Share

Bab 93. Alva Cemburu

last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-13 14:17:03

“Bapak tidak boleh mengecewakan keluarga besar Bapak! Nayra pasti gadis yang baik. Dia juga calon dokter, bukan? Gadis yang berpendidikan. Pariban kandung Bapak lagi,” ucapnya menahan rasa perih.

“Ya, pariban kandung. Ayahnya adalah adik kandung Mama. Harusnya dialah pemegang perusahan sekarang. Tetapi, usianya tidak panjang. Dia meninggal karena kecelakaan saat Nayra masih berusia dua tahun. Itu sebab pilihan kakek jatuh ke aku. Dan Nayra harus kunikahi. Andai saja Bik Ranita berterus terang siapa sebenarnya pria yang menghamilinya, mungkin Bang Andre akan dipilih kakek dan seluruh keluarga besar.”

“Semua yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah. Tidak ada hal apapun yang di luar ketentuannya. Bapak harus bisa menerima hal ini. Seperti halnya Pak Andre. Bapak lihat dia, kan? Sedikitpun tak terlihat keluh apalagi penyesalan di wajahnya. Dia begitu tulus, ihklas, dan bijak dalam mejalani takdirnya. Kalau dia bukan orang yang baik, mungkin dia sudah protes. Secara, dia a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 94. Pengorbanan Para Pecinta

    “Kalau begitu saya yang minta maaf,” lanjut Elma berusaha mengalah.“Maaf kenapa?” tanya Alva dengan nada malas.“Maafkan sikap saya tadi.”“Sikap yang mana?”Elma mengehela napas panjang, lalu mengembuskannnya perlahan. Sabar! Sabar El! Yang kau hadapi ini adalah seorang anak mami! Seorang bayi besar yang sedang merajuk.“Saya minta maaf karena telah memuji-muji Pak Andre di depan Anda, Pak Alva. Saya sungguh-sungguh minta maaf!” ucap Elma akhirnya.“Bang Andre memang baik! Dia laki-laki istimewa. Papa bahkan selalu menomorsatukan dia dalam segala hal. Keluarga besar selalu meminta pendapatnya dalam segala urusan. Bang Andre itu seperti malaikat. Kalau ada dia semua beres. Tak ada yang tak bisa baginya. Sedang aku? Aku ini hanya anak pajangan! Dibutuhkan hanya saat hendak dipamerkan!”“Saya tidak bermaksud membanding-bandingkan antara Pak Alva dengan Pak Andre,” sanggah Elma lembut, namun mulai sedikit tegas.“Tidak membandingkan? Jelas jelas tadi Ibu memuji-muji dia di hadapanku

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 95. Alva Berulah Menjelang Pernikahan

    Seminggu sudah Riani, Mama Alva keluar dari rumah sakit. Lusa adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga besar Alva . Hari pernikahan telah dipersiapkan dengan begitu sempurna. Semua keluarga bersuka cita. Sang kakek bahkan tiba-tiba terlihat jauh lebih muda. Seolah-olah anak laki-lakinya telah kembali ke dunia. Alva adalah penggantinya. Pemegang tampuk pimpinan perusahaan yang telah dia bangun dan perjuangkan dulu.“Cucu Kakek! Kebanggaan kakek! Mau ke mana pagi-pagi begini? Calon pengantin baru tak boleh keluar rumah lagi menjelang hari ha! Kalau ada apa-apa, biar Andre yang urus!” Sang Kakek mencegat Alva saat sudah menaiki motornya.“Bentar, Kek!” sahut Alva menstater motor, lalu melajukan meski sang Kakek berteriak menghalangi.“Andreeee …!” teriaknya panik.“Ya, Kek!” Andre berlari menghampiri.“Ikuti Alva! Cepat!”Andre segera mematuhi perintah. Tergesa masuk ke dalam mobil.“Aku ikut!”Nayra tiba-tiba menerobos masuk. Wajahnya ditekuk dengan bibir manyun sepa

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 96. Tamparan Elma Buat Nayra

    Nayra ,mencoba bersabar, kembali menyaksikan adegan mengejutkan di depan matanya.“Ikut sama Kak Fitri dulu, ya! Oom mau ngobrol sama Mama!” Alva menyerahkan Tampan kembali kepada Fitri, sang babysitter.“Enggak mau! Oom jawab dulu! Kapan Oom tinggal di sini! Jangan pigi-pigi lagi! Oom ….” Vita menolak ikut sang Babysitter. Kedua tangan mungilnya mencengkram erat pergelangan tangan Alva.“Iya, Sayang. Ini Oom mau ngomongin sama Mama, ya, kapan Oom boleh tinggal di sini! Vita ikut Kak Fitri dulu, dong! Kalau orang dewasa mau ngomong serius, anak kecil tak boleh ganggu, ok!“ bujuk Alva mengelus-elus kepala Vita.“Mama bolehin, kok, kalau Oom tinggal di sini, iya, kan, Ma!” Vita menoleh ke ibunya, untuk meminta dukungan.Tetapi, bukan dukungan yang dia terima melainkan bujukan agar sang putri bersikap tenang.“Vita, ikut Kak Fitri dulu, Nak! Jangan membantah, Sayang!”Elma berkata dengan lembut, namun tegas. Wanita itu melepas paksa tangan sang bocah dari tangan Alva. Itu membuat Vi

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 97. Alva Memilih Pilihn Kedua  

    “Pak Alva, tolong jelaskan kepada calon istri Anda ini, kalau saya tidak pernah meminta Anda datang ke sini!” Elma menoleh kepada Alva.“Ok, kau memang tidak menyuruh dia datang ke sini, Bang Alva yang ingin ke sini? Tapi itu tentu ada sebabnya. Kau pasti memberinya pelayanan istimewa setiap dia datang ke sini. Kau itu perempuan gatal! Kau buat supaya laki-laki tergila-gila padamu, dan ingin datang lagi, lagi dan lagi, iya, kan?” “Silahkan tinggalkan rumahku! Bawa calon suamimu itu! Ikat di rumahmu sana! Aku tidak pernah melakukan apapun padanya!”“Kau pasti sudah menyerahkan p*p*k busukmu yang murahan itu padanya! Kalau tidak, tak mungkin dia akan datang ke sini setiap dia kesal pada keluarganya!”“Cukup! Tutup mulutmu! Bawa laki-lakimu ini pergi!”“Dia tetap akan ke sini lagi jika kau masih memberi pe –“Plak!Plak!Dua tamparan bertubi-tubi di pipi kiri dan kanan Nayra. Elma benar-benar telah hilang kesabaran. Namun, Nayra tak tinggal diam.“Kurang aj*r! Kubun*h kau! Perempu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 98. Posisi Titian Dan Nayra  di Hati Alva  

    Hingga detik ini, Andre belum menemukan jawaban, kenapa Zul seolah sengaja menyingkirkan Alva dari keluarga. Andre merasa Zul punya niat terselubung dengan perginya Alva nanti ke luar negeri. Entah apa?“Kau harus lebih segala-galanya dibanding anak manja itu! Kau harus bisa tunjukkan kepada kakek, kalau kau pantas diangkat menjadi direktur di perusahaan kita. Kau layak untuk itu! Kau juga cucu Kakek! Cucu pertama malah.”Begitu Zul selalu menyemangatinya.Entah apa maksud Zul yang sesungguhnya, tak ada yang tahu. Yang jelas, dialah satu-satunya orang yang tahu siapa ayah kandung Andre yang sesungguhnya. “Kita pulang, Nay! Ayo!” bujuk Andre mengusap pucuk kepala Nayra. “Sabar, ya! Kamu harus kuat! Kita bicarakan ini di rumah bersama seluruh keluarga, ayo, Dek!” lanjutnya seraya membimbing gadis itu untuk bangkit.“Bang Alva, Bang Andre …! Aku mau Bang Alva!” Nayra terkulai, meyenderkan tubuhnya di dada Andre.“Ya, Kita pulang dulu! Di rumah kita bicarakan! Ayo!”Andre membimbing N

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 99. Kita LDR-an, El! Ini Perintah!

    “Aku akan belajar sungguh-sungguh, menyelesaiakn setiap mata kuliah dengan tepat waktu dan nilai yang memadai. Aku akan berjuang agar dua tahun sudah kelar,” lanjut Alva menatap lekat bola mata hitam kecoklatan milik Elma.Lagi-lagi Elma masih membisu. Tatapannya menghindari sorot sayu netra Alva. Wanita itu membuang pandangan jauh ke langit biru sana. Berharap menemukan ide, untuk mengatasi masalah yang sedang melanda.“El, bolehkan aku meminta satu hal padamu?” Suara Alva bertambah sendu.Elma menoleh. Tatapan mereka beradu, lama. Binar cinta itu jelas terpancar di mata keduanya. Binar cinta yang sama besarnya.“Tolong tunggu aku pulang! Sementara kita jalani hubungan ini secara LDR- saja, kumohon kau setuju saja! Aku tak ingin mendengar kalimat penolakan darimu! Ok!” tegas Alva tetap dengan nada lembut. Tetapi jelas kalimatnya tak menunggu jawaban apalagi bantahan. Karena apa yang dia utarakan adalah suatu keputusan.“Maksud Pak Alva, a … pa?”“Aku sudah bilang dengan jelas. Tun

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 100. Dukungan Sang Kakek

    “Kenapa? Apa yang kau risaukan? Hem?” tanya Zul masih dari seberang sana. Andre belum menutup panggilannya. Pertanyaan itu membuyarkan gundah hatinya.“Papa tahu, kan, situasi saat ini seperti apa? Persiapan pernikahan Alva itu sudah sangat matang, tinggal nunggu hari ha, nya, Pa? Apa jadinya kalau dibatalin?” sesal Andre kemudian.“Oho, kau memikirkan hal itu rupanya? Kenapa pula kau yang risau? Sudah Andre, kau persis seperti ibumu! Semua kau pikirkan, kalau itu menyangkut orang di sekitarmu. Tanpa pernah kau pikirkan dirimu sendiri. Ibumu dulu juga begitu. Demi kebaikan seluruh keluarga besar, demi nama baik keluarga dan perusahaan, dia rela mengorbankan dirinya. Tolong, Ndre! Jangan kau tiru sifat jelek itu! Papa mohon!”“Apa? Papa sepertinya tau persis watak ibu kandungku? Benar begitu?” dada Andre berdebar sesak.“Semua orang tau seperti apa watak putri sulung keluarga Sinulingga itu, Andre! Ibumu! Tapi sudahlah! Pokoknya kali ini kau harus tampil ke depan!”“Apa maksud Papa?

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 101. Rencana Licik Nayra

    “Sejak suami saya meninggal dunia, yang memegang tampuk pimpinan perusahaan adalah Bang Zul. Sudah berpuluh-puluh tahun! Padahal perusahaan itu harusnya dipegang oleh suami saya! Lalu sekarang, saat putri saya ingin mengambil alih hak papanya, syarat yang kalian ajukan begitu berat! Nayra harus menikah dengan Alva sebagai anak laki-laki kalian.Nyatanya, anak kalian malah mempermainkan anak saya! Coba kalian pikir! Apakah adil yang telah kalian lakukan ini? Nayra hanya menuntut hak papanya! Sepertinya kali ini saya tak bisa diam lagi! Saya akan menikahkan Nayra dnegan pria lain, lalu mulai mengambil alih perusahaan!”Rosma mengutarkan kekesalan sekaligus ancamannya.“Tidak, Mama! Aku cintanya sama Bang Alva! Aku gak mau yang lain! Aku cuma mau Bang Alva!” Nayra mengguncang lengan ibunya.“Sadar Nayra! Kau sudah ditolak berjuta-juta kali oleh laki-laki tak tau diri itu! Kau selalu mengalah dan mengalah! Kau mengemis di ujung kakinya! Tapi lihat, tetap saja dia menghinamu seperti i

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14

Bab terbaru

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 200. Tamat (Binsar Meninggal)

    “Vita, sambil tengokin adek, ya! Tante mau buatkan jus buah!” titah Nirmala seraya bangkit. Ini hari keempat dia menemani anak-anak Elma. “Ya, Tante. Buatin buat Vita sekalian, ya, Tan! Gerah banget, nih!” sahut Vita tetap fokus dengan buku pelajaran di tangannya. Gadis kecil berusia delapan tahun itu akan menghadapi ujian kenaikan kelas besok. Itu sebab dia harus belajar keras hari ini. “Tampan mau jus enggak, biar Tante bawa sekalian?” teriak Nirmala lagi. “Mau, Tan! Pakai es yang banyak, ya!” sahut bocah laki-laki berusia lima tahun dari halaman. Dia tengah asik bermain bola sendirian. Keringat mengucur deras di dahi dan punggungnya. Nirmala bergerak ke dalam rumah. Vita tenggelam dengan bukunya ketika Tampan bergerak mendekati pintu pagar. Bola yang sedang dia mainkan terlempar ke luar. Berusaha menjangkau bola melalui celah besi pagar, bocah itu mulai putus asa. “Kakak, bolanya keluar!” teriaknya sedih. “Biar aja, ambil bola yang lain aja! Jangan keluar!” sang kakak b

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 199. Karma Karena Sikap Tak Adil Keluarga Kepada Andre

    “Andre, kalian datang?” Serempak Sinulingga, Riani dan Anyelir menoleh. “Bagaimana keadaan Kak Elma, Kak Anyelir?” tanya Nara setelah menghirup napas beberapa kali. terlihat dia begitu kelelahan dengan perut yang kian membesar. Di usia kandungan yang ke tujuh bulan, wanita itu memang mulai mudah lelah. “Elma masih ditangani Dokter. Kamu baik baik saja? Ngapain ikut ke rumah sakit ini kalau kamu sendiri dalam keadaan hamil besar begini?” tanya Anyelir membantu Nara untuk duduk. “Aku khawatir, takut Kak Elma kenapa napa. Secara dia pernah hampir meninggal dulu karena serangan kanker rahim, kan?” dalih Nara sedih. “Kok bisa Elma drop, apa yang terjadi?” tanya Andre cemas. “Ini semua salah mama,” lirih Riani bersuara. Semua terpana. “Mama melakukan apa lagi” Andre menatapnya gusar. “Mama gak bisa terima kalau ternyata Alva enggak bakal pernah bisa punya anak. Mama sedih. Mama tak bisa menerima kenyataan. Nyatanya, Mama tk bisa berbuat apa-apa. Alva sudah menjatuhkan pilihan.

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 198. Elma Drop

    “Maksud kamu? Mama … harus pergi dari sini?” tanya Alva menyipitkan kedua netranya. terkejut mendengar permintaan Elma. “Ya, maaf! Aku tidak mau Mama ada di sini! Di rumah ini. Setidaknya sampai hatiku kembali tenang,” lirih Elma lalu berjalan pergi meninggalkan kegaduhan. “Elma kau mengusir mama? Berani kau mengusir ibu mertuamu, hah?” Riani hendak mengejar Elma, tetapi segera ditahan oleh Anyelir. “Kau tidak bisa mengusirku, Elma! Mana janjimu untuk minta talak pada anakku? Mana janjimu akan menikahkan Alva dengan Nirmala! Kau penipu, Elma!” teriaknya memaki-maki Elma. Sontak Elma menghentikan langkah. Berbalik, lalu menatap ibu mertuanya penuh kecewa. Jemarinya memijit kening, pandangannya tiba-tiba gelap. Elma ambruk ke lantai. “Sayang!” Alva menangkap tubuhnya. “Elma, Sayang …! Kamu kenapa? El?” panggilnya seraya menepuk lembut pipi Elma. Namun, tak ada respon. “Denyut nadinya lemah banget!” seru Anyelir panik saat meraba pergelangan tangan Elma. “Kenapa? Kak Elma ken

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 197. Elma Mengusir Ibu Mertua

    “Alva …?” Riani tersentak kaget. “Apa maksud kamu, Nak? Rencana apa? Mama enggak paham?” lanjutnya memasang wajah paling sedih. Dramanya masih berlanjut. “Enggak usah pura-pura lagi, deh, Ma! Dion, segera nyalakan proyektornya!” perintah Alva kepada anak buahnya. Dion dan Yopi segera melaksanakan perintah. Infokus mereka sorotkan ke dinding kamar. Menit berikutnya sebuah video rekaman sudah diputar. Rekaman dari CCTV di hotel tempat Alva dan Nirmala sempat berada di sebuah kamar tanpa busana. Terlihat jelas saat dua orang pria menurunkan tubuh Alva dan Nirmala dari dalam sebuah mobil. Keduanya lalu membawa Alva dan Nirmala masuk ke dalam kamar hotel. “Apa ini?” teriak Riani tiba tiba. “Hentikan itu! Mama enggak sanggup melihat hal yang menakutkan seperti itu!” pintanya pura-pura memelas. Alva melambaikan tangan, sebagai isyarat agar Dion menghentikan dulu memutar videonya. “Kenapa Mama enggak nanya, kenapa aku dan Nirmala bisa dalam keadaan tak sadarkan diri seperti itu? H

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 196. Penyelidikan Alva Membongkar Rahasia Sang Bunda

    “Kau bilang apa barusan? Alva akan menikahi Nirmala, setelah menalak kamu?” Riany tersentak kaget. kedua bola matanya membulat sempurna. Sedikitpun dia tak menyangka, semua harapannya begitu mudahnya terlaksana. Awalnya, tak muluk cita-citanya. Cukuplah Elma setuju Alva menikahi Nirmala. Dia sudah sangat bahagia. Karena dengan begitu, dia akan mendpat cucu dari Nirmala. Anak kandung Alva, darah dagingnya, penerus marga dan keturunannya. Tak apa meski Nirmala hanya istri kedua. Sebab kalau mengharap cuuc dari Elma, itu sangat tidak mungkin. Elma pernah diponis menderita kangker rahim. Sudah dilakukan operasi besar juga. Besar kemungkinan rahim Elma sudah diangkat juga. Harapannya ternyata dikabulkan Tuhan berlipat ganda. Bukan hanya Alva yang akan menikahi Nirmala, tetapi juga Elma akan mengundurkan diri sebagai menantunya. Artinya, Nirmala akan menjadi satu satunya istri buat Alva. Ratu di keluarga Sinulingga, hanya Nirmala saja. Keturunan langsung keluarga besar itu. Bukan Elma,

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 195. Nirmala Bukan Madu

    “Kenapa kau bisa tidur dengan Alva! Dasar kau memang manusia tak tau terima kasih! Kurang baik apa Elma sama kamu selama ini! Kenapa kau malah mencuri suaminya! Dasar kau memang keturunan Bina tang! Kau mau menyakiti hati Elma, iya? Kurang baik apa dia sama kamu, Nirmala …! Kenapa begini balasanmu!” lanjut Riani lagi memaki dan mengumpat dengan kata kata kasar.“Ma! Ada apa ini?” Elma mendorong pintu kamar langsung menerobos masuk ke dalam. “Nirmala, kau sudah pulang?” tanyanya menoleh kepada Nirmala.“Lihat perempuan sundal ini, Elma! Dia sudah berjinah dengan suamimu! Dia tega berselingkuh di belakangmu, Elma," teriak Riani pura-pura histeris.“Aku tidak selingkuh, Tante! Bang Alva yang sudah menjebak aku, entah apa yang terjadi aku enggak sadar. Saat aku bangun, aku sudah berad di dalam sebuah kamar hotel bersama Bang Alva. Bang Alva yang sudah perkosa aku, Tante!” jerit Nirmala tak terima tuduhan sang Tante.“Jangan ngarang kamu! Jangan pura-pura jadi korban! Akui saja, kalau ka

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 194. Drama Sang Ibu Mertua

    “Elma …! Kau ngomong apa! Menikah apa?! Aku tidak mau …!” teriak Alva histeris. Elma tak menghiraukan. Langkahnya makin panjang keluar dari kamar.“Kak El, aku juga enggak mau nikah sama Bang Alva!” Nirmala ikut berteriak. Namun, dia tak bisa mengejar Elma. Dia maish sibuk mengenakan seragam sekolahnya kembali.“Elma … tunggu!” Alva menangkap lengan Elma dari belakang. Terpaksa Elma menghentikan langkah. Namun, detik berikutnya sebuah tamparan langsung dia layangkan tepat di pipi Alva.“Sudah kubilang, jangan pernah sentuh aku lagi! Aku jijik padamu, paham!” tegasnya lalu meneruskan langkah.Alva terperangah, meraba pipinya yang panas. Elma sedang benar-benar marah. Dia bisa berbuat apa sekarang? Tak ada, selain pasrah.“Aku akan buktikan kalau aku tidak bersalah,” ucapnya lirih. Sebuah tekat terpatri di dalam benak. Semua ini akan bisa diusut tuntas. Akan dia buktikan kalau dia bukan pria bejat seperti anggapan Elma saat ini.“Bang Al, saya harus meningglkan Abang! Saya akan setiri

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 193. Permintaan Mengejutkan Dari Elma

    Elma berdiri kaku di ambang pintu, menatap nanar pemandangan di atas ranjang. Suaminya berbaring dengan tanpa busana sehelai benang. Hanya ujung kain sepre yang menutup bagian selangkangan.Sementara Nirmala, gadis yang selama ini sudah menumpang hidup di rumahnya. Dia biayai pendidikanya, dia tanggung makan dan biaya hidupnya. Saat ini, dia dapati tengah berda di satu ranjang yang sama dengan suaminya. Dalam keadaan sama. Bahu, pundak dan dada atas gadis itu terlihat tanpa penutup apapun juga. Hanya sehelai selimut tipis yang menutupi batas kaki hingga wilayah dada.“Kalian?” lirihnya tercekat. Hilang suara di kerongkongan. Langit serasa runtuh, kini ambruk menimpa dirinya. Searas seluruh tubuhnya remuk. Redam, tak lagi berbentuk. Elma merasakan sakit, sangat sakit, tapi entah di bagian mana.Entah dengan kekuatan apa, dia akhirnya berhasil menggerakkan kakinya. Meski tungkainya terasa tak bertenaga. Elma merasa tubuhnya ringan, melayang, tubuhnya lalu menghampiri kedua sosok yang

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 192. Elma Datang Ke Hotel

    “Nirmala bangun! Nirmala …! Banguuuun!” Alva mengguncang bahu polos Nirmala. Panik yang melanda pria itu membuat dia bingung harus berbuat apa sekarang. Pacu jantungnya semakin tidak karuan. Bingung, takut, khawatir, marah, kecewa, bercampur dan mengaduk perasaannya.“Eeeehm …, di mana ini? Palaku sakit banget, mataku sepat ….” racau Nirmala masih saja terpejam. Hanya bibirnya yang bergerak gerak saat berusaha berucap.“Buka mata kamu! Lihat apa yang terjadi ini, Nirmala! Bangun!” perintah Alva meski dia sendiri hanya mampu bersuara tanpa bisa bergerak. Otaknya serasa buntu untuk memerintahkan anggota badan untuk berbuat sesuatu meski hanya untuk mengenakan pakaiannya kembali.“Astaga! Apa yang telah terjadi ini sebenarnya? Apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku ada di kamar ini?” Alva memukul mukul keningnya.“Oooough …! Ini di mana?” Nirmala menguap panjang, lalu mengulet lagi hendak melanjutkan tidur.“Bangun Nirmala! Kita dalam masalah besar!” sergah Alva sekali lagi menggunca

DMCA.com Protection Status