Pelayan memandang Naomi dengan ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka Naomi berani menegurnya. Ini adalah kediaman Keluarga Howie, beraninya dia bertindak semena-mena! Bagaimanapun, dia merupakan pelayan Keluarga Howie.Pelayan ingin membalas Naomi, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Ucapan Naomi memang benar. Nyonya besar di rumah ini adalah Maria.Namun, Maria sudah menjadi gila selama bertahun-tahun. Lisa juga mengeklaim dirinya sebagai nyonya besar di rumah ini. Jadi, mereka selalu memperkenalkan Lisa sebagai nyonya besar kepada orang luar demi menyanjung Lisa.Naomi sudah tahu bagaimana sikap pelayan Keluarga Howie kepada Maria. Itulah sebabnya dia langsung menegur pelayan.Naomi menyindir Lisa, "Kamu itu nyonya kedua, tapi menganggap dirimu sebagai nyonya besar. Kalau di zaman kerajaan kuno, orang yang lancang sepertimu akan dipenjara!""Kurang ajar! Kamu ...," ucap Lisa dengan ekspresi muram. Dia tidak menyangka wanita dari keluarga biasa berani menyindirnya.Selain Joseph, Jo
Joseph belum memperhatikan Naomi. Dia yang menggendong Jayden menegur Lisa, "Ada apa ini?"Lisa menyahut dengan ekspresi sedih, "Kenapa kamu tegur aku? Jelas-jelas aku ini korban. Aku nggak sengaja bertemu mereka dan aku menyapa mereka dengan sopan. Tapi, mereka tiba-tiba memarahi dan menghinaku."Braden berusaha menahan antusiasmenya karena baru pertama kali bertemu kakeknya. Dia menenangkan dirinya, lalu menimpali, "Dia berbohong. Tadi dia mengaku sebagai nyonya besar di rumah ini."Braden melanjutkan, "Mamaku mengira dia itu Nenek Maria. Hanya karena salah paham, dia langsung membentak mamaku dan berniat memukul kami."Tentu saja, Lisa tidak ingin mengaku. Dia menyangkal, "Nggak, mereka fitnah aku!"Joseph menimpali dengan ekspresi dingin, "Fitnah kamu? Kalau kamu nggak bilang begitu, apa anak kecil bisa tahu? Kalau kamu itu nyonya besar di kediaman Keluarga Howie, jadi Maria itu apa? Maria cuma sakit, dia belum mati!"Lisa membantah, "Kak Joseph, aku nggak bilang begitu. Aku ...."
Joseph terbelalak saat melihat kedua mata yang familier itu. Dia mengira penglihatannya bermasalah. Joseph terpaku di tempat sembari berkata terbata-bata saking emosionalnya, "Kamu ... kamu ...."Joseph melihat putrinya. Ini adalah Celine! Joseph ingin segera mengakui putrinya, tetapi dia takut salah mengenali orang dan menakuti Naomi.Joseph gemetaran. Dia berusaha mengendalikan dirinya dan berucap dengan hati-hati, "Kamu itu ...."Naomi memandang Joseph sambil berlinang air mata. Ini adalah ayah kandung yang mencarinya dengan susah payah selama 20 tahun lebih!Jelas-jelas Naomi tidak mengingat sosok Joseph. Namun, sekarang dia merasa sangat familier begitu melihat Joseph. Naomi juga merasa sedih melihat sikap Joseph yang hati-hati.Joseph pasti terlalu antusias sampai-sampai begitu gugup begitu melihat Naomi. Dia pasti sering kecewa setelah mencari Naomi selama bertahun-tahun. Joseph sangat berharap bisa bertemu putrinya.Jadi, Joseph baru bersikap hati-hati serta meragukan penglihat
Joseph sangat gelisah. Jayden yang sensitif ikut menangis saat melihat Naomi meneteskan air mata. Dia melepaskan diri dari pelukan Joseph dan menghampiri Naomi. Jayden memanggil, "Mama ...."Naomi berjongkok, lalu memeluk Jayden dengan erat seraya menangis tersedu-sedu. Braden memandangi mereka dengan mata memerah. Dia sangat sedih.Braden bisa memahami perasaan Naomi. Setelah telantar selama 20 tahun lebih, akhirnya Naomi bertemu dengan orang tuanya. Dia pasti sangat emosional. Hanya saja, sekarang Naomi tidak bisa mengungkap identitasnya.Menurut kabar tepercaya, 15 persen saham perusahaan Keluarga Howie ada di tangan Naomi. Joseph memiliki saham 40 persen. Jadi, total saham mereka adalah 55 persen. Joseph pasti akan menang di rapat pemegang saham.Namun, rapat itu baru diadakan 3 hari lagi. Jika sekarang Naomi mengungkap identitasnya, orang-orang yang berniat jahat pasti akan menyembunyikan kelicikan mereka setelah memahami situasinya. Mereka akan terus mendekati Joseph dan menunggu
“Percayalah padaku, aku akan bertanggung jawab! Aku juga akan membuatmu jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini!” bisik pria itu dengan nada tegas.Naomi menggeleng kuat dan berseru, “Jangan ... jangan .... Ah!”Begitu pria itu mengerahkan kekuatannya, Naomi pun berteriak kesakitan dan langsung pingsan saking sakitnya. Saat tersadar kembali, sudah tidak ada lagi orang di sisinya, hanya terlihat tumpukan tisu dan pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Semua itu adalah bukti kegilaan yang baru saja terjadi sebelumnya.Naomi menggigit bibirnya sambil mencengkeram seprai dengan kuat. Pandangannya berangsur-angsur kabur ....Naomi Tandi sudah menikah. Hari ini, dia datang ke bandara untuk menjemput suaminya. Namun, dia tidak bertemu suaminya, malah kehilangan kesuciannya. Apa ini termasuk perselingkuhan? Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana dia bisa menghadapi suaminya?Saat Naomi datang menjemput suaminya, tiba-tiba terjadi kekacauan di bandara. Dalam kepani
Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang. Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sud
Berhubung tidak sempat menghentikan Hayden, Braden pun memapah Jayden untuk berdiri sambil bertanya dengan penuh kasih sayang, “Jayden, mana yang sakit?”“Bagian sini ... sama sini,” jawab Jayden dengan terisak sambil menunjuk bokong dan kakinya.Begitu mengangkat celana Jayden, Braden langsung tercengang. Sebab, ada memar besar yang menghiasi kaki mulus Jayden. Braden langsung mengepalkan tangannya dan merasa sangat marah. Dia awalnya tidak berharap Hayden menimbulkan masalah. Sekarang, dia justru mendukung Hayden memberi pelajaran pada orang itu. Apa orang itu mengira Jayden bisa ditindas dengan seenaknya?“Nggak apa-apa. Jayden, Kakak bantu tiup, ya. Habis ditiup, lukanya nggak akan sakit lagi,” hibur Braden.Jayden mengangguk dan menjawab dengan tampang sedih, “Emm.”Di sisi lain, Hayden sudah mengejar Jessica sampai ke luar stasiun kereta api. Begitu melihat Jessica hendak naik ke mobil, dia segera mengadang di hadapan Jessica dan bertanya dengan tampang garang, “Woi, Jelek! Beran
Pada saat yang sama, Hayden sudah berkumpul kembali dengan Naomi.Naomi tidak tahu masalah besar apa yang sudah ditimbulkan Hayden. Saat melihat Hayden berlari kembali, dia bertanya dengan khawatir, “Hayden, kamu ke mana saja? Mama sudah cari kamu dari tadi.”Melihat sikap ibunya, Hayden tahu bahwa ibunya yang polos itu pasti belum tahu apa yang sudah terjadi. Dia pun menjawab sambil tersenyum, “Mama, nggak usah khawatir. Karena baru pertama kali datang, aku pun penasaran, jadi aku jalan-jalan ke sekeliling. Tempat ini ramai banget, ya!”“Tentu saja! Ini adalah salah satu kota terbesar di negara ini! Jadi, kamu nggak boleh keluyuran, ya! Kalau kamu diculik orang, bagaimana dengan Mama, Braden, dan Jayden?”Hayden memukul dadanya sembari menjawab, “Mama, nggak usah khawatir. Kalau ada penculik yang ingin menangkapku, seharusnya Mama khawatir sama penculiknya. Siapa suruh mamaku melahirkan anak sepintar aku. Mana mungkin aku bisa diculik?”“Kamu memang paling jago melawan!” tegur Naomi.
Joseph sangat gelisah. Jayden yang sensitif ikut menangis saat melihat Naomi meneteskan air mata. Dia melepaskan diri dari pelukan Joseph dan menghampiri Naomi. Jayden memanggil, "Mama ...."Naomi berjongkok, lalu memeluk Jayden dengan erat seraya menangis tersedu-sedu. Braden memandangi mereka dengan mata memerah. Dia sangat sedih.Braden bisa memahami perasaan Naomi. Setelah telantar selama 20 tahun lebih, akhirnya Naomi bertemu dengan orang tuanya. Dia pasti sangat emosional. Hanya saja, sekarang Naomi tidak bisa mengungkap identitasnya.Menurut kabar tepercaya, 15 persen saham perusahaan Keluarga Howie ada di tangan Naomi. Joseph memiliki saham 40 persen. Jadi, total saham mereka adalah 55 persen. Joseph pasti akan menang di rapat pemegang saham.Namun, rapat itu baru diadakan 3 hari lagi. Jika sekarang Naomi mengungkap identitasnya, orang-orang yang berniat jahat pasti akan menyembunyikan kelicikan mereka setelah memahami situasinya. Mereka akan terus mendekati Joseph dan menunggu
Joseph terbelalak saat melihat kedua mata yang familier itu. Dia mengira penglihatannya bermasalah. Joseph terpaku di tempat sembari berkata terbata-bata saking emosionalnya, "Kamu ... kamu ...."Joseph melihat putrinya. Ini adalah Celine! Joseph ingin segera mengakui putrinya, tetapi dia takut salah mengenali orang dan menakuti Naomi.Joseph gemetaran. Dia berusaha mengendalikan dirinya dan berucap dengan hati-hati, "Kamu itu ...."Naomi memandang Joseph sambil berlinang air mata. Ini adalah ayah kandung yang mencarinya dengan susah payah selama 20 tahun lebih!Jelas-jelas Naomi tidak mengingat sosok Joseph. Namun, sekarang dia merasa sangat familier begitu melihat Joseph. Naomi juga merasa sedih melihat sikap Joseph yang hati-hati.Joseph pasti terlalu antusias sampai-sampai begitu gugup begitu melihat Naomi. Dia pasti sering kecewa setelah mencari Naomi selama bertahun-tahun. Joseph sangat berharap bisa bertemu putrinya.Jadi, Joseph baru bersikap hati-hati serta meragukan penglihat
Joseph belum memperhatikan Naomi. Dia yang menggendong Jayden menegur Lisa, "Ada apa ini?"Lisa menyahut dengan ekspresi sedih, "Kenapa kamu tegur aku? Jelas-jelas aku ini korban. Aku nggak sengaja bertemu mereka dan aku menyapa mereka dengan sopan. Tapi, mereka tiba-tiba memarahi dan menghinaku."Braden berusaha menahan antusiasmenya karena baru pertama kali bertemu kakeknya. Dia menenangkan dirinya, lalu menimpali, "Dia berbohong. Tadi dia mengaku sebagai nyonya besar di rumah ini."Braden melanjutkan, "Mamaku mengira dia itu Nenek Maria. Hanya karena salah paham, dia langsung membentak mamaku dan berniat memukul kami."Tentu saja, Lisa tidak ingin mengaku. Dia menyangkal, "Nggak, mereka fitnah aku!"Joseph menimpali dengan ekspresi dingin, "Fitnah kamu? Kalau kamu nggak bilang begitu, apa anak kecil bisa tahu? Kalau kamu itu nyonya besar di kediaman Keluarga Howie, jadi Maria itu apa? Maria cuma sakit, dia belum mati!"Lisa membantah, "Kak Joseph, aku nggak bilang begitu. Aku ...."
Pelayan memandang Naomi dengan ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka Naomi berani menegurnya. Ini adalah kediaman Keluarga Howie, beraninya dia bertindak semena-mena! Bagaimanapun, dia merupakan pelayan Keluarga Howie.Pelayan ingin membalas Naomi, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Ucapan Naomi memang benar. Nyonya besar di rumah ini adalah Maria.Namun, Maria sudah menjadi gila selama bertahun-tahun. Lisa juga mengeklaim dirinya sebagai nyonya besar di rumah ini. Jadi, mereka selalu memperkenalkan Lisa sebagai nyonya besar kepada orang luar demi menyanjung Lisa.Naomi sudah tahu bagaimana sikap pelayan Keluarga Howie kepada Maria. Itulah sebabnya dia langsung menegur pelayan.Naomi menyindir Lisa, "Kamu itu nyonya kedua, tapi menganggap dirimu sebagai nyonya besar. Kalau di zaman kerajaan kuno, orang yang lancang sepertimu akan dipenjara!""Kurang ajar! Kamu ...," ucap Lisa dengan ekspresi muram. Dia tidak menyangka wanita dari keluarga biasa berani menyindirnya.Selain Joseph, Jo
"Jadi, bagaimana caranya temui ibunya anak itu?" tanya pelayan."Gampang," sahut Lisa.Setengah jam kemudian, Naomi sampai di kediaman Keluarga Howie bersama Braden dan Jayden. Caden, Rayden, dan Baby tidak datang.Rayden sedang meneliti sistem kamera pengawas Keluarga Howie di hotel. Baby langsung tidur setelah sampai di hotel. Sementara itu, Caden belum bisa muncul sekarang.Selain itu, Caden harus mengurus masalah penting yang berkaitan dengan Keluarga Howie. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan Naomi, Braden, dan Jayden yang pergi ke kediaman Keluarga Howie.Pelayan Keluarga Howie membawa Naomi dan kedua anaknya ke gedung utama. Saat ini, Lisa sedang berada di jalan yang harus dilewati saat pergi ke gedung utama. Dia ingin berpura-pura tidak sengaja bertemu Naomi.Melihat pelayan membawa Naomi dan kedua anaknya dari kejauhan, pelayan pribadi Lisa melapor, "Nyonya, itu mereka."Jaraknya agak jauh sehingga Lisa tidak bisa melihat wajah Naomi dengan jelas. Namun, dia bisa melihat pen
Saat Keenan berbalik, Hayden memelototinya. Dia sudah tidak sabar untuk membalas orang yang tidak tahu berterima kasih ini!Hayden memandang Joseph, lalu sengaja bertanya, "Kakek, siapa paman yang memakai kacamata itu?"Joseph menjelaskan dengan ekspresi lembut, "Dia itu termasuk keluargaku. Selama ini, aku nggak bisa sering-sering temani istriku karena ada urusan. Aku hanya bisa andalkan dia untuk menjaga istriku. Aku menganggapnya sebagai anak angkatku, selama ini aku sudah merepotkannya."Joseph sudah membuat surat warisan untuk Keenan. Dia sangat menyayangi putra angkatnya ini. Selain itu, Joseph juga berterima kasih kepada Keenan yang sudah menjaga Maria.Hayden mengernyit sembari memandang Joseph. Dia merasa Joseph kurang rasional sehingga menganggap Keenan sebagai orang baik. Ada orang yang mempunyai sifat jahat, jadi tidak ada gunanya memperlakukan mereka dengan baik.Hayden harus menahan emosinya. Sekarang belum saatnya mengungkap sifat asli Keenan. Dia harus menghibur Maria t
Jika bukan Joseph yang terus berusaha membujuk Maria makan, mungkin Maria sudah mati kelaparan. Joseph berkata sembari terisak, "Oke. Kita makan."Hayden merasa kasihan pada Joseph. Dia menggandeng tangan Joseph sambil berujar, "Kakek juga belum makan, ya? Nanti kita makan sama-sama.""Oke. Kita makan sama-sama," balas Joseph. Dia segera memerintah pelayan untuk menyiapkan sarapan, lalu menambahkan, "Kalian masak lebih banyak, keluarga Hayden pasti belum makan. Siapkan pelayanan sesuai standar untuk menyambut tamu terhormat."Joseph tidak memedulikan status keluarga Hayden. Orang yang bisa menghibur Maria adalah penyelamat dan tamu terhormat Joseph.Keenan masih berdiri di ruang tamu. Melihat ekspresi Joseph dan Maria yang gembira, ekspresinya menjadi dingin. Tadi Keenan mendengar mereka menyukai Hayden karena teringat pada putri mereka.Apa pun yang berkaitan dengan putri mereka pasti bisa membuat mereka senang. Namun, Joseph dan Maria malah mengatakan mereka menganggap Keenan sebagai
"Kakek, apa aku boleh telepon mamaku supaya dia bisa jemput aku? Aku nggak mau pergi ke kantor polisi. Aku takut bertemu penculik itu lagi di jalan," ucap Hayden sambil memandang Joseph."Oke," sahut Joseph sembari mengangguk. Permintaan Hayden memang sesuai dengan keinginannya.Maria tidak menangis lagi karena Hayden. Bahkan, Maria sangat gembira. Tentu saja, Joseph berharap Hayden tidak pergi agar bisa menemani Maria.Joseph bertanya dengan ekspresi lembut, "Apa kamu tahu nomor telepon orang tuamu?""Tahu. Aku telepon mamaku sekarang," jawab Hayden.Tiba-tiba, Braden menelepon. Hayden tidak bisa pergi, jadi dia terpaksa menjawab panggilan telepon di depan Joseph. Hayden segera menjelaskan kondisinya terlebih dahulu untuk mencegah Braden mengungkapkan rencana mereka.Hayden berkata, "Kak, aku dibawa penculik ke tempat asing. Tapi, kalian nggak usah khawatir. Aku aman. Di sini ada kakek yang baik dan nenek yang cantik, mereka sangat ramah. Beri tahu Mama, jadi dia bisa jemput aku."Bra
Ketika melihat sosok sang nenek yang begitu malang, Hayden sungguh merasa sakit hati. Betapa inginnya dia memberi tahu kenyataan kepada Maria. Hayden ingin memberitahunya bahwa Naomi masih hidup. Sekarang Naomi pun sedang berada di Kota Haidi! Namun, demi melangsungkan rencananya, Hayden terpaksa menahan! Hayden hanya bisa berkata dalam hatinya, ‘Nek, kamu yang sabar, ya. Mamaku sudah kembali. Bisa jadi saat ini dia sedang perjalanan kemari. Dia akan segera menemuimu.’Hayden mengusap ingusnya. Baru saja dia berencana ke lantai atas untuk menghibur Maria, seorang pelayan wanita datang dengan menyuguhkan semangkuk.“Tuan, ini sup buat Nyonya.”Kening Hayden berkerut. Jadi, ini sup beracun itu?Keenan juga kemari. Ketika melihat Maria sedang menangis, dia berbicara dengan berlagak kasihan, “Ada apa dengan Bibi? Apa dia jatuh?”Sambil berbicara, Hayden sambil hendak berjalan ke lantai atas. Raut wajah Hayden menjadi muram. Dia sengaja menjulurkan kakinya, lalu “gedebum”!Keenan terjatuh