Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 220: Singgah di Rumah Amir, Ada Gadis Mirip Ratna!

Share

Bab 220: Singgah di Rumah Amir, Ada Gadis Mirip Ratna!

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-16 09:14:37

Kendra terus memacu mobil mewah ini di tengah gurun, apesnya mereka malah di kejar helikopter pemerintah Irak, karena di kira sebagai komplotan Abu Bad’r.

“Bangsaatttt…kenapa kita di kejar dan di berondong!” Yusak marah betul, untung saja Kendra sangat mahir meliuk-liukan mobilnya, sehingga tembakan itu luput.

Saking jengkelnya melihat ada senjata berat yang tadi di rampas Kendra dari basir dan temannya, Yusak minta Kendra buka sunroof mobil ini, dia berniat ingin membalas tembakan itu.

“Kalau kita diam, kita yang mati konyol,” sungut Yusak marah.

Kendra yang juga marah, lalu benar-benar membuka sunroof mobil mewah ini, dan Yusak lalu bangkit dan membidik helikopter tersebut.

Trattt..trattt…berondongan Yusak membuat helikopter ini terlihat menaikan terbangnya dan menghentikan tembakan.

“Mampusss bangsaattt…ha-ha-ha!” Yusak terbahak melihat helikopter ini menjauh dan akhirnya hilang dari pandangan.

Namun, itu hanya sesaat…di depan terlihat helikopter ini kembali menghadang mereka dan h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 221: Diminta Nikahi Qawiya..!

    Yusak bilang…Kendra tertarik dengan anak gadisnya, hingga Amir tersenyum kecil. Padahal Kendra tak ngomong apa-apa…!Tak sampai satu jam, istri Yusak datang bawa mobil sendiri, setelah sebelumnya di telpon Yusak.Kendra melotot saat melihat istri cantik Yusak datang dengan seorang gadis yang tak kalah cantiknya kenakan berkerudung hitam, yang di kenalkan Yusak inilah calon bini ke duanya, alias sepupu istrinya.“Hah…belum resmi jadi istri udah begini akrabnya dengan calon madu!” seru Kendra terheran-heran, hingga Yusak makin tertawa, dianggapnya lucu kelakuan Kendra ini.Kendra benar-benar tak habis pikir, poligami bagi Amir dan Yusak bukan hal yang aneh, beda dengan di negerinya.Walaupun banyak yang poligami, tapi jarang-jarang yang berani se-terbuka seperti apa yang di perlihatkan kedua sahabatnya ini.Sebab bagi istri kedua dan seterusnya, pasti akan di cap pelakor, alias perebut laki orang. Lhaa di sini poligami biasa-biasa saja.Kendra ternyata tak perlu bercerita panjang lebar

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 222: Janji Buat Qawiya

    Kendra kini melajukan mobilnya ke tengah gurun, dia senyum-senyum sendiri mengingat hampir saja menikah dengan Qawiya.Kenapa Kendra bisa ‘lolos’ dan kini bisa melaju di jalanan gurun pasir menuju ke Kuwait, yang kini masih berjarak 200 kiloan..?Usai kepergok Amir dan 3 istrinya karena mencium Qawiya, dengan hati gundah gulana, antara mengiyakan dan menolak. Kendra lalu merokok sambil berjalan ke dekat mobilnya yang terparkir di samping rumah besar Amir, otak pemuda tampan ini bingung bukan main.Di satu sisi, dia jujur sangat menyukai Qawiya, tapi si sisi lain, dia juga rada aneh menikahi gadis belia ini, selain baru bertemu usia Qawiya pun ternyata…belum 16 tahunan!“Masa aku nikahi anak-anak…? Walaupun badannya besar dan bak remaja mau dewasa…tapi kayak menikahi adik sendiri, malah masih tua’an Imelia, adikku sendiri” pikir Kendra sambil menghela nafas panjang.Iseng-iseng Kendra membuka pintu mobil mewahnya ini, bermaksud mau mengambil rokoknya lagi. Karena rokoknya tadi sudah ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 223: Syuting Film Lanjut dan Kembali ke Mesir

    Entah kenapa, semenjak kenal Helena dan kini Qawiya, Kendra jadi lupa mencari Ratna dan Azizah anaknya. Kendra bertahan dulu di Kuwait City, untuk berencana terbang ke Jakarta, transit via Dubai.Setelah berbelanja pakaian sampai 3 stel termasuk sepatu, Kendra kini duduk di sebuah kafe mewah dan sudah lebih 15 kali dia mengontak Helena, tapi ponsel wanita cantik ini tak aktif-aktif.Tentu saja penampilannya dandy habis, hingga banyak wanita cantik yang meliriknya. Namun Kendra tak minat menggoda mereka.“Dimana dia sekarang yaa…apa yang terjadi dengannya,” batin Kendra kebingungan sendiri.“Apa aku harus balik ke Yordania..?”Namun niat itu di batalkan Kendra, karena ia teringat pesan Helena di hotel dulu, di mana dia tengah di cari-cari pasukan Yordania.Kendra memutuskan kembali ke Jakarta keesokan harinya, dengan memesan tiket bisnis class, lalu diapun terbang ke Dubai, kemudian lanjutkan perjalanan ke Jakarta.Kangen juga Kendra dengan masakan Indonesia, setelah pesawat milik mask

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 224: Bertemu Umar, Kaget Dengar Nasib Ratna

    Syuting berjalan lancar di minggu pertama dan kedua, semua kru bersikap profesional, di tambah lagi kru dari Mesir, yang membantu proses syuting ini.Namun di hari ke 16 syuting terpaksa di hentikan, setelah ada laporan akan adanya badai hujan dan petir, imbas dari badai yang terjadi di Libya, yang banyak menelan korban jiwa.Memanfaatkan waktu libur, Kendra jalan-jalan ke pub di mana dulu dia bertemu Sofi, karena cuaca sangat dingin, Kendra pun kenakan topi kupluk dan juga masker.Kendra bermaksud ingin menemui wanita itu, tujuannya bertanya soal Umar saat ini, sekaligus apakah Umar tahu di manakah Ratna sekarang berada.Saat akan masuk ke pub ini, Kendra melihat ada seorang seperti tunawisma sangat kedinginan di luar pub ini. Orang ini duduk sambil menahan cuaca dingin dengan menutupi tubuhnya menggunakan jaket lusuh.Jiwa sosial Kendra pun tergerak, dia lalu mencabut dompetnya dan mencabut 5 lembar uang pecahan 100 pound mesir, dan bermaksud memberikan ke tunawisma ini.Saat tunawi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 225: Kembali Berpetualang di Timur Tengah

    Kendra masih ingat jalan-jalan di mana jalur-jalur para komplotan bersenjata berada. Pengalamannya bersama kelompok Abu Basod membuatnya hapal jalan-jalan ini dan kini dia bisa terhindar dari kelompok penjahat.Dulu senjatanya dia serahkan ke aparat berwenang di Kuwait, bahkan mobil mewah nya pun dia sumbangkan.Kini Kendra bermaksud menemui Solah, seorang penjual senjata api ilegal yang dia kenal saat masih bergabung dengan kelompok Abu Basod. Solah dulu sering menjual senjata pada kelompok Abu Basod.Hanya orang-orang tertentu saja yang tahu apa profesi pria setengah tua tersebut. Kini ke tempat inilah Kendra menuju.Perjalanannya lancar, karena hapal jalan-jalan tikus dan kini saat masuk wilayah Suriah, dia mulai waspada. Karena di sini hukum rimba berlaku. Nyawa taruhannya kalau tak siaga.“Hmmm tak banyak perubahan, wilayah ini masih banyak yang sunyi karena warganya pada mengungsi ketakutan,” batin Kendra.Kendra menuju ke sebuah kota yang di namakan Barhah, kota yang dulunya sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 226: Satroni Sarang Komplotan Abu Bad’r

    Kendra kini menyimpan pistolnya, dia memegang senjata berat yang bisa muntahkan peluru puluhan banyaknya sekali tembak.Solah yang awalnya ingin kabur untuk bersembunyi, kini malu sendiri. Tadi dia begitu ‘pongah’ tembak seorang pemabuk yang bikin onar. Tujuannya kala itu ingin tunjukan siapa dirinya ada semua pengunjung pub.Siapa kira, Kendra yang terlihat kalem, justru bikin Solah bak tiada apa-apanya. Di Timur Tengah, harga diri sangat mahal harganya, tak bisa di bayar dengan uang berapapun!Kini nyalinya seakan di uji untuk berhadapan langsung dengan kelompok bersenjata Abu Bad’r. Bukan hanya lawan yang sedang mabuk, yang anak kecil pun bisa menembak sampai mati.Terlebih saat melihat Kendra tanpa ada takut-takutnya, dengan santuynya keluar dari pub ini dan akan berhadapan langsung dengan para penjahat ini.Begitu keluar dari jalan kecil dan melihat ada sebuah mobil yang berisi 5 orang kelompok bersenjata, yang terlihat tertawa-tawa dan seenaknya menembaki warga tak bersalah. Ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 227: Si Penjagal Gurun Beraksi

    “Pentolan Abu Bad’r sudah habis setelah di serbu pasukan Pemerintah Irak, kini yang berkuasa dan sangat banyak anggotanya, adalah kelompok milisi Red Blue. Kelompok ini sempalan-sempalan yang hancur lebur lalu bersatu di bawah bendara Red Blue…katanya dulu ini binaan agen Israel dan Amerika, tujuannya untuk hancurkan pemerintah Suriah!” ceplos salah satu orang itu.“Benar…pemimpinnya masih misterius, ada yang bilang tinggal di Suriah, ada juga yang bilang tinggal di Irak, ada yang bilang tinggal di Israel…nggak jelas, tapi sangat ditakuti dan berkuasa!” sela temannya lagi.“Eh dengar-dengar mereka menculik 2 orang wanita asal Indonesia yang sedang lakukan syuting sebuah film!” yang satunya menambahkan.“Kamu tau nggak di mana mereka menyekap warga negara Indonesia itu?”“Kalau nggak salah di ujung Timur kota Barhah ini, kan ada Desa yang banyak di tinggalkan warganya. Nah di sanalah mereka bermarkas. Tapi katanya itu hanya markas sementara, tempat pastinya tidak ada yang tahu!” yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 228: Selamatkan Seorang Pria, yang Ternyata…?

    Kendra sudah mempelajari situasi, 3 hari dia memantau kelompok ganas Red Blue yang kuasai sebuah desa yang kini masih lumayan rame.Kota yang terletak di ujung Timur Kota Bahrah ini, penduduknya terlihat tak aneh lagi dengan kelompok bersenjata tersebut. Inilah yang membuat Kendra tak mau sembarangan menyerbu.Dia bukan Rambo, tokoh fiktif jagoan dalam film, atau Ustaz Ilham yang mendadak jadi superhero di film ‘Mendadak Santri sekuel 2-3’ yang ia perankan, dan kini tinggal masuk ruang editing untuk segera di edarkan di bioskop.Kendra harus gunakan kecerdikan, atau dia akan mati konyol di berondong komplotan bersenjata yang terkenal enteng membunuh orang ini.Kendra memutuskan akan menyusup malam hari, dia pun juga sudah membeli sebuah pakaian bak tentara, yang mirip dengan kelompok ini. Lengkap dengan ciri-ciri khususnya.Yakni dua pita warna merah dan biru, yang di taruh di bahu, inilah ciri khas kelompok tersebut yang paling menyolok.Setelah dilihatnya sudah pukul 23.00 waktu set

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20

Bab terbaru

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 477: Cemburu Tanda Cinta

    Bannon hanya menunduk, gayanya tak ubahnya seorang anak TK yang bersiap kena marah bu gurunya. ‘Si guru’ ini antara gemas, marah dan kesal campur aduk. Syahila menghela nafas panjang, andai saja lengan kirinya tak di pasangi infus, sejak tadi dia ingin menabok wajah suaminya menumpahkan kekesalan hatinya. Tapi saat melihat kelakuan suaminya ini, hati siapa yang tak gemas sekaligus ingin tertawa! Dua perawat yang tadi bantu proses persalinan membiarkan kedua suami istri sepadan ini bicara. Tapi mereka sepakat, iri melihat sang suami yang sangat ganteng dan istrinya yang jelita ini dan kini lahirlah seorang junior tampan yang mewarisi keduanya. “Ehemm, cantik banget yaa mami si Banina itu, keibuan lagi dan…sangat dewasa!” cetus Syahila. “I-ya…cakep kayak artis si Celine Evaaa….!” Bannon mengatupkan lagi rahangnya saat mata Syahila yang indah bak bintang kejora melotot. Namun saat melihat sang suami langsung menunduk, mata indah indah ini kembali normal. “Bang, jujur deh, apakah s

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 476: Tak Sengaja di Tolong Angel

    Bannon sudah memensiunkan baju seragam militernya. Dia kini menjadi eksekutif muda, kerjasama dengan perusahaan Abu Magun sepupunya, juga pastinya perusahaan ayahnya.Bannon juga menempati gedung perkantoran Sulaimin Group yang berada di lantai 17, dari 37 lantai gedung mewah ini.Dari berseragam militer, Bannon kini kini sering tampil trendy dengan jas dan dasi.Ritme kehidupan Bannon berjalan baik sampai usia kandungan Syahila sudah memasuki usia 9 bulanan. tapi diam-diam, Bannon tetap jalin komunikasi dengan Angel dan anaknya Banina.Hingga suatu hari usai bertemu sesama pengusaha lainnya, di sebuah kafe yang berada di Plaza Indonesia, Bannon tak sengaja melihat Angel dan Banina.Setelah meminta dua stafnya dan sekretarisnya duluan ke kantor, dengan senyum lebar pria ini mendekati ibu dan anak ini.Hati tak bisa di bohongi, amor cinta sudah begitu mendalam dengan si janda jelita ini.Angel apalagi, tak menyangka bertemu mantan kekasihnya yang makin tampan dan pastinya makin kelihat

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 475: Pingin Nambah Bini, Tapi...?

    Angel tak langsung mengiyakan, dia menatap Bannon. “Bang…bagaimana dengan Syahila, istri Abang itu,” Bannon terdiam.Melihat pria ini terdiam, Angel tersenyum maklum, walupun usianya dengan Bannon hanya terpaut satu tahun lebih muda dari pria ini. Tapi Angel memiliki pikiran dewasa.Kedewasaan ini lah yang membuat Bannon selalu teringat Angel hingga saat ini. Benar-benar mirip mendiang Yurica sifatnya. Juga pengertiannya yang itu yang tak bisa Bannon lupakan hingga kini.Angel seorang wanita dan paham, belum tentu Syahila ikhlas menerima dia sebagai madunya.“I-itu…nanti akan aku bicarakan dengan Syahila..!” agak tergagap juga Bannon bicara.“Bang…aku akan mengiyakan ajakan Abang menikah…syaratnya adalah, pertemukan aku dengan Syahila dan ingat…seandainya Abang menikahiku, karir Abang di militer habis…pikirkanlah lagi. Abang masih muda, masih bisa meraih pangkat bintang di bahu Abang!”Kaget lah Bannon, mempertemukan kedua wanita cantik ini, bagaimana tanggapan Syahila, mana lagi hami

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 474: Angel Tiba-tiba Muncul

    Kakek Langga tersenyum memandang hasil tes DNA, hasilnya adalah 99,9 persen Malik Sulaimin identik.Kini tak ada keraguan lagi dari si kakek ini, kalau Malik adalah memang benar buyutnya, anak dari Aldi Sulaimin dan Selena, ibu dari si bocil ini.Kakek Langga sengaja lakukan itu, untuk menyakinkan hatinya, kalau Malik adalah buyutnya...karena Kakek Langga ingin berikan warisan besar buat Malik.Hasil inipun langsung dia kirim ke Kandi Sulaimin, pria setengah tua ini pun bahagia, sama seperti ayahnya Langga Kasela, Kandi Sulaimin juga plong.Besoknya, Kandi dan Nadia langsung terbang dengan private jet ke Banjarmasin.Hati tak bisa di bohongi rasa sayang pada cucu sendiri sangat besar. Kandi langsung memeluk cucunya ini.Kali ini Malik lagi-lagi menerima dengan baik kakek kandungnya sendiri. Melihat ketampanan kakeknya, ceplosan Malik bikin Nadia melotot sambil tertawa."Kakek ganteng banget, nggak pingin nambah nenek baru buat Malik ya kek!" cerocos Malik, telinganya langsung di jewer

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 473: Kabur ke Banjarmasin

    Bungki ternyata menurun kecerdasan ayahnya, walaupun tak punya uang, tapi akal cerdiknya jalan. Dia jual ponsel mahalnya yang dibelikan Bannon, seharga 15 jutaan.Ponsel berharga hampir 30 juta ini tentu saja langsung di beli pemilik gerai ponsel. Si pemilik gerai tahu ini ponsel premium dan baru 4 bulanan di pakai Bungki.Bungki langsung ke bandara dan tujuannya bukan ke Timur Tengah, tapi ke Kalimantan. Dia ingin ke Banjarmasin. Tempat yang belum pernah ia datangi.Siapa yang di temuinya…?Inilah yang membuat Abu Magun gagal mencarinya, juga aparat kepolisian dan tentara di Jakarta. Sebab di saat bersamaan Bungki sudah berada di Bandara Syamsudinor, Banjarbaru.“Om Bannon pernah bilang kakek buyut dan nenek buyut ada di Banjarmasin,” batin si bocil ini.Dalam hati Bungki, sebenarnya sudah mengakui kalau Abu Magun ayah kandungnya.Saat melihat wajah Abu Magun, Bungki sudah kagum sekali. “Tak heran Umi jatuh cinta dengan Abi….ganteng soalnya!” bibirnya malah senyum sendiri.Tapi pikir

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 472: Bungki Menghilang

    “Bang…tenang dulu, biar nanti aku bujuk pelan-pelan, entah kenapa Bungki eh si Malik jadi mendadak berubah, begitu tahu Abang adalah ayah kandungnya?” Bannon mencegah Abu Magun yang ingin kejar Bungki.Abu Magun terdiam dan mengangguk.Bungki ternyata kabur dari rumah dan tak pulang hingga malam hari, ponselnya pun sengaja tak di aktifkan. Setelah berkali-kali Bannon mencoba mengontaknya.Bannon apalagi Abu Magun bingung juga dengan perubahan si Bungki, kenapa bisa mendadak berubah dan agaknya marah dengan Abu Magun.Marahnya kenapa? Seharusnya dia bahagia akhirnya tahu kalau Abu Magun adalah ayah kandungnya. Dan tak sengaja malah di temukan Bannon, yang ternyata Om nya sendiri.Bannon sampai menelpon guru dan beberapa teman Bungki di sekolah Paket A. Apakah anak itu ada ke sana. Namun semuanya bilang tidak ada.Abu Magun langsung khawatir dengan anak sulungnya ini.“Jangan khawatir Bang, Bungki itu anak yang

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 471: Bungki Menolak Abu Magun

    “Katakan siapa yang membuat Selena sakit?” kali ini Abu Magun melunak dan menunggu.“Abu Jarrah, dialah pelakunya. Dia dendam dengan orang yang bernama Abu Magun, lalu saat dengar ceritaku, dia menembak Selena, tapi kena punggung dan inilah yang bikin Selena sakit parah""Karena aku yang melindungi saat itu. Aku juga terpaksa membuang Malik, karena dia tahu itu anak Abu Magun dan Selena dan ingin membunuhnya..!”Abu Magun terdiam sesaat.“Hmm…ceritamu menolong nyawamu, di mana sekarang si bangsat Abu Jarrah itu bersembunyi.” dengus Abu Magun marah.Dalam hati Abu Magun kaget juga, di pikirnya Abu Jarrah sudah tewas, ketika dulu markas mereka dia serbu bersama Kendra, juga Nancy, Ashi serta Soleh di distrik Al Iqro (baca bab-bab terdahulu).Tanpa ragu Afok Yousef sebutkan persembunyian Abu Jarrah. Tapi Afok Yousef bilang, dia sudah lama tak tahu kabar soal Abu Jarrah setelah insiden itu.Jadi dia tak tahu apakah Abu Jarrah masih hidup, atau malah sudah mati. “Tuan..jadi kamulah yang b

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 470: Bertemu Sersan Afok

    Peringatan itu di ingat betul Abu Magun. “Berarti ni orang benar-benar berbahaya,” pikir Abu Magun, sambil memacu mobil ke alamat yang di sebutkan pria setengah mabuk tadi.Abu Magun membuka penutup kain di jok depannya, ternyata di bawah kain ada sebuah senjata otomatis, yang bisa menembakan 100 peluru.Walaupun lama tak ikut berperang, tapi kemampuan Abu Magun tetap terjaga, dia malah sangat antusias menghadapi musuhnya kali ini.Tempat ini berada di pinggiran kota Al Balla. Daerah ini terlihat ramai, namun Abu Magun sudah melihat ada beberapa mata tajam menatap mobilnya.Di balik kacamata hitamnya, Abu Magun bisa melihat pandangan curiga pada dirinya. Tapi tanpa takut dia terus maju.Di sebuah tikungan, Abu Magun tersenyum sendiri, di depannya sudah berjejer 10 orang sekaligus dengan senjata terkokang.Abu Magun tak ada ketakutan sama sekali, dia keluar dari mobilnya dan menghadap ke 10 orang ini.“Stop, siapa kamu?” bentak pemimpin komplotan ini.“Maaf, aku tak ingin bermusuhan de

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 469: Memburu Yousef Rauf

    Iman makan dengan sangat lahap, benar-benar lapar sekali si bocil ini. Tanpa malu-malu dia sampai minta tambah hingga 2X ke pemilik kafe.Si pemilik kafe ini sempat ragu, apakah si bocil ini bsa membayar makanannya tersebut.Tapi keraguan itu terjawab, setelah Abu Magun taruh uang di atas meja. “Ambil ini, sisanya buat kamu!” si pemilik kafe langsung mengangguk hormat, lalu buru-buru ambilkan pesanan Iman.Abu Magun membiarkan saja bahkan meminta Iman jangan sungkan nambah dan ambil lauk yang mana dia suka.Saking kenyangnya, Iman pun bersendawa lumayan nyaring, hingga Abu Magun senyum sendiri melihat kelakuan spontan anak ini.“Makasih Tuan, enak sekali, baru kali ini Iman makan sekenyang ini!” Iman sampai mengelus-ngelus perut kurusnya yang terlihat membuncit.“Bagus…sekarang aku mau tanya, benarkah kamu dan Bungki itu bersaudara angkat?” Abu Magun agaknya langsung saja ke topik, dia malas bertele-tele.“Betu sekali tuan, Bungki waktu itu nangis di tengah pasar kelaparan, lalu aku d

DMCA.com Protection Status