Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 294: Bingung Sendiri Kenapa Malah Menolong Loli

Share

Bab 294: Bingung Sendiri Kenapa Malah Menolong Loli

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-22 13:18:16

Sesaat Loli kaget dan ragu, anak perempuannya yang berada di sampingnya malah menarik-narik gaunnya, agar ikut saja ke mobil Abu Magun ini.

Loli akhirnya mengalah dan duduk di samping Abu Magun, anaknya malah pindah ke tengah dan terlihat sangat senang berada dalam mobil mewah ini.

“Jadi kamu bukan Kendra Sulaimin?” Loli langsung saja bertanya sesaat setelah meletakan pantatnya di jok mobil mewah ini.

“Bukan…dia itu Om aku, aku kemenakannya Loli, ya kan nama kamu itu…?” sahut Abu Magun, Loli terlihat mengangguk dan menarik nafas lega. Kentara sekali wanita cantik ini trauma dengan Kendra.

“Berarti kamu ya orangnya yang heboh di beritakan media sebagai pewaris tunggal kekayaan keluarga Rudino dan Barmuli?” Loli ternyata tahu juga perkembangan akhir-akhir ini. Abu Magun hanya mengangguk sambil konsentrasi ke jalan.

“Aku nggak mimpi soal ini Loli, semua mengalir begitu saja!” sahut Abu Magun merendah. Terdengar suara Loli mendehem pelan, Abu Magun sendiri sadar, wanita ini agaknya masih
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Juniada Pagehgiri
koq ceritanya ngga ada sambungannya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 295: Godaan Janda Lembut nan Jelita

    “Mas nggak buru-buru kan..?” Loli bertanya sambil merapikan baju bagian depannya, karena dia sadar dari tadi mata Abu Magun selalu ke sana.Tapi bagi Abu Magun, gaya elegan mantan model terkenal di Kota Bagoya ini membuatnya makin panas dingin.Sikap wanita begini sama dengan gaya seorang wanita kala memperbaiki rambutnya dan ketiaknya terlihat. Terlihat sederhana tapi bagi pria yang sudah suka, makin menambah terpesona.“Kenapa…?” Abu Magun bertanya sambil mengalihkan pandangan pada kopi panas yang kembali dia seruput. Apes aku…gayanya bikin pusing, pikir Abu Magun.“Mau ajak makan malam di rumah ini, kan kamu belum pernah makan masakan aku, kamu selalu makan di luar, mau yaa?” tawar Loli sambil senyum manis.Karena memang tak punya agenda malam ini, Abu Magun tentu saja langsung mengangguk, hingga Loli senyum makin manis. Bahkan Abu Magun menawarkan diri menjemput Ira.Tak buang waktu, karena sudah hampir pukul 6 sore, Abu Magun pun menjemput si gemoy yang memang akrab dengannya. Ir

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 296: Tinggalkan Kekasih yang Hamil, Kembali ke Timteng

    Kebersamaan keduanya makin hari makin mesra, Loliana Setiawati terlihat makin bahagia, wajahnya makin hari makin cantik saja. Hingga Abu Magun makin sayang dan cintanya makin besar.Mereka bak botol bertemu tutup, saling sayang dan cinta, Ira juga sudah anggap kekasih ibunya ini ayah kandungnya. Ira yang gemoy dan lucu sudah tak aneh melihat kedua ‘orang tuanya’ bercinta di rumah ini.Loli sengaja belum mau cari ART, dia mengaku lebih enjoy bersama Abu Magun dan Ira di tumah ini.“Kalau ada ART, kita sungkan bercinta sayang…apalagi kamu itu nggak kenal tempat, di mana aja maunya bercinta mulu,” bisik Loli kemukakan alasannya, hingga Abu Magun tertawa kecil.Abu Magun juga sudah membuktikan janjinya, sebuah mobil SUV mewah berharga hampir 2 milaran ia belikan buat kekasihnya ini.Bahkan rekening Loli makin gemuk, saat Abu Magun tak ragu mentransfer hingga 50 miliar buat kekasihnya ini.Loli sampai gemetar saat melihat laporan banking yang masuk ke ponsel premium-nya, Bak mimpi rasanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 297: Kaget Melihat Gal Jenner Jadi Penari Perut

    Kota Baghdad kini dan dulu sangat berbeda, dari informasi Qawiya, Abu Magun tahu kalau kota ini yang dulu aman dan damai, bisa berubah jadi horor dan menakutkan kalau malam hari.“Hmm…terpaksa aku kembali menjadi Macan Gurun seperti dulu. Di sini terlihat tenang, tapi air tenang justru akan sangata berbahaya!” batin Abu Magun, sambil mengamati Kota Baghdad dari balkon hotel mewah ini.Hari kedua, tak sulit bagi Abu Magun membeli senjata api berupa pistol, melalui satpam di hotel yang dia tempati, Abu Magun bertemu dengan agen penjualan senjata-senjata canggih, dan ia pun beli satu pistol lengkap dengan dua kotak pelurunya.Fasihnya gunakan bahasa Arab, Turki hingga Bahasa Ibrani, bahkan sedikit-sedikit Bahasa Irak, membuat Abu Magun tak kesulitan membeli senjata api modern ini, yang mampu memuat 12 peluru sekaligus. Abu Magun yang berpengalaman di wilayah konflik tentu tak mau konyol berada di kota 1001 malam ini. Sehingga ia selalu siaga!Apalagi selama di Bagoya, dia tetap rutin b

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 298: Selamatkan Gal Jenner dari Klub Tari Perut

    Langkah Abu Magun tertahan dua orang centeng yang melihat dia terlalu dekat dengan panggung. Tubuhnya di dorong salah satu centeng, yang memang selalu awas menatap para pengunjung, kalau-kalau ada yang nekat naik ke panggung dan mengangguk 5 penari perut ini.Saat itulah Gal Jenner kaget dan seolah ingin memanggil namanya, tapi suaranya tertahan di tenggorokan. Apalagi di saat bersamaan mereka di minta kembali masuk lagi ke balik panggung.Abu Magun pun melihat bibir Gal Jenner seolah menyebut namanya, inilah yang membuat Abu Magun kini cari jalan. Bagaimana caranya bisa menemui dan akan membawa wanita cantik itu pergi dari tempat ini.Sebagai orang yang berpengalaman, Abu Magun tak mau buru-buru, dia melihat situasi dulu. Inilah pengalamannya selama jadi pejuang di Timteng. Walaupun usianya masih muda, tapi dia punya perhitungan matang, tidak grasa-grusu.Abu Magun duduk sambil menatap ke panggung dan mencari jalan, bagaimana bisa menemui Gal Jenner. Bukan jalan yang mudah, karena pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 299: Petunjuk Penculik Shafea

    Gal Jenner terdiam sejenak, dia seakan mengingat-ingat sesuatu. “Ahh iya benerr, aku baru ingat, si ngondek yang kamu bikin pingsan pernah ngomong. Katanya ada 5 calon penari-penari cilik yang bakal hebohkan klub itu. Katanya masih di training sebelum tampil!”“Di mana mereka sembunyikan ke 5 orang itu Gal..?” desak Abu Magun kaget sekaligus penasaran.“Sebentar…kok kamu antusias sekali Aldi, siapakah ke 5 orang itu, apa hubungannya dengan kamu?” Gal Jenner balik bertanya, bahkan Kodir pun ikutan menatap wajah Abu Magun.Terlanjur ngomong, Abu Magun pun menjelaskan hal ini pada keduanya, Kodir sampai ikutan kaget. Karena salah satu korban penculikan adalah adik ipar dari paman pemuda ini.“Iya…aku juga pernah dengar soal ini, katanya selama ini pemasok penari perut adalah sebuah organisasi yang sangat jahat dan kuat. Mereka menghargai satu orang penari dengan label yang sangat mahal. Bahkan per orang bisa mencapai 10 juta dinar, apalagi kalau penari itu dari WN asing !” sela Kodir, hi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 300: Berpetualang dengan Gal Jenner Cari Penculik

    Paginya, dengan di antar Kodir, Abu Magun dan Gal Jenner pindah ke sebuah hotel yang lebih sederhana. Dengan alasan keamaanan Gal Jenner dan terutama Kodir serta istrinya.Abu Magun kini sudah percaya dengan Kodir, bahkan pria yang usianya 27 tahunan ini kaget bukan main, saat Abu Magun memberinya lagi uang tak sedikit, yakni 100 juta dinar Irak, melalui transfer ke rekeningnya.“Gilee…banyak sekali Tuan Abu…?” seru Kodir hampir tak percaya dengan kebaikan pemuda tampan ini, yang baru tadi malam di kenalnya secara tak sengaja di klub malam mewah, tempatnya kerja dan bahkan sudah memberinya uang 2,5 juta dinar.“Siapa tahu kamu pingin beli rumah, atau mau bikin usaha, kan tadi malam kamu bilang nggak betah kerja di sana dan pingin berhenti!” sahut Abu Magun.Kodir lantas minta nomor hape pemuda ini dan bilang, kalau ada apa-apa jangan segan menghubunginya.Sebenarnya, Abu Magun dan Gal Jenner tahu saja kalau aksi mereka tadi malam di intip Kodir dan istrinya. Inilah yang membuat keduan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 301: Berdarah Dingin Sikat Musuh

    Tebakan Abu Magun mulai dekati kebenaran, satu orang mendekati mereka dan langsung meletakan pistol di meja, persis di depan Abu Magun.Gal Jenner dan Abu Magun saling pandang, tapi keduanya kompak santai, tidak ada ketakutan di wajah. Hanya menunggu apa mau lelaki kasar ini, yang terlihat petentang petenteng tersebut.“Heii orang Asia, mau apa kalian ke sini,” tegurnya dengan suara bariton. Wajah Abu Magun memang tentu saja beda dengan wajah orang Irak atau Arab, karena wajahnya kentara dari Indonesia mendekati Korea.“Maaf, kami hanya jalan-jalan saja, tidak ada maksud lain!” sahut Abu Magun kalem.“He-he-he…hebat juga sampai ke sini jalan, kalian tahu tempat ini berbahaya bagi orang asing. Apalagi seperti kalian lelaki ganteng berdua!” sahutnya lagi, sambil mengambil pistolnya lagi di meja itu dan mengelus-elus si bongkok ini. Orang ini mengira Gal Jenner seorang lelaki ‘tampan’.“Oh begitu, maklum kami baru datang, jadi kami tak tahu kalau tempat ini sangat berbahaya. Kami hanya m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 302: Tiada Ampun, Semua Penjahat di Basmi!

    Bagaimana tak terbelalak mata Abu Magun dan Jenner, ke 10 orang ini semuanya remaja belia dan pakaian mereka terbuka semuanya, hanya pakai beha dan CD. Mereka sedang berlatih jadi penari perut, seperti yang dilakukan Gal Jenner sebelumnya.Dan pelatihnya ada 1 orang dan terlihat 2 orang yang mengintimidasi mereka. Kini bahkan ke 2 orang itu sedang membentak-bentak ke 10 orang ini.Karena ke 10 nya adalah anak-anak baru beranjak remaja, yang tentu saja tak paham apa dan kenapa mereka mau di jadikan penari perut, dengan pakaian se-terbuka begitu.Abu Magun makin marah saat melihat Shafea ada di antara mereka, tanpa ampun saking murkanya, Abu Magun langsung kokang senjatanya.Dupp…dupp…dupp…3X tembakan membuat ke 3 orang yang membentak-bentak, bahkan ada yang sempat lakukan pelecehan itu langsung terjengkang dengan dahi dan wajah berlubang, tanpa sempat bersuara lagi.“Cepatlah kalian berpakaian, Shafea kamu juga!” perintah Abu Magun, tanpa menunggu lama, ke 10 nya berebutan berpakaian r

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26

Bab terbaru

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 477: Cemburu Tanda Cinta

    Bannon hanya menunduk, gayanya tak ubahnya seorang anak TK yang bersiap kena marah bu gurunya. ‘Si guru’ ini antara gemas, marah dan kesal campur aduk. Syahila menghela nafas panjang, andai saja lengan kirinya tak di pasangi infus, sejak tadi dia ingin menabok wajah suaminya menumpahkan kekesalan hatinya. Tapi saat melihat kelakuan suaminya ini, hati siapa yang tak gemas sekaligus ingin tertawa! Dua perawat yang tadi bantu proses persalinan membiarkan kedua suami istri sepadan ini bicara. Tapi mereka sepakat, iri melihat sang suami yang sangat ganteng dan istrinya yang jelita ini dan kini lahirlah seorang junior tampan yang mewarisi keduanya. “Ehemm, cantik banget yaa mami si Banina itu, keibuan lagi dan…sangat dewasa!” cetus Syahila. “I-ya…cakep kayak artis si Celine Evaaa….!” Bannon mengatupkan lagi rahangnya saat mata Syahila yang indah bak bintang kejora melotot. Namun saat melihat sang suami langsung menunduk, mata indah indah ini kembali normal. “Bang, jujur deh, apakah s

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 476: Tak Sengaja di Tolong Angel

    Bannon sudah memensiunkan baju seragam militernya. Dia kini menjadi eksekutif muda, kerjasama dengan perusahaan Abu Magun sepupunya, juga pastinya perusahaan ayahnya.Bannon juga menempati gedung perkantoran Sulaimin Group yang berada di lantai 17, dari 37 lantai gedung mewah ini.Dari berseragam militer, Bannon kini kini sering tampil trendy dengan jas dan dasi.Ritme kehidupan Bannon berjalan baik sampai usia kandungan Syahila sudah memasuki usia 9 bulanan. tapi diam-diam, Bannon tetap jalin komunikasi dengan Angel dan anaknya Banina.Hingga suatu hari usai bertemu sesama pengusaha lainnya, di sebuah kafe yang berada di Plaza Indonesia, Bannon tak sengaja melihat Angel dan Banina.Setelah meminta dua stafnya dan sekretarisnya duluan ke kantor, dengan senyum lebar pria ini mendekati ibu dan anak ini.Hati tak bisa di bohongi, amor cinta sudah begitu mendalam dengan si janda jelita ini.Angel apalagi, tak menyangka bertemu mantan kekasihnya yang makin tampan dan pastinya makin kelihat

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 475: Pingin Nambah Bini, Tapi...?

    Angel tak langsung mengiyakan, dia menatap Bannon. “Bang…bagaimana dengan Syahila, istri Abang itu,” Bannon terdiam.Melihat pria ini terdiam, Angel tersenyum maklum, walupun usianya dengan Bannon hanya terpaut satu tahun lebih muda dari pria ini. Tapi Angel memiliki pikiran dewasa.Kedewasaan ini lah yang membuat Bannon selalu teringat Angel hingga saat ini. Benar-benar mirip mendiang Yurica sifatnya. Juga pengertiannya yang itu yang tak bisa Bannon lupakan hingga kini.Angel seorang wanita dan paham, belum tentu Syahila ikhlas menerima dia sebagai madunya.“I-itu…nanti akan aku bicarakan dengan Syahila..!” agak tergagap juga Bannon bicara.“Bang…aku akan mengiyakan ajakan Abang menikah…syaratnya adalah, pertemukan aku dengan Syahila dan ingat…seandainya Abang menikahiku, karir Abang di militer habis…pikirkanlah lagi. Abang masih muda, masih bisa meraih pangkat bintang di bahu Abang!”Kaget lah Bannon, mempertemukan kedua wanita cantik ini, bagaimana tanggapan Syahila, mana lagi hami

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 474: Angel Tiba-tiba Muncul

    Kakek Langga tersenyum memandang hasil tes DNA, hasilnya adalah 99,9 persen Malik Sulaimin identik.Kini tak ada keraguan lagi dari si kakek ini, kalau Malik adalah memang benar buyutnya, anak dari Aldi Sulaimin dan Selena, ibu dari si bocil ini.Kakek Langga sengaja lakukan itu, untuk menyakinkan hatinya, kalau Malik adalah buyutnya...karena Kakek Langga ingin berikan warisan besar buat Malik.Hasil inipun langsung dia kirim ke Kandi Sulaimin, pria setengah tua ini pun bahagia, sama seperti ayahnya Langga Kasela, Kandi Sulaimin juga plong.Besoknya, Kandi dan Nadia langsung terbang dengan private jet ke Banjarmasin.Hati tak bisa di bohongi rasa sayang pada cucu sendiri sangat besar. Kandi langsung memeluk cucunya ini.Kali ini Malik lagi-lagi menerima dengan baik kakek kandungnya sendiri. Melihat ketampanan kakeknya, ceplosan Malik bikin Nadia melotot sambil tertawa."Kakek ganteng banget, nggak pingin nambah nenek baru buat Malik ya kek!" cerocos Malik, telinganya langsung di jewer

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 473: Kabur ke Banjarmasin

    Bungki ternyata menurun kecerdasan ayahnya, walaupun tak punya uang, tapi akal cerdiknya jalan. Dia jual ponsel mahalnya yang dibelikan Bannon, seharga 15 jutaan.Ponsel berharga hampir 30 juta ini tentu saja langsung di beli pemilik gerai ponsel. Si pemilik gerai tahu ini ponsel premium dan baru 4 bulanan di pakai Bungki.Bungki langsung ke bandara dan tujuannya bukan ke Timur Tengah, tapi ke Kalimantan. Dia ingin ke Banjarmasin. Tempat yang belum pernah ia datangi.Siapa yang di temuinya…?Inilah yang membuat Abu Magun gagal mencarinya, juga aparat kepolisian dan tentara di Jakarta. Sebab di saat bersamaan Bungki sudah berada di Bandara Syamsudinor, Banjarbaru.“Om Bannon pernah bilang kakek buyut dan nenek buyut ada di Banjarmasin,” batin si bocil ini.Dalam hati Bungki, sebenarnya sudah mengakui kalau Abu Magun ayah kandungnya.Saat melihat wajah Abu Magun, Bungki sudah kagum sekali. “Tak heran Umi jatuh cinta dengan Abi….ganteng soalnya!” bibirnya malah senyum sendiri.Tapi pikir

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 472: Bungki Menghilang

    “Bang…tenang dulu, biar nanti aku bujuk pelan-pelan, entah kenapa Bungki eh si Malik jadi mendadak berubah, begitu tahu Abang adalah ayah kandungnya?” Bannon mencegah Abu Magun yang ingin kejar Bungki.Abu Magun terdiam dan mengangguk.Bungki ternyata kabur dari rumah dan tak pulang hingga malam hari, ponselnya pun sengaja tak di aktifkan. Setelah berkali-kali Bannon mencoba mengontaknya.Bannon apalagi Abu Magun bingung juga dengan perubahan si Bungki, kenapa bisa mendadak berubah dan agaknya marah dengan Abu Magun.Marahnya kenapa? Seharusnya dia bahagia akhirnya tahu kalau Abu Magun adalah ayah kandungnya. Dan tak sengaja malah di temukan Bannon, yang ternyata Om nya sendiri.Bannon sampai menelpon guru dan beberapa teman Bungki di sekolah Paket A. Apakah anak itu ada ke sana. Namun semuanya bilang tidak ada.Abu Magun langsung khawatir dengan anak sulungnya ini.“Jangan khawatir Bang, Bungki itu anak yang

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 471: Bungki Menolak Abu Magun

    “Katakan siapa yang membuat Selena sakit?” kali ini Abu Magun melunak dan menunggu.“Abu Jarrah, dialah pelakunya. Dia dendam dengan orang yang bernama Abu Magun, lalu saat dengar ceritaku, dia menembak Selena, tapi kena punggung dan inilah yang bikin Selena sakit parah""Karena aku yang melindungi saat itu. Aku juga terpaksa membuang Malik, karena dia tahu itu anak Abu Magun dan Selena dan ingin membunuhnya..!”Abu Magun terdiam sesaat.“Hmm…ceritamu menolong nyawamu, di mana sekarang si bangsat Abu Jarrah itu bersembunyi.” dengus Abu Magun marah.Dalam hati Abu Magun kaget juga, di pikirnya Abu Jarrah sudah tewas, ketika dulu markas mereka dia serbu bersama Kendra, juga Nancy, Ashi serta Soleh di distrik Al Iqro (baca bab-bab terdahulu).Tanpa ragu Afok Yousef sebutkan persembunyian Abu Jarrah. Tapi Afok Yousef bilang, dia sudah lama tak tahu kabar soal Abu Jarrah setelah insiden itu.Jadi dia tak tahu apakah Abu Jarrah masih hidup, atau malah sudah mati. “Tuan..jadi kamulah yang b

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 470: Bertemu Sersan Afok

    Peringatan itu di ingat betul Abu Magun. “Berarti ni orang benar-benar berbahaya,” pikir Abu Magun, sambil memacu mobil ke alamat yang di sebutkan pria setengah mabuk tadi.Abu Magun membuka penutup kain di jok depannya, ternyata di bawah kain ada sebuah senjata otomatis, yang bisa menembakan 100 peluru.Walaupun lama tak ikut berperang, tapi kemampuan Abu Magun tetap terjaga, dia malah sangat antusias menghadapi musuhnya kali ini.Tempat ini berada di pinggiran kota Al Balla. Daerah ini terlihat ramai, namun Abu Magun sudah melihat ada beberapa mata tajam menatap mobilnya.Di balik kacamata hitamnya, Abu Magun bisa melihat pandangan curiga pada dirinya. Tapi tanpa takut dia terus maju.Di sebuah tikungan, Abu Magun tersenyum sendiri, di depannya sudah berjejer 10 orang sekaligus dengan senjata terkokang.Abu Magun tak ada ketakutan sama sekali, dia keluar dari mobilnya dan menghadap ke 10 orang ini.“Stop, siapa kamu?” bentak pemimpin komplotan ini.“Maaf, aku tak ingin bermusuhan de

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 469: Memburu Yousef Rauf

    Iman makan dengan sangat lahap, benar-benar lapar sekali si bocil ini. Tanpa malu-malu dia sampai minta tambah hingga 2X ke pemilik kafe.Si pemilik kafe ini sempat ragu, apakah si bocil ini bsa membayar makanannya tersebut.Tapi keraguan itu terjawab, setelah Abu Magun taruh uang di atas meja. “Ambil ini, sisanya buat kamu!” si pemilik kafe langsung mengangguk hormat, lalu buru-buru ambilkan pesanan Iman.Abu Magun membiarkan saja bahkan meminta Iman jangan sungkan nambah dan ambil lauk yang mana dia suka.Saking kenyangnya, Iman pun bersendawa lumayan nyaring, hingga Abu Magun senyum sendiri melihat kelakuan spontan anak ini.“Makasih Tuan, enak sekali, baru kali ini Iman makan sekenyang ini!” Iman sampai mengelus-ngelus perut kurusnya yang terlihat membuncit.“Bagus…sekarang aku mau tanya, benarkah kamu dan Bungki itu bersaudara angkat?” Abu Magun agaknya langsung saja ke topik, dia malas bertele-tele.“Betu sekali tuan, Bungki waktu itu nangis di tengah pasar kelaparan, lalu aku d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status