Beranda / Pernikahan / Aku Tak Rela Dimadu / Bab 61 - Solusi dari Fandi

Share

Bab 61 - Solusi dari Fandi

Penulis: Siez
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-22 09:07:30

“Apa maksud kamu Misya?” tanya pria yang berdiri kaku di belakang Misya. Ia sangat kaget dengan pengakuan Misya yang baru saja ia dengar. 

“Me-Melvin …,” Mulut Misya ternganga karena mendengar suara Melvin yang ada di belakangnya. Ia lalu melepaskan genggamannya dari tangan Fandi.

“Jadi anak yang ada di perut kamu itu bukan anak aku melainkan anak Fandi?” Melvin berteriak seakan rasa malunya sudah tidak ada. Tadinya ia ke kantin karena ingin membeli cemilan, tapi ia menemukan Misya dan Fandi yang sedang berbicara serius. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa ia akan mendapatkan kejutan pengkhianatan dari Misya dan Fandi, temannya sendiri.

“Mel, aku bisa jelaskan.” Fandi bangkit berdiri dan mencoba memperjelas situasi. Ia sendiri sudah mengetahui bahwa untuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 62 - Penghinaan Terbesar dalam Hidup Misya

    “Fandi!” teriak seseorang dari jauh yang membuat Fandi ketakutan. Fandi dan Misya sama-sama melirik ke arah asal suara itu dan ternyata seorang wanita yang wajahnya sudah tidak dapat dilukiskan lagi dengan kata-kata. Wajahnya merah padam karena memendam kemarahan yang sangat besar. Ia berjalan mendekati Fandi dan Misya yang masih tertegun di kursi kantin. “Ternyata begini kelakuan kamu di belakangku, hah!” bentak wanita itu kesal kepada Fandi. Saat ini, ia sedang hamil enam bulan, terlihat dari perutnya yang sudah mulai membuncit. “Lita, i-ini tidak seperti yang kamu pikirkan …” Fandi mencoba menjelaskan. Lita adalah istrinya, ia juga adalah manager keuangan di perusahaan tempat Fandi bekerja. Tentunya Lita bisa mengetahui keberadaan dan masalah Fandi berkat bantuan Melvin yang mengadukannya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-23
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 63 - Meninggalkan Ayah

    "Tapi Mis … bagaimana jika ayah ditangkap oleh rentenir itu?" tanya Dini cemas. Bagaimanapun Andra adalah suaminya dan ia sangat mencintai Andra."Aku sama sekali tidak peduli dengannya. Bagiku ayah sudah mati," jawab Misya kesal."Tapi, Mis …" Dini masih berat hati meninggalkan Andra. Apalagi Andra terbelit hutang yang sangat besar. Bagaimana jika ada yang membunuh Andra? Bagaimana dengan nasib Andra berikutnya jika tidak ada yang menolongnya?"Sekarang Ibu pilih, mau ikut bersama denganku dan adik-adik atau tinggal bersama ayah?" Misya menatap tajam Dini. Waktunya sudah tidak banyak. Dini harus menetapkan hatinya segera. Misya sangat takut jika ia kalah cepat untuk pergi dari rentenir itu. Misya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada dirinya dan Vina seandainya rentenir itu berhasil men

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-23
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 64 - Lempar Tanggung Jawab

    Andra dan para rentenir itu pergi ke kantor Melvin, kebetulan saat ini sudah waktunya makan siang, sehingga seharusnya Melvin memiliki waktu senggang untuk bertemu dengan mereka.Andra berjalan mendekati meja resepsionis didampingi rentenir sementara para pengawal berjaga di depan kantor, takut Andra kabur.“Mbak, saya bisa bertemu dengan Melvin?” tanya Andra sopan.“Melvin siapa ya, Pak?” tanya resepsionis itu.“Hmm … Melvin Vincent.”“Divisi apa?”“Wah, saya tidak tahu … bisakah Mbak membantu saya untuk mencari?” Andra sendiri memang tidak tahu jabatan apa yang dipegang oleh Melvin. Ia hanya tahu Melvin be

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-24
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 65 - Menangisi Nasib

    “Sa-saya …” Fandi sangat takut melebihi ketakutannya kepada Lita. Lidahnya kelu tidak bisa menjawab apapun dari pertanyaan Andra.“Bapak Fandi ?” Tejo menatap tajam kepada Fandi yang sedang gelagapan.“Maaf, Pak. Saya bukan menantu dari Pak Andra. Mungkin benar saya pernah berhubungan dengan Misya, tapi saya tidak tahu bayi siapa yang ada di dalam kandungan Misya saat ini. Saya juga tidak pernah menikah dengan Misya maka dari itu, saya tidak bertanggung jawab apapun terhadap kehidupan Misya,” kilah Fandi untuk menghindari Tejo dan Andra yang menatapnya semakin menakutkan. Ia harus mencari alasan untuk melepaskan diri dari jeratan dua orang yang ada di hadapannya.“Apa maksud kamu, bajingan?” Nada suara Andra meningkat. Ia tidak terima anaknya diperlakukan sepert

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-25
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 66 - Gosip di Kantor

    Hari sudah semakin sore, sekarang saatnya untuk Zee pulang dari kantor. Lelah sudah mendera karena Zee melakukan semua pekerjaannya yang terlalu banyak tertunda. Besok adalah hari sabtu, sehingga ia bisa bebas bersantai di rumah seharian tanpa gangguan dari siapapun.“Hmm … Zee,” sapa seorang rekan kerja wanita yang ada di samping Zee.“Ya, ada apa, Mbak Abel?” jawab Zee pelan.“Bolehkah aku bertanya sesuatu dengan kamu?”“Boleh. Mbak Abel ingin bertanya apa?”Abel langsung mendekatkan kursinya ke dekat Zee agar bisa berbicara lebih pelan. Di dalam kantor memang dilarang untuk berbicara keras terutama untuk hal pribadi karena dianggap akan mengganggu pekerjaan

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-26
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 67 - Sandiwara Calon Menantu

    Zee bergegas keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ke lift. Sementara ia menunggu lift, ada beberapa orang karyawan yang melihatnya dengan pandangan tidak suka dan berbicara di belakangnya. Zee hanya bisa berpura-pura tidak melihat mereka karena ia sendiri tidak peduli. Ia bekerja di perusahaan ini untuk mencari uang, bukan untuk mencari jodoh yang bisa menggantikan Melvin. Setelah pintu lift terbuka, Zee langsung menekan tombol di lift untuk mencapai ruangan Theo. “Ada apa, Pak Theo?” Theo ternyata sudah berada di depan pintu lift, menunggu Zee untuk naik. “Saya memerlukan bantuan kamu, Zee. Ayo ikut ke ruangan sekarang,” ajak Theo kepada Zee. Ia langsung menggenggam tangan Zee agar Zee bisa berjalan lebih cepat. Mereka berdua tergesa-gesa masuk ke dalam

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-26
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 68 - Desakan Calon Mertua

    “Sayang, kamu mau kan menikah dengan Theo?” tanya Anita lembut kepada Zee dengan penuh harap. “Sa-saya …” Zee sendiri bingung harus menjawab apa. Ia melihat ke arah Theo seakan meminta bantuan dari orang yang menyebabkan semua kesalahpahaman ini. “Ma … jangan menodong Zee seperti itu. Theo sendiri belum melamar dan belum pernah membicarakan pernikahan dengan Zee, bagaimana mungkin Zee bisa langsung menjawab pertanyaan Mama,” ucap Theo mencoba membantu Zee yang sedang bingung menjawab pertanyaan dari Anita. “I-iya begitu, Ma. Kami belum membicarakannya sama sekali,” ucap Zee untuk menambahkan kata-kata dari Theo agar lebih menyakinkan Anita. “Jangan lama-lama donk, Sayang. Mama sudah tidak bisa menunggu lama lagi,” protes Anita sambil memanyunkan bibirnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-26
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 69 - Pernyataan Cinta Theo

    “Bisa Kak Theo jelaskan apa maksud semua ini?” tanya Zee memandang Theo dengan kesal. Ia membutuhkan suatu penjelasan yang bisa membuat segalanya masuk akal. “Ma-maaf, Zee. Saya benar-benar minta maaf tentang orang tua saya tadi.” Theo duduk di sofa menutup wajahnya karena sedikit canggung dan merasa bersalah kepada Zee yang telah ia libatkan dalam sandiwara gila ini. “Tolong Kakak jelaskan sekarang!” seru Zee tidak sabaran. Ia langsung duduk di sebelah Theo untuk mendengarkan semua penjelasan bosnya ini. “Ja-jadi begini. Orang tua saya selalu memaksa saya untuk menikah.” Theo berusaha menjelaskan. “Lalu …” “Lalu, saya sudah putus asa untuk menolak semua wanita yang dijodohkan kepada saya. Mereka juga memaksa saya

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-27

Bab terbaru

  • Aku Tak Rela Dimadu   Extra Part 2

    Setiap pagi wajah Theo datang dengan cerah. Wajahnya berbahagia. Kali ini ponsel di tangannya masih aktif. Kakinya menapaki lantai dari lift menuju ruangannya melewati receptionis. "Sayang, aku sudah sampai Kantor. Aku akan pulang jam 5 sore. Kita makan malam ya? Aku tak sabar menunggu malam lagi" Theo terkekeh. Semenjak bersama Zee, jiwa romantisnya seakan tidak ada habisnya saja. Setiap hari, Theo selalu ingin cepat pulang dan bertemu dengan Zee.Theo mendengar jawaban lawan bicara di ponselnya, ia yakni Zee sedang mengecup mesra di ponselnya walau hanya kecupan di udara sambil mengatakan "Zee, aku sangat mencintaimu." Zee juga bahagia, "Terima kasih Kak Theo untuk semua hal yang indah sejak kamu menjadi suamiku. Aku juga mencintaimu.""Bye, Sayangku. I love you."Theo tak menyadari Vivi berada di belakangnya juga keluar dari lift. Hati Vivi tersayat. Vivi tahu bahwa Theo akan selalu menelepon istrinya dengan ucapan yang sangat manja dan penuh cinta sementara dulu Theo bukanlah o

  • Aku Tak Rela Dimadu   Extra Part 1

    Vivi merenung masih memikirkan Theo. Mamanya Melani masuk ke kamarnya. "Waktunya bagimu meninggalkan perusahaan Theo. Dia tidak mencintaimu. Kita punya perusahaan, Sayang. Kau harus belajar memimpin perusahaan ayahmu."Vivi menggeleng. "Aku lebih suka masak, Ma. Aku tidak berminat pada usaha Papa.""Hfff..." Melani menarik nafas berat. Vivi anaknya memang keras kepala. "Maksudmu? tetap menjadi sekretaris Theo, seorang bawahan. Diperintah sana dan sini?" Melani kecewa pada putrinya. "Mama mendampingi Papamu agar perusahaan kita maju. Kami berharap Kamu juga berjuang bersama kami agar kita tetap sejahtera.""Mama masih mengerti dengan bisnis Choco chipmu yang kini punya banyak cabang di mall-mall. Iseng-iseng untuk belajar memulai bisnis besar. Mama masih mengerti kamu melamar pekerjaan sekretaris padahal lulisan Hardvard. Untuk mengejar Theo orang yang sudah lama kamu sukai."Vivi acuh mendenagar omelan Mamanya. Melani menarik nafasnya kesal. "Tetapi tolong sudahi main-mainnya kamu

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 213 - Kesempurnaan ( Ending )

    Virny dan Alex menyambut haru kedatangan Zee. Virny menangis memeluk putrinya. Jangan pergi lagi sayang, Mama rindu" "Zee juga rindu, Ma. Zee baik-baik saja, Ma. Jangan menangis." Zee memang merindukan Mamanya. Alex juga memeluk putrinya. Zidan menaruh semua tas di kamar Zee. Semua berbahagia untuk kedatangan Zee.Zee melihat pada Theo. Virny tersenyum pada Theo, "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat persembunyian Zee, Theo?""Selama ini selalu bilang baik-baik saja. Tidak mau memberi alamatnya dengan alasan ingin menenangkan diri?" Virny penasaran."Setahun lebih mencari Zee, Tante. Terombang ambing tak menentu, Theo tidak ingin lagi kehilangan dia."Semua tersenyum, memandang dua sejoli ini. "Sebenarnya Zee hanya memintamu menyelesaikan masalahmu dengan Vivian. Itu langkah yang tepat, lihatlah kasusmu usai kita bisa berkumpul lagi." ujar Alex mengerti jalan pikiran Zee."Om, Tante perkenankan Theo tidak membuang waktu terlalu lama. Theo meminta restu kalian berdua. Theo ingin mel

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 212 - Pulang Ke Jakarta

    Siang ini sepertinya semua bunga dibumi ini tumbuh hanya untuk Theo, dipetik dan dicurahkan begitu saja untuk hatinya. Kehadiran Zee siang ini memasak makananya tak diperkenankan olehnya. "Aku akan memasak untuk Kak Theo" ujar Zee bersiap ke dapur. Dipikirannya di kulkas ada banyak bahan untuk dimasak."Jangan Zee kita pesan makanan on line saja, aku tak mau kamu meninggalkanku bahkan hanya ke dapur. Aku takut Zee"Zee tertawa tak percaya, Theo seperti anak kecil yang takut ibunya pergi, Theo tak perduli. Ia tetap mengenggam tangan Zee. Bahkan Zee kesulitan untuk menggapai ponselnya. Zee membalas genggaman Theo. Memandang Theo. "Kak aku berjanji padamu, bersedia menjadi istrimu. Besok kita kerumah orang tuaku. Maafkan aku pernah meninggalkanmu. Tolong percayai aku." kedua netra mereka beradu. Theo melihat kesungguhan dan tatapan kerinduan pada netra Zee yang indah itu. Theo tersenyum. "Maafkan aku, Zee. Kamu benar, aku percaya padamu, Zee. Kita pesan on line dan makan berdua ya, Z

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 211 - Pertemuan Zee dan Theo

    Theo hari ini merekah. Hatinya bak dilingkari pelangi. Ia tak dapat menangisi Zee lagi, Robin telah menemukan keberadaan Zee."Bos, Aku berhasil menemukan Zee." Robin sumringah menyampaikan laporannya. "HAH? Jangan bohongi aku. Aku butuh buktinya." tantang Theo tak percaya."Buka file yang kukirim. Ini Zee yang Bos maksud kan?"Theo membuka email, dan melihat file pdf yang terkirim dengan hati berdebar . Tampaklah gambar seorang wanita. 'Zee?' wajahnya cantik natural seperti biasanya tanpa make up berlebih, berbulu mata lentik, putih, rambutnya kini panjang kecoklatan. Zee mengecat rambutnya. Zee semakin cantik. Theo tak sanggup berkata, menyentuh gambar itu dengan hati berdebar. 'Zee.... Kamu cantik, sayang. Aku suka menatapmu dan mengetahui kamu baik-baik saja.' Batinnya bergemuruh."Katakan dimana foto ini diambil, Robin?" Suara Theo bergetar menahan sesuatu yang hangat yang seakan ingin tumpah dari matanya. Theo tak dapat mengendalikan perasaannya."Ada apa Bos? Dia Zee, atau Ze

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 210 - Tidak Ada Wanita Lain Selain Zee

    "Melvin bangu...un, buka matamu. Bangun nak!! Lihat Mama!" Teriak Nina mengguncang bahu anaknya. Dokter Adrian menggeleng lemah. "Ikhlaskan Nyonya," kata Dokter itu iba melihat histetis Nina. Robert mencoba meraih tangan istrinya.Nina menggeleng. "Pa, dokter ini bohong. Kita jangan mau percaya." Tangan Nina melepas tangan Robert yang berusaha menggengamnya. Wajah Melvin ditutup kain putih oleh Suster."Tidaaaak .... Hiks. Anakku, tidak. Apa yang kalian lakukan? Kamu pikr dia mati? Dia memang bersalah, tapi dia anakku, dia berhak mendapat maaf dari siapapun percayalah dia anak baik, Suster!" tegas Nina. Vina memeluk anaknya. Metadang dan mengamuk pada siapa saja. "Ma... Tenanglah Ma, jangan seperti ini." Rio menenangkan Nina. Wajahnya juga sendu.Vina membiarkan Suster itu melaksanakan tugasnya. Menutup wajah Pasien "Vina, apa ini maksudnya?" tanya Nina pada anak perempuannya. Vina menangis. Terisak menjawab, "Kak Melvin tiada, Ma." Rio mengangguk meyakinkan Mamanya lagi. "Hu ...

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 209 - Akhir Vivian dan Melvin

    Sudah 3 kali sidang dilakukan untuk pembacaan tuntutan dan pengumpulan bukti. Lelah terus-menerus hadir dan ingin segera mendengar putusan hakim. Itulah yang dirasakan semua tersangka, yakni Melvin, Vivian, Devan, Entis pada kasus Video porno ini. Vivian sudah dua kali ijin sakit untuk sekedar menghirup udara diluar penjara. Om Bram pengacaranya, sudah tak bisa membantunya lagi karena itu sudah batas maksimal ijin sakit. Vivian nanti dianggap belum dipenjara sudah sering melarikan diri dengan banyak alasan. Vivian mendengus kesal, ia tak suka Sel, tak suka jeruji hitam, lantai penjara bahkan semua hal tentang penjara. Sebanyak apapun ia membayar sipir agar bisa memabawa ponsel, laptop, dan semua kemudahan-kemudahan lain, penjara tetaplah penjara. Tak akan jadi istana. Vivian kini menyesali nasibnya. Berungkali Mama dan Papa menengoknya dan semua makin berat buat Vivian. Vivian ingin bebas. Air matanya menetes tak henti. Rasanya hidupnya pengap tetap disini. Ketika Bu Ivony, salah

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 208 - Tersangka

    Penangkapan Melvin di sebuah desa terpencil menjadi trending topic informasi di dunia maya, dan televisi. Kepolisian seakan menunjukkan bahwa mereka masih punya kinerja terbaik. Para warganet dan rakyat penyimak berita cukup puas dengan hasil kinerja kepolisian mereka menyanjung kepolisian yang sanggup mengungkap kasus ini dengan cepat.Bram Sirait selaku orang yang sudah menyinggung Bripka Anggara dalam suatu kesempatan bahwa kepolisian tidak akan bisa maksimal mencecar Vivian karena mereka juga punya kesalahan tidak bisa menangkap pelaku utama sampai saat ini kini hanya bisa diam menunduk kesal dan menyusun rencana terbaik untuk seluruh anggota timnya agar Vivian tidak mendapat hukuman penjara maksimal. "Om Bram, Vian sudah lelah dipenjara kok sekarang malah Melvin tertangkap aku takut Om, hiks.""Ah, Vian, jangan nangis gitu. Nanti Papamu akan marah sama Om. Om bisa usahakan supaya kamu dirawat di rumah sakit, dengan alasan sakit nanti kita atur itu, lumayan bisa seminggu sampe 10

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 207 - Melvin Tertangkap

    Sementara guru mengaji Celine dan Vivian disisi Celine yang terisak. Celine berusaha memegangi tangan anaknya, padahal disisi kanan kiri anaknya ada dua polisi. Tiba-tiba Mereka terhenti sejenak dan terperangah... Didepan pintu rumah mereka ratusan wartawan menutup jalan hingga polisi harus berhenti.Flash... Flash.. Flash... Suara kamera dan cahaya silaunya keluar tak terhenti menyorot Vivian. "Vivian... Vivian sejak kapan anda berhijab?""Vivian... Vivian... Vivian...""Vivian, apa komentar anda?"Semua wartawan berebut, mengambil gambar Vivian. Mengabadikan tangan Vivian yang di borgol, hijab Vivian yang menggetarkan dan paduan busana dan wajah Vivian yang memang cantik. Vivian menutup wajahnya. Bram Sirait langsung membuat pagar untuk Vivian agar tak ada tangan iseng yang menarik, memaksa memotret dan sebagainya untuk Vivian."No Comment, tak ada komentar." ucap Bram Sirait menghalau mike dan pertanyaan-pertanyaan. Dua Bodyguard di sisi Vivian, Vivian diam menunduk justru pengaca

DMCA.com Protection Status