Fandy benar-benar merasa bersalah. Dia jelas ingin menebus kesalahan sebelumnya. Akan tetapi tidak disangka semakin dia berusaha menebusnya, semuanya menjadi semakin buruk."Paman, aku ....""Diam, aku nggak akan pernah mau mendengar suaramu lagi, mengerti!?"Keluarga Septian pergi begitu saja. Fandy benar-benar marah dan berjalan arah Rendra tanpa memedulikan tatapan orang lain."Fandy, luar biasa sekali! Kalau Pak Rendra nggak begitu murah hati, kamu pasti sudah lama diusir oleh satpam. Benar-benar memalukan!"Plak!Tiba-tiba saja Fandy menampar wajah Sharon, lalu berkata kepada Rendra."Ikut aku."Satu-satunya suara yang terdengar di antara penonton adalah langkah kaki Fandy karena semua orang tercengang di tempat.Bagaimanapun, Sharon adalah asisten Dewi Perang Fitri. Dia baru saja ditampar wajahnya di bawah tatapan semua orang."Fandy!"Setelah sadar, Sharon berteriak yang membuat semua orang takut, tetapi dihentikan oleh Rendra."Jangan marah. Lihatlah tatapan Fitri. Ada yang ngg
Fandy cukup terkejut dengan orang yang masuk.Rendra juga memalingkan wajahnya dengan raut wajah jelek. Saat hendak memarahinya, dia tertegun sejenak sebelum buru-buru mengubah ucapannya."Bu ... Bu Catherine? Kok kamu bisa ada di sini?"Benar sekali, orang yang datang adalah Catherine. Fandy juga bisa menebaknya melalui panggilan yang Rendra sebut. Tidak disangka ternyata Catherine adalah manajer Grup Bintang."Apa aku sebagai manajer nggak bisa datang ke jamuan makan malam kerjasama dalam kota Grup Bintang?"Catherine masuk dengan wajah muram, diikuti oleh dua orang yang sepertinya adalah eksekutif Grup Bintang."Tentu saja, a ... aku cuma nggak menyangka. Tolong maafkan aku, Bu Catherine."Setelah duduk, Catherine baru berkata."Beri tahu Wildan dari Perusahaan Warlock kalau proyek dalam kota Grup Bintang telah menambah jumlah rekan kerja sama, yaitu Perusahaan Warlocknya.""Baik!"Setelah salah satu dari mereka pergi, Rendra memiliki firasat buruk."Bu Catherine, kalau begini lima
"Fandy! Jangan terlalu senang dulu. Apakah kamu benar-benar mengira aku mengandalkan wakil CEO Grup Bintang? Haha, benar-benar konyol. Kuakui kamu bisa mendekati Catherine si manajer ini, tapi terus kenapa? Kamu nggak tahu siapa pamanku!"Fandy bertanya dengan penasaran."Benarkah? Kalau begitu katakan padaku, siapa pamanmu itu?""Pernah dengar Balai Tim Drag?"Mendengar ketiga kata tersebut, Fandy merasa seolah telah menghubungkan semuanya. Pantas saja Tuan Rijunta meminta bantuan Rendra. Ternyata pamannya juga berasal dari Balai Tim Drag, jadi tidak heran kali ini Tuan Rijunta melakukan kesalahan."Belum pernah."Jawaban seperti itu membuat Rendra terengah. Dia pun berbalik dan berkata dengan sinis."Benar juga, bagaimana aku bisa mendiskusikan Balai Tim Drag dengan pecundang sepertimu!? Ini adalah keberadaan menakutkan yang nggak bisa kamu sentuh dalam hidupmu dan pamanku adalah anggota Balai Tim Drag. Jangankan kamu, nanti Catherine si wanita jalang itu saja harus datang minta maaf
Apa!? Ronan menatap Tuan Rijunta dengan tidak percaya sebelum menatap Fandy. Orang di depannya ini adalah Tuan Drag paling misterius di Balai Tim Drag?Tuan Rijunta sangat marah sehingga setelah menerima panggilan dari Fandy, dia langsung pergi ke pesta perjamuan tanpa menunda waktu. Dia tidak berani terus membicarakan hal ini di telepon dan langsung memohon maaf kepada Fandy.Setelah mengatakan ini, Tuan Rijunta langsung berlutut di hadapan Fandy."Tuan Drag! Tolong hukum aku karena kinerjaku yang buruk!"Tiba-tiba, suara tawa terbahak-bahak terdengar."Haha! Tuan Rijunta, kemampuan aktingmu sangat mengesankan."Ronan terkejut mengapa saat ini keponakannya bertindak bodoh."Paman, kamu benar-benar percaya? Aku sudah memeriksanya dan menemukan Fandy adalah kerabat Tuan Rijunta. Dalam hal senioritas, seharusnya dia dipanggil dengan sebutan kakak. Sekarang setelah kamu muncul, Tuan Rijunta benar-benar melakukan sesuatu seperti ini demi menyelamatkan Fandy. Kurasa aktingnya juga sangat ba
"Masalah ini sampai di sini saja."Fandy pergi setelah mengatakan ini. Saat itulah Ronan menarik napas dalam-dalam dan duduk di lantai.Alasan mengapa dia tidak ragu membunuh Rendra hanyalah trik untuk mempertahankan diri. Kalau tidak, kemungkinan besar dia akan mati saat menghadapi Tuan Drag. Bagaimanapun, pada akhirnya itu bukanlah putranya."Rijunta, kali ini aku nyaris terbunuh karenamu."Melihat Tuan Rijunta dengan agak marah, bohong kalau Ronan bilang dia tidak marah.Akan tetapi, Tuan Rijunta menjawab dengan senyuman getir."Kak, apa yang bisa kulakukan? Aku mana berani mengungkapkan identitasnya tanpa izin Tuan Drag? Intinya adalah kamu terlalu memanjakan Rendra dan bahkan nggak menganggap serius diriku sebagai wakil Ketua Aula Urusan Eksternal! Tuan Drag benar-benar murah hati. Meskipun dia bertunangan dengan Fitri, dia bilang Rendra bisa mengejarnya saat aku memberitahunya masalah Rendra.""Tapi nggak seharusnya Rendra mengacau dengan masalah Perusahaan Warlock."Ronan terdia
"Apa!?"Sharon terkejut dan Fitri juga menoleh, tetapi sekarang dia tidak lagi mempedulikan hal itu."Kamu yakin?""Yakin! Rendra digendong di bahu seorang pria paruh baya dan pergi melalui pintu belakang. Aku bisa memastikan dia tidak bernapas. Dilihat dari kepalanya yang terkulai, seharusnya lehernya patah."Tidak ada kekurangan master di Tentara Markotop. Orang dari yang diutus Sharon ini juga seorang seniman bela diri yang tidak ada masalah dalam merasakan pernapasan orang biasa, jadi mustahil dia membuat kesalahan."Waktu itu siapa yang ada di dalam ruangan?""Fandy, Rendra, pria paruh baya dan Rijunta adalah orang terakhir yang masuk."Setelah mengambil napas dalam-dalam, Sharon mengakhiri panggilan dan segera melaporkan semuanya kepada Fitri."Nyonya, aku curiga pria paruh baya itu adalah paman Rendra, tapi bagaimana Rendra bisa mati?"Fitri juga mengerutkan kening."Mungkinkah Tuan Rijunta membunuhnya? Tapi itu terlalu mencolok dan nggak seperti gaya Tuan Rijunta."Sharon sanga
Chaesa yang berada di sebelah juga buru-buru menyetujuinya."Benar, ayah ini terlalu baik hati."Fandy si idiot ini benar-benar membantu keluarga kami, lalu masih diburu oleh Jessy.' Chaesa merasa sangat bahagia hanya dengan memikirkannya.Meskipun tidak mengatakan apa-apa lagi, Wildan punya rencananya sendiri dan tidak bisa menerimanya begitu saja.Hari baru tiba dan Tuan Rijunta muncul di rumah Fandy pada siang hari."Kak Fandy, ada kabar tentang jenggot musa."Oh? Fandy tersenyum karena jenggot musa adalah salah satu bahan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Tuan Besar Rick."Sudah didapatkan atau ...."Begitu Tuan Rijunta bangun, kabar yang disampaikan oleh bawahannya membuatnya sangat bersemangat. Akhirnya dia bisa menebus kesalahannya."Nggak, itu ada di sebuah desa di pinggiran Kota Valencia. Tapi orang tua itu sangat keras kepala dan nggak mau menjual pusaka keluarganya dengan harga berapa pun. Anak buahku sampai membawa uang tunai 20 miliar untuk membelinya, tapi oran
Ternyata orang yang diundang oleh ayah dan anak Keluarga Mahesa adalah Catherine. Ini adalah sesuatu yang tidak diduga oleh Fandy, tetapi saat ini itu tidak lagi penting.Melihat kemunculan Fandy, raut wajah Adriano berubah menjadi sangat jelek. Kerja sama dengan Grup Bintang adalah peristiwa besar. Meskipun ada hubungan terjalin dan tidak akan ada masalah, pasti akan gawat kalau sampai membuat manajer marah. Ditambah lagi dia sudah berencana mengejar Catherine, Fandy yang datang ini hanya menampar wajahnya."Fandy! Jangan mengacau, keluarlah bersamaku."Adriano buru-buru berjalan mendekat, sementara Arjuna tersenyum menyesal."Bu Catherine, jangan pedulikan ini. Ini masalah sepele di antara anak muda."Catherine mengangguk sekaligus penasaran pada saat yang sama. Mengapa Fandy memprovokasi semua tokoh besar ini? Apakah dia memang mampu melakukannya? Tidak perlu membahas Rendra lagi karena dia telah turun tangan untuk mengatasinya, tetapi bagaimana dengan Keluarga Mahesa dan putranya?
Saat ini siapa yang tidak terpikat dengan aura yang Fandy tunjukkan, apalagi saat sedang berbicara dengan seorang wanita?Catherine juga sama, tetapi dia tidak melupakan beberapa fakta yang ada."Fandy, dengarkan baik-baik! Kalau kamu berani muncul di hari pernikahanku, kamu akan menjadi orang yang paling kubenci dalam hidupku."Catherine pergi setelah mengatakan ini. Hatinya sangat sedih, siapa yang tidak menginginkan kebahagiaannya sendiri? Tidak semua orang memiliki hak itu.Meskipun sepertinya ucapan berani Fandy datang dari hati, jangankan Ratu. Keluarga Hubert dari Kota Taro saja bukanlah sesuatu yang bisa dilawan oleh Fandy saat ini.Daripada pergi ke ujung dunia bersama-sama, dia lebih suka melihat orang yang dia cintai menjalani hidup ini dengan damai.Setelah mengatakan semua yang harus dikatakan, Fandy tidak mengejarnya. Pada hari pernikahan Catherine, dia akan memenuhi janjinya.Tidak lama setelah keluar, Fandy dihentikan oleh seseorang. Ternyata itu adalah Jessica dan Alex
"Fandy!"Alhasil saat membalikkan tubuh, kebetulan saja Burhan melihat Fandy dan langsung memanggilnya.Karena tidak ada pilihan lain, Fandy terpaksa menahan diri dan menghampiri.Benar saja, Fitri mengerutkan kening dan segera berkata."Pak Burhan, aku akan pergi ke tempat lain dulu."Fandy dan Pak Burhan adalah tetangga saat berada di Kota Valencia. Setelah mengetahui keterampilan medis Fandy, Fitri juga bisa menebak malam ini pria itu pasti akan hadir di pesta ulang tahun.Burhan tidak terlalu memusingkannya dan menatap Fandy yang baru saja menghampiri sambil tersenyum."Fandy, biar kuperkenalkan padamu. Dia adalah putraku, ayah Lusiana."Rega berada di puncak karirnya dan wajahnya agung. Meskipun dia berbicara kepada Burhan dengan hormat, sorot matanya langsung menjadi sangat tajam saat menoleh untuk melihat Fandy."Dasar bajingan, apa kamu menginterogasi tahanan?"Saat berikutnya, Burhan menghardiknya yang membuat mata Rega berkilat dengan pasrah.Anak ini telah membuat putriku te
Akhirnya Fandy tiba di markas Pasukan Serigala Ganas. Dia memang agak ragu dan bahkan tidak tahu alasannya.Mengikuti Stira sampai ke ruangan tertentu di bawah tanah, ternyata Fitri sudah ada di sana, sementara Kenzo dikurung di dalam sangkar. Dari penampilannya yang menyedihkan itu, bisa dilihat kalau dia sudah sangat menderita. Akan tetapi, semua itu bukanlah apa-apa bagi seorang master seperti Kenzo."Kenzo, aku sudah datang. Sekarang kamu bisa bicara."Hati Fitri menjadi rumit karena akan segera mengetahui kebenarannya. Akhirnya apakah ada rencana tersembunyi atau Fandy hanya takut mati akan terungkap.Sambil tersenyum, Kenzo berdiri dan perlahan menghampiri pagar besi sambil menatap Fandy."Sudah datang, ya."Seketika tawa histeris Kenzo menyebar ke seluruh ruang bawah tanah ini."Haha! Ternyata kamu datang, wanita ini memang sangat penting bagimu! Tapi terus kenapa kalau kamu datang? Aku cuma mempermainkanmu. Kamu pernah mempermainkanku sekali, jadi sekarang kita dianggap impas."
Setelah menatap Fandy dengan aneh, Arnold tertawa dan mengumpat."Apa lagi yang bisa kupikirkan? Kamu membuat hubunganku dengan manajer sampai ke titik beku. Karena sekarang ada kesempatan, aku pasti akan melarikan diri."Jevinca yang ada di samping tidak bisa berkata-kata. Dia tahu Fandy jelas bukan orang biasa, mungkin hanya Arnold yang berani bicara seperti itu."Jangan lupa dengan pesta pertunangan Nana besok lusa, dia menyuruhku untuk mengingatkanmu lagi.""Aku sudah berjanji padanya, jadi aku pasti akan pergi."Memurnikan Tulang Naga Sejati adalah prioritas utama, masalah lainnya harus dikesampingkan. Akan tetapi, perjalanan ke Kota Yujino tidak menunda banyak hal. Pergi pada pukul empat pagi dan mulai pemurnian pada malam hari, kemudian kembali keesokan harinya juga tidak masalah.Setelah kembali dari kamar mandi, tiba-tiba Arnold menarik Jevinca."Fandy, maaf, kami harus pergi dulu."Fandy bingung."Perlu kubantu?"Setelah sepakat untuk datang dan minum bersama, lalu tiba-tiba
Hati Claire berbunga-bunga, apakah dia dan Fandy cukup cocok? Bahkan orang luar pun bisa tahu.Alhasil dia menyadari keseriusan masalahnya hanya setelah menyadari raut wajah pemuda yang berdiri di seberangnya terlihat muram."Dia bukan pacarku. Nanti kalau perlu, dia akan pergi melihatnya sendiri.""Baiklah, Nona Claire."Pemuda itu mendekat dengan tatapan jahat."Pacar? Claire, apa kamu pikir aku bisa dipermainkan begitu saja?"Claire mengerutkan kening."Tuan Muda Freddy, entah apa yang membuatmu kesal, tapi sepertinya aku punya pacar atau nggak itu bukan urusanmu, 'kan?""Kamu!"Setelah mengambil napas dalam-dalam, Freddy mencibir."Oke, itu bukan urusanku, 'kan? Bisnis keluarga kita berakhir di sini. Ini adalah akibat yang harus kamu tanggung karena berani berbohong padaku."Sebenarnya Freddy ini cukup baik dalam segala aspek. Kalau benar-benar berpacaran, itu juga dianggap cocok. Hanya saja sayangnya dia adalah seorang pemain wanita sampai tahap di mana tidak bisa hidup tanpa wani
Di ibu kota provinsi, Fandy yang telah memurnikan Tulang Naga Sejati selama empat jam baru saja mengemudikan Range Rover beberapa saat sebelum tiba-tiba dihentikan oleh Rolls Royce Cullinan.Dua orang turun dari mobil, yang satu adalah Jessica si sepupu Fitri dan yang lain adalah pemuda yang belum pernah ditemui sebelumnya. Dia cukup tampan, tabiatnya juga sangat luar biasa."Fandy, turun!"Jessica memberi isyarat. Melihat Fandy mengabaikannya, dia terpaksa berjalan dan mengetuk jendela mobil.Melihat wanita ini masih akan terus mengacau, Fandy menurunkan jendela mobil."Masih belum selesai?"Sambil menatapnya dengan dingin, Jessica berkata."Fandy kamu ini pria bukan? Omongannya penuh dengan kebohongan? Kamu bilang nggak punya hubungan dengan sepupuku lagi, terus kenapa kamu masih bertemu dengannya?"Fandy bahkan merasa konyol. Ternyata Jessica yang begitu sombong itu akan menguntit Dewi Perang saat ini?"Itu yang terakhir."Saat ini pemuda di sebelahnya angkat bicara."Namaku Alex, p
Catherine yang ikut juga jauh lebih bingung. Seharusnya Ratu tidak akan peduli dengan hal semacam ini. Terlepas apakah ada pelamar baru atau siapa yang keluar dari barisan, itu tidak masalah.Akan tetapi, kali ini tidak disangka Ratu sendiri akan datang untuk menanyainya.Aldo juga sama terkejutnya. Bagaimanapun, ini adalah hal yang mustahil dilakukan Ratu seolah dia si pelamar ini sangat penting."Kenapa kamu tertarik dengan alasanku berhenti?"Irvan juga menatapnya dengan penasaran, ini memang terjadi untuk pertama kali di dunia."Kenapa? Nggak bisakah aku tertarik? Kamu cukup memberitahuku saja."Aldo berkata sambil mengernyitkan dahi."Nggak ada alasan, aku capek. Toh ada banyak orang yang lebih baik dariku, peluangku juga sangat rendah, jadi wajar saja untuk berhenti."Dia tidak berani berbicara terlalu banyak tentang status Fandy sebagai murid dari Master Medis. Kalau sampai hal ini saja dia tidak tahu, percuma saja memiliki otak.Mengenai jawaban ini, setidaknya bisa dilihat Rat
Karena semuanya sudah sampai pada titik ini, Burhan tidak bisa berkata apa-apa lagi, jadi Fandy hanya bisa membuat keputusan sendiri."Oke! Tetua Ganos, aku janji nggak akan berhubungan dengan Jenifer lagi dan nggak akan mengobrol saat bertemu."Ganos terlihat lega dan berdiri."Terima kasih, kuharap kamu bisa ingat apa yang kamu katakan hari ini. Pak Burhan juga salah satu saksinya."Terlalu banyak pertanyaan yang muncul di dalam pikiran, tetapi sayangnya, Fandy tahu dia tidak akan mendapatkan jawabannya meskipun dia bertanya.Akan tetapi bagaimanapun juga, dia berutang pada Jenifer lagi. Kalau Jenifer meminta, dia jelas harus membalasnya dan ini jelas tidak dianggap mengingkari janjinya dengan Ganos.Sementara Fandy pergi ke Restoran Rusi untuk memurnikan Tulang Naga Sejati, sebuah peristiwa besar terjadi di Kota Yujino.Kalangan atas telah menerima kabar ternyata Aldo sebagai salah satu dari lima pesaing kuat dalam mengejar Ratu telah berhenti atas kemauannya sendiri.Aldo telah men
Saat berikutnya, sebuah suara dari luar terdengar oleh semua orang."Pak Burhan, Ganos datang berkunjung tanpa diundang. Mohon dimaafkan."Burhan melirik ke arah Wisnu."Kamu nggak akrab dengan aura Ganos? Benar-benar mengejutkan."Wisnu tersenyum pahit, tetap saja dia harus memastikannya dulu dan tidak bisa menahan diri untuk mengeluh saat pergi ke pintu."Ganos selalu datang seperti ini, nggak ada orang lain lagi."Karena itu pengingat palsu, Fandy juga pergi dari meja makan. Bagaimanapun, Ganos adalah seorang senior dan telah menyelamatkannya terakhir kali, jadi dia harus bersikap sopan.Dengan status Pak Burhan, wajar saja kalau dia kenal Ganos.Setelah Ganos masuk, dia melihat Fandy ada di sana dan matanya yang tidak ditutupi oleh topeng berkilat terkejut."Kok tumben ada waktu untuk menemuiku? Sudah makan belum? Ayo makan bersama."Baru setelah Burhan berbicara, Ganos berbicara."Sudah makan, aku datang menemuimu untuk mendiskusikan sesuatu. Apa kamu ada waktu?""Ayo pergi."Kedu