Beranda / Fantasi / Alkisah Bunga Teratai / 30. Tingkatkan dan terus berlatih!

Share

30. Tingkatkan dan terus berlatih!

Penulis: brotheract
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-24 16:00:54

Sore kembali menjelang di bumi nusantara. Seperti hari lain, anggota Fantasy Club kembali diminta berkumpul di tengah lapangan terbuka. Kali ini, bukan hanya Sagara yang membimbing tapi ada Caraka yang ikut membimbing mereka. Sebagai orang yang ikut bertanggung jawab atas komunitas ini, Caraka harus membagi ilmunya. Tidak sia-sia juga dia datang dari masa itu.

Sagara yang membuka pertemuan pada hari ini mengajak hampir semua anggota menjauh, meninggalkan Caraka dan Alden. Khusus hari ini, dia akan mengajari Alden sesuatu yang baru namun tidak boleh ada orang lain di dekatnya. Dua pria itu juga sudah membahas materi yang akan disampaikan sebelum datang.

Alden yang kini bersama Caraka sedang menunggu apa yang ingin dikatakan pria tersebut―walaupun baru sehari mereka tatap muka. Sedangkan Caraka sedang memastikan anggota lain berada di tempat yang paling jauh. Dia menunggu kode Sagara.

“Baik! Sekarang aku ingin kau memanggil elemen tanahmu. Kita akan mempelaj

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Alkisah Bunga Teratai    31. Berhasil sampai di sini

    Di bagian lapangan yang lebih jauh dari anggota lain, Rama yang memisahkan diri dari Mentari kini berada di bawah pohon. Lebih tepatnya berada di deretan pohon yang saling berdampingan sebelum membatasi hutan di bagian belakang. Dia tidak tahu apakah hutan di belakangnya merupakan hutan belantara yang tidak dilindungi atau sebaliknya, yang penting dia tahu tempatnya begitu rindang. Bisa juga digunakan untuk berteduh dari cahaya mentari sore. Tempat ini merupakan tempat terbaik baginya.Sebelum memulai latihan, terlebih dahulu dia mengedarkan pandangan ke segala arah. Niatnya untuk mengamati situasi, namun dia terpana karena baru menyadari kalau lapangan ini jauh lebih luas dibandingkan perkiraan. Tidak heran juga dia sudah merasa letih saat perjalanan ke sini. Kakinya juga sudah merasa lelah, namun dia harus terbiasa.Setelah mengamati pemandangan di depan mata, dia baru ingin mengawali latihan. Terlebih dahulu dia memejamkan mata dan memusatkan semua pikiran ke satu t

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-25
  • Alkisah Bunga Teratai    32. Alasan untuk berdusta

    Bertempat di halte yang menjadi awal dari kegiatan menjelang malam, ada tiga anggota Fantasy Club yang sedang duduk menunggu kedatangan bus Transjakarta―Alden, Devin dan Rama. Bus yang dijadwalkan akan berhenti sebentar lagi di pemberhentian menjadi penentu arah yang akan dituju pulang dari pertemuan pada sore ini. Ada beberapa warga juga yang ikut menunggu bersama mereka dan duduk di tempat yang sama, satu barisan.Selagi menunggu, mereka sedang asyik membahas tentang rencana pada malam ini. Lebih tepatnya antara Rama dan Devin saja, karena pada kenyataan Alden sama sekali tidak menyimak pembicaraan. Pandangannya sejak tadi fokus ke ponsel di tangan. Jari jemarinya mengetik sesuatu di atas layar. Dari sudut pandangnya saja, dia tidak bisa menangkap kesimpulan dari pembicaraan mereka karena sudah buyar di dalam kepala.Kala mengutak-atik layar peranti pipih tersebut, sudut bibirnya terangkat dengan jelas. Tampak juga dia berusaha menahan seberapa besar euforia di dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26
  • Alkisah Bunga Teratai    33. Alasan macam apa itu?

    “Jadi ini bunda lo?”Saat hening memeluk interaksi dua anak manusia yang masih menghabiskan waktu di sekitar Harbour, suara seorang lelaki memecah sunyi dan sepi. Jingga yang membelakangi sumber suara segera menoleh, begitu juga dengan Alden yang menyambut dengan mata terbelalak. Tidak ada yang menyangka bahwa dia akan bertemu dengan dua insan itu yang datang secara tidak terduga.Dari arah gerbang, Devin dan Rama muncul serta mendekati mereka dengan langkah ringan. Entah itu karena suratan takdir yang tidak bisa diprediksi, orang yang paling ingin dihindari malah memunculkan diri. Gara-gara itu, Alden segera membuang muka dan tidak ingin menatap wajah mereka yang datang dengan tatapan jahil, seolah-olah sedang menangkap basah karena ketahuan.“Bunda lo cantik juga ya. Masih muda malah,” ujar Rama yang tidak akan berhenti mengusik kedamaian Alden. Sudah pasti alasannya karena dia ketahuan berbohong. Mereka mengira Alden akan ada di rumah,

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-29
  • Alkisah Bunga Teratai    34. Guru tegas

    Mengenakan setelan olahraga dari kepala hingga ujung kaki, penantian anggota Fantasy Club selagi menunggu kedatangan dua gurunya sudah berakhir. Mereka yang dicari kini berada di depan mata, tepat saat Irene menoleh ke arah masuk lapangan. Walau sulit untuk mendeteksi bunyi langkah kaki yang berpadu dengan angin sepoi-sepoi, tetapi dia bisa tahu kalau dua pria itu akan datang. Dari pikiran Caraka yang merapalkan rangkaian kata-kata yang ada di dalam kepala.Tidak tahu pula kepada siapa kalimat yang berjumlah puluhan itu ditujukan. Hal yang pasti, dia tahu kalau mereka akan datang.Oleh karena itu pula, Irene memberitahukan hal ini kepada anggota lain. Berhasil membuat pembicaraan tadi yang berlangsung meriah langsung terhenti. Pembicaraan itu terlalu menarik untuk dibicarakan, namun terlalu berbahaya jika didengar mereka. Sebab inti pembicaraannya tetap sama, mencibir dua gurunya dan berakhir tertawa.Berkumpul dengan anggota yang sudah tiba, dua pria itu memasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-30
  • Alkisah Bunga Teratai    35. Siapakah identitas si pengintai?

    Di depan sebuah gudang kosong yang tampak sepi di sekitar dan jauh dari kawasan pemukiman warga pusat kota, sebuah mobil warna hitam terparkir di halaman yang hanya beralaskan tanah lapang. Mesin mobil dimatikan setelah dipastikan parkir di tempat yang tepat. Tidak banyak orang yang berlalu lalang di sekitar, karena gudang ini juga letaknya di ujung pemukiman yang tidak banyak diketahui warga Jakarta―akibat terlalu sibuk dengan urusannya.Jika saja gudang ini dekat dengan daerah metropolitan, pasti warga sekitar akan menaruh curiga. Sebab ada aktivitas mencurigakan jika ditelusuri lebih jauh.Beberapa saat kemudian, pintu mobil terbuka yang diiringi dengan keluarnya tiga kepala. Dari pintu kemudian, seorang pria keluar lagi yang menyusul di belakang. Sementara mereka yang memimpin jalan bergerak masuk ke dalam gudang. Jika dilihat lebih dekat lagi, sebenarnya satu kepala yang ada di tengah sedang digiring paksa oleh dua pria yang merangkul bahunya. Orang itu wajahnya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • Alkisah Bunga Teratai    36. Satu hari libur

    Esoknya, Jingga sedang berjalan kaki di jalan kecil setelah naik bus yang membawanya dari kota. Pagi itu, dia diminta berkumpul di lapangan terbuka―tempat biasa anggota Fantasy Club berkumpul―dengan setelan olahraga. Demi memenuhi permintaan gurunya, dia diminta datang lebih awal padahal mulai jam 9 pagi. Kali ini, dia sendirian dan tidak ditemani siapa pun. Berbelok arah, tujuan akhirnya ada di depan mata. Tinggal menyusuri beberapa langkah lagi sampai mendapatkan tempat untuk berteduh di tengah teriknya sinar matahari pagi yang sudah menunjukkan eksistensi di langit timur. Jika dilihat dari jauh, tempat ini tampak sepi dan tidak tahu alasannya dia sendiri merasakan keheningan yang luar biasa. Entah itu karena pagi atau karena ada hal lain yang tidak diketahui. Mencoba memicingkan mata, dia melihat sosok puan yang sudah tiba lebih awal darinya dan duduk di bawah pohon yang menjadi tujuan utama. Namun dia tidak merasa heran lagi pun bingung. Puan di sana tampak tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Alkisah Bunga Teratai    37. Weirdos 1 and 2

    Menyelesaikan pertemuan pada menjelang siang, Irene dan Jingga bersebelahan dalam perjalanan pulang. Oleh Sagara dan Caraka, mereka tadi diminta push up, dilanjutkan dengan sit up, dan sederet gerakan lain yang berguna untuk meningkatkan fisik mereka. Dibandingkan anggota lain yang sudah kuat secara fisik, mereka termasuk jajaran orang yang memiliki fisik yang lebih lemah. Sebab itu pula, hanya mereka yang berkumpul dan menemuinya hari ini. Sedangkan anggota lain sedang menikmati liburan mereka. Melatih fisik pada hari ini, tubuh mereka yang lebih dahulu terkena dampaknya. Gara-gara latihan yang dimulai pagi tadi, kini tubuhnya menjadi sakit-sakitan. Sudah terlihat beberapa kali Jingga meregangkan otot-ototnya yang kini terasa lemas. Dia perlu sesuatu yang bisa menambah tenaga―karena siang sebentar lagi akan tiba―namun belum terlintas di dalam kepala mengenai makanan macam apa yang bisa membangkitkan selera makan. Irene juga tidak ada bedany

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • Alkisah Bunga Teratai    38. Rumah mewah

    Anggota Fantasy Club yang telah tiba lebih dahulu bertemu di pemberhentian bus sekitar daerah Menteng sedang berjalan kaki di sebuah jalan kecil. Tidak banyak rumah yang dibangun. Kebanyakan juga terdiri dari deretan rumah mewah yang dibangun dengan megah. Rumah-rumah itu membuat mereka takjub dengan pemandangan di sekitar. Tidak berhenti pula memuji wilayah di kiri dan kanan dengan berseru. Seperti melihat pemandangan baru.Melalui pesan grup chatting, Sagara memberitahu mereka bahwa mereka pindah ke tempat baru untuk latihan mulai dari hari ini. Secara detail, dia juga memberitahu bahwa tempat itu terletak di rumahnya. Dia sudah mengirimkan lokasi tepat di mana rumahnya berada. Namun Devin mengajak mereka bertemu di halte dan mereka bisa pergi bersama-sama. Makanya mereka tampak asing dengan daerah ini dan hanya membekali diri dengan perangkat navigasi di ponsel.Tadinya mereka tenggelam dalam pembicaraan yang menarik, namun karena deretan rumah ini yang leb

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04

Bab terbaru

  • Alkisah Bunga Teratai    156. Salam perpisahan

    Dalam rangka merayakan berbagai hal yang telah terjadi satu minggu belakangan ini, anggota Fantasy Club mengundang Sagara dan Caraka untuk hadir pada acara makan malam di sebuah restoran bintang lima. Tempat ini diundang khusus oleh Rama yang ingin menghabiskan waktu dengan kemewahan, serta dia juga kenal pemiliknya. Papanya berteman baik dengan pemilik restoran. Oleh karena itu, dia bisa datang kapan saja yang dia inginkan.Di tengah-tengah mereka, ada juga Leo yang duduk di sebelah Irene dan sedang mengobrol bersama Irene. Kini, sang puan sudah resmi menjadi kekasihnya dan hal itu tidak perlu ditutupi lagi. Mereka juga sebentar lagi akan melangsungkan resepsi pernikahan yang diadakan di Hotel Sanjaya, hotel bintang lima yang sering menjadi tempat pesta pernikahan. Mereka juga diundang agar datang. Makanya mereka berkumpul salah satunya merayakan kabar tersebut.Di antara anggota Fantasy Club, Irene menjadi orang pertama yang akan memiliki pasangan sehidup semati. Tid

  • Alkisah Bunga Teratai    155. Tanpa sengaja confess

    Jingga yang mengikuti jejak berdasarkan penglihatan masa lalu kini berakhir di halaman belakang SMA Bina Bangsa. Dia mendadak berhenti di sana karena tidak melihat apa pun lagi yang bisa dijadikan petunjuk untuk menemukan Leo. Di situasi seperti ini, dia harus memutar otak untuk menemukan berbagai macam cara yang digunakan Willy, orang yang memiliki kemampuan bayangan.Untuk kali ini, dia menemukan titik buntu. Menyentuh apa pun tidak membantu. Dia sudah mencobanya sendiri dengan menyentuh seluruh permukaan yang menjadi saksi bisu. Di sini, hampir tidak ada benda mati kecuali tumbuhan dan hewan kecil.“Gue pasti kelewatan sesuatu,” tuturnya berbicara sendiri. Dia yakin pasti ada yang dia lewatkan, hanya saja dia tidak sadar. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mencari kembali.Di tengah pencarian, dia mendengar suara hewan mengaum yang memiliki suara menggelegar datang dari arah seberang. Dia menoleh sebentar dan berhenti melakukan pencarian untuk

  • Alkisah Bunga Teratai    154. Leo dalam bahaya

    Aroma embun pagi yang masih menguar kala mentari masih seperempat di ufuk timur akan terasa lengkap jika bersama satu cangkir kopi. Oleh karena itu, Leo yang baru hadir di kantor guru ingin menemani hari bersama kopi. Selain menjadi pasangan yang cocok untuk menghabiskan waktu, kopi juga bisa menambah energi walau tidak banyak seperti satu cangkir minuman gandum.Setelah menyapa beberapa guru yang berada di meja untuk guru piket, dia melangkahkan kaki menuju dapur kecil yang letaknya ada di sebelah ruang staf TU. Ruang itu diapit juga oleh tangga yang membawa murid SMA Bina Bangsa ke lantai dua di mana ada ruang kelas. Selain guru, dia juga membalas sapaan para murid yang kebetulan lewat di sana.Mengulurkan tangan ke gagang pintu, dia mendorong pintu ke depan lalu masuk tanpa pikir dua kali. Punggungnya menghilang dari balik pintu ketika pintu ditutup. Di saat itu, dia mendadak berhenti di tempat. Matanya membulat dan membeku. Dia tampak tidak bisa berkata-kata ketika

  • Alkisah Bunga Teratai    153. Meyakinkan duplikat sendiri

    Gara-gara Devin yang mendadak tumbang seperti pohon, latihan pada sore ini berakhir dengan cepat. Dia dibawa ke dalam rumah Sagara, tepatnya di sebuah ruangan gelap yang hampir tidak memiliki celah udara. Dia kembali ke tempat ini lagi setelah berkunjung beberapa bulan sebelumnya dengan masalah yang hampir sama.Dia yang harus ditangani sudah duduk dengan meluruskan kaki di kursi relaksasi yang telah disediakan. Caraka yang bertugas menanganinya duduk di kursi kecil yang terletak di samping kursi relaksasi. Lelaki itu sedang dilakukan pemijatan agar dia mengantuk dan dibawa ke dunia alam bawah sadar. Mereka akan berhasil terhubung jika Devin sudah memejamkan mata dan tidur.Sementara itu, anggota Fantasy Club beserta Leo memperhatikan proses tersebut dari luar. Mereka bisa melihat dengan jelas melalui kaca tembus pandang. Sagara juga ada di luar sekaligus untuk mengawasi mereka. Walau latihan telah berakhir, tetapi mereka belum pulang ke rumah masing-masing. Mereka mal

  • Alkisah Bunga Teratai    152. Terang-terangan

    Satu hari setelah memulai hubungan, Rama dan Jeslyn tidak ragu menunjukkan bagaimana perasaan mereka di depan orang lain. Bahkan mereka secara terang-terangan saling menggenggam tangan saat baru muncul di halaman belakang rumah Sagara untuk latihan. Aksi itu tentu saja mengundang atensi anggota lain yang melihat langsung dengan mata sendiri.Di detik itu juga, mereka berseru dengan berbagai macam reaksi. Ada yang senang, namun ada juga yang mengejek. Gara-gara itu, Sagara dan Caraka juga ikut memperhatikan hal macam apa yang terjadi. Leo juga mengalihkan pandangan ke arah yang sama.“Dih! Dalam rangka apa nih pegang-pegangan tangan?” seru Jingga yang tidak pernah mengenal kata kalem, apalagi ketika melihat sesuatu yang menarik di depan mata. Dia sebagai orang pertama yang melihat kejadian langka selama bertemu adalah orang pertama yang juga memberi celetukan.“Jangan bilang dalam rangka 17-an,” celetuk Alden yang menyambut dengan baik pen

  • Alkisah Bunga Teratai    151. Rasa sayang

    Berkat bertemu Purnama yang mengenalkan diri sebagai senior Fantasy Club, Devin kini dibawa ke ruko milik pria itu. Dia juga diminta untuk berbaring di kasur yang telah disediakan pemilik rumah supaya bisa memulihkan diri. Untung saja, kejadian di pasar malam tadi tidak menimbulkan kehebohan bagi warga sekitar. Semuanya seolah-olah sudah lupa dalam waktu singkat. Seolah-olah juga tadi tidak ada kejadian aneh.Sepanjang jalan, Purnama memperkenalkan diri dan memberi tahu semua identitas pribadi yang tidak diketahui orang lain. Sebagai anggota Fantasy Club, dia juga memberi tahu kekuatannya. Dia bisa memindahkan orang ke dimensi lain dengan keadaan yang sama. Sagara juga pernah meminta bantuannya saat mengumpulkan mereka setahun yang lalu. Makanya mereka bisa bertemu.Sementara Mentari yang ada di samping Devin tidak berniat meninggalkannya. Dia menggenggam tangan lelaki itu dengan erat, walau Devin tadi sudah meminta agar tidak khawatir. Akan tetapi, tetap saja sang pua

  • Alkisah Bunga Teratai    150. Kejadian tak terduga

    Berdasarkan rencana yang telah disusun beberapa menit sebelum acara, Devin dan Mentari sudah berada di dalam mobil yang dikendarai sendiri oleh Devin dari rumah. Dia sudah mengantongi izin dari papanya dan sudah memberi alasan jelas pula. Makanya dia tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi dan sampai minta izin kepada sopir pribadi papanya. Dia bisa membawa mobil itu dengan bebas, asalkan sudah ada tujuan dari awal.Berada di perjalanan, mereka rencananya ingin menghabiskan waktu di pasar malam. Kebetulan di akhir pekan ini tidak ada pertemuan lagi dengan anggota Fantasy Club. Juga mereka punya banyak waktu kosong. Oleh karena itu, mereka memutuskan berkencan di sana sampai menjelang tengah malam.Mengisi keheningan, Devin yang menyetir sedang menggumamkan lagu yang diputar melalui pemutar musik bawaan dari mobil. Dia tampaknya hafal keseluruhan nada dari lagu tersebut, walau ada yang sumbang. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah. Sorot matanya juga pada sore ini tampak cer

  • Alkisah Bunga Teratai    149. Gak boleh pisah

    Selama lebih kurang 2 jam latihan untuk meningkatkan kemampuan, latihan itu sebentar lagi akan berakhir. Oleh karena itu, Sagara meminta mereka semua berkumpul di satu tempat untuk menyampaikan beberapa patah kata sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing. Mereka yang juga tidak memiliki hal lain lagi ikut berbaris.“Sejauh yang kuamati, latihan kalian tadi sudah bagus. Hanya saja kalian perlu mengasah kemampuan itu lagi. Tadi aja masih ada yang kurang sampai aku harus turun tangan,” ujar Sagara menerangkan kesimpulan latihan pada sore ini. Mereka yang mendengar hal itu hanya diam dan ikut menyimak. “Sebelum itu, aku minta kalian jangan pulang dulu. Ada yang ingin kusampaikan,” tambahnya. Secara tidak langsung juga, dia meminta mereka duduk dan berkumpul di satu tempat.Tanpa pikir panjang, anggota Fantasy Club duduk kembali untuk mendengar apa yang ingin disampaikan Sagara. Di belakangnya, ada Leo yang ikut menyimak pembicaraan mereka walau

  • Alkisah Bunga Teratai    148. Jangan terpancing

    Sekolah baru saja berakhir saat matahari berada di sudut 30 derajat dari ufuk barat. Terlihat para murid SMA Bina Bangsa baru saja keluar dari gedung dan melangkahkan kaki ke pintu gerbang. Mereka akan pulang ke rumah masing-masing setelah seharian berada di sana dan mengikuti mata pelajaran dari awal. Ada yang menggunakan sepeda motor, namun ada juga yang jalan kaki karena jarak rumah yang tidak terlalu jauh.Termasuk juga para guru yang keluar paling belakangan. Mereka menunggu sampai sekolah sepi, baru mereka bisa keluar. Sudah ada satpam juga yang mengatur keramaian dan mengawasi agar tidak terjadi kemacetan. Biasanya di saat seperti ini, jalan akan macet karena ramai.Mengikuti barisan para guru, ada Leo juga yang baru bisa keluar setelah sekolah hampir sepi. Dia pulang dengan bus, makanya dia harus jalan kaki ke halte. Menempuh perjalanan itu tidak membutuhkan waktu lama. Kira-kira butuh waktu selama 5 menit dimulai keluar dari gerbang.Berjalan kaki sambi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status