Home / Fantasi / Aku, Musuhku dan Para Pemburu / Para vampire jahat sudah tiba di sini.

Share

Para vampire jahat sudah tiba di sini.

Author: NAS
last update Last Updated: 2022-01-20 18:07:19

Terakhir Jamie bertemu Josh, ia mengabaikannya. Setelah tiga hari berlalu, Jamie tak lagi melihat tanda-tanda kehadiran Josh di kampus.

“Apa dia sakit?” gumamnya pelan.

Leslie tahu, Jamie sedang merajuk dengan Josh. Dia membujuk Jamie menghubungi Josh lebih dulu. Lagipula, kesalahan Josh kecil, tetapi Jamie masih gengsi. Ia memilih menunggu Josh yang lebih dulu menghubunginya.

Satu hari, dua hari berlalu lagi dan Josh masih tak muncul di kampus. Jamie masih memberi Josh waktu sampai minggu depan untuk menghubunginya.

“Jika sampai minggu depan dia tak juga meneleponku. Aku akan mengambil keputusan!” Jamie mulai geram.

Sampai minggu berikutnya pun masih sama. Jamie yang emosinya semakin memuncak, akhirnya mengirim pesan panjang pada Josh.

Satu jam, dua jam sampai lima jam berlalu, pesannya tak juga terkirim. “Apa dia memblokirku?”

Keesokan harinya, Jamie meminjam ponsel Leslie, tetapi masih sama. Josh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Namaku, Elena. Kau pernah bertemu vampire?

    Anna—ibu Jamie, sedang berada di rumah kolam di bagian belakang pekarangan kediaman mereka. Walaupun dia sudah menguasai teknik memanipulasi energi air, tetapi Anna masih sering melatih kemampuannya.Rumah kolam sengaja di desain tertutup, agar kegiatan Anna tak diketahui pelayan atau penjaga keamanan di kediaman mereka.Setelah dari kediaman keluarga Josh, Jamie berderap menuju rumah kolam. “Mom …,” panggil Jamie.Belum sempat menanyakan apa yang Anna lakukan di sana, ia sudah lebih dulu melihat air dalam wadah plastik, memancur ke atas—seperti air mancur. Semakin lama semakin tinggi, kemudian menggulung seperti ombak dan kembali ke dalam wadah plastik. Air tersebut berubah menjadi tenang.“Wooowww, Mom, itu keren sekali! Bagaimana kau melakukannya? Ajari aku.”Jamie tahu Anna bisa memanipulasi energi air, tetapi yang ia tahu selama itu hanya untuk penyembuhan—orang sakit atau kesu

    Last Updated : 2022-01-21
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Bagaimana jika dia mati di tangan Elena?

    Si laki-laki bertubuh tinggi dan besar masih sedikit menoleh tanpa membalikkan tubuhnya menghadap Jamie. Dia kembali berteriak. “CEPAT PERGI!!!”Jamie tak dapat bergerak. Tubuhnya lemas dan ia masih merasakan sesak di dadanya. Ia pegangi dadanya sembari berusaha bangkit, tetapi terjatuh lagi.Mata Jamie menangkap Elena yang baru saja bangkit dari atas rumput di pekarangan. Elena menyeringai lebih sadis daripada sebelumnya.“Itu … itu …,” ucap Jamie lirih.Jamie tak sanggup mengatakan hal lain, hanya mengangkat jari telunjuknya yang gemetar ke arah belakang laki-laki itu. Si laki-laki bertubuh tinggi dan besar menoleh pada Elena.Jamie sedikit terperanjat ketika seseorang menyentuh bahu dari belakangnya. Ia terkesiap ketika tiba-tiba terduduk di depan pintu rumahnya tanpa sempat melihat apa yang terjadi berikutnya.Dengan wajah sangat pucat, ia menoleh ke kanan dan ke kiri. “Apa yang baru saja terja

    Last Updated : 2022-01-22
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Kau tahu, Jamie … aku … adalah … vampire.

    Jamie menghiasi kamarnya dengan bawang putih yang ia dapat dari internet sebagai penangkal vampire. Anna sangat kesal dengan tingkah putri satu-satunya yang membuat seisi kediaman mereka beraroma bawang putih. Anna dengan terpaksa mengalah. Dia berencana menyingkirkan itu semua saat Jamie sudah mulai masuk kuliah. Jamie juga hampir tak pernah keluar dari kediamannya. Ia hanya keluar ketika bersama Anna—ibunya atau Liam—ayahnya. Pernah mereka pergi keluar bertiga untuk makan malam dan Jamie membawa bawang putih dalam tasnya. Anna dan Liam awalnya tak mengetahui, tetapi aroma bawang putih tercium di dalam mobil yang Liam kendarai dan akhirnya Jamie mengaku. Anna meminta Jamie membuang bawang putih tersebut. Lama kelamaan mereka mual harus mencium aroma bawang putih di mana-mana. Dia memaksa Jamie mengatakan alasannya, tetapi Jamie menghindar dan mengalihkan pembicaraan. Jamie dengan berat hati membuangnya, tetapi ia telah menyiapkan sen

    Last Updated : 2022-01-23
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Bukankah vampire takut dengan matahari?

    Sejak perjumpaan dengan keempat laki-laki di koridor tadi, Jamie tak henti-hentinya melamun. Memikirkan keempat sosok yang tak tampak seperti manusia. Sosok laki-laki yang paling tinggi terlihat seperti sosok laki-laki bertubuh tinggi dan besar yang menolongnya dari Elena. Walaupun malam itu kediaman Keith—keluarga Josh hanya disinari lampu temaram, tetapi Jamie masih dapat mengingat dan melihat sosok yang berdiri tepat di hadapannya. Jika memang keduanya sama, Jamie semakin bingung. Sebab, jika dia manusia, bagaimana mungkin dia tak terbunuh oleh Elena. Dan jika dia vampire, apa alasannya dia menolongnya malam itu. “Sepertinya mereka laki-laki yang sama. Haruskah aku bertanya? Bagaimana jika dia benar-benar vampire? Apa dia akan menghisap darahku? Tapi … bukankah dia menolongku malam itu?” Jamie mendesis ragu seraya mengigiti kuku ibu jarinya. Pikirannya berganti pada sosok laki-laki paling muda yang terlihat seperti sosok y

    Last Updated : 2022-01-24
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Dia tak mungkin membunuhku di sini, 'kan?

    Ketampanan keluarga Cathains berhasil membuat mahasiswi satu kampus gempar dan berlomba-lomba mencari perhatian mereka. Termasuk, Leslie.Yap, Leslie sedang mabuk kepayang. Dan yang membuat Leslie memikirkannya setiap malam dan tak sabar menanti hari kuliah adalah Zaros Leon Cathains.Well, sebenarnya si kembar dari keluarga Cathains, Talon dan Zaros, sama-sama tampan bahkan Talon sekitar lima persen lebih tampan dari Zaros, tetapi Talon memiliki raut wajah lebih lembut, dibandingkan Zaros. Leslie menyukai Zaros karena terlihat lebih jantan.Dan Leslie sangat yakin, anak kedua dari keluarga Cathains juga pasti sangat tampan, mengingat keempat yang lainnya tampan.Jujur saja, Jamie tak mengerti maksud dari Leslie karena Jamie belum tahu yang mana Talon dan yang mana Zaros. Yang Jamie tahu hanya si laki-laki paling tinggi yang bernama Darick dan si laki-laki paling muda yang kebetulan sekelas dengan mereka, Carden.Mengapa? Karena keduanya y

    Last Updated : 2022-01-25
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Tak sulit bagiku membunuh kalian semua ...

    Jamie melirik ke arah lengan Carden yang tertutup dengan kemeja kotak-kotak berlengan panjang yang dia kenakan sebagai luaran. Ia berharap akan merasakan lengan dingin dan kaku seperti ia menyentuh sosok di malam Halloween.Telapak tangan Jamie diam-diam dan perlahan bergerak mendekati lengan Carden. Semakin lama semakin dekat.Namun, sayangnya, kedua lengan Carden bergerak ke belakang tubuhnya—menghindari telapak tangan Jamie.“Apa kau perempuan mesum??” tanya Carden sedikit memekik.Jamie sedikit ternganga. Tak percaya dengan apa yang ia dengar. Ia sedikit melirik ke arah mahasiswa mahasiswi yang berada di sekitar Jamie dan Carden, mereka sekarang memandangnya seraya menaikkan sebelah alisnya.Perlahan ia mengatupkan mulutnya, menurunkan kembali tangan yang terangkat ke arah Carden, berganti mengangkat kedua telapak tangannya—mengelak sembari menggelengkan kepala.“Tidak, bukan seperti itu,” ucap Jamie m

    Last Updated : 2022-01-26
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Apa aku mati?

    Carden merajuk pada Darick. Dia mengatakan bosan mengikuti mata kuliah. Entah sudah berapa kali Carden mengulang-ulang pendidikannya sehingga rasanya ilmu yang dia ketahui sudah menempel di kepalanya.Awalnya dia sengaja melanjutkan pendidikan yang belum sempat dia selesaikan. Namun, Carden tak menyangka harus beberapa kali mengulang kuliah dalam penyamarannya.Sebelum pindah ke Kanada, sudah berapa keluarga yang dia awasi dengan menyamar sebagai seorang mahasiswa. Dan sekarang dia harus kembali lagi menyamar sebagai seorang mahasiswa.Walaupun berbeda jurusan, tetap saja beberapa mata kuliah dasar memiliki program pendidikan hampir sama. Membosankan.Carden memilih mengawasi keluarga yang anggota keluarganya sudah berumur atau paling tidak, tak ada yang masih bersekolah atau kuliah.“Jika kau bosan, apa bedanya dengan kami, Carden?” tanya Zaros lebih tua dari Carden.“Hei, hei, heiii … aku hampir seratus tahun lebih

    Last Updated : 2022-01-27
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Kau tak bisa membunuhnya seperti itu, Carden.

    Liburan kenaikan semester ganjil akan segera tiba. Hampir satu tahun lagi berlalu di kampus itu. Sudah banyak kejadian yang Jamie alami. Jamie sudah mulai terbiasa dengan keberadaan keluarga Cathains di kampusnya dan hari-hari kuliah tanpa Josh. Jamie masih ingat dengan benar bagaimana kali terakhir ia bertemu dengan George dan dia memperingatinya tentang ‘mereka’, tetapi beberapa hari berselang, sesosok makhluk muncul di hadapannya, mengaku sebagai penjaganya dan mengatakan ‘mereka’ tak berbahaya. Jamie tak mengerti apa kata ‘mereka’ yang dimaksud adalah keluarga Cathains atau bukan. Ia tak lagi dapat berbicara dengan George dan tak tahu bagaimana cara memanggil penjaganya. Beberapa kali trio roh telur mata sapi muncul, tetapi belum sempat Jamie berbicara, mereka sudah hilang lagi. Jamie tak tahu mengapa. Ia memilih sebisa mungkin menghindari keluarga Cathains. Beruntung si kembar dari keluarga Cathains akan segera lulus. Jamie hanya perlu menghindar

    Last Updated : 2022-01-31

Latest chapter

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Tentu saja! Kalian semua diundang.

    Di tengah kecurigaan Jamie, dirinya teringat Darick pernah mengatakan Zaros memanipulasi pikiran seseorang di kantor pusat tempat dirinya bekerja agar melakukan perubahan pada data Jamie. Dengan begitu, Noir dan kelompoknya tak dapat menemukan keluarga Jamie. Jamie akhirnya mulai mencurigai Zaros. Ia juga berkali-kali melihat sosok Damien, Talon, Zaros, Carden, Gabriel dan Adam di sekitarnya, tetapi tak ada satu pun dari mereka yang ingin menemuinya. Jamie menoleh pada Damien dengan tajam. “Apa kau pikir aku tak melihatmu dari jendela kamarku?!” ketusnya. “A-Aku … itu … hm, maaf, Jamie,” jawab Damien menyesal. Jamie menunjuk Talon, Zaros Carden dan Gabriel dengan mata berkaca-kaca. “Aku tahu Talon membersihkan apartemenku setiap datang! Aku tahu Gabriel dan Adam pernah mengunjungiku, tetapi kepergok oleh Josh, ‘kan?! Aku juga tahu Carden mengisap makhluk gaib di sekitarku! Aku tahu pasti yang membawa kalian berpindah pasti Zaros!” Talon, Zaros, Carden dan Gabriel gelagapan. “M-Maa

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Ini untuk kebaikanmu, Jamie.

    Adam mempersilakan mereka maju dan menghiraukan ucapannya karena dia akan bersembunyi di tempat persembunyiannya.“Apa dia minta mati kali ini?!” Darick menyeringai sadis.Darick melindungi kediaman itu dengan kekuatannya dan hanya manusia yang dapat masuk ke dalam kediaman itu. Sayangnya, Darick dan kelompoknya tak bisa membedakan aroma manusia yang satu dan lainnya. Jika manusia sudah masuk ke dalam kediaman yang Darick lindungi, tentunya manusia yang memiliki kekuatan bisa menggunakan kekuatan dalam kediaman itu.Darick juga melindungi pikiran dirinya dan kelompoknya dari kelompok lain. Oleh karena itu, hanya Darick dan kelompoknya yang bisa masuk ke dalam pikiran satu sama lain, seperti Carden yang selalu membaca pikirannya.Dan sekarang, ada manusia yang berani masuk ke dalam kediamannya bahkan memecahkan kaca kediaman itu. Tentu saja, Darick dan kelompoknya sudah mengetahui siapa yang berani melakukan itu berdasarkan pengalaman.Mereka melesat mencari asal kaca pecah yang ternya

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Mengapa Darick sangat keras kepala?

    Darick berdecak kesal. “Sudah aku bilang jangan menemui Jamie lagi! Dia sudah cukup sedih sekarang!” perintahnya.“Kalau dia belum melupakan kita, dia pasti senang bertemu dengan kita, Darick!” Carden membujuk Darick.“Tetapi masalahnya tak semudah itu, Carden!” desis Darick sembari menggertakkan giginya.Zaros menunduk dan mengakui kesalahannya. “Aku tak memanipulasi pikirannya karena tak ingin Jamie melupakan kenangan bersama kita!” Zaros membela diri.“Ya, bagus itu!” jawab Adam yang tiba-tiba kembali lagi setelah selesai merajuk dan tak sengaja menguping mereka.“Masalahnya … aku memanipulasi pikiran orang lain dan membuat seolah kejadian yang Jamie alami adalah mimpi,” ungkap Zaros.Mereka semua terkejut dengan apa yang baru saja Zaros ungkapkan. “Apa maksudmu?” tanya Damien, Talon, Carden dan Adam bersamaan.Zaros memang mendapat perintah

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Kami hanya merindukan Jamie, Darick!

    “Mengapa setega itu pada Jamie, Darick?” tanya Zaros sedih.“Salah siapa?” hardik Darick.Darick melihat Zaros hanya mengerucutkan bibirnya. Dia mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu pengikutnya yang lain.“Halo, Darick,” sapa pengikutnya dari balik ponsel.“Earl, aku titipkan dia padamu,” tutur Darick.“Kau akan kembali sekarang? Kita tak jadi bertemu?” Earl sebenarnya tahu Darick datang bukan untuk menemui dirinya.“Maaf, aku harus segera kembali. Pastikan kau dan Kalen tak ketahuan olehnya, oke?” Darick memperingatkan Earl agar tak mengulang kesalahan seperti Damien dan Carden. “Dia sangat pintar mengenali vampire.”“Kau tak ingin berpamitan dulu dengannya? Aku sering melihat dia bersedih,” ungkap Earl membujuk Darick.Darick tersenyum tipis. “Tidak. Ini untuk kebaikannya juga. Penyihir itu pasti akan menja

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   M-Maaf … salah orang.

    Jamie menghela napas pasrah. Ia ingin menceritakan pada Josh yang sebenarnya terjadi. Namun, Jamie ragu sekaligus takut kalau sampai apa yang mereka katakan benar.Ia memilih menelan semua sendiri dan berusaha menganggap kejadian itu hanya mimpi, walaupun masih tak percaya itu hanya mimpi. Namun, sekeras apa pun dirinya mengelak, tak ada orang lain yang tahu kejadian itu selain dirinya, sekalipun Josh yang bersama dengannya saat kejadian.Satu yang pasti, itu bukan penglihatan karena Jamie sudah bisa membedakan mimpi biasa dan mimpi pertanda melalui penglihatan. Lagi pula, dalam penglihatan biasanya hanya kilasan kejadian yang akan terjadi dan tak sedetail yang dirinya alami.Jamie mulai menjalani aktivitasnya setelah cuti dan membiarkan kejadian itu menjadi misteri.“Jamie! Akhirnya kau kembali dari cuti!” sambut Mr Lewis.“Dasar tua bangka! Semua yang aku alami karenamu!” geram Jamie dalam hati.“Selamat pagi,

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Jadi itu semua hanya mimpi?

    Jamie merasa sesak dan bersandar pada kursi meja makan. Lama-kelamaan tubuhnya terkulai lemas dan dirinya hampir terjatuh dari kursi. Leslie buru-buru menahan tubuh Jamie. “Ada apa, Jams? Jams! Jamie!” Jamie mendengar suara Leslie semakin lama semakin menghilang dan matanya mulai berkaca-kaca. “Apa yang terjadi? Apa itu benar-benar hanya mimpi?” batinnya. Leslie menampar pelan wajah Jamie. “Jams! Jamie!! Ya Tuhan, ada apa denganmu?!” Jamie terkesiap karena tamparan pelan dan suara memekakkan telinga yang berasal dari Leslie. Ia menoleh dan melihat raut wajah Leslie yang panik serta khawatir dengan dirinya. Jamie melihat Leslie sepanik itu saat dirinya hampir terjatuh dari kursi atau saat dirinya berteriak dari dalam kamarnya. Jadi, rasanya tak mungkin kalau memang dirinya baru kembali dari Roxbury setelah tak mengabari berhari-hari dan Leslie memasang raut wajah biasa saja. “Jadi, aku hanya bermimpi?” gumam Jamie lirih. “Sepertinya tid

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Apa itu hanya mimpi?

    Jamie kebingungan karena berada di dalam ruang gelap. Ia menoleh ke kanan dan kirinya, kemudian menyadari tadi dirinya tak menyalakan lampu karena langsung tertidur. “Apa sekarang sudah malam? Jadi aku tidur seharian?” gumam Jamie sendiri sembari bangkit dari tidurnya. Jamie merasa lapar yang luar biasa dan perutnya mulai mengeluarkan bunyi. Ia merasa heran karena biasanya Darick atau Adam yang membangunkan dirinya. “Aneh, biasanya Darick akan mengetuk pintu untuk membangunkan aku,” gumamnya lagi. “Apa dia terlalu lelah setelah pertempuran?” Jamie mendesis seraya memiringkan kepalanya. “Tapi … dia vampire. Apa vampire bisa lelah juga?” “Aku rasa Adam masih sibuk mengurus Gabriel,” gumamnya sambil meraba dinding untuk mencari sakelar lampu dekat pintu kamar. Jamie menyalakan lampu dan matanya membulat saat melihat ruangan di sekelilingnya. Ruangan itu tak lagi berdinding kayu dan tak ada jendela kayu besar yang tertutu

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Lupakan dulu pekerjaanmu, Jams.

    Zaros merasa ngeri dengan tatapan Jamie. Dia sudah menjadi vampire ratusan tahun, tetapi baru kali itu ada manusia yang menatapnya tajam sampai dia merasa takut.Zaros berderap ke belakang Darick. “Aku hanya disuruh, Jamie.”“Iya, tetapi … apa harus pakai penyadap?” tanya Jamie tak percaya. “Itu namanya … melanggar hak privasi!”“Kami tak menaruh di kamar mandi, Jamie,” ucap Carden setelah membaca pikiran Jamie. Dia tahu Jamie panik. “Lagi pula, penyadap tak seperti kamera CCTV.”“Kami juga hanya menaruhnya di ruang terbuka.” Damien menimpali Carden untuk menenangkan Jamie.Seperti biasa dan seperti yang semua orang tahu, mereka bagai ayah dan anak. Sekalipun Carden berbohong, Damien tak akan menyentuh tangannya untuk mendeteksi kebohongan Carden. Namun, dia dan Carden sekarang memang hanya mengatakan yang sejujurnya pada Jamie.“Bagaimana caranya kal

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Aku tak bisa menyumbangkan darah!

    Zaros kembali membawa Gabriel dalam keadaan selamat, tetapi kurang sehat karena Gabriel terlihat pucat. Bukan karena Gabriel menjadi vampire, melainkan kedinginan. Pasalnya, suhu di Arlington, Vermont saat itu satu derajat celcius. Baik Arlington, maupun Roxbury, keduanya merupakan kota dengan kelembaban di atas sembilan puluh dua persen. Selama awal tahun rata-rata per bulan untuk hari kering hanya tiga sampai lima hari, hari berkabut tujuh sampai sembilan hari dan sisanya hari salju. Sinar matahari muncul hanya di hari-hari tertentu tak lebih dari lima jam. “Kau baik-baik saja, Gabriel?” tanya Jamie khawatir. Darick dan Damien hampir memarahi Zaros yang selalu ceroboh dan terburu-buru. Mereka paham Zaros pasti sangat ingin membantu pertempuran mereka dengan Noir dan kelompoknya semalam, tetapi khawatir juga Gabriel terkena hipotermia. Darick dan Damien mengurungkan niat untuk memarahi Zaros karena mereka juga salah. Mereka tak menyadari Gabriel tak

DMCA.com Protection Status