Beranda / Rumah Tangga / Aku Mundur Kau Hancur, Bang! / Bab 161.  Penyelidikan Elma Terhadap Nirmala

Share

Bab 161.  Penyelidikan Elma Terhadap Nirmala

last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-30 10:07:01

“Tolong lindungi saya, Kak. Ada bukti rekaman kejahatan Mama dan Om Zul di hape saya,” pinta gadis itu memelas.

“Jadi, apa yang dituduhkan Anyelir tadi benar? Bahwa kau memang disuruh ibu kamu, untuk mendekati Kakek lagi?” Elma masih terperangah.

“Benar, Kak. Kelicikan mama mudah ditebak. Mama itu jahat, Kak. Kasihan Kak Nayra. Sebenarnya dia dipaksa ngelakuin ini semua.” Nirmala kembali berurai airmata.

“Tunggu-tunggu! Kita masuk ke dalam mobil saja! Tidak nyaman rasanya cerita sambil berdiri seperti ini!” usul Elma lalu melanjutkan langkah menuju parkiran.

“Baik, Kak.” Nirmala mengikutinya.

“Silahkan masuk!” Elma membuka pintu mobil untuk Nirmala. Gadis itu segera masuk, lalu menyandarkan punggung di sandaran jok depan. Lelah berpikir membuat selurh tubuhnya ikutan lemas.

“Sekarang kamu boleh menceritakan segalanya pada saya,” titah Elma setelah dia juga masuk ke dalam mobil.

“Baik, Kak. Tapi maaf sebelumnya. Sebenarnya Kakak siapa? Saya khawatir berbicara pada orang yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 162. Perjuangan Nirmala dan Elma

    “Terserah apa kata Bang Alva. Yang penting Nirmala udah peringatin!” Nirmala mengembalikan ponsel Elma. “Kau!” Emosi Alva makin memuncak, tapi segera diredam oleh Elma. “Sudah, Bang! Tidak ada salahnya Abang dengarkan Nirmala kali ini. Aku juga sedang berusaha mempercayainya. Sepertinya dia jujur. Abang yang sabar, ya!” “Jelaskan padaku, bagaimana kamu bisa mengenal Nirmala! Aku tidak suka, ya, kamu dekat dengan keturunan nenek lampir itu! Sekarang juga kau tinggalkan dia! Paham!” “Bang Alva, tolong beri Nirmala kesempatan! Kita coba, ya! Siapa tahu dia memnag benr-benar jujur. Dan info darinya sangat kita butuhkan, termasuk rencana ibunya yang ingin melenyapkan papa kamu, iya, kan?” “Baik, aku akan mencoba percaya. Tapi bukan karena Nirmala, tapi karena aku percaya padamu!” “Terima kasih, Bang Al!” * Elma langsung memanggil Andre yang tengah sibuk mengatur orderan begitu mereka tiba di rumah. Kembali Nirmala berdebar hebat. Keringat dingin membasahi kening dan telapak tanga

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 163. Ternyata Zulian Pura-pura Gila

    “Kamu tinggal di sini saja dulu! Jangan ke mana-mana!” titah Andre kepada Nirmala setelah hatinya berangsur tenang. Pria itu lalu bangkit dari duduknya. Nirmala menoleh ke arah Elma. “Abang mau ke mana?” tanya Elma ikut bangkit dan menghampiri Andre. “Aku pinjam salah satu motor toko, aku mau ke makam Mama.” Andre bergegas pergi. “Tunggu, Bang! Ini udah sore. Hampir malam malah. Bagaimana kalau besok pagi saja kita semua ke makam Tente?” usul Elma. Dia dan Nirmala mengikuti langkah Andre. “Maaf, Bu Elma, kali ini saya terpaksa menolak saran Bu Elma.” Andre masuk ke dalam toko menemui Nara. “Sayang, aku keluar sebentar! Pinjam kunci motor!” pintanya kepada Nara. “Tidak usah pakai motor, bawa mobil saya aja! Bang Lutfi yang nyetir!” perintah Elma. “Tidak! Saya mau sendiri! Tolong jangan ada yang mengikuti saya!” Andre menyambar kunci motor yang tergantung di dinding, di dekat meja kerja Nara. “Sayang, aku pergi!” ucapnya sekali lagi kepada Nara. Tak ada yang bisa mencegah

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 164. Lutfy Ketahuan

    “Maaf, Pak! Tolong jangan buat lagi pasien tidak tenang, ya!” tegas salah seorang perawat. “Tugas kalian hanya menguras habis racun di perutnya! Selanjutnya polisi yang akan mengurusnya! Saya pastikan dia tidak gila! Jadi, saya tegaskan bahwa besok dia tak akan dikirim ke rumah sakit jiwa, melainkan ke penjara! Sampaikan itu kepada Dokter!” kata Andre menegaskan. Kedua perawat itu saling tatap, namun enggan untuk membantah ucapan Andre. “Andre, Papa minta maaf!” lirih pria itu sambil terisak. “Tuh, lihat Suster! Kalian percaya sekarang bahwa dia hanya pura-pura gila, bukan?” Andre tertawa sumbang. “Baik, Pak. Akan kami laporkan kepada Dokter!” Keduanya lalu permisi keluar. “An … dre! Maafkan Papa, Nak!” ulang Zulian seraya menyeka air yang masih menetes di kedua pipinya. “Maaf? Ok, aku akan sampaikan pada ibuku! Ini aku mau ke makamnya! Aku tanya dulu, boleh tidak aku memaafkan manusia bangs*t seperti kamu!” “Papa menyesal, Nak! Papa khilaf. Kemarahan pada kakekmu, Papa la

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 165. Riani Ingin Segera Melamar Elma

    “Al … va! Annak mammmma …!” Riani mengulurkan tangan kanannya. Elma segera bergeser, memberi tempat kepada Alva agar mendekati ranjang ibunya. “Sayang, aku merindukanmu!” bisik pria itu di dekat telinga Elma saat melintas ke arah ranjang. Elma sempat kaget, tetapi segera mengulum senyum. Bahagia luar biasa dengan ungkapan jujur sang kekasih. Sebab, diapun sungguh merasakan hal yang sama. “Ma! Mama sudah mendapat maaf dari Elma, kan?” tanya Alva beralih menatap ibunya. “I-iya, mama janji tak akan nyakitin hati Elma lagi. Asal kamu gak ninggalin Mama lagi, Nak!” Pipi Riani basah air mata. “Peluk mama, Sayang! Mama sangat rindu!” pintanya masih dengan tangan terulur. Alva memeluknya. “Aku juga sangat rindu sama Mama. Tolong jangan langgar janji Mama lagi, ya! Aku akan mencoba memberi Mama kesempatan sekali lagi. Jika sekali lagi Mama memaksa aku menikahi orang lain selain Elma, aku bersumpah tak akan pernah balik lagi ke rumah Mama. Mama bisa berjanji, kan?” tuntut Alva dengan t

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab  166. Rahasia Zulian

    “Sebenarnya, sejak mengetahui siapa Nayra yang sebenarnya, tante sudah yakin kamu adalah wanita yang terbaik buat Alva. Saat itu juga tante bersumpah tak akan memaksa Alva menikahi keturunan Rosma,” tutur Riani dengan tangan mengepal. Aneh, kenapa Riani sepertinya sangat marah saat menyebut nama Rosma. Sorot mata cekungnya berubah nyalang, sepertinya menyimpan dendam yang begitu berkobar. “Rosma? Siapa Rosma?” tanya Elma menyipitkan kedua kelopak mata. Sepertinya ini memang benar-benar rahasia Riani, dan Elma penasaran ingin mengetahui karena kini dirinya terkait di dalamnya. “Rosma, Ibunya Nayra. Perempuan paling terkutuk yang tante kenal. Sayangnya tante terlambat mengetahuinya. Selama puluhan tahun mereka menyembunyikan bangkai busuk itu, mereka bungkus dengan begitu rapi hingga tak seorangpun mengetahuinya. Sakit hati tante, Elma.” Kembali Riani sesegukan. Alva segera bangkit dari sofa, berjalan terburu ke arah ranjang. “Kenapa, Sayang? Kenapa Mama menangis lagi?” tanyanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 167. Rosma dan Kakek Sinulingga di Makam

    Haruskah Alva mengurungkan niatnya? Kalau diurungkan, bagaimana cara melampiaskan amarah yang sedang berkobar di dalam dada? Ke mana amarah ini akan dia salurkan? Elma menyalakan ponselnya, lalu menekan nomor Nara, kasir kepercayaannya. “Hallo Nara! Kamu ada dihubungi Bang Andre, enggak ya, sejak dia pergi tadi?” tanyanya begitu panggilan tersambung. “Tidak ada, Kak. Sebenarnya aku juga sangat khawatir, udah aku coba telpon berkali-kali, tapi hapenya tidak aktif, Kak. Bang Andre di mana, ya? Apakah benar ke makam ibunya?” jawab Nara dengan nada panik. “Mungkin iya. Kamu tidak usah panik. Ya, sudah. Begini saja, tolong kamu suruh Naya ke rumah sakit sekarang! Rumah sakit tempat Mama Bang Andre di rawat! Naya udah tahu, kok! Dan kamu siap siap di rumah! Aku dan Bang Alva akan singgahi kamu. Toko tutup aja! Kita cari Bang Andre sama-sama!” “Oh, baik, Kak! Tapi, Bang Andre enggak kenapa-napa, kan, Kak?” “Tenang, Bang Andre pasti baik-baik saja! Kamu siap-siap, ya! Kami segera ke r

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 168.  Kematian Di Ambang Mata

    Andre tak membalas pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Segera dia kembalikan ponsel itu ke dalam saku celana panjangnya, lalu kembali fokus mendengarakan perbincangan dua orang di sisi makam ibunya. “Jangan sedih lagi, Pa. Yang penting Papa sudah tahu kebenarannya. Saat ini mungkin polisi yang papa telpon tadi sudah bergerak ke rumah sakit untuk menangkap Bang Zulian. Begitu Dokter mengatakan dia sembuh, polisi akan segera membawanya ke penjara. Laki-laki bangsat itu harus dihukum seberat-beratnya, iyakan Pa?” Itu suara Rosma. Andre tergidik ngeri. Betapa busuknya otak perempuan itu. Setelah gagal hendak melenyapkan selingkuhan, kini dia mendekati kakek untuk mencari perlindungan. Perlindungan? Hanya itukah yang dia harapkan dari sang kakek? Atau ada rencana lain? “Kenapa baru sekarang kau bongkar rahasia besar ini, Ros? Kenapa tidak dari dulu? Setelah Zulian berhasil menghancurkan semuanya, baru kau bongkar!” Terdengar suara sang Kakek begitu lirih. “Saya diancam Bang Zulian,

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 169. Andre Tetap Menolak Pulang

    Andre bergeming. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Semudah itukah memaafkan semua kesalahan sang kakek pada ibunya? Tidak! Kenapa dia tidak menyelidiki sampai tuntas apa sebenarnya yang terjadi kala itu. Kenapa dia tega mengasingkan ibunya saat hamil, lalu begitu dirinya lahir, langsung pula dipisahkan. Derita lahir batin ibunya, bahkan dia bawa ke liang kubur. Jika benar ibunya seorang perempuan murahan hingga hamil di luar nikah, Andre masih bisa memaklumi. Itu sebab dia bertahan selama ini di keluarga Sinulingga meski diperlakukan bak seonggok sampah. Aku akan tebus kesalahan ibuku di masa lalu yang telah mencoreng nama baik keluarga, begitu tekatnya selama ini. Namun, saat mengetahui ibunya sama sekali tak bersalah, semuanya pun berubah. “Maaf, Pak! Ini ada apa, ya?” Penjaga makam datang tergopoh-gopoh menghampiri mereka. “Hari sudah mulai gelap, di sini penerangan dari lampu listrik masih kurang, Pak! Jadi, sebaiknya jiarahnya di sudahi dulu. Eh, maaf, Ibu itu kenap

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04

Bab terbaru

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 200. Tamat (Binsar Meninggal)

    “Vita, sambil tengokin adek, ya! Tante mau buatkan jus buah!” titah Nirmala seraya bangkit. Ini hari keempat dia menemani anak-anak Elma. “Ya, Tante. Buatin buat Vita sekalian, ya, Tan! Gerah banget, nih!” sahut Vita tetap fokus dengan buku pelajaran di tangannya. Gadis kecil berusia delapan tahun itu akan menghadapi ujian kenaikan kelas besok. Itu sebab dia harus belajar keras hari ini. “Tampan mau jus enggak, biar Tante bawa sekalian?” teriak Nirmala lagi. “Mau, Tan! Pakai es yang banyak, ya!” sahut bocah laki-laki berusia lima tahun dari halaman. Dia tengah asik bermain bola sendirian. Keringat mengucur deras di dahi dan punggungnya. Nirmala bergerak ke dalam rumah. Vita tenggelam dengan bukunya ketika Tampan bergerak mendekati pintu pagar. Bola yang sedang dia mainkan terlempar ke luar. Berusaha menjangkau bola melalui celah besi pagar, bocah itu mulai putus asa. “Kakak, bolanya keluar!” teriaknya sedih. “Biar aja, ambil bola yang lain aja! Jangan keluar!” sang kakak b

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 199. Karma Karena Sikap Tak Adil Keluarga Kepada Andre

    “Andre, kalian datang?” Serempak Sinulingga, Riani dan Anyelir menoleh. “Bagaimana keadaan Kak Elma, Kak Anyelir?” tanya Nara setelah menghirup napas beberapa kali. terlihat dia begitu kelelahan dengan perut yang kian membesar. Di usia kandungan yang ke tujuh bulan, wanita itu memang mulai mudah lelah. “Elma masih ditangani Dokter. Kamu baik baik saja? Ngapain ikut ke rumah sakit ini kalau kamu sendiri dalam keadaan hamil besar begini?” tanya Anyelir membantu Nara untuk duduk. “Aku khawatir, takut Kak Elma kenapa napa. Secara dia pernah hampir meninggal dulu karena serangan kanker rahim, kan?” dalih Nara sedih. “Kok bisa Elma drop, apa yang terjadi?” tanya Andre cemas. “Ini semua salah mama,” lirih Riani bersuara. Semua terpana. “Mama melakukan apa lagi” Andre menatapnya gusar. “Mama gak bisa terima kalau ternyata Alva enggak bakal pernah bisa punya anak. Mama sedih. Mama tak bisa menerima kenyataan. Nyatanya, Mama tk bisa berbuat apa-apa. Alva sudah menjatuhkan pilihan.

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 198. Elma Drop

    “Maksud kamu? Mama … harus pergi dari sini?” tanya Alva menyipitkan kedua netranya. terkejut mendengar permintaan Elma. “Ya, maaf! Aku tidak mau Mama ada di sini! Di rumah ini. Setidaknya sampai hatiku kembali tenang,” lirih Elma lalu berjalan pergi meninggalkan kegaduhan. “Elma kau mengusir mama? Berani kau mengusir ibu mertuamu, hah?” Riani hendak mengejar Elma, tetapi segera ditahan oleh Anyelir. “Kau tidak bisa mengusirku, Elma! Mana janjimu untuk minta talak pada anakku? Mana janjimu akan menikahkan Alva dengan Nirmala! Kau penipu, Elma!” teriaknya memaki-maki Elma. Sontak Elma menghentikan langkah. Berbalik, lalu menatap ibu mertuanya penuh kecewa. Jemarinya memijit kening, pandangannya tiba-tiba gelap. Elma ambruk ke lantai. “Sayang!” Alva menangkap tubuhnya. “Elma, Sayang …! Kamu kenapa? El?” panggilnya seraya menepuk lembut pipi Elma. Namun, tak ada respon. “Denyut nadinya lemah banget!” seru Anyelir panik saat meraba pergelangan tangan Elma. “Kenapa? Kak Elma ken

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 197. Elma Mengusir Ibu Mertua

    “Alva …?” Riani tersentak kaget. “Apa maksud kamu, Nak? Rencana apa? Mama enggak paham?” lanjutnya memasang wajah paling sedih. Dramanya masih berlanjut. “Enggak usah pura-pura lagi, deh, Ma! Dion, segera nyalakan proyektornya!” perintah Alva kepada anak buahnya. Dion dan Yopi segera melaksanakan perintah. Infokus mereka sorotkan ke dinding kamar. Menit berikutnya sebuah video rekaman sudah diputar. Rekaman dari CCTV di hotel tempat Alva dan Nirmala sempat berada di sebuah kamar tanpa busana. Terlihat jelas saat dua orang pria menurunkan tubuh Alva dan Nirmala dari dalam sebuah mobil. Keduanya lalu membawa Alva dan Nirmala masuk ke dalam kamar hotel. “Apa ini?” teriak Riani tiba tiba. “Hentikan itu! Mama enggak sanggup melihat hal yang menakutkan seperti itu!” pintanya pura-pura memelas. Alva melambaikan tangan, sebagai isyarat agar Dion menghentikan dulu memutar videonya. “Kenapa Mama enggak nanya, kenapa aku dan Nirmala bisa dalam keadaan tak sadarkan diri seperti itu? H

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 196. Penyelidikan Alva Membongkar Rahasia Sang Bunda

    “Kau bilang apa barusan? Alva akan menikahi Nirmala, setelah menalak kamu?” Riany tersentak kaget. kedua bola matanya membulat sempurna. Sedikitpun dia tak menyangka, semua harapannya begitu mudahnya terlaksana. Awalnya, tak muluk cita-citanya. Cukuplah Elma setuju Alva menikahi Nirmala. Dia sudah sangat bahagia. Karena dengan begitu, dia akan mendpat cucu dari Nirmala. Anak kandung Alva, darah dagingnya, penerus marga dan keturunannya. Tak apa meski Nirmala hanya istri kedua. Sebab kalau mengharap cuuc dari Elma, itu sangat tidak mungkin. Elma pernah diponis menderita kangker rahim. Sudah dilakukan operasi besar juga. Besar kemungkinan rahim Elma sudah diangkat juga. Harapannya ternyata dikabulkan Tuhan berlipat ganda. Bukan hanya Alva yang akan menikahi Nirmala, tetapi juga Elma akan mengundurkan diri sebagai menantunya. Artinya, Nirmala akan menjadi satu satunya istri buat Alva. Ratu di keluarga Sinulingga, hanya Nirmala saja. Keturunan langsung keluarga besar itu. Bukan Elma,

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 195. Nirmala Bukan Madu

    “Kenapa kau bisa tidur dengan Alva! Dasar kau memang manusia tak tau terima kasih! Kurang baik apa Elma sama kamu selama ini! Kenapa kau malah mencuri suaminya! Dasar kau memang keturunan Bina tang! Kau mau menyakiti hati Elma, iya? Kurang baik apa dia sama kamu, Nirmala …! Kenapa begini balasanmu!” lanjut Riani lagi memaki dan mengumpat dengan kata kata kasar.“Ma! Ada apa ini?” Elma mendorong pintu kamar langsung menerobos masuk ke dalam. “Nirmala, kau sudah pulang?” tanyanya menoleh kepada Nirmala.“Lihat perempuan sundal ini, Elma! Dia sudah berjinah dengan suamimu! Dia tega berselingkuh di belakangmu, Elma," teriak Riani pura-pura histeris.“Aku tidak selingkuh, Tante! Bang Alva yang sudah menjebak aku, entah apa yang terjadi aku enggak sadar. Saat aku bangun, aku sudah berad di dalam sebuah kamar hotel bersama Bang Alva. Bang Alva yang sudah perkosa aku, Tante!” jerit Nirmala tak terima tuduhan sang Tante.“Jangan ngarang kamu! Jangan pura-pura jadi korban! Akui saja, kalau ka

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 194. Drama Sang Ibu Mertua

    “Elma …! Kau ngomong apa! Menikah apa?! Aku tidak mau …!” teriak Alva histeris. Elma tak menghiraukan. Langkahnya makin panjang keluar dari kamar.“Kak El, aku juga enggak mau nikah sama Bang Alva!” Nirmala ikut berteriak. Namun, dia tak bisa mengejar Elma. Dia maish sibuk mengenakan seragam sekolahnya kembali.“Elma … tunggu!” Alva menangkap lengan Elma dari belakang. Terpaksa Elma menghentikan langkah. Namun, detik berikutnya sebuah tamparan langsung dia layangkan tepat di pipi Alva.“Sudah kubilang, jangan pernah sentuh aku lagi! Aku jijik padamu, paham!” tegasnya lalu meneruskan langkah.Alva terperangah, meraba pipinya yang panas. Elma sedang benar-benar marah. Dia bisa berbuat apa sekarang? Tak ada, selain pasrah.“Aku akan buktikan kalau aku tidak bersalah,” ucapnya lirih. Sebuah tekat terpatri di dalam benak. Semua ini akan bisa diusut tuntas. Akan dia buktikan kalau dia bukan pria bejat seperti anggapan Elma saat ini.“Bang Al, saya harus meningglkan Abang! Saya akan setiri

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 193. Permintaan Mengejutkan Dari Elma

    Elma berdiri kaku di ambang pintu, menatap nanar pemandangan di atas ranjang. Suaminya berbaring dengan tanpa busana sehelai benang. Hanya ujung kain sepre yang menutup bagian selangkangan.Sementara Nirmala, gadis yang selama ini sudah menumpang hidup di rumahnya. Dia biayai pendidikanya, dia tanggung makan dan biaya hidupnya. Saat ini, dia dapati tengah berda di satu ranjang yang sama dengan suaminya. Dalam keadaan sama. Bahu, pundak dan dada atas gadis itu terlihat tanpa penutup apapun juga. Hanya sehelai selimut tipis yang menutupi batas kaki hingga wilayah dada.“Kalian?” lirihnya tercekat. Hilang suara di kerongkongan. Langit serasa runtuh, kini ambruk menimpa dirinya. Searas seluruh tubuhnya remuk. Redam, tak lagi berbentuk. Elma merasakan sakit, sangat sakit, tapi entah di bagian mana.Entah dengan kekuatan apa, dia akhirnya berhasil menggerakkan kakinya. Meski tungkainya terasa tak bertenaga. Elma merasa tubuhnya ringan, melayang, tubuhnya lalu menghampiri kedua sosok yang

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 192. Elma Datang Ke Hotel

    “Nirmala bangun! Nirmala …! Banguuuun!” Alva mengguncang bahu polos Nirmala. Panik yang melanda pria itu membuat dia bingung harus berbuat apa sekarang. Pacu jantungnya semakin tidak karuan. Bingung, takut, khawatir, marah, kecewa, bercampur dan mengaduk perasaannya.“Eeeehm …, di mana ini? Palaku sakit banget, mataku sepat ….” racau Nirmala masih saja terpejam. Hanya bibirnya yang bergerak gerak saat berusaha berucap.“Buka mata kamu! Lihat apa yang terjadi ini, Nirmala! Bangun!” perintah Alva meski dia sendiri hanya mampu bersuara tanpa bisa bergerak. Otaknya serasa buntu untuk memerintahkan anggota badan untuk berbuat sesuatu meski hanya untuk mengenakan pakaiannya kembali.“Astaga! Apa yang telah terjadi ini sebenarnya? Apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku ada di kamar ini?” Alva memukul mukul keningnya.“Oooough …! Ini di mana?” Nirmala menguap panjang, lalu mengulet lagi hendak melanjutkan tidur.“Bangun Nirmala! Kita dalam masalah besar!” sergah Alva sekali lagi menggunca

DMCA.com Protection Status