"Apa!?"Lusiana mengernyitkan dahi."Kakekku memang mencarimu karena ada masalah besar."Sambil menghela napas, Fandy berniat untuk membuka suara. Dia benar-benar tidak ingin ada wanita yang menunggunya."Lusiana, kamu pantas mendapatkan kebahagiaan yang lebih baik, jangan buang waktumu bersamaku."Siapa sangka alih-alih marah, Lusiana malah tersenyum."Tenang saja, aku akan pergi setelah aku merasa sudah nggak ada harapan. Indera keenam seorang wanita sangat akurat."Karena orangnya sudah mengatakan ini, apa lagi yang bisa Fandy lakukan?Saat langkah kaki terdengar lagi, Fandy buru-buru berdiri. Tidak disangka Rega juga ada di sana. Lagi pula di mata semua orang, sekarang Fandy hanyalah orang biasa.Dia tidak berencana memberi tahu siapa pun tentang kesembuhannya untuk saat ini dan sekarang hidupnya cukup baik."Pak Burhan, Paman Rega."Ketiganya duduk kembali dan Rega berbicara."Fandy, mungkin aku harus merepotkanmu lagi. Ada orang yang sedang sekarat, kuharap kamu bisa pergi meliha
"Kak Irana, aku bisa memastikan haid kamu baik-baik saja."Di Desa Persik, tepatnya di halaman depan sebuah tempat yang bernama Helty, Fandy Thio mengangkat tangannya dengan ekspresi tak berdaya.Di depannya ada enam wanita cantik dengan berbagai karakter, bisa dibilang mereka semua sedang antre dengan senyum."Aduh! Fandy, aku benaran merasa nggak enak badan, bagaimana kalau kamu ke kamar untuk membantuku memeriksa secara detail?"Fandy tersenyum pahit. Sejak tiga tahun lalu dia dibawa gurunya ke Desa Persik, dia perlu menghadapi gangguan para kakak seniornya. Sebenarnya dia memang sudah terbiasa, tapi Fandy mana bisa tahan kalau setiap hari diganggu oleh wanita-wanita yang begitu cantik ini."Irana jangan kelewatan.""Benar itu, sekarang giliran aku, minggir kamu! Bisa-bisanya mau masuk ke kamar untuk berbincang dengan Fandy?! Mimpi kamu!"Melihat Kak Gina duduk lagi, Fandy pun meminta ampun."Kakak semuanya, bisakah kalian seperti Kak Bella, Kak Indri dan Kak Eva yang serius latihan
Saat Fandy keluar lagi, keenam seniornya sudah pergi. Mungkin setelah Fandy pergi dari sini, mereka tidak akan tinggal di Desa Persik lagi.Kepikiran akan hal ini, Fandy pun marah. Tiga tahun lalu, guru membawanya kemari, lalu gurunya menghilang begitu saja, bisa dibilang sangat tidak bertanggung jawab.Tok, tok, tok!Terdengar suara pintu, Fandy pun menengadahkan kepalanya, lalu dia melihat ada beberapa orang asing berdiri di depan pintu. Meski pintu terbuka, mereka tidak masuk, bisa dibilang mereka sangat sopan santun.Setelah berjalan ke sana, dia melihat ada beberapa Mercedes Benz G yang diparkir di luar Helty, bisa dipastikan mereka adalah orang kaya."Maaf, apa Master Medis tinggal di sini?"Orang yang memimpin adalah seorang pria paruh baya berkacamata emas, dia terlihat sangat berpendidikan."Master Medis meninggalkan tempat ini sudah tiga tahun."Setelah mendapat jawaban ini, pria paruh baya itu terlihat kecewa. Master Medis adalah legenda di Negara Limas, tapi satu-satunya ha
Meskipun Fitri sangat mencintai kakeknya, bahkan rela menggunakan semua kemampuannya untuk menyembuhkan penyakit kakeknya, sekarang dia malah ingin kakeknya jangan bangun di saat ini, walau ini hal tak berbakti.Ini semua karena Fandy terlalu menyebalkan. Tidak hanya tidak bisa apa-apa, bahkan berani bersikap sombong di depannya, memang tidak berkaca siapa dirinya.Fandy tidak menjawab permintaan yang seperti sedekah itu, melainkan memeriksa denyut nadi kakeknya dan ekspresinya menjadi serius."Ternyata Racun Pir, tak heran bisa begini."Racun Pir? Fitri mengerutkan keningnya."Maksudmu kakekku terkena racun?""Benar! Saat ini, Racun Pir adalah racun terhebat di dunia ini, kalau baru saja kena, aku masih bisa menyembuhkannya. Tapi sudah berlalu setahun, bakal sulit untuk disembuhkan, ditambah aku butuh beberapa obat langka dalam waktu pengobatan! Untungnya keterampilan dokter yang sebelumnya kamu cari cukup baik. Meski nggak bisa menghilangkan racun itu, bisa membuat kakekmu bertahan l
"Tolong Dokter Felix menolong ayahku, aku rela mengorbankan semuanya!"Hugo menjadi cemas. Ayahnya sehat atau tidak, bagi keluarga ini adalah dua situasi yang berbeda. Apalagi sebagai putranya, wajib melakukan apa pun deminya."Ya sudahlah. Awalnya ayahmu nggak bisa bertahan sampai besok pagi. Karena aku sudah datang, kalian masih ada satu pilihan. Aku bisa memperpanjang waktunya sebulan, setuju atau nggak, kalian bahas dulu."Sebelum Hugo berbicara, pria tua yang di tempat tidur tiba-tiba berkata, tapi karena sesak, jadi perkataannya tidak terdengar jelas."Aku ... aku mau."Melihat situasi ini, Hugo tentu saja setuju karena hidup nyaman selama sebulan lebih baik daripada meninggal.Tak ada yang memperhatikan kalau Claire sudah keluar dari kamar, bahkan menunjukkan ekspresi ragu sambil memegang ponsel. Sebenarnya dia juga ingat dengan nomor yang dikatakan Fandy tadi siang. Bukan dia sengaja ingatin, melainkan dia memiliki ingatan yang baik."Kakek, aku rela melakukan apa pun demimu."
Keluarga yang terdiri dari tiga orang menatap Fandy. Wildan sangat bersemangat, tetapi istri dan putrinya memasang wajah meremehkan."Fandy, kamu sudah berkembang setelah pergi selama tiga tahun."Meskipun ucapan Wanda adalah pujian, bahkan orang bodoh pun bisa mendengar penghinaan dalam nada bicaranya."Rolls-Royce? Kak Fandy, kamu luar biasa. Lain kali pasti akan ada helikopter yang menjemputmu."Chaesa bahkan lebih keterlaluan, sama sekali tidak menyembunyikan penghinaan di wajahnya."Paman Wildan, lain kali aku akan datang menemuimu."Menyelamatkan orang itu penting, tetapi Fandy tidak terlalu peduli tentang itu. Bagaimanapun, orang lain memiliki Kartu Kehidupan dan perintah guru sulit untuk didapatkan.Wildan memimpin untuk mengantarnya pergi, jadi Wanda dan Chaesa harus mengikuti. Meskipun ekspresi mereka berubah setelah melihat Rolls-Royce Phantom di pintu masuk halaman, sebenarnya memang seperti itu."Maaf, kamu Tuan Fandy?"Di samping mobil ada seorang pria berjas dan sepatu k
Meskipun Claire dan Hugo tidak mengerti, saat ini Felix sangat ketakutan hingga duduk di atas lantai. Semua kesombongannya tadi telah hilang, jadi dia tentu saja mengerti kalau Fandy memiliki bakat yang nyata."Cabut tiga jarum dalam satu jam dan besok kakekmu akan pulih setelah bangun."Setelah mengatakan ini, Fandy berbalik dan pergi. Dia datang kemari hanya untuk memenuhi Kartu Kehidupan yang ditinggalkan oleh gurunya, tidak ada yang lain."Tiga Jarum Mistis. Ya ampun, aku benar-benar menyaksikan Tiga Jarum Mistis dengan mata kepala sendiri."Hugo yang telah sadar buru-buru mendorong putrinya."Cepat kejar!"Kemudian, dia sendiri membantu Felix berdiri."Apa itu Tiga Jarum Mistis?"Felix tanpa sadar bertanya."Tiga Jarum Mistis adalah salah satu teknik akupunktur ajaib dalam pengobatan tradisional. Kebanyakan penyakit bisa disembuhkan dengan teknik ini. Meski sudah tersebar hingga saat ini, cuma segelintir orang yang benar-benar bisa menggunakannya. Aku telah mempraktikkannya selama
Fandy berbalik dan melihat itu memang Chaesa, benar-benar sial.Awalnya dia tidak ingin memedulikannya. Akan tetapi setelah teringat sesuatu, dia pun akhirnya berkata."Chaesa, tolong jangan khawatirkan tentang apa yang ayahmu katakan. Nggak mungkin kita bisa bersama. Aku akan mencari kesempatan untuk memberi tahu ayahmu paling lama dalam sebulan."Chaesa tersenyum."Haha, kamu agak sadar diri, itu juga menyelamatkanku dari masalah. Sebaiknya kamu menepati janjimu atau kamu akan menyesal kalau benar-benar membiarkanku menggunakan caraku."Lucy yang ada di sebelahnya juga ikut menimpali."Kamu baru saja kembali, jadi mungkin nggak tahu betapa terkenalnya Chaesa-ku. Ada terlalu banyak orang yang mengejarnya. Kalau memilih satu secara acak, kamu nggak akan bisa menandinginya. Belum lagi ada banyak anak muda tuan dari keluarga kaya."Segera, dia melirik ke arah Rolls-Royce Phantom yang lampu belakangnya hampir menghilang."Orang menyewa mobil cuma untuk pamer, sifatnya nggak mungkin beruba
"Apa!?"Lusiana mengernyitkan dahi."Kakekku memang mencarimu karena ada masalah besar."Sambil menghela napas, Fandy berniat untuk membuka suara. Dia benar-benar tidak ingin ada wanita yang menunggunya."Lusiana, kamu pantas mendapatkan kebahagiaan yang lebih baik, jangan buang waktumu bersamaku."Siapa sangka alih-alih marah, Lusiana malah tersenyum."Tenang saja, aku akan pergi setelah aku merasa sudah nggak ada harapan. Indera keenam seorang wanita sangat akurat."Karena orangnya sudah mengatakan ini, apa lagi yang bisa Fandy lakukan?Saat langkah kaki terdengar lagi, Fandy buru-buru berdiri. Tidak disangka Rega juga ada di sana. Lagi pula di mata semua orang, sekarang Fandy hanyalah orang biasa.Dia tidak berencana memberi tahu siapa pun tentang kesembuhannya untuk saat ini dan sekarang hidupnya cukup baik."Pak Burhan, Paman Rega."Ketiganya duduk kembali dan Rega berbicara."Fandy, mungkin aku harus merepotkanmu lagi. Ada orang yang sedang sekarat, kuharap kamu bisa pergi meliha
Satu mobil! Fitri tidak mengerti."Apa maksudmu?"Dia juga melihat Range Rover yang diparkir tidak jauh dari sana dan tentu saja tahu itu adalah mobil Fandy."Ada tiga lagi di dalam, semuanya buronan Super S."Apa!?Fitri tercengang. Apa itu buronan Super S? Meski tidak menakutkan seperti Ace 13, mereka juga tidak mudah untuk diprovokasi. Biasanya juga bersembunyi di seluruh tempat, sangat sulit untuk ditemukan setelah bersembunyi. Ternyata Fandy berhasil menangkap empat sekaligus?Sepuluh menit kemudian, di kantor Fitri."Maksudmu sore hari saat kamu berencana untuk keluar, keempat orang ini berada di pintu masuk halaman? Semuanya juga diikat dan kehilangan kemampuan untuk melawan?"Fandy mengangguk."Iya, aku juga cukup terkejut, makanya kubawa semuanya."Sebenarnya Fandy merasa sangat tidak berdaya. Dia menyuruh Toni dari Organisasi Pembunuh Feunoria untuk menangkap satu penjahat buronan super S, tetapi siapa sangka orang itu berhasil menangkap mereka berempat.Alasannya adalah kare
Setelah mengangguk, Cody tersenyum."Aku menghargai nyawaku. Yang kamu lihat memang benar. Latar belakang keluargaku memang dalam. Ada banyak Alam bawaan, bahkan lebih kuat dari Alam Bawaan juga ada. Nggak ada gunanya menambah musuh cuma demi Heijo."Fandy merasa semakin tertarik."Benarkah? Lalu bisakah kamu beri tahu aku secara rinci?"Setelah menggosok tangannya, Cody melanjutkan."Alam Bawaan adalah batas tersulit untuk dicapai para seniman bela diri. Nggak berlebihan untuk mengatakan butuh kerja keras yang luar biasa untuk mencapainya! Sulit untuk membunuh orang dengan tingkat Alam Bawaan. Ini adalah sesuatu yang nggak bisa dipahami oleh seniman bela diri tingkat rendah, makanya nggak ada yang mau memprovokasi orang dengan tingkat Alam Bawaan kecuali terpaksa. Kalau orang lain sendirian dan mencoba memikirkan cara untuk membunuhmu, apa yang bisa kamu lakukan?"Apa yang Cody katakan itu benar, Fandy melambaikan tangannya."Oke, yang kamu katakan itu bisa diterima. Aku pergi dulu."
Di gunung tempat Sekte Benji berada, Heijo melarikan diri dengan panik. Kecepatannya begitu tinggi saat melewati hutan pegunungan."Guru! aku pasti akan membalaskan dendammu."Pada akhirnya dia mendengar teriakan terakhir guru yang dipenuhi keengganan dan hasilnya sudah dipastikan."Sial, kok Fandy bisa menjadi begitu kuat dalam waktu sesingkat itu?"Bagaimanapun, Sekte Benji bisa dianggap sebagai sekte besar dengan banyak master, tetapi sekarang dikalahkan oleh Fandy seorang diri. Benar-benar sulit untuk dipercaya kalau tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri.Bum!Tiba-tiba Heijo berhenti, sebuah lubang muncul di tanah dan dia menatap orang di depannya dengan muram."Fandy."Suara itu keluar dari sela-sela gigi. Tidak disangka dirinya masih bisa terkejar dan begitu cepat hingga membuat orang ketakutan."Saat menculikku, apa kamu nggak pernah berpikir akan ada hari seperti ini?"Heijo menelan ludahnya. Tentu saja dia tidak berani berpikir dia bisa mengalahkan Fandy dan begitu bany
Intinya adalah hanya butuh beberapa menit dari saat gerbang dihancurkan hingga mereka muncul. Seberapa menakutkankah orang yang datang ini?"Fandy!"Teriakan Heijo menyadarkan Tyo dan setelah melihat lebih cermat, satu-satunya orang yang berdiri ternyata adalah Fandy yang telah diselamatkan oleh beberapa dokter genius sebelumnya.Akan tetapi, bagaimana bisa begini? Bukankah Fandy telah kehilangan seni bela dirinya? Belum lagi master mana pun, sekarang Raja Seni Bela Diri pun bisa menanganinya dengan mudah."Kamu masih mengenalku, ingat apa yang kukatakan saat aku meninggalkan Sekte Benji nggak?"Fandy berdiri dengan tangan di belakang punggung sambil menatap orang yang menjadi pencetus penculikan itu."Aku sudah datang dan Sekte Benji akan binasa. Nggak ada yang bisa mengubah fakta yang akan terjadi ini."Sejak turun gunung hingga sekarang, Fandy tidak pernah mengalami penghinaan seperti ini. Itulah sebabnya setelah berhasil memurnikan Tulang Naga Sejati dan mencapai Alam Bawaan, ini a
Fandy tidak pernah menyangka tubuhnya akan mengalami perubahan drastis setelah menyempurnakan Tulang Naga Sejati yang pertama.Teknik Sembilan Pemecah Naga yang dia latih mulai berhasil dan sudah berada di jalur yang benar.Fandy juga merasakan kekuatan spiritual yang disebutkan oleh guru. Itu adalah energi yang lebih dalam dibandingkan kekuatan dalam dan energi dalam yang dimurnikan dari tubuh seorang seniman bela diri."Seharusnya sekarang aku sudah mencapai Alam Bawaan."Setelah bertemu dengan Jeka, Fandy telah menerobos batasan Alam Suci Bela Diri di saat hidup dan mati hingga mencapai Alam Lanjutan tingkat tertinggi. Bagi banyak seniman bela diri, alam itu sudah menjadi legenda, apalagi Alam Bawaan yang hanya sebuah mimpi.Akan tetapi, Fandy telah meningkat pesat hanya dengan menggunakan Sembilan Pemecah Naga untuk memurnikan sepotong Tulang Naga Sejati. Kemungkinan tidak akan ada yang percaya kalau dikatakan.Ditambah lagi Sembilan Pemecah Naga berjalan dengan kecepatan tinggi, m
Dengan jawaban ini, sebagian besar orang menghela napas lega karena tidak ada yang ingin melihat kebangkitan pemuda seperti itu dan sepertinya saat seperti ini adalah yang terbaik.Alex yang telah mundur ke posisinya terlihat marah, tetapi setelah dipikirkan, dia juga tidak punya pilihan. Kalau tadi tidak pergi memohon belas kasihan, hari ini orang itu bisa menggunakan budi tersebut untuk menghancurkan Keluarga Hubert.Melihat ini, raut wajah Ratu melembut. Seharusnya pria yang telah dia tinggalkan menjalani kehidupan biasa saja dan bukan bangkit kembali sampai membuatnya takut."Karena kamu jujur, aku akan menepati janjiku. Kelak Catherine bisa membuat pilihannya sendiri dan mengejar kebahagiaannya. Aku nggak akan ikut campur lagi."Mengapa Fandy mengatakan ini? Bukankah ini jawaban Ratu? Apa lagi kalau bukan karena menginginkan jawaban ini dari ratu. Bukankah Ratu tidak ingin kehilangan muka di hadapan banyak orang? Kelak dia pasti akan mematuhinya."Catherine, jaga dirimu baik-baik.
Eh? Fandy menoleh ke arah Ratu yang tidak mau kalah dan tatapannya tajam.Awalnya Fandy mengira perselisihan ini akan segera berakhir, tetapi siapa sangka Ratu tiba-tiba maju lagi dan seketika tempat itu menjadi sunyi.Karena semua orang tahu siapa Ratu, belum lagi dia berasal dari keluarga yang sangat misterius. Saat ini tidak ada yang tahu sebenarnya apa dewa itu, Ratu sendiri sudah menjadi status dan identitas.Kalau berani berbicara di hadapan Balai Purnama dan Balai Tim Drag, jelas bukan masalah nyali."Hari ini aku sudah berbaik hati padamu, menjaga Catherine dan kerja samamu dengan Keluarga Hubert berjalan normal. Ratu, jangan nggak tahu malu!"Hiss!Semua orang menarik napas dalam-dalam setelah mendengar itu.Melihat seluruh Negara Limas, Fandy jelas merupakan orang pertama yang berani menggunakan kata-kata kasar seperti itu kepada Ratu di depan semua orang.Benar saja, bahkan sorot mata Ratu yang penuh pertimbangan pun menjadi sangat dingin."Catherine tetap milikmu. Apa yang
Akan tetapi melihat masa ini kembali, tiba-tiba dia sadar sosok itu begitu tinggi dan agung sampai membuat orang ingin memujanya.Semua itu karena Fandy mendapat dukungan dari dua pasukan besar. Situasi ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya.Irvan tercengang dan Aldo menggila. Keduanya memiliki kesalahan dalam informasi Fandy, tetapi saat ini mereka sama terkejutnya.Setelah menelan ludahnya, Draco adalah orang yang mudah beradaptasi. Pantas saja dia bisa memimpin Keluarga Hubert naik pangkat."Haha, Tuan Fandy, 'kan? Lihat, pasti ada kesalahpahaman di sini. Kalau aku tahu Nona Catherine punya hubungan denganmu, aku pasti nggak akan menyetujui pernikahan ini!"Lucu. Ada dua Balai Purnama dan Balai Tim Drag sebagai dua pasukan besar yang mendukung, yang datang juga bukan orang kecil. Mereka adalah orang dengan suara mutlak. Apa lagi yang bisa Draco lakukan?Kalaupun Keluarga Hubert telah menggunakan semua koneksi, mereka tidak bisa menahan gabungan dari kedua pasukan ini untuk