Share

BAB 142

last update Last Updated: 2022-04-27 21:41:17

"Ka-kamu hamil, Sayang?"

Karina mengangguk pelan, hal yang sontak membuat Yudha kembali meraih tubuh itu ke dalam pelukannya. Air mata Yudha menitik. Ia terlampau bahagia sampai menitikkan air mata. Sementara sang istri, bisa Yudha dengar isak tangis Karina kembali pecah.

"Koasku gimana, Mas? Jujur aku belum siap."

Sebuah rintihan yang membuat hati Yudha mencelos. Bukankah sejak awal Karina sudah mengatakan hal itu? Mengatakan bahwa ia sama sekali belum siap untuk hamil buah cinta mereka? Yudha merasakan hatinya pedih. Ia mempererat pelukan itu sambil menjatuhkan kecupan berkali-kali di puncak kepala Karina.

"Mas ngerti, Mas minta maaf nggak hati-hati." desis Yudha dengan penuh rasa penyesalan.

Ingatan Yudha memutar memori saat dimana mereka saling memadu kasih. Kapan hal ini terjadi? Maksudnya, di momen yang mana hingga kemudian sperma Yudha bisa tumpah dan membuahi sel telur Karina?

Yudha ingat betul bahwa mereka selalu menghit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
salah paham lg
goodnovel comment avatar
Yetik Setianingsih
Suka dg marahnya Karin sangat dewasa dan beralasan, jika dibandingkan dengan Mbak dokter KulKel itu (bisa²nya bilang sendiri padahal jelas² saat itu statusnya pacaran sama Yudha)
goodnovel comment avatar
cheepychan
mas Yudha sih mikirnya kejauhan jadi marah kan dedek karinnya.. semoga Tante Tasya gak tau yurin berantem buat gak semakin nyebar gosip lain lagi yg bikin Karina stress pas denger..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Annoying Marriage   BAB 143

    Karina melangkah turun dari taksi online yang dia tumpangi dari rumah sakit. Ia sangat bersyukur diizinkan pulang oleh Retno setelah dia memergoki Karina kembali sesegukan menangis. Tidak hanya diizinkan pulang, Karina dibebastugaskan hari ini. Sungguh Karina selalu dipertemukan residen dan senior yang begitu baik hati. Apakah efek karena dia istri dokter spesialis di rumah sakit itu? Entah, karina tidak tahu! Karina menghela napas panjang. Dia tidak pulang, tidak kembali ke rumah setelah dari rumah sakit. Yang dia tuju sekarang adalah toko buku! Dia perlu membeli beberapa buku, novel atau apapun itu untuk sekedar menenangkan dirinya. Karina melangkah masuk. Ia hampir sampai di lantai tempat di mana deretan buku berjejer di masing-masing rak ketika di depan meja besar berisi novel, nampak gadis yang begitu dia kenal tengah berdiri di sana dengan tas dalam gendongannya. "Dinda?" Panggil Karina dengan senyum lebar. Gadis dengan seragam

    Last Updated : 2022-04-28
  • Annoying Marriage   BAB 144

    "Yud!"Yudha yang baru saja melangkah keluar dari ruang nomor 3 itu sontak menoleh. Ia bahkan masih dengan gown dan perintilan lainnya ketika lelaki dengan snelli lengan panjang itu sontak membantunya melepaskan gown dengan wajah tampak begitu panik. "Udah kelar, kan, Yud?" Tanya sosok itu sambil melemparkan gown itu ke atas meja. Hal yang sebenarnya sangat tidak boleh dilakukan kalau tidak ingin para perawat OK mengamuk tempat mereka di buat berantakan. "Kalau aku udah keluar begini tentu kau tahu apa artinya, kan, Suf?" Yudha tersenyum, melepas handscoon yang ia kenakan. "Bagus! Buruan ke IGD, Yud!"Yudha menoleh, padahal ia belum mengambil napas untuk sekedar melepaskan penat dan stress yang dia rasakan dan sekarang sja sudah harus kembali menerima pasien? Hebat sekali! "Kasus apa?" Tanya Yudha dengan alis berkerut. "Istrimu di IGD, Yud! Lagi ditangani dokter Anwar!"Bagai disambar petir, Yudha langsung

    Last Updated : 2022-04-28
  • Annoying Marriage   BAB 145

    "Apa? Papa selingkuh?" Tampak Rizal terkejut kuar biasa. "Siapa yang bilang kalau Papa selingkuh, Din?"Dinda terisak hebat, ia menampik tangan Tasya yang hendak meraihnya dalam pelukan. Ia memundurkan langkah, malah mendekat di sisi Yudha, menjauhi kedua orang tuanya. "Mama bilang kalau kalian bercerai karena Papa selingkuh sama staf administrasi rumah sakit sampai punya anak!" Disela-sela isak tangis, Dinda mencoba menjelaskan, menjawab pertanyaan ayahnya seperti apa yang selama ini dia dengar dari Tasya. "APA?" Rizal memekik, ditatapnya Tasya dengan tatapan penuh emosi. "Jadi begini? Aku tutup aib kamu di depan anak-anak dan sekarang kau malah memfitnah aku, Sya?" Suara Rizal bergetar hebat. Bisa Yudha lihat wajahnya memerah. "Sekarang, coba bilang di depanku kalau aku yang selingkuh! BILANG!"Tasya memucat, bulir-bulir keringat nampak membasahi wajahnya. Wajah yang Yudha tahu betul menggambarkan kepanikan yang teramat sangat. Bukankah Yudha

    Last Updated : 2022-04-28
  • Annoying Marriage   BAB 146

    Dinda tercengang. Dia tidak salah dengar, kan? Mamanya pernah pacaran dengan suami Karina? Yang benar saja! Karina tersenyum dan mengangguk, seolah paham dengan keraguan dan kebingungan Dinda mendengar fakta barusan. Gadis itu menyeka sisa-sisa air matanya. Terlihat jelas dia macam orang linglung. Kalau dipikir-pikir, kasihan sekali Dinda ini. Dia masih dua belas tahun, tapi harus menerima drama pelik yang terjadi di keluarganya. Belum lagi sikap otoriter Tasya yang setengah memaksa Dinda untuk jadi seperti apa yang Tasya mau. "Kenapa Kakak nggak bilang sejak dulu?" Akhirnya Dinda bersuara. "Kakak baru tahu kalau kamu anak dokter Tasya kan baru aja ini, Din. Jadi sebelumnya mana Kakak tahu kalau kamu ternyata anak dokter Tasya, mantan pacar suami Kakak." Senyum Karina merekah, mencoba mencairkan canggung yang kini menyergap Dinda. "Kakak nggak marah? Nggak kesel sama Dinda?"Mata Karina membulat, sedetik kemudian tawa Karina pecah. Ia

    Last Updated : 2022-04-28
  • Annoying Marriage   BAB 147

    “Eh ... kamu, Yud? Sini masuk!”Yudha tersenyum, melangkah masuk ke dalam ruangan obsgyn nge-hits di I*stagram itu. Dia nampak tengah sibuk menatap layar ponsel. Benda yang langsung dia letakkan ketika Yudha muncul dari balik pintu.“Gimana? Karina baik-baik saja, bukan?” tanya Anwar lebih dulu sebelum Yudha buka suara.“Itu yang hendak aku tanyakan kepadamu. Istri dan calon anakku benar baik-baik saja, kan, War?” Yudha nampak serius menatap sejawatnya itu. Tentu dia sangat mengkhawatiran dua orang yang begitu dia cintai di dalam hidup Yudha ini.Anwar tersenyum, “Apakah kamu berpikir bahwa aku membohongimu, Yud?”Kontan Yudha menggeleng. Dia tidak bermaksud untuk meragukan Anwar, atau menuduhnya berbohong. Bukan itu maksud Yudha! Ia hanya ingin memastikan bahwa apapun yang tadi terjadi pada Karina, itu tidak akan berdampak apa-apa baik bagi Karina maupun kandungannya.“Bukan begitu, aku

    Last Updated : 2022-04-29
  • Annoying Marriage   BAB 148

    "Lepas ih, Hen!"Brian menggerutu, ia mengusap telinganya yang memerah efek jeweran dari tangan Heni. Kurang ajar sekali Heni! Mana ada dalam sejarah, dokter umum dianiaya anak koas? Memang Heni ini lain daripada yang lain! "Lagian Mas, sih! Ngapain pakai nguping pembicaraan mereka?" Jujur Heni sebenarnya juga kepo tentang apa saja yang hendak mereka bicarakan. Dokter Tasya mantan dokter Yudha, tentu saja Heni begitu kepo dan penasaran. Terlebih para perawat sudah banyak yang taruhan bahwa dokter Yudha akan balikan dengan mantannya ini.Dan ternyata, baru Heni tahu bahwa sosok itu tengah berselisih paham dengan mantan suaminya. Sebuah perselisihan yang tadi dia dan Brian dengar dengan jelas di IGD. Ah, memang dasar perempuan nggak bener! Rasanya sekarang Heni tidak perlu takut lagi dokter Yudha berpaling dan meninggalkan Karina. Hanya lelaki gila yang mau kembali pada masa lalu yang track record-nya segila dokter Tasya ini! Dan Heni bisa pastikan bahwa dokter Yudha masih waras! Suam

    Last Updated : 2022-04-29
  • Annoying Marriage   BAB 149

    "Jadi, apa yang hendak Anda bicarakan, Dok?" Yudha menatap lelaki itu. Ia nampak lebih tua dari terakhir Yudha bertemu dengan Rizal beberapa tahun yang lalu. Apakah stress memikirkan hatinya yang dicabik-cabik oleh sang istri? Ah ... Yudha lupa, bukan istri lagi, tapi sudah mantan istri. Rizal menghela napas panjang, wajahnya terangkat, menatap Yudha dengan saksama. Mata mereka bertemu, hingga di detik selanjutnya, Rizal mulai buka suara."Mengenai kejadian tadi, sungguh saya tidak pernah terpikirkan akan jadi seperti ini, Dokter." jelas suara itu lirih.Kejadian tadi? Tentu ini yang hendak Yudha pertanyakan, kenapa bisa terjadi?"Bisa Anda jelaskan, sebenarnya apa yang terjadi?"Rizal tersenyum, "Kelak, ketika ananda lahir dan Anda resmi menjadi bapak, Anda akan paham bagaimana rasanya. Anda akan mengerti, kenapa lantas saya melakukan semua ini." Rizal menghirup udara banyak-banyak. "Saya begitu rindu dengan anak-anak saya, Dokter. Sangat rindu karena selepas palu pengadilan diketuk

    Last Updated : 2022-04-30
  • Annoying Marriage   BAB 150

    "Kita ngomong di luar ya, Sayang?" pinta Tasya lirih.Dinda nampak melirik Karina. Sebuah hal yang makin membuat hati Tasya makin pedih. Terlihat sangat bahwa Dinda ragu, padahal Tasya ini ibu kandungnya dan Tasya hanya ingin berbicara beberapa hal dengan anak kandungnya sendiri. Apakah ini sebuah kesalahan?"Bisa tunggu papa? Dinda udah janji sama papa buat tetap di sini sampai papa balik."Cless!Hati Tasya benar-benar sakit. Kini makin jelas terlihat jarak antara dia dan anak kandungnya sendiri. Sejak dulu Dinda memang seperti membuat sekat di antara mereka. Sebuah sekat yang berusaha Tasya runtuh kan ketika tiba di kota ini. Dan sekarang, semua itu sia-sia semua.Bisa Tasya lihat, Dinda begitu terluka dan tersakiti dengan fakta yang selama ini mati-matian Tasya sembunyikan dari Dinda dan Dinta. Hal yang sudah pasti akan menjauhkan Dinda dari Tasya."Oke, kita tunggu papamu balik." Tasya tersenyum getir, apakah setelah ini, Dinda masih mau menemui mamanya ini? Rizal memang berjanj

    Last Updated : 2022-04-30

Latest chapter

  • Annoying Marriage   BONUS

    Yudha tersenyum melihat pemandangan di depannya itu. Kalau saja tidak ada ibu dan mertuanya di sini, mungkin Yudha sudah sesegukan menangis. Bagaimana tidak? Yudha tidak pernah berpikir kalau kemudian dia bisa sampai pada tahap ini, tahap di mana dia akhirnya bisa menyandang dua gelar yang dulu sama sekali tidak pernah terlintas dalam benaknya.Jadi suami dan seorang ayah!Ternyata rasanya sebahagia ini! Begitu bahagia sampai-sampai Yudha tidak bisa mengungkapkan kebahagiaannya dengan kata-kata.Yudha melangkah mendekat, menatap dengan saksama bagaimana manisnya Arjuna yang tengah menyusu pada ibunya."Hai, Jun ... ketahuilah, yang kau nikmati itu dulu jatah ayahmu." bisik Yudha yang langsung dapat sebuah tabokan dari Karina.Yudha terkekeh, dikecupnya puncak kepala Juna dengan penuh kasih sayang. Lalu tidak lupa puncak kepala Karina. Yudha mencintai dan mengasihi keduanya, bukan hanya salah satu saja."Kapan boleh pulang, Mas?" tanya Karina setelah Yudha duduk di kursi yang ada di sam

  • Annoying Marriage   EXTRA PART 8

    "Ini bagus!" Brian menunjuk setelan piyama lengan panjang merek ternama dengan warna biru dan motif roket yang ada di tangan Heni. Mereka berdua tengah sibuk memilih perintilan perbayian untuk isi parcel hadiah lahiran dari Heni untuk Karina. Operasi berjalan lancar. Bayi laki-laki dengan BBL 3700 gram itu lahir tanpa kurang suatu apapun. Sehat, lengkap, normal dan lahir dengan penuh cinta. Karina sudah mengirimkan foto Arjuna Putra Yudhistira, nama anak Karina yang menurut Heni sedikit rancu dan bisa mengacaukan cerita pewayangan. Bagaimana tidak? Dalam kisah pewayangan, bapak dari Arjuna itu Prabu Pandudewanata! Bukan Yudhistira! Yudhistira itu saudara laki-laki Arjuna, bukan bapaknya! Tapi mau protes pun sia-sia. Sudah Heni lancarkan protes itu dan kau tahu apa jawaban Karina? "Ya itu kan Arjuna di cerita wayang, ini Arjuna versi aku sama Mas Yudha. Jadi ya jangan di samakan!"Begitulah pembelaan dari Dewi Karina, ibu dari Arjuna versinya sendiri dan Prabu Yudha Anggara Yudhist

  • Annoying Marriage   EXTRA PART 7

    Yudha berlari dengan sedikit tergesa begitu selesai menerima telepon dari Anwar. Kebetulan sekali, jadwal operasinya mundur terdesak cito operasi pasien kecelakaan yang langsung ditangani oleh spesialis bedah saraf. Jadi tanpa membuang banyak waktu Yudha segera meluncur ke VK, tempat di mana istrinya sekarang berada. Keringat sebesar biji jagung sudah membasahi wajah Yudha. Ia begitu panik dan khawatir. Bukan apa-apa, hanya saja pemeriksaan yang terakhir sedikit mengkhawatirkan. Posisi kepala janin memang sudah di bawah, yang jadi masalah tentu adalah kepala janin yang tidak mau turun ke panggul! Padahal, saat mendekati HPL harusnya posisi kepala janin sudah dibawah dan masuk ke panggul. Tapi tidak dengan jagoan Yudha. Hal yang membuat jantung Yudha takikardia karena kalau sampai kontraksi dan lain-lain lantas tidak bisa membuat kepala janin masuk panggul, tentu sudah tahu opsi apa yang harus Karina ambil, bukan? "Gimana, War?" Tanya Yudha begitu sampai di VK. Napasnya terengah-eng

  • Annoying Marriage   EXTRA PART 6

    "Udah sering konpal, Rin?"Heni melirik Karina yang duduk di kursi, ia trenyuh melihat perut membukit Karina yang terkadang menjadi alasan Karina sedikit kesusahan bergerak. "Dikit, kenapa?" Karina menoleh, nampak tersenyum simpul menatap Heni yang memperhatikan dirinya dari tempat Heni duduk. "Gimana rasanya, Rin? Aku lihat kayaknya kamu bahagia banget gitu." Heni menopang dagu, masih memperhatikan Karina yang sibuk mengelus perut membukitnya.Karina menatap Heni, senyumnya merekah ikut menopang dagu dan membalas tatapan kepo Heni yang tersorot sejak tadi. "Mau tau? Yakin?" Goda Karina sambil menaikkan kedua alis. Heni mencebik, ia mengangkat wajahnya, menegakkan kepala sambil mengerucutkan bibir. Ia tahu kemana arah bicara Karina, tahu apa yang akan dikatakan Karina perihal jawaban dari pertanyaan yang tadi ia lontarkan kepada Karina. "Nggak jadi kepo deh!" Heni melipat dua tangannya di dada. Pandangannya lurus ke depan, menatap pintu IGD yang tertutup dan sama sekali tidak ter

  • Annoying Marriage   EXTRA PART 5

    "Nah kelihatan sekarang, Yud!" Teriak Anwar yang hampir membuat Yudha melonjak. Yudha menyipitkan mata, menatap layar monitor guna melihat apa yang terpampang di sana. Sedetik kemudian senyum Yudha melebar, nampak matanya berbinar bahagia. "Jangan kau ajari baku hantam, Yud! Cukup bapaknya yang bar-bar, anaknya jangan!" Gumam Anwar sambil melirik Yudha yang masih tersenyum lebar. "Iya tuh, Dok! Takut saya diajarin macam-macam sama bapaknya nanti!" Gumam Karina yang nampak speechless dengan mata berkaca-kaca. Akhirnya kelihatan juga! Setelah beberapa kali Yudha junior itu enggan menunjukkan bagian paling sensitif miliknya, kini terlihat begitu jelas di layar monitor! Laki-laki! Anak mereka laki-laki! Sesuai dengan harapan Yudha yang ingin anak pertama lelaki. Supaya bisa membantu Yudha menjaga adik perempuan dia nantinya!"Yang jelas nggak bakalan diajarin main cewek, Rin. Aku jamin itu! Bapaknya aja kuper, nggak jago deketin cewek!" Ledek Anwar yang spontan membuat Yudha meliri

  • Annoying Marriage   EXTRA PART 4

    Minggu ini rumah Yudha begitu sepi. Mbok Dar izin pulang kampung. Jadilah hanya Yudha dan Karina yang ada di rumah. Semoga di hari minggu ini mereka bisa lebih tenang. Tidak ada oncall atau cito atau apapun lah itu! Yudha tengah duduk santai bersandar di sofa lantai bawah ketika Karina muncul dan langsung duduk, melingkarkan kedua tangan ke tubuh Yudha dan memeluknya erat-erat. Yudha tersenyum, sudah tidak kaget lagi dia kalau Karina seperti ini. Bukankah istrinya ini memang manja? Terlebih ketika kemudian positif hamil. "Hari ini mau kemana? Pengen ngapain?" Tanya Yudha sambil mengelus-elus puncak kepala Karina. "Nggak pengen kemana-mana. Pengen kelon aja seharian." Jawabnya singkat dengan kepala bersandar di dada.Yudha terkekeh. Semenjak hamil, bisa Yudha rasakan kalau Karina begitu berbeda. Bahkan untuk urusan 'orang dewasa', Karina lebih on dari biasa. Padahal Yudha harus hati-hati betul agar anak mereka tidak kenapa-kenapa, eh malah ibunya yang terkadang terlalu 'liar' dan b

  • Annoying Marriage   EXTRA PART 3

    Karina dengan melangkah dengan sedikit susah payah ketika sosok itu tiba-tiba muncul dan berdiri di hadapan Karina. Sejenak Karina tertegun, namun langkah Tasya yang mantab yang jelas mendekatinya membuat Karina segera sadar dari rasa terkejutnya. Menantikan apa yang hendak Tasya katakan atau sampaikan kepadanya. "Selamat pagi, Dok!" Sapa Karina begitu Tasya sudah berdiri tepat di hadapannya. "Jangan sekaku itu sama saya, Rin. Santai saja." Gumam Tasya sambil tersenyum. Kini Karina terkejut, pasti Tasya punya sesuatu hal yang penting sampai-sampai dia menemui Karina seperti ini. Tapi apa? Apakah ada hubungannya dengan suaminya? Atau malah dengan Dinda? "Rin ...." Panggil suara itu ketika Karina hanya membisu. "Iya, Dok?" Alis Karina berkerut, fix! Tasya ada perlu dengan dirinya kalau begini! "Saya tadi ketemu suami kamu, mau minta tolong tapi dia bilang saya harus ketemu dan ngomong langsung ke kamu, Rin." Ujarnya lirih. Mata Karina membelalak, Tasya menemui suaminya? Untuk apa

  • Annoying Marriage   EXTRA PART 2

    "Yud!"Itu suara Andreas, Yudha menghela napas panjang. Kenapa lagi dokter anestesi itu? Suka banget sih menganggu Yudha? Heran! Yudha memperlambat langkahnya, nampak Andreas terengah-engah melangkah di sisinya. Yudha hanya melirik sekilas, apa lagi yang hendak dia bicarakan? Mengajak ghibah lagi? Atau apa? "Kenapa?" Tanya Yudha yang terus melangkahkan kaki. "Itu mantanmu si blackpink itu, dia mengundurkan diri, Yud!" Gumam Andreas dengan sangat serius. Alis Yudha terangkat. Benarkah? Tasya mengundurkan diri? Jadi dia sudah tidak lagi bekerja di rumah sakit ini? Alhamdulillah, kenapa rasanya hati Yudha begitu lega? Itu artinya dia tidak perlu was-was dan Karina bisa tenang di masa kehamilannya! "Oh ya? Serius? Aku seneng dengernya, And!" Desis Yudha dengan senyum lebar. "Ah kamu!" Andreas mencebik. "Nggak ada yang bening-bening lagi, Yud!" Desis Andreas lemas. Yudha terbahak, bening? Andreas tidak tahu saja bagaimana wujud Tasya dulu. Ketika dia dan Tasya masih sama-sama berjua

  • Annoying Marriage   EXTRA PART 1

    Sebulan kemudian ... "Rin! Ayolah!" Yudha menarik tangan Karina, berharap sang istri yang masih terbaring di atas ranjang mau bangkit dan turun dari kasur. Karina melepaskan tangan Yudha, menggeleng dengan mantab tanpa berniat bangun dari posisi rebahan asyiknya hari itu. Yudha menghela napas panjang, ia menggeleng perlahan, sangat gemas setengah mati dengan istrinya ini. Perut Karina sudah mulai menyembul. Terlihat menggemaskan sekali di mata Yudha. Membuat Yudha rasanya ingin terus mengelus lembut perut itu kapanpun. Masalahnya cuma satu! Semenjak hamil, Karina jadi malas banget buat mandi! Dia selalu muntah parah tiap mencium aroma sabun. Semua merek dan jenis sabun sudah Yudha beli, hasilnya nihil! Bahkan sabun yang satu itu, sabun yang biasanya digunakan anak-anak untuk membersihkan cadaver juga Yudha belikan saking gemas bagaimana caranya supaya Karina mau mandi. Dan hasilnya, sama sekali tidak membuat Karina lantas mau membersihkan diri. "Sayang, mandi gih! Apa mau ke spa?

DMCA.com Protection Status