Share

Bab 185. Mutiara paling berharga

Fic akhirnya mengangguk, perlahan bangun dan menghampiri meja, dimana Daniah tengah menyiapkan sarapan untuk Ellena ke sebuah nampan.

Daniah mengisi dua piring.

Fic melihat itu.

"Kamu sekalian sarapan juga, Fic. Kamu belum sarapan kan?" tanya Daniah mengulurkan Nampan.

Fic mengangkat nampan, sekali lagi menoleh pada Glen.

Glen hanya mengangguk dengan senyuman tipis.

Lalu menoleh pada Daniah.

"Pergilah Fic. Kamu harus memikirkan kesehatan Ellena, bukan?" ucap Daniah diiringi gelak kecil dari Glen.

"Istriku benar, anak itu bisa masuk angin jika terlambat sarapan."

Fic hanya bisa mengangguk. Kemudian melangkah.

Mungkin jika orang lain, ini sudah termasuk lampu hijau yang diberikan Glen dan Daniah pada Fic. Tapi untuk Fic, justru ini seperti semakin menyesatkan langkahnya.

Fic tidak bisa lagi berpikir untuk saat ini, kecuali Ellena sarapan. Anak itu sudah sering sekali terlambat makan bahkan jarang makan jika sedang merajuk. Dan lagi lagi merajuknya hanya karena kesalahan Fic.

Fic mengetu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status