Melihat kondisi Joseph yang menyedihkan, Abian berbicara dengan ekspresi sinis, "Reputasi Keluarga Khoman rusak dan kami mengalami kerugian secara finansial. Semuanya karena anak liar bernama Hayden itu. Bukannya mereka harus memberi penjelasan kepada Keluarga Khoman?"Joseph menatap Abian seraya membalas, "Lisa membayar pembunuh untuk menghabisi Hayden dengan sadis dan mengambinghitamkan Maria. Bukannya Keluarga Khoman juga harus memberi keluarga Naomi dan Keluarga Howie penjelasan?"Abian mencibir dan menimpali, "Itu perbuatan pelayan Lisa. Apa hubungannya dengan Keluarga Khoman? Jangan asal tuduh kami!"Abian berdiri, lalu melanjutkan, "Berhubung kamu sudah pulang, aku langsung jelaskan saja. Hari ini, aku datang untuk membawa Keenan, Hayden, dan Naomi. Aku langsung pergi setelah kamu serahkan ketiga orang ini. Kalau nggak ...."Joseph mengernyit. Abian mengancam, "Joseph, kamu itu juniorku. Aku melihatmu tumbuh besar. Jadi, aku sarankan sebaiknya kamu tahu diri.""Kamu juga tahu ko
Jangankan orang lain, bahkan Abian juga memandang rendah putranya! Yugo tidak pernah serius bekerja dan hanya tahu bersenang-senang setiap hari.Yugo seumuran dengan Joseph, tetapi dia sama sekali tidak bisa menandingi Joseph. Yugo benar-benar anak yang tidak berguna! Bahkan Lisa lebih pintar dari Yugo. Jika Yugo bukan anak sulung, Abian pasti langsung mendepaknya!Saat Abian hendak bicara, Yugo tiba-tiba berlutut di depan Joseph. Abian dan Joseph terkejut. Abian yang merasa malu memukul Yugo dengan tongkat dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Yugo yang bingung segera berdiri. Alhasil, dia malah berlutut lagi. Bahkan, kali ini dia bersujud kepada Joseph.Ekspresi Joseph sangat muram. Dia mengamati Yugo dengan ekspresi curiga. Joseph tidak tahu apa yang dilakukan Yugo.Abian yang marah langsung memukul Yugo dengan tongkat seraya menegur, "Seharusnya kamu berlutut kepada orang tuamu, kenapa kamu berlutut pada Joseph? Memalukan sekali! Cepat berdiri!"Yugo menanggapi, "Bukan, Ayah. Aku
Yugo yang teringat sesuatu terbelalak dan berujar, "Aduh! Joseph, kamu bahkan melindungi Naomi dan anak-anaknya. Apa kamu menganggap Naomi putrimu karena dia mirip dengan Celine?"Yugo tertawa, lalu melanjutkan, "Kamu nggak usah berharap lagi. Kalau Naomi itu putrimu, aku akan jadi pembantumu dan ikut margamu!"Joseph membalas dengan geram, "Keluarga Howie nggak terima orang sepertimu!"Yugo menimpali, "Putrimu sudah mati. Dia nggak akan kembali lagi. Kamu nggak usah berkhayal!""Kamu nggak berhak mengomentari putriku!" tegur Joseph. Dia tidak ingin membicarakan masalah putrinya lagi. Joseph menyindir, "Pria seperti Keenan memang susah dicari. Jadi, sebaiknya kamu segera umumkan Keenan itu menantumu supaya nggak direbut orang lain."Yugo menegaskan, "Aku akan umumkan hari ini agar semua orang tahu anak yang kamu besarkan panggil aku 'ayah'."Abian mengetuk tongkatnya dan membentak, "Diam kamu!"Selama ini, Abian tidak menyukai Keenan. Dia memang tampan, berpendidikan tinggi, dan cukup
Keluarga Cempaka menyerahkan Maria pada Joseph. Namun, Joseph malah tidak menjaga Maria dengan baik. Joseph memang bersalah.Joseph menyahut, "Maria ada di lantai atas. Sekarang dia lagi tidur. Naomi dan anak-anaknya bantu aku jaga dia. Aku ... bersalah pada Maria dan Keluarga Cempaka ...."Ravindra menyela, "Nanti kita baru bicarakan masalah keluarga kita."Kemudian, ketiga kakak Maria melihat anggota Keluarga Khoman. Tatapan mereka sangat dingin.Naomi dan ketiga anaknya sangat antusias. Hayden berseru sambil mengepalkan tangannya, "Mereka memang kakaknya Nenek Maria!"Jayden melompat dan menimpali, "Mereka hebat sekali! Mereka mau membantu Nenek Maria balas dendam!"Mata Braden berbinar-binar. Akhirnya, anggota Keluarga Cempaka datang. Mata Naomi memerah. Ketiga pria ini adalah pamannya!Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Khoman menjadi muram begitu melihat Keluarga Cempaka. Ketiga pria ini adalah saudara kembar. Nama mereka Ravindra, Danendra, dan Surendra.Kemudian, ibu mere
Joseph menyalahkan diri sendiri, begitu pula ketiga kakak Maria. Saat melihat Keluarga Khoman, hati mereka dipenuhi kebencian. Mereka ingin menghabisi Keluarga Khoman!Apabila Lisa tidak disokong Keluarga Khoman, dia tidak akan mampu menyogok bawahan di kediaman Keluarga Howie. Lisa adalah dalangnya, Keenan dan para bawahan adalah kaki tangan Lisa, dan Keluarga Khoman adalah penyokong Lisa.Ravindra berucap, "Keenan memang menyiksa adikku. Biarpun leluhur Keluarga Khoman datang, jangan harap kalian bisa selamatkan Keenan!"Yugo sangat ketakutan begitu melihat ketiga kakak Maria. Setelah dihajar mereka dulu, Yugo menjadi trauma. Dia tidak berani bicara lagi dan bersembunyi di belakang Abian.Abian mengernyit. Dia tahu ketiga kakak Maria sangat membenci Keluarga Khoman. Abian mengancam, "Aku memang nggak tahu profesi kalian, tapi aku tahu kalian bertiga itu pakar siber. Pasti ada hubungannya dengan keamanan siber."Abian melanjutkan, "Kalau kalian berani mencari masalah dengan Keluarga K
Namun, Naomi juga takut. Dia tidak tahu profesi Ravindra dan kedua saudaranya. Dilihat dari situasinya, jika Keluarga Cempaka memaksa untuk mengurus masalah ini, mereka akan terlibat masalah.Jelas-jelas orang-orang yang bersalah adalah Lisa dan Keenan. Kenapa orang baik malah tersakiti saat membalas dendam? Ini tidak adil! Kalau begitu, lebih baik Keluarga Cempaka tidak ikut campur."Kalian jaga Nenek. Aku turun dulu," ucap Naomi. Dia buru-buru turun ke lantai bawah.Hayden segera mengikuti Naomi seraya berujar, "Aku temani Mama."Braden berpesan pada Jayden, "Jayden, kita nggak boleh tinggalkan Nenek sendirian. Kamu temani Nenek. Aku juga ikut ke lantai bawah."Jayden menimpali, "Lindungi Kakek Joseph dan ketiga kakaknya Nenek Maria.""Oke," sahut Braden. Dia bergegas turun ke lantai bawah.Di lantai bawah, Keluarga Cempaka terkejut saat melihat Naomi dan kedua anaknya. Biarpun Naomi merias wajahnya, bagian matanya sangat mirip dengan Maria. Surendra mengamati Braden dan Hayden, seol
Semua orang melihat ke arah suara. Tampak seorang pria yang memakai setelan jas. Dia sangat tampan dan karismatik. Sudah jelas dia bukan orang biasa.Pria itu memakai setelan jas berwarna gelap, dasi, bros, dan jam tangan. Rambutnya juga disisir dengan rapi. Penampilannya sangat formal.Di belakang pria itu, ada seorang pria ramah yang membawa banyak hadiah. Mereka terlihat seperti majikan dan bawahan yang datang bertamu.Ketiga kakak Maria mengenal pria itu. Ravindra berseru, "Ini ... orang terkaya di Kota Jawhar, Caden!"Joseph menceletuk, "Caden? Kenapa dia tiba-tiba datang?"Anggota Keluarga Khoman memelotot. Mereka terkejut dan juga bingung.Yugo berujar, "Ayah, ini ... Caden? Orang terkaya di negara ini? Kenapa dia datang ke kediaman Keluarga Howie? Apa hubungan dia dengan Keluarga Howie?"Abian membalas, "Nggak mungkin! Kalau Joseph punya hubungan dengan Caden, kabar ini pasti sudah tersebar!"Yugo menimpali, "Jadi, kenapa Caden datang? Dia datang pada saat-saat seperti ini, apa
Sewaktu melihat Braden dan Hayden, mereka hanya merasa bagian mata kedua anak ini mirip dengan Maria. Ravindra, Danendra, dan Joseph lupa bagian wajah mereka yang lain sangat mirip dengan Caden. Kedua anak ini adalah darah daging Caden.Selain itu, Naomi juga bukan wanita dari keluarga biasa. Dia adalah istri Caden yang berstatus tinggi.Caden sudah menggendong kedua anaknya dan mendekati Naomi. Sementara itu, Naomi tidak berbicara setelah melihat Caden. Matanya memerah.Caden mengernyit. Dia menurunkan Braden dan Hayden, lalu mengamati Naomi seraya berucap, "Sayang, kamu pasti sedih, ya?"Air mata Naomi langsung mengalir. Dia tidak memedulikan orang-orang di sekeliling dan menghambur ke pelukan Caden. Dia menangis tersedu-sedu. Hati Naomi sangat sakit.Namun, Naomi juga sangat antusias begitu melihat Caden. Mereka memang baru berpisah setengah hari, tetapi Naomi merasa seperti berpisah untuk waktu yang lama.Banyak hal yang terjadi selama setengah hari ini. Naomi ingin bercerita pada
Berhubung suasana hati istrinya bagus, suasana hati Caden semakin bagus lagi!Caden kelihatan sangat lembut. “Nggak usah. Kamu cukup tunggu aku di rumah saja. Setelah sampai rumah nanti, aku mau tagih hadiah.”Naomi terdiam sejenak. Dia kepikiran dengan bisikan Caden sebelumnya. Dia pun langsung merasa malu. “Aku … tutup dulu.”Tanpa menunggu balasan Caden, Naomi langsung mengakhiri panggilan.Caden melamun sembari menatap ponselnya. Senyuman bodoh terlukis di wajahnya.Lagi-lagi Steven melirik Caden dari kaca spion tengah. Dia benar-benar tidak bisa menahan dirinya untuk menyindir Caden. “Kak Caden, kamu sudah berubah! Dulu kamu itu seekor serigala, sekarang kamu menjadi seekor siluman rubah yang sangat genit.”Caden mengangkat kelopak matanya, lalu melirik Steven dengan dingin.Saat merasakan tatapan dingin dari belakang punggung, Steven baru tahu ternyata dirinya sudah terlalu terus terang. Jika mengatakan Raja Neraka sebagai siluman rubah, Raja Neraka pasti akan marah! Untung saja
Mereka menggertakkan gigi dan mengepalkan tangan mereka. Lantaran merasa sangat marah, mereka malah tidak berbicara sama sekali.Pria sejati mesti mengakui kekalahan. Kali ini, mereka telah kalah!…Setelah Caden mengganti pakaian dan meninggalkan balai seni bela diri, Steven bertanya, “Hayden dan Master juga datang. Gimana kalau kita ajak mereka pulang bersama?”Usai mendengar, Caden juga tidak merasa kaget. Dengan karakter Hayden, dia pasti akan datang untuk menyaksikan keramaian.“Nggak usah. Mereka nggak suka naik mobil. Biar mereka pulang sendiri saja.”Steven menyalakan mesin mobil, memutar setir mobil meninggalkan balai seni bela diri.“Tadi direktur sekolah telepon. Katanya kebetulan dia lagi ada urusan di luar, dia juga baru tahu kejadian di taman kanak-kanak. Dia mengakui kesalahannya, lalu bertanya luka Rayden dan Jayden. Pihak sekolah bersedia untuk menanggung semua akibatnya. Dia juga bilang dia sudah bertanya dari banyak guru dan murid. Nico memang bermasalah. Dia suka me
Tatapan Master penuh dengan rasa kagum. Seorang anak laki-laki memang mesti kuat!Hayden memang nakal, tetapi dia memiliki integritas yang luar biasa. Masa depannya sangat cemerlang!Arah dunia seni bela diri di dunia ini sudah melenceng. Butuh seseorang untuk menegakkannya kembali. Master Bercodet dan Kakek Kedua sudah tidak berkesempatan lagi. Jadi, dia menaruh harapan di diri Hayden!Tiba-tiba terdengar suara siul dari bawah pentas. Pertandingan resmi dimulai.Di bagian penonton, suara petarung Negara Thaima sangat kuat. “Pukul! Pukul! Bunuh dia! Bunuh!”Petarung dari Negara Timur juga ikut bersemangat. Dia menggertakkan giginya sembari berkata, “Semangat! Semangat!”Tadi dia baru saja bertengkar, sekarang dia sungguh berharap teman satu negaranya bisa menang!Di atas arena, Dicky memamerkan ototnya sembari menggerakkan kepalanya. Dia berjalan selangkah demi selangkah ke hadapan Caden. Ketika melihat Caden yang kurus kering itu, dia pun menyindir, “Dasar pengecut!” marah Dicky, lalu
Ekspresi meremehkan itu memancing emosi Nico. Dia menggertakkan gigi gerahamnya dengan emosi tinggi. Orang di aula seni bela diri berkata, “Dia arogan sekali. Jangan-jangan dia benar-benar bisa seni bela diri? Tapi, aku sudah mencari semua urutan petarung terhebat di Negara Carika, namanya nggak ada di atas sana. Nggak ada satu pun master dari Keluarga Pangestu!”Ayahnya Nico berkata, “Pebisnis Carika memang arogan. Mereka kira mereka jago dalam mencari uang, jadi mereka bisa menjadi yang terhebat di semua industri. Heh!”Dia memang meremehkan Caden. Alasan ayahnya Nico menyebarluaskan kabar Caden hebat adalah demi mengangkat reputasinya saja. Semakin kuat saingan, dia baru akan kelihatan semakin hebat lagi.Ayahnya Nico tidak tahu bahwa dia hanyalah sebuah pion saja. Seandainya bukan demi memancing orang di belakang, Caden juga tidak akan memberinya kesempatan untuk berduel dengannya.Pada saat ini, ayahnya Nico yang bernama Dicky juga berjalan ke atas arena pertandingan. Dia membawa
Selebgram itu sampai berlinangkan air mata.“Aku melihat seorang ayah dan suami yang mulia, melihat seorang petarung yang begitu mulia, dan juga melihat warga negara yang begitu mencintai negaranya!”Semua orang Negara Thaima di tempat juga semakin antusias lagi. Mereka berteriak dengan penuh semangat, bersorak mendukung Nico.Di dalam arena, ada juga petarung dari area Timur. Mendengar kata-kata itu, dia hanya mencibir dan mengingatkan, “Karena ini hanya pertandingan persahabatan, jangan membawa nama bangsa. Kalian hanya mewakili diri sendiri, jangan mengaitkannya dengan negara. Jangan merusak hubungan baik antara kedua negara.”Mendengar itu, ayah Nico langsung mengernyitkan keningnya.Beberapa petarung Thaima yang lebih frontal. Mereka segera mengarahkan kemarahan mereka kepadanya.Ada yang memaki-maki, ada yang mengacungkan jari tengah, bahkan ada yang langsung mendorong dan menyentuhnya dengan sengaja.Petarung muda dari Timur yang masih penuh semangat dan emosi, langsung membalas
Saat Hayden kembali ke Vila Maison, dia pun berjaga di luar Vila Maison. Waktu paling gembira Master adalah pada jam 5-7 pagi. Itu adalah waktu dia membawa Hayden untuk latihan di belakang gunung.Sekarang Hayden ingin menambah waktu latihannya, itu berarti waktunya untuk menemani Hayden akan semakin banyak lagi. Itulah sebabnya dia merasa gembira.“Kalau begitu, setiap malam kita tambah latihan 1 jam. Kemudian, kamu baru mandi dan tidur.”“Oke!” Si pria tua dan anak kecil sudah selesai berembuk. Mereka pun mengenakan masker wajah, lalu berjalan ke dalam balai seni bela diri.Suasana di luar pintu balai seni bela diri sangat ramai. Ada banyak orang yang melakukan siaran langsung. Kebanyakan dari mereka adalah selebgram dari Negara Thaima. Mereka sedang berbicara bahasa Thaima yang tidak dimengerti Hayden dan Master.Berhubung tidak mengerti, mereka berdua juga tidak peduli, langsung berjalan ke dalam balai seni bela diri.Saat berada di bagian pemeriksaan tiket masuk, terlihat ada 2 or
Baru saja Caden pergi, Hayden diam-diam keluar dari jendela. Master Bercodet sedang menunggunya di luar. Mereka berdua berangkat menuju balai seni bela diri.Hati Hayden terasa penat. Sepertinya dia merasa bingung.Baru saja Master Bercodet hendak berbicara untuk menanyakan apa yang terjadi untuk mengatasi kebingungannya, Hayden pun bertanya, “Paman Seperguruan, menurutmu, kenapa Papa suka sekali mencium Mama?”Master terdiam membisu. Bagaimana dia menjawab pertanyaan ini? Dia juga tidak pernah berpacaran. Dia tidak mengerti kenapa pasangan suami istri suka bermesra-mesraan. Setelah berpikir beberapa saat, Master pun berkata, “Mungkin karena cinta.”Hayden bertanya, “Kalau begitu, setelah aku besar nanti, apa aku akan seperti papaku? Selalu menempel dan mencium istriku?”Master Bercodet membalas, “Belum … pasti.”“Kenapa belum pasti? Tadi bukannya kamu bilang Papa cium Mama karena cinta? Aku pasti juga akan mencintai istriku, lalu menciumnya tiap hari.”Master Bercodet berkata, “Mungk
Caden menulis doa kepada Wanda dan Darman, mengenang kembali memori kebersamaan mereka. Dia tidak sedikit pun kelihatan sedih. Alhasil, Naomi pun merasa ada yang aneh! Mereka berdua sudah bersama dalam waktu lama. Ini pertama kalinya Caden kelihatan begitu santai dalam menangani masalah Wanda dan Darman.Ketika Naomi membantu merapikan pakaian Caden, dia bertanya, “Apa yang kamu dan Braden katakan di lantai atas tadi siang? Kenapa kamu kelihatan gembira sekali?”Caden menunjukkan ekspresi puasnya. “Kata Braden, aku sangat unggul, mulia, dan merupakan ayah yang baik.”Ujung bibir Naomi refleks melengkung ke atas. “Pantas saja kamu segembira ini. Ternyata kamu mendapat pengakuan dari anak!”Caden berkata, “Ucapan itu enak didengar sekali.”Naomi merapikan dasi Caden. Kedua tangannya diletakkan di atas pundak Caden. “Aku merasa kamu bukan hanya seorang ayah yang baik, kamu juga seorang suami yang hebat.”Caden menyipitkan matanya. “Ucapanmu ini juga enak didengar.”Caden mengangkat tanga
Caden menyipitkan matanya. “Emm?”Braden mengeluarkan sesuatu kepada Caden. “Pakai ini.”Caden melihat sekilas. Benda ini Braden dapatkan dari Tony dengan menggunakan identitas Braxton-nya.Benda ini sangatlah hebat di kota gelap ini.Konon katanya, dengan menggunakan benda ini, bisa bertanya apa pun terhadap majikannya. Tidak ada hal di dunia ini yang tidak bisa dijawab majikannya. Mengenai siapa majikan dari benda ini, tidak ada yang mengetahuinya.Sebelumnya demi mencari ibunya Rayden, Caden juga pernah kepikiran untuk menggunakannya. Hanya saja, dia tidak menemukan kesempatan.Mengenai bagaimana Tony bisa mendapatkannya, Caden juga tidak mengetahuinya. “Seandainya ada yang Papa curigakan, Papa bisa menggunakannya. Biar kita bisa menemukan virus generasi ke-8 yang asli!” Braden mengernyitkan keningnya, kemudian berbicara dengan raut serius.Dari semua anak-anaknya, Braden adalah satu-satunya yang sangat teliti. Kecerdasannya juga mewarisi Caden!Selain Caden, hanya Braden saja yang