kamu baik-baik saja?" Selena yang awalnya dalam suasana hati buruk, seketika menghilang setelah melihat Molin."Ya, cukup baik. Perutku nggak sakit lagi, nafsu makanku juga jauh lebih baik dari sebelumnya, obatmu sangat manjur."Molin seperti matahari kecil yang terang. Meskipun diam-diam merasa
Harvey seperti sudah tahu Selena akan datang, jadi dia berdiri di bawah lampu jalan, supaya Selena bisa melihatnya dengan jelas di tengah salju putih.Jika Selena merasa kasihan pada Harvey, dia akan turun.Selena mengenakan jubah mandi, sambil memegang hadiah yang Harvey berikan, dia melihat Harvey dari atas.Kemudian dia menundukkan kepala dan mengetik di ponselnya, lalu mengangkat ponselnya dan menggoyang-goyangkannya, sebagai tanda untuk Harvey.Harvey menundukkan kepala. Dia berpikir bahwa Selena benar-benar masih peduli padanya.Saat membuka ponsel, senyum di bibirnya sepenuhnya membeku.Seli, "Terima kasih atas hadiahnya, hati-hati, jalanannya dingin dan licin."Setelah melihat Harvey selesai membaca pesannya, dia pun berbalik dan kembali ke kamarnya sambil menarik tirai, menutupi bayangannya dengan rapat.Harvey tersenyum getir dengan paksa, dia teringat pada masa lalu ketika Selena mengenakan piama dan melompat ke dalam pelukannya di tengah salju yang turun lebat, hari-hari se
Harvey melihat Selena menghilang di balik latar belakang salju yang luas, dia merasa seperti dia telah membuat kekacauan lagi.Daripada membuat rencana, Harvey lebih ingin bertemu dengan Selena.Dengan adanya Rudy yang tertancap di tengah-tengah, Selena sibuk merawat Molin, sekarang Harvey ingin bertemu dengan Selena sudah menjadi keinginan yang tidak mungkin terwujud.Harvey tahu bahwa Selena akan ada operasi hari ini, jadi dia akan terus menunggu di sini, ingin melihat Selena begitu keluar dari keluarga Farrell.Ingatannya kembali saat dirinya pulang dari tugas, jika dia memberi tahu Selena lebih awal, Selena akan selalu memasak sup lebih awal, mengenakan celemek dan berdiri di pintu depan untuk menunggunya.Salju putih turun dari sisinya, lapisan putih salju menutupi rambut dan pakaiannya, membuatnya terlihat secantik peri.Harvey hanya merindukan masa lalu saja.Harvey menghela napas, dia lagi-lagi membuat Selena marah. Dia pun menginjak pedal gas dan pergi.Hari ini operasi dilaku