Share

BAB 55. Berkas apa?

Penulis: Kencana Ungu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-13 23:39:43

“Iya, Mbak Lisa memang benar. Waktu pengajuan akta kelahiran seorang bayi itu menggunakan KK dan juga KTP kedua orang tuanya dan memang saya langsung yang terjun untuk mengurus itu, tapi memang saya tidak memperhatikan apakah itu satu orang yang sama atau tidak karena kan, yang lahiran di sini banyak jadi yang mengajukan akte kelahiran juga banyak. Kebetulan juga waktu Mbak Lisa mengajukan akte kelahiran untuk anak Mbak Lisa itu sekitar 1 bulan setelah kelahiran karena mungkin keluarga Mbak Lisa sangat sibuk. Ke dua orang tua Mbak Lisa waktu melengkapi administrasi di sini belum mengajukan pembuatan akta setelah sekitar 1 bulan kemudian baru KK dan KTP diantarkan,” jelas Bidan Linda lagi.

“Oh, begitu Bu bidan, tapi ini NIK nama ayahnya benar-benar sama. Saya hanya ingin memastikan saja. Kalau pun benar tidak apa-apa,” kataku lagi. Pandangan beliau pun merasa iba padaku bahkan beliau seperti bingung dan ingin sekali menanyakannya padaku lebih lanjut, tapi beliau sadar ini menyangkut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Alya Ryan Anshari
Tes DNA az anak kamu Lisa,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 56. Siapa yang datang?

    “Berkas apa yang kamu maksud, Mas? Apakah ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?” Mas Eko langsung salah tingkah dan buru-buru menggelengkan kepalanya.“Bukan apa-apa hanya Berkas pekerjaan biasa,” elak Mas Eko. Dia beranjak ke lemari dan mengobrak-abrik isinya.“Oh, iya? Pekerjaan yang mana, kok, aku tidak tahu?” cecarku.“Memangnya segala sesuatu seorang istri harus tahu?” jawab Mas Eko balik bertanya.“Tentu saja dong, Mas. Bukankah kamu tadi sudah menuntutku untuk memberi tahu padamu tentang segala sesuatu yang aku kerjakan?”“Ya, itu istri. Kalau suami itu tidak wajib.”“Oh, jadi gitu aturannya. Sudah seperti majikan dan asistennya saja, dong! Aku tentu saja tidak akan pernah mau menaati peraturan yang sama sekali tidak menguntungkan bagiku. Sebaiknya sekarang kamu keluar!” Usirku.“Berisik! Aku sedang ada perlu di sini. Aku butuh berkas yang aku simpan di sini!” bentak Mas Eko.“Ck, katanya tadi tidak penting kok, sekarang butuh?”“Bisa diam enggak kamu itu, Lisa! Bawel

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-14
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 57. Indra.

    “Bu, ada tamu di bawah yang mencari Ibu katanya sih, teman ibu sekolah,” kata Pak Salim, sopir travel yang rute Lampung-Jakarta.Mas Eko yang tadinya berjalan terburu-buru bersama ibu menghentikan langkahnya. Padahal dia sudah mau menuruni anak tangga. Dia memilih berbalik arah lalu kembali menghampiriku“Teman sekolah yang mana, Dik? Kamu jangan macam-macam walau bagaimana pun juga kamu masih istriku,” kata Mas Eko.“Eko apa-apaan kamu malah balik lagi! Ayo, cepetan pulang! Ini lebih penting dari sekedar tamunya Lisa,” ajak ibu seraya menarik lengan Mas Eko.“Tunggu dulu, Bu. Ini juga penting. Aku tidak mau Lisa main api di belakangku. Ibu tahu kan, dia itu masih istriku?” tolak Mas Eko.“Lisa, urusan nanti Eko. Ini jauh lebih penting dari sekedar tamunya Lisa. Percayalah pada Ibu, perempuan ini tidak akan berani macam-macam. Dia itu cinta mati sama kamu. Asal kamu tahu aja dia minta pisah sama kamu itu hanya menggertak. Sudahlah perempuan seperti Lisa itu enggak perlu dikhawati

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-15
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 58. Siapa yang buat keributan?

    Mas Eko sedikit ragu untuk meninggalkanku. Tatapannya tetap di sini. Dia berkali-kali melirikku, tapi aku berkali-kali juga membuang muka. Emang enak kucuekin!“Eko, ayo buruan tidak usah kamu pedulikan si Lisan. Ingat apa kata Ibu, dia pasti tidak akan pernah benar-benar meninggalkanmu. Cepetan! Kalau tidak kita akan kehilangan semuanya. Kamu tidak mau, kan?” bisik ibu, tapi aku masih bisa mendengarnya.“Ta—pi Bu, apa benar-benar Rara tidak bisa mengatasinya?” jawab Mas Eko.“Kamu itu tidak usah mengandalkan orang lain. Istrimu yang berpendidikan saja tidak becus apalagi macam Rara yang hanya tamatan SMP. Cepetan pulang!” kata ibu lagi.Wow, sejujurnya aku sangat terkejut! Ternyata seleranya Mas Eko benar-benar jauh dari ekspektasiku.Kukira Rara si pelakor yang glamor hidupnya itu berpendidikan tinggi. Ya, setidaknya minimal lulusan sarjana strata satu, tapi ternyata dia hanya seorang perempuan udik yang hanya lulusan SMP. Pantas saja dia mau dijadikan selingkuhannya Mas Eko terny

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 59. Rupanya mereka.

    “Indra ... maaf sepertinya pertemuan kita hari ini tidak bisa lama karena aku harus segera pulang. Di rumah ada keributan besar aku takut terjadi sesuatu dengan anakku,” kataku pada Indra.“Oh, ya, sudah tidak apa-apa. Lain kali kita bisa bertemu lagi dan sepertinya memang aku datang di saat yang tidak tepat. Semoga apa pun itu permasalahanmu, kamu kuat, ya? Karena aku tahu banget kamu adalah perempuan tangguh,” jawab Indra.“Insya Allah ... pasti itu. Aku akan berusaha kuat terima kasih atas supportnya kalau begitu aku permisi. Kamu bisa ngobrol dengan stafku.”“Ah, tidak perlu. Aku juga sepertinya lebih baik kembali ke hotel saja atau barangkali kita bisa bareng biar aku tahu di mana tempat tinggalmu. Mau aku antar?” tawar Indra.“Tidak usah, Ndra, terima kasih banyak. Aku bisa nyupir sendiri, kok! Lagi pula kalau aku pulang sama kamu bisa jadi ribut lagi dengan suamiku,” tolakku secara halus.“Ya, sudah hati-hati di jalan.” Aku hanya mengangguk saja lalu melamaikan tangan padanya,

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-18
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 60. Minta anak.

    “Halah itu hanya alasanmu saja, kan? Bilang saja kamu itu ke sini mau menggoda A’ Eko. Ternyata kamu selama ini hanya pura-pura gila biar dapat perhatian lebih dari A’ Eko. Sudah sana pulang! Kehadiranmu tidak dibutuhkan.” Usir Rara.“Kamu itu ya, dasar kacang lupa kulitnya.l! Kamu bisa jadi istrinya Eko dan hidup enak itu berkat Mamang dan Tetehmu. Kamu itu harusnya berkaca dan sadar posisimu, jadi jangan merasa dibutuhkan oleh Eko,” sahut bapaknya teh Oca. Sebenarnya aku cukup terkejut atas pertengkaran mereka berarti selama ini mereka memang tidak akur.“Apa, Mamang lupa kalau ini juga peran dari Tuhan? Walaupun Mamang dan keluarga Mamang yang mempertemukan aku dengan A’ Eko kalau bukan karena takdir Tuhan tentu saja kami tidak akan berjodoh. Sudahlah Mang, pulang saja lebih baik urusin teh Oca. Obatin sampai benar-benar sembuh. Lagi pula A’ Eko itu sudah tidak butuh lagi. A’ Eko sudah jatuh ke pelukanku dan teh Ocha akan segera diceraikan atau mungkin ceraikan sekarang pun bis

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-19
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 61. Luluhkah?

    “Heh,dasar ya, kamu menantu tidak tahu diri! Berani sekali kamu menampar anak Ibu. Sudah kasih apa kamu ke Eko!? Kurang ajar! Sini lawan Ibu!” pekik ibu tidak terima saat Teh Oca menampar pipi Mas Eko dengan sangat kuat. Lalu ibu menjambak rambut Teh Ocha dan tercerai terjadilah pergulatan di antara ke duanya.Ke dua orang tua Teh Ocha pun tidak terima anaknya diperlakukan kasar seperti itu. Ibunya Teh Oca mengambil gagang kayu sapu lidi yang tergeletak tak jauh dari pohon palemku. Lalu memukulkannya ke pantat ibu mertuaku. Salsa rupanya pun tidak terima ibunya dipukuli begitu, dia membalas pukulan ibu Teh Oca dengan menggunakan sendal hak tingginya di pundak ibu Teh Oca. Hitungan detik terjadi keributan besar lagi di rumahku.Aku masih bingung antara harus keluar atau tidak. Karena jika aku muncul sekarang aku tidak akan mengetahui lebih banyak lagi obrolan mereka. Mas Eko dan Bapk Teh Ocha berusaha melerai ke dua kubu yang saling bertengkar itu. Sedangkan Rara sibuk memvideokanny

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 62. Kejutan.

    Kurekam aksi cacing maki dan pergulatan mereka.Drrrttt ....Sedang asyik merekam keributan mereka malah Mbok Wati meneleponku. Terpaksa aku reject karena jika aku jawab pasti Mbok Wati akan tahu kalau aku di sini. Sebab teriakan mereka sangat menggelegar. Aku sengaja merekam mereka untuk aku jadikan bukti jika suatu saat dibutuhkan dan tentunya akan aku viralkan suatu hari nanti.Drrttttt ...[Bu, Ibu di mana? Kenapa lama sekali? Itu orang-orang di depan berantemnya makin parah, Bu. Jeritannya kuat sekali. Fia juga rewel. Kok, Ibu tidak sampai-sampai, sih?] Kubaca WA dari Mbok Wati.Sepertinya persembunyianku memang benar benar akurat buktinya Mbok Wati pun tidak bisa melihat keberadaanku.[Sabar, Mbok. Sebentar lagi aku juga sampai. Mbok Wati enggak usah memperhatikan mereka fokus aja pada Fia. Lagi pula mereka itu tidak penting.] Balasku.[Iya, sih, Bu. Maunya Mbok juga gitu tidak bisa terlalu memperhatikan, tapi gimana terikan mereka sangat memakikan telinga. Berisik sekali sud

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 63. Pura-pura tidak tahu.

    “Dik ... ke—ke—na—pa kaaa ... kamu kenapa pulang?” tanya Mas Eko tergagap. Aneh sekali ini rumahku terserah aku dong, mau pulang apa enggak. Pasti dia panik karena aku tiba-tiba ada di sini. Mas Eko pun celingukan mencari keberadaan mobilku pasti dia heran karena aku pulang tidak dengan membawa mobilku.“Lisa, bukankah tadi kamu bilang masih ada pekerjaan kok, tiba-tiba sudah ada di sini?” sahut ibu mertua. Beliau segera merapikan penampilannya lalu menghampiriku dan bersikap mesra sekali dengan menggandeng lengan kananku. Sementara yang lain pun terlihat gelisah. Mereka pun salah tingkah dan segera merapikan penampilan masing-masing. Ya, begitulah kalau orang salah kemudian ketahuan kesalahannya pasti mereka akan merasa tidak enak sendiri.“Pekerjaanku sudah selesai, Bu. Lagi pula tadi Mbok Wati telepon aku katanya di rumah ada keributan, makanya aku pulang. Penasaran dong, keributan apa ... eh, ternyata ada tamu. Ngomong-ngomong mereka siapa, Bu? Kenapa mereka tidak diajak masuk, t

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29

Bab terbaru

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 185. Kebenaran map merah. End.

    POV Lisa. ***“Ibu, aku ada di mana? Di mana Via da Bapak?” tanyaku pada ibu yang sedang mengaji di sampingkuAku pindai ruangan ini dan sekarang aku paham aku ada di mana seingatku memang aku pingsan rupanya aku dirawat di sini.“Alhamdulillah ... Nak, kamu sudah sadar. Bapak ada di luar. Via juga ada di luar sama Mbok. Alhamdulillah sadar, Ibu senang sekali. Kamu pingsan terlalu lama Lisa, sampai membuat Ibu khawatir. Jangan tinggalkan Ibu, ya, Nak, kita hadapi ini sama-sama kalau kamu sakit begini Ibu juga ikut sakit. Kalau kamu lemah, Ibu lemah tidak bisa berbuat apa-apa, tapi kalau kamu kuat menghadapi, Ibu akan jauh lebih kuat lagi. Lisa, maafkan Ibu. Sungguh maafkan Ibu selama ini tidak jadi orang tua yang perhatian padamu sampai-sampai masalah seperti ini harus kamu telan sendiri. Ayo, Sayang, bangkit anak Ibu yang cantik anak ibu yang kuat. Tetaplah bersama Ibu, tetaplah menjadi kebanggaan Ibu yang tidak pernah takut apa pun di luar sana. Ibu akan selalu ada di sampingmu sam

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 184. Kenyataan pahit.

    POV Lisa. ***“Ibu, nggak usah kebiasaan memotong pembicaraan orang lain. Kalaupun orang tuanya teh Ocha mau mengatakan sesuatu ya, biarkan saja dulu berbicara setelah selesai berbicara baru Ibu menyangkalnya tidak begini. Namanya nggak sopan,” kataku.“Mungkin ini akan terdengar aneh, tapi kami harus mengungkapkan kebenarannya. Neng Lisa maafkan Ibu selama ini menyembunyikan padahal sebenarnya awal dari kedatangan kami ke sini ingin memberitahukan kebenaran ini pada Neng Lisa, tapi yang ada banyak sekali kendala-kendalanya dan mungkin hari ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kami untuk mengatakan sejujurnya. Perlu Neng Lisa dan keluarga tahu bahwa Ocha benar-benar istrinya ke dua Eko. Sedangkan Rara istri ketiganya Eko jelas,” bapaknya Teh Ocha.Ibuku jangan ditanya beliau langsung ambruk jatuh ke lantai,meski tidak pingsan, tapi aku yakin hatinya hancur mendengar kejujuran ini semua.“Kenapa begini? Kenapa rumah tangga anakku jadi begini sakit sekali aku mendengarnya. A

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 183. Kejutan lagi.

    POV Lisa. *** “Lapor sana, lapor cepetan aku tidak akan pernah takut! Asal kamu tahu saja ya, perempuan murahan, pezina macam kamu bisa dipenjara. Perselingkuhan yang kamu lakukan dengan Eko bisa kena pasal dan kamu akan membusuk di penjara bersama Eko! Paham kamu?!” teriak ibuku tepat di depan wajahnya Rara sampai dia mundur matanya dan wajahnya merah aku tahu Rara ketakutan. “Jangan sok tahu Ibu tua. Aku dan A Eko itu melakukannya atas dasar suka dan sama suka, jadi tidak ada yang bisa memisahkan kami dan begitu dengan kamu tidak akan pernah bisa memenjarakan kami,” jawab Rara. “Dasar perempuan bodoh! Selain bodoh kamu juga norak. Perselingkuhan zaman sekarang bisa dipenjarakan. Oh, ya, aku baru tahu kalau ternyata seleranya Eko rendahan begini. Lihat besan selingkuhannya Eko bahkan tidak lebih baik daripada Lisa. Udik sudah seperti jemuran jalan nggak jelas begitu. Pokoknya aku mau Eko dan Lisa pisah,” ucap ibuku. “Terserah kamu saja Besan yang penting aku juga tetap pada pendi

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 182. Perang dunia ke-3.

    POV Lisa. **** “Bahkan perempuan yang duduk di seberang Ibu yang diperkenalkan sebagai saudara itu adalah maduku,” kataku lagi. Perih sekali aku harus mengatakan jujur kepada kedua orang tuaku, tapi di sisi lain aku plong karena merasa berhasil mengeluarkan racun yang ada di dalam dadaku. “Apa!” teriak ibuku. “Be—san ... ini masuknya gimana, ya, tolong jelaskan pada kami!” bentak bapak. “Tidak ... ini pasti Lisa dan Besan sedang ngeprank kan, bentar lagi kan Ibu mau ulang tahun jadi pasti kalian bikin surprise kan?” kata ibuku sepertinya beliau memang belum bisa menerima kenyataan ini, tapi air mata sudah membasahi pipinya. “Tenang dulu Bu, kita minta penjelasan mengenai ini dari Besan dan juga Lisa,” sahut Bapak seraya mengusap bahu ibu. “Bapak, tahu ‘kan kalau mereka biasanya memang suka bikin kejutan begini. Bikin hati orang tua cemas ujung-ujungnya nge-prank seperti yang sering kita lihat di YouTube itu loh, Pak dan ujung-ujungnya kita dapat hadiah. Iya, kan, Lisa?” kata i

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 181. Jujur.

    POV Lisa.****“Iya, Besan memang aku yang melarang Lisa untuk memberitahukannya pada kalian karena kami pikir bisa menyelesaikannya. Kasihan kalian juga kan, kalau terbebani dengan masalah anakku. Sudah kukatakan tadi bahwa anakku di sini posisinya bersalah Aku malu jika harus memberitahukan padamu. Aku juga yang mewanti-wanti Lisa agar tidak memberitahukan bukan kami tidak menghargai Besan, tapi sebenarnya malu," jawab ibu mertua aku beliau pasang muka sesedih mungkin.Bapak menatapku meminta penjelasan. Aku mengangguk saja karena memang aku tidak perlu menjelaskan apa-apa. Biarkan saja Ibu mendramatisir apa yang terjadi itu tidak akan pernah merubah keputusanku nantinya jadi aku bebaskan saja Ibu mengarang cerita.“Tapi, ya, enggak boleh gitu juga lah besan. Kita ini kan, keluarga jadi mau sekecil apa pun permasalahan kita harus berdiskusi apalagi ini sampai di penjara loh, si Eko dan sampai dihajar bahkan kritis begitu. Kita bisa menuntut yang menghajar Eko jangan mau kita diinjak

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 180. Syok!

    POV Lisa. ***“Ibu sama Bapak cuma berdua aja si Via nggak nangis kan, Bu," tanyaku mengalihkan pembicaraan. Aku muak mendengar ucapan manis mertuaku yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.“Eggak ... tadi sih, sama Mbok lagi mainan boneka. Happy kok, Ibu sama Bapak ke sini juga nggak sendiri sama saudara besan loh, tadi ketemu di depan rumah si Lisa. karena mereka kaget Eko ada di rumah sakit ya, sudah akhirnya kami ajak ke sini," jawab ibuku. Sementara Salsa dan mertuaku terlihat kaget aku pun sebenarnya iya, tapi mencoba bersikap biasa saja. Saudara yang dimaksud orang tuaku pasti itu Teh Ocha dan kedua orang tuanya kalau begitu moment ini sungguh sangat istimewa. Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Saatnya aku membongkar kebusukan mertua dan suamiku di depan orang tuaku.“Saudara yang mana besan? “tanya mertuaku sok tidak tahu. Padahal dari matanya jelas terbaca beliau sangat panik.“Si Ocha sama orang tuanya tapi tadi lagi izin ke toilet katanya kebelet. Oh, ya, Eko sakit apa

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 179. Kedatangan orang tuaku.

    POV Lisa. ***Aku benar-benar tidak menduga bahwa dia otaknya konslet bahkan lebih konslet dari Teh ocha. Ya, Tuhan beginikah selera suamiku? Selera seorang berpendidikan tinggi sungguh turun derajat sekali karena sewaktu dulu kuliah Mas Eko itu termasuk lelaki yang benar-benar pemilih kualitas perempuan giliran selingkuh kok, sama remahan rengginang begini. Astagfirullah dan itu menjadi sainganku kalau diladenin mungkin sampai lebaran monyet tidak akan berhenti. Ya, lebih baik aku diam saja malas ngeladenin orang-orang yang otaknya lebih konslet daripada Teh Ocha.“Diamkan kamu nggak usah balas ucapanku. Makanya kalau mau ngomong itu ngaca dulu kamu itu siapa? Ih ... malas banget meskipun kata Eko kamu adalah wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, tapi kalau soal yang lain contohnya soal ranjang A Eko selalu memujiku bawa aku adalah yang terbaik,” kata Rara seraya mengibaskan rambut pirangnya.Astaghfirullahaladzim aku mimpi apa ya, bisa berhadapan dengan pelakor model begini. S

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 178. Konslet.

    POV Lisa. ***“Puas kamu, Lisa, udah buat anak Ibu begini. Pokoknya kamu harus mempertanggungjawabkan semuanya. Lihatlah sekarang Eko kritis. Ibu benar-benar kecewa sama kamu," ucap mertuaku begitu melihat kedatanganku. Untung saja Via tidak aku ajak karena situasi di sini sangat tidak kondusif. Mertuaku bahkan berusaha menyerangku.“Puas banget tuh, aku kira datang ke sini Mas Eko tinggal nama ternyata masih ada orangnya, ya, meskipun dalam keadaan kritis," jawabku pasti mereka semua tidak akan pernah menyangka bahwa aku akan menjawab seperti itu bahkan orang-orang sampai melongo.“Apa kamu bilang, dasar ya, kamu itu istri nggak tahu diri suami sekarat malah Alhamdulillah, benar-benar ya kamu kurang seons otaknya pantas aja dia pergi ninggalin kamu lihatlah, Bu, menantu yang Ibu bangga-banggakan ternyata begitu kan? Licik dan jahat. Bahkan dia mendoakan suaminya meninggal," sahut Rara. Aku hanya tertawa saja mendengarkan ocehannya. Terserah mau ngomong apa aku tak peduli.“Teteh kay

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 177. Kritis?

    POV Lisa. *** “Ya, mau bagaimana lagi Ibu juga khawatir, tapi kalau kita pergi malam ini lebih mengkhawatirkan keselamatan kita. Duh, tiba-tiba kepala Inu jadi pusing begini memikirkan sesuatu yang terjadi semuanya secara tiba-tiba,” keluh mertuaku. “Ayo, Mbok kita pergi dari sini aku nggak mau lagi mendengarkan perdebatan mereka!" ajakku pada Mbok, lalu kumatikan lampu agar mereka benar-benar pulang. “Tuh, kan, lampunya mati lagi, Bu. Sudahlah Ayo, kita pulang!" teriak Salsa. Sampai kamar aku menimbang-nimbang apa yang harus aku lakukan. Sejujurnya aku sedikit khawatir pada Mas Eko. Pasti sakit maag-nya kambuh lagi sampai dia dibawa ke rumah sakit begitu. Mas Eko itu orangnya milih-milih soal makanan sedangkan di penjara pasti makan seadanya dan Mas Eko nggak mau makan itu sebabnya dia sakit. “Apakah besok Ibu akan jenguk pak Eko?" tanya Mbok Wati. Aku menggeleng saja belum tahu apa yang akan aku lakukan besok. “Mbok, jadi curiga jangan-jangan Bapak dipenjara digebukin sama na

DMCA.com Protection Status