Share

Bab 52. Jeritan Rosa

last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-09 08:01:29

“A … Abang!” pekik Rosa terperanjat kaget.

‘Ini belum seberapa Rosa, kau akan lebih kaget, dengan apa yang akan aku lakukan sesaat lagi!’ Arfan bermonolog.

“Abang dapat ini dari Alva, ya?” lirih wanita itu gemetar. Untuk pertama kalinya, dia merasa begitu ketakutan melihat sikap suaminya. Padahal Arfan terlihat begitu tenang. Tak ada kemarahan sedikitpun tergambar dari wajahnya.

“Tidak penting Abang dapat dari mana, Abang hanya ingin kau mempraktekkannya dengan abang! Mau, kan?”

“Abang? Abang ini sedang marah atau bagaimana? Aku bingung, Abang?” Rosa makin mengkerut di sudut ranjang.

“Abang tidak marah. Abang malah bersyukur karena sudah tahu permainan seperti apa yang kau sukai. Mau mencobanya dengan Abang, kan?” tutur Arfan tetap dengan nada sangat tenang.

“Tidak! Abang pasti sedang marah! Abang pasti mau memukulku, Abang pasti ingin menyiksaku, iya, kan?”

“Tidak, aku tidak marah. Sini, Sayang! Kenapa ke sudut situ! Aku susah mau megang kamu, kan?” Arfan mulai menghampir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 53. Kekacauan Di Rumah Elma

    “Lho, bukannya kalau udah sore baru kamu setor ke rekening Elma?” tanya Binsar kaget. “Untuk toko cabang, iya. Khusus untuk toko induk beda. Sepertinya Kak Elma sengaja biar kita tidak bisa mengambil uangnya sepeserpun. Perempuan licik!” dengus Riris. “Bukan licik, tapi cerdas! Kini kuakui, Elma memang cerdas. Diam, tak pernah marah, tak ada protes. Bahkan saat dia tau kita berselingkuh, dia tak marah. Tak terdengar suaranya sepatah katapun. Tapi lihat pembalasannya. Andai aku tau Elma secerdas ini, mungkin aku tak akan pernah meyepelekan dia. Selama ini kukira dia diam karena bodoh! Nyatanya aku yang bodoh!” “Abang tidak bodoh! Kalau Abang mau, Abang bisa merebut semuanya sebelum terlambat!” “Sepertinya sudah terlambat Ris! Sudahlah! Aku selesaikan dulu urusanku! Jangan ganggu aku dulu, ya!” Binsar memepercepat langkahnya yang tertatih menuju kamar tamu. “Abang dengarkan aku dulu! Aku punya rencana bagus buat nyingkirin Kak Elma mumpung dia masih di rumah sakit! Jangan sempat

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 54. Drama Penyiksaan Arfan Terhadap Rosa

    Kamar tamu itu sengaja dikunci dari dalam. Arfan tengah menikmati rasa sakit di dalam hatinya. Sakit karena pengkhianatan sang istri tercinta. Wanita yang selalu dia puja dan dia bela. Wanita yang sellau diperjuangakannya. Demi kebahagiaan sang istri, Arfan bahkan ihklas kehilangan seluruh harta bagiannya, warisan dari orang tua. Arfan bahkan rela bekerja keras banting tulang, tak pernah mengeluh meski dipanggang sinar matahari. Tak surut meski kena hujan kala cuaca tak mendukung. Semua demi sang istri. Rosa, yang dia cinta laiknya seorang bidadari. Tetapi, lihat! Apa balasan wanita ini padanya? Rosa tega mencari kepuasan batinnya dengan pria lain. Suami dari adik kandung Arfan sendiri. Pantas Binsar sering bilang kalau Rosa kerap menelponnya. Arfan mengira telpon itu hanya sebatas hubungan keluarga. Sedikitpun dia tak mengira, kalau ternyata istrinya tergila-gila pada keperkasaan adik iparnya. Hari ini, secara nyata, Arfan menyaksikan sendiri bagaimana bergairahnya sang istri

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 55. Semua Demi Elma

    “Kenapa tidak boleh lapor, Pak?” tanya Anto tak paham. “Pokoknya tidak boleh! Jangan ngeyel!” bentak Binsar kasar. “Lho, kalau terjadi sesuatu dengan Bu Rosa bagaimana, Pak? Kita semua bisa dianggap terlibat!” “Kau diam saja, pokoknya! Kau tidak tahu apa masalahnya! Kau mau nama baik toko kita tercemar, ha? Kau mau toko itu ditutup izinnya!” “Apa hubungannya?” Anto menggeremeng tidak setuju. “Pokoknya tidak boleh ada yang tau masalah ini, kau keluar saja!” “Tapi itu, Bu Rosa teriak-teriak seperti kesakitan disiksa, Pak!” “Itu urusan mereka. Masalah suami istri! Kau orang luar! Tak usah ikut campur! Keluar kubilang!”teriak Binsar dengan suara menggelegar. Anto melangkah mundur, lalu buru-buru keluar dari rumah itu. Tak ada cara lain, dia harus melaporkan ini kepada Pak RT, bila perlu polisi sekalian dengan inisiatif sendiri. Tetapi, mengingat larangan Binsar, dia kembali ragu. “Ada apa, kok, saya dengar seperti ada yang teriak-teriak di dalam?” tanya Yogi yang ditugaskan Alva

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 56. Talak Tiga Untuk Rosa

    Pintu kamar terbuka. “Elma kenapa? Dia … dia kenapa?” cecar Arfan panik. “Abang ditunggu oleh Bu Elma. Abang ke rumah sakit sekarang, ya?” bujuk Alva mengelus pundak pria yang masih gemetar karena terbakar amarah itu. “Elma! Astaga! Hampir saja aku lupa kalau aku masih punya seorang wanita baik yang pantas aku perjuangkan hidupnya. Kau ….” Arfan menoleh ke sudut kamar. Rosa yang telah menutup tubuh bugilnya dengan selimut kembali menggeletar ketakutan. “AKU TALAK KAU! KUTALAK KAU! KUTALAK KAU ROSANI BINTI JAINURY!” “Abang? Kau serius? Bang Arfan!” Rosa melonjak kaget. Wanita itu segera berdiri lalu menghampiiri Arfan. Hampir saja tubuh bugilnya terlihat semua orang. Selimut terlepas menutup badan. “Kak!” Riris menyerbu masuk. Otaknya masih sedikit waras untuk melindungi tubuh Rosa dari tatapan semua orang. Wanita itu segera meraih selimut lalu menutupi badan Rosa. Sedikitpun dia tak tahu, kalau tuduh yang sedang dia lindungi itu baru saja dinikmati juga oleh Binsar,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 57.  Sumpah Tobat Rosa  

    “Kau tidak bisa mengusirku seperti ini, Abang! Kau sudah janji akan menyenangkan hidupku sampai mati! Kau sudah bersumpah demi kedua orang tuamu yang sudah mati! Kau bilang, kau akan melakukan apapun demi aku! Mana sumpah janjimu itu!” tuntut Rosa menangkap betis kanan Arfan tanpa rasa malu. “Aku khianati semua sumpah dan janjiku! Seperti kau yang telah mengkhianati pernikahan kita! Jelas? Kuulang sekali lagi! Aku mengkhianati semua sumpah dan janjiku padamu, seperti kau yang telah mengkhianati cintaku! Lepaskan kakiku!” Arfan berusaha melepas pegangan tangan Rosa di kakinya. “Tidak, Abang! Baiklah, aku mengaku. Aku salah! Aku yang salah, Abang! Aku mohon ampun! Aku janji, aku tak akan pernah mengulangnya lagi! Ampuuuun, Abang! Aku mohon ampun!” Rosa menghiba sambil memeluk betis Arfan. Dalam pikirannya saat ini, apapun akan dia lakukan demi uang seratus juta yang telah diserahkan Ema pada suaminya. Satu langkah lagi saja, uang itu akan jatuh ke tangannya. Demi uag itu, dia ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 58. Nayra, Gadis Pilihan Mama Buat Alva

    Entah mengapa hati kecil Elma ingin tahu keberadaan Alva setiap waktu? Salahkah perasaan seperti itu? Salah, dong, ya. Dia masih berstatus istri orang. Tak pantas memikirkan pria lain bukan? Tetapi, perasaan itu muncul begitu saja? Perasaan yang tak pernah dia alami seumur hidupnya. Baru kali ini. Bagaimana Elma harus menyikapi perasaan yang menghentak itu? “Aku jenguk Mama dulu, setelah itu aku datang, ya, Bu. Tunggu aku!” Ups! Kenapa nada bicara Alva berubah lembut? Itu bukan gaya Alva, lho? Kenapa dia meminta Elma menunggunya? Cinta? Jangan! Itu istri orang, Alva!!!! *** Alva menepikan motor besarnya di depan rumah sakit swasta terbesar di kota ini. Menuju areal parkir khusus roda dua, lalu pria itu bergegas memasuki gedung rumah sakit. Untuk kesekian kalinya wajah yang terbiasa kaku itu mengukir senyum. Kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan tanpa diperintahkan olehnya. Ah, beginikah yang namanya senyum-senyum sendiri? Kenapa aku ini? Hey, bibir! Diam! Ngapain kau se

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 59. Pertengkaran di Rumah Sakit

    “Keset kaki? Mama bilang bodyguard itu keset kaki?” “Ya, kurang lebih seperti itu!” “Mama sombong! Begitu rendahkah Mama menilai pekerjaan orang lain?” “Kamu berbeda dengan mereka, Al! Kamu itu pewaris PT Tambang Alva Mandiri! Kamu pewarisnya, bukan Bang Andre bukan Kak Anyelir. Tapi kau, Al! Tolong jangan rendahkan dirimu, Sayang!” “Mama tetap tidak berubah! Sombong!” “Terserah kau menganggap Mama sombong! Mama hanya tidak rela, kau menghinakan dirimu sendiri dengan pekerjaan itu! Pulang ke rumah! Kerja di perusahaan milikmu sendiri, ya, Nak!” “Tidak, Ma! Aku bukan pengemis! Papa tidak mengizinkan aku kerja di kantor itu! Biar Bang Andre saja yang urus perusahaan! Dia anak kesayangan Papa!” “Jangan cemburu pada Bang Andre! Kamu tahu, kan, tak mungkin Bang Andre yang memimpin perusahaan! Kamu tau itu! Kenapa kau tak bisa berhenti cemburu pada abangmu itu, Alva?” “Karena Papa memang lebih menyayangi Bang Andre dari pada aku, Ma!” “Kau salah! Papa memang bersikap lebih keras pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 60. Tangis Tertahan Nayra

    “Nay, kamu … kamu bisa membujuk Alva, Sayang?” tanya Riany lirih, menatap penuh harap kepada Nayra, putri kandung saudara laki-lakinya yang telah tiada. “Bisa, Tante tenang aja, ya. Nay akan susul Bang Alva! Nay tinggal dulu, ya!” “Iya, Sayang!” “Misi, Om. Boleh, ya, Nay bujuk Bang Alva?” Gadis itu lalu menoleh ke arah Pak Zul. “Iya, Nay! Semoga kamu berhasil, Nak! Tolong bilang sama dia, kalau Om sebenarnya sangat menyanyangi dia. Tapi, Om tidak bisa berkata lemah lembut seperti kalian. Om tidak mau Alva menjadi laki-laki cengeng!” sahut Zul membuat hati Riany sedikit lega. “Baik, Om. Akan Nay sampaikan. Kak, An! Jagain Tante, ya!” Nayra menoleh kepada Anyelir. “Hem, kejar Alva sana! Cepat! Ke parkiran roda dua, ya!” “Ok, Kak!” Gadis itu berlari ke arah lif. Begitu turun di lantai satu, dia langsung berbelok menuju parkiran roda dua. Mata cantiknya menyapu seluruh areal parkir. Tak ada. Apakah Al sudah pergi? Tunggu, itu di sudut sana! Ada seorang pria yang tengah mengamuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09

Bab terbaru

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 200. Tamat (Binsar Meninggal)

    “Vita, sambil tengokin adek, ya! Tante mau buatkan jus buah!” titah Nirmala seraya bangkit. Ini hari keempat dia menemani anak-anak Elma. “Ya, Tante. Buatin buat Vita sekalian, ya, Tan! Gerah banget, nih!” sahut Vita tetap fokus dengan buku pelajaran di tangannya. Gadis kecil berusia delapan tahun itu akan menghadapi ujian kenaikan kelas besok. Itu sebab dia harus belajar keras hari ini. “Tampan mau jus enggak, biar Tante bawa sekalian?” teriak Nirmala lagi. “Mau, Tan! Pakai es yang banyak, ya!” sahut bocah laki-laki berusia lima tahun dari halaman. Dia tengah asik bermain bola sendirian. Keringat mengucur deras di dahi dan punggungnya. Nirmala bergerak ke dalam rumah. Vita tenggelam dengan bukunya ketika Tampan bergerak mendekati pintu pagar. Bola yang sedang dia mainkan terlempar ke luar. Berusaha menjangkau bola melalui celah besi pagar, bocah itu mulai putus asa. “Kakak, bolanya keluar!” teriaknya sedih. “Biar aja, ambil bola yang lain aja! Jangan keluar!” sang kakak b

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 199. Karma Karena Sikap Tak Adil Keluarga Kepada Andre

    “Andre, kalian datang?” Serempak Sinulingga, Riani dan Anyelir menoleh. “Bagaimana keadaan Kak Elma, Kak Anyelir?” tanya Nara setelah menghirup napas beberapa kali. terlihat dia begitu kelelahan dengan perut yang kian membesar. Di usia kandungan yang ke tujuh bulan, wanita itu memang mulai mudah lelah. “Elma masih ditangani Dokter. Kamu baik baik saja? Ngapain ikut ke rumah sakit ini kalau kamu sendiri dalam keadaan hamil besar begini?” tanya Anyelir membantu Nara untuk duduk. “Aku khawatir, takut Kak Elma kenapa napa. Secara dia pernah hampir meninggal dulu karena serangan kanker rahim, kan?” dalih Nara sedih. “Kok bisa Elma drop, apa yang terjadi?” tanya Andre cemas. “Ini semua salah mama,” lirih Riani bersuara. Semua terpana. “Mama melakukan apa lagi” Andre menatapnya gusar. “Mama gak bisa terima kalau ternyata Alva enggak bakal pernah bisa punya anak. Mama sedih. Mama tak bisa menerima kenyataan. Nyatanya, Mama tk bisa berbuat apa-apa. Alva sudah menjatuhkan pilihan.

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 198. Elma Drop

    “Maksud kamu? Mama … harus pergi dari sini?” tanya Alva menyipitkan kedua netranya. terkejut mendengar permintaan Elma. “Ya, maaf! Aku tidak mau Mama ada di sini! Di rumah ini. Setidaknya sampai hatiku kembali tenang,” lirih Elma lalu berjalan pergi meninggalkan kegaduhan. “Elma kau mengusir mama? Berani kau mengusir ibu mertuamu, hah?” Riani hendak mengejar Elma, tetapi segera ditahan oleh Anyelir. “Kau tidak bisa mengusirku, Elma! Mana janjimu untuk minta talak pada anakku? Mana janjimu akan menikahkan Alva dengan Nirmala! Kau penipu, Elma!” teriaknya memaki-maki Elma. Sontak Elma menghentikan langkah. Berbalik, lalu menatap ibu mertuanya penuh kecewa. Jemarinya memijit kening, pandangannya tiba-tiba gelap. Elma ambruk ke lantai. “Sayang!” Alva menangkap tubuhnya. “Elma, Sayang …! Kamu kenapa? El?” panggilnya seraya menepuk lembut pipi Elma. Namun, tak ada respon. “Denyut nadinya lemah banget!” seru Anyelir panik saat meraba pergelangan tangan Elma. “Kenapa? Kak Elma ken

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 197. Elma Mengusir Ibu Mertua

    “Alva …?” Riani tersentak kaget. “Apa maksud kamu, Nak? Rencana apa? Mama enggak paham?” lanjutnya memasang wajah paling sedih. Dramanya masih berlanjut. “Enggak usah pura-pura lagi, deh, Ma! Dion, segera nyalakan proyektornya!” perintah Alva kepada anak buahnya. Dion dan Yopi segera melaksanakan perintah. Infokus mereka sorotkan ke dinding kamar. Menit berikutnya sebuah video rekaman sudah diputar. Rekaman dari CCTV di hotel tempat Alva dan Nirmala sempat berada di sebuah kamar tanpa busana. Terlihat jelas saat dua orang pria menurunkan tubuh Alva dan Nirmala dari dalam sebuah mobil. Keduanya lalu membawa Alva dan Nirmala masuk ke dalam kamar hotel. “Apa ini?” teriak Riani tiba tiba. “Hentikan itu! Mama enggak sanggup melihat hal yang menakutkan seperti itu!” pintanya pura-pura memelas. Alva melambaikan tangan, sebagai isyarat agar Dion menghentikan dulu memutar videonya. “Kenapa Mama enggak nanya, kenapa aku dan Nirmala bisa dalam keadaan tak sadarkan diri seperti itu? H

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 196. Penyelidikan Alva Membongkar Rahasia Sang Bunda

    “Kau bilang apa barusan? Alva akan menikahi Nirmala, setelah menalak kamu?” Riany tersentak kaget. kedua bola matanya membulat sempurna. Sedikitpun dia tak menyangka, semua harapannya begitu mudahnya terlaksana. Awalnya, tak muluk cita-citanya. Cukuplah Elma setuju Alva menikahi Nirmala. Dia sudah sangat bahagia. Karena dengan begitu, dia akan mendpat cucu dari Nirmala. Anak kandung Alva, darah dagingnya, penerus marga dan keturunannya. Tak apa meski Nirmala hanya istri kedua. Sebab kalau mengharap cuuc dari Elma, itu sangat tidak mungkin. Elma pernah diponis menderita kangker rahim. Sudah dilakukan operasi besar juga. Besar kemungkinan rahim Elma sudah diangkat juga. Harapannya ternyata dikabulkan Tuhan berlipat ganda. Bukan hanya Alva yang akan menikahi Nirmala, tetapi juga Elma akan mengundurkan diri sebagai menantunya. Artinya, Nirmala akan menjadi satu satunya istri buat Alva. Ratu di keluarga Sinulingga, hanya Nirmala saja. Keturunan langsung keluarga besar itu. Bukan Elma,

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 195. Nirmala Bukan Madu

    “Kenapa kau bisa tidur dengan Alva! Dasar kau memang manusia tak tau terima kasih! Kurang baik apa Elma sama kamu selama ini! Kenapa kau malah mencuri suaminya! Dasar kau memang keturunan Bina tang! Kau mau menyakiti hati Elma, iya? Kurang baik apa dia sama kamu, Nirmala …! Kenapa begini balasanmu!” lanjut Riani lagi memaki dan mengumpat dengan kata kata kasar.“Ma! Ada apa ini?” Elma mendorong pintu kamar langsung menerobos masuk ke dalam. “Nirmala, kau sudah pulang?” tanyanya menoleh kepada Nirmala.“Lihat perempuan sundal ini, Elma! Dia sudah berjinah dengan suamimu! Dia tega berselingkuh di belakangmu, Elma," teriak Riani pura-pura histeris.“Aku tidak selingkuh, Tante! Bang Alva yang sudah menjebak aku, entah apa yang terjadi aku enggak sadar. Saat aku bangun, aku sudah berad di dalam sebuah kamar hotel bersama Bang Alva. Bang Alva yang sudah perkosa aku, Tante!” jerit Nirmala tak terima tuduhan sang Tante.“Jangan ngarang kamu! Jangan pura-pura jadi korban! Akui saja, kalau ka

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 194. Drama Sang Ibu Mertua

    “Elma …! Kau ngomong apa! Menikah apa?! Aku tidak mau …!” teriak Alva histeris. Elma tak menghiraukan. Langkahnya makin panjang keluar dari kamar.“Kak El, aku juga enggak mau nikah sama Bang Alva!” Nirmala ikut berteriak. Namun, dia tak bisa mengejar Elma. Dia maish sibuk mengenakan seragam sekolahnya kembali.“Elma … tunggu!” Alva menangkap lengan Elma dari belakang. Terpaksa Elma menghentikan langkah. Namun, detik berikutnya sebuah tamparan langsung dia layangkan tepat di pipi Alva.“Sudah kubilang, jangan pernah sentuh aku lagi! Aku jijik padamu, paham!” tegasnya lalu meneruskan langkah.Alva terperangah, meraba pipinya yang panas. Elma sedang benar-benar marah. Dia bisa berbuat apa sekarang? Tak ada, selain pasrah.“Aku akan buktikan kalau aku tidak bersalah,” ucapnya lirih. Sebuah tekat terpatri di dalam benak. Semua ini akan bisa diusut tuntas. Akan dia buktikan kalau dia bukan pria bejat seperti anggapan Elma saat ini.“Bang Al, saya harus meningglkan Abang! Saya akan setiri

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 193. Permintaan Mengejutkan Dari Elma

    Elma berdiri kaku di ambang pintu, menatap nanar pemandangan di atas ranjang. Suaminya berbaring dengan tanpa busana sehelai benang. Hanya ujung kain sepre yang menutup bagian selangkangan.Sementara Nirmala, gadis yang selama ini sudah menumpang hidup di rumahnya. Dia biayai pendidikanya, dia tanggung makan dan biaya hidupnya. Saat ini, dia dapati tengah berda di satu ranjang yang sama dengan suaminya. Dalam keadaan sama. Bahu, pundak dan dada atas gadis itu terlihat tanpa penutup apapun juga. Hanya sehelai selimut tipis yang menutupi batas kaki hingga wilayah dada.“Kalian?” lirihnya tercekat. Hilang suara di kerongkongan. Langit serasa runtuh, kini ambruk menimpa dirinya. Searas seluruh tubuhnya remuk. Redam, tak lagi berbentuk. Elma merasakan sakit, sangat sakit, tapi entah di bagian mana.Entah dengan kekuatan apa, dia akhirnya berhasil menggerakkan kakinya. Meski tungkainya terasa tak bertenaga. Elma merasa tubuhnya ringan, melayang, tubuhnya lalu menghampiri kedua sosok yang

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 192. Elma Datang Ke Hotel

    “Nirmala bangun! Nirmala …! Banguuuun!” Alva mengguncang bahu polos Nirmala. Panik yang melanda pria itu membuat dia bingung harus berbuat apa sekarang. Pacu jantungnya semakin tidak karuan. Bingung, takut, khawatir, marah, kecewa, bercampur dan mengaduk perasaannya.“Eeeehm …, di mana ini? Palaku sakit banget, mataku sepat ….” racau Nirmala masih saja terpejam. Hanya bibirnya yang bergerak gerak saat berusaha berucap.“Buka mata kamu! Lihat apa yang terjadi ini, Nirmala! Bangun!” perintah Alva meski dia sendiri hanya mampu bersuara tanpa bisa bergerak. Otaknya serasa buntu untuk memerintahkan anggota badan untuk berbuat sesuatu meski hanya untuk mengenakan pakaiannya kembali.“Astaga! Apa yang telah terjadi ini sebenarnya? Apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku ada di kamar ini?” Alva memukul mukul keningnya.“Oooough …! Ini di mana?” Nirmala menguap panjang, lalu mengulet lagi hendak melanjutkan tidur.“Bangun Nirmala! Kita dalam masalah besar!” sergah Alva sekali lagi menggunca

DMCA.com Protection Status