Share

Bab 1164

Author: Erlina
Caden melirik Leon secara refleks, lalu berkata pada Naomi, “Kalau kamu memang khawatir, aku akan aturkan semuanya supaya kamu bisa masuk.”

Naomi mengangguk. “Oke.”

Leon langsung memelototi Caden dan berseru, “Kamu mau celakai dia?”

Begitu mendengar jawaban Leon, Caden makin yakin dengan tebakannya tadi. Herbert yang terinfeksi virus pasti berkaitan dengan Leon. Dia pasti tahu seberapa parah virus itu, makanya dia melarang Naomi untuk masuk.

Mungkin karena menyadari dirinya sudah keceplosan, Leon menambahkan, “Maksudku, apa saja bisa terjadi di UGD. Kalau benar-benar terjadi sesuatu, rumah sakit pasti akan lempar semua tanggung jawab ke Naomi.”

Caden menatap Leon dengan dingin. Dia tentu saja tidak akan membiarkan Naomi masuk. Dia hanya ingin memverifikasi tebakannya. Sekarang, dia sudah mengetahui jawaban pastinya.

Setelah menatap Leon beberapa detik, Caden baru mengalihkan pandangannya. Baru saja dia menoleh ke arah Naomi, sekelompok dokter dan perawat berjalan mendekat dari kejauhan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1165

    Ketika Camila tiba di rumah keesokan harinya, waktu masih belum menunjukkan pukul 7 pagi. Berhubung ini adalah pertama kalinya dia pulang ke rumah setelah setahun lebih, dia merasa sangat emosional. Dia akhirnya sudah pulang!Camila menarik napas, lalu mengembuskannya. Setelah menenangkan diri, dia baru membuka pintu. Alhasil, wajahnya tidak dikenali, sidik jarinya tidak terdaftar, dan kata sandi yang dimasukkannya juga salah.Camila yang mengenakan sepatu hak tinggi belasan sentimeter berdiri di depan pintu dengan kening berkerut. Sangat jelas bahwa Leon sudah menghapus semua informasi log masuknya dan mengubah kata sandi membuka pintu. Leon sama sekali tidak menyangka dia akan kembali.Apa mungkin Camila tidak sedih? Tidak mungkin! Bagaimanapun juga, dia pernah tulus mencintai Leon. Leon adalah cinta pertamanya, juga suaminya yang sah. Sementara itu, rumah ini adalah rumah baru yang dibelikan orang tuanya sebagai hadiah pernikahan mereka.Camila ikut serta dalam semua proses pembangu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1166

    Pada detik selanjutnya, tatapan Camila menjadi dingin. Dia mengambil sebuah hiasan rumah dan melemparnya ke arah foto pernikahan itu.“Prang!” Bingkai itu langsung pecah dan jatuh ke lantai. Serpihan kaca yang beterbangan melukai kaki Anika. Dia pun berteriak kesakitan.Kemudian, Camila mengambil tongkat golf dan memukul foto pernikahan mereka sampai hancur. Dia tidak memukul barang lain, hanya foto pernikahan itu.Mendengar suara hantaman dalam rumah, Anika berseru, “Nak, cepat hentikan wanita jalang ini! Dia mau hancurkan rumah kita!”Leon hanya melirik Camila dengan dingin tanpa bersuara. Menurutnya, Camila bertindak seperti ini karena tidak memiliki tempat untuk meluapkan kegusarannya. Oleh karena itu, dia hanya bisa melampiaskannya pada foto pernikahan mereka.Camila membenci Leon, tetapi juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadap Leon. Meskipun memiliki bantuan Caden dan Dylan, keselamatan Herbert ada di tangan Leon. Camila tidak mungkin berani mencari bantuan dari luar.Camila

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1167

    “Camila, Caden suruh kamu simpan saja dulu obat itu, lalu kita jalankan semuanya sesuai rencana awal. Nggak usah takut dia bisa melukaimu. Kami sudah tempatkan pengawal di sekitar.”Setelah mendengar ucapan Naomi, Camila tertegun sejenak. Dia tidak terlalu paham pada cara kerja Caden. Apa Caden tidak ingin lanjut mencari tahu informasi tentang virus ini? Jika menjalankan rencana awal, Camila akan sepenuhnya bermusuhan dengan Leon. Setelah itu, bagaimana mungkin mereka masih bisa mendapatkan informasi mengenai virus itu dari Leon? Lagi pula, obat penawar ini masih belum diuji keefektifannya pada orang yang terinfeksi.Camila tidak mengerti, tetapi tahu bahwa Caden sangat hebat. Dia tahu dirinya hanya perlu melakukan segala sesuatu sesuai perintah Caden.Setelah memasukkan botol obat itu ke sakunya, Camila berkata dengan ekspresi dingin, “Negosiasi ini sudah selesai. Sekarang, kalian sudah boleh pergi!”Leon mengerutkan keningnya. “Apa katamu?”Camila menjawab dengan sombong, “Ini rumah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1168

    Camila tidak menanggapi ancaman Leon. Dia hanya berkata dengan dingin, “Daripada khawatirkan hal itu, lebih baik kamu khawatirkan dirimu sendiri. Selamat, Leon. Kamu sudah sepenuhnya terkenal.”Camila berbicara sambil mengayunkan ponselnya di hadapan Leon. Leon langsung menyadari ada yang tidak beres dan buru-buru mengeluarkan ponselnya.Beberapa percakapan Leon dengan Camila tadi sudah tersebar ke internet. Saat ini, seluruh internet dipenuhi dengan video percakapannya dengan Camila dan makian tak berujung terhadapnya.[ Ya Tuhan, orang ini berengsek banget! Ini bukan cuma berengsek, tapi sangat nggak manusiawi! ][ Apa masih ada orang yang benar-benar tulus di dunia ini? Pria yang punya citra terbaik di dunia ternyata adalah pria paling berengsek di dunia! ][ Ini seharusnya level tertinggi yang bisa dicapai seorang pria yang hidup dengan bergantung pada wanita! Sudah hidup bergantung pada wanita, dia bahkan mau monopoli semua aset orang! ][ Untung Kak Camila diberkati Tuhan! Kalau

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1169

    Braden berkata, “Leon mau monopoli aset Keluarga Nandara, tapi malah gagal. Dia seharusnya akan pakai masalah putri haram untuk ancam Kakek Herbert.”“Kakek kalian itu lagi dikarantina. Leon nggak akan bisa hubungi dia,” ujar Caden.“Kalau begitu, Leon pasti akan alihkan perhatiannya. Dia akan manfaatkan waktu untuk kembangkan perusahaannya sendiri, terutama Perusahaan Farmasi Sehat.”Caden menjawab dengan nada dingin, “Kalau dia berani manfaatkan Perusahaan Farmasi Sehat, langsung beberkan saja hubungannya dengan perusahaan itu. Sekarang, reputasinya sudah hancur. Nggak akan ada yang berani investasi perusahaannya. Waktu dia butuh uang, kamu hubungi saja dia pakai identitas Braxton, lalu tandatangani perjanjian mekanisme penyesuaian penilaian.”Perjanjian mekanisme penyesuaian penilaian dapat menghancurkan Leon sepenuhnya.Braden memahami niat Caden dan menyahut, “Serahkan masalah ini padaku. Aku tahu apa yang harus kulakukan.”Caden mengangguk, lalu menatap Rayden dan bertanya, “Rayd

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1170

    Memberi investasi kepada sampah masyarakat sangat berisiko. Jika suatu hari pemerintah ingin menekannya, uang para investor akan melayang. Oleh karena itu, para bos besar yang awalnya berniat untuk berinvestasi mulai ragu. Berhubung mereka ragu, Leon juga merasa panik!Data-data di internet sudah membuktikan hubungan Leon dengan Perusahaan Farmasi Sehat. Dia tidak bisa membantah dan mau tak mau mengakuinya. Dia juga menelepon para bos besar yang tertarik untuk memberikan investasi kepadanya secara pribadi. Namun, dia malah ditolak habis-habisan.Leon merasa sangat gusar. Jika tidak bisa menarik investor, dia tidak akan bisa memperbesar skala produksi. Bagaimana dia bisa menerima orderan besar selanjutnya? Orderan itu bernilai puluhan triliun! Dia harus menerimanya! Terlebih lagi, dia juga berharap bisa sukses dengan mengandalkan orderan ini!Pada saat Leon merasa panik, asistennya tiba-tiba berkata, “Bos, Braxton hubungi kita untuk diskusikan masalah investasi.”“Braxton? Si investor g

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1171

    Caden menyimpan ponselnya, lalu terlebih dahulu memeluk dan mencium Naomi.“Kamu baru pulang?”“Emm. Anak-anak lagi main sama Ibu di bawah. Bibi Nancy dan Tiara tinggal di rumah Camila. Mereka nggak ikut pulang.”Caden berkata, “Kamu nggak usah khawatirkan mereka. Aku sudah aturkan orang untuk lindungi mereka, mereka nggak akan jatuh dalam bahaya.”“Aku tahu. Apa yang lagi kamu gusarkan? Coba katakan padaku.”Naomi duduk di pangkuan Caden sambil meratakan keningnya yang berkerut, sedangkan Caden memeluk pinggangnya dan terlihat memiliki beban pikiran. Leon memiliki virus dan obat penawar, juga sangat yakin bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 20 triliun dalam kurun waktu 3 bulan. Hal ini mau tak mau membuat Caden merasa khawatir.Terlebih dahulu menyebarkan virus, lalu menjual obat penawar supaya bisa mendapatkan keuntungan besar. Ini bukan termasuk hal yang langka di luar negeri. Ada banyak perusahaan farmasi di luar negeri yang sebenarnya mengembangkan virus.Masalahnya, obat pena

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1172

    Joseph tersenyum dengan penuh kasih sayang dan menjawab, “Oke, oke! Sini, Kakek gendong! Kakek tentu saja harus gendong hewan peliharaan kesayangan Baby!”Joseph menggendong kelinci kecil itu, lalu mengelusnya dengan lembut. Beberapa bocah juga mengelilingi Joseph dengan penuh semangat. Adegan ini terlihat sangat hangat.“Ayah,” sapa Naomi begitu turun dari tangga.Joseph segera mendongak. Begitu melihat putri kesayangannya, matanya langsung menunjukkan kasih sayang yang tak terbendung. Namun, dia tiba-tiba mengerutkan keningnya dan bertanya dengan khawatir, “Kamu kurang istirahat belakangan ini? Kenapa kamu kurusan dan juga punya lingkar mata hitam?”Naomi menjawab sambil tersenyum, “Aku kurang bisa tidur karena khawatirkan Camila beberapa hari lalu. Tapi, semuanya sudah baik-baik saja sekarang.”Joseph sudah mengetahui masalah Camila dengan Leon dari internet. Dia berkata sambil mengernyit, “Camila sial juga karena ketemu bajingan itu! Tapi, Tuhan melihat semua perbuatan manusia. Baj

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1386

    Angeline sudah bangkit dan berdiri dengan sangat dekat di sisi Dylan sambil memelototi Camila. Melihat Camila yang menunjukkan ekspresi kesakitan, dia hanya memasang tampang mengejek.Seusai Naomi menghentikan darahnya, ambulans masih belum tiba. Tubuh Camila sudah dibasahi keringat dingin saking sakitnya. Amarahnya pun memuncak. Dia memelototi Dylan, lalu berseru sambil menggertakkan gigi, “Jangan pura-pura mati! Cepat bicara!”Begitu Camila berseru, lukanya terasa sakit lagi. “Hk!”Naomi buru-buru berujar, “Kamu tenang dulu. Aku akan gantikan kamu bertanya padanya.”Kemudian, Naomi memelototi Dylan dan Angeline sambil bertanya, “Katakanlah, atas dasar apa dia memukul orang!”Dylan menjawab dengan ekspresi menyesal, “Begitu lihat ada wanita yang tidur di rumahku, dia pun salah paham dan mengira Camila datang untuk merayuku. Dia langsung ambil sebuah pajangan dan mulai memukuli orang.”Naomi mencibir, “Dia langsung main pukul tanpa bertanya dulu? Apa dia itu orang normal?”Angeline ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1385

    Dylan menghela napas. “Otak itu barang yang penting. Bisa nggak kamu punya otak sedikit? Orang yang agak-agak bodoh memang imut. Tapi kalau terlalu bodoh, siapa yang suka?”Angelina sangat peka dan segera meminta maaf. “Aku salah, Sayang. Jangan marah, ya. Aku begitu nggak suka sama mereka kan cuma karena aku takut mereka merebutmu. Jangan marah lagi, ya. Aku yang salah. Kalau kamu masih marah, aku ... aku pergi minta maaf sama mereka deh. Gimana?”Sebelum Dylan sempat berbicara, Angeline sudah berlari ke sisi Naomi dan berkata, “Kak, aku salah. Maaf ....”Naomi hanya menjulingkan matanya tanpa mengatakan apa-apa. Dia langsung mengabaikan Angeline, lalu lanjut berjalan ke depan rumah Camila dan membuka pintu dengan memindai wajahnya.Angeline sangat terkejut. Dia menoleh ke arah Dylan dan bertanya, “Sayang, kamu tinggal di samping rumah Camila?”“Emm.”Angeline langsung merasa cemburu. “Kenapa kalian tinggalnya begitu dekat ....”Setelah masuk ke rumah, Naomi menjulingkan matanya lagi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1384

    Naomi membawa sarapan yang dipersiapkannya untuk Camila masuk ke vila.“Nana!” Tiba-tiba, ada suara seseorang yang familier memanggil Naomi dari belakang. Begitu menoleh, Naomi langsung melihat Dylan yang baru kembali Di sampingnya, terdapat seorang gadis bertubuh seksi dan bertampang imut. Gadis itu terlihat sangat muda, sepertinya baru berusia sekitar 20 tahun. Dia adalah tipikal gadis bertubuh seksi, tetapi berwajah bak malaikat yang sangat disukai para pria.Dylan hanya menyukai wanita yang cantik alami. Semua pacarnya adalah wanita cantik yang memiliki pesona masing-masing. Gadis ini merangkul lengan Dylan dan keduanya terlihat sangat mesra.Begitu melihat Naomi, gadis itu langsung mengamatinya dengan penuh rasa permusuhan. Naomi hanya mengatupkan bibirnya dan merasa agak pusing. Camila pernah memberi tahu Naomi bahwa hanya dalam waktu 20-an hari, Dylan sudah mengganti 3 pacar. Sebelum tubuhnya pulih, dia sudah langsung mulai berpacaran. Gadis di hadapannya ini seharusnya adalah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1383

    Naomi memeluk Caden sambil berbisik, “Sekarang, semua orang nggak berhenti memuji Ayah dan Ibu. Negara sudah turun tangan untuk bersihkan nama mereka dan mereka bisa beristirahat dengan tenang. Kamu juga nggak perlu khawatir lagi.”Caden menyahut, “Menemukan abu Ibu dan membiarkannya dikubur bersama Ayah secara terang-terangan adalah impianku selama ini. Sekarang, impian itu sudah terwujud. Aku senang banget kok. Kamu nggak usah khawatirkan aku.”Naomi merasa sangat sedih dan menepuk-nepuk punggung Caden. Setelah terdiam sejenak, Naomi memanggil, “Sayang.”“Hmm?”“Kamu sudah mau ulang tahun.”Caden membuka matanya, lalu menengadah dan menatap Naomi. “Lalu?”“Apa kamu harus tinggal di aula leluhur di kediaman lama selama beberapa hari ini?”“Nggak juga sih. Kalau ada masalah mendesak, aku bisa pulang kapan saja. Ada para biksu yang melakukan upacaranya, aku nggak ada di sana juga nggak apa-apa.”Naomi berkata, “Kalau begitu, kamu harus makan dan tidur yang baik di sana. Di hari ulang ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1382

    Braden mengalihkan perhatiannya dari virus ke orang misterius. “Papa, kamu sudah temukan petunjuk baru mengenai orang misterius?”Caden mengernyit lagi. Ketika mengungkit tentang orang misterius, ekspresinya langsung berubah menjadi sangat dingin. Ada amarah, kebencian, dan kekecewaan yang terkandung dalam matanya.Setelah sesaat, Caden baru menjawab, “Mengenai masalah orang misterius, itu masalah pribadiku dengannya. Kalian nggak perlu ikut campur atau menyelidiki tentangnya. Kalau butuh bantuan, aku akan cari kalian. Waktu kalian senggang, carilah informasi tentang Kakek Buyut Pertama dan Kakek Buyut Keempat kalian.”Kakek Pertama dan Kakek Keempat sudah turun gunung untuk beberapa saat. Anehnya, masih tidak ada informasi mengenai keberadaan mereka sampai sekarang.Braden dan Rayden menatap Caden dengan kening berkerut, lalu mengangguk dan menjawab, “Kami mengerti.”Seusai menyiapkan makanan, Naomi mengetuk pintu dan berjalan masuk. “Ayo makan.”Setelah berjalan mendekat dan melihat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1381

    Rayden bertanya dengan bersemangat, “Kakek dan Nenek menyembunyikan virusnya di Kota Amari?”Braden merasa bingung. “Tapi, Kota Amari itu bagian dari negara kita. Kalau Kakek dan Nenek sudah berhasil bawa virus dan datanya pulang, kenapa mereka nggak menyerahkannya pada negara? Bukannya katanya ada banyak orang yang diutus untuk pergi menjemput mereka? Kenapa Kakek dan Nenek nggak serahkan virus dan datanya pada mereka?”Caden terdiam dan memikirkannya. Dia juga tidak mengetahui situasi spesifik pada saat itu, tetapi merasa yakin bahwa barangnya pasti berada di Kota Amari. Sebelum ayahnya tewas, kata terakhir yang diucapkannya adalah puzzle.Waktu itu, Caden masih kecil. Dia mengira ayahnya mengungkit tentang puzzle karena merindukan waktu bermain mereka. Oleh karena itu, dia baru menunduk pada Tony demi menaruh kotak puzzle ini ke dalam peti mati ayahnya pada pemakaman ayahnya.Setelah mulai curiga, Caden selalu berniat untuk menggali kuburan ayahnya demi menemukan kotak puzzle ini. N

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1380

    Naomi membantu Caden membuka jasnya dengan perhatian sambil berkata, “Aku sudah coba tidur, tapi nggak bisa tidur. Gimana? Semuanya sudah selesai?”“Masalah di tempat pemakaman sudah selesai, tapi para biksu masih harus bacakan sutra di aula leluhur kediaman lama untuk 3 hari.”“Apa kita perlu pergi ke sana?”“Aku sendiri sudah cukup. Aku cuma pulang untuk periksa keadaan kalian. Nanti, aku akan pergi lagi.”Naomi mengambil gantungan baju, lalu menggantung jas Caden di lemari jaket samping pintu.Braden mengeluarkan sandal rumah dari rak sepatu dan berkata, “Papa, ayo ganti sepatumu.”Caden tersenyum dan membuka sepatunya. Kemudian, Rayden menaruh sepatunya ke rak sepatu. Caden mengelus kepala putranya dengan lembut.Setelah itu, keempat orang itu berjalan masuk ke ruang tamu. Caden bertanya, “Ayah dan Ibu sudah pulang?”Joseph dan Maria telah pindah pada awal bulan. Sekarang, mereka tidak lagi tinggal di rumah ini.Naomi menjawab, “Belum. Mereka khawatir sama kamu, aku, dan anak-anak.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1379

    Setelah para petinggi militer pergi, Caden menyuruh Naomi terlebih dahulu membawa anak-anak pulang. Dia masih perlu kembali ke aula leluhur di kediaman lama bersama para biksu.Naomi menghibur Caden untuk sejenak, lalu terlebih dahulu membawa anak-anak dan orang tuanya pergi. Camila dan Tiara juga pergi bersama mereka, sedangkan Dylan dan Edward menemani Caden.Sampai meninggalkan pemakaman, Camila baru berkata, “Pasukan hari ini benar-benar mengejutkanku! Naomi, Paman dan Bibi itu pahlawan yang gugur demi negara? Aku sama sekali nggak pernah dengar tentang hal ini.”Naomi menjawab, “Aku juga baru tahu hari ini. Caden bilang, mereka berkorban demi masyarakat. Tapi aku juga nggak tahu situasi spesifiknya.”Camila merasa sangat terkejut. “Aku selalu kira anggota Keluarga Pangestu yang suruh orang untuk bunuh mereka demi merebut harta keluarga. Gimanapun, Paman itu satu-satunya pewaris Keluarga Pangestu.”Tiara juga mengangguk dan menambahkan, “Aku juga kira begitu. Selama ini, rumor itu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1378

    Pada malam hari itu juga, Caden yang masih kecil langsung dapat berpikir terbuka. Hanya orang terkuatlah yang dapat bertahan di dunia ini. Jika seseorang belum memiliki kemampuan yang cukup kuat, dia harus belajar untuk mengalah.Di usia Caden itu, menunduk merupakan cara paling dasar untuk bertahan hidup. Jadi, pada malam itu juga, dia berlutut di depan Tony dengan membawa puzzle itu dan memanggilnya “kakek” untuk yang pertama kalinya. Dia memohon pada Tony untuk mengizinkannya menaruh puzzle itu di dalam peti mati supaya bisa menemani ayahnya. Pada saat itu, Tony yang mengenakan pakaian resmi sedang duduk di kursi dan menyesap teh. Dia memicingkan matanya dan menatap Caden dengan penuh peremehan untuk sesaat sebelum berkata dengan tegas, “Boleh saja kalau kamu mau memasukkannya. Tapi, kamu harus patuhi kata-kataku kelak.”“Waktu ada media yang wawancarai kamu kelak, kamu nggak boleh tunjukkan ketidakpuasanmu terhadapku ataupun Keluarga Pangestu. Selain itu, kamu juga nggak boleh ung

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status