Fitri telah mengetahui Heijo berada di tingkat Raja Seni Bela Diri dan bisa mengaktifkan energi pelindung tubuh untuk membunuh orang tanpa terlihat. Selain itu, kamera di sini juga telah dihancurkan. Meski terlihat, tetap saja tidak akan ada bukti.Biasanya seniman bela diri tingkat ini akan ditangani oleh markas besar. Meskipun Fitri adalah Dewi Perang, dia tidak layak dan tidak memiliki kemampuan itu.Dalam keputusasaan, Fitri buru-buru berkata."Kalau kamu membunuhnya, kita nggak akan pernah bersama!"Heijo menurunkan tangan kanannya sambil mengernyitkan dahi."Oke. Karena kamu adalah Dewi Perang dan punya kewajiban yang harus kamu penuhi, aku akan melepaskannya dengan enggan. Tapi kamu harus menjelaskan pada gurumu. Kalau nggak, perintah militerku akan menjadi lelucon."Fitri menghela napas lega."Akan kujelaskan."Keduanya pergi. Fandy yang baru mengantar Lusiana di halaman hanya meliriknya tanpa menganggapnya serius.Kalau Fitri tidak ada di sini, Fandy pasti akan pergi dan menan
Itu hanya lelucon, Pak Burhan melanjutkan."Berjanjilah padaku. Kalau kamu memang nggak punya perasaan terhadap cucuku setelah mencoba beberapa saat, bicaralah dengan lebih kasar. Takutnya nanti dia akan terbuai terlalu dalam dan akan semakin menderita."Fandy tersenyum getir."Apa kamu merasa aku terlalu menawan?"Tidak disangka Pak Burhan mengangguk dengan serius."Benar, ada beberapa orang yang memang terlahir luar biasa. Bagi orang seperti ini, yang paling mereka miliki adalah wanita. Cucu bukanlah peri yang nggak terpikat oleh dunia fana. Wajar saja kalau dia jatuh cinta padamu."Penilaian yang begitu tinggi membuat Fandy merasa agak malu."Kalau begitu, aku akan melakukannya."Seolah ini hanya pernyataan pembuka, Burhan tiba-tiba meletakkan pancing sambil memandang Fandy dan berkata dengan serius."Aku punya permintaan."Fandy panik."Kamu terlalu menganggapku tinggi."Setelah melambaikan tangan, Pak Burhan masih sangat serius."Nggak! Aku nggak akan pernah bicara omong kosong ka
Fandy berdiri. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar gurunya begitu marah. Pasti ada masalah besar yang terjadi."Guru, katakan. Aku mendengarkan."Sampai Burhan juga menatapnya dengan penasaran. Fandy masih sangat muda dan keterampilan medisnya telah mencapai puncaknya. Mana mungkin guru yang melatihnya adalah orang biasa?"Negara Gestin ini keterlaluan! Beraninya mereka meremehkan pengobatan tradisional yang diwarisi negara kita selama bertahun-tahun!? Nggak lama lagi akan ada persaingan medis. Itu adalah Negara Gestin."Setelah mendengarkan, Fandy tidak menyangka ternyata alasan mengapa gurunya begitu marah saat menelepon sama dengan yang Burhan katakan."Guru, seorang pahlawan tua telah menugaskanku untuk ikut dalam kompetisi. Tenang saja, aku akan pasti membuat para bajingan dari Negara Gestin itu masuk dengan bangga dan pergi sambil menangis."Dokter tersenyum."Benarkah? Kalau begitu, aku nggak perlu membicarakan yang lainnya! Dengarkan baik-baik, kalau kamu nggak menghajar m
Kebetulan Nonanya telepon."Nona.""Dalam foto yang kamu kirimkan padaku kemarin, nama wanita itu Lusiana dan dia adalah cucu Burhan."Apa!? Burhan? Catherine terkejut. Dia sudah begitu lama ikut dengan Nona, mana mungkin Nona tidak tahu beberapa orang terkenal?"Astaga! Nona, kok wanita berstatus Lusiana bisa bertemu dengan Fandy?"Anehnya, Nona malah tertawa."Burhan telah menetap di Kota Valencia, tepat di sebelah vila Fandy. Selain itu, Burhan adalah orang yang rendah hati. Sebagai tetangga, sudah nggak heran keduanya saling berhubungan. Nggak layak disebutkan, paling-paling cuma hubungan tatap muka saja dan nggak ada yang bermanfaat.""Mengenai alasan Lusiana membantu Fandy, mungkin Pak Burhan nggak tahan melihat Tentara Markotop berurusan orang biasa sedemikian rupa, jadi dia menyuruh cucunya untuk pergi mengurusnya. Nggak perlu terlalu diperhatikan. Dengan kata lain, kalau Fandy memang bisa mendapatkan bantuan Burhan, dia cukup layak untuk mendapatkan status tinggi."Setelah men
"Beri aku nomor rekeningnya."Pak Glenn tersenyum. Dia bisa merasa lebih santai dengan sikap seperti ini."Jangan buru-buru. Setelah ganti rugi, pria bernama Jack ini harus menjadi penyambut pintu di dalam restoran selama seminggu dan berlutut di lantai sepanjang waktu untuk bersujud kepada semua orang yang masuk ke restoran untuk makan."Fandy yang hendak membuka aplikasi perbankan mengerutkan kening dan menatap Pak Glenn."Harus begini?"Jack dengan senang hati merentangkan tangannya."Aku nggak masalah. Karena sudah menghancurkan barang orang lain, tentu saja harus minta maaf."Jangan melihat Jack mengatakannya dengan begitu indah, mungkin dia akan membuat lebih banyak masalah setelah uang ditransfer. Lagi pula, dia memang sengaja mencoba mempermalukan Fandy, jadi mana mungkin dia mau berlutut untuk menyambut tamu?"Siapa pemilik toko ini?"Saat ini Fandy hanya bisa menyelesaikan masalah dari akarnya.Setelah mengamati Fandy dari ujung kepala sampai ujung kaki, Pak Glenn menunjukkan
Astaga! Pak Glenn sangat ketakutan sampai terus menelan ludahnya. Bahkan Mark pun berkata demikian. Asal usul Fandy benar-benar sulit untuk dipercaya."Baik, Tuan Muda Mark, aku mengerti."Saat ini Fandy berkata."Nggak perlu bertemu denganku lagi, masalah berakhir di sini."Pada saat Fandy mengakhiri panggilan, Pak Glenn sudah bermandikan keringat dan berlutut di lantai dengan ketakutan."Kak Fandy! Aku begitu buta sudah menyinggungmu, tolong ampuni aku! Aku pasti akan setia padamu. Aku ...."Fandy melambaikan tangannya."Aku nggak akan melakukan apa pun padamu. Lagi pula, tadi kamu sudah memberiku kesempatan. Aku akan bawa orangnya pergi."Jack yang mengikuti Fandy keluar terlihat sangat muram. Dia tidak menyangka Keluarga Westly yang sangat berkuasa di Kota Valencia dan keluarga peringkat kedua akan begitu takut pada Fandy."Jack, kamu bisa menggunakan cara ini untuk membuatku marah lagi, tapi ingat. Begitu aku menemukan ibumu, harga yang akan kamu bayar akan lebih besar."Fandy per
Sampai Sinta juga mengatakan ini? Fandy benar-benar mengira dia salah dengar. Bagaimanapun, Sinta adalah Wakil Ketua Aula Anora di Balai Tim Drag, tapi tidak bisa dapat tiket Pelelangan Goldilock."Kak Fandy, tiket Pelelangan Goldilock nggak pernah terjual. Semuanya diterbitkan sesuai kualifikasi dan diadakan setahun sekali, jadi nggak ada yang pernah menjual tiketnya. Setahuku, bahkan dengan tingkat Ketua Balai Tim Drag saja cuma ada segelintir orang yang layak."Setelah mendengarkan, akhirnya Fandy mengerti. Meskipun Sinta tidak mengatakannya dengan jelas, Tuan Rijunta yang baru saja menjadi Ketua Aula Urusan Eksternal tidak layak."Begitu rupanya."Sinta yang ada di ujung lain telepon masih merasa bersalah. Fandy hanya mengatakan itu, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Yang terpenting adalah Cincin Naga telah diambil oleh Alfred. Kalau tidak, bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan sebuah tiket.Setelah kehilangan Cincin Naga, sekarang yang masih mengakui Fandy adalah dia dan
Catherine memasang ekspresi aneh."Entah apa yang ingin kamu lakukan, tapi orang seperti ini pasti akan memblokir nomor asing. Jadi meski kuberikan padamu, nggak akan ada gunanya."Fandy agak lupa dengan masalah ini. Dia ragu sesaat sebelum menambahkan."Kalau begitu, bolehkah aku pakai ponselmu untuk meneleponnya?"Tidak disangka Catherine menyerahkan ponsel sambil memperingatkan."Nggak peduli apa yang kamu katakan, cepat minta maaf kalau dia marah dan jangan katakan apa-apa lagi.""Aku tahu."Catherine seperti ini karena ingin tahu tentang apa yang akan Fandy lakukan. Meskipun Irvan benar-benar marah padanya karena ini, itu tidak masalah karena kali ini berbeda dari yang terakhir kali. Terakhir kali adalah masalahnya sendiri, tetapi kali ini Fandy-lah yang memulainya. Nona pasti tidak akan ikut campur. Begitu Nona muncul, Irvan hanya bisa patuh.Setelah masuk ke kamar tidur kedua di lantai pertama, Fandy menggunakan ponsel Catherine untuk menghubungi ponsel Irvan yang berdering lama
"Pak Burhan, kok kamu tahu dia akan hadir? Dengan situasinya saat ini, takutnya koneksinya sudah sangat lemah."Setelah mengangguk, Burhan tersenyum lagi."Benar, meskipun Fandy telah kehilangan seni bela diri dan keterampilan medisnya menurun drastis, aku selalu merasa dia masih sangat luar biasa. Lihatlah, dia benar-benar bisa ikut berpartisipasi."Sejujurnya, Wisnu sangat terkesan. Harus diketahui kalau ini bukanlah perjamuan. Semua orang yang hadir adalah anggota sendiri. Tidak peduli seberapa hebatnya seseorang di luar, mereka tidak akan bisa masuk. Sebaliknya, orang seperti Fandy berhasil dan rasanya sangat mudah.Upacara pengangkatan Fitri diadakan di markas Pasukan Serigala Ganas. Fandy dihentikan saat berkendara ke gerbang."Halo, aku datang untuk menghadiri upacara pengangkatan."Prajurit di dekat jendela mengeluarkan daftar dan berkata."Tolong tunjukkan KTP-mu."Setelah menyerahkan KTP, prajurit tersebut melihatnya. Akan tetapi alih-alih membandingkannya dengan orang ada di
Mendengar ini, Burhan menyipitkan mata dan menatap Fandy seperti itu, membuatnya merasa agak malu."Kamu mau menghadiri upacara pengangkatan Fitri?"Melihat Fandy mengangguk, Burhan tiba-tiba tertawa."Haha, nggak bisa."Eh? Fandy tertegun sejenak, tidak mengerti apa maksudnya. Mengingat hubungannya dengan Pak Burhan, seharusnya itu jelas bukan hubungan dangkal."Nggak bisa. Kalau cucuku tahu aku nggak membantu dan malah mengkhianatinya, aku pasti akan sangat menderita."Wisnu yang ada di sebelahnya tersenyum tanpa berkata apa-apa. Terkadang Pak Burhan terlihat seperti bocah tua yang nakal.Fandy terdiam beberapa saat dan berkata tanpa daya."Pak Burhan, kamu salah paham. Aku cuma mau ikut bersenang-senang.""Benarkah? Aku jauh lebih berpengalaman darimu. Berani bilang kalau kamu nggak punya hubungan apa pun dengan Fitri?"Ini ... Fandy terdiam. Mustahil baginya untuk menipu orang tua."Pergi dulu."Melihat punggung Burhan, Fandy merasa tidak berdaya dan agak defensif.Dia tidak punya
Tidak peduli seberapa hebatnya Fandy, mustahil dia bisa melawan Ratu. Mia tidak bisa menghancurkan Fandy sang cinta pertama dan penyelamatnya karena masalah keluarganya sendiri.Akan tetapi, senyuman Ronald melembut dan hanya menatap Fandy."Tuan Fandy, 'kan? Sekarang setelah kamu membuka mulut, tentu saja masih ada ruang untuk negosiasi! Nyonya berutang budi padamu atas kejadian panti asuhan! Tapi apa kamu mau menyia-nyiakannya demi pecundang seperti Yanita? Kamu harus tahu kalau itu adalah niat baik Ratu dan pasti mengerti nilainya."Apa!? Bahkan Ratu berutang budi pada Fandy? Ini benar-benar menghebohkan dan membuat semua orang syok.Terutama Yanita yang langsung memiliki harapan untuk hidup dan berlutut di hadapan Fandy sambil menangis tersedu-sedu."Kak Fandy, tolong selamatkan aku! Kumohon, aku nggak mau mati. Aku belum mau mati!"Melihat Fandy tidak bergeming, dia menatap Mia lagi."Nana, tolong selamatkan aku! Bantu aku bujuk Kak Fandy. Saat itu aku juga ditipu orang, benar-ben
Hanya ada satu orang yang datang, tetapi auranya sangat kuat. Seorang pria paruh baya berusia 40-an yang berpakaian bagus dengan senyuman di wajahnya. Dia membungkam seluruh ruang perjamuan dengan kekuatannya sendiri.Fandy mengerutkan kening."Apa maksudmu?"Irvan juga berkata dengan sorot mata yang sangat indah."Nggak kusangka nyali Yanita si kakaknya Jeno itu begitu besar! Kasus Cahaya Bintang sudah berlalu selama lima tahun. Saat itu ada orang yang cukup pintar. Entah kenapa dia ingin menipu Ratu sekali! Bocah ini benar-benar berhasil menipunya dan pergi ke luar negeri. Sekarang Ronald muncul, itu berarti orang tersebut telah ditangkap dan orang-orang yang terlibat mulai dicari."Begitu Irvan selesai berbicara, tubuh Yanita menggigil ketakutan dan dia bersembunyi di belakang ayahnya, hanya suara yang terdengar."Bukan aku, Pak. Bukan aku orangnya. Kamu salah."Ronald berdiri di tempat dan senyuman di wajahnya terus merekah, hanya saja tangan kanannya perlahan terangkat."Kamu send
Akan tetapi, bukankah ini berlebihan? Ketua Kamar Dagang Linggar dianggap orang penting di Kota Yujino. Kalau tidak, mana mungkin Freddy berani berbicara dengan Irvan seperti itu? Alhasil dia tidak hanya menghormati Fandy, tetapi malah menyetujui permintaan seperti kelak putranya menjadi bisu. Mustahil untuk bisa memercayai hal ini kalau tidak dilihat dengan mata kepala sendiri."Fa ... Fandy, keluarga kami juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi."Ayah Jeno berbicara lagi dengan sikap penuh hormat. Siapa pun yang berani membuat calon menantunya menderita, dia akan langsung mencabik-cabik orang itu."Akulah yang nyaris menunda pesta pertunangan, seharusnya aku yang meminta maaf."Johanes yang panik langsung menyela."Kak Fandy, apa yang kamu katakan? Sama sekali nggak tertunda, kok.""Benar, nggak ada yang tertunda. Semuanya berjalan seperti biasa."Saat pesta pertunangan dimulai, Irvan tidak pernah berbicara lagi, melainkan merenungkan mengapa Fredrick takut pada Fandy? Seharusny
Selain Irvan, Arnold dan Jevinca, semua orang langsung terkejut. Mereka semua menyesali keberanian Fandy. Tahukah dia kepada siapa dia mengatakan hal itu?Freddy malah sangat senang. Kalau dia yang disinggung, paling-paling hanya mematahkan lengan atau kaki. Akan tetapi kalau membuat ayahnya marah, itu akan menjadi hal yang jauh berbeda.Ayah Jeno juga langsung bereaksi dan buru-buru mendekat."Fandy! Apa yang kamu katakan!? Cepat minta maaf pada Paman Fredrick!"Cara biasa untuk mengatasinya adalah dengan memarahi Fandy sebelum memberinya kompensasi."Fredrick, anak muda itu nggak tahu apa-apa. Tolong dimaklumi."Sebenarnya jantungnya juga berdebar kencang. Meskipun dia tahu Fandy dan Irvan memiliki hubungan dekat, sekarang kamu juga terlalu gegabah. Tidak lihat sekarang Irvan pun sudah tidak berani bersuara?Awalnya mengira menantu yang dinikahi putranya akan membuat mereka bisa menjalin hubungan dengan Irvan, tetapi sekarang masalah besar telah muncul. Gawat.Meskipun sekarang teman
Ekspresi Irvan sangat aneh. Mengapa Freddy si pemuda bodoh ini melawan Fandy? Hidup sudah terlalu nyaman dan berencana untuk mencari mati?"Freddy, kamu terlalu sombong. Tutup mulutmu dan jangan mengacaukan pesta pertunangan orang. Dasar nggak punya sopan santun!"Eh? Freddy tidak menyangka Irvan benar-benar berencana membela Fandy dan seketika raut wajahnya sangat jelek sampai tidak tahu harus berkata apa.Fandy juga tidak terus memprovokasi. Sekarang apa yang terpenting? Tentu saja pesta pertunangan Mia. Kalau tidak, apa pun yang terjadi akan terkena dampaknya. Ini bukanlah perjamuan sederhana.Johanes yang juga duduk di meja sama diam-diam mencibir. Masih begitu sombong. Irvan sudah membuka mulut dan dia begitu patuh sampai tidak berani bersuara.Setelah hening sejenak, Freddy benar-benar berbicara lagi."Hari ini aku akan mengatakannya! Fandy, kalau sekarang kamu meminta maaf kepadaku, masalah kita akan selesai demi Irvan. Kalau nggak ...."Fandy memelototinya dan menyela."Nggak a
Johanes mengerutkan kening."Namanya Fandy, kenapa? Kamu kenal dia?"Freddy buru-buru mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto."Dia orangnya?"Sama, Johanes mengangguk."Benar."Setelah gagal membalas dendam di bar, Freddy pun mendapatkan pencerahan dan menyuruh seseorang untuk menyelidiki Fandy. Ternyata orang tersebut bukan orang biasa.Freddy tertawa."Jadi, Fandy sebagai sepupu Mia juga akan muncul di pesta pertunangan ini?""Iya, dia sudah dalam perjalanan kemari."Setelah mengatakan itu, Johanes merasa ada yang tidak beres."Nggak peduli apa yang ingin kamu lakukan, lebih baik jangan. Fandy punya hubungan dekat dengan Irvan. Kalau nggak, menurutmu atas dasar apa aku menyebutnya orang penting?"Siapa tahu Freddy tidak peduli?"Haha, kamu nggak mengerti. Dulu Fandy adalah seorang dokter genius, mungkin itulah sebabnya dia mengenal Irvan. Tapi karena satu hal, sekarang dia bukanlah apa-apa selain orang biasa."Dokter genius? Johanes benar-benar tidak tahu dan dia tidak ak
"Haha! Ingat, kamu cuma punya waktu tiga bulan!"Fandy yang acak-acakan karena angin memasang wajah getir. Dia tidak lagi berharap siapa pun untuk mengambil sesuatu yang telah dia telan. Bagaimanapun, Nenek Hera sangat yakin dan dia juga mengenal gurunya sang Master Medis. Mana mungkin dia akan datang sendiri untuk sesuatu yang tidak berguna?Setelah pulang, Fandy yang telah memikirkannya berulang kali hanya bisa melihat perkembangannya perlahan. Kalau tidak, percuma saja memiliki otak yang tidak bisa digunakan.Intinya adalah tidak ada cara untuk langsung membicarakan masalah ini dengan Fitri. Begitu bocor, mustahil untuk bisa terus mengejarnya.Wanita mana yang menyukai pria mengejarnya dengan suatu tujuan? Katakan saja aku mengejarmu demi menetralkan racun di dalam tubuh. Seharusnya tanggapan yang akan diterima adalah tamparan.Pada pukul sembilan keesokan harinya di dalam pesawat dari bandara ibu kota provinsi, Arnold melihat ke sekeliling."Ck, ck, ini pesawat pribadi. Ini pertama