Kenapa Ibu memanggilku?
Apa membahas perjodohan lagi?
Aku lelah dengan perjodohan konyol ini, bagaimana mungkin aku akan menikahi wanita yang tidak aku cintai? Sedikitpun tidak!
Terlihat Permaisuri Kaisar Langit dan Kaisar Langit sedang duduk di singgasana nya yang berada dialtar suci Alam Langit.
Pangeran pertama memberikan salam kepada kedua orangtuanya.
"Ada apa Ibu memanggil aku?" tanya Pangeran pertama dengan tatapan datar saat melihat Ibunya.
"Ibu dan Ayah sudah memikirkan ini. Bagaimana jika pemenang sayembara tersebut akan menjadi istrimu? Apakah kau setuju Pangeran pertama?" tanya Permaisuri Kaisar dengan tersenyum lembut.
Pasti Zi Yin akan menang dalam sayembara dengan mudah karena tidak ada Dewi yang mengikuti sayembara ini, hanya murid pewaris biasa saja.
Setelah Zi Yin berhasil aku akan
"Zhang Li, ayo aku antar pulang.""Tidak bisa. Aku harus belajar elemen es dahulu!""Kau akan meleleh jika belajar elemen es bersama Pangeran ketiga Zhang Li."Ya kau benar karena ia memiliki elemen api, tapi aku harus mendapatkan elemen es atau mengembangkannya."Ya bagaimana lagi! Aku harus berjuang ," ucap ku sambil tersenyum polos."Kakak pertama jangan mempersulit dia lagi! Zhang Li harus cukup beristirahat karena esok hari sayembara telah dimulai," Ucap Pangeran ketiga dengan santai sambil membereskan tumpukan kertas."Apakah sudah siap Wuxian?" tanyanya
"Pendaran purnamamenerpa kamarTerbayang dinginnyahalaman luarMenerawang terpanaterang rembulanMenunduk terindukampung halaman.""Berjudul 'Rindu dimalam sunyi' karya dari Li Bai pujangga legendaris."Cukup memudahkan aku!Ah suasana ini membuat aku semakin semangat saja.Sungguh menyebalkan dan curang! Meskipun Dewi Burung seorang Dewi, tapi ia harus tetap mengikuti ujian ini agar terlihat adil namun kenyataannya ia malah bersantai di sebelah Permaisuri Kaisar sambil menikmati buah dan menyimak ujian yang berlangsung.hufft...Terik matahari mulai membakar kulit kami hingga berkeringat dan para wanita yang memakai riasan yang sangat indah tadi, sekarang terlihat kebingungan dan aneh.Untung saja aku tidak memakai riasan apa-apa, tapi mengap
Apakah harus aku melawan Da Liu? Ah aku tidak enak dengannya karena bagaimanapun kami adalah teman, tidak mungkin aku menyerang teman ku sendiri.Tiba-tiba saja Pengawal yang bertugas berteriak memanggil peserta sayembara "Sekarang saatnya Zhang Li melakukan pembuktian bersama Da Liu..."Saat aku sudah berada diarea pembuktian tempat itu langsung dibatasi oleh kekuatan spiritual yang berbentuk perisai emas.Aku memberi salam kepada Kaisar, Permaisuri Kaisar, dan para Pangeran. Kaisar menjentikkan jarinya dan langsung terpasang sebuah konde emas dirambutku.Aku juga tidak lupa untuk memberi salam kepada Da Liu "Zhang Li sayembara ini adalah pembuktian. Jadi, didalam area ini kau adalah musuhku!""Baiklah aku tidak akan sungkan lagi denganmu Da Liu."
Aku harus mencobanya! Mungkin dengan cara ini aku bisa menang karena selama hidupku, aku belum pernah melihat sebuah sayap api padam dengan mata kepalaku sendiri. Terlihat Dewi Burung terbang menggunakan sayap api miliknya yang sangat merah membara itu. Ia mulai menyerang ku dengan jurus bola api sambil menghindari serangannya aku mempersiapkan replika bunga Lily es tersembunyi untuk menyerang Dewi Burung secara tiba-tiba dan sepertinya sekarang waktu yang tepat! Aku langsung memejamkan mataku dan berkonsentrasi untuk menyerangnya dari depan dengan serpihan es. Setelah sibuk menangkis serangan dari depan lalu aku menyerang dengan replika bunga Lily es yang tadi aku buat sebanyak dan secepat mungkin dari belakang agar sayap api miliknya terkena lelehan es yang terbakar. Benar saja sayap api miliknya saat ini telah padam "Berakhir..." Gumamku pelan. *Aaaa....
Aku mencoba jalan saja kearah rumah Guru untuk bertemu Ji Que.Dijalan aku tidak sengaja bertemu oleh Dewa Bumi & Langit langsung saja aku menyapanya "Dewa Bumi, apa kabar?" tanyaku."Oh Nona Zhang Li tentu saja baik. Bagaimana denganmu Nona?""Baik juga.""Maaf Nona, hari ini aku tidak bisa menemani berbicara karena ada hal mendesak dialtar suci yang tidak bisa ditunda."Setelah itu Dewa Bumi & Langit pergi dengan teleport lalu aku mencoba teleport juga ke rumah Guru mungkin saja kali ini akan berhasil."Astaga! Kakak Zhang Li kau sungguh mengagetkan aku."Terlihat Ji Que sedang makan bersama Tian Yi dan dimeja makan sangat penuh dengan berbagai macam masakan berjenis daging sapi."Apakah kalian sedang mengadakan pesta tertutup tanpa mengundang aku?" tanyaku dengan nada kesal."Tida
Aku menghembuskan napas perlahan untuk memastikan bahwa tindakanku kali ini tidak salah karena bagaimanapun aku harus mengikuti perintah Guru untuk tetap sekolah dilembah langit untuk mengambil gelar sebagai seorang Dewi."Ya, aku memang Alstroemeria, tapi bisakah untuk tidak menghukum ku Kaisar? Aku akan pergi setelah lulus dari sekolah lembah langit. Aku janji! Namun jika tetap tidak diijinkan berada dialam langit, aku akan pergi sekarang juga Kaisar.""Hahaha apakah aku berkata seperti itu? Mengapa kau takut diusir dari alam langit? Bukankah kau menbantu kami?" tanya Kaisar sambil tersenyum.Suasana tegang langsung berubah menjadi cair akibat tawa Kaisar dan para Pangeran seperti terlihat legah tidak khawatir lagi."Maaf Kaisar aku membantu sesuai perintah Guru saja.""Bisakah kau ulurkan tanganmu sebentar Zhang Li?" tanya Kaisar.Mengapa didalam dirinya a
Wuxian mempersilahkan Zhang Li untuk duduk "Nona Zhang Li silahkan duduk karena tempat ini sudah disediakan khusus untuk Nona dan maaf Nona saya tidak bisa menemani karena saya harus kembali ke sisi Pangeran ketiga.""Baiklah. Terimakasih Wuxian!" Ucap aku sambil melambaikan tangan kepadanya.Aku menghela napas sebentar untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarku karena meja milikku berada dekat dengan para penasehat Kaisar.Kebetulan tempat dudukku bersebelahan dengan Dewa Bulan, tapi aku tidak melihat Dewi Bunga Agung? Dimana ya? Apakah Dewi Bunga Agung tidak datang?"Permaisuri Kaisar dan Dewi Burung memasuki ruangan..." Teriak prajurit.Semua orang langsung berdiri dan memberikan salam kepadanya.Apakah aku harus juga?Sepertinya begitu."Para Pangeran memasuki ruangan..." Tidak lama kemudian pengawal yang ber
Pangeran ketiga sedang menunggu Pangeran pertama mempersiapkan dirinya untuk ke sekolah "Kakak apakah kau sudah tahu tentang keputusan permaisuri?" tanya Pangeran ketiga. Pangeran pertama langsung terdiam dan menatapnya dengan memasang wajah serius "Ada apa lagi adik ketiga?" tanyanya. Apakah akan lebih baik? Jika aku memberitahu Pangeran pertama? "Kau cerita kepadaku bahwa pemenang sayembara akan menjadi istrimukan kak? Namun Permaisuri tidak berkata demikian waktu itu dan ...." Pangeran pertama langsung menghilang dari hadapan Pangeran ketiga. Apakah aku salah memberitahu kakak pertama? Rasanya tidak. "Ayo Wuxian kita ke kantin sekolah untuk makan pagi karena hari ini kantin memiliki makanan spesial." Pangeran ketiga langsung teleport bersama Wuxian ke kantin lalu saat mereka mencari tempat duduk yang strategis untuk menikmati makanan, mereka tidak sengaja ia melihat Zhang Li, Tian Yi, Song Lan, dan Pangeran kedua "Jodoh memang akan
Zhang Li yang menatap jendela, terpanah oleh sebuah patung batu besar berukiran Ular Naga, tapi tak sepenuhnya mirip naga. Karena patung itu nampak tak memiliki tanduk dan lidahnya yang menjulur lebih terlihat mirip ular.Anehnya lagi, patung itu berdiri tepat ditengah genangan air yang penuh aura hitam sangat asing. Tidak seperti, iblis pada umumnya yang sering aku basmi. Zhang Li yang tidak sadar, sudah menguras energinya untuk melihat lebih jauh tentang air suci yang dirumorkan rakyat kota Yun. Membuat energinya terkuras habis hingga lemas!Hal ini, langsung mengejutkan Xai yang sedang khawatir keadaan Pangeran dan Yun An.“Aku hanya kelelahan. Sekarang aku sudah tahu, biksu palsu itu hanya alat untuk mengelabuhi kita agar tidak mencurigai sang dalang yang berada dalam istana karena bersekutu. Kita harus segera menghancurkan genangan air yang menjadi sumber dari permasalahan rakyat dan juga menemukan sang dalang..." Belum selesai berbicara, roh pedang S
Kaisar Langit, selalu mengutus Penasihatnya untuk memperhatikan Zhang Li lebih ekstra lagi. Karena, ia tidak ingin kejadian penyerangan di dunia fana terjadi lagi. Bahkan, Kaisar juga mengutus beberapa dewa untuk mengawasi setiap pergerakkan Zhang Li. Meskipun sudah ada Xai, tapi ia tetap tidak tenang. Apalagi, setelah Xai melaporkan kejadian kemarin yang hampir merenggut nyawa Zhang. Kemudian, dirinya juga menceritakan tentang Kota Yun yang langsung membuat beberapa penasihat tak percaya “Pasti ada yang bersekutu, jangan kau beritahukan kondisi Kota Yun kepada Zhang Li, aku khawatir dia akan mengambil tindakkan sendiri bersama Sanos, Sima dan Nona Yin." Xai memahami semuanya, dan ia kembali turun ke kerajaan Gu yang nampak sudah pagi dan banyak sekali orang beraktivitas. Bahkan, terlihat Zhang Li sedang asik lomba memanah bersama Yun An dan Gu Fei. Mereka, juga dikelilingi oleh banyak prajurit yang terpesona dengan cara memanah Zhang Li.
Aku terbangun dipagi hari, karena Xai membangunkan aku untuk menghadap Kaisar bersama seluruh Dewa & Dewi Alam Langit yang diwajibkan berkumpul dalam aula alam langit untuk membahas hal penting yang berkaitan denganku. Kedua bola mataku langsung segar seketika, aku teringat ucapan Pangeran ketiga tentang hukumanku yang berjenis lain. Apakah hari ini ditentukan? Cepat sekali!!! Setelah datang, semua mata banyak yang menatapku. Sedangkan, Dewi Burung nampak sumringah dan sangat bahagia "Silahkan Duduk, Zhang Li kemarilah!" Panggil Kaisar untuk menghadap dirinya ditengah banyak orang. "Apakah kau sudah siap? Menerima hukumanmu? Karena mengusik Dewi Pemimpin Burung?" Tanya Kaisar sambil menatap mataku. Aku hanya mengangguk lalu Pangeran ketiga dipersilahkan menjelaskan hukuman dan akibat menyakiti Dewi Pemimpin burung kepada seluruh Dewa Dewi Alam Langit yang langsung menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan kali ini. “Aku Zhu Yi, menghargai Putra Mahkota Alam Langit. Sekalig
Zhang Li terbangun dari tidurnya, karena menghirup aroma sangat lezat. Benar saja, ketika membuka mata. Ada banyak sekali makanan dihadapannya dan terlihat Ji Que menyiapkan semuanya bersama Xai. Kemudian, ia memberikan mangkuk dan sumpit kepadaku untuk makan bersama dan berbincang berbagai hal baru yang telah dilewati Ji Que bersama Dewa Bulan sebagai guru pengganti mendiang Tian Yi. Sedangkan, aku tidak ingin menceritakan apapun agar tidak sedih. Aku mendapatkan kabar terbaru tentang Gu Fei yang akan dinobatkan sebagai Kaisar Baru Kota Gu dan dirayakan hari ini ditengah halaman utama kerajaan mengundang seluruh rakyat untuk melihat sendiri langit menerima dirinya atau tidak. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit kejutan untuk seluruh rakyat Gu. Sekaligus, Gu Fei agar tidak bersedih. Aku menemui Kaisar untuk meminta ijin, agar mewakili alam langit memberikan berkah kepada Kaisar baru di Kota Gu, bernama Gu Fei. Setelah disetujui, aku menunggu diawan-awan menantikan moment yang
Zhang Li yang telah siuman, langsung membuat Dewi Kehidupan menghilang dari hadapannya dan kembali masuk dalam kesadaran janin Zhang Li. Baru saja merenggangkan tubuhnya, Zhang Li diminta roh pedang sanos memberikan sedikit darahnya kepada Kaisar Gu ditengah lapangan. Saat ia sudah sampai disana, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat aura hitam pekat menyelimuti tubuh Kaisar Gu "Apakah kau bercanda? Aku harus memberikan darah kepada mahluk rendahan begini?" Tanya Zhang Li yang menganggap Kaisar Gu tak ada di hadapannya, lalu saat ia melihat keempat muridnya ditawan oleh prajurit istana dan Gu Fei tak sadar bersimpah darah langsung membuat Kaisar Gu tertawa puas "Baru 4x cambukkan berduri saja." Zhang Li langsung mengikuti rencana Sanos "Bukankah hanya darahku saja? Ambillah," Ucap Zhang Li yang langsung membuat roh pedang Sanos sigap mengambil darahnya. Ketika ingin memberikan kepada Kaisar Gu
Roh pedang Sanos mendesak Dewi Kehidupan untuk lebih cepat meracik obat tersebut, agar Zhang Li tidak kehilangan anaknya. Sedangkan, Gu Fei yang khawatir dengan keadaaan Ayahnya. Membuat Xai merasa kasihan dan menenangkan dirinya sambil menepuk pelan pundaknya "Tenanglah."“Aku takut terjadi sesuatu kepada Ayahku, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku sayangi lagi.""Dewi Zhang Li, pasti akan membantumu menyelesaikan semua permasalahanmu." Sudah 2 jam mereka menunggu, tidak ada informasi apapun dari roh pedang Sanos yang sedang memantau Dewi Kehidupan. Mereka yang dari tadi berdiam diri menunggu kabar Gurunya, dikejutkan dengan seorang murid sekolah Gu yang bertugas menjaga pintu malam hari ini "Lapor ketua, Kaisar Gu dan Selir Huang membawa pasukan untuk memaksa masuk dalam sekolah Gu. Apa yang harus murid lakukan?" Tanya murid tersebut. Gu Fei bersama teman-temannya langsung berlari kearah gerbang, dan Xai juga mend
Kenapa kau tidak langsung memasuki kesadaran Zhang Li? Apakah harus aku tarik paksa Dewi Kehidupan? - SANOS Ini sama saja memerasku, bagaimana mungkin aku mengobati manusia fana hanya karena ia memintaku? - Dewi Kehidupan Jadi, sekarang kau pemilih dalam membantu? Menyebalkan sekali. Padahal aku telah membantu untuk mendapatkan wujud dewa sempurna melalui takdir menjadi anak Zhang Li - SANOS Baiklah, hentikan ucapanmu. Aku akan memasuki kesadaran Zhang Li sekarang, tapi ingat untuk terus mengatur takdir terbaik untukku melakukan reinkarnasi.“Berisik," Ucap roh pedang Sanos yang langsung mendorong Dewi Kehidupan memasuki kesadaran Zhang Li. Setelah cukup lama menunggu Dewi.Akhirnya, ia keluar selama kurang lebih 3jam dalam ruangan "Gu Fei sudah kembali sadar," Ucap Zhang Li yang berdiri diambang pintu dan merasa masih berat dan agak pusing.Mereka langsung masuk dan memastikan keadaan Gu Fei yang sudah tidak membiru. Setelah
Aku memastikan sekali lagi, bahwa Biksu Palsu itu hanyalah seorang penipu yang hanya menginginkan uang saja di Kota YUN. Namun, setelah aku perhatikan dari pagi sampai sore hari memang aktivitasnya tak ada keterkaitan sama sekali dengan roh iblis jahat "Nona kau terlalu khawatir, Pangeran ketiga sudah pasti tak akan salah informasinya." Ucap Xai yang terus mengikutiku mengawasi biksu palsu tersebut. Aku menoleh kepadanya dan memberikan isyarat untuk mengikutiku menuju sekolah Gu... Aku hendak menempuh perjalanan ke sekolah Gu, karena aku tidak ingin membuat Dewi menungguku lama, tapi tabib istana memberikan kabar tiba-tiba tentang penyakit asma Ayah yang kambuh kembali. Hal ini, sungguh aneh. Karena sudah 3 tahun lebih penyakit ayah tak pernah kambuh. Terakhir kali kambuh, karena Ayah cukup depresi kehilangan Ibu yang tiba-tiba meninggalkan kami selamanya. Belum saja selesai, masalahku bersama Anak Selir Huang tapi sudah
Diskusi kami dalam altar suci alam langit, cukup membuahkan hasil. Karena, Raja Iblis tidak bisa membangkitkan Panglimanya yang telah tersegel oleh es. Sedangkan, kehancuran wilayah es karena ada beberapa pengkhianat yang menerima kekuatan jahat dari inti roh raja Iblis yang masih belum bisa musnah sepenuhnya. Oleh sebab itu, aku bersama Pangeran ketiga dan Putri keempat menyusun rencana untuk melenyapkan satu persatu inti roh Dewa Iblis yang terbentuk karena 7 kesengsaraan mahluk hidup di alam semesta, 1. Nafsu 2. Iri hati 3. Egois 4. Dusta 5. Rakus 6. Dendam 7. Membunuh Inti Roh Nafsu, telah kami musnahkan ketika berada di Kota GU. Jadi, sekarang tersisa enam inti roh lagi yang harus segera kami musnahkan sebelum Dewa Iblis mencapai tujuannya dengan memecahkan seluruh inti rohnya di Alam Semesta untuk menundukkan segala mahluk yang hidup diseluruh benua ini. Namun, kami harus memulai dari belahan dunia mana? Karena, sungguh tidak ada petunjuk apapun untuk memulai sem