Kedua pembunuh langsung melihat master. Mereka gemetaran. Salah satu dari mereka segera mengeluarkan ponsel dari saku dan berkata, "Tapi ... kami nggak punya nomor telepon Lisa. Bawahan dia yang hubungi kami, bagaimana?"Hayden mengernyit, tetapi dia sudah menduganya. Lisa adalah orang yang licik. Dia pasti tidak akan langsung turun tangan untuk mengurus pembunuhan ini. Jadi, tidak ada bukti yang menunjukkan Lisa terlibat dalam pembunuhan.Namun, Lisa pasti sakit hati jika kehilangan pelayan pribadinya. Hayden tidak akan melepaskan Lisa.Hayden memerintah, "Telepon orang yang hubungi kalian. Pokoknya kalian harus buat Lisa percaya aku sudah mati. Kalau kalian berani bocorkan rahasia, jangan salahkan aku bertindak kejam!"Kedua pembunuh mengangguk, lalu menelepon pelayan pribadi Lisa, "Kami sudah berhasil. Kapan kami terima pelunasannya?"Pelayan bertanya, "Kalian sudah pastikan anak itu mati?""Anak itu pasti sudah mati," sahut pembunuh."Kirim videonya," perintah pelayan.Pembunuh mem
Di depan pintu kediaman Keluarga Howie sangat ramai. Segerombolan reporter yang membawa kamera menunggu Lisa di depan pintu.Lisa yang baru sampai di depan kediaman ditelepon ayahnya, "Kediaman Keluarga Khoman dikerumuni banyak reporter! Saham kita juga terus anjlok! Kapan kamu baru bisa bereskan rumor yang beredar di internet?"Lisa merasa sedih. Dia juga stres setelah terjadi masalah besar ini. Namun, ayahnya sama sekali tidak memperhatikannya. Dia hanya menyalahkan Lisa!Hanya saja, Lisa juga tidak bisa berharap pada Joshua. Dia hanya bisa mengandalkan orang tuanya untuk mempertahankan posisinya di lingkaran sosial keluarga kaya. Jadi, Lisa tidak boleh berselisih dengan Keluarga Khoman.Lisa berkata dengan sabar, "Aku sudah membereskannya. Kamu lihat saja, berita Keluarga Khoman akan segera ditutupi."Berita tentang Keluarga Khoman tentu tidak bisa dibandingkan dengan berita Maria. Bagaimanapun, hal-hal yang berkaitan dengan Maria sangat menarik perhatian.Jika Maria tertimpa masala
Lisa menganggap Joseph berniat melindungi Maria. Lisa merasa kesal, dia sudah menduga Joseph pasti akan melindungi istrinya. Lisa sudah membawa reporter, tetapi Joseph masih keras kepala. Benar-benar bodoh!Sebenarnya apa kelebihan Maria yang gila itu? Kenapa Joseph begitu menyukai Maria? Lisa memelototi Maria yang ekspresinya sangat polos.Lisa berpura-pura sedih saat melanjutkan penjelasannya, "Kak Joseph, hukum di negara kita menetapkan pembunuhan yang dilakukan orang gila nggak melanggar hukum. Kamu nggak usah khawatir Kak Maria celaka setelah masalah ini terekspos. Tapi, kamu salah kalau menutupi perbuatan Kak Maria. Itu melanggar hukum."Joseph tampak kebingungan. Dia bertanya dengan ekspresi muram, "Siapa yang membunuh? Sebenarnya apa maksudmu?"Lisa tidak berbicara dengan Joseph lagi. Dia melihat Naomi yang melindungi Maria dan berujar, "Bu Naomi, aku benar-benar salut padamu. Padahal anakmu baru mati, tapi kamu masih bisa berjemur dengan santai. Hanya saja, kita memang harus b
Lisa berbalik seraya mengernyit. Namun, dia segera berbalik lagi. Kenapa dia melihat Hayden sialan itu? Bukannya anak itu sudah mati?Lisa merasa penglihatannya pasti bermasalah. Dia menenangkan dirinya, lalu berbalik lagi. Hayden tersenyum lebar dan bertanya, "Kamu yang cari aku, ya?"Lisa berteriak histeris dan terduduk di tanah. Dia berseru, "Kamu ... hantu atau manusia?"Hayden membalas dengan ekspresi bingung, "Kamu nggak apa-apa, 'kan? Aku masih hidup. Mana mungkin aku ini hantu?"Lisa bertanya, "Bukannya ... kamu sudah mati?"Hayden berseru, "Ha? Siapa bilang aku sudah mati? Itu fitnah!"Lisa memelotot dan menghela napas. Hayden berpura-pura heran melihat Lisa, lalu kembali ke sisi Naomi dan Maria.Naomi sama sekali tidak khawatir Hayden dicelakai. Dia tidak tahu master mengikuti Hayden, tetapi dia tahu Caden mengutus pengawal untuk melindungi mereka.Hayden masih hidup. Kebenarannya terungkap. Para reporter mulai berkomentar."Bukannya anak ini masih hidup? Kenapa Bu Lisa menye
Tatapan Lisa sangat dingin. Sebelumnya, kedua pembunuh pasti tidak berani menyinggung Lisa. Namun, sekarang mereka lebih takut kepada master dan Hayden daripada Lisa. Dibandingkan Hayden dan master, Lisa tidak ada apa-apanya.Kedua pembunuh berujar, "Kami punya bukti. Ada bukti transfer, kami ...."Lisa menyergah, "Bukti transfer bisa dimanipulasi. Itu nggak termasuk bukti.""Kami juga punya rekaman suara," seru pembunuh. Mereka mengeluarkan ponsel, lalu memutar rekaman suara."Kami sudah berhasil. Kapan kami terima pelunasannya?""Kalian sudah pastikan anak itu mati?""Anak itu pasti sudah mati.""Apa kalian membunuh anak itu dengan sadis?""Matanya sudah dicungkil dan hidungnya sudah dipotong. Kedua kaki dan tangannya juga sudah dipotong, pokoknya kami sudah penuhi permintaan kalian. Cepat bayar, kami buru-buru pergi. Kalau kalian berani ingkar janji, jangan salahkan kami bertindak kejam!"Suasana menjadi gempar setelah rekaman suara selesai diputar. Hayden merekam dengan ponsel lain
Braden menemukan sesuatu. Saat semua orang fokus pada masalah Maria membunuh anak kecil dengan sadis, seseorang terus mengamati Naomi. Dia melihat tangan Maria, lalu melihat Naomi. Ekspresinya tampak panik.Orang ini adalah Keenan. Braden tahu alasan Keenan panik. Dia pasti memperhatikan kain kasa yang membalut tangan Maria.Naomi baru mengobati luka Maria lagi. Cara Naomi membalut luka terlihat sangat profesional, sudah jelas Naomi memahami ilmu medis. Orang yang memahami ilmu medis pasti bisa menyadari luka Maria tidak normal.Hal ini yang membuat Keenan takut. Dia pasti menebak Naomi sudah tahu Maria disiksa. Keenan pasti mati jika hal ini diketahui Joseph.Braden diam-diam mencibir. Keenan yang tidak tahu berterima kasih ini merupakan kaki tangan Lisa. Dia juga ikut menyiksa Maria.Setiap Maria terluka, Keenan akan memanipulasi obatnya saat mengobati Maria. Dia tidak pernah memberikan obat untuk mempercepat pemulihan luka Maria. Obat yang digunakan Keenan malah akan membuat luka Ma
Setelah Joseph menyelesaikan ucapannya, ponselnya berdering. Dia mengernyit setelah membaca pesan masuk.Kemudian, seseorang menelepon. Joseph tidak menjawab panggilan telepon, dia menyimpan ponselnya dan bertanya kepada Naomi, "Naomi, Hayden bilang kalian datang ke Kota Haidi untuk liburan, ya?"Naomi menyahut, "Iya."Joseph segera berkata, "Kalau kalian nggak keberatan, batalkan saja reservasi kamar hotel kalian dan tinggal di kediaman Keluarga Howie. Bagaimana? Suruh suamimu datang. Kalian tinggal di sini saja."Joseph menambahkan, "Istriku mengira kamu itu putri kami. Dia senang lihat kamu, jadi aku berharap bisa membuatnya senang beberapa hari lagi."Sebelum Naomi bicara, Joseph segera melanjutkan lagi, "Kamu tenang saja. Aku pasti akan menjamin keamanan kalian di kediaman Keluarga Howie. Aku juga nggak akan mengganggu jadwal kalian. Pokoknya kalian boleh keluar masuk kediaman sesuka hati dan pindah kapan saja."Naomi memang tidak berniat pergi. Biarpun Joseph tidak mengungkitnya,
Sementara itu, Caden sedang berada di sebuah kapal suplai saat menerima panggilan telepon dari Steven. Dia memeriksa barang-barang terlarang di kapal. Semua barang ini baru dipindahkan dari kapal milik Perusahaan Pelayaran Howie secara diam-diam.Steven melapor, "Kak Caden, anak nggak tahu berterima kasih yang dibesarkan Pak Joseph mengutus orang untuk membunuhmu.""Apa?" tanya Caden.Steven mengulangi perkataannya, "Keenan mengutus orang untuk membunuhmu."Nada bicara Steven terdengar santai. Keenan benar-benar tidak tahu diri. Apa dia mampu membunuh Caden?Caden sama sekali tidak takut, dia malah merasa lucu. Caden mengatupkan bibirnya dan bertanya, "Untuk apa dia membunuhku? Aku nggak menyinggungnya."Steven menjelaskan, "Karena Kak Naomi menemukan rahasia Bu Maria disiksa. Jadi, Keenan mau menghabisi Kak Naomi. Sebagai suami Kak Naomi, kamu juga harus mati."Caden merasa bangga menjadi suami Naomi. Dia bertanya lagi, "Di mana mereka?"Steven menyahut, "Masih berkeliaran di luar hot
[ Aku jomlo dan aku gembira! ]Disusul, postingan ini hangat diperbincangkan!Para warganet seolah-olah menjadi seorang detektif, mulai menebak-nebak.[ Beberapa waktu lalu, Keluarga Hermanto mengusir Dylan dari rumah. Semua itu pasti karena Dylan nggak suka sama Catherine. Dia ingin membatalkan pernikahan. ][ Jadi, Keluarga Hermanto marah langsung mengusir Dylan. Orang tuanya ingin menggunakan cara ini untuk memaksa Dylan melangsungkan pernikahan! ][ Sekarang Keluarga Hermanto menyadari nggak ada gunanya untuk memaksa Dylan lagi, pada akhirnya mereka pun mengalah. Anak yang terlantar itu telah kembali menjadi anak kaya raya! ]Banyak gadis yang gembira bagai sedang merayakan Tahun Baru saja. Mereka juga memberi selamat kepada Dylan yang kembali ke masa lajangnya.Kemudian, ada juga yang menginjak-injak Catherine, lalu berkata kasar.Begitu Camila membaca berita itu, dia pun terbengong di tempat. Dia sungguh tidak menyangka Dylan akan mempublikasikan hubungannya dengan Catherine. Se
Raut wajah Dylan seketika menjadi muram. Dia yang biasanya suka tersenyum, langsung kelihatan muram. Dia seolah-olah kepikiran dengan suatu hal serius!Beberapa saat kemudian, Dylan baru kembali bersikap santai seperti biasa. Dia pun berkata dengan menyipitkan matanya, “Ini masalah di antara aku dengan Catherine. Aku nggak bisa membocorkannya, tapi kamu tenang saja. Aku jamin aku akan mengatasi masalah ini dengan baik! Aku pasti nggak bakal tarik kamu dalam masalah ini. Aku pergi telepon dulu.”Sebelum Dylan menelepon, dia pun menyerahkan selembar tisu kepada Camila, lalu berkata dengan nada tenang, “Jangan menangis. Nanti kamu jadi jelek.”Camila melihat Dylan berjalan ke balkon. Keningnya berkerut. Padahal Camila sudah menangis seperti ini, Dylan masih saja tidak bersedia untuk mengatakannya! Sebenarnya ada apa di antara Dylan dengan Catherine? Kenapa begitu rahasia?“Kring, kring, kring ….” Ponsel Camila berdering.Ketika melihat ada panggilan masuk dari Lyana, Camila segera mengusa
Usai berbicara, tiba-tiba Dylan kepikiran sesuatu. Matanya spontan menyipit. Dia pun bertanya, “Apa kamu lapar?”“Nggak lapar.”“Kalau begitu, kita bicara dulu, baru makan?”“Boleh!”Camila berjalan ke ruang tamu, lalu duduk di sofa.Dylan mengenakan celana kulot panjang, kemeja model rilisan terbaru, dan juga sandal senilai 8 digit ke dapur. Dia pergi mengambil 2 botol bir.Dylan sebotol, kemudian Camila sebotol. Dia juga dengan perhatian membukakan tutup botol untuk Camila, baru menyerahkannya kepada Camila.Camila juga tidak sungkan, mengambilnya, lalu meneguknya!Setelah menghabiskan jatahnya, Camila juga merebut botol bir dari tangan Dylan, kemudian menghabiskannya lagi!Berhubung Camila minum terlalu buru-buru, Dylan pun terbengong. “Ada apa ini? Apa suasana hatimu lagi nggak bagus?”Camila mengangkat kepala untuk melihat Dylan. Ekspresinya kelihatan berbeda dengan sewaktu masuk tadi. Matanya memerah. Air mata berlinang di dalam matanya. Dia kelihatan akan segera menangis Dia mer
Kening Fiona berkerut. Dia menghela napas. “Camila, maaf sudah merepotkanmu. Lain kali kalau Catherine cari kamu lagi, kamu nggak usah hiraukan dia atau kamu beri tahu aku, kamu itu public figure, susah untuk turun tangan. Aku akan bantu kamu buat beri pelajaran sama dia!”Camila tersenyum.Fiona harus menemani Calvin untuk makan siang. Setelah mengobrol beberapa saat, dia pun meninggalkan tempat.Naomi berpikir sejenak, lalu berkata pada Camila, “Camila, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. Kata Kak Fiona, Paman Kevin dan Bibi Lyana suka sama kamu. Mereka ingin jodohin kalian berdua.”Kedua mata Camila seketika terbuka lebar. Dia merasa sangat syok. “Serius?”“Seharusnya serius. Nggak mungkin Kak Fiona bercanda dengan masalah seperti ini.”Camila mengangkat-angkat pundaknya tanda tidak berdaya. “Sepertinya aku akan mengecewakan mereka berdua. Aku dan Dylan nggak mungkin akan bersama. Sekarang aku nggak kepikiran untuk menikah lagi.”Naomi terdiam. Dia juga tidak bisa berkata apa-ap
“Aku sudah unggul sejak kecil. Dari masalah pelajaran ataupun kegiatan di luar pelajaran, aku nggak pernah mengizinkan diriku untuk kalah! Asalkan aku menginginkannya, aku pasti akan mendapatkannya! Aku akan mengerahkan seluruh keinginanku untuk mendapatkannya!”“Lebih baik kamu jangan ikut campur dalam masalahku dengan Dylan, kamu mundur saja, jangan paksa aku!” Camila menyipitkan matanya untuk menatap Catherine. Dia pun tertawa sinis. “Kalau aku nggak mau mundur, memangnya apa yang ingin kamu lakukan?”Dari kacamatanya, Catherine menatap Camila. “Kamu pasti akan menyesal. Kamu akan merasa sangat menyesal.”Nada bicara Catherine terdengar datar, tetapi terasa sangat menyeramkan. Ketika Camila menatap Catherine, entah kenapa dia malah kepikiran dengan Leon. Mereka semua adalah manusia bermuka 2!Penampilan Leon kelihatan sangat sopan, tapi hatinya sangat beracun! Sementara itu, mengenai si Catherine, penampilannya kelihatan sangat polos dan lembut, tapi terlihat ekspresi kejam di dal
Camila bertanya pada pengawal, “Ngapain dia cari aku?”“Dia nggak bilang.”Setelah terdiam beberapa saat, Camila berkata, “Suruh dia tunggu aku di ruang istirahat. Aku akan segera ke sana.”Panggilan diakhiri. Camila melihat ke sisi Naomi dan juga Fiona. “Calon istrinya Dylan, si Catherine, cari aku.”Terlintas ekspresi bingung di wajah Naomi. “Ngapain dia cari kamu?”Camila mengangkat-angkat pundaknya. “Aku juga nggak tahu. Dia nggak bilang.”Kening Fiona berkerut. “Pasti karena masalah Dylan. Camila, kamu jangan ke sana. Biar aku saja yang pergi menemuinya.”Sekarang kesan Fiona terhadap Keluarga Suryadi tidaklah bagus! Dari insiden itu, dapat diketahui bahwa Keluarga Suryadi sedang memaksa Dylan untuk menikahi Catherine.Semuanya kelihatan seolah-olah Catherine dirugikan dalam masalah ini, tetapi sebenarnya kali ini Dylan telah difitnah!Masalah Dylan diusir dari rumah itu hanya sandiwara saja. Namun, luka yang dia alami itu nyata. Kevin hampir saja tidak membunuh Dylan!Fiona yang
Baru saja Camila berhasil melarikan diri dari tangan Leon, alhasil ….Kejahatan Leon sudah terbongkar, tetapi Camila tetap tidak bisa menghindari terlepas dari ancaman bunuhan di tangan Leon!Kalau bukan takdir, lantas apa?Berhubung semuanya sudah diatur oleh Tuhan, Camila mesti mati di tangan Leon, Camila juga hanya bisa menerima nasibnya saja.Melihat Naomi yang khawatir, Camila pun tersenyum santai, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.“Jangan khawatir. Yang aku katakan tadi hanya hasil yang paling buruk saja. Tidaklah gampang baginya untuk membunuhku! Aku juga bukan kesemek yang bisa ditekan semena-mena! Sekarang Leon memang lagi melarikan diri, keberadaannya memang sudah mendatangkan bahaya untukku, tapi belum pasti adalah kabar buruk! Mungkin Tuhan ingin beri aku kesempatan untuk menghabisinya?”“Waktu itu, kalau aku menghabisinya, aku pasti harus menebus kesalahanku. Jadi, aku terpaksa menusuknya saja untuk meluapkan amarahku!”“Tapi berbeda dengan kali ini. Sekarang dia
Setelah mengakhiri panggilan Caden, Naomi benar-benar merasa tidak tenang. Dia pun pergi ke Vila Anggara dengan membawa alat pelindung diri buatan tangan kelima kakek, serta beberapa salep penyembuh luka.Alat pelindung diri itu dipersiapkan untuk Camila, sedangkan salep penyembuh luka dipersiapkan untuk Dylan.Ketika mendengar suara bel pintu, Camila pergi membuka pintu. Dia kelihatan sangat syok.“Kenapa kamu bisa kemari? Kenapa kamu nggak beri tahu dulu sebelum ke sini?”Belum sempat Naomi berbicara, dia melihat ada Fiona yang sedang duduk di sofa. Fiona juga sedang melihatnya, lalu segera berdiri. “Naomi!”Naomi merasa kaget. “Kak Fiona, kenapa kamu bisa ada di sini?”Fiona menyeka air matanya. “Aku datang untuk lihat Dylan, sekalian lihat Camila. Aku ingin berterima kasih karena sudah menjaga Dylan selama beberapa hari ini.”Naomi tahu Fiona sedang mengandung anak kedua. Dia segera memapah Fiona untuk duduk. “Kita bicaranya sambil duduk saja. Apa kamu baru pulang dari Kota Lodia?”
“Tutup mulutmu!” sela Naomi lantaran tidak ingin mendengar ucapan Leon lagi.“Saat di rumah sakit waktu itu. Aku sudah ngomong sangat jelas sama kamu. Apa kamu melakukannya demi aku? Kamu melakukannya demi diri kamu sendiri!”“Kamu jangan pakai alasan demi kebaikan orang lain untuk membersihkan semua perilaku kotormu! Kamu selalu mengatakan kamu suka sama aku. Apa yang kamu sukai dari aku?”“Kalau kamu benar-benar memikirkan aku, kamu juga nggak akan melakukan hal buruk, membohongi perasaan cewek, memonopoli kekayaan Keluarga Nandara, melakukan perdagangan manusia, bahkan merencanakan penyebaran virus, lalu menjual obat penawar ….”“Semua masalah ini membuktikan betapa berengseknya kamu! Sekarang aibmu sudah terbongkar. Nggak akan ada yang melihat sandiwaramu lagi. Kamu juga mesti sadar.”“Kamu melakukan semua hal buruk itu juga karena kamu berengsek, kamu itu jahat dan beracun! Nggak ada hubungannya sama orang lain! Aku tegaskan sekali lagi, jangan katakan kamu menyukaiku, aku jijik!”