Share

83. Rasa Penasaran Kenan

Conrad kembali bersama Kenan. Sejak tadi, raut wajah Kenan sedih. Dia mengerti perasaan Kenan. Akan tetapi, Conrad tidak mau ambil pusing. Dia hanya mengamati Kenan dalam kesunyian. 

Kereta kuda itu sampai di pinggir kota. Malam mulai menyingsing. Tanpa kata, Kenan hanya mengikuti kemana langkah kaki Conrad melangkah.

Mereka tiba di sebuah restoran berbintang. Dengan suasana kondusif di sini, dia berharap percakapan mereka nanti bisa berjalan lancar. Mereka duduk di kursi yang berhadapan.

Seorang pelayan yang mengenakan jas hitam menghampiri mereka. Dua buah buku menu bersampul merah, pelayan itu berikan kepada Conrad dan Kenan.

Mata mereka berdua menyelidiki berbagai menu yang tersedia di sana. Tidak hanya makanan khas Jerman saja, makanan khas Italia pun juga ada. Kenan sedikit berekspresi ketika melihat harga menu yang mahal. Dari interior restoran Kenan bisa pastikan hanya orang kelas meneng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status