Home / Fantasi / Aku, Musuhku dan Para Pemburu / Dia tak mungkin membunuhku di sini, 'kan?

Share

Dia tak mungkin membunuhku di sini, 'kan?

Author: NAS
last update Last Updated: 2022-01-25 19:25:23

Ketampanan keluarga Cathains berhasil membuat mahasiswi satu kampus gempar dan berlomba-lomba mencari perhatian mereka. Termasuk, Leslie.

Yap, Leslie sedang mabuk kepayang. Dan yang membuat Leslie memikirkannya setiap malam dan tak sabar menanti hari kuliah adalah Zaros Leon Cathains.

Well, sebenarnya si kembar dari keluarga Cathains, Talon dan Zaros, sama-sama tampan bahkan Talon sekitar lima persen lebih tampan dari Zaros, tetapi Talon memiliki raut wajah lebih lembut, dibandingkan Zaros. Leslie menyukai Zaros karena terlihat lebih jantan.

Dan Leslie sangat yakin, anak kedua dari keluarga Cathains juga pasti sangat tampan, mengingat keempat yang lainnya tampan.

Jujur saja, Jamie tak mengerti maksud dari Leslie karena Jamie belum tahu yang mana Talon dan yang mana Zaros. Yang Jamie tahu hanya si laki-laki paling tinggi yang bernama Darick dan si laki-laki paling muda yang kebetulan sekelas dengan mereka, Carden.

Mengapa? Karena keduanya y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Tak sulit bagiku membunuh kalian semua ...

    Jamie melirik ke arah lengan Carden yang tertutup dengan kemeja kotak-kotak berlengan panjang yang dia kenakan sebagai luaran. Ia berharap akan merasakan lengan dingin dan kaku seperti ia menyentuh sosok di malam Halloween.Telapak tangan Jamie diam-diam dan perlahan bergerak mendekati lengan Carden. Semakin lama semakin dekat.Namun, sayangnya, kedua lengan Carden bergerak ke belakang tubuhnya—menghindari telapak tangan Jamie.“Apa kau perempuan mesum??” tanya Carden sedikit memekik.Jamie sedikit ternganga. Tak percaya dengan apa yang ia dengar. Ia sedikit melirik ke arah mahasiswa mahasiswi yang berada di sekitar Jamie dan Carden, mereka sekarang memandangnya seraya menaikkan sebelah alisnya.Perlahan ia mengatupkan mulutnya, menurunkan kembali tangan yang terangkat ke arah Carden, berganti mengangkat kedua telapak tangannya—mengelak sembari menggelengkan kepala.“Tidak, bukan seperti itu,” ucap Jamie m

    Last Updated : 2022-01-26
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Apa aku mati?

    Carden merajuk pada Darick. Dia mengatakan bosan mengikuti mata kuliah. Entah sudah berapa kali Carden mengulang-ulang pendidikannya sehingga rasanya ilmu yang dia ketahui sudah menempel di kepalanya.Awalnya dia sengaja melanjutkan pendidikan yang belum sempat dia selesaikan. Namun, Carden tak menyangka harus beberapa kali mengulang kuliah dalam penyamarannya.Sebelum pindah ke Kanada, sudah berapa keluarga yang dia awasi dengan menyamar sebagai seorang mahasiswa. Dan sekarang dia harus kembali lagi menyamar sebagai seorang mahasiswa.Walaupun berbeda jurusan, tetap saja beberapa mata kuliah dasar memiliki program pendidikan hampir sama. Membosankan.Carden memilih mengawasi keluarga yang anggota keluarganya sudah berumur atau paling tidak, tak ada yang masih bersekolah atau kuliah.“Jika kau bosan, apa bedanya dengan kami, Carden?” tanya Zaros lebih tua dari Carden.“Hei, hei, heiii … aku hampir seratus tahun lebih

    Last Updated : 2022-01-27
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Kau tak bisa membunuhnya seperti itu, Carden.

    Liburan kenaikan semester ganjil akan segera tiba. Hampir satu tahun lagi berlalu di kampus itu. Sudah banyak kejadian yang Jamie alami. Jamie sudah mulai terbiasa dengan keberadaan keluarga Cathains di kampusnya dan hari-hari kuliah tanpa Josh. Jamie masih ingat dengan benar bagaimana kali terakhir ia bertemu dengan George dan dia memperingatinya tentang ‘mereka’, tetapi beberapa hari berselang, sesosok makhluk muncul di hadapannya, mengaku sebagai penjaganya dan mengatakan ‘mereka’ tak berbahaya. Jamie tak mengerti apa kata ‘mereka’ yang dimaksud adalah keluarga Cathains atau bukan. Ia tak lagi dapat berbicara dengan George dan tak tahu bagaimana cara memanggil penjaganya. Beberapa kali trio roh telur mata sapi muncul, tetapi belum sempat Jamie berbicara, mereka sudah hilang lagi. Jamie tak tahu mengapa. Ia memilih sebisa mungkin menghindari keluarga Cathains. Beruntung si kembar dari keluarga Cathains akan segera lulus. Jamie hanya perlu menghindar

    Last Updated : 2022-01-31
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Polisi mengatakan kemungkinan motifnya dendam.

    Jamie masih tak mengerti apa yang terjadi pada Carden dan Ben beberapa hari lalu, tetapi kampus sudah mulai libur. Saat kuliah dimulai nanti Carden juga tak akan bertemu lagi dengan Ben pikirnya, karena jika nilai Ben cukup, Ben akan segera lulus. Begitu juga dengan Talon dan Zaros.Jamie sudah merencanakan liburan bersama Leslie dan beberapa temannya. Tahun lalu, ia tak pergi ke mana-mana dan sekarang ia tak ingin melewatkan libur kenaikan semester.Di saat Jamie sedang merapikan barang bawaan untuk liburannya, Anna—ibunya sedang menonton televisi di ruang keluarga bersama Liam—ayahnya, saat sebuah stasiun televisi kembali memberitakan kasus pembunuhan di kota Toronto.Kemarin dua jenazah ditemukan lebih dulu dan keduanya tak dapat dikenali karena kondisi yang mengenaskan. Sekarang dua jenazah lagi ditemukan. Salah satunya memakai jaket almamater kampus Jamie.Anna bangkit ke arah tangga rumahnya. Dia memanggil putrinya. “Jams, Jamieeee

    Last Updated : 2022-02-01
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Bagaimana jika aku isap darahmu lebih dulu?

    Si laki-laki pirang membawa Jamie ke arah belakang klub malam. Dia hampir menyeret tubuh Jamie karena Jamie sudah tak sadarkan diri. Mereka keluar dari pintu belakang klub malam, menyusuri jalanan kecil panjang dan agak gelap. Hanya ada tiga lampu yang terpisah jauh satu sama lain.Mereka berderap agak jauh sampai kamera CCTV bagian belakang klub malam tak menangkap keberadaan mereka.Sekitar tiga meter setelah lampu bagian tengah jalanan kecil itu, Dua orang laki-laki lain menunggu di sana. Salah satunya adalah si laki-laki plontos yang tadi duduk di sebelah Jamie.“Gadis yang manis,” ucap si laki-laki plontos. “Siapkan kamera,” perintahnya pada teman yang satunya.Si laki-laki pirang menyandarkan Jamie pada tembok di jalanan kecil itu. Mereka bertiga menyeringai. “Halo sayang, mari kita bersenang-senang,” ucap si laki-laki pirang.Belum sempat mereka menyentuh Jamie, tiba-tiba terdengan suara seseorang mengenta

    Last Updated : 2022-02-02
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Hanya ada satu jalan keluar ...

    Josh hanya khawatir dengan Jamie. Sejak mendengar berita yang terjadi di Toronto, Josh sengaja kembali untuk mencari Jamie. Ia tiba di depan kediaman Jamie tepat ketika Jamie masuk ke dalam taksi bersama Leslie dan menuju sebuah klub malam.Josh duduk dari kejauhan, ragu-ragu mendekati Jamie. Ketika Leslie pergi ke toilet, Josh berderap menghampiri Jamie, tetapi terjadi keributan di klub malam. Sama seperti Jamie, Josh juga menonton keributan itu.Setelah keributan selesai, Josh lagi-lagi hendak menghampiri Jamie, tetapi seorang pelayan klub malam menabraknya dan menumpahkan minuman pada pakaiannya. Josh terpaksa ke toilet untuk membersihkan diri lebih dulu.Saat kembali Jamie tak berada di kursinya. Josh menemukan ponsel Jamie terjatuh di lantai. Ia tahu sesuatu pasti terjadi pada Jamie. Ia berkeliling mencari Jamie dan melihat Leslie juga sepertinya melakukan hal yang sama.Josh memilih bertanya pada penjaga depan klub malam, tetapi mereka tak melihat p

    Last Updated : 2022-02-03
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Dia salah satu iblis yang membunuh mereka!

    Kilas balik: Pencarian orang hilang.Ben adalah salah satu korban dalam kasus pembunuhan dan saat itu dia mengenakan jaket almamater kampus yang sama dengan milik Jamie.Awalnya, Ben hanya dilaporkan menghilang oleh keluarganya. Dia tak ada di apartemennya dan tak dapat dihubungi selama dua hari. Bahkan mobilnya juga tak ada di parkiran apartemennya.Polisi menelusuri berdasarkan rekaman kamera CCTV apartemen Ben. Ben pergi Sabtu malam dengan seorang temannya. Keluarga Ben mengenali teman yang pergi bersamanya. Polisi pun mendatangi kediaman temannya, tetapi keluarga temannya juga baru saja melaporkan anaknya menghilang.Setelah terus diusut, polisi akhirnya menemukan Ben terakhir terlihat di sebuah klub malam yang biasa Ben datangi. Dalam rekaman kamera CCTV di depan klub, Ben dan temannya yang juga menghilang, keluar dengan tiga orang teman laki-laki lain dan seorang perempuan sebelum tengah malam. Mereka semua terlihat mabuk.

    Last Updated : 2022-02-03
  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Dia juga berada di sana malam itu.

    Saat ini. Jamie terima dirinya dihukum oleh orang tuanya. Suara ocehan Anna—ibunya, bahkan masih terdengar di telinganya. “Bagus! Janji pulang sebelum tengah malam, tetapi berakhir kau tak pulang sama sekali?! Apa Josh sudah menyampaikan pesanku?” Jamie menghela napas panjang jika mengingat lagi pesan Anna pada Josh. Ia merasa sangat malu pada Josh dan menerima sepanjang sisa liburannya ia habiskan hanya berada di kediamannya. Bagi Jamie tak masalah karena Josh juga sudah pergi lagi. Ia sengaja tak menanyakan di mana Josh berada untuk keselamatan Josh dan dirinya. Josh juga meminta Jamie tak mengingat dirinya sampai mereka bertemu kembali. Untuk saat itu cukup bagi Jamie. Keputusan sudah bulat. Ia akan menunggu Josh kembali. Perkuliahan sudah kembali berjalan. Leslie seperti biasa terlihat sangat ceria menyambut awal semester ganjil lagi, tetapi Jamie malah murung. Maklum tahun itu, Olivia tak menyambut mereka di depan

    Last Updated : 2022-02-04

Latest chapter

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Tentu saja! Kalian semua diundang.

    Di tengah kecurigaan Jamie, dirinya teringat Darick pernah mengatakan Zaros memanipulasi pikiran seseorang di kantor pusat tempat dirinya bekerja agar melakukan perubahan pada data Jamie. Dengan begitu, Noir dan kelompoknya tak dapat menemukan keluarga Jamie. Jamie akhirnya mulai mencurigai Zaros. Ia juga berkali-kali melihat sosok Damien, Talon, Zaros, Carden, Gabriel dan Adam di sekitarnya, tetapi tak ada satu pun dari mereka yang ingin menemuinya. Jamie menoleh pada Damien dengan tajam. “Apa kau pikir aku tak melihatmu dari jendela kamarku?!” ketusnya. “A-Aku … itu … hm, maaf, Jamie,” jawab Damien menyesal. Jamie menunjuk Talon, Zaros Carden dan Gabriel dengan mata berkaca-kaca. “Aku tahu Talon membersihkan apartemenku setiap datang! Aku tahu Gabriel dan Adam pernah mengunjungiku, tetapi kepergok oleh Josh, ‘kan?! Aku juga tahu Carden mengisap makhluk gaib di sekitarku! Aku tahu pasti yang membawa kalian berpindah pasti Zaros!” Talon, Zaros, Carden dan Gabriel gelagapan. “M-Maa

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Ini untuk kebaikanmu, Jamie.

    Adam mempersilakan mereka maju dan menghiraukan ucapannya karena dia akan bersembunyi di tempat persembunyiannya.“Apa dia minta mati kali ini?!” Darick menyeringai sadis.Darick melindungi kediaman itu dengan kekuatannya dan hanya manusia yang dapat masuk ke dalam kediaman itu. Sayangnya, Darick dan kelompoknya tak bisa membedakan aroma manusia yang satu dan lainnya. Jika manusia sudah masuk ke dalam kediaman yang Darick lindungi, tentunya manusia yang memiliki kekuatan bisa menggunakan kekuatan dalam kediaman itu.Darick juga melindungi pikiran dirinya dan kelompoknya dari kelompok lain. Oleh karena itu, hanya Darick dan kelompoknya yang bisa masuk ke dalam pikiran satu sama lain, seperti Carden yang selalu membaca pikirannya.Dan sekarang, ada manusia yang berani masuk ke dalam kediamannya bahkan memecahkan kaca kediaman itu. Tentu saja, Darick dan kelompoknya sudah mengetahui siapa yang berani melakukan itu berdasarkan pengalaman.Mereka melesat mencari asal kaca pecah yang ternya

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Mengapa Darick sangat keras kepala?

    Darick berdecak kesal. “Sudah aku bilang jangan menemui Jamie lagi! Dia sudah cukup sedih sekarang!” perintahnya.“Kalau dia belum melupakan kita, dia pasti senang bertemu dengan kita, Darick!” Carden membujuk Darick.“Tetapi masalahnya tak semudah itu, Carden!” desis Darick sembari menggertakkan giginya.Zaros menunduk dan mengakui kesalahannya. “Aku tak memanipulasi pikirannya karena tak ingin Jamie melupakan kenangan bersama kita!” Zaros membela diri.“Ya, bagus itu!” jawab Adam yang tiba-tiba kembali lagi setelah selesai merajuk dan tak sengaja menguping mereka.“Masalahnya … aku memanipulasi pikiran orang lain dan membuat seolah kejadian yang Jamie alami adalah mimpi,” ungkap Zaros.Mereka semua terkejut dengan apa yang baru saja Zaros ungkapkan. “Apa maksudmu?” tanya Damien, Talon, Carden dan Adam bersamaan.Zaros memang mendapat perintah

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Kami hanya merindukan Jamie, Darick!

    “Mengapa setega itu pada Jamie, Darick?” tanya Zaros sedih.“Salah siapa?” hardik Darick.Darick melihat Zaros hanya mengerucutkan bibirnya. Dia mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu pengikutnya yang lain.“Halo, Darick,” sapa pengikutnya dari balik ponsel.“Earl, aku titipkan dia padamu,” tutur Darick.“Kau akan kembali sekarang? Kita tak jadi bertemu?” Earl sebenarnya tahu Darick datang bukan untuk menemui dirinya.“Maaf, aku harus segera kembali. Pastikan kau dan Kalen tak ketahuan olehnya, oke?” Darick memperingatkan Earl agar tak mengulang kesalahan seperti Damien dan Carden. “Dia sangat pintar mengenali vampire.”“Kau tak ingin berpamitan dulu dengannya? Aku sering melihat dia bersedih,” ungkap Earl membujuk Darick.Darick tersenyum tipis. “Tidak. Ini untuk kebaikannya juga. Penyihir itu pasti akan menja

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   M-Maaf … salah orang.

    Jamie menghela napas pasrah. Ia ingin menceritakan pada Josh yang sebenarnya terjadi. Namun, Jamie ragu sekaligus takut kalau sampai apa yang mereka katakan benar.Ia memilih menelan semua sendiri dan berusaha menganggap kejadian itu hanya mimpi, walaupun masih tak percaya itu hanya mimpi. Namun, sekeras apa pun dirinya mengelak, tak ada orang lain yang tahu kejadian itu selain dirinya, sekalipun Josh yang bersama dengannya saat kejadian.Satu yang pasti, itu bukan penglihatan karena Jamie sudah bisa membedakan mimpi biasa dan mimpi pertanda melalui penglihatan. Lagi pula, dalam penglihatan biasanya hanya kilasan kejadian yang akan terjadi dan tak sedetail yang dirinya alami.Jamie mulai menjalani aktivitasnya setelah cuti dan membiarkan kejadian itu menjadi misteri.“Jamie! Akhirnya kau kembali dari cuti!” sambut Mr Lewis.“Dasar tua bangka! Semua yang aku alami karenamu!” geram Jamie dalam hati.“Selamat pagi,

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Jadi itu semua hanya mimpi?

    Jamie merasa sesak dan bersandar pada kursi meja makan. Lama-kelamaan tubuhnya terkulai lemas dan dirinya hampir terjatuh dari kursi. Leslie buru-buru menahan tubuh Jamie. “Ada apa, Jams? Jams! Jamie!” Jamie mendengar suara Leslie semakin lama semakin menghilang dan matanya mulai berkaca-kaca. “Apa yang terjadi? Apa itu benar-benar hanya mimpi?” batinnya. Leslie menampar pelan wajah Jamie. “Jams! Jamie!! Ya Tuhan, ada apa denganmu?!” Jamie terkesiap karena tamparan pelan dan suara memekakkan telinga yang berasal dari Leslie. Ia menoleh dan melihat raut wajah Leslie yang panik serta khawatir dengan dirinya. Jamie melihat Leslie sepanik itu saat dirinya hampir terjatuh dari kursi atau saat dirinya berteriak dari dalam kamarnya. Jadi, rasanya tak mungkin kalau memang dirinya baru kembali dari Roxbury setelah tak mengabari berhari-hari dan Leslie memasang raut wajah biasa saja. “Jadi, aku hanya bermimpi?” gumam Jamie lirih. “Sepertinya tid

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Apa itu hanya mimpi?

    Jamie kebingungan karena berada di dalam ruang gelap. Ia menoleh ke kanan dan kirinya, kemudian menyadari tadi dirinya tak menyalakan lampu karena langsung tertidur. “Apa sekarang sudah malam? Jadi aku tidur seharian?” gumam Jamie sendiri sembari bangkit dari tidurnya. Jamie merasa lapar yang luar biasa dan perutnya mulai mengeluarkan bunyi. Ia merasa heran karena biasanya Darick atau Adam yang membangunkan dirinya. “Aneh, biasanya Darick akan mengetuk pintu untuk membangunkan aku,” gumamnya lagi. “Apa dia terlalu lelah setelah pertempuran?” Jamie mendesis seraya memiringkan kepalanya. “Tapi … dia vampire. Apa vampire bisa lelah juga?” “Aku rasa Adam masih sibuk mengurus Gabriel,” gumamnya sambil meraba dinding untuk mencari sakelar lampu dekat pintu kamar. Jamie menyalakan lampu dan matanya membulat saat melihat ruangan di sekelilingnya. Ruangan itu tak lagi berdinding kayu dan tak ada jendela kayu besar yang tertutu

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Lupakan dulu pekerjaanmu, Jams.

    Zaros merasa ngeri dengan tatapan Jamie. Dia sudah menjadi vampire ratusan tahun, tetapi baru kali itu ada manusia yang menatapnya tajam sampai dia merasa takut.Zaros berderap ke belakang Darick. “Aku hanya disuruh, Jamie.”“Iya, tetapi … apa harus pakai penyadap?” tanya Jamie tak percaya. “Itu namanya … melanggar hak privasi!”“Kami tak menaruh di kamar mandi, Jamie,” ucap Carden setelah membaca pikiran Jamie. Dia tahu Jamie panik. “Lagi pula, penyadap tak seperti kamera CCTV.”“Kami juga hanya menaruhnya di ruang terbuka.” Damien menimpali Carden untuk menenangkan Jamie.Seperti biasa dan seperti yang semua orang tahu, mereka bagai ayah dan anak. Sekalipun Carden berbohong, Damien tak akan menyentuh tangannya untuk mendeteksi kebohongan Carden. Namun, dia dan Carden sekarang memang hanya mengatakan yang sejujurnya pada Jamie.“Bagaimana caranya kal

  • Aku, Musuhku dan Para Pemburu   Aku tak bisa menyumbangkan darah!

    Zaros kembali membawa Gabriel dalam keadaan selamat, tetapi kurang sehat karena Gabriel terlihat pucat. Bukan karena Gabriel menjadi vampire, melainkan kedinginan. Pasalnya, suhu di Arlington, Vermont saat itu satu derajat celcius. Baik Arlington, maupun Roxbury, keduanya merupakan kota dengan kelembaban di atas sembilan puluh dua persen. Selama awal tahun rata-rata per bulan untuk hari kering hanya tiga sampai lima hari, hari berkabut tujuh sampai sembilan hari dan sisanya hari salju. Sinar matahari muncul hanya di hari-hari tertentu tak lebih dari lima jam. “Kau baik-baik saja, Gabriel?” tanya Jamie khawatir. Darick dan Damien hampir memarahi Zaros yang selalu ceroboh dan terburu-buru. Mereka paham Zaros pasti sangat ingin membantu pertempuran mereka dengan Noir dan kelompoknya semalam, tetapi khawatir juga Gabriel terkena hipotermia. Darick dan Damien mengurungkan niat untuk memarahi Zaros karena mereka juga salah. Mereka tak menyadari Gabriel tak

DMCA.com Protection Status