Share

Pindah Tangan

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2023-07-10 12:26:29

“Mbak Rena. Bu Suci datang, katanya ada hal yang ingin disampaikan.”

Renata terkejut saat salah satu bagian admininstrasi sekolah musiknya menyampaikan perihal kedatangan wanita pemilik gedung itu.

“Sil, kita sudah bayar uang sewa, ‘kan?” tanya Renata takut jika kedatangan wanita bernama Suci itu untuk menanyakan uang sewa.

“Sudahlah, Mbak. ‘Kan Mbak Rena yang nandatangani laporan keuangan bulan kemarin,” jawab Sesil—petugas admininstrasi.

“Ya sudah, suruh masuk saja,” kata Renata, “jangan lupa buatkan minum,” imbuh Renata.

Sesil mengangguk, kemudian keluar dari ruangan Renata dan mempersilakan wanita berumur empat puluhan yang sudah menunggu di depan ruangan.

“Silakan, Bu.” Sesil bicara dengan ramah.

“Terima kasih,” ucap Bu Suci itu sambil melangkah masuk.

Renata langsung berdiri dari tempat duduknya saat melihat Bu Suci masuk. Dia langsung tersenyum hangat dan mempersilakan wanita itu untuk duduk.

“Apa ada masalah, Bu? Kenapa harus repot-repot ke sini? Saya bisa datang ke rumah jika
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Anak Kembar Sang Presdir    Selingkuhan

    “Dasar kamu pelakor! Kamu racuni pikiran suamiku dengan apa, hah! Sampai-sampai bisa terpikat dengan wanita sepertimu!” amuk wanita berpakaian elegan dan berumur lebih tua dari Renata.Renata begitu syok saat keluar dari ruangan dan langsung mendapat makian itu. Bu Suci yang ada di sana juga bingung dan sedang menelaah apa yang terjadi.“Maaf, Bu. Ada apa ini?” tanya Renata bingung karena wanita itu datang dan marah-marah.“Jadi kamu yang bernama Renata, hah!” hardik wanita itu.“Ya, benar.” Renata menjawab dengan sedikit was-was.Wanita itu terlihat murka dan langsung mendekat ke Renata, hingga melayangkan pukulan begitu keras ke pipi Renata.Renata begitu syok. Sesil dan Bu Suci juga terlihat sangat terkejut. Sesil pun menarik tangan wanita yang memukul Renata agar menjauh dari atasannya itu, sedangkan Bu Suci langsung berdiri di depan Renata.“Maaf, Bu. Kalau ada masalah bicarakan baik-baik, jangan asal nampar!” Bu Suci mencoba membela Renata.“Tanyakan ke wanita sialan itu! Dia su

    Last Updated : 2023-07-11
  • Anak Kembar Sang Presdir    Berdebat terus

    “Apa maksudmu dengan ingin mengganti uang investasi yang sudah kami terima?” tanya Renata sambil menatap Evan.Renata tidak mempermasalahkan soal Evan menyebutnya istri, karena sadar jika pengakuan Evan hanya untuk menolongnya dari tuduhan.“Bukankah sudah terlihat jelas, kalau pria itu tidak berinvestasi, tapi sedang mencoba mendekatimu, dengan dalih berinvestasi.” Evan menjawab pertanyaan Renata dengan sangat santai. Dia duduk menyilangkan kaki, tapi tatapannya tidak tertuju ke Renata.Renata terkejut mendengar Evan mengatakan itu, kenapa pemikiran orang selalu tertuju ke sana, tidak bisakah orang-orang itu melihat dari sudut pandang lain.“Jelas-jelas sudah ada surat perjanjian yang menyebutkan kalau dia itu berinvestasi, tapi bagaimana bisa kamu berkata kalau dia mencoba mendekatiku?” Renata dan Evan kembali berdebat hanya karena tidak satu pemikiran.Evan langsung menurunkan kaki mendengar ucapan Renata, hingga kemudian menatap ibu dari anak kembarnya.“Apa kamu suka dia berinves

    Last Updated : 2023-07-12
  • Anak Kembar Sang Presdir    Semuanya Aneh

    Renata masih begitu syok. Dia mencoba mencerna apa yang terjadi. Hingga Albert masuk ke ruangan itu, sedangkan Bu Suci tampak berdiri di ambang pintu sambil tersenyum lebar ke Renata.“Pak, berkas-berkasnya sudah diurus untuk pengalihan nama,” ujar Albert ke Evan.Renata semakin melongo, menatap Albert dan Evan bergantian, sedangkan Albert langsung menatap Renata begitu sudah bicara dengan Evan, hingga pria itu menganggukkan kepala seolah memberi hormat kepada Renata.“Urus semua sampai selesai, aku tidak mau ada kesalahan,” ujar Evan ke Albert setelah melihat berkas yang ditunjukkan Albert.“Tunggu!” Renata mengganggu pembicaraan Albert dan Evan.Albert dan Evan pun menoleh dan menatap Renata bersamaan.“Maksudmu, kamu membeli gedung ini?” tanya Renata memastikan.“Ya,” jawab Evan santai.“Bu Suci.” Renata kini mengalihkan pandangan ke Bu Suci. “Dia yang beli gedungnya?” tanya Renata ke Bu Suci sambil menunjuk ke Evan.Kini Evan dan Albert pun menatap Bu Suci, seolah meminta wanita i

    Last Updated : 2023-07-14
  • Anak Kembar Sang Presdir    Kebanyakan Uang

    “Papa Tampan!” Dhira spontan memanggil, ketika melihat Evan yang berjalan memasuki lobi apartemen.Renata yang sedang bertanya siapa pemilik unit miliknya, langsung menoleh ketika mendengar suara teriakan Dhira.Dharu juga langsung menoleh ke arah Dhira menatap, hingga Dharu tidak senang saat melihat Evan di sana.Evan menoleh ketika mendengar suara Dhira, lantas mengulas senyum ke gadis kecil itu. Dia pun mendekat untuk menyapa Dhira.Dharu terus menatap tidak senang, hingga menarik Dhira dan seperti ingin menyembunyikan adiknya dari Evan. Dhira sendiri langsung bisa menangkap sikap sang kakak, membuat Dhira menunduk karena menyesal memanggil Evan. Dhira takut jika Dharu marah, hingga akhirnya hanya menunduk diam.Renata terkejut dan sampai berdiri melihat Evan di sana, sedangkan Citra langsung tersenyum dan sedikit menganggukkan kepala untuk menyapa, sebab Evan menatap ke arah Citra dan Renata.Renata melihat itu, hingga memandang Citra dengan rasa penasaran yang membuncah.“Bu, apa

    Last Updated : 2023-07-14
  • Anak Kembar Sang Presdir    Aku diculik

    “Mama, hujan!”Dhira berteriak dari kamar mandi, membuat Renata dan Dharu terkejut hingga langsung menuju ke kamar. Mereka syok melihat air dari kran yang rusak dan kini membanjiri kamar mandi.“Dhira ke sini, awas hati-hati,” kata Renata agar Dhira menyingkir.Dhira berjalan pelan dan hati-hati karena semburan air yang mengenai wajah. Tubuhnya yang telanjang kini basah kuyup, sehingga Dharu buru-buru mengambilkan jubah mandi khusus.Renata berusaha menutup kran air agar tidak terus mengalir, tapi ternyata tidak bisa hingga air terus menyembur.“Hujan di dalam rumah.” Dhira marah terlihat begitu senang.“Dharu, coba ke bagian kantor pengembang, minta untuk mengirim tukang,” kata Renata sambil menghindarkan wajah dari semburan air.Dharu mengangguk dan hendak menghubungi bagian kantor, tapi terdengar bel berbunyi, membuat Dharu bingung mau menghubungi bagian kantor atau membuka pintu.“Biar Dhira yang buka pintu.” Dhira berlari ke depan sedangkan Dharu mencoba menghubungi kantor aparte

    Last Updated : 2023-07-15
  • Anak Kembar Sang Presdir    Bicara Antar Lelaki

    “Kamu jahat, kamu menculikku!” Dharu terus berteriak dan memberontak karena diajak masuk paksa oleh Evan.Evan malah merasa geli karena Dharu sangat lucu dan menggemaskan saat marah. Dia meletakkan rantang yang tadi dibawa Dharu ke meja, kemudian mendudukkan bocah itu di sofa.Dharu memalingkan wajah, melipat kedua tangan di depan dada seolah dia sedang merajuk.“Dharu, aku hanya ingin menanyakan sesuatu. Jika kamu terus menghindariku, maka aku akan selalu berusaha untuk mendaktimu,” ucap Evan mencoba bersabar.Dharu masih memalingkan wajah, tidak mau menatap Evan.“Aku mau tanya sesuatu. Apa kamu membenciku?” tanya Evan yang berlutut di depan Dharu.“Ya,” jawab Dharu sedikit ketus.“Kenapa?” tanya Evan penasaran.“Kenapa tidak tanya pada diri sendiri,” jawab Dharu masih tidak mau memandang Evan.Sikap Dharu yang cuek dan juga sedang kesal seperti ini, membuat Evan semakin penasaran.“Aku benar-benar tidak tahu. Katakan apa kesalahanku dan aku akan mencoba untuk intropeksi diri. Jika

    Last Updated : 2023-07-16
  • Anak Kembar Sang Presdir    Bantu Papa

    “Kenapa Dharu sangat lama?” tanya Dhira yang tidak melihat sang kakak kembali.Renata pun baru menyadari, hingga dia cemas. Lagian mana mungkin Dharu pergi bermain tanpa izin.“Biar mama cek ke sana,” ucap Renata.Renata memasak beberapa menu lauk, kemudian meminta Dharu mengantar makanan ke Evan sebagai tanda terima kasih. Renata hendak mengecek, tapi dicegah oleh Dhira.“Biar Dhira aja, Mama. Dhira sekalian mau lihat Papa Tampan.”Renata terkejut mendengar keinginan putrinya itu, hingga Dhira tiba-tiba saja berlari keluar sebelum mendapat izin.“Anak itu, dasar.” Renata menggelengkan kepala, tapi dia cemas hingga kemudian memilih membuntuti dan melihat dari pintu.Renata melihat Dhira yang sudah berada di depan pintu unit milik Evan. Gadis kecil itu melompat untuk bisa menekan bel, membuat Renata tertawa.Di sisi lain. Evan melihat dari monitor kalau Dhira sedang melompat dan memencet bel beberapa kali, membuatnya gemas karena tingkah lucu Dhira. Ya, meski dia tidak tahu harus baga

    Last Updated : 2023-07-16
  • Anak Kembar Sang Presdir    Keraguan

    “Dharu, kamu tidak kenapa-napa?” Renata langsung mengecek tubuh Dharu untuk memastikan kalau putranya baik-baik saja.Dharu malah keheranan dengan sikap sang mama, hingga kemudian berkata, “Dharu baik-baik saja.”Renata bernapas lega melihat Dharu yang baik-baik saja. Hingga teringat Dhira.“Mana Dhira?” tanya Renata panik.Baru saja Dharu akan menjawab, terdengar suara Dhira yang berteriak dari dalam.“Dhira!” Renata panik dan langsung menyerobot masuk.Dharu terkejut dan geleng-geleng kepala, tampaknya paham kenapa sang mama sangat panik.Renata masuk dengan cepat mencari keberadaan Dhira, hingga dia melongo melihat Dhira dan Evan.Dhira dan Evan menatap bersamaan ke Renata yang baru saja datang, mereka juga bingung kenapa Renata memasang wajah panik.“Mama kenapa? Mau es krim?” tanya Dhira sambil menunjukkan es krim di tangan.Dhira berteriak karena diangkat Evan dan didudukkan di meja pantry. Evan sendiri sudah bisa menebak jika Renata pasti sudah berpikiran yang tidak-tidak.“Mau

    Last Updated : 2023-07-17

Latest chapter

  • Anak Kembar Sang Presdir    ~Akhir~

    Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Kasih melahirkan dengan cara cesar. Kini Kasih sudah dipindah ke ruang inap, tapi bayinya masih dalam pemantauan dokter di ruangan khusus perawatan bayi. “Syukurlah semua berjalan dengan lancar,” ucap Liliana penuh kelegaan melihat Kasih baik-baik saja. “Kita akhirnya punya cucu.” Jefrine merangkul istrinya, terlihat tatapan penuh kebahagiaan di mata pria itu. Dean melihat tatapan berbeda dari sang papa ke sang mama. Tatapan yang dianggapnya sudah lenyap sejak bertahun-tahun lamanya. “Kamu sudah menghubungi ibunya Kasih?” tanya Liliana yang ingat ke besannya itu. “Sudah, Ma. Ibu bilang akan datang secepatnya naik kereta, jadi butuh waktu ke sini,” jawab Dean. “Iya ga papa, terpenting kamu sudah mengabarinya,” ujar Liliana. Renata dan Evan senang melihat kebahagiaan Dean. Akhirnya bisa melihat pria itu bisa tersenyum penuh kelegaan dan bahagia. “Kami pulang dulu, kalau nanti Kak Kasih bangun dan tanya, katakan kami akan datang besok,” ujar R

  • Anak Kembar Sang Presdir    Makan Malam Menegangkan

    “Benarkah? Ini berita yang sangat bagus.”Renata begitu senang mendengar Kasih dan Dean akhirnya berbaikan dengan Jefrine.Malam itu Kasih dan Dean mengajak makan malam Evan juga Renata, tentu saja untuk merayakan kebahagiaan keduanya yang kini sudah berbaikan dengan orang tua Dean.“Ya, kami pun tak menyangka. Kupikir bertemu dengan Papa akan membuat kami kembali bertengkar hebat. Namun, siapa sangka jika kemarin malam adalah malam yang benar-benar di luar dugaanku,” ujar Dean menjelaskan.Renata paham maksud Dean, hingga kemudian membalas, “Terkadang kita terlalu takut akan pemikiran kita sendiri. Kita merasa jika orang yang membenci kita, benar-benar akan terus membenci kita selamanya. Tapi siapa sangka jika ketakutan itu tidak benar, nyatanya papamu mau meminta maaf dulu.”“Benar, sama seperti Mama saat dulu tak suka Renata. Tiba-tiba saja datang dan meminta maaf, lalu menerima hubungan kami. Bukankah terkadang kita yang terlalu takut untuk memperbaiki kesalahan, hingga menunggu o

  • Anak Kembar Sang Presdir    Side Story

    Dean dan yang lain terkejut saat melihat siapa yang kini berdiri memandang mereka, bahkan Liliana langsung berdiri karena panik.Dean langsung memalingkan wajah, seolah tak sudi melihat pria yang kini berdiri memandang dirinya.Kasih sendiri mengalihkan pandangan ke Dean, melihat suaminya yang terlihat tidak senang dan tidak nyaman.“Kamu sudah pulang. Kupikir kamu akan pulang minggu depan,” ujar Liliana dengan wajah panik.Jefrine—ayah Dean, menatap istrinya yang sudah berdiri dengan sikap kebingungan.“Mumpung kamu di sini, ada yang ingin kubicarakan denganmu,” ujar Jefrine sambil menatap Dean.Kasih langsung memandang suaminya, terlihat jelas jika Dean benar-benar tertekan.Jefrine menunggu Dean bicara, hingga sekilas melirik ke Kasih.“Hanya sebentar,” ucap pria itu kemudian.Dean menghela napas kasar, hingga akhirnya berdiri lantas memandang ke arah Jefrine.“Aku juga merasa perlu menyelesaikan sesuatu denganmu,” ucap Dean yang tak mau bersikap sopan ke pria yang dianggapnya buru

  • Anak Kembar Sang Presdir    Side Story : Kasih-Dean

    Dean akhirnya setuju pergi makan malam ke rumah orang tuanya. Dia dan Kasih kini berada di mobil menuju rumah Liliana.Kasih menoleh Dean, melihat suaminya terlihat serius menyetir. Sebelumnya Dean tidak memberi keputusan apakah mau datang makan malam di rumah orang tuanya, tapi tiba-tiba saja sore ini Dean meminta Kasih bersiap.“De, kamu tidak apa-apa, kan? Kalau memang masih tidak bisa, kita tidak usah datang. Mama juga pasti maklum kalau dijelaskan,” ujar Kasih yang tidak tega memaksa suaminya pulang.Kasih tahu bagaimana suaminya itu berjuang melawan sang papa. Dia sendiri tidak pernah menyalahkan sikap Dean yang membenci ayahnya, semua tak terlepas dari perbuatan ayah Dean di masa lalu, yang membuat Dean memilih membenci sang ayah.Deon menoleh Kasih, melihat istrinya itu terlihat cemas.“Aku tidak apa-apa. Sejak kita menikah, aku juga belum pernah melihat Mama. Ya, aku sadar jika membenci Papa, tapi Mama tidak salah sama sekali, jadi kupikir tidak ada salahnya berkunjung, selam

  • Anak Kembar Sang Presdir    Melayani Renata Bergosip

    “Kamu benar-benar tidak apa, kan? Bagaimana calon bayi kita? Dia tidak kaget, kan?”Dean sangat mencemaskan kondisi Kasih. Bahkan kembali memastikan saat sudah sampai apartemen.“Aku baik-baik saja, De. Serius.” Kasih mencoba meyakinkan jika dirinya baik-baik saja.Dean memandang Kasih. Dia sedih karena sang istri mendapat perlakukan tidak baik berulang kali.“Apa kita pindah saja. Kita ke tempat Ibu saja,” ujar Dean. Dia tidak bisa terus menerus panik karena istrinya beberapa kali hampir celaka.Kasih terkejut mendengar ucapan Dean. Jarak rumah ibu Kasih dan kota tempat mereka tinggal cukup jauh. Kasih tidak tega jika Dean harus bolak-balik menempuh jarak yang jauh.“Tidak apa, De. Aku janji akan hati-hati lagi. Lagian aku kalau pergi pasti bersama Renata, jadi ada yang melindungiku. Tadi saja memang mengalami kejadian tak terduga, tapi serius aku baik-baik saja,” balas Kasih mencoba meyakinkan.Dean menatap sendu. Dia sibuk bekerja sampai tidak bisa menemani istrinya pergi atau seka

  • Anak Kembar Sang Presdir    Balasan untuk Kanaya

    Dean berjalan cepat menuju ke ruang guru begitu sampai di sekolah Dhira dan Dharu. Renata memang menghubungi Dean, agar pria itu bisa melindungi Kasih, serta tahu apa yang dilakukan Kanaya ke Kasih.Dean masuk ke ruang guru, lantas secepat kilat menghampiri Kasih yang duduk dengan ekspresi wajah terkejut menatapnya.“Kamu baik-baik saja? Apa ada yang terluka?” tanya Dean yang sangat panik. Dia mengecek tubuh sang istri apakah ada luka.“Aku baik-baik saja, De.” Kasih mencoba menenangkan istrinya.Kanaya terkejut melihat Dean di sana. Dia tidak pernah tahu jika Dean menikah dengan Kasih, karena pernikahan keduanya dilakukan secara tertutup dan hanya orang tertentu saja yang diundang.Renata melihat wajah panik Kanaya, lantas memberi isyarat ke Dean untuk menoleh ke pelaku yang mencoba menabrak Kasih.Dean menoleh ke Kanaya, tatapan tidak senang tersirat jelas dari sorot mata pria itu saat melihat Kanaya.Hingga beberapa saat kemudian, seorang pria masuk ke ruang guru, membuat semua ora

  • Anak Kembar Sang Presdir    Membalas

    Renata benar-benar geram melihat siapa yang keluar dari mobil. Sungguh tak paham dengan pemikiran seperti manusia itu.“Matamu sudah buta, hah! Ini lingkungan sekolah, bukan area balapan yang bisa kamu jadikan tempat ajang ugal-ugalan!”Renata mengamuk, membuat banyak orang akhirnya kini memperhatikan dirinya.Kasih mendekat lantas mencoba menarik Renata agar tidak terlibat masalah.“Sudah, Re. Aku juga baik-baik saja, tidak apa.” Kasih mencoba menjauhkan Renata.“Tidak bisa, Kak. Dia sengaja melakukannya!” Renata tetap saja tidak terima.Kanaya tersenyum miring melihat Renata marah, lantas melirik ke Kasih yang mencoba mengajak pergi Renata.“Tolong! Apa anaknya sekolah di sini? Apakah begini adab di dalam sekolah!” Renata berteriak keras, meminta pendapat para orang tua di sana.“Jika manusia seperti ini, berkeliaran dan ugal-ugalan di area sekolah, kemudian menabrak salah satu dari anak kalian, apa kalian akan terima?” Renata menatap satu persatu orang tua yang ada di sana.Para or

  • Anak Kembar Sang Presdir    Takut Pulang

    “Maaf ya, Re. Aku sekarang jadi sering merepotkanmu.” Kasih menatap tak enak hati karena terus meminta bantuan Renata untuk menemaninya.“Tidak apa. Seperti kayak siapa saja. Dulu aku sering sekali merepotkan Kakak, sekarang anggap saja aku sedang membalasnya,” balas Renata tidak masalah jika sering menemani Kasih.Kasih terharu mendengar balasan Renata, lantas merangkul tangan ibu tiga anak itu untuk jalan.“Kamu tidak dimarahi Bibi karena sering meninggalkan Aldric, kan?” tanya Kasih sambil berjalan.Kasih ingin jalan-jalan karena bosan di apartemen, tapi tidak berani pergi sendiri, sehingga mengajak Renata.“Bukan marah, yang ada Mama malah senang karena Aldric aku tinggalkan sama Mama. Katanya kalau aku di rumah, Aldric akan banyak bersamaku,” jawab Renata diakhiri tawa kecil.Kasih ikut tertawa mendengar jawaban Renata.“Oh ya, tapi nanti siang aku jemput anak-anak sekalian ga apa-apa, kan?” tanya Renata kemudian.“Tentu saja, aku malah senang bisa ikut menjemput mereka,” balas K

  • Anak Kembar Sang Presdir    Tidak Banjir?

    “Tampaknya Kasih hanya dekat denganmu di sini.” Renata menoleh ketika mendengar Margaret bicara. Dia melihat mertuanya itu berjalan masuk kamar menghampiri dirinya. “Iya, Ma. Karena kata Evan, Kak Kasih memang tidak memiliki teman di sini,” ujar Renata menjelaskan. Renata sedang menyusui Aldric, lantas menatap Margaret yang duduk di tepian ranjang memperhatikan dirinya. “Hm … ya, Mama jadi ingat saat pertama kali melihatnya. Dia pendiam bahkan mama lihat tidak pernah bergaul dengan mahasiswa lain,” ujar Margaret karena memang dulu pernah menyelidiki siapa Kasih, sebab Evan berkata menyukainya. Margaret tiba-tiba menatap Renata dengan cepat, hingga kemudian kembali berkata, “Kamu jangan salah paham. Mama bicara begini bukan apa-apa, hanya ingin bicara sesuatu yang mama tahu.” Renata tertawa kecil melihat mertuanya salah tingkah. Dia pun kemudian membalas, “Tenang saja, Ma. Baik aku atau Evan, sama-sama sudah menganggap itu masa lalu. Lagi pula hubungan kami baik, jadi Mama jangan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status