Home / Pernikahan / Aku Tak Rela Dimadu / Bab 49 - Bertemu Keluarga Melvin

Share

Bab 49 - Bertemu Keluarga Melvin

Author: Siez
last update Last Updated: 2022-02-12 12:30:45

Seperti janji Zee kepada Melvin, setelah sidang berakhir, maka ia akan pergi ke rumah sakit tempat Robert dirawat. Zee ditemani oleh Virni dan Zidan untuk berangkat ke rumah sakit, tapi Melvin mengikuti mereka dari belakang untuk menuju parkiran.

“Kenapa kamu mengikuti kami?” tanya Zidan ketus.

“Kalian akan pergi ke rumah sakit, kan?” sahut Melvin mencoba bersikap sopan kepada Zidan.

“Ya.”

“Aku ikut ya,” pinta Melvin mencoba memelas kepada Zidan.

“Ya, sudah.” Zidan memalingkan wajahnya karena malas melihat Melvin.

Melvin tersenyum puas karena Zidan mengizinkannya untuk ikut bersama ke rumah sakit, setidaknya Melvin bisa mengirit ongkos untuk pergi ke rumah sakit.

Siez

hayoo siapa yang memanggil Zee? Misya kah?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Iiisshh menjijikan bgt nh benalu. Udah sh ndak usah balik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 50 - Perubahan Mama Mertua

    “Zee …” panggil seorang wanita histeris dan bahagia dari ujung lorong rumah sakit. Ia berlari mendekati Zee seolah menemukan orang yang sudah lama ia rindukan. Zee melepaskan pelukan Vina dan membalikkan tubuhnya untuk melihat wajah wanita yang memanggil dirinya. Wanita itu adalah Nina, ibu mertuanya. “Zee, syukurlah kamu datang ke sini. Mama sangat senang melihat kamu sekarang.” Tanpa aba-aba Nina langsung memeluk tubuh Zee dengan sangat erat. Ia sangat bahagia setelah sekian lama, ia bisa bertemu dengan Zee kembali, sudah hampir satu bulan ia tidak bertemu dengan menantunya ini. “Ya, Ma.” Zee menjawab dengan kaku. Sebelumnya Nina tidak pernah memperlakukan Zee dengan hangat apalagi memeluk erat seperti ini. Nina selalu sombong dan menganggap Zee adalah wanita tidak berguna.

    Last Updated : 2022-02-13
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 51 - Persekongkolan

    “Se-sebenarnya …” Melvin mencoba merangkai kata untuk memperjelas keadaan dengan Zee. Ia tidak mau dikira sebagai pembohong oleh Zee dan keluarganya. Zidan dan Virni hanya bisa tersenyum smirk saat melihat Melvin salah tingkah karena sudah memberikan kronologi yang salah tentang Robert. Itu artinya ucapan Melvin tidak bisa dipercaya, meskipun pada akhirnya kaki Robert memang benar diamputasi karena kecelakaan. “Be-begini Zee, jadi Papa itu setelah menabrak truk kontainer, lalu mobil papa jatuh ke jurang,” ujar Melvin mencoba meluruskan kesalahpahaman yang sedang terjadi. Ia tidak mau Zee menganggapnya sebagai pembohong, Melvin takut akibat dari kesalahpahaman ini adalah usahanya untuk rujuk dengan Zee akan gagal dan yang lebih parah adalah kondisi perekonomian keluarganya akan semakin terpuruk. Nina yang me

    Last Updated : 2022-02-14
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 52 - Kejujuran Nina

    "Sebenarnya …. Jika aku boleh jujur … Hmm … tapi aku malu mengatakannya.” Nina menunduk dan mulai ragu untuk mengatakan keadaan yang sebenarnya terjadi pada keluarganya saat ini. Jika ia bercerita kepada Virni, seakan membuka aib keluarganya di depan umum. Tentu saja Nina sangat merasa malu. "Tentu Mbak Nina harus jujur. Tidak perlu malu, siapa tahu kami bisa membantu Mbak Nina," bujuk Virni. Nina mulai tersenyum dengan bujukkan dari Virni. Nina seakan mendapatkan secercah harapan. Di dalam pikirannya, Virni akan mampu membantu semua masalah keuangan yang saat ini terjadi di dalam keluarganya. Toh Virni berasal dari keluarga mampu, pasti tidak akan menjadi masalah besar untuk membantunya dalam masalah keuangan. Toh mereka pernah menjadi besan. "Begini, Mbak Virni. Sebenarnya aku telah ditipu oleh seorang teman."

    Last Updated : 2022-02-15
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 53 - Menyembunyikan Aib

    Kontrakan Misya “Sya, suami kamu kemana ya? Koq dari tadi pagi tidak terlihat?” tanya Dini sambil melihat ke arah kamar Misya yang sedari tadi tertutup. Ia sejak pagi tidak melihat batang hidung Melvin sama sekali. “Hmm … mungkin dia sudah pergi kerja,” jawab Misya santai. Ia berusaha menutupi masalah Melvin yang sedang melakukan proses perceraian dengan Zee. Misya juga tidak mau keluarganya mengetahui bahwa Misya adalah istri kedua Melvin. Malu rasanya jika dianggap sebagai pelakor di keluarganya sendiri. Apalagi ia termasuk pelakor yang gagal karena pria yang ia rebut sama sekali tidak bernilai. “Lewat mana? Koq tidak pamit sama sekali sih? Apa memang Melvin seperti itu ya? Tidak sopan.” Dini mulai mencemooh kelakuan Melvin yang tidak sopan karena tidak berpamitan saat pergi keluar dari rumah.

    Last Updated : 2022-02-16
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 54 - Pelunas Hutang

    “Brengsek! Angkat teleponnya!” teriak seorang pria di ponsel setelah Misya mengangkat panggilan itu. Misya terlonjak kaget karena mendengar kata-kata kasar dari sambungan telepon ayahnya. "Si-siapa ini?" tanya Misya takut. Ia menekan tombol loudspeaker agar bisa didengar oleh orang-orang yang ada di rumahnya. "Mana Andra?" teriak pria di sambungan telepon itu. "A-andra siapa? Tidak ada yang bernama Andra di sini," jawab Misya bohong. "Si-siapa, Mis?" tanya Dini pelan, ia berjalan mendekati Misya yang terlihat tubuhnya bergetar ketakutan. Misya menutup bibirnya dengan satu jadi sebagai isyarat agar semua orang yang di rumah harus berdiam diri agar suara mereka tidak terdengar

    Last Updated : 2022-02-17
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 55 - Pelakor Gagal

    "Vina … Vina… sadarlah Vin…" teriak Dini yang begitu panik dan berlarian ke arah Vina. Misya yang sudah lemas hanya bisa melihat saja apa yang terjadi dengan Vina. Misya sendiri sudah tidak memiliki kekuatan untuk berdiri, “Mengapa masalahku semakin banyak sekarang? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak memiliki uang sebesar itu untuk membayar hutang ayah. Aku juga tidak mungkin membiarkan diriku dan adikku untuk menjadi pelacur sebagai pelunas hutang ayah? Ya Allah, apa yang harus aku lakukan?” teriak Misya di dalam hati, air matanya tidak berhenti menetes di pipinya. Pedih rasanya mendengar semua ancaman dan kebohongan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. “Vino, cepat bantu angkat Vina ke kamar!” teriak Dini kepada Vino yang hanya bisa melongo saja melihat semua yang telah terjadi di hadapannya. Vino tersadar dari lamunannya dan langsung membantu Dini untuk

    Last Updated : 2022-02-17
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 56 - Mengganti Berlian dengan Kerikil

    “Iya … aku pelakor, Bu!” teriak Misya seakan meluapkan semua emosinya kepada Dini, “Aku pelakor gagal!” tambah Misya lagi sambil menangis begitu kencang.“Gagal? Kamu memang mendapatkan suami yang sampah? Ya Allah, kamu sial sekali, Mis!” Dini memijat dahinya yang semakin sakit. Ia menyangka telah mendapatkan jackpot karena suami Misya adalah orang berada, ternyata suaminya Misya pun sama tidak bergunanya dengan Andra.“Maafkan Misya, Bu …” Misya memeluk Dini dengan sangat erat.“A-apakah kita bisa meminta bantuan dari istri pertama Melvin? Mungkin ia mau membantu kamu …,” ucap Dini kembali berharap, ia masih mencari jalan keluar dari arah manapun ia tidak peduli.“A-aku …&rdquo

    Last Updated : 2022-02-18
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 57 - Ide Gila Misya

    “Melvin … kita bisa bekerja sama agar kamu bersatu lagi dengan Zee!” Misya menggenggam pergelangan tangan Melvin. “Apa maksud kamu?” Melvin bingung sendiri. “Kamu baru melakukan talak satu dan secara agama, kalian bisa rujuk kembali.” Misya tiba-tiba mendapatkan ide untuk Melvin agar bisa rujuk kembali dengan Zee. Walaupun Misya bukan orang yang taat beragama, tapi setidaknya dia mengerti mengenai hukum perceraian. “Caranya?” Melvin mulai tertarik mendengarkan ide Misya. “Kalian harus berhubungan lagi, maksudnya berhubungan intim untuk menggagalkan talak selama masa iddah Zee.” Misya tersenyum smirk. Idenya sangat brilian untuk hal semacam ini. “Tapi Zee sudah mengajukan ke pengadilan dan bagaimana caranya bisa ber

    Last Updated : 2022-02-19

Latest chapter

  • Aku Tak Rela Dimadu   Extra Part 2

    Setiap pagi wajah Theo datang dengan cerah. Wajahnya berbahagia. Kali ini ponsel di tangannya masih aktif. Kakinya menapaki lantai dari lift menuju ruangannya melewati receptionis. "Sayang, aku sudah sampai Kantor. Aku akan pulang jam 5 sore. Kita makan malam ya? Aku tak sabar menunggu malam lagi" Theo terkekeh. Semenjak bersama Zee, jiwa romantisnya seakan tidak ada habisnya saja. Setiap hari, Theo selalu ingin cepat pulang dan bertemu dengan Zee.Theo mendengar jawaban lawan bicara di ponselnya, ia yakni Zee sedang mengecup mesra di ponselnya walau hanya kecupan di udara sambil mengatakan "Zee, aku sangat mencintaimu." Zee juga bahagia, "Terima kasih Kak Theo untuk semua hal yang indah sejak kamu menjadi suamiku. Aku juga mencintaimu.""Bye, Sayangku. I love you."Theo tak menyadari Vivi berada di belakangnya juga keluar dari lift. Hati Vivi tersayat. Vivi tahu bahwa Theo akan selalu menelepon istrinya dengan ucapan yang sangat manja dan penuh cinta sementara dulu Theo bukanlah o

  • Aku Tak Rela Dimadu   Extra Part 1

    Vivi merenung masih memikirkan Theo. Mamanya Melani masuk ke kamarnya. "Waktunya bagimu meninggalkan perusahaan Theo. Dia tidak mencintaimu. Kita punya perusahaan, Sayang. Kau harus belajar memimpin perusahaan ayahmu."Vivi menggeleng. "Aku lebih suka masak, Ma. Aku tidak berminat pada usaha Papa.""Hfff..." Melani menarik nafas berat. Vivi anaknya memang keras kepala. "Maksudmu? tetap menjadi sekretaris Theo, seorang bawahan. Diperintah sana dan sini?" Melani kecewa pada putrinya. "Mama mendampingi Papamu agar perusahaan kita maju. Kami berharap Kamu juga berjuang bersama kami agar kita tetap sejahtera.""Mama masih mengerti dengan bisnis Choco chipmu yang kini punya banyak cabang di mall-mall. Iseng-iseng untuk belajar memulai bisnis besar. Mama masih mengerti kamu melamar pekerjaan sekretaris padahal lulisan Hardvard. Untuk mengejar Theo orang yang sudah lama kamu sukai."Vivi acuh mendenagar omelan Mamanya. Melani menarik nafasnya kesal. "Tetapi tolong sudahi main-mainnya kamu

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 213 - Kesempurnaan ( Ending )

    Virny dan Alex menyambut haru kedatangan Zee. Virny menangis memeluk putrinya. Jangan pergi lagi sayang, Mama rindu" "Zee juga rindu, Ma. Zee baik-baik saja, Ma. Jangan menangis." Zee memang merindukan Mamanya. Alex juga memeluk putrinya. Zidan menaruh semua tas di kamar Zee. Semua berbahagia untuk kedatangan Zee.Zee melihat pada Theo. Virny tersenyum pada Theo, "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat persembunyian Zee, Theo?""Selama ini selalu bilang baik-baik saja. Tidak mau memberi alamatnya dengan alasan ingin menenangkan diri?" Virny penasaran."Setahun lebih mencari Zee, Tante. Terombang ambing tak menentu, Theo tidak ingin lagi kehilangan dia."Semua tersenyum, memandang dua sejoli ini. "Sebenarnya Zee hanya memintamu menyelesaikan masalahmu dengan Vivian. Itu langkah yang tepat, lihatlah kasusmu usai kita bisa berkumpul lagi." ujar Alex mengerti jalan pikiran Zee."Om, Tante perkenankan Theo tidak membuang waktu terlalu lama. Theo meminta restu kalian berdua. Theo ingin mel

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 212 - Pulang Ke Jakarta

    Siang ini sepertinya semua bunga dibumi ini tumbuh hanya untuk Theo, dipetik dan dicurahkan begitu saja untuk hatinya. Kehadiran Zee siang ini memasak makananya tak diperkenankan olehnya. "Aku akan memasak untuk Kak Theo" ujar Zee bersiap ke dapur. Dipikirannya di kulkas ada banyak bahan untuk dimasak."Jangan Zee kita pesan makanan on line saja, aku tak mau kamu meninggalkanku bahkan hanya ke dapur. Aku takut Zee"Zee tertawa tak percaya, Theo seperti anak kecil yang takut ibunya pergi, Theo tak perduli. Ia tetap mengenggam tangan Zee. Bahkan Zee kesulitan untuk menggapai ponselnya. Zee membalas genggaman Theo. Memandang Theo. "Kak aku berjanji padamu, bersedia menjadi istrimu. Besok kita kerumah orang tuaku. Maafkan aku pernah meninggalkanmu. Tolong percayai aku." kedua netra mereka beradu. Theo melihat kesungguhan dan tatapan kerinduan pada netra Zee yang indah itu. Theo tersenyum. "Maafkan aku, Zee. Kamu benar, aku percaya padamu, Zee. Kita pesan on line dan makan berdua ya, Z

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 211 - Pertemuan Zee dan Theo

    Theo hari ini merekah. Hatinya bak dilingkari pelangi. Ia tak dapat menangisi Zee lagi, Robin telah menemukan keberadaan Zee."Bos, Aku berhasil menemukan Zee." Robin sumringah menyampaikan laporannya. "HAH? Jangan bohongi aku. Aku butuh buktinya." tantang Theo tak percaya."Buka file yang kukirim. Ini Zee yang Bos maksud kan?"Theo membuka email, dan melihat file pdf yang terkirim dengan hati berdebar . Tampaklah gambar seorang wanita. 'Zee?' wajahnya cantik natural seperti biasanya tanpa make up berlebih, berbulu mata lentik, putih, rambutnya kini panjang kecoklatan. Zee mengecat rambutnya. Zee semakin cantik. Theo tak sanggup berkata, menyentuh gambar itu dengan hati berdebar. 'Zee.... Kamu cantik, sayang. Aku suka menatapmu dan mengetahui kamu baik-baik saja.' Batinnya bergemuruh."Katakan dimana foto ini diambil, Robin?" Suara Theo bergetar menahan sesuatu yang hangat yang seakan ingin tumpah dari matanya. Theo tak dapat mengendalikan perasaannya."Ada apa Bos? Dia Zee, atau Ze

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 210 - Tidak Ada Wanita Lain Selain Zee

    "Melvin bangu...un, buka matamu. Bangun nak!! Lihat Mama!" Teriak Nina mengguncang bahu anaknya. Dokter Adrian menggeleng lemah. "Ikhlaskan Nyonya," kata Dokter itu iba melihat histetis Nina. Robert mencoba meraih tangan istrinya.Nina menggeleng. "Pa, dokter ini bohong. Kita jangan mau percaya." Tangan Nina melepas tangan Robert yang berusaha menggengamnya. Wajah Melvin ditutup kain putih oleh Suster."Tidaaaak .... Hiks. Anakku, tidak. Apa yang kalian lakukan? Kamu pikr dia mati? Dia memang bersalah, tapi dia anakku, dia berhak mendapat maaf dari siapapun percayalah dia anak baik, Suster!" tegas Nina. Vina memeluk anaknya. Metadang dan mengamuk pada siapa saja. "Ma... Tenanglah Ma, jangan seperti ini." Rio menenangkan Nina. Wajahnya juga sendu.Vina membiarkan Suster itu melaksanakan tugasnya. Menutup wajah Pasien "Vina, apa ini maksudnya?" tanya Nina pada anak perempuannya. Vina menangis. Terisak menjawab, "Kak Melvin tiada, Ma." Rio mengangguk meyakinkan Mamanya lagi. "Hu ...

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 209 - Akhir Vivian dan Melvin

    Sudah 3 kali sidang dilakukan untuk pembacaan tuntutan dan pengumpulan bukti. Lelah terus-menerus hadir dan ingin segera mendengar putusan hakim. Itulah yang dirasakan semua tersangka, yakni Melvin, Vivian, Devan, Entis pada kasus Video porno ini. Vivian sudah dua kali ijin sakit untuk sekedar menghirup udara diluar penjara. Om Bram pengacaranya, sudah tak bisa membantunya lagi karena itu sudah batas maksimal ijin sakit. Vivian nanti dianggap belum dipenjara sudah sering melarikan diri dengan banyak alasan. Vivian mendengus kesal, ia tak suka Sel, tak suka jeruji hitam, lantai penjara bahkan semua hal tentang penjara. Sebanyak apapun ia membayar sipir agar bisa memabawa ponsel, laptop, dan semua kemudahan-kemudahan lain, penjara tetaplah penjara. Tak akan jadi istana. Vivian kini menyesali nasibnya. Berungkali Mama dan Papa menengoknya dan semua makin berat buat Vivian. Vivian ingin bebas. Air matanya menetes tak henti. Rasanya hidupnya pengap tetap disini. Ketika Bu Ivony, salah

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 208 - Tersangka

    Penangkapan Melvin di sebuah desa terpencil menjadi trending topic informasi di dunia maya, dan televisi. Kepolisian seakan menunjukkan bahwa mereka masih punya kinerja terbaik. Para warganet dan rakyat penyimak berita cukup puas dengan hasil kinerja kepolisian mereka menyanjung kepolisian yang sanggup mengungkap kasus ini dengan cepat.Bram Sirait selaku orang yang sudah menyinggung Bripka Anggara dalam suatu kesempatan bahwa kepolisian tidak akan bisa maksimal mencecar Vivian karena mereka juga punya kesalahan tidak bisa menangkap pelaku utama sampai saat ini kini hanya bisa diam menunduk kesal dan menyusun rencana terbaik untuk seluruh anggota timnya agar Vivian tidak mendapat hukuman penjara maksimal. "Om Bram, Vian sudah lelah dipenjara kok sekarang malah Melvin tertangkap aku takut Om, hiks.""Ah, Vian, jangan nangis gitu. Nanti Papamu akan marah sama Om. Om bisa usahakan supaya kamu dirawat di rumah sakit, dengan alasan sakit nanti kita atur itu, lumayan bisa seminggu sampe 10

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 207 - Melvin Tertangkap

    Sementara guru mengaji Celine dan Vivian disisi Celine yang terisak. Celine berusaha memegangi tangan anaknya, padahal disisi kanan kiri anaknya ada dua polisi. Tiba-tiba Mereka terhenti sejenak dan terperangah... Didepan pintu rumah mereka ratusan wartawan menutup jalan hingga polisi harus berhenti.Flash... Flash.. Flash... Suara kamera dan cahaya silaunya keluar tak terhenti menyorot Vivian. "Vivian... Vivian sejak kapan anda berhijab?""Vivian... Vivian... Vivian...""Vivian, apa komentar anda?"Semua wartawan berebut, mengambil gambar Vivian. Mengabadikan tangan Vivian yang di borgol, hijab Vivian yang menggetarkan dan paduan busana dan wajah Vivian yang memang cantik. Vivian menutup wajahnya. Bram Sirait langsung membuat pagar untuk Vivian agar tak ada tangan iseng yang menarik, memaksa memotret dan sebagainya untuk Vivian."No Comment, tak ada komentar." ucap Bram Sirait menghalau mike dan pertanyaan-pertanyaan. Dua Bodyguard di sisi Vivian, Vivian diam menunduk justru pengaca

DMCA.com Protection Status