Di depan gerbang kerajaan genderuwo. Desti dan Tania begitu heran dengan apa yang ada di hadapannya sekarang, bagaimana bisa manusia seperti mereka berdua bisa ditembus oleh seorang makhluk ghaib seperti ini? Dan makhluk ghaib itu seperti tak melihat sama sekali kehadiran Desti ataupun Tania.
"Kayanya kita ini tak kasat mata di alam ghaib, dan kasat mata di alam manusia. Sama seperti halnya mereka, mereka kasat mata di alam ghaib, dan tak kasat mata di alam manusia." Desti.
"Kayanya mulu, dari kemarin kayanya-kayanya-kayanya, jangan nebak-nebak doang, Des, gue takut banget ini, woy!" Tania, yang terus takut hingga kaki dan tangannya bergemetar sekaligus dingin.
"Udah ah, kita cabut aja, takutt!"
"Ck, ayo ikut gue aja, kita masuk ke kerajaannya sekarang, kita pasti bakalan lebih leluasa liat-liat kerajaannya kan kita enggak bakalan keliatan sama prajurit-prajurit yang ada di sana, hihi."
"Ada benernya juga lo, Des, yaud
"Malika, karena ritual akan ditunda sampai lusa, kau carilah korban sebanyak-banyaknya lagi karena semakin banyak korban yang kamu dapatkan maka semakin banyak keuntungan yang akan kita dapatkan, haha." Ujar Mohini, kepada Malika yang masih dalam wujud menjadi manusia serigala hitam."Korban dari rumah sakit lagi?""Ya, kalau bisa kau culik juga anak-anak, remaja, yang ada di sekolah-sekolah, mereka semua sangat berguna.""Baiklah jikalau begitu, aku pergi dulu."Malika pergi, dia melewati Desti dan Tania, seperti tadi mereka berdua tak terlihat oleh siapapun di sana."Des, kok aneh ya. Kita manusia juga, enggak keliatan sama mereka-mereka ini, tapi manusia-manusia yang mereka culik kok bisa kelihatan ya, aneh bingits." Tania, mengungkapkan keheranannya."Tunggu dulu, nanti kita bangunin salah satu tahanan di sana, kita tanya nih, mereka semua bisa ngeliat kita berdua enggak.""Kalo enggak liat juga g-gimana?"
"Astoge, silumannya banyak, Kak?" Tania hanya bisa menganga mendengar kisah singkat Arsela yang sudah sangat berpengalaman dalam menghadapi hal-hal berbau supernatural. "Banyak banget malahan, Tan. Dimulai dari siluman ular raksasa, siluman rumah sakit, manusia berkepala 2, raja pocong, siluman duyung, dan lain-lain." Papar Arsela."Kejadiannya kapan, Kak?" tanya Desti, dia sangat tertarik dengan cerita Arsela."Tahun 2010 sampai 2011, Des. Itu tahun petualangan Kakak, beda lagi sama Kak Irene." Timpal Arsela."Sekarang kita harus kuatkan iman ya, iman kalian jangan sampai terkecoh." Pesan Arsela, kepada Desti dan juga Tania."Apa kalian siap?"Tania dan Desti saling bertatapan dengan ekspresi penuh ketakutan, Desti mengangguk kepada Tania, dia mengisyaratkan untuk siap dalam misi yang baru ini. Tania pun menunduk dengan berat hati."S-siap, Kak." Jawab Desti, terbata-bata.Tepat di jam 10 malam,
"Lho? Kok Kakek nyuruh saya mengambil itu, Kek? Bukannya tujuan Kakek kesini sama kaya kita ya? Yaitu mau keluar dari alam naaglok." Sumelika membuat Kakek misterius itu terpojok.Dia seketika terdiam seribu bahasa karena celetukan Sumelika kepadanya."Sebenarnya siapa Kakek?" tanya Sumelika, lagi."Ah, udah, Mel. Jangan begitu." Aisyah berusaha membuat Sumelika tidak emosi kepada Kakek itu."Jangan ganggu gue sekarang, Syah. Gue bener-bener curiga banget sama Kakek ini,""Maafkan saya, Nak, maafkan saya! Saya sebenarnya hanya pura-pura terjebak di sini, saya datang kemari duluan sebelum kalian semua kemari agar saya bisa bersiap-siap terlebih dahulu. Tujuan saya memang mengambil kunci emas, karena saya membutuhkan kunci itu untuk bisa membuka sebuah peti mati yang berisi jenazah anak saya, Nak, yang berada di goa serigala, dulu dia disekap karena bermain-main di sana oleh ratu serigala, hiks-hiks-hiks. Kalau saya jujur dari awal sama k
"Ssst ... sssstt ..."Ular berkepala 5 itu melirik Sumelika."Siapa kau?" tanya ular berkepala 5 dengan 5 suara pula yang bergema dan cukup mengerikan."Saya Sumelika, keturunan manusia serigala generasi terakhir, saya datang dari masa depan, tujuan saya kesini adalah untuk mengambil bisa dan kunci emas." Jawab Sumelika dengan gugup.Ular bekepala 5 tadi yang sangat santai menjadi melotot tak karuan seperti oeang yang tidak sudi melihatnya."Berani-beraninya keturunan serigala datang kemari, apalagi kau adalah manusia serigala generasi terakhir! Siapa yang menyuruhmu kemari, hah?" ular berkepala 5 itu berteriak, murka kepada Sumelika."Tadi kata Kakek itu, kalo gue nyebutin keturunan serigala bergenerasi, ular itu bakalan jinak dan langsung nurutin perkataan gue, tapi ... tapi kenapa sebaliknya?" batin Sumelika."Apa Kakek itu bohong dan cuman jebak gue doang? Ah, gue bener-bener nggak paham!" Sumelika sa
Mereka akhirnya sampai di tujuan, prajurit genderuwo itu memasuki sebuah ruangan dengan gerbang emas besar yang bermotif burung gagak. Mereka masuk kesana juga, sesampainya di sana mereka berdua melihat sebuah kamar dengan ranjang hitam berkelambu, terdapat lampu gantung mewah yang dipenuhi gagak dan juga di sana terdapat kolam dengan air hitam yang diisi dengan ular-ular yang tentunya hitam juga.Di depan ranjang itu berdiri seorang ratu dengan bulu hitam lebat, mengenakan gaun hitam dan tiara emas, dia memegang tongkat tengkorak. Ia berbalik badan, dia adalah Mohini yang mengenakan busana kerajaannya!Prajurit itu memberitahukan kepada Mohini kalau korban-korban yang Malika bawa sudah sadar semua, sontak Mohini kaget bukan kepalang. Mohini membawa botol kecil yang di dalamnya berisi serbuk merah, mungkin ia akan melakukan sesuatu pada para tahanannya di penjara."Ini adalah serbuk ajaib yang bisa membuat tahanan-tahananku itu pingsan dan tidak bisa bangu
Sumelika melirik ke arah Kakek yang masih bangkit dari tersungkur, sekarang dia nampaknya sedang berpura-pura lemah dan lemas, meminta belas kasihan Sumelika. Mereka kebingungan, Kakek ini sangat misterius dan mencurigakan, Kakek ini terlihat jahat sekali."Nak, kau s-sudah mendapatkannya. Berikan kunci itu kepada Kakek ya, Nak." Kakek itu berjalan dengan perlahan ke arah Sumelika.Sumelika menghindar dari Kakek itu, "sebenernya apa mau Kakek? Kenapa Kakek mengunci saya tadi di dalam? Kakek mau mencelakakan saya, iya?" Sumelika begitu marah, bagaimana tidak? Perilaku Kakek ini sangat egois."Kakek bisa menjelaskan semuanya, Nak. Kalian jangan salah paham sama Kakek, Kakek berbuat seperti itu kar--" belum menyelesaikan pembicaraannya, Rindu memotong perkataan Kakek tersebut tanpa rasa tak enak lagi."Karena Kakek mau membuat Sumelika meninggal di dalam sana? Kakek, jujur saja! Kakek ini siapa? Kakek kenapa datang kami semua? Kami tidak mengenal Kakek
Yana menjelaskan semuanya kepada Sumedh, Nenek Sumitra dan teman-temannya. Selama ini ternyata Malika dikendalikan oleh ratu genderuwo yang bernama Mohini, Mohini adalah siluman jahat pengincar tulang sumsum dan darah manusia serigala bergenerasi terakhir. Mohini adalah pengincar paling gila dari semua siluman yang mengincar tulang sumsum dan darah tersebut, Mohini melakukan ribuan cara untuk mengambil tulang sumsum sampai darah dari berbagai manusia serigala bergenerasi terakhir, bangkit ratusan kali dari kematian bahkan bolak-balik ke masa depan dan masa lampau dengan mesin waktu buatannya sendiri."Dek Yana, apa hubungan ini semua sama Malika? Apa dia yang punya apa yang diingkan mereka? Tapi bukannya Malika bukan generasi terakhir? Justru generasi terakhir itu Sumelika.""Saya jawab satu-satu dulu ya, Nek.""Semua ini terjadi dan berawal dari Sumelika pergi ke masa lalu, Nek.""Hah? Masa lalu?""Masa lalu gimana maksudnya, Dek Yana?
Kembali lagi ke naaglok, dimana Kakek itu terus saja mengatakan hal yang penuh akan teka-teki. Aisyah merasakan sesuatu yang tidak enak, dia memegang telapak tangan Sumelika dan Rindu dengan begitu erat. Sumelika menelan ludahnya sendiri, mulai bergidik ketakutan dengan Kakek yang kini menatapnya dengan tajam."Maksud Kakek apa hah? Dari tadi Kakek selalu membuat kami takut dan curiga saja!" teriak Rindu, yang semakin heran dengan tingkah laku Kake yang satu ini. Apakah Kakek ini tak waras? Apakah dia sudah gila?"Sumelika, Rindu, ayo kita pergi aja dari sini!" ajak Aisyah, yang lebih baik meninggalkan Kakek itu di sini sendirian akibat tingkahnya yang begitu menakutkan.DOORRRR!Satu tembakan peluru melesat ke atas, tembakan itu dilesatkan oleh Kakek tadi. Mereka kaget setengah mati, seorang kakek tua sepertinya bisa memainkan tembakan peluru seperti itu."Kalian jangan bergerak!" teriak Kakek tua yang kini suaranya berubah menjadi lel
Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal
Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan."Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya."Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j
Saat Tono akan melepaskan peluru dari senapan, tiba-tiba ..."Tonoooo!!!" terdengar suara teriakan seorang perempuan dengan nada yang sangat tinggi, suara perempuan itu terdegar serak sekaligus berganda-ganda, suaranya ini berbeda dari siluman yang biasa ditemui di misi petualangan Sumelika kemarin, suaranya memiliki 10 kali lipat yang membuat seseorang yang mendengarnya bergidik ketakutan.Datanglah sesosok perempuan cantik bergaun hitam yang menggunakan mahkota serigala, dia datang bersama dengan 2 manusia serigala berwarna ungu yang membawa tameng dan pedang. Dia adalah Ratu Iravati, ratunya para serigala."Kurang ngajar!"Sreet!Ratu Iravati mencakar wajah Tono sampai wajah Tono berdarah, ia membalas Tono atas perilaku tak pantas yang dilakukan oleh Tono kepada para serigala-serigala di hutan kawasan Desa Tengkorak, ditambah lagi Tono sudah mencuri harta karun milik kerajaan serigala, Ratu Iravati sangat marah dan sangat murka kepada Tono
Tono membuka pintu goa emas serigala, seketika dari dalam keluarlah cahaya yang terpancar dari emas, permata dan berlian. Cahayanya begitu terang sampai-sampai menerangi hutan Desa Tengkorak, Tono tersenyum licik, ia sebentar lagi akan mendapatkan tujuannya yang selama ini ia incar. Tono memandangi semua harta karun yang ada di sana, dalam hatinya ia ingin membawa semua harta karun itu ke gudang emasnya. "Hahaha! Akhirnya, saya bisa mendapatkan tujuan saya yang sudah saya pendam selama bertahun-tahun! Hahaha! Sekarang tak ada lagi yang mampu menghalangi jalan saya lagi, tak ada yang mampu menghalangi jalan saya untuk menjadi orang yang paling kaya raya! Hahaha!"Mendengar Tono yang mengatakan hal-hal yang tak pantas, serigala-serigala penjaga goa emas serigala berdatangan dari dalam goa itu, mereka semua menyerang Tono dan juga semua saudara-saudaranya. Tono punya segala cara untuk menghalau badai yang menerpa dirinya sewaktu-waktu, sewaktu di alam naaglok Tono
DOOORRRR!Suara tembakan terlepas dari senapan. Suaranya terdengar dan bergema di telinga, mereka semua kaget tapi mereka berusaha untuk tenang dan tidak panik. Mereka tetap bersembunyi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ternyata oh ternyata sumber suara itu berasal dari senapan besar milik Tono dan para saudara-saudaranya yang sudah tiba di goa emas serigala, mereka semua datang dengan menggunakan baju besi dan membawa banyak sekali senjata dimulai dari sniper, senapan besar, pedang, samurai, pisau dan benda-benda tajam yang lainnya. Mereka melakukan ini demi bisa mendapatkan harta karun manusia serigala yang tersimpan di goa emas serigala."Itu Kak Tono!" ucap Hamalia memberitahukan soal kedatangan Tono kepada Sumelika dan yang lainnya.Mereka semua bersiap untuk membuat Tono dan semua saudara-saudaranya terkepung.Sesuai dengan aba-aba dari Sumelika mereka semua pun pergi mengepung Tono dari segala arah sampai-sampai Tono lagi semua
Keesokan harinya, pagi baru yang sangat ceria menyambut Desa Tengkorak. Pagi itu entah mengapa Sumalika sangat senang dan bersemangat tapi di hati terdalamnya ia merasakan ketakutan seperti ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Tak hanya perasaan takut, Sumelika pun merasakan cemas dan gelisah. Ia sepertinya akan berpisah jauh dari orang-orang yang ia kenal di masa lampau, seperti dengan Rindu, Romi, bu Iis, Hamalia, Bani sampai abang-abang tukang nasi goreng yang biasanya menjadi andalannya untuk menambah nafsu makan di masa lampau.Setelah sarapan, mendadak Sumelika dikejutkan dengan kedatangan Hamalia dan Bani, mereka berdua baru saja pulang dari rumah setelah kemarin. Saat mereka sampai, mereka berdua langsung mencari-cari keberadaan Sumelika. Sumelika yang mengetahuinya langsung menemui Hamalia dan Bani."Sumelika! Gawat, Mell!" ucap Hamalia, dengan nada penuh ketakutan dan kepanikan yang luar biasa."Ada apa i
Keesokan harinya, Bu Iis, Sumelika dan kawan-kawannya yang lain menyiapkan sarapan di dapur kembali, kali ini Sumelika dan kawan-kawan dibantu oleh Bu Iis dalam menyiapkan sarapan. Bu Iis sekarang memasak nasi sego tiwul kelapa untuk menu sarapan pagi hari ini, Bu Iis sangat pandai sekali dalam membuat masakan dan sarapan, hidangannya selalu saja mengugah selera.Dalam beberapa menit, Bu Iis sudah bisa menyiapkan makanan besar untuk dijadikan santapan sarapan orang-orang banyak yang singgah di rumahnya. Semua orang di sana benar-benar menikmati masakan Bu Iis, bahkan ada yang menambah nasi dan lauk-pauknya.Di tengah sarapan pagi yang hangat, ceria dan dipenuhi dengan semangat, mendadak menjadi hening dan dingin ketika mereka semua melihat Kevin yang keluar dari kamarnya dengan raut wajah yang begitu lesu dan datar. Di wajahnya nampak tak ada lagi tanda semangat hidup, dia begitu lelah. Semua orang sangat takut kepada Kevin, takut Kevin membabi buta lagi seperti
Malam tiba, Kevin mulai sadarkan diri. Di tengah malam yang sunyi itu, Kevin bangkit dan menuju ke kamar Gayatri, mencari Gayatri yang nyatanya sudah tak ada lagi di kamar itu. Ia memanggil-manggil nama Gayatri, berharap Gayatri muncul kembali di hadapannya."Gayatri! Gayatri!" dalam keadaan masih merasa sakit karena lukanya belum 100% pulih, ia paksakan mencari Gayatri karena ia sangat mencintainya setulus hati."Gayatrii!" sudah beberapa menit ia memanggil nama Gayatri, dia tak kunjung datang, ia memutuskan untuk berteriak sekencang-kencangnya memanggil nama Gayatri supaya Gayatri bisa mendengar suaranya.Suara teriakan Kevin yang begitu keras, membangunkan Sumelika dan kawan-kawannya. Sumelika, Fanny dan Aisyah terbangun, mereka bertiga begegas ke kamar Gayatri untuk memeriksa keadaan Kevin."Astaghfirullahaladzim!" alangkah kagetnya mereka bertiga ketika melihat Kevin mengacak-acak kamae Gayatri untuk mencari Gayatri.Kevin me
Sumelika dan kawan-kawannya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Ratu Peri Alice dan semua peri yang sudah memberikannya alat teleportasi waktu. Sumelika mungkin akan pulang saat itu juga ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi terakhirnya yang merupakan inti dari perjalanannya ke masa lampau."Ini terlalu cepat, apa kalian tidak mau lihat-lihat alam peri dulu untuk melepas ketegangan sejenak? Aku harap kalian bisa menerima undanganku ini," tawa Ratu Peri Alice."Maaf, Ratu. Kami harus cepat-cepat ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi kami yang terakhir mungkin kami akan datang kemari lagi setelah kami menyelesaikan misi terakhir kami untuk menghentikan kutukan manusia serigala kepada leluhur kami yang masih hidup sekarang." Sumelika menolak tawaran Ratu Peri Alice dengan sopan."Baiklah kalau begitu, semoga misi kalian semua selesai dan kalian bisa memenangkannya. Kalau ada apa-apa hubungi aku lewat Peri Chahat yang ada di Curug Bubble Ice