Share

BAB 142

"Ka-kamu hamil, Sayang?"

Karina mengangguk pelan, hal yang sontak membuat Yudha kembali meraih tubuh itu ke dalam pelukannya. Air mata Yudha menitik. Ia terlampau bahagia sampai menitikkan air mata. Sementara sang istri, bisa Yudha dengar isak tangis Karina kembali pecah.

"Koasku gimana, Mas? Jujur aku belum siap."

Sebuah rintihan yang membuat hati Yudha mencelos. Bukankah sejak awal Karina sudah mengatakan hal itu? Mengatakan bahwa ia sama sekali belum siap untuk hamil buah cinta mereka? Yudha merasakan hatinya pedih. Ia mempererat pelukan itu sambil menjatuhkan kecupan berkali-kali di puncak kepala Karina.

"Mas ngerti, Mas minta maaf nggak hati-hati." desis Yudha dengan penuh rasa penyesalan.

Ingatan Yudha memutar memori saat dimana mereka saling memadu kasih. Kapan hal ini terjadi? Maksudnya, di momen yang mana hingga kemudian sperma Yudha bisa tumpah dan membuahi sel telur Karina?

Yudha ingat betul bahwa mereka selalu menghit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
salah paham lg
goodnovel comment avatar
Yetik Setianingsih
Suka dg marahnya Karin sangat dewasa dan beralasan, jika dibandingkan dengan Mbak dokter KulKel itu (bisa²nya bilang sendiri padahal jelas² saat itu statusnya pacaran sama Yudha)
goodnovel comment avatar
cheepychan
mas Yudha sih mikirnya kejauhan jadi marah kan dedek karinnya.. semoga Tante Tasya gak tau yurin berantem buat gak semakin nyebar gosip lain lagi yg bikin Karina stress pas denger..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status