Share

Bab 1511

Penulis: Erlina
Dylan sudah memindai wajahnya untuk membuka pintu. “Terkadang aku akan tinggal di sini. Ada banyak alkohol berkualitas bagus diletakkan di sini. Ayo, masuk.”

Camila tersadar dari bengongnya, lalu bersama Dylan berjalan ke dalam vila.

Di dekat pintu terdapat deretan lemari penyimpanan transparan yang memenuhi seluruh dinding. Namun, lemari itu bukan untuk menyimpan tas, melainkan dipenuhi dengan sepatu-sepatu pria.

Semuanya adalah sepatu edisi terbatas dari merek-merek ternama, ada sepatu lari, sepatu sneakers, sepatu kasual, juga ada sepatu kulit ….

Camila penasaran. “Apa kamu suka koleksi sepatu?”

Dylan mengiakan. Dia melihat Camila yang sedang melihat koleksinya dan segera berkata, “Semua ini sepatu pria, seharusnya nggak ada yang kamu sukai, ‘kan? Aku ngomong dulu di awal, kalaupun ada yang kamu sukai, aku juga nggak akan kasih kamu. Semua ini koleksiku!”

Camila berkata, “Aku juga suka koleksi sepatu, tapi aku hanya suka koleksi sepatu cewek. Sepatuku lebih banyak berkali-kali lipat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1512

    Dylan berkata, “Hidup mesti penuh makna!”“Lima tusuk sate seharga 30 ribu diletakkan di atas piringmu yang seharga 10 juta, memang cukup bermakna.” Camila adalah seorang artis. Dia pun tidak asing dengan merek barang mewah.Set peralatan makan di rumah Dylan adalah hasil pekerjaan tangan dari Kistalia. Harga dari 1 piring saja hampir menyentuh 7 digit.Merek ini tergolong merek mewah yang tidak dikenal banyak orang dan sangat disukai oleh anak muda yang berselera tinggi.Dylan menyusun sate di atas piring. “Asalkan suka, sate seharga 30 ribu juga pantas dipadukan dengan piring seharga 10 juta, bahkan bisa dipadukan dengan yang lebih bagus lagi. Rasa suka itu nggak ada harganya. Karena kita menyukainya, dia pun baru paling berharga.”Camila tidak melanjutkan. Pernyataan Dylan tadi sangat sesuai dengan kriterianya dalam mencari pasangan. Saat mencari kekasih, biasanya Dylan tidak peduli dengan berapa uang yang dimiliki wanita itu, dia hanya peduli dengan kesucian, kesehatan, dan apakah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1513

    Dylan menatap Camila beberapa saat, lalu duduk bersila di hadapannya. Tanpa bertanya kondisi Camila, dia duluan membuka kaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Camila. Dylan juga membuka sebotol untuk dirinya sendiri. “Ayo, kita minum dulu.”Mereka berdua bersulang, lalu menengadah kepalanya untuk meminum bir.Dylan melihat makanan di depan, kemudian bertanya, “Yang mana yang enak?”Camila menjawab, “Semuanya enak.”Dylan berkata dengan tersenyum, “Keluarga Nandara memang bukan tergolong konglomerat, tapi latar belakang keluarga kalian juga tergolong bagus. Kamu juga adalah putri semata wayang orang tuamu. Apa Paman dan Bibi mengizinkanmu untuk makan semua ini?”Camila membalas, “Justru karena kami bukan keluarga konglomerat, jadi nggak ada banyak aturan di keluargaku. Orang tuaku sangat memanjakanku, terkadang mereka akan mengizinkanku makan sedikit. Setelah aku tumbuh besar, mereka pun nggak mengurusku lagi.”Dylan melihat stinky tofu sembari bertanya, “Yang hitam-hitam itu apa?”Cami

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1514

    Camila tahu Dylan mengatakan ucapan itu untuknya. Dia pun memalingkan kepalanya ke sisi Dylan. “Gimana kalau kita minum arak?”“Boleh!”Dylan membuka botol arak, lalu menuangkannya untuk mereka berdua. Setelah bersulang segelas, Dylan baru bertanya, “Aku lihat kamu begitu tertekan, kamu pasti lagi ada masalah. Apa kamu ingin menceritakannya?”Camila menyesap araknya. “Kata siapa aku lagi tertekan?”“Aku bisa melihatnya.”“Kamu pintar sekali. Kalau begitu, coba kamu lihat kenapa aku bisa merasa tertekan?”Dylan membalas dengan menyipitkan matanya. “Apa karena Leon?”Camila terdiam membisu.Dylan berkata, “Luka yang Leon berikan kepadamu sama seperti luka yang Citrus berikan kepadaku. Jadi, aku bisa memahamimu, juga memahami perasaanmu.”Camila bertanya, “Citrus? Gadis yang kamu ceritakan di jalan tadi? Yang pernah melukaimu?”“Emm.”“Aku nggak pernah dengar nama itu. Apa dia juga berasal dari Kota Jawhar?”Dylan menggeleng. “Bukan, dia bukan orang Kota Jawhar, juga bukan putri dari anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1515

    Dylan merokok, lalu lanjut bercerita, “Surat cinta pertamaku kutulis untuknya. Pertama kalinya aku bergandengan dengan seorang gadis, bahkan pertama kali berpelukan dengan gadis juga bersamanya.”“Aku juga menciumnya, tapi aku nggak berani menciumnya terlalu mendalam, hanya menyentuh bibirnya saja. Waktu itu, ciuman seperti itu disebut cap stempel.”“Hanya karena itu, aku pun kegirangan hingga nggak bisa tidur sepanjang malam. Keesokan harinya, aku pergi mencarinya dan mengatakan, aku sudah menciumnya, kelak dia sudah menjadi milikku. Aku berjanji pasti akan menikahinya!”“Waktu itu, usiaku masih muda, nggak berpengalaman dalam soal percintaan. Cintaku itu sangat murni dan serius. Keinginanku untuk melindunginya sangat tinggi. Aku ingin sekali melindunginya dan memperlakukannya dengan baik! Aku menggunakan semua cara yang bisa kupikirkan saat itu untuk memperlakukannya dengan baik dan menyenangkannya.”"Aku menolak semua wanita yang mengejarku. Hanya ada dirinya di dalam benakku. Aku b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1516

    “Waktu itu perusahaan Keluarga Hermanto baru berkembang di sana. Orang tuaku sangat sibuk setiap harinya. Mamaku juga hanya fokus dengan diri papaku, sama sekali nggak tahu apa yang terjadi dengan diriku.”“Aku masih nggak putus asa dan pergi mencarinya lagi. Aku bertanya apa dia terpaksa putus sama aku? Waktu itu dia menjepit rokok di tangannya dan tertawa dengan sangat keras. Dia bukan hanya tertawa sendiri saja. Dia juga menceritakan masalah itu kepada si preman. Preman dan anak buahnya juga ikut mentertawakanku.”“Aku nggak tahu apa karena aku terlalu marah atau terlalu sedih, kemudian aku sakit parah. Aku baru sembuh setelah 2 minggu. Pada akhirnya, aku tetap nggak bisa menahan diriku dan pergi mencarinya lagi.”“Haih, kalau menggunakan kata-kata zaman sekarang, aku yang dulu memang seperti penjilat saja. Aku nggak bisa mengendalikan diriku, ingin pergi mencarinya. Kebetulan aku melihat preman itu memukulnya, tanpa berpikir, aku langsung berlari pergi melindunginya. Dia mengatakan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1517

    Dylan tiba-tiba terdiam. Masalah itu memang sudah berlalu selama beberapa tahun, dirinya juga sudah keluar dari masa kelam itu. Namun, ketika membahas soal ini, hatinya tetap saja terasa sakit.Beberapa saat kemudian, Dylan baru berkata pada Camila dengan tersenyum, “Apa kamu merasa sangat syok? Nggak menyangka aku juga pernah bersikap begitu murahan!”Kening Camila berkerut. Dia yang tadinya merasa syok berubah menjadi kasihan.Orang-orang yang mendengar kisah itu akan merasa gadis itu murahan dan juga bodoh! Dia malah melepaskan seorang Tuan Muda dan bersama seorang preman. Kartu as di tangannya pun diremuk hancur di tangan gadis itu sendiri! Ada juga yang akan merasa gadis itu tidak tahu diri. Meninggalkan Dylan adalah keberuntungan bagi Dylan!Namun, di mata Camila, dia lebih merasakan betapa menderitanya Dylan.Waktu itu, Dylan yang berusia belasan tahun itu pasti merasa sangat marah, kesal, tersiksa, dan putus asa!Cinta pertama orang-orang biasanya menyedihkan, tetapi cinta pert

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1518

    “Aku benar-benar nggak menyangka dia benar-benar jago akting! Pintar sekali sandiwaranya! Coba kamu bilang, kalau dia nggak cinta sama aku, ngapain dia kejar aku? Demi uangku? Haha … demi uang, dia malah sudah berakting selama bertahun-tahun. Dia bahkan ingin membunuhku!”“Aku nggak habis pikir. Meskipun dia nggak suka sama aku, kami juga sudah berhubungan selama beberapa tahun, apa nggak ada sedikit pun perasaan antara sesama teman? Kami sudah berhubungan dekat selama beberapa tahun, apa dia nggak ada sedikit pun perasaan sama aku?”“Dia malah ingin habisi aku. Dia kejam sekali. Kenapa dia bisa sekejam itu? Coba kamu bilang sama aku, kenapa dia sekejam itu? Huhuhu ….” Sembari berbicara, Camila pun menangis. Dylan menarik selembar tisu untuk diberikan kepada Camila.“Kalau kamu ingin menangis, menangislah. Aku … aku nggak akan tertawakan kamu!”Camila masih keras kepala. “Aku nggak nangis! Aku nggak akan meneteskan air mata demi dia lagi!”Dylan membantah, “Kamu ini bukan menangis dem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1519

    Mata Dylan langsung terbelalak lebar. Dia sungguh merasa syok. Dylan sungguh tidak menyangka Camila akan menjatuhkannya!Dylan merasa panik. “Kamu jangan sembarangan. Aku ajari kamu tidur cowok ganteng dan muda supaya kamu nggak merasa tertekan, tapi aku nggak suruh kamu buat tiduri aku!”Camila mengusap wajah Dylan dengan penuh kasmaran. Dia pun tersenyum. “Kamu juga ganteng.”Senyuman Camila sangat memesona. Dapat diketahui, dia sudah mabuk parah.Jakun Dylan bergerak. Dia menahan tangan bandel Camila. “Aku tahu aku ganteng, tapi aku … kamu nggak boleh tiduri aku! Kamu boleh tidur sama orang lain! Awas, biar aku masak sup pereda mabuk buat kamu.”Kedua tangan Dylan menahan pinggang Camila, ingin menurunkan Camila dari atas tubuhnya. Namun ….Camila malah segera menangkap kedua tangan Dylan, lalu memaksa jari tangan Dylan untuk bertautan dengan jari-jarinya. Kemudian, dia menindih tangan Dylan di atas lantai dan kembali duduk di atas tubuh Dylan!Tanpa menunggu respons dari Dylan, Cam

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1520

    Dylan pernah berhubungan dengan terlalu banyak wanita sebelumnya. Di hadapan wanita lain, biasanya Dylan berlagak terbengong. Namun, Camila telah membuat Dylan benar-benar terbengong!Dylan sungguh merasa tidak berdaya. Dia sungguh tidak menyangka mereka yang tadinya sedang mencurahkan isi hati akan berkembang hingga tahap seperti ini!Saat membuka telapak tangannya sendiri, tangannya sudah dipenuhi dengan keringat. Dia sungguh merasa syok!Ketika menunduk melihat perubahan tubuhnya, Dylan mengerutkan keningnya dan menggertakkan giginya!“Alkohol! Aku mau minum alkohol! Beri aku alkohol!” Tiba-tiba Camila mengangkat kepala untuk melihatnya.Riasan Camila sudah berantakan, begitu pula dengan rambutnya. Matanya memerah. Air mata terlihat menempel di atas bulu matanya. Dia kelihatan sangat malang.Belum sempat Dylan berbicara, Camila berkata lagi, “Apa aku nggak pantas untuk minum alkoholmu lagi?”Dylan berkata, “Kamu tunggu sebentar …. Aku akan biarkan kamu minum sampai puas!” Dylan pun

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1519

    Mata Dylan langsung terbelalak lebar. Dia sungguh merasa syok. Dylan sungguh tidak menyangka Camila akan menjatuhkannya!Dylan merasa panik. “Kamu jangan sembarangan. Aku ajari kamu tidur cowok ganteng dan muda supaya kamu nggak merasa tertekan, tapi aku nggak suruh kamu buat tiduri aku!”Camila mengusap wajah Dylan dengan penuh kasmaran. Dia pun tersenyum. “Kamu juga ganteng.”Senyuman Camila sangat memesona. Dapat diketahui, dia sudah mabuk parah.Jakun Dylan bergerak. Dia menahan tangan bandel Camila. “Aku tahu aku ganteng, tapi aku … kamu nggak boleh tiduri aku! Kamu boleh tidur sama orang lain! Awas, biar aku masak sup pereda mabuk buat kamu.”Kedua tangan Dylan menahan pinggang Camila, ingin menurunkan Camila dari atas tubuhnya. Namun ….Camila malah segera menangkap kedua tangan Dylan, lalu memaksa jari tangan Dylan untuk bertautan dengan jari-jarinya. Kemudian, dia menindih tangan Dylan di atas lantai dan kembali duduk di atas tubuh Dylan!Tanpa menunggu respons dari Dylan, Cam

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1518

    “Aku benar-benar nggak menyangka dia benar-benar jago akting! Pintar sekali sandiwaranya! Coba kamu bilang, kalau dia nggak cinta sama aku, ngapain dia kejar aku? Demi uangku? Haha … demi uang, dia malah sudah berakting selama bertahun-tahun. Dia bahkan ingin membunuhku!”“Aku nggak habis pikir. Meskipun dia nggak suka sama aku, kami juga sudah berhubungan selama beberapa tahun, apa nggak ada sedikit pun perasaan antara sesama teman? Kami sudah berhubungan dekat selama beberapa tahun, apa dia nggak ada sedikit pun perasaan sama aku?”“Dia malah ingin habisi aku. Dia kejam sekali. Kenapa dia bisa sekejam itu? Coba kamu bilang sama aku, kenapa dia sekejam itu? Huhuhu ….” Sembari berbicara, Camila pun menangis. Dylan menarik selembar tisu untuk diberikan kepada Camila.“Kalau kamu ingin menangis, menangislah. Aku … aku nggak akan tertawakan kamu!”Camila masih keras kepala. “Aku nggak nangis! Aku nggak akan meneteskan air mata demi dia lagi!”Dylan membantah, “Kamu ini bukan menangis dem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1517

    Dylan tiba-tiba terdiam. Masalah itu memang sudah berlalu selama beberapa tahun, dirinya juga sudah keluar dari masa kelam itu. Namun, ketika membahas soal ini, hatinya tetap saja terasa sakit.Beberapa saat kemudian, Dylan baru berkata pada Camila dengan tersenyum, “Apa kamu merasa sangat syok? Nggak menyangka aku juga pernah bersikap begitu murahan!”Kening Camila berkerut. Dia yang tadinya merasa syok berubah menjadi kasihan.Orang-orang yang mendengar kisah itu akan merasa gadis itu murahan dan juga bodoh! Dia malah melepaskan seorang Tuan Muda dan bersama seorang preman. Kartu as di tangannya pun diremuk hancur di tangan gadis itu sendiri! Ada juga yang akan merasa gadis itu tidak tahu diri. Meninggalkan Dylan adalah keberuntungan bagi Dylan!Namun, di mata Camila, dia lebih merasakan betapa menderitanya Dylan.Waktu itu, Dylan yang berusia belasan tahun itu pasti merasa sangat marah, kesal, tersiksa, dan putus asa!Cinta pertama orang-orang biasanya menyedihkan, tetapi cinta pert

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1516

    “Waktu itu perusahaan Keluarga Hermanto baru berkembang di sana. Orang tuaku sangat sibuk setiap harinya. Mamaku juga hanya fokus dengan diri papaku, sama sekali nggak tahu apa yang terjadi dengan diriku.”“Aku masih nggak putus asa dan pergi mencarinya lagi. Aku bertanya apa dia terpaksa putus sama aku? Waktu itu dia menjepit rokok di tangannya dan tertawa dengan sangat keras. Dia bukan hanya tertawa sendiri saja. Dia juga menceritakan masalah itu kepada si preman. Preman dan anak buahnya juga ikut mentertawakanku.”“Aku nggak tahu apa karena aku terlalu marah atau terlalu sedih, kemudian aku sakit parah. Aku baru sembuh setelah 2 minggu. Pada akhirnya, aku tetap nggak bisa menahan diriku dan pergi mencarinya lagi.”“Haih, kalau menggunakan kata-kata zaman sekarang, aku yang dulu memang seperti penjilat saja. Aku nggak bisa mengendalikan diriku, ingin pergi mencarinya. Kebetulan aku melihat preman itu memukulnya, tanpa berpikir, aku langsung berlari pergi melindunginya. Dia mengatakan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1515

    Dylan merokok, lalu lanjut bercerita, “Surat cinta pertamaku kutulis untuknya. Pertama kalinya aku bergandengan dengan seorang gadis, bahkan pertama kali berpelukan dengan gadis juga bersamanya.”“Aku juga menciumnya, tapi aku nggak berani menciumnya terlalu mendalam, hanya menyentuh bibirnya saja. Waktu itu, ciuman seperti itu disebut cap stempel.”“Hanya karena itu, aku pun kegirangan hingga nggak bisa tidur sepanjang malam. Keesokan harinya, aku pergi mencarinya dan mengatakan, aku sudah menciumnya, kelak dia sudah menjadi milikku. Aku berjanji pasti akan menikahinya!”“Waktu itu, usiaku masih muda, nggak berpengalaman dalam soal percintaan. Cintaku itu sangat murni dan serius. Keinginanku untuk melindunginya sangat tinggi. Aku ingin sekali melindunginya dan memperlakukannya dengan baik! Aku menggunakan semua cara yang bisa kupikirkan saat itu untuk memperlakukannya dengan baik dan menyenangkannya.”"Aku menolak semua wanita yang mengejarku. Hanya ada dirinya di dalam benakku. Aku b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1514

    Camila tahu Dylan mengatakan ucapan itu untuknya. Dia pun memalingkan kepalanya ke sisi Dylan. “Gimana kalau kita minum arak?”“Boleh!”Dylan membuka botol arak, lalu menuangkannya untuk mereka berdua. Setelah bersulang segelas, Dylan baru bertanya, “Aku lihat kamu begitu tertekan, kamu pasti lagi ada masalah. Apa kamu ingin menceritakannya?”Camila menyesap araknya. “Kata siapa aku lagi tertekan?”“Aku bisa melihatnya.”“Kamu pintar sekali. Kalau begitu, coba kamu lihat kenapa aku bisa merasa tertekan?”Dylan membalas dengan menyipitkan matanya. “Apa karena Leon?”Camila terdiam membisu.Dylan berkata, “Luka yang Leon berikan kepadamu sama seperti luka yang Citrus berikan kepadaku. Jadi, aku bisa memahamimu, juga memahami perasaanmu.”Camila bertanya, “Citrus? Gadis yang kamu ceritakan di jalan tadi? Yang pernah melukaimu?”“Emm.”“Aku nggak pernah dengar nama itu. Apa dia juga berasal dari Kota Jawhar?”Dylan menggeleng. “Bukan, dia bukan orang Kota Jawhar, juga bukan putri dari anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1513

    Dylan menatap Camila beberapa saat, lalu duduk bersila di hadapannya. Tanpa bertanya kondisi Camila, dia duluan membuka kaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Camila. Dylan juga membuka sebotol untuk dirinya sendiri. “Ayo, kita minum dulu.”Mereka berdua bersulang, lalu menengadah kepalanya untuk meminum bir.Dylan melihat makanan di depan, kemudian bertanya, “Yang mana yang enak?”Camila menjawab, “Semuanya enak.”Dylan berkata dengan tersenyum, “Keluarga Nandara memang bukan tergolong konglomerat, tapi latar belakang keluarga kalian juga tergolong bagus. Kamu juga adalah putri semata wayang orang tuamu. Apa Paman dan Bibi mengizinkanmu untuk makan semua ini?”Camila membalas, “Justru karena kami bukan keluarga konglomerat, jadi nggak ada banyak aturan di keluargaku. Orang tuaku sangat memanjakanku, terkadang mereka akan mengizinkanku makan sedikit. Setelah aku tumbuh besar, mereka pun nggak mengurusku lagi.”Dylan melihat stinky tofu sembari bertanya, “Yang hitam-hitam itu apa?”Cami

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1512

    Dylan berkata, “Hidup mesti penuh makna!”“Lima tusuk sate seharga 30 ribu diletakkan di atas piringmu yang seharga 10 juta, memang cukup bermakna.” Camila adalah seorang artis. Dia pun tidak asing dengan merek barang mewah.Set peralatan makan di rumah Dylan adalah hasil pekerjaan tangan dari Kistalia. Harga dari 1 piring saja hampir menyentuh 7 digit.Merek ini tergolong merek mewah yang tidak dikenal banyak orang dan sangat disukai oleh anak muda yang berselera tinggi.Dylan menyusun sate di atas piring. “Asalkan suka, sate seharga 30 ribu juga pantas dipadukan dengan piring seharga 10 juta, bahkan bisa dipadukan dengan yang lebih bagus lagi. Rasa suka itu nggak ada harganya. Karena kita menyukainya, dia pun baru paling berharga.”Camila tidak melanjutkan. Pernyataan Dylan tadi sangat sesuai dengan kriterianya dalam mencari pasangan. Saat mencari kekasih, biasanya Dylan tidak peduli dengan berapa uang yang dimiliki wanita itu, dia hanya peduli dengan kesucian, kesehatan, dan apakah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status