Share

Dua Puluh Tiga

Penulis: Shinta wira
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-20 05:29:41

"Maaf"

Itulah yang dikatakannya saat aku mengunjunginya di penjara sehari setelah kejadian pagi itu

Setelah mengetahui kebusukan Dani terhadap Salsa, kami sekeluarga merasa hancur berkeping-keping. Tak ada lagi matahari dalam rumah, yang ada hanyalah mendung.

Salsa bilang semua terjadi karena ia mencintainya. Mencintai lelaki yang kebetulan menjadi istri kakaknya itu. Hingga dengan bodohnya ia mau saja menyerahkan segalanya pada lelaki berengs3k tak tahu diri.

"Aku tak tahu Salsa hamil, Shania! Dia tak pernah mengatakannya. Maafkan aku. Aku sama sekali tak bermaksud membuatnya hamil," ucapnya lagi. Sambil menunduk, memainkan jari-jemarinya.

Mendengar permintan maafnya barusan malah membuat aku makin kesal. Tak bermaksud membuatnya hamil, tapi hanya mau memanfaatkan Salsa untuk kesenangannya sendiri saja.

"Apa kamu sakit, Dani? Apa kamu kira semua wanita adalah mainan yang bisa kamu pakai kapan pun kamu mau?" lirihku, entah kenapa rasanya terus saja sakit. Tak bisa lagi kutahan air m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Dua Puluh Empat

    Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya Dani dan Haya mendapat putusan hakim tujuh bulan penjara dipotong masa tahanan yang sudah dijalaninya. Hukuman yang cukup ringan bagiku setelah mengetahui sebej4t apa kelakuan Dani itu.Tapi aku tak bisa berbuat banyak. Hakim sudah memutuskan, dan hukum sudah dijalankan. Hanya tinggal menerima semua putusan dengan lapang dada, walaupun itu sulit dijalani.Urusan perceraianku pun sudah selesai. Kini aku resmi menyandang gelar janda. Rasanya lega sekali bisa benar-benar terlepas dari ikatan mengerikan pernikahan bersama Dani.Empat bulan sudah Salsa pergi meninggalkan rumah. Salsa kini tinggal di sebuah kontrakan kecil di dekat tempat kerjanya sebagai seorang SPG di salah toko baju. Menurut ibu kehamilan Salsa kini sudah memasuki bulan ke sembilan. Ibu yang memang sedari Salsa pergi dari rumah selalu rutin menjenguknya, kini semakin sering lagi. Seminggu dua kali Ibu datang dan menemani Salsa di ko

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-21
  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Dua Puluh Lima

    Pagi ini suasana di rumah sangat ceria seperti biasanya, apalagi setelah hadirnya Baby K yang telah berusia dua bulan. Baby K atau Kayla kini menjadi penghibur kami. Betapa kami bersyukur Kayla bisa melewati masa kritisnya setelah harus dirawat di NICU selama dua pekan. Sejak hari yang amat menyedihkan itu aku sudah memaafkan kesalahan Salsa. Walau bagaimanapun, dia tetap saudara kandungku. Tentang kesalahannya, biarlah menjadi urusannya dengan Tuhan. Setidaknya aku pernah mengambil sikap demi menunjukkan kemarahanku.Kini aku hanya ingin memperbaiki lagi keutuhan keluarga. Maka dari itu aku menerima kembali Salsa dan anaknya di rumah ini. Tak ingin lagi terluka karena kejadian masa lalu. "Salsa ..., ini Kayla sudah selesai mandi. Tinggal kamu susui saja," panggil Ibu sambil menimang-nimang Kayla penuh kehangatan.Melihat Ibu merawat Kayla, aku jadi ikut belajar juga bagaimana mengurus bayi. Memandikan, menjemurnya sesaat agar terkena sinar matahari pagi, memakaikan pakaian, juga me

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-23
  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Dua Puluh Enam

    "Ma, maaf ..., tadi aku membantu ibu mengurusi Kayla!" jawabku, merasa bersalah."Kamu sudah tahu konsekuensinya, kan? Nanti siang kamu harus traktir kami makan siang di luar! Oke!" Tak ada pilihan lain, mau tak mau aku harus menerima hukuman itu. Bagi pimpinan jika datang terlambat adalah mentraktir seluruh karyawan. Dan jika itu staff maka dia harus bertugas membersihkan kantor seharian agar semua jera "Shania, ini laporan penjualan kita sebulan kemarin. Bulan depan target kita harus bisa menaikan penjualan dua kali lipatnya!"Emil memberikan sebuah berkas padaku. Walau sudah mengetahui secara kasar bahwa penjualan bulan kemarin naik drastis, tapi aku tetap terperangah melihat jumlah angka-angka yang tertera di atas kertas yang Emil berikan barusan."Kita harus bisa membina distributor dan agen lebih banyak lagi agar bisa menaikan penjualan, Shania. Kita buat juga pelatihan-pelatihan untuk reseller agar mereka bisa lebih giat memasarkan produk,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Dua Puluh Tujuh

    "Shania ..., izinkan aku menikahi adikmu. Aku sudah bertobat. Aku berjanji tak akan lagi mengulangi kesalahanku yang dulu. Aku hanya ingin hidup tenang kini bersama Salsa dan anak kami," ucap Dani dengan tenang. Seakan ini bukan masalah besar."Hah, bertobat? Ka.u pikir aku akan percaya? Walau kamu sudah memakai peci dan baju kokomu itu, tak ada jaminan kamu tak akan mengulangi kesalahanmu!" ucapku berang."Kau itu maniak Dani, tiga wanita kau permainkan sekaligus. Itu yang aku ketahui, sedang yang tidak aku ketahui mungkin masih banyak wanita lainnya lagi. Bisa saja tobatmu hanya sandiwara saja!" lanjutku lagi, menatapnya nyalang."Kak, bukannya semua orang punya kesempatan kedua? Mas Dani sudah menyesali semua perbuatannya, dia berjanji tak akan pernah mengulanginya lagi. Biarkanlah kami menikah dan berbahagia! Kumohon Kak." Salsa seketika bersimpuh di kakiku sambil mengatupkan kedua tangannya. Menatapku penuh harap dengan air mata yang berderai.Kenapa Salsa begitu bodoh mau menik

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Dua Puluh Delapan

    "Kamu sudah tahu kalau Haya dan Dani sudah bebas, Shania?" tanya Emil keesokan harinya saat aku baru sampai ke kantor. Entah kapan lelaki itu berangkat kerja, karena aku tak pernah bisa samoai lebih dulu darinya.Walau rumah kami bersebelahan aku tak pernah mau berangkat kerja bersamanya. Jujur sampai saat ini aku masih menjaga jarak dengan mantan suami selingkuhan suamiku itu. Apalagi dengan status kami yang sama-sama single kini. Tak mau jika ada omongan tak enak tentang kami. Apalagi jika harus disangkutpautkan dengan kejadian mantan kami."Ya, aku tahu, semalam Dani kerumah," jawabku dengan enggan. Malas membahas ini."Waw ..., mereka sungguh berani, ya. Semalam Haya juga meminta untuk bertemu. Tapi aku tentu saja tak mau. Tak ada lagi yang harus kami bicarakan!" beber Emil sambil menyandarkan diri di kursinya, menghentikan aktivitas yanv sesang dilakukannya dan menatapku."Mau apa Dani menemuimu?" Nampaknya Emil sangat penasaran atas apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29
  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Dua Puluh Sembilan

    "Dewi dan Rani, bawa Bu Shania ke mobilku! Dea, ambilkan tas dan ponsel Bu Shania di mejanya. Ardi, aku akan membawa Bu Shania ke rumah sakit, kamu pastikan semua karyawan tetap bekerja menyelesaikan pekerjaannnya hari ini, ya!"Emil dengan sigap menginstruksikan apa saja yang harus dilakukan oleh semua karyawan. Setelah berhasil mengusir mantan istrinya, ia kembali ke kantor dan melihat kekacauan lainnya lagi. Para karyawan panik karena kondisiku yang riba-tiba pecah ketuban, dan.mereka bingung apa yang harus dilakukan terlebih dahulu.Emil, tanpa terlihat panik sedikit pun ia langsung mengambil alih kendali. Setelah memastikan semuanya aman, ia kemudian membopongku, membawa ke rumah sakit mengendarai mobilnya. "Shania, kamu bisa menghubungi orang tuamu?" tanya Emil saat mobil sudah melaju kencang.Aku yang kini mulai merasakan nyeri di perutku mulai meringis menahannya. Apakah ini yang dinamakan kontraksi?Kuminta Dewi yang ikut serta mengantar ke rumah sakit untuk mengambilkan pon

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Tiga Puluh

    "Tadi aku sudah menandatangani surat persetujannya. Sekarang semua sedang dipersiapkan," lanjutnya lagi.Kulihat ibu terpekik, begitu juga dengan Emil, nampak makin khawatir. Sementara itu aku hanya bisa pasrah. Menerima apa pun yang akan dilakukan oleh tenaga medis terhadapku. Walaupun sebenarnya aku takut menghadapi operasi, tak mau terjadi seperti Salsa yang sampai koma beberapa hari setelah melahirkan.Tak lama beberapa perawat datang dan menyuruhku bersiap untuk segera dilakukan proses operasi. Mereka pun lalu mendorong kasurku dan membawaku menuju ruang operasi. Meninggalkan Bapak, Ibu dan Emil yang diminta untuk menunggu di ruang tunggu saja selama proses operasi berlangsung.Saat di perjalanan menuju ruang operasi para perawat tersebut menginstruksikan beberapa hal padaku yang tidak dapat kucerna. Aku masih saja fokus pada nyeri yang tiap waktunya makin menjadi. Rasanya kini bayi dalam perutku terus berusaha mendorong keluar jalan lahir."Bu ..., sepertinya bayi ini akan kelua

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Tiga Puluh Satu

    "Kak ..., izinkan aku tinggal kembali di sini," lirihnya. Kulihat setetes air keluar dari sudut matanya. Salsa makin terlihat sangat mengenaskan. "Salsa ..., akhirnya kamu datang juga!" Tiba-tiba Ibu datang, seketika ia menghampiri Salsa dan langsung memeluknya erat. "Ibu ..., maafkan Salsa ...!" Tumpah semua air mata wanita berusia dua puluh tiga tahun itu."Ada apa, Salsa? Ceritakan pada Ibu!" desak ibu khawatir."Bu ..., izinkan Salsa kembali ke rumah ini, ya!" pinta Salsa dengan sungguh-sungguh.Seketika Ibu menatapku, mungkin meminta pendapatku."Ada apa denganmu, Salsa? Apa Dani macam-macam denganmu? Dia selingkuh lagi? Atau jangan-jangan dia menelatarkanmu?" selidikku, tak sabar ingin tahu alasannya."Tidak, Kak. Aku tidak ada masalah dengan Mas Dani. Semua baik-baik saja. Mas Dani bertanggung jawab padaku," elak Salsa."Lalu, ada apa kenapa kamu terlihat begitu sedih seperti itu?""Kami diusir dari rumah orang tuaku."Tiba-tiba saja sosok itu datang. Sosok orang yang sangat

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-06

Bab terbaru

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Empat Puluh Lima

    Tiga bulan kemudian.Aku baru saja pulang dari persidangan pembacaan hukuman untuk Haya dan mulai berkutik kembali dengan pekerjaanku yang cukup menumpuk karena selalu terpotong karena kasus Haya ini. Tapi, selama mengikuti persidangan Haya, aku jadi tahu bahwa setelah bebas dari penjara kemarin ternyata Haya dan Dani masih berhubungan, bahkan saat Dani telah menikah dengan Salsa pun mereka masih sering bertemu. Menjijikan sekali.Lalu ternyata saat hari percobaan pembunuhan itu Haya yang memasang GPS pada ponsel Dani mengikutinya sampai ke Bogor. Ia marah besar saat mengetahui Dani malah menikah dengan wanita lain dan bukannya menepati janji untuk menikah dengan dirinya. Akhirnya Haya pun mengatur rencana untuk membunuh Dani. Pada malam setelah pernikahan, Haya memberikan minuman berisi obat tidur pada semua orang yang ada di rumah tempat berlangsungnya pernikahan Dani. Lalu setelah semuanya terlelap dia pun menyerang Dani dengan berbekal pistol yang didapatn

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Empat Puluh Empat

    Setelah melepas semua emosinya akhirnya Salsa tertidur di kursi ruang tengah. Kini Ibu dan Bapak yang menemaninya karena aku harus menyusui Dewa.Ibu dan Bapak sangat terluka ketika mengetahui ulah Dani. Lagi, mereka harus menerima anaknya disakiti oleh lelaki yang sama. Seharusnya Salsa mengikuti ucapan kami yang melarangnya menikah dengan lelaki berengs3k itu agar semua ini tak terjadi.Saat sedang menyusui, tiba-tiba kulihat ada panggilan telepon dari Emil. Gegas aku mengangkatnya."Shania, kau tahu Haya sudah tertangkap?" tanya Emil.Ah ..., aku hampir saja melupakan kasus Haya. Meninggalnya Kayla dan kabar Dani menikah lagi membuat aku melupakan masalah yang satu itu."Syukurlah kalau dia sudah tertangkap. Di mana memang dia sembunyi?" tanyaku penasaran."Di Bogor.""Wah ..., jauh juga ya dia melarikan diri. Syukurlah polisi bisa menemukan dia," ucapku merasa lega. Setidaknya satu persatu masalah selesai."Tapi, Shania ...," ucap Emil terput

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Empat Puluh Tiga

    POV ShaniaRumah kini kembali sepi setelah Kayla dimakamkan dan para pelayat pun berangsur pulang. Suasana duka masih terasa menyelimuti seisi rumah.Rasanya ada yang aneh, setelah sebelumnya kami selalu mendengar celoteh Kayla yang mulai terdengar, kini semua tinggallah hening.Sedangkan Salsa, sejak pulang dari rumah sakit terus mengurung diri di kamar. Ia bahkan tak ikut dalam prosesi pemakaman, lebih memilih berdiam diri dan meratapi semuanya.Sejujurnya aku khawatir pada kondisinya. Sungguh aku akan merasa lebih tenang jika Salsa mengungkapkan emosinya, menangis, meraung-raung atau apa pun itu. Bukannya hanya berdiam diri seperti saat ini.Berulang kali Bapak dan Ibu memintanya keluar dan berkumpul bersama kami. Tapi sama sekali tak ada respon darinya.[Kak, apa Tuhan sedang menghukumku?]Sebuah pesan tiba-tiba masuk ke ponselku saat aku tengah membereskan perlengkapan Dewa. Dari Salsa.[Tapi kenapa harus K

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Empat Puluh Dua

    Sungguh aku tak habis pikir apa yang ada di benaknya hingga Haya bisa berpikir seperti itu. Ia terus saja menagih janjinya agar aku mau menikahinya.Seperti saat ini, aku hanya bisa menarik nafas panjang atas permintaannya ini. Tak mungkin kan aku menikahinya di saat aku sudah menikah dengan Salsa lalu sebentar lagi saja aku akan menikahi Mirna?Aku memang suka bersama wanita, tapi tidak untuk menjadikan mereka istriku semuanya.[Aku ..., mencintaimu, Dani. Aku melakukan ini semua agar bisa segera hidup denganmu] ucapnya lagi melalui pesan.Mama yang melihat aku terus sibuk dengan ponselku, seketika mengambilnya paksa dari tanganku."Kamu jangan sibuk dengan ponsel terus, Dani! Sebentar lagi kamu menikah! Biar Mama saja yang pegang ponselmu ini. Agar nanti Salsa atau siapa pun tak akan mengganggumu!" ujar Mama sambil memasukkan ponselku dalan tasnya.****Keesokan harinya prosesi akad nikah dan resepsi berjalan lancar. K

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Empat Puluh Satu

    Kadang terbersit rasa bersalah pada Salsa jika ingat sebentar lagi aku akan menduakannya. Dia saja belum aku bahagiakan dengan baik. Aku masih belum mendapat pekerjaan yang layak, dan harus membuatnya terus bertengkar dengan Shania karena belum bisa memberikannya rumah yang layak.Ya ..., walau memang rumah yang ditempatinya kini pun masih bisa dibilang rumahku juga sih, karena aku membelinya berdua dengan Shania. Salahnya aku waktu itu malah membiarkan sertifikat rumah ini atas namanya. Tapi ... toh nasi sudah menjadi bubur. Yang penting aku masih bisa tinggal di sini bersama anak dan istriku.Saat menikah dengan Salsa aku sempat berjanji menjadikan ia wanita satu-satunya. Tapi ternyata terpaksa kini aku harus menarik janjiku sendiri. Semua itu kulakukan demi baktiku pada kedua orang tuaku. Juga demi ... Mirna, gadis manis yang polos itu.Sesaat sebelum aku berangkat, Kayla terus menangis. Segala cara sudah aku dan Salsa coba agar anak itu terdiam dan bis

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Empat Puluh

    POV Dani[Dani, jangan lupa hari Kamis nanti kita akan ke Bogor. Keluarga Mirna sudah mempersiapkan segala keperluan untuk pernikahan kalian!]Kubaca ulang pesan yang dikirimkan oleh Mama beberapa saat yang lalu dan segera menghapus isi pesan tersebut sebelum Salsa membacanya.Ya, Mama terus memaksaku untuk menikah dengan Mirna, anak dari salah satu kolega Ayah."Mumpung masih ada yang mau menjadi istrimu, Dani! Kau tahu sepak terjangmu sangat parah sekali. Untung saja orang tuanya percaya pada ayahmu. Jadi mau saja menjadikanmu menantunya!" terang Mama saat memberitahukan perihal pernikahan ini."Bapaknya Mirna itu punya perternakan sapi yang besar. Kamu kalau sudah menikah dengan Mirna yang akan mengurusnya. Hidupmu akan kembali seperti dulu lagi jika menikah dengannya!" terang Mama tanpa kuminta sedikit pun.Tentu saja aku menolak ide wanita yang telah melahirkanku itu dengan keras. Aku kan sudah bertekad untuk bertobat, hanya ing

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Tiga Puluh Sembilan

    Saat di kantor polisi drama pun terjadi. Fani, yang datang tak lama setelah diberitahu tentang kondisi Ardi tak terima atas pelaporan yang kubuat. Tapi ia juga tak dapat mengelak atas tuduhan teror dan rencana menghancurkan usahaku. Karena semua percakapan rencana mereka tersimpan dalam ponselnya.Sementara itu yang wanita yang paling ingin kutemui saat ini--Haya-- malah kabur ketika polisi memanggilnya untuk datang. Ia bahkan kini sama sekali tak bisa dihubungi. Entah kemana perginya wanita itu. Emil pun sudah berusaha menghubungi beberapa kerabat yang ia kenal untuk mencari keberadaannya. Tapi Nihil, semua mengatakan tidak bertemu dengan wanita itu."Aku melakukan semuanya atas perintah Haya!" ucap Fani, membela dirinya sendiri sambil menangis meratapi semua saat polisi meminta penjelasan atas semuanya."Tapi kamu yang merencanakan semuanya, kan? Menyuruh Ardi melamar di tempatku dan memintanya mengganti sepsifikasi kain!" bentakku penuh murka.

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Tiga Puluh Delapan

    "Apa kau jujur? Apa semua ini tidak ada sangkut pautnya dengan Fani Ghaisani, kakakmu?" tanyaku to the point Sektika kulihat Ardi pun memucat. "Bu Shania tahu?""Tentu saja aku tahu. Kau tidak bisa menyembunyikan jati dirimu terus. Jadi, jujur padaku. Kau sengaja kan melakukannya? Apa Fani yang menyuruhmu?" selidikku. Menatapnya tajam."Tunggu, Fani Ghaisani. Sepertinya aku mengenalnya. Apa dia tinggal di perumahan Nirmala?" sela Emil tiba-tiba."Ya, yang kutahu dia tinggal di sana. Juga Ardi. Entah kalau dia sudah pindah atau memiliki rumah lainnya," jawabku, kesal."Apa kamu juga kenal dengan Haya, Ardi?" tanya Emil tiba-tiba. Membuatku mengernyitkan kening. Apa maksud pertanyaan Emil, sebenarnya?"A-aku ti-tidak mengenalnya, Pak," jawab Ardi tergagap. Siapa pun akan tahu jika dia berbohong.Seketika Emil mengambil paksa ponsel Ardi. "Apa, kata kuncinya?" todong Emil. Ardi makin memucat, keringat sebesa

  • Aku Tidak Tidur, Mas!   Tiga Puluh Tujuh

    "Gawat, Shania! Semua pelanggan komplain dengan produk yang mereka terima. Ternyata kain yang kita pakai mengkerut, sehingga dress yang mereka pesan tidak bisa dipakai lagi," ujar Emil melalui telepon.Kini aku seorang diri di rumah. Karena Kayla yang terkena pneumonia harus dirawat di rumah sakit, maka Salsa, Ibu dan Bapak menemaninya.Lalu berita buruk itu datang. Aku mengetahui komplen ini bukan hanya dari Emil, tapi sejak semalam ponselku pun tak henti berdering mendapat komplen dari para pelanggan. Mereka semua mengatakan kecewa akan produk kami."Sepertinya kita kecolongan kali ini. Aku sedang menganalisa di mana letak kesalahannya. Sejauh ini sepertinya dari pihak pabrik ada salah tanggap tentang bahan yang digunakan" terang Emil lagi.Sungguh aku kini tak bisa berpikir apa-apa. Ini kejadian pertama kali gagal produksi dengan kuntitas yang sangat banyak. Masalahnya lagi, ribuan picis sudah sampai pada pelanggan sehingga mereka benar-benar

DMCA.com Protection Status