Harus dikatakan bahwa aksi Heijo yang mendadak ini mengejutkan Fitri.Akan tetapi, pria yang sedang berlutut di depan ini memang sesuai dengan sosok pria idaman Fitri.Heijo tampan, baik hati, unggul, serta berasal dari Sekte Benji yang merupakan sekte elite. Heijo benar-benar serba ada.Akan tetapi, tidak bisa untuk saat ini!"Heijo, kamu tahu kakekku menyuruh aku dan Fandy menghabiskan waktu bersama selama sebulan sebagai pacar. Sekarang sisa kurang lebih setengah bulan. Aku harap kamu bisa mengerti!"Heijo berdiri dan tampak canggung."Maaf, aku benar-benar lupa."Kegirangan atas terobosan tadi membuat Heijo terburu-buru mengambil tindakan, bahkan melupakan Fandy.Akan tetapi, dari ekspresi dan tatapan mata Fitri, Heijo tahu dirinya memiliki peluang. Setengah bulan kemudian, Fitri masih belum menjadi jenderal perang. Peluangnya sangat besar.Tak lama setelah Heijo pergi, bel pintu berbunyi. Fitri bertanya-tanya dalam hati, apakah jejak keberadaannya begitu terbuka? Apakah itu Fandy
"Kak Irana, aku bisa memastikan haid kamu baik-baik saja."Di Desa Persik, tepatnya di halaman depan sebuah tempat yang bernama Helty, Fandy Thio mengangkat tangannya dengan ekspresi tak berdaya.Di depannya ada enam wanita cantik dengan berbagai karakter, bisa dibilang mereka semua sedang antre dengan senyum."Aduh! Fandy, aku benaran merasa nggak enak badan, bagaimana kalau kamu ke kamar untuk membantuku memeriksa secara detail?"Fandy tersenyum pahit. Sejak tiga tahun lalu dia dibawa gurunya ke Desa Persik, dia perlu menghadapi gangguan para kakak seniornya. Sebenarnya dia memang sudah terbiasa, tapi Fandy mana bisa tahan kalau setiap hari diganggu oleh wanita-wanita yang begitu cantik ini."Irana jangan kelewatan.""Benar itu, sekarang giliran aku, minggir kamu! Bisa-bisanya mau masuk ke kamar untuk berbincang dengan Fandy?! Mimpi kamu!"Melihat Kak Gina duduk lagi, Fandy pun meminta ampun."Kakak semuanya, bisakah kalian seperti Kak Bella, Kak Indri dan Kak Eva yang serius latihan
Saat Fandy keluar lagi, keenam seniornya sudah pergi. Mungkin setelah Fandy pergi dari sini, mereka tidak akan tinggal di Desa Persik lagi.Kepikiran akan hal ini, Fandy pun marah. Tiga tahun lalu, guru membawanya kemari, lalu gurunya menghilang begitu saja, bisa dibilang sangat tidak bertanggung jawab.Tok, tok, tok!Terdengar suara pintu, Fandy pun menengadahkan kepalanya, lalu dia melihat ada beberapa orang asing berdiri di depan pintu. Meski pintu terbuka, mereka tidak masuk, bisa dibilang mereka sangat sopan santun.Setelah berjalan ke sana, dia melihat ada beberapa Mercedes Benz G yang diparkir di luar Helty, bisa dipastikan mereka adalah orang kaya."Maaf, apa Master Medis tinggal di sini?"Orang yang memimpin adalah seorang pria paruh baya berkacamata emas, dia terlihat sangat berpendidikan."Master Medis meninggalkan tempat ini sudah tiga tahun."Setelah mendapat jawaban ini, pria paruh baya itu terlihat kecewa. Master Medis adalah legenda di Negara Limas, tapi satu-satunya ha
Meskipun Fitri sangat mencintai kakeknya, bahkan rela menggunakan semua kemampuannya untuk menyembuhkan penyakit kakeknya, sekarang dia malah ingin kakeknya jangan bangun di saat ini, walau ini hal tak berbakti.Ini semua karena Fandy terlalu menyebalkan. Tidak hanya tidak bisa apa-apa, bahkan berani bersikap sombong di depannya, memang tidak berkaca siapa dirinya.Fandy tidak menjawab permintaan yang seperti sedekah itu, melainkan memeriksa denyut nadi kakeknya dan ekspresinya menjadi serius."Ternyata Racun Pir, tak heran bisa begini."Racun Pir? Fitri mengerutkan keningnya."Maksudmu kakekku terkena racun?""Benar! Saat ini, Racun Pir adalah racun terhebat di dunia ini, kalau baru saja kena, aku masih bisa menyembuhkannya. Tapi sudah berlalu setahun, bakal sulit untuk disembuhkan, ditambah aku butuh beberapa obat langka dalam waktu pengobatan! Untungnya keterampilan dokter yang sebelumnya kamu cari cukup baik. Meski nggak bisa menghilangkan racun itu, bisa membuat kakekmu bertahan l
"Tolong Dokter Felix menolong ayahku, aku rela mengorbankan semuanya!"Hugo menjadi cemas. Ayahnya sehat atau tidak, bagi keluarga ini adalah dua situasi yang berbeda. Apalagi sebagai putranya, wajib melakukan apa pun deminya."Ya sudahlah. Awalnya ayahmu nggak bisa bertahan sampai besok pagi. Karena aku sudah datang, kalian masih ada satu pilihan. Aku bisa memperpanjang waktunya sebulan, setuju atau nggak, kalian bahas dulu."Sebelum Hugo berbicara, pria tua yang di tempat tidur tiba-tiba berkata, tapi karena sesak, jadi perkataannya tidak terdengar jelas."Aku ... aku mau."Melihat situasi ini, Hugo tentu saja setuju karena hidup nyaman selama sebulan lebih baik daripada meninggal.Tak ada yang memperhatikan kalau Claire sudah keluar dari kamar, bahkan menunjukkan ekspresi ragu sambil memegang ponsel. Sebenarnya dia juga ingat dengan nomor yang dikatakan Fandy tadi siang. Bukan dia sengaja ingatin, melainkan dia memiliki ingatan yang baik."Kakek, aku rela melakukan apa pun demimu."
Keluarga yang terdiri dari tiga orang menatap Fandy. Wildan sangat bersemangat, tetapi istri dan putrinya memasang wajah meremehkan."Fandy, kamu sudah berkembang setelah pergi selama tiga tahun."Meskipun ucapan Wanda adalah pujian, bahkan orang bodoh pun bisa mendengar penghinaan dalam nada bicaranya."Rolls-Royce? Kak Fandy, kamu luar biasa. Lain kali pasti akan ada helikopter yang menjemputmu."Chaesa bahkan lebih keterlaluan, sama sekali tidak menyembunyikan penghinaan di wajahnya."Paman Wildan, lain kali aku akan datang menemuimu."Menyelamatkan orang itu penting, tetapi Fandy tidak terlalu peduli tentang itu. Bagaimanapun, orang lain memiliki Kartu Kehidupan dan perintah guru sulit untuk didapatkan.Wildan memimpin untuk mengantarnya pergi, jadi Wanda dan Chaesa harus mengikuti. Meskipun ekspresi mereka berubah setelah melihat Rolls-Royce Phantom di pintu masuk halaman, sebenarnya memang seperti itu."Maaf, kamu Tuan Fandy?"Di samping mobil ada seorang pria berjas dan sepatu k
Meskipun Claire dan Hugo tidak mengerti, saat ini Felix sangat ketakutan hingga duduk di atas lantai. Semua kesombongannya tadi telah hilang, jadi dia tentu saja mengerti kalau Fandy memiliki bakat yang nyata."Cabut tiga jarum dalam satu jam dan besok kakekmu akan pulih setelah bangun."Setelah mengatakan ini, Fandy berbalik dan pergi. Dia datang kemari hanya untuk memenuhi Kartu Kehidupan yang ditinggalkan oleh gurunya, tidak ada yang lain."Tiga Jarum Mistis. Ya ampun, aku benar-benar menyaksikan Tiga Jarum Mistis dengan mata kepala sendiri."Hugo yang telah sadar buru-buru mendorong putrinya."Cepat kejar!"Kemudian, dia sendiri membantu Felix berdiri."Apa itu Tiga Jarum Mistis?"Felix tanpa sadar bertanya."Tiga Jarum Mistis adalah salah satu teknik akupunktur ajaib dalam pengobatan tradisional. Kebanyakan penyakit bisa disembuhkan dengan teknik ini. Meski sudah tersebar hingga saat ini, cuma segelintir orang yang benar-benar bisa menggunakannya. Aku telah mempraktikkannya selama
Fandy berbalik dan melihat itu memang Chaesa, benar-benar sial.Awalnya dia tidak ingin memedulikannya. Akan tetapi setelah teringat sesuatu, dia pun akhirnya berkata."Chaesa, tolong jangan khawatirkan tentang apa yang ayahmu katakan. Nggak mungkin kita bisa bersama. Aku akan mencari kesempatan untuk memberi tahu ayahmu paling lama dalam sebulan."Chaesa tersenyum."Haha, kamu agak sadar diri, itu juga menyelamatkanku dari masalah. Sebaiknya kamu menepati janjimu atau kamu akan menyesal kalau benar-benar membiarkanku menggunakan caraku."Lucy yang ada di sebelahnya juga ikut menimpali."Kamu baru saja kembali, jadi mungkin nggak tahu betapa terkenalnya Chaesa-ku. Ada terlalu banyak orang yang mengejarnya. Kalau memilih satu secara acak, kamu nggak akan bisa menandinginya. Belum lagi ada banyak anak muda tuan dari keluarga kaya."Segera, dia melirik ke arah Rolls-Royce Phantom yang lampu belakangnya hampir menghilang."Orang menyewa mobil cuma untuk pamer, sifatnya nggak mungkin beruba
Harus dikatakan bahwa aksi Heijo yang mendadak ini mengejutkan Fitri.Akan tetapi, pria yang sedang berlutut di depan ini memang sesuai dengan sosok pria idaman Fitri.Heijo tampan, baik hati, unggul, serta berasal dari Sekte Benji yang merupakan sekte elite. Heijo benar-benar serba ada.Akan tetapi, tidak bisa untuk saat ini!"Heijo, kamu tahu kakekku menyuruh aku dan Fandy menghabiskan waktu bersama selama sebulan sebagai pacar. Sekarang sisa kurang lebih setengah bulan. Aku harap kamu bisa mengerti!"Heijo berdiri dan tampak canggung."Maaf, aku benar-benar lupa."Kegirangan atas terobosan tadi membuat Heijo terburu-buru mengambil tindakan, bahkan melupakan Fandy.Akan tetapi, dari ekspresi dan tatapan mata Fitri, Heijo tahu dirinya memiliki peluang. Setengah bulan kemudian, Fitri masih belum menjadi jenderal perang. Peluangnya sangat besar.Tak lama setelah Heijo pergi, bel pintu berbunyi. Fitri bertanya-tanya dalam hati, apakah jejak keberadaannya begitu terbuka? Apakah itu Fandy
Selain itu, Fitri merasa tidak enak hati karena telah melibatkan Fandy ke dalam masalah tersebut."Oke."Heijo sangat jengkel ketika melihat mereka berjalan keluar. Jika bukan karena sudah berjanji pada Jenifer, Heijo pasti sudah mengambil tindakan."Fandy, aku pasti akan menaklukkan Fitri sebelum dia menjadi jenderal perang. Kalau kamu sadar diri, cepat pergi. Kalau nggak, Jenifer nggak bisa menyelamatkanmu selamanya."Mereka berjalan di sekitar kompleks. Awalnya, Fandy ingin basa-basi lebih dulu. Pada akhirnya, Fandy berbicara secara lugas."Kamu tahu nggak tentang Restoran Rusi?"Fitri menggelengkan kepala."Nggak tahu."Apakah Fandy ingin mengajakku makan? Jantung Fitri berdebar-debar. Fitri pun tidak tahu apa penyebabnya. Fitri berpikir, apakah Fandy benar-benar berencana mengejarnya?"Aku butuh bantuan bos Restoran Rusi, Hando. Syaratnya, aku ajak kamu makan di restorannya. Kamu juga akan disambut secara meriah."Demi urusan pribadi? Fitri merasa agak kesal sehingga langsung meno
Fitri Sumar! Ekspresi wajah Fandy aneh. Dari sekian banyak hal, dia sama sekali tidak memikirkan Fitri.Hando mengira Fandy agak sulit dihadapi atau sengaja mempersulitnya."Tuan Fandy, yang kumaksud bukan hanya sekadar makan saja, lalu pergi. Aku akan menyambutnya secara meriah. Apa Tuan Fandy paham?"Hal itu sejalan dengan harapan Hando. Hando telah mengabdikan dirinya dalam industri kuliner. Apa cara yang paling cepat dan paling efektif untuk membangun ketenaran? Caranya adalah mengundang orang penting dan membuat promosi besar-besaran."Kamu juga ingin berfoto bersama Fitri, lalu menggantung foto kalian di tempat paling mencolok di restoranmu?"Mendengar itu, Hando agak gugup."Hehe, Tuan Fandy bercanda. Aku tahu batasan. Dewi Perang Fitri punya identitas yang khusus, juga bukan artis. Nggak bisa kalau mau foto bersama."Fandy bersikap serius karena hal itu berkaitan dengan Fitri. Fandy sedang memikirkan siapa yang dapat menggantikan Fitri, tetapi tidak ada. Sekalipun yang datang a
Mendengar apa kata Fandy, Hando duduk. Lalu, dia mengisyaratkan manajer untuk keluar."Nggak ada yang boleh masuk tanpa perintahku."Begitu pintu ruangan ditutup, Fandy berucap,"Sepertinya Bos Hando sudah bisa tebak?"Hando mengangguk."Aku punya otak. Kamu makan bersama Claire, lalu Tuan Hugo meneleponku. Kalau aku masih nggak bisa tebak, aku ini bodoh."Hando datang membawa arak untuk mengungkapkan ketulusan pada Claire karena dirinya telah menolak Hugo. Hando memiliki pikiran yang cermat."Langsung saja ke masalahnya! Bos Hando, aku harap kamu bisa pindahkan kuburan itu. Aku akan pinjam halaman belakangmu selama seminggu. Setelah itu, terserah kamu."Hando tampak dilema."Tuan Fandy, aku tahu kamu bukan orang biasa karena Claire begitu patuh padamu. Tapi, kuburan itu sangat berarti bagiku. Di bawah sana, ada pusaka keluargaku yang diwariskan dari generasi ke generasi. Aku nggak bisa menyanggupi permintaanmu."Menurut Hando, Fandy pasti mengetahui tentang pusaka keluarganya dari sua
Pindahkan kuburan? Claire tercengang. Kata-kata ini sepertinya tidak berhubungan dengan topik pembicaraan tadi."Kak Fandy, aku, aku nggak terlalu paham."Fandy memberi penjelasan, tetapi singkat saja."Aku ingin Bos Hando pindahkan kuburan keluarganya. Ini mungkin agak memaksa, tapi harus dilakukan. Coba kamu tanya ayahmu, lihat dia bisa atau nggak."Claire tentu harus mencoba lebih dulu. Bagaimanapun, Fandy adalah alasan mendasar mengapa keluarga mereka bisa sukses seperti sekarang."Oke, aku telepon dulu."Fandy mengusulkan permintaan aneh semacam itu karena merasakan keberadaan satu ruas tulang punggung naga sejati setelah tiba di ibu kota provinsi.Setelah terobosan energi dan meridian, serta setelah sisik naga sepenuhnya menjadi milik Fandy, Fandy dapat merasakan sembilan ruas tulang punggung naga sejati ketika mendekati jarak tertentu.Menurut guru, sebagian besar tulang punggung naga sejati ada di peta yang diberikan olehnya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan ada yang meng
"Fandy! Apa kamu nggak salah? Kamu nggak mau pergi?""Ya."Jawaban singkat itu mengagetkan semua orang. Orang bodoh macam apa yang bisa menuturkan kata-kata seperti itu?"Kamu harus pergi. Tiket VIP konser Caren itu terbatas. Kalau kamu nggak pergi, aku jamin kamu akan dihujat oleh penggemarnya di seluruh Negara Limas."Fandy mendongakkan tatapan kaget pada Jevinca. Melihat keseriusan di wajah Jevinca, Fandy mengangguk tak berdaya."Oke, aku pergi."Pada saat ini, Yoro berjalan kemari dengan senyum menyanjung di wajahnya."Hmm, Kak Fandy, aku salah sebelumnya. Aku minta maaf. Demi Jevinca, mohon maafkan aku."Apa boleh buat? Isi kotak itu mengurungkan semua niat Yoro. Jika tidak meminta maaf sekarang, konsekuensinya akan sangat serius.Melihat Fandy tidak merespons, Yoro langsung kepikiran."Ini salahku. Aku harus minta maaf pada Arnold karena salah bicara. Kalau ketemu lagi, aku pasti akan minta maaf padanya."Jevinca juga berbicara untuk Yoro. Barulah Fandy memaafkan Yoro."Aku terim
Hmm? Jevinca mengernyit saat menoleh ke sana dengan tatapan mata dingin."Yoro! Bukannya sudah aku peringatkan? Jangan merendahkan pacarku dan temannya! Apa maksudmu?"Yoro bersikap acuh tak acuh terhadap pertanyaan Jevinca. Bagaimanapun, mereka telah berkenalan selama bertahun-tahun. Akan tetapi, perbuatan Fandy benar-benar membuatnya marah."Apa maksudku? Aku hanya peringatkan mereka. Jevinca, kamu tahu aku. Tapi Fandy, kamu secara terbuka membuatku malu. Kamu keterlaluan. Kamu benaran pikir kamu bisa bertindak semena-mena padaku karena menerima Paket Spesial? Situasi di ibu kota provinsi jauh lebih rumit dari yang kamu kira!"Alih-alih meminta maaf, Yoro terus mendesak Fandy. Jevinca emosi dan hendak berbicara, tetapi Fandy mengangkat tangan untuk menghentikannya."Rumit atau nggak, itu nggak penting. Mau minta maaf atau nggak, kalau kamu pria jantan, langsung katakan."Fandy sudah bersikap sopan demi Jevinca. Jika Yoro menjadi-jadi, Fandy tentu memiliki solusi lain, tetapi solusi i
Dengan kata lain, biaya pengiriman mulai dari dua miliar?Fandy diam-diam mendecakkan lidahnya. Sejujurnya, harganya terlalu mahal. Apa ada yang benar-benar menggunakan Paket Spesial ini? Tapi coba pikir lagi, banyak juga orang super kaya yang seperti itu, yang mereka kejar itu hanya pelayanan saja, 'kan?"Di antara kita, siapa yang berhak menerima Paket Spesial?"Inilah pertanyaan yang ditanyakan Yoro setelah sadar, tapi ketika mendapati tidak ada seorang pun yang menjawab, Yoro pun menjadi semakin penasaran.Selama menggunakan Paket Spesial, orang yang mengirim barang pasti berstatus bangsawan dan orang yang menerima barang pasti tidak akan buruk. Selain itu, Paket Spesial selalu memerlukan wawancara tatap muka, jadi sama sekali tidak mungkin untuk mengirim ke tempat yang salah. Sekalipun itu terjadi sekali, ini akan menjadi lelucon besar serta akan merusak reputasi perusahaan.Pada saat ini, seorang pria yang juga mengenakan setelan ungu masuk, memegang kotak persegi yang sangat hal
Orang lain juga menunjukkan rasa jijik, jelas bahwa mereka tidak suka tentang hubungan antara Arnold dan Jevinca. Sekarang konser Caren diketahui semua orang, sangat tepat untuk menggunakannya untuk mempermalukan orang.Ini adalah tiket kelas A, yang berada di luar jangkauan kebanyakan orang kaya, belum lagi di mata mereka, Arnold hanyalah pria miskin dari Kota Valencia.Tatapan aneh melintas di mata Fandy, hendak mengatakan sesuatu, tapi ada wanita yang berdiri dan berjalan ke arahnya sambil berbicara."Yoro! Jevinca pernah menyinggung masalah ini sebelumnya. Apa kamu nggak tahu sikapnya yang keras? Bisakah kamu mengendalikan amarahmu sedikit?"Setelah mengatakan sesuatu dengan marah, wanita itu menarik Fandy."Nggak perlu dimasukkan hari, dia hanya suka bercanda. Duduklah."Pria bernama Yoro menyimpan tiketnya, ekspresinya sedikit melunak lalu tersenyum."Hei, aku hanya bersikap baik, aku nggak bermaksud mempermalukanmu. Karena di lingkungan kita, orang biasa benar-benar nggak bisa d