Share

Bab 1509

Author: Erlina
Kakek tidak pernah mendengar candaan seperti itu. Dia pun merasa syok.

Camila sungguh kehabisan kata-kata. Dia langsung menendang Dylan, lalu berkata kepada si Kakek, “Kamu jangan dengar omong kosongnya. Ada masalah dengan otaknya.”

Dylan yang berdiri di samping pun tersenyum bodoh. Dia tidak merasa marah.

Camila memilih dua tusuk manisan, satunya buah sanca dan satunya lagi stroberi. Harganya 30 ribu. Dylan pun memindai QR untuk membayar.

Camila melepaskan masker, lalu membuka manisan sanca dan mulai memakannya sembari berjalan.

Dylan menenteng beberapa plastik jajanan mengikuti di samping Camila.

Ketika melihat orang-orang di jalanan terus melihat ke sini, Dylan pun mengingatkan, “Kamu juga nggak takut akan dikenali orang lain! Jangan sampai namamu viral besok. Seorang artis terkenal, Camila, sedang jajan di jalanan bersama seorang pria tampan.”

Camila meliriknya sekilas. Dylan mengatakan dirinya adalah seorang pria tampan. Dia memang tidak tahu malu!”

“Aku jajan di jalanan juga ngga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1510

    Camila memelototi Dylan dengan dingin. Dylan pun memberinya senyuman tampan. “Aku cuma ingin menghiburmu saja. Saat aku memelukmu tadi, aku juga nggak ada pemikiran lain. Aku murni hanya menganggapmu sebagai teman baikku saja! Kalau aku membohongimu, aku nggak akan menemukan kekasih untuk selamanya!”Camila tidak ingin mengakui dirinya merasa tidak senang karena masalah itu. Nanti dikiranya ada sesuatu di hati Camila!Jadi, Camila pun berbohong dengan mengerutkan keningnya, “Aku hanya merasa agak nggak senang, tapi aku bukan kesal karena masalah itu ….”Dylan bertanya, “Jadi, karena apa?”Camila mengomel, “Memangnya aku nggak boleh kesal tanpa alasan?”Dylan tersenyum. “Tentu saja boleh. Hanya saja, ketika melihatmu kesal, aku jadi ingin memperhatikanmu. Gimana kalau aku ceritakan kisah sedihku kepadamu, biar kamu merasa gembira?”Camila sungguh kehabisan kata-kata. “Awas!”Dylan mengendarai mobil, kemudian mulai menceritakan riwayat gelapnya. Saat kecil dulu, dia pergi berenang di pan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1511

    Dylan sudah memindai wajahnya untuk membuka pintu. “Terkadang aku akan tinggal di sini. Ada banyak alkohol berkualitas bagus diletakkan di sini. Ayo, masuk.”Camila tersadar dari bengongnya, lalu bersama Dylan berjalan ke dalam vila.Di dekat pintu terdapat deretan lemari penyimpanan transparan yang memenuhi seluruh dinding. Namun, lemari itu bukan untuk menyimpan tas, melainkan dipenuhi dengan sepatu-sepatu pria.Semuanya adalah sepatu edisi terbatas dari merek-merek ternama, ada sepatu lari, sepatu sneakers, sepatu kasual, juga ada sepatu kulit ….Camila penasaran. “Apa kamu suka koleksi sepatu?”Dylan mengiakan. Dia melihat Camila yang sedang melihat koleksinya dan segera berkata, “Semua ini sepatu pria, seharusnya nggak ada yang kamu sukai, ‘kan? Aku ngomong dulu di awal, kalaupun ada yang kamu sukai, aku juga nggak akan kasih kamu. Semua ini koleksiku!”Camila berkata, “Aku juga suka koleksi sepatu, tapi aku hanya suka koleksi sepatu cewek. Sepatuku lebih banyak berkali-kali lipat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1512

    Dylan berkata, “Hidup mesti penuh makna!”“Lima tusuk sate seharga 30 ribu diletakkan di atas piringmu yang seharga 10 juta, memang cukup bermakna.” Camila adalah seorang artis. Dia pun tidak asing dengan merek barang mewah.Set peralatan makan di rumah Dylan adalah hasil pekerjaan tangan dari Kistalia. Harga dari 1 piring saja hampir menyentuh 7 digit.Merek ini tergolong merek mewah yang tidak dikenal banyak orang dan sangat disukai oleh anak muda yang berselera tinggi.Dylan menyusun sate di atas piring. “Asalkan suka, sate seharga 30 ribu juga pantas dipadukan dengan piring seharga 10 juta, bahkan bisa dipadukan dengan yang lebih bagus lagi. Rasa suka itu nggak ada harganya. Karena kita menyukainya, dia pun baru paling berharga.”Camila tidak melanjutkan. Pernyataan Dylan tadi sangat sesuai dengan kriterianya dalam mencari pasangan. Saat mencari kekasih, biasanya Dylan tidak peduli dengan berapa uang yang dimiliki wanita itu, dia hanya peduli dengan kesucian, kesehatan, dan apakah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1513

    Dylan menatap Camila beberapa saat, lalu duduk bersila di hadapannya. Tanpa bertanya kondisi Camila, dia duluan membuka kaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Camila. Dylan juga membuka sebotol untuk dirinya sendiri. “Ayo, kita minum dulu.”Mereka berdua bersulang, lalu menengadah kepalanya untuk meminum bir.Dylan melihat makanan di depan, kemudian bertanya, “Yang mana yang enak?”Camila menjawab, “Semuanya enak.”Dylan berkata dengan tersenyum, “Keluarga Nandara memang bukan tergolong konglomerat, tapi latar belakang keluarga kalian juga tergolong bagus. Kamu juga adalah putri semata wayang orang tuamu. Apa Paman dan Bibi mengizinkanmu untuk makan semua ini?”Camila membalas, “Justru karena kami bukan keluarga konglomerat, jadi nggak ada banyak aturan di keluargaku. Orang tuaku sangat memanjakanku, terkadang mereka akan mengizinkanku makan sedikit. Setelah aku tumbuh besar, mereka pun nggak mengurusku lagi.”Dylan melihat stinky tofu sembari bertanya, “Yang hitam-hitam itu apa?”Cami

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1514

    Camila tahu Dylan mengatakan ucapan itu untuknya. Dia pun memalingkan kepalanya ke sisi Dylan. “Gimana kalau kita minum arak?”“Boleh!”Dylan membuka botol arak, lalu menuangkannya untuk mereka berdua. Setelah bersulang segelas, Dylan baru bertanya, “Aku lihat kamu begitu tertekan, kamu pasti lagi ada masalah. Apa kamu ingin menceritakannya?”Camila menyesap araknya. “Kata siapa aku lagi tertekan?”“Aku bisa melihatnya.”“Kamu pintar sekali. Kalau begitu, coba kamu lihat kenapa aku bisa merasa tertekan?”Dylan membalas dengan menyipitkan matanya. “Apa karena Leon?”Camila terdiam membisu.Dylan berkata, “Luka yang Leon berikan kepadamu sama seperti luka yang Citrus berikan kepadaku. Jadi, aku bisa memahamimu, juga memahami perasaanmu.”Camila bertanya, “Citrus? Gadis yang kamu ceritakan di jalan tadi? Yang pernah melukaimu?”“Emm.”“Aku nggak pernah dengar nama itu. Apa dia juga berasal dari Kota Jawhar?”Dylan menggeleng. “Bukan, dia bukan orang Kota Jawhar, juga bukan putri dari anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1515

    Dylan merokok, lalu lanjut bercerita, “Surat cinta pertamaku kutulis untuknya. Pertama kalinya aku bergandengan dengan seorang gadis, bahkan pertama kali berpelukan dengan gadis juga bersamanya.”“Aku juga menciumnya, tapi aku nggak berani menciumnya terlalu mendalam, hanya menyentuh bibirnya saja. Waktu itu, ciuman seperti itu disebut cap stempel.”“Hanya karena itu, aku pun kegirangan hingga nggak bisa tidur sepanjang malam. Keesokan harinya, aku pergi mencarinya dan mengatakan, aku sudah menciumnya, kelak dia sudah menjadi milikku. Aku berjanji pasti akan menikahinya!”“Waktu itu, usiaku masih muda, nggak berpengalaman dalam soal percintaan. Cintaku itu sangat murni dan serius. Keinginanku untuk melindunginya sangat tinggi. Aku ingin sekali melindunginya dan memperlakukannya dengan baik! Aku menggunakan semua cara yang bisa kupikirkan saat itu untuk memperlakukannya dengan baik dan menyenangkannya.”"Aku menolak semua wanita yang mengejarku. Hanya ada dirinya di dalam benakku. Aku b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1516

    “Waktu itu perusahaan Keluarga Hermanto baru berkembang di sana. Orang tuaku sangat sibuk setiap harinya. Mamaku juga hanya fokus dengan diri papaku, sama sekali nggak tahu apa yang terjadi dengan diriku.”“Aku masih nggak putus asa dan pergi mencarinya lagi. Aku bertanya apa dia terpaksa putus sama aku? Waktu itu dia menjepit rokok di tangannya dan tertawa dengan sangat keras. Dia bukan hanya tertawa sendiri saja. Dia juga menceritakan masalah itu kepada si preman. Preman dan anak buahnya juga ikut mentertawakanku.”“Aku nggak tahu apa karena aku terlalu marah atau terlalu sedih, kemudian aku sakit parah. Aku baru sembuh setelah 2 minggu. Pada akhirnya, aku tetap nggak bisa menahan diriku dan pergi mencarinya lagi.”“Haih, kalau menggunakan kata-kata zaman sekarang, aku yang dulu memang seperti penjilat saja. Aku nggak bisa mengendalikan diriku, ingin pergi mencarinya. Kebetulan aku melihat preman itu memukulnya, tanpa berpikir, aku langsung berlari pergi melindunginya. Dia mengatakan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1517

    Dylan tiba-tiba terdiam. Masalah itu memang sudah berlalu selama beberapa tahun, dirinya juga sudah keluar dari masa kelam itu. Namun, ketika membahas soal ini, hatinya tetap saja terasa sakit.Beberapa saat kemudian, Dylan baru berkata pada Camila dengan tersenyum, “Apa kamu merasa sangat syok? Nggak menyangka aku juga pernah bersikap begitu murahan!”Kening Camila berkerut. Dia yang tadinya merasa syok berubah menjadi kasihan.Orang-orang yang mendengar kisah itu akan merasa gadis itu murahan dan juga bodoh! Dia malah melepaskan seorang Tuan Muda dan bersama seorang preman. Kartu as di tangannya pun diremuk hancur di tangan gadis itu sendiri! Ada juga yang akan merasa gadis itu tidak tahu diri. Meninggalkan Dylan adalah keberuntungan bagi Dylan!Namun, di mata Camila, dia lebih merasakan betapa menderitanya Dylan.Waktu itu, Dylan yang berusia belasan tahun itu pasti merasa sangat marah, kesal, tersiksa, dan putus asa!Cinta pertama orang-orang biasanya menyedihkan, tetapi cinta pert

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1571

    Camila tidak menjelaskan. Dia berkata dengan galak, “Sebenarnya kamu sudah hubungi Catherine belum? Hari ini dia datang atau nggak? Kalau dia nggak datang, aku pergi, nih!”Dylan segera berkata, “Datang, datang, datang. Dia balas aku kalau dia bakal datang, tapi dia datangnya agak sorean.”Kening Camila berkerut. “Kenapa sore?”Dylan berterus terang. “Aku juga nggak tahu. Kutebak mungkin sekarang dia lagi nggak di Kota Jawhar. Dia lagi perjalanan dari luar kota.”Camila merasa tidak senang. “Jadi, kenapa kamu nggak beri tahu aku sebelumnya?”Jika Camila tahu Catherine baru akan datang di sore hari, dia pun tidak akan datang ke rumah sakit di pagi hari!Apalagi hubungan mereka berdua sudah canggung!Dylan merasa agak kesal. “Kamu juga nggak tanya ….”Camila memelototinya.Belum sempat Camila kepikiran bagaimana untuk mengomeli Dylan, Dylan malah mulai muntah lagi. Dia berbaring di samping ranjang sembari mual-mual.Tadinya Camila tidak ingin menghiraukannya. Namun, ketika melihat dia mu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1570

    Kevin juga menambahkan, “Aku juga sama! Seluruh tubuhku terasa rileks!”Di kamar rawat sebelah.Begitu melihat orang tuanya, Dylan buru-buru duduk tegak dan menyapa mereka dengan hati-hati karena takut dipukul, “Ayah, Ibu.”Kevin kembali menjadi ayah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. “Nggak usah gugup, kami datang bukan untuk memukulmu. Kamu benar-benar beruntung karena ketemu sama Camila! Kelak, kamu harus perlakukan Camila dengan baik. Kalau kamu berani membuatnya marah, aku dan ibumu pasti akan menghabisimu!”Lyana juga tertawa. “Putraku yang baik, gimana keadaanmu hari ini? Sudah punya selera makan?”Dylan merasa sangat terkejut setelah melihat perubahan sikap orang tuanya. Dia juga sudah berubah dari putra durhaka menjadi putra yang baik? Camila benar-benar berhasil menghibur orang tuanya? Ya Tuhan, bagaimana Camila melakukannya?Dylan diam-diam melirik Camila. Begitu tatapan mereka bertemu, Camila segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Dylan.Dylan pun mengalihkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1569

    Kali ini, Kevin juga langsung menunjukkan sikapnya.“Camila, tenang saja. Kali ini, kami nggak akan paksa Dylan untuk menikahinya lagi. Meski aku ... sangat ingin Keluarga Hermanto memiliki penerus, juga benar-benar inginkan anak itu, aku lebih rela Keluarga Hermanto nggak punya penerus daripada harus memisahkan kalian!”Kevin bahkan hampir meneteskan air mata. Dia benar-benar menginginkan seorang cucu. Kata orang, ada 3 bentuk ketidakberbaktian seorang anak dan yang terbesar adalah tidak memiliki penerus keluarga. Keinginan agar putranya meneruskan garis keturunan Keluarga Hermanto selalu menjadi beban dalam hatinya.Tidak peduli siapa yang melahirkannya, semua itu sebenarnya sama saja bagi Keluarga Hermanto. Oleh karena itu, Kevin baru mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia lebih rela tidak memiliki cucu daripada menghancurkan kehidupan Camila dan Dylan.Camila mengetahui beban pikiran Kevin. Setelah mendengar ucapan Kevin, dia merasa lumayan terharu. Selain merasa terharu, dia juga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status