Home / Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / Jangan Mengambil Anakku!

Share

Jangan Mengambil Anakku!

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2023-08-02 12:08:50

"Pokoknya kita mau punya adik, dua! Yang imut, yang cantik, pipinya besar, dan nangisnya yang keras!"

Kenzo dan Kenzi merengek-rengek memeluk lengan Alana seraya berjalan masuk ke dalam rumah. Sedikit saja Alana tidak mau mendengarkan permintaan mereka yang aneh-aneh.

"Mom... Mommy! Mommy dengarin kita, tidak?" Kenzi menarik lengan Alana.

"Tidak! Permintaan kalian aneh-aneh, Mommy tidak suka!" seru Alana nenatap keduanya.

"Huh! Mommy nakal!" teriak Kenzo menghentak-hentakkan kakinya di lantai dan membanting tas biru yang ia pakai.

Seperti biasa, jurus andalan mereka saat meminta sesuatu saat Alana tidak mengabulkannya. Mereka berdua menangis keras-keras berteriak meminta apa yang diinginkannya.

Alana menatap kesal dengan anaknya, selalu saja mereka nakal. Apa lagi saat ada Alex, keduanya yakin kalau Alex akan berada di pihak mereka.

"Mom...." Kenzo mengerjar Alana yang berjalan ke dapur.

"Jangan ikuti Mommy! Nakal, berapa kali Mommy bilang, jangan gampang iri dengan apa yang t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Anak Kembar Mr. Billionaire    Alana Tetaplah Wanitaku!

    "Kau bisa tinggalkan Alex, Alana. Kalau terus seperti ini, kau akan selamanya terluka."Alana menunduk diam meremas jari-jarinya membiarkan Rivaldo mengompres pipi memar Alana dengan handuk dan air dingin. Sejak tadi laki-laki itu setia memberikan banyak nasihat pada Alana. Hanya Rivaldo yang kini paham betapa hancurnya seorang Alana atas apa yang dirasakannya kini. Alana menunduk dan menggeleng pelan. "Aku tidak bisa jauh dari Alex. Anak-anakku sangat menyayanginya, mereka benar-benar menganggap kalau Alex adalah Papa mereka. Aku sudah meminta pada Alex untuk meninggalkan aku, Pak Rivaldo. Munafik kalau aku merasa tidak nyaman saat bersamanya," ungkap Alana mengusap air matanya. Ibu jari Rivaldo mengusap air mata di pipi Alana. Laki-laki itu merangkulnya duduk di sofa dan membiarkan Alana untuk menangis melegakan rasa marahnya. Usapan pelan terus ia berikan di punggung Alana dengan rasa perhatian. "Suatu saat kau akan mengerti, Alana," bisik Rivaldo. "Mengerti?" lirih Alana men

    Last Updated : 2023-08-02
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Alana Berhak Bahagia Bersama Alex!

    "Biarkan Alex menikahi Alana karena tanggung jawabnya. Anak Nyonya dan Tuan pantas melakukan hal itu." Seruan tegas itu terlontar dari Stella yang kini menemui kedua orang tua Alex. Geram dan tidak tahan atas semua tindakan Renata yang setiap hari Alana adukan padanya, Stella kehilangan kesabaran. "Kenzo dan Kenzi adalah darah daging putra kalian. Ini bukan permainan, dan saya tidak sedang drama di sini!" imbuh Stella menatap lekat Renata dan Hans. Hans pun menganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum pada Stella. "Saya tahu, Nyonya Stella," ucap Hans menyandarkan punggungnya di sofa. "Saya selalu mendukung apapun yang putra saya putuskan." "Tapi tidak denganku, Pa! Aku menolaknya, keras!" tegas Renata menggelengkan kepalanya. Stella tersenyum kecut, ia sangat membenci Renata yang sangat keji. "Nyonya Renata harus mengajari Alex untuk punya sifat tanggung jawab. Setelah kejadian di mana putra kalian merusak putriku, aku sengaja menyembunyikan Alana dari kalian semua, ingatan Ala

    Last Updated : 2023-08-03
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Aku Papa Kandung Kalian!

    "Maaf Tuan, Nona ini memecahkan piring keramik mahal. Dia tidak mau ganti rugi dan malah menangis di sini! Kalau memang tidak punya uang, lebih baik jangan bertingkah di sini!" Mendengar penjelasan karyawan toko itu membuat emosi Alex kian meledak. Dalam pelukannya, Alana menangis ketakutan karena gunjingan dan makian yang membuatnya trauma. Alex menunduk menatap wajah Alana, ia mengusap pipinya dengan lembut. "Ssshhhtt... Tenanglah, Sayang. Tidak akan ada yang berani menyakitimu di sini," bisik Alex. Alex merangkul pundak Alana dan berjalan mendekati beberapa piring yang berjajar di depannya. Piring keramik warna-warni cantik tertata rapi. Semua orang dan karyawan toko di sana menatap Alex yang meraih piring keramik itu. Ekor matanya sinis melirik dua pelayan toko dengan senyum devil di bibirnya. "Siapa kau berani membuat istriku takut, huh?!" Alex menatap dua wanita berseragam biru tersebut.Alex menatap piring di tangannya dan dengan sengaja ia membanting piring tersebut ke l

    Last Updated : 2023-08-03
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Misi Rahasia Si Kembar

    "Paman Benigno tidak boleh gangguin Kak Tery terus, kak Tery ini tugasnya jagain kita!" Kenzi mendorong-dorong Benigno untuk tidak dekat-dekat dengan Tery yang sedang menemani si kembar. Kenzo yang berada di sana juga tentu saja membantu memaki Benigno. "Mending Paman Benigno cari pacar sana, pergi. Masak kalah sama Daddy-ku sih!" "Kalian ini meremehkanku, heh?!" seru Benigno. "Tidak remeh kok, kan fakta. Jomblo ngenes, gantengnya tidak berguna." Kenzi si mulut petir mengatakannya dengan sangat lihai. Tery yang mendengar ejekan Kenzi pada Benigno pun langsung tersenyum. "Kenapa kau senyum-senyum, hah?!" sentak Benigno langsung membungkam gadis itu. "Paman! Kalau sama cewek itu tidak boleh galak-galak, mau laku gimana kalau Paman orangnya kayak gini!" Kenzo memukul lengan Benigno. "Sudah Pangeran kecil," bujuk Tery pada kedua anak itu. Kenzi dan Kenzo meninggalkan mainannya dan mendekati Tery dan duduk menjaganya dari Benigno. Setelah satu minggu Benigno tidak bertemu dengan

    Last Updated : 2023-08-04
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Sahabat dari Masa Lalu yang Terlupakan

    Untuk kali pertama Alana datang ke sebuah pesta megah yang tergelar di sebuah hotel bintang lima. Lebih lagi kedatangannya kali ini menjadi sorotan publik karena ia datang bersama seorang Alexsander Verolov, Presdir kaya yang paling disegani. Alana memeluk lengan Alex dengan erat. "Kenapa mereka menatapku seperti itu? Apa riasan wajahku ada yang salah?" cicit Alana berbisik pada kekasihnya. "Mereka terpukau denganmu, Sayang. Kau sangat cantik," balas Alex tersenyum dan mengecup singkat pipi Alana. Mereka berdua berjalan mendekati Rivaldo, pemilik pesta malam ini. Tatapan pertama Rivaldo terpana pada Alana yang sangat-sangat cantik malam ini. "Selamat malam Alana, wow... Kau sangat luar biasa malam ini," sanjung Rivaldo sangat manis. "Ekhem... Hati-hati, mulutmu harimaumu. Hentikan bualanmu atau pestamu akan hancur," sindir Alex tanpa menatapnya. "Ck! Kau ini. Apa kau iri karena aku tidak menyapamu? Aku cukup muak menyapamu, kawan!" Rivaldo tertawa pelan dan Alex membalasnya de

    Last Updated : 2023-08-04
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Akankah Alana Kembali Ingat?

    "Dok, bagaimana keadaan istri saya?!" Alex berjalan mendekati dokter yang baru saja keluar dari dalam ruangan di mana Alana diperiksa. Laki-laki berjubah putih itu melirik ke arah Glad yang juga menatapnya sebelum ia menepuk pundak Alex. "Mari ikut saya, Tuan," ajak dokter itu pada Alex. Mereka masuk ke dalam sebuah ruangan, di sana Alex langsung duduk dan menunggu dokter. Helaan napas berat terdengar dari bibir dokter tersebut. "Tuan, kondisi Nyonya Alana sepertinya cukup buruk untuk terus dipaksakan. Mohon untuk tidak memaksakan sesuatu padanya supaya Nona Alana tidak mengingat-ingat banyak hal, dia bisa mengalami sakit kepala yang hebat, dan sangat menyakitinya," ujar dokter tersebut. Alex mengembuskan napasnya pelan. "Tadi ada teman lamanya yang muncul, dia begitu syok dan menangis saat Alana tidak mengenalinya dan berusaha keras mengingatnya, karena itu Alana merasa sakit kepala dan pusing, dok," jelas Alex. "Tapi Tuan, Nyonya Alana bisa saja kembali ingatannya karena seb

    Last Updated : 2023-08-05
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Si Kembar Semakin Bar-bar

    "Mommy mana sih, kok belum pulang-pulang? Jangan-jangan Mommy dibuang sama Daddy."Ocehan itu terdengar dari bibir Kenzo, ia sudah jengah mendengar adik kembarannya yang menangis menunggu sang Mama. Bersama Tery dan Benigno, Kenzi duduk di teras menunggu Alex dan Alana. Tidak biasanya mereka pergi hingga nyaris tengah malam belum pulang-pulang. "Mommy...." Kenzi memeluk Tery dan sesenggukan. "Sudah, jangan nangis lagi. Kan ada Kak Tery di sini, ada Paman Benigno juga," bujuk Tery mengusap lembut punggung Kenzi. "Tidak suka Paman Benigno, Paman payah! Nakal," cicit bocah itu. Dari belakang mereka nampak Kenzo yang berjalan mendekat membawa boneka beruang yang ditenteng kepalanya. "Paman, Kenzi kok nangis terus sih?" tanya Kenzo dengan polosnya. Benigno merotasikan kedua matanya, setengah jengah juga dengan Kenzo yang tidak merasa bersalah sama sekali. "Adikmu tidak akan menangis kalau kau tidak menjitaknya!" pekik Benigno dengan kesal. "Hah? Masak iya? Kayaknya tadi pelan, cum

    Last Updated : 2023-08-05
  • Anak Kembar Mr. Billionaire   Mengajak Alana Kembali ke Madrid

    'Mama ingin mengajak Alana dan anak-anakmu makan malam bersama Papa juga, pulanglah ke Madrid!'Embusan napas berat terdengar dari bibir Alex kala ia mengingat kata-kata Mamanya yang pagi tadi menghubunginya. "Tuan Alex baik-baik saja?" "Tidak," jawab Alex tanpa menatap Benigno. Benigno beranjak bangun dari duduknya dan meletakkan beberapa dokumen di atas meja.Keresahan dan semua rasa yang Alex rasakan saat ini mampu Benigno lihat hanya dengan ekspresi dan mood-nya. "Apa aku harus benar-benar mengajak Alana bertemu Mama dan Papaku? Mereka meminta aku pulang ke Madrid," ujar Alex meminta pendapat pada Benigno.Kursi di hadapan meja Alex pun ditarik dan diduduki oleh Benigno. Laki-laki seusia Alex itu langsung mengangguk. "Feeling saya mengatakan kalau Tuan dan Nyonya besar akan memberikan kabar bahagia pada Tuan." Benigno tersenyum lembut."Cih, aku tahu selicik apa Mamaku. Mungkin saat ini dia punya rencana besar." Alex kembali menerka-nerka. "Aku bersumpah tidak akan memberikan

    Last Updated : 2023-08-06

Latest chapter

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   AKHIR PENUH KEBAHAGIAAN

    "Kedepannya, Daddy dan Mommy ingin kita sering-sering berkumpul seperti ini." Alana tersenyum manis, wanita itu menatap Yasmin yang menuangkan teh ke dalam cangkir masing-masing anggota keluarga. "Ayumi juga ingin Mom, apalagi suasana yang seperti ini. Menyenangkan sekali," ujar wanita muda itu duduk bersandar. "Ya, ini sangat jarang dan bahkan nyaris tidak pernah kita semua lakukan." Alana kembali menyahuti. Mereka bertiga berada di dalam rumah kaca yang sudah berdiri dengan indah lengkap dengan hiasan dan bunga-bunga indah yang berada di dalamnya. Suara gemericik air, dan udara segar di dalam tempat itu membuat semua orang betah. Termasuk Odette, bocah cantik itu yang meminta dibuatkan rumah kaca yang besar, seperti yang ada pada acara kartun yang dia tonton setiap hari. "Di mana Daddy dan kembar?" gumam Alana menatap ke arah pintu rumah kaca yang terbuka. "Ada kok Mom, Odette yang memanggil mereka," jawab Yasmin duduk di samping Ayumi. Tak lama setelah mereka mengobrol, mun

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) KESAYANGAN AYAH

    "Rasanya, seumur-umur dari kecil kita besar bersama menjadi anak Daddy. Tapi hanya Odette yang mendapatkan hadiah yang istimewa, Cucu perempuannya..." Kenzi mengangguk, dia terkekeh pelan dan duduk bersandar di teras meletakkan laptopnya. Mereka berdua duduk bersantai bersama. Meskipun sudah cukup lama momen untuk mereka berdua jarang terjadi lantaran sama-sama saling sibuk. "Apa kau akan kembali lagi ke rumah mertuamu dan tidak ingin menempati rumahmu yang dulu, Zi?" tanya Kenzo pada sang kembaran. "Orang tuanya Ayumi juga sama kesepiannya seperti orang tua kita, aku juga kasihan dan ingin menuruti permintaan istriku tinggal dengan orang tuannya," jelas Kenzi pada Kenzo. Helaan napas panjang keluar dari bibir Kenzo. "Rasanya seperti baru kemarin kita bertemu Daddy, kita tinggal berdua dengan Mommy saja, dianak haramkan oleh sebutan orang-orang. Sekarang kita sudah punya anak saja ya..." "Itulah, waktu berjalan dengan cepat." Di tengah mereka berdua yang bercanda, muncul Alan

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) CUCU KESAYANGAN OPA

    Odette terdiam duduk di teras samping sendirian. Anak itu menatap pemandangan rumah kaca yang belum selesai dibangun. Ya. Odette lah yang meminta pada sang Kakek, dengan senang hati Alex mengabulkannya. Baginya, apa yang tidak untuk Cucu-cucu kesayangannya. "Odette, kenapa duduk sendirian? Kenapa tidak main sama adik?" tanya Alex, dia berdiri di belakang Cucunya dan anak itu diam menatap ke depan sana. "Odette menunggu rumah kacanya jadi, Opa," jawab anak itu dengan polos. Senyuman di bibir Alex terukir. Dari semua cucunya, hanya Odette yang sangat Alex sayangi. Bukannya pilih kasih, mungkin karena terbiasa dengan anak laki-laki, hingga dia merasa istimewa dengan adanya Odette di antara mereka semua. Laki-laki itu ikut duduk di samping Odette, sementara semua orang sibuk di dalam rumah, kecuali Kenzo yang sudah pergi ke kantor pagi tadi. "Kalau Odette ingin sesuatu, minta saja ke Opa, ya?" ujar Alex mengusap pucuk kepala anak perempuan yang cantik itu. "Kenapa Opa?" tanya Odet

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) TITISAN KENZO

    Kedatangan Kenzi di rumah Alex membuat suasana menjadi banyak berubah. Ramai, meriah, dan bahagia karena semua keluarga Verolov berkumpul di sana. Wajah-wajah bahagia mereka tidak bisa disembunyikan, semua cucunya berkumpul dan bermain bersama. "Ya ampun, Odette cepat sekali besar hem? Sepertinya baru kemarin dititipkan di sini," seru Ayumi menekuk lututnya di hadapan Odette yang duduk sedang makan siang. "Kan Odette sudah besar, Tante. Usianya sudah lima!" seru anak itu. "Lima apa, Sayang? Lima hari? Lima minggu? Atau-""Lima tahun, Tante. Kata Ayah Odette sudah besar, sudah jadi anak gadis Ayah dan Ibu yang paling cantik!" serunya dengan wajah kesenangan. Semua orang di sana terkekeh. "Ikut Om Kenzi pulang ke rumah Adik Elvyn," ajak Kenzi mendekati anak perempuan satu-satunya dalam keluarga Verolov. Odette menggelengkan kepalanya. "Tidak mau. Nanti Ibu dan Ayah akan kesepian kalau Odette ikut Om dan Tante," jawab anak itu, ada-ada saja jawabannya. "Ajak saja kalau kau bisa,"

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) MENGKHAWATIRKAN ODETTE

    "Odette, kenapa main sendiri di luar? Ayo masuk ke dalam Sayang, anginnya dingin..." Kenzo berdiri di ambang pintu menatap sang putri yang bermain sendirian sore ini di teras depan rumah. Anak perempuannya itu menggeleng, dengan bibir mengerucut dia menolak ajakan sang Ayah dan tetap melanjutkan permainannya. Kenzo mendekati putrinya tersebut, ia mengusap pucuk kepala Odette dengan lembut."Kenapa lagi? Kenapa manyun begini, hem?" Kenzo merapikan rambut pirang Odette. "Ayo main di dalam, ini sudah malam, Sayang.""Tidak mau. Tidak mau ketemu adik," serunya menggelengkan kepala dan menolak tegas. Sudah Kenzo duga, sejak kejadian Odette dijambak oleh Rafael, anak itu pun tidak mau main bersama dengan adiknya. Dia lebih memilih bermain sendirian dan enggan ditemani siapapun. Yasmin juga sudah lelah menasihatinya, tapi putrinya keras kepala dan sekali tidak, maka dia benar-benar akan menolaknya. "Kakak, kan Kakak sudah besar Sayang. Jangan seperti ini yuk, kasihan Ibu," bujuk Kenzo

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) BEREBUT IBU

    Yasmin membeli keperluan memasak dan camilan di sebuah pusat perbelanjaan. Ditemani oleh Kenzo, mereka berdua pergi bersama, tanpa Odette apalagi Rafael. Keduanya berjalan bersama, namun tak jarang banyak pada gadis ataupun wanita-wanita yang membuat Yasmin kesal, lantaran cara menatap mereka pada Kenzo membuat Yasmin ingin meneriakinya. "Heran, apa mereka tidak pernah melihat orang yang tampan?" omel Yasmin dengan nada kesal. "Ada apa?" tanya Kenzo, dia sendiri malah tidak sadar saat menjadi bahan tatapan orang lain yang berlalu-lalang di sekitar sana."Lihat mereka semua, Sayang. Apa tidak bisa mereka biasa saja menatapmu!" kesal Yasmin dengan nada geram. Kenzo pun tertawa melihatnya, dia menyipitkan kedua matanya pada Yasmin. Satu sikunya menyenggol pelan dengan sengaja, dia memang suami yang sangat amat jahil. "Aku rasa memang seperti ini resikonya menjadi laki-laki tampan." "Cih, percaya diri sekali!" balas Yasmin seraya mengambil sebuah camilan di sebuah rak. "Tentu saja

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) KELUARGA IMPIAN

    Dua tahun kemudian..."Ibu, Ibu... Rafael nakal! Dia terus gigit Odette, Ibu!" Teriakan keras itu berasal dari teras depan. Seperti biasa kalau keributan seperti ini sudah biasa terjadi setiap pagi. Odette tumbuh menjadi anak yang pintar, begitu pula dengan Rafael. Mereka tumbuh bersama dan selalu menghabiskan waktu bersama sebagai saudara yang saling menyayangi. "Rafael, jangan ganggu Kakak dong, Sayang!" Suara Yasmin membuat anak laki-laki itu cemberut, Rafael berdiri di dekat pintu membawa mainannya. "Ibu, nakal..." Anak itu berceloteh. "Eh, kok malam Ibu yang nakal?" Yasmin terkekeh mendengarnya, memang Rafael mulai belajar berbicara meskipun tak banyak, namun Yasmin bisa memahaminya. Odette kembali mendekati sang Ibu, anak perempuan itu tersenyum manis. Dia menekan gemas pipi adik laki-lakinya sembari terkikik geli. "Adik bilang Ibu yang nakal. Rafael tidak mau dibilangin ya," ujar Odette memeluk sang adik. "Odette, ambilkan botol minum punya adik di meja makan, Sayang,"

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) TUGAS KAMI SEBAGAI ANAK

    Rencana tidak mau pulang yang dilakukan oleh Odette berbuah hal yang membahagiakan untuk Alana dan Alex, pasalnya hal itu berhasil membuat Kenzo dan Yasmin pun ikut tinggal di sana.Odette kini ikut bersama Yasmin dan Kenzo pulang ke rumah untuk mengambil beberapa barang. "Ibu, bajunya Odette dibawa semuanya?" tanya anak itu membuka lemari pakaiannya. "Jangan Sayang, kita kan nanti juga akan pulang ke sini juga," jawab Yasmin pada sang putri. Anak itu mengangguk, dia mengambil beberapa bajunya dengan perlahan-lahan di dalam lemari. Meskipun terlihat sepele, namun Yasmin merasa berhasil mendidik anak itu dengan baik.Banyak hal yang Odette lakukan sendiri. Setidaknya di usianya yang masih sangat kecil, dia berusaha keras untuk menjadi anak yang mandiri dan tidak menyusahkan orang tuanya. "Wahhh, anak Ayah sedang apa?" Suara Kenzo membuat Odette menoleh dan anak itu tersenyum menunjukkan deretan giginya. "Odette bantu Ibu, Ayah!" serunya dengan wajah berseri-seri. "Semangat sekali

  • Anak Kembar Mr. Billionaire   (ZO-YAS) TAWARAN DARI ORANG TUA

    Berita duka kematian sang Papa membuat Yasmin amat terpukul. Sejahat apapun Papanya memperlakukan Yasmin ketika masih hidup, namun dia tetaplah Papa kandungnya. Setelah pemakaman selesai siang tadi, Yasmin kembali pulang ke rumahnya. Wanita itu duduk diam di dalam kamar menatap jendela kamar yang terbuka lebar dengan angin berhembus kencang. 'Mama sekarang dan Papa sudah bertemu di surga. Padahal akhirnya, anak yang paling kau benci yang mengurus semuanya, Pa.' Yasmin membatin, dia mengusap wajahnya pelan dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Kepalanya pening karena terus menerus menangis. Dia juga meninggal Odette di rumah Mama mertuanya. "Sayang," panggil Kenzo, laki-laki itu membuka pintu kamar. Yasmin menoleh menatapnya. "Ada apa? Aku lelah sekali, kepalaku pusing." Laki-laki itu mendekat, dia berdiri membungkuk di hadapan Yasmin dan mengusap keningnya. "Istirahatlah," ucap Kenzo singkat. Telapak tangan Yasmin mencekal lengan sang suami. Kenzo pun akhirnya ikut bergabu

DMCA.com Protection Status