Beranda / Romansa / Antara Aku dan Dia / 23. Kejutan Untuk Aletha

Share

23. Kejutan Untuk Aletha

Penulis: Sinokmput
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aletha menggeliat geli ketika salah satu pegawai spa menggosok kakinya untuk memulai proses pedicure. Dia yang belum pernah melakukan ini tentu saja hal itu membuatnya geli.

Saat ini Aletha sedang berada di salon. Menjalani spa lengkap sendirian dan tanpa teman. Tadi pagi Aksa berpamitan untuk pergi karena ada urusan pekerjaan mendadak yang kebetulan dekat dari sini. Leta pun memakluminya. Tapi saat dia tadi sedang bermain dengan Kyra, Farrel menjemputnya dan mengantarkannya di salon. Katanya Aksa akan membawanya ke pesta nanti malam.

Tentu saja dia merasa gugup, dia tidak pernah pergi ke pesta. Bagaimana jika nanti dia akan mempermalukan Aksa. Huh.. Leta menghela nafas pelan. Kenapa juga Aksa tidak memberitahukannya langsung, bahkan dia sekarang sendirian di sini karena Farrel meninggalkannya dan berkata akan menjemputnya setelah selesai.

Setelah pelayan tadi menyelesaikan pedicure, sekarang Leta disuruh mengganti bajunya dengan kain karena dia akan di pijat. Leta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Antara Aku dan Dia    24. Pertama Kali

    Wkwkwkwkw, author ngenes dan merasa tersiksa nulis cerita kaya gini. But, buat para readers harap bijak memilah sebuah cerita. Author pada kalian💋💋**Semua tamu dadakan yang datang ke pesta itu satu-persatu mulai berpamitan, hanya tinggal beberapa orang lagi yang tersisa.Leta duduk, sesekali dia memijat tumitnya karena kakinya merasa pegal memakai high-heels terlalu lama.Kyra dan bibinya sudah pamit untuk kembali ke villa beserta pamannya dan penjaga villa, tak lupa Rossa juga.Aksa sedang berbicara dengan koleganya ketika melihat Leta duduk, wajahnya menyerngit tatkala melihat Leta membungkuk memijat kakinya. Aksa lalu berpamitan pada tamunya dan menghampiri Leta yang duduk bersama Farrel. Farrel yang melihat tuannya sudah datang langsung berpamitan pergi."Apa kau lelah?" tanya Aksa berdiri di hadapan Aletha.Leta yang mendengar suara Aksa mendongakkan kepalanya, hanya mengangguk dengan pertanyaan Aksa. Wajahnya terlihat sayu, benar-b

  • Antara Aku dan Dia    25. Ditinggalkan

    Jelita langsung pergi ke rumah sakit ketika pihak rumah sakit mengabarkan anaknya tadi sempat sadar. Dia tidak percaya, akhirnya apa yang selama ini diharapkannya terkabul.Dia masuk ke lorong rumah sakit, menelusuri jalan sampai dia ada di ruangan kamar putrinya. Dari kaca yang terpasang di pintu, Jelita masih melihat dokter di dalam sedang memeriksa.Dia melihat suster melepaskan alat-alat di tubuh anaknya. Apa yang terjadi, pikirnya. Bukankah tadi suster mengatakan bahwa anaknya sempat sadar, tapi kenapa sekarang begitu.. Tidak, tidak mungkin anaknya sudah tiada.Jelita panik dengan pemikirannya sendiri, dia ingin masuk tapi itu malah membuat keributan nantinya, akhirnya dia menunggu di depan ruangan itu, berjalan mondar-mandir sambil berdoa semoga apa yang dipikirkannya itu tidak terjadi.Jelita mengalihkan pandangannya ketika seorang suster keluar dari ruangan, dia segera mendekati suster itu."Bagaimana?" tanyanya."Silakan masuk Nyonya, dok

  • Antara Aku dan Dia    26. Ancaman

    Jelita pulang ke rumah, tadi dia meminta salah satu suster untuk berjaga di kamar Zeline. Dia akan kembali esok hari. 2 hari berada di rumah sakit membuatnya lelah.Saat Jelita sampai di rumah, dia melihat para pembantu yang sedang berlibur kemarin sudah pulang. Dia langsung bergegas masuk, berjalan ke kamar Kyra tapi dia hanya melihat Kyra yang sudah tertidur. Dia juga berjalan ke lantai atas, tapi ternyata kamar dan ruangan Aksa masih terkunci.Jelita memutuskan untuk membersihkan diri dulu sebelum nanti dia akan menemui Aksa. Dia harus menyampaikan kabar gembira ini. Tapi karena dia kelelahan, dia malah tertidur setelah mandi.Seperti biasa, Jelita akan sarapan pas jam 7 pagi. Dia keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang makan. Sudah 3 hari ini yang memasak adalah Yuni, tapi sekarang Jelita sudah melihat Prima yang memasak dan menyiapkan sarapannya. Dia melihat Kyra yang makan didampingi oleh Rossa.Jelita memakan sarapannya dalam diam, daritadi dia menung

  • Antara Aku dan Dia    27. Haruskah Memilih?

    Hanya 2 jam Aksa dan Leta sudah sampai di rumah. Aksa menghentikan mobilnya di depan pintu, membukanya dan keluar dari mobil. Tak lupa menunggu Leta keluar dari mobil. Aksa menggandeng tangan Leta untuk masuk, menyuruh Leta untuk duduk di ruang tamu."Bibi," teriak Aksa.Suaranya yang lantang membuat orang-orang yang tadinya di dapur langsung berjalan ke arahnya."Lho, kok sudah pulang?" tanya Bi Prima heran, karena setaunya mereka akan pulang di hari minggu."Bi, di mana Kyra." tanya Aksa tak menjawab pertanyaan bi Prima.Bi Prima menoleh ke arah Rossa yang berada di sampingnya. Karena setaunya tadi Kyra bersama dengan Rossa."Nona Kyra tadi diajak nyonya Jelita membeli ice cream Tuan," jawab Rossa."Astaga, apa kau tahu apa yang dilakukan orang tua itu," ucap Aksa berteriak. Memegang kepala dengan salah satu tangannya. Dia berjalan mundur dan terduduk di sofa.Bi Prima dan Rossa bingung kenapa dengan tuannya. Tiba-tiba Farrel masuk d

  • Antara Aku dan Dia    28. Melepaskanmu

    Jelita pergi ke rumah sakit setelah dari cafe, bertemu Aksa tadi. Dia yakin, pasti Aksa akan menuruti keinginannya. Sebenarnya video tadi hanyalah sebuah rekayasa. Jelita tak mungkin melukai cucunya sendiri, dia sengaja berbohong pada Kyra untuk bermain penculik dan polisi. Ternyata Kyra menyetujui dan menuruti permintaan omanya bahkan Kyra sangat bersemangat bermain karena banyak teman sabayanya tadi.Jelita masuk ke dalam ruangan Zeline. Ternyata di sana juga ada dokter Rendi."Dokter," ucap Jelita dari arah pintu."Nyonya, syukurlah anda datang cepat. Nona Zeline sadar kembali." ucap dokter Rendi.Jelita berjalan cepat, dia mendekat ke arah ranjang dan melihat Zeline yang membuka mata. Dia mengelus kepala Zeline.Zeline menggerakkan kepalanya, sangat pelan karena dia merasa seluruh tubuhnya kaku."Ma..ma.." ucapnya, suaranya terbata-bata."Ya Zeline, mama di sini. Apa masih sakit?" tanya Jelita.Zeline mengangguk, dia ingin bertanya ta

  • Antara Aku dan Dia    29. Sandiwara

    Aksa terbangun dari tidurnya, dia melirik ke samping tempat tidurnya, tidak ada Leta di sana. Dengan gerakan malas akhirnya dia bangun, melihat jam di atas nakas yang masih menunjukan jam 5 pagi. Aksa menuju ke kamar mandi, masih terlalu pagi untuknya mandi akhirnya dia hanya membasuh mukanya saja. Lalu keluar mencari keberadaan istrinya.Leta sedang membuatkan sarapan untuk Aksa, dia sendirian di dapur dan bibinya belum datang. Mungkin karena Leta terlalu bersemangat dia ke dapur pagi-pagi sekali.Dari arah ruang makan Aksa masuk, melihat Leta yang memasak dia mendekati dan memeluknya dari arah belakang. Dia meletakkan dagunya di bahu Leta, melihat tangan Leta yang lihai memasak."Pagi sayang," ucap Aksa dengan suara yang masih serak."Pagi, kenapa kau sudah bangun?" tanya Leta."Karena gulingku pergi tanpa menciumku," kata Aksa diselingi tawa."Kau ini, sudah jangan begini. Nanti bibi melihat kita," kata Leta mengusir halus Aksa, dia

  • Antara Aku dan Dia    30. Rindu

    Sudah 6 minggu Aksa menuruti kemauan bibinya. Tapi setiap kali dia menanyakan kabar Kyra, bibinya selalu mengelak. Aksa sudah sangat frustrasi dengan ini, dia sudah menyuruh beberapa orang kepercayaannya untuk mencari putrinya. Tapi hasilnya nihil, dia terpaksa menuruti semua permintaan bibinya karena dia satu-satunya kunci keberadaan Kyra sekarang.Meskipun Aksa bisa melakukan sesuatu dengan bibinya, tapi dia takut bibinya tidak sendirian. Jadi meskipun dia ingin menjebloskan bibinya atas penculikan putrinya, dia takut masih ada orang di belakang bibinya.Setiap hari dia selalu pulang larut karena menemani Zeline. Dia sudah mulai lelah dengan semua ini, tapi perkataan istrinya selalu dia ingat bahwa yang terpenting dia harus menemukan Kyra terlebih dahulu. Bahkan Aksa jarang memperdulikan Leta, setiap pagi dia harus bekerja di kantor dan setiap pulang dia selalu menemukan Leta sudah tertidur, dia tidak tega membangunkan istrinya, tubuhnya yang lelah pun sering langsung

  • Antara Aku dan Dia    31. Mencari dan Mencari Lagi

    Zeline berada di kamar Aksa, dia menunggu kepulangan Aksa. Tapi sampai selarut ini Aksa tidak pulang. Dia merasa cemas, apa terjadi sesuatu dengannya.Ketika Zeline ingin merebahkan dirinya, dia melihat foto seorang gadis kecil yang sangat cantik bermain di ayunan. Entah mengapa dada Zeline sedikit sesak, apa itu anaknya? Jadi selama ini buah cintanya dengan Aksa selamat? Ia meteskan air mata sambil mengusap foto itu.Seharian dia disuruh ibunya untuk tidur, dia juga belum mengelilingi kamar ini. 6 tahun yang lalu dia tidak diperbolehkan sama sekali masuk ke kamar Aksa, meskipun saat itu dia sudah menjadi istrinya tapi tetap saja Aksa selalu dingin padanya.Tapi sekarang tidak, dia berfikir bahwa Aksa sudahlah berubah, nyatanya dia membolehkan Zeline tidur di kamarnya, bahkan saat dia sadar kemarin Aksa selalu menjenguknya dan menghabiskan waktu di rumah sakit.Zeline menghela nafas pelan, besok dia akan menanyakan apa bayinya waktu itu selamat, jika iya kena

Bab terbaru

  • Antara Aku dan Dia    96. Bonus Part

    *8 tahun kemudian."Papa pulang..."3 anak yang sedang bermain itu menoleh. Melihat papanya yang merentangkan tangan dari arah pintu, membuat Kyra dan juga Reyna berlari ke arah Aksa. 2 gadis kecil beda usia itu memeluk papa mereka dengan erat. Memang, sudah 2 hari mereka tak bertemu karena papanya itu ada bisnis di luar kota.Aksa mengecup pipi Kyra dan Reyna bergantian. Setelahnya, pandangannya beralih pada Raydin yang masih duduk membaca buku. Aksa mendekat ke arah anak lelaki satu-satunya itu."Raydin." panggil Aksa.Anak lelaki itu langsung menoleh dan menatap ke arah papanya. "Ya, Papa.""Kenapa kau tidak memeluk Papa seperti yang lain, kau tidak merindukan Papa?" tanya Aksa."Rindu," ucap Raydin sambil mengangguk-anggukan kepalanya. "Tapi kita sama-sama lelaki ayah, aku tak mau memelukmu."Aksa yang mendengar ini merasa tercengang. Bagaimana bisa anak yang berumur 8 tahun ini berbicara seperti ini? Entah Aksa harus terke

  • Antara Aku dan Dia    95. Kelahiran Baby Twins (End)

    Leta sedang menyirami taman ketika Aksa mendekat. Suaminya itu mengecup wajahnya berkali-kali sebelum pamit pergi ke kantor. Hari demi hari terlewati begitu saja. Kandungan Leta sudah berusia 9 bulan. Kini dirinya sedang menanti kehadiran sang buah hatinya. Tangan Leta yang terbebas dari selang mengelus perutnya dengan lembut, Leta bahkan terdengar bernyanyi di sela-sela kegiatannya itu. "Mama." Kyra berlari menghampirinya, tak ingin membuat anaknya kotor karena sudah rapi, Leta mematikan kran airnya. Dia tersenyum pada putrinya yang memeluk dirinya. "Kakak Kyra berangkat sekolah dulu ya baby twins. Jangan nakal sama mama, dada.." Hanya sebatas itu, dan Kyra kembali berlari menghampiri Rossa yang sudah menunggunya. Leta hanya menatap Kyra dan menggelengkan kepalanya. Dia sangat senang karena Kyra terlihat menyayangi calon adiknya. Akhirnya Leta kembali dengan aktivitasnya lagi. Entah mengapa hari ini Leta sangat bersemangat. Di

  • Antara Aku dan Dia    94. Berbelanja

    "Papa... Kyra ikut..."Niat hati hanya ingin mengajak sang istri, kini Aksa hanya bisa menghembuskan nafas kasar ketika Kyra merengek ingin ikut.Gadis kecil itu tak sengaja memergoki kedua orang tuanya yang bersiap-siap ingin pergi. Tak ingin ditinggalkan, akhirnya dia mengeluarkan jurus merengeknya agar dirinya bisa ikut."Papa."Kyra kembali berucap ketika dirinya tak direspon, gadis kecil itu mendekati Aksa dan menggoyang-goyangkan lengan Aksa. Tatapan matanya yang terlihat sangat imut tak kuasa menahan Aksa. Akhirnya lelaki itu mengangguk dan tersenyum pada putrinya."Yeay...," sorak Kyra senang."Sekarang segera bersiap-siap... Minta kakak Rossa untuk ikut juga ya." pinta Aksa.Kyra langsung melaksanakan perintah papanya. Dia terlihat senang, bahkan saat turun dia terlihat bernyanyi, menirukan lagu anak-anak.Akhirnya, Farrel juga ikut mengantarkan mereka. Itu karena Aksa tak tega jika Rossa harus menemani Kyra send

  • Antara Aku dan Dia    93. Rumah Sakit Jiwa

    "Aksa.""Hem." Aksa langsung menoleh ketika Leta memegang pundaknya, wanita itu menatapnya dengan pandangan rumit membuat Aksa menjadi heran."Aku ingin tahu keadaan Zeline." lirih Leta."Sudah kukatakan Leta, jangan ungkit lagi wanita itu. Kenapa kau begitu keras kepala." gerutu Aksa.Leta tampak menghela nafas, susah sekali meminta hal ini pada suaminya. Dia sudah berkali-kali membahas ini, tapi Aksa langsung menghindarinya. Kini Leta tak membiarkan hal itu terjadi, dia mengunci ruang kerja Aksa dan menyembunyikan kuncinya."Aku mohon, ini yang terakhir. Aku ingin melihat keadaannya." kata Leta."Kau terlalu baik Leta, kau bahkan tetap memaafkan wanita itu meskipun kau selalu dibuat menderita olehnya." Aksa tampak menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Baiklah, tapi janji ini yang terakhir. Dan jangan ungkit masalah wanita itu lagi di depanku."Leta tersenyum manis, dia bahkan langsung memutar kursi Aksa ke arahnya. Dengan cepa

  • Antara Aku dan Dia    92. Menjenguk Baby

    WARNING, area dewasa!!! Harap bijak memilah sebuah cerita.Entah mengapa jantung Aksa menjadi berdebar ketika melihat gunung kembar Leta sedikit terbuka. Dia memang sedang membantu Leta melepaskan gaunnya agar dia bisa bisa tertidur nyaman.Tapi sepertinya sekarang dia malah terjebak. Hasratnya tiba-tiba menjadi naik, dan dia tidak tahan. Aksa menggoda Leta, mencoba mengecupi pipi, bibir, leher dan dada atas Leta.Tak ayal karena itu Leta menjadi terusik dari tidurnya. Dia membuka matanya perlahan dan langsung kaget melihat Aksa ada di atas tubuhnya."Aksa, apa yang kau lakukan?""Aku menginginkanmu Leta."Leta tak sempat berucap lagi ketika Aksa dengan cepat membungkam bibirnya. Lelaki itu melumatnya dengan lembut, memberikan permainan yang cukup lama sampai Leta benar- benar terbuai.Tangan Leta langsung merangkul ke leher Aksa, dia memejamkan matanya dan menikmati ciuman Aksa.Aksa yang mendapat respon ini segera menur

  • Antara Aku dan Dia    91. Pesta Perayaan

    Guan itu melekat pas di tubuh Leta. Perutnya yang membuncit tak menghalangi kecantikannya malam ini. Wanita itu bahkan terlihat sangat anggun. Kalung permata yang digunakannya senada dengan anting dan cincin yang terpasang di jari manisnya. Rambutnya dicurly, sebagian dirapikan ke arah belakang. Leta benar-benar cantik malam ini."Kau siap?" Aksa tiba-tiba ada di belakang Leta dan memeluknya. Dia mengecup singkat pipi istrinya dan menatapnya lewat cermin."Aku sedikit gugup." Memang, baru kali ini Leta menghadiri pesta. Dan pesta kali ini bukan sembarang pesta. Aksa membuat perayaan kehamilan Leta yang menginjak 7 bulan. Dia bahkan mengundang seluruh karyawannya untuk hadir, tentunya dengan para kolega bisnisnya juga."Tak apa, aku akan ada di sisimu," ucap Aksa sambil tersenyum.Aksa lalu menggandeng tangan Leta untuk turun ke bawah. Di sana sudah ada Farrel dan Kyra yang menunggu. Sebagian orang bahkan sudah berangkat duluan ke kantor Aksa.

  • Antara Aku dan Dia    90. Makan Malam

    Kabar bahagia itu disambut baik oleh Prima dan Gandhi, mereka tak menyangka jika selama ini anaknya, Farrel menyukai seseorang yang dekat dengan mereka. Mereka sudah bekerja bersama selama 5 tahun terakhir, cukup tahu dengan bagaimana sikap Rossa selama ini.Leta juga ikut bahagia, bahkan Aksa menjanjikan akan mengurusi semua keperluan pernikahan mereka. Tapi Farrel bilang jika mereka belum terburu-buru untuk hal itu.Aksa sedang di kantor saat ini, kebetulan Leta datang mengantarkan makan siang untuknya. Sejak kehamilannya memasuki trimester kedua, Leta memang selalu ingin dekat dengan suaminya.Hal itu tak membuat Aksa terganggu, dia malah senang acapkali Leta menemani dirinya di kantor. Meskipun kadang wanita itu suka merengek dan meminta hal yang cukup aneh bagi Aksa.Tok.. Tok... Tok...Aksa menoleh ke arah pintu, dia melihat Vino yang berjalan masuk sambil membawa map di tangannya."Tuan, ini berkas yang perlu Anda tanda tangani.

  • Antara Aku dan Dia    89. Farrel dan Rossa

    "Kau ingin anak laki-laki atau perempuan sayang?" tanya Aksa mendongak menatap Leta. Saat ini dia sedang tidur di paha Leta, menatap perut Leta dan sesekali menciuminya."Laki-laki atau perempuan sama saja. Yang terpenting mereka sehat dan lahir dengan selamat." jawab Leta.Aksa tersenyum, dia mengusap lagi perut istrinya itu. Meskipun baru menginjak 3 bulan, perut Leta memang sudah terlihat membuncit. Mungkin itu efek dari bayi kembar yang dikandungnya."Bisakah kita tidur, aku lelah." Leta menutup buku yang sedang dibacanya, dia lalu meletakkan buku tersebut di nakas. Tatapan matanya terlihat sayu, Aksa yang melihat hal itu langsung duduk dan membiarkan istrinya berbaring."Tidurlah, aku akan memelukmu sampai pagi."Leta tersenyum, dia mendekatkan lagi tubuhnya pada Aksa. Menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Aksa, tangannya juga memeluk tubuh Aksa seperti sebuah guling.~Kehamilan Leta tak membuat susah dirinya. Bahkan Leta terl

  • Antara Aku dan Dia    88. Baby Twins

    Ketika sampai di rumah sakit, Sam segera berlari menuju ruang UGD. Dia menanyakan pada seorang suster tentang pasien yang mengalami tabrak lari. Ternyata Zeline benar-benar di sana dan sedang ditangani oleh dokter. Hampir 1 jam akhirnya seorang dokter keluar dari sana. Sam yang melihat itu langsung mendekatinya. "Dokter, bagaimana keadaannya?" tanya Sam. "Anda keluarga pasien?" tanya Dokter dengan nametag Ridwan tersebut. "Tidak, saya temannya. Keluarganya ada di luar negeri semua," ucap Sam berbohong. "Kondisi pasien masih belum stabil, suster akan membawanya ke kamar rawat. Biarkan pasien beristirahat sampai kondisinya pulih." kata Dokter Ridwan. "Lalu... lalu bagaimana dengan bayinya?" tanya Sam dengan gugup. Dokter Ridwan tampak menghela nafas, dia menggeleng pelan menampilkan senyuman yang dipaksakan. "Maaf Tuan, kami sudah berusaha. Tapi takdir berkehendak lain, pasien mengalami keguguran." Sam mematung menden

DMCA.com Protection Status