Home / Fantasi / Alkisah Bunga Teratai / 27. Mengulurkan tangan

Share

27. Mengulurkan tangan

Author: brotheract
last update Last Updated: 2023-04-06 16:00:36

Sudah lama bagi Devin di zaman 300 tahun silam tidak merasakan tidur yang sangat nyenyak. Pandangan sekitar tampak gelap gulita. Dia juga tidak tahu seberapa datar tanah yang menjadi tumpuan punggungnya. Mungkin saja sekarang sudah malam di luar sana, namun tubuhnya yang tidak mau mengikuti kata hati dan terus membangkang.

Biasanya, dia hanya mampu tidur sebentar karena tidak bisa bertahan dalam suhu dingin. Lalu saat pagi menjelang, dia harus bekerja lagi menjadi budak untuk tuannya yang merupakan anak ketua kampung. Hanya itu satu-satunya cara agar dia bisa mendapatkan uang dan bertahan hidup, walaupun diperlakukan seperti binatang.

Hal yang paling penting sekarang adalah dia harus segera memanggil kembali kesadarannya. Ada yang sudah menunggu jauh di sana.

Seolah-olah dikabulkan oleh sang Pembuat Jalan Cerita, pandangannya menjadi terang kembali. Kesadarannya terpanggil setelah beberapa saat lalu dibiarkan berwisata ke dunia mimpi. Pada saat yang sama, dia me

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Alkisah Bunga Teratai    28. Kebaikan orang baik

    Berpindah ke rumah yang ada di tengah kampung dan dibangun dengan megah, Sagara membawa tujuh anak yang kelihatan lusuh ke naungannya yang telah dihuni selama bertahun-tahun. Dia membawa mereka sampai masuk ke dalam rumah. Mereka yang berada di ruang utama menunggu Sagara kembali dari ruangan lain yang berada di sebelah. Jeslyn yang sedang sakit digendong di punggung Alden yang selalu bersama. Gadis itu tertidur lelap dalam gendongannya.Sembari menunggu sang empunya rumah kembali, mereka mengedarkan pandangan untuk melihat keadaan sekitar. Di dinding, tampak jam kayu yang harganya mahal dan ukuran besar dipajang. Ada juga beberapa barang lain yang didapatkan Sagara sebagai cendera mata ketika berkunjung ke kota lain. Jika bisa dikatakan, nilainya dipatok dengan harga tinggi dan menjadi barang paling mewah di zaman 300 tahun silam.Semua barang mewah itu membuat mereka menganga lebar dan sorot matanya tampak tidak percaya dengan pemandangan di depan mata. Mereka tidak

    Last Updated : 2023-04-22
  • Alkisah Bunga Teratai    29. Guru baru

    Caraka yang selama ini mengintai anggota Fantasy Club dan hanya mengamati progres Sagara dari jauh akhirnya keluar dari persembunyiannya. Kemunculan yang tiba-tiba menjadi tanda tanya besar bagi semua kepala karena tidak pernah bertemu. Kecuali Sagara yang diam-diam menarik napas panjang seolah-olah menyedot seluruh oksigen di bumi. Dia tidak menyangka Caraka malah keluar jika kemarin dia telah berjanji untuk bersembunyi.Namun di sela-sela kebingungan itu, hanya sepasang mata yang memberi tatapan berbinar-binar dan raganya ibarat diterbangkan ke luar angkasa. Sepasang mata itu milik Jeslyn yang mendadak merasa bahagia. Suasana hatinya juga meningkat dengan pesat, padahal tadi dia sudah merasa lelah. Hal ini karena dia disuguhkan pemandangan indah di depan mata. Wajah Caraka yang tampan berhasil mengalihkan dunia. “Ganteng banget,” gumamnya tanpa sadar.Sagara yang melihat Caraka mendekat dengan tatapan waswas melipat tangannya di bawah dada. “Gue kir

    Last Updated : 2023-04-23
  • Alkisah Bunga Teratai    30. Tingkatkan dan terus berlatih!

    Sore kembali menjelang di bumi nusantara. Seperti hari lain, anggota Fantasy Club kembali diminta berkumpul di tengah lapangan terbuka. Kali ini, bukan hanya Sagara yang membimbing tapi ada Caraka yang ikut membimbing mereka. Sebagai orang yang ikut bertanggung jawab atas komunitas ini, Caraka harus membagi ilmunya. Tidak sia-sia juga dia datang dari masa itu.Sagara yang membuka pertemuan pada hari ini mengajak hampir semua anggota menjauh, meninggalkan Caraka dan Alden. Khusus hari ini, dia akan mengajari Alden sesuatu yang baru namun tidak boleh ada orang lain di dekatnya. Dua pria itu juga sudah membahas materi yang akan disampaikan sebelum datang.Alden yang kini bersama Caraka sedang menunggu apa yang ingin dikatakan pria tersebut―walaupun baru sehari mereka tatap muka. Sedangkan Caraka sedang memastikan anggota lain berada di tempat yang paling jauh. Dia menunggu kode Sagara.“Baik! Sekarang aku ingin kau memanggil elemen tanahmu. Kita akan mempelaj

    Last Updated : 2023-04-24
  • Alkisah Bunga Teratai    31. Berhasil sampai di sini

    Di bagian lapangan yang lebih jauh dari anggota lain, Rama yang memisahkan diri dari Mentari kini berada di bawah pohon. Lebih tepatnya berada di deretan pohon yang saling berdampingan sebelum membatasi hutan di bagian belakang. Dia tidak tahu apakah hutan di belakangnya merupakan hutan belantara yang tidak dilindungi atau sebaliknya, yang penting dia tahu tempatnya begitu rindang. Bisa juga digunakan untuk berteduh dari cahaya mentari sore. Tempat ini merupakan tempat terbaik baginya.Sebelum memulai latihan, terlebih dahulu dia mengedarkan pandangan ke segala arah. Niatnya untuk mengamati situasi, namun dia terpana karena baru menyadari kalau lapangan ini jauh lebih luas dibandingkan perkiraan. Tidak heran juga dia sudah merasa letih saat perjalanan ke sini. Kakinya juga sudah merasa lelah, namun dia harus terbiasa.Setelah mengamati pemandangan di depan mata, dia baru ingin mengawali latihan. Terlebih dahulu dia memejamkan mata dan memusatkan semua pikiran ke satu t

    Last Updated : 2023-04-25
  • Alkisah Bunga Teratai    32. Alasan untuk berdusta

    Bertempat di halte yang menjadi awal dari kegiatan menjelang malam, ada tiga anggota Fantasy Club yang sedang duduk menunggu kedatangan bus Transjakarta―Alden, Devin dan Rama. Bus yang dijadwalkan akan berhenti sebentar lagi di pemberhentian menjadi penentu arah yang akan dituju pulang dari pertemuan pada sore ini. Ada beberapa warga juga yang ikut menunggu bersama mereka dan duduk di tempat yang sama, satu barisan.Selagi menunggu, mereka sedang asyik membahas tentang rencana pada malam ini. Lebih tepatnya antara Rama dan Devin saja, karena pada kenyataan Alden sama sekali tidak menyimak pembicaraan. Pandangannya sejak tadi fokus ke ponsel di tangan. Jari jemarinya mengetik sesuatu di atas layar. Dari sudut pandangnya saja, dia tidak bisa menangkap kesimpulan dari pembicaraan mereka karena sudah buyar di dalam kepala.Kala mengutak-atik layar peranti pipih tersebut, sudut bibirnya terangkat dengan jelas. Tampak juga dia berusaha menahan seberapa besar euforia di dalam

    Last Updated : 2023-04-26
  • Alkisah Bunga Teratai    33. Alasan macam apa itu?

    “Jadi ini bunda lo?”Saat hening memeluk interaksi dua anak manusia yang masih menghabiskan waktu di sekitar Harbour, suara seorang lelaki memecah sunyi dan sepi. Jingga yang membelakangi sumber suara segera menoleh, begitu juga dengan Alden yang menyambut dengan mata terbelalak. Tidak ada yang menyangka bahwa dia akan bertemu dengan dua insan itu yang datang secara tidak terduga.Dari arah gerbang, Devin dan Rama muncul serta mendekati mereka dengan langkah ringan. Entah itu karena suratan takdir yang tidak bisa diprediksi, orang yang paling ingin dihindari malah memunculkan diri. Gara-gara itu, Alden segera membuang muka dan tidak ingin menatap wajah mereka yang datang dengan tatapan jahil, seolah-olah sedang menangkap basah karena ketahuan.“Bunda lo cantik juga ya. Masih muda malah,” ujar Rama yang tidak akan berhenti mengusik kedamaian Alden. Sudah pasti alasannya karena dia ketahuan berbohong. Mereka mengira Alden akan ada di rumah,

    Last Updated : 2023-04-29
  • Alkisah Bunga Teratai    34. Guru tegas

    Mengenakan setelan olahraga dari kepala hingga ujung kaki, penantian anggota Fantasy Club selagi menunggu kedatangan dua gurunya sudah berakhir. Mereka yang dicari kini berada di depan mata, tepat saat Irene menoleh ke arah masuk lapangan. Walau sulit untuk mendeteksi bunyi langkah kaki yang berpadu dengan angin sepoi-sepoi, tetapi dia bisa tahu kalau dua pria itu akan datang. Dari pikiran Caraka yang merapalkan rangkaian kata-kata yang ada di dalam kepala.Tidak tahu pula kepada siapa kalimat yang berjumlah puluhan itu ditujukan. Hal yang pasti, dia tahu kalau mereka akan datang.Oleh karena itu pula, Irene memberitahukan hal ini kepada anggota lain. Berhasil membuat pembicaraan tadi yang berlangsung meriah langsung terhenti. Pembicaraan itu terlalu menarik untuk dibicarakan, namun terlalu berbahaya jika didengar mereka. Sebab inti pembicaraannya tetap sama, mencibir dua gurunya dan berakhir tertawa.Berkumpul dengan anggota yang sudah tiba, dua pria itu memasa

    Last Updated : 2023-04-30
  • Alkisah Bunga Teratai    35. Siapakah identitas si pengintai?

    Di depan sebuah gudang kosong yang tampak sepi di sekitar dan jauh dari kawasan pemukiman warga pusat kota, sebuah mobil warna hitam terparkir di halaman yang hanya beralaskan tanah lapang. Mesin mobil dimatikan setelah dipastikan parkir di tempat yang tepat. Tidak banyak orang yang berlalu lalang di sekitar, karena gudang ini juga letaknya di ujung pemukiman yang tidak banyak diketahui warga Jakarta―akibat terlalu sibuk dengan urusannya.Jika saja gudang ini dekat dengan daerah metropolitan, pasti warga sekitar akan menaruh curiga. Sebab ada aktivitas mencurigakan jika ditelusuri lebih jauh.Beberapa saat kemudian, pintu mobil terbuka yang diiringi dengan keluarnya tiga kepala. Dari pintu kemudian, seorang pria keluar lagi yang menyusul di belakang. Sementara mereka yang memimpin jalan bergerak masuk ke dalam gudang. Jika dilihat lebih dekat lagi, sebenarnya satu kepala yang ada di tengah sedang digiring paksa oleh dua pria yang merangkul bahunya. Orang itu wajahnya s

    Last Updated : 2023-05-01

Latest chapter

  • Alkisah Bunga Teratai    156. Salam perpisahan

    Dalam rangka merayakan berbagai hal yang telah terjadi satu minggu belakangan ini, anggota Fantasy Club mengundang Sagara dan Caraka untuk hadir pada acara makan malam di sebuah restoran bintang lima. Tempat ini diundang khusus oleh Rama yang ingin menghabiskan waktu dengan kemewahan, serta dia juga kenal pemiliknya. Papanya berteman baik dengan pemilik restoran. Oleh karena itu, dia bisa datang kapan saja yang dia inginkan.Di tengah-tengah mereka, ada juga Leo yang duduk di sebelah Irene dan sedang mengobrol bersama Irene. Kini, sang puan sudah resmi menjadi kekasihnya dan hal itu tidak perlu ditutupi lagi. Mereka juga sebentar lagi akan melangsungkan resepsi pernikahan yang diadakan di Hotel Sanjaya, hotel bintang lima yang sering menjadi tempat pesta pernikahan. Mereka juga diundang agar datang. Makanya mereka berkumpul salah satunya merayakan kabar tersebut.Di antara anggota Fantasy Club, Irene menjadi orang pertama yang akan memiliki pasangan sehidup semati. Tid

  • Alkisah Bunga Teratai    155. Tanpa sengaja confess

    Jingga yang mengikuti jejak berdasarkan penglihatan masa lalu kini berakhir di halaman belakang SMA Bina Bangsa. Dia mendadak berhenti di sana karena tidak melihat apa pun lagi yang bisa dijadikan petunjuk untuk menemukan Leo. Di situasi seperti ini, dia harus memutar otak untuk menemukan berbagai macam cara yang digunakan Willy, orang yang memiliki kemampuan bayangan.Untuk kali ini, dia menemukan titik buntu. Menyentuh apa pun tidak membantu. Dia sudah mencobanya sendiri dengan menyentuh seluruh permukaan yang menjadi saksi bisu. Di sini, hampir tidak ada benda mati kecuali tumbuhan dan hewan kecil.“Gue pasti kelewatan sesuatu,” tuturnya berbicara sendiri. Dia yakin pasti ada yang dia lewatkan, hanya saja dia tidak sadar. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mencari kembali.Di tengah pencarian, dia mendengar suara hewan mengaum yang memiliki suara menggelegar datang dari arah seberang. Dia menoleh sebentar dan berhenti melakukan pencarian untuk

  • Alkisah Bunga Teratai    154. Leo dalam bahaya

    Aroma embun pagi yang masih menguar kala mentari masih seperempat di ufuk timur akan terasa lengkap jika bersama satu cangkir kopi. Oleh karena itu, Leo yang baru hadir di kantor guru ingin menemani hari bersama kopi. Selain menjadi pasangan yang cocok untuk menghabiskan waktu, kopi juga bisa menambah energi walau tidak banyak seperti satu cangkir minuman gandum.Setelah menyapa beberapa guru yang berada di meja untuk guru piket, dia melangkahkan kaki menuju dapur kecil yang letaknya ada di sebelah ruang staf TU. Ruang itu diapit juga oleh tangga yang membawa murid SMA Bina Bangsa ke lantai dua di mana ada ruang kelas. Selain guru, dia juga membalas sapaan para murid yang kebetulan lewat di sana.Mengulurkan tangan ke gagang pintu, dia mendorong pintu ke depan lalu masuk tanpa pikir dua kali. Punggungnya menghilang dari balik pintu ketika pintu ditutup. Di saat itu, dia mendadak berhenti di tempat. Matanya membulat dan membeku. Dia tampak tidak bisa berkata-kata ketika

  • Alkisah Bunga Teratai    153. Meyakinkan duplikat sendiri

    Gara-gara Devin yang mendadak tumbang seperti pohon, latihan pada sore ini berakhir dengan cepat. Dia dibawa ke dalam rumah Sagara, tepatnya di sebuah ruangan gelap yang hampir tidak memiliki celah udara. Dia kembali ke tempat ini lagi setelah berkunjung beberapa bulan sebelumnya dengan masalah yang hampir sama.Dia yang harus ditangani sudah duduk dengan meluruskan kaki di kursi relaksasi yang telah disediakan. Caraka yang bertugas menanganinya duduk di kursi kecil yang terletak di samping kursi relaksasi. Lelaki itu sedang dilakukan pemijatan agar dia mengantuk dan dibawa ke dunia alam bawah sadar. Mereka akan berhasil terhubung jika Devin sudah memejamkan mata dan tidur.Sementara itu, anggota Fantasy Club beserta Leo memperhatikan proses tersebut dari luar. Mereka bisa melihat dengan jelas melalui kaca tembus pandang. Sagara juga ada di luar sekaligus untuk mengawasi mereka. Walau latihan telah berakhir, tetapi mereka belum pulang ke rumah masing-masing. Mereka mal

  • Alkisah Bunga Teratai    152. Terang-terangan

    Satu hari setelah memulai hubungan, Rama dan Jeslyn tidak ragu menunjukkan bagaimana perasaan mereka di depan orang lain. Bahkan mereka secara terang-terangan saling menggenggam tangan saat baru muncul di halaman belakang rumah Sagara untuk latihan. Aksi itu tentu saja mengundang atensi anggota lain yang melihat langsung dengan mata sendiri.Di detik itu juga, mereka berseru dengan berbagai macam reaksi. Ada yang senang, namun ada juga yang mengejek. Gara-gara itu, Sagara dan Caraka juga ikut memperhatikan hal macam apa yang terjadi. Leo juga mengalihkan pandangan ke arah yang sama.“Dih! Dalam rangka apa nih pegang-pegangan tangan?” seru Jingga yang tidak pernah mengenal kata kalem, apalagi ketika melihat sesuatu yang menarik di depan mata. Dia sebagai orang pertama yang melihat kejadian langka selama bertemu adalah orang pertama yang juga memberi celetukan.“Jangan bilang dalam rangka 17-an,” celetuk Alden yang menyambut dengan baik pen

  • Alkisah Bunga Teratai    151. Rasa sayang

    Berkat bertemu Purnama yang mengenalkan diri sebagai senior Fantasy Club, Devin kini dibawa ke ruko milik pria itu. Dia juga diminta untuk berbaring di kasur yang telah disediakan pemilik rumah supaya bisa memulihkan diri. Untung saja, kejadian di pasar malam tadi tidak menimbulkan kehebohan bagi warga sekitar. Semuanya seolah-olah sudah lupa dalam waktu singkat. Seolah-olah juga tadi tidak ada kejadian aneh.Sepanjang jalan, Purnama memperkenalkan diri dan memberi tahu semua identitas pribadi yang tidak diketahui orang lain. Sebagai anggota Fantasy Club, dia juga memberi tahu kekuatannya. Dia bisa memindahkan orang ke dimensi lain dengan keadaan yang sama. Sagara juga pernah meminta bantuannya saat mengumpulkan mereka setahun yang lalu. Makanya mereka bisa bertemu.Sementara Mentari yang ada di samping Devin tidak berniat meninggalkannya. Dia menggenggam tangan lelaki itu dengan erat, walau Devin tadi sudah meminta agar tidak khawatir. Akan tetapi, tetap saja sang pua

  • Alkisah Bunga Teratai    150. Kejadian tak terduga

    Berdasarkan rencana yang telah disusun beberapa menit sebelum acara, Devin dan Mentari sudah berada di dalam mobil yang dikendarai sendiri oleh Devin dari rumah. Dia sudah mengantongi izin dari papanya dan sudah memberi alasan jelas pula. Makanya dia tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi dan sampai minta izin kepada sopir pribadi papanya. Dia bisa membawa mobil itu dengan bebas, asalkan sudah ada tujuan dari awal.Berada di perjalanan, mereka rencananya ingin menghabiskan waktu di pasar malam. Kebetulan di akhir pekan ini tidak ada pertemuan lagi dengan anggota Fantasy Club. Juga mereka punya banyak waktu kosong. Oleh karena itu, mereka memutuskan berkencan di sana sampai menjelang tengah malam.Mengisi keheningan, Devin yang menyetir sedang menggumamkan lagu yang diputar melalui pemutar musik bawaan dari mobil. Dia tampaknya hafal keseluruhan nada dari lagu tersebut, walau ada yang sumbang. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah. Sorot matanya juga pada sore ini tampak cer

  • Alkisah Bunga Teratai    149. Gak boleh pisah

    Selama lebih kurang 2 jam latihan untuk meningkatkan kemampuan, latihan itu sebentar lagi akan berakhir. Oleh karena itu, Sagara meminta mereka semua berkumpul di satu tempat untuk menyampaikan beberapa patah kata sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing. Mereka yang juga tidak memiliki hal lain lagi ikut berbaris.“Sejauh yang kuamati, latihan kalian tadi sudah bagus. Hanya saja kalian perlu mengasah kemampuan itu lagi. Tadi aja masih ada yang kurang sampai aku harus turun tangan,” ujar Sagara menerangkan kesimpulan latihan pada sore ini. Mereka yang mendengar hal itu hanya diam dan ikut menyimak. “Sebelum itu, aku minta kalian jangan pulang dulu. Ada yang ingin kusampaikan,” tambahnya. Secara tidak langsung juga, dia meminta mereka duduk dan berkumpul di satu tempat.Tanpa pikir panjang, anggota Fantasy Club duduk kembali untuk mendengar apa yang ingin disampaikan Sagara. Di belakangnya, ada Leo yang ikut menyimak pembicaraan mereka walau

  • Alkisah Bunga Teratai    148. Jangan terpancing

    Sekolah baru saja berakhir saat matahari berada di sudut 30 derajat dari ufuk barat. Terlihat para murid SMA Bina Bangsa baru saja keluar dari gedung dan melangkahkan kaki ke pintu gerbang. Mereka akan pulang ke rumah masing-masing setelah seharian berada di sana dan mengikuti mata pelajaran dari awal. Ada yang menggunakan sepeda motor, namun ada juga yang jalan kaki karena jarak rumah yang tidak terlalu jauh.Termasuk juga para guru yang keluar paling belakangan. Mereka menunggu sampai sekolah sepi, baru mereka bisa keluar. Sudah ada satpam juga yang mengatur keramaian dan mengawasi agar tidak terjadi kemacetan. Biasanya di saat seperti ini, jalan akan macet karena ramai.Mengikuti barisan para guru, ada Leo juga yang baru bisa keluar setelah sekolah hampir sepi. Dia pulang dengan bus, makanya dia harus jalan kaki ke halte. Menempuh perjalanan itu tidak membutuhkan waktu lama. Kira-kira butuh waktu selama 5 menit dimulai keluar dari gerbang.Berjalan kaki sambi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status